Anda di halaman 1dari 14

Prototype

(Design Thingking)

DISUSUN OLEH :

JAKI NUR ALAM

44119010011

FAKULTAS ILMUKOMUNIKASI

PROGRAM STUDI BROADCASTING

UNIVERSITAS MERCU BUANA

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr Wb
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah swt. atas limpahan rahmat,
hidayah serta inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan  tugas
makalah ini tanpa suatu halangan yang berarti. Tidak lupa sholawat serta
salam tetap tercurahkan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW
yang telah membawa kita dari jaman jahiliah menuju jaman islamiah
sekarang ini.

Adapun tujuan dari penyusunan makalah adalah sebagai pemenuhan


tugas yang diberikan demi tercapainya tujuan pembelajaran yang telah
direncanakan.

Tidak lupa ucapan terimakasih kami tujukan kepada pihak-pihak yang


turut mendukung terselesaikannya makalah ini kepada bapak Budiantoro,
Drs. MA selaku dosen pengampu, Saya menyadari dalam penyusunan
makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan.
Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan
demi terciptanya makalah yang lebih baik selanjutnya. Dan semoga
dengan hadirnya makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca
sekalian.

Penulis
Jaki Nur Alam

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................ i
KATA PENGATAR................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................... 4
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 4
C. Tujuan .....................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Prototype................................................................. 5
B. Fungsi Prototype....................................................................... 5
C. Jenis-Jenis Prototype................................................................. 6
D. Proses Kerja Prototype.............................................................. 7
E. Prinsip Pembuatan Prototype.................................................... 7
F. Tahap Perencanaan Pembuatan Prototype……………………. 8
G. Metode Prototype…………………………………………….. 9
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada tahun 1960-an: Teknik-teknik prototyping pertama cepat


menjadi diakses pada tahun delapan puluhan kemudian dan mereka
digunakan untuk produksi komponen prototipe dan model. Sejarah
prototipe cepat dapat ditelusuri sampai akhir tahun enam puluhan, ketika
seorang profesor teknik, Herbert Voelcker, mempertanyakan
dirinyasendiri tentang kemungkinan melakukan hal-hal menarik dengan
alat komputer dikontroldan otomatis mesin. Alat-alat mesin baru saja
mulai muncul di lantai pabrik itu. Voelcker  berusaha mencari jalan di
mana alat-alat mesin otomatis dapat diprogram denganmenggunakan
output dari program desain komputer.Kemudian 1970: Voelcker
mengembangkan alat dasar matematika yang dengan jelas
menggambarkan tiga aspek dimensi dan menghasilkan teori-teori awal
teorialgoritma dan matematika untuk pemodelan solid. Teori-teori ini
membentuk dasar  program komputer modern yang digunakan untuk
merancang hampir segala hal mekanis,mulai dari mobil mainan terkecil ke
gedung pencakar langit tertinggi. teori Volecker  berubah metode
perancangan pada tahun tujuh puluhan, namun, metode lama
untuk merancang masih sangat banyak digunakan. Metode lama terlibat
baik alat masinis ataumesin dikendalikan oleh komputer. Para cowok
logam dipotong dan bagian yangdibutuhkan tetap sesuai kebutuhan. 
B.     Tujuan

Dengan dibuatnya makalah Standarisasi Emisi EURO diharapkan


memberikan tujuan diantaranya sebagai berikut :

1. Mampu memberikan informasi tentang definisi prototype.


2. Memberikan informasi mengenai jenis – jenis prototype.
3. Mampu memberikan informasi tentang keuggulan dan
kelemahan prototype.
4. Mampu memberikan informasi tentang tahapan – tahapan
prototype.
5. Melengkapi tugas mata kuliah prototype mesin.

C.    Perumusan Masalah

Permasalahan yang dapat dijabarkan mengenai pembahasan


makalah ini yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana definisi prototype?


2. Apa saja jenis – jenis prototype?
3. Apa saja keuggulan dan kelemahan prototype.?
4. Bagaimana tahapan – tahapan prototype?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Prototype

Prototype adalah sebuah replika dari produk Usaha Sosial


Anda sebagai wujud dari konsep yang telah Anda susun.
Menciptakan sebuah prototype dapat membantu Anda untuk
mengembangkan sebuah konsep yang belum sempurna. Biasanya,
prototype akan dievaluasi oleh responden sehingga kelemahan dari
konsep yang Anda susun dapat diperbaiki. Berikut beberapa alasan
kenapa membuat prototype merupakan hal penting dalam
pengembangan produk.

ALASAN PENTINGNYA MEMBUAT PROTOTYPE


1. Prototype membantu Anda bereksplorasi dan bereksperimen
untuk membuat produk yang sempurna Ide dan desain dari
produk yang akan kita jual biasanya terlihat sempurna saat
tertulis di atas kertas. Namun berbeda saat kita mencoba
membuatnya. Nah, dengan membuat prototype, tantangan dan
masalah yang terjadi dalam produk dapat diselesaikan, sehingga
produk yang dijual kepada konsumen akan sempurna.
2. Prototype membuat Anda dapat mencoba berbagai material yang
cocok untuk produk Sebagai contoh, ide awal material utama
yang akan digunakan untuk produk adalah kayu. Namun, setelah
dicoba menggunakan kayu, produk tersebut tidak memiliki
kualitas sebaik plastik. Nah, pembuatan prototype dapat
menyelesaikan masalah seperti ini.
3. Prototype membantu Anda untuk menjelaskan produk
dengan lebih efektif Dengan memiliki prototype, penjelasan
yang akan Anda lakukan untuk anggota tim, investor, dan pihak
lain yang berhubungan dengan kesuksesan Usaha Sosial Anda
dapat lebih efektif bila dibandingkan ketika Anda hanya
membawa ide.
4. Prototype mendorong pihak lain untuk menilai keseriusan Usaha
Sosial Anda Ketika Anda berada pada tahap harus bertemu
investor atau pihak lain yang berhubungan dengan periode awal
pembuatan produk, mereka akan jauh lebih menghargai bentuk
asli dari produk yang ingin Anda ciptakan, dibandingkan hanya
memberi gambaran berupa ide.

1.      Definisi Prototype

Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangat


lunak yang banyak digunakan. Dengan metode prototyping ini
pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses
pembuatan sistem.Prototyping dapat diartikan sebagai proses yang
digunakan untuk membantu pengembang perangkat lunak dalam
membentuk model dari perangkat lunak yang harus dibuat.

Model tersebut dapat berupa tiga bentuk:

1. Bentuk prototype di atas kertas/model berbasis


komputer yang menggambarkan interaksi manusia yang
mungkin terjadi.

2. Working prototype, yang mengimplementasikan


sebagian dari fungsi yang ditawarkan perangkat lunak.
3. Program jadi yang melakukan sebagian atau seluruh
fungsi yang akan dilakukan, tapi masih ada fitur yang
masih dikembangkan.

Sering terjadi seorang pelanggan hanya mendefinisikan secara


umum apa yang dikehendakinya tanpa menyebutkan secara detal output
apa saja yang dibutuhkan, pemrosesan dan data-data apa saja yang
dibutuhkan. Sebaliknya disisi pengembang kurang memperhatikan
efesiensi algoritma, kemampuan sistem operasi dan interface yang
menghubungkan manusia dan komputer. Untuk mengatasi
ketidakserasian antara pelanggan dan pengembang , maka harus
dibutuhakan kerjasama yanga baik diantara keduanya sehingga
pengembang akan mengetahui dengan benar apa yang diinginkan
pelanggan dengan tidak mengesampingkan segi-segi teknis dan
pelanggan akan mengetahui proses-proses dalm menyelasaikan sistem
yang diinginkan. Dengan demikian akan menghasilkan sistem sesuai
dengan jadwal waktu penyelesaian yang telah ditentukan.

Kunci agar model prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan
mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal, yaitu pelanggan dan
pengembang harus setuju bahwa prototype dibangun untuk
mendefinisikan kebutuhan. Prototype akan dihilangkan sebagian atau
seluruhnya dan perangkat lunak aktual aktual direkayasa dengan kualitas
dan implementasi yang sudah ditentukan.

Prototyping merupakan Javascript Framework yang dibuat untuk lebih


memudahkan proses dalam membangun aplikasi berbasis web. Metode
protyping sebagai suatu paradigma baru dalam pengembangan sistem
informasi, tidak hanya sekedar suatu evolusi dari metode pengembangan
sistem informasi yang sudah ada, tetapi sekaligus merupakan revolusi
dalam pengembangan sistem informasi manajemen.
Karakteristik metode prototyping meliputi langkah-langkah :

1. Pemilahan fungsi
2. Penyusunan Sistem Informasi
3. Evaluasi
4. Penggunaan Selanjutnya

2.      Jenis –jenis Prototype

Ada dua jenis prototype antara lain:

1.      Jenis I : Suatu Sistem yang akan menjadi sistem operasional

2.      Jenis II : Suatu model yang dapat dibuang yang berfungsi sebagai
cetak biru bagi sistem operasional.

a.      Jenis-jenis prototyping meliputi:

1.      Feasibility prototyping

Feasibility prototyping – digunakan untuk menguji kelayakan dari teknologi


yang akan digunakan untuk system informasi yang akan disusun.

2.      Requirement prototyping

Requirement prototyping – digunakan untuk mengetahui kebutuhan


aktivitas bisnis user.

3.      Desain Prototyping

Desain Prototyping - digunakan untuk mendorong perancangan system


informasi yang akan digunakan.

4.      Implementation prototyping


Implementation prototyping – merupakan lanjytan dari rancangan protipe,
prototype ini langsung disusun sebagai suatu system informasi yang akan
digunakan

b.      Teknik-teknik prototyping meliputi:

1.      Perancangan Model

2.      Perancangan Dialog

3.      Simulasi

3.      Keunggulan dan Kelemahan Prototype:

a.      Keunggulan Prototype

1.      Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan

2.      Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan


kebutuhan pelanggan

3.      Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan system

4.      Lebih menghemat waktu dalam pengembangan system

5.      Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa


yang diharapkannya.
b.      Kelemahan Prototype

1.      Pelanggan kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat


lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara
keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk
jangja waktu lama.

2.      penegmbang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek. Sehingga


menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk
membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut
bahwa program tersebut hanya merupakan cetak biru sistem .

3.      Hubungan pelanggan dengan komputer yang disediakan mungkin


tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik

v  Prototyping bekerja dengan baik pada penerapan-penerapan yang


berciri sebagai berikut:

1.      Resiko tinggi Yaitu untuk maslaha-masalah yang tidak terstruktur


dengan baik, ada perubahan yang besar dari waktu ke waktu, dan adanya
persyaratan data yang tidak menentu.

2.      Interaksi pemakai penting.  Sistem harus menyediakan dialog on-


line antara pelanggan dan komputer.

3.      Perlunya penyelesaian yang cepat.

4.      Perilaku pemakai yang sulit ditebak.

5.      Sitem yang inovatif. Sistem tersebut membutuhkan cara


penyelesaian masalah dan penggunaan perangkat keras yang mutakhir.

6.      Perkiraan tahap penggunaan sistem yang pendek.


4.      Tahapan – tahapan prototype

Tahapan-tahapan dalam Prototyping adalah sebagai berikut

1.      Pengumpulan kebutuhan

Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format


seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis
besar sistem yang akan dibuat.

2.      Membangun prototyping

Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang


berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat
input dan format output).

3.      Evaluasi protoptyping

Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah


dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan. Jika sudah sesuai
maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan
mengulangi langkah 1, 2 , dan 3

4.      Mengkodekan system

Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke


dalam bahasa pemrograman yang sesuai.

5.      Menguji system

Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai,
harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan
White Box, Black Box, Basis Path,  pengujian arsitektur dan lain-lain.
6.      Evaluasi Sistem.

Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai


dengan yang diharapkan . Juka ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi
langkah 4 dan 5.

7.      Menggunakan system

Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk
digunakan.

E. Kesimpulan

Dari keseluruhan isi makalah “Prototype Mesin”, maka dapat disimpulkan


beberapa hal diantaranya :

1.      Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangat


lunak yang banyak digunakan.

2.      Jenis-jenis prototyping meliputi:

a. Feasibility prototyping
b. Requirement prototyping
c. Desain Prototyping
d. Implementation prototyping
3.      Tahapan – tahapan prototype antara lain :

a. Pengumpulan kebutuhan
b. Membangun prototyping
c. Evaluasi protoptyping
d. Mengkodekan system
e. Menguji system
f. Evaluasi Sistem
g. Menggunakan system

Anda mungkin juga menyukai