DESAIN BUSANA
Disusun Oleh
TEKNOLOGI INDUSTRI
SINGARAJA
2019
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,
Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas rahmat-Nyalah penulis mampu menyelesaikan tugas makalah macam-
macam teknik penyajian gambar desain busana tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapat dukungan,
bimbingan, serta semangat dari berbagai pihak. Maka dari itu dengan penuh rasa
hormat penulis ucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Ni Ketut Widiartini, S.Pd., M.Pd dan Dr. I Gede Sudirtha, S.Pd., M.Pd
selaku dosen pembimbing mata kuliah desain busana.
2. Teman-teman yang telah memberikan bantuan yang berguna dalam
penyusunan makalah ini.
3. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini mode busana saat ini berkembang sangat pesat, sehingga orang-
orang yang terlibat dalam dunia fashion dituntut untuk selalu berfikir kreatif. Seiring
perkembangan jaman mode busana mengalami perubahan sesuai dengan trend yang
sedang digemari. Hal tersebut membuat para desainer untuk terus mengembangkan
mode busana agar memiliki ciri khas tersendiri. Untuk mendapatkan ide-ide kreatif
tersebut para perancang busana membuat desain dengan ide-ide dari berbagai macam
dan tidak bisa hanya mengambil acuan dari satu bentuk dasar busana saja. Karena hal
itu bisa menyebabkan ide-ide yang dihasilkan kurang beragam.
Maka dari itu banyak dari para desainer menuangkan ide-idenya dengan
menggunakan teknik penyajian gambar desain busana dengan cara menyajikan suatu
gambar desain sejelas mungkin kepada orang lain agar dapat memahami dan mengerti
desain busana yang di buat. Jadi, suatu desain busana harus dapat mengilustrasikan
dengan jelas apa yang ada dalam pikiran seorang perancang sehingga yang ada dalam
pikirannya dapat dibaca oleh orang lain.
PEMBAHASAN
Jadi, suatu desain busana harus dapat mengilustrasikan dengan jelas apa yang
ada dalam pikiran seorang perancang sehingga yang ada dalam pikirannya dapat
dibaca oleh orang lain. Tanpa dapat diwujudkan dalam bentuk gambar, maka
belum dapat dikatakan desain busana. Desain busana yang dimaksud lebih
lengkap lagi apabila dilengkapi dengan warna dan atau corak dari kain yang
direncanakan. Agar desain yang dibuat menjadi indah dan sesuai dengan
kegunaan, maka perlunya unsur – unsur desain dan prinsip desain. Adapun unsur-
unsur desain yaitu :
a. Unsur-Unsur Desain
Unsur–unsur desain adalah segala sesuatu yang dipergunakan untuk
menyusun suatu rancangan. Adapun unsur- unsur desain tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Garis
Garis adalah hasil dari gerakan satu titik ke titik atau penghubung
dua buah titik yang lain dan merupakan unsure tertua yang digunakan
manusia untuk mengungkapkan emosi dan perasaan manusia. Garis dapat
dibedakan menjadi 2 yaitu garis luar dan garis hiasan.
2. Arah
Arah saling berkaitan dengan garis, karena semua garis mempunyai
arah, yaitu vertikal, horizontal, diagonal, dan lengkung.
1) Dari garis vertikal dapat menjadi model princess, dan semi princess.
2) Dari garis horizontal dapat menjadi model empire, long torso, dan
yoke.
3. Bentuk
Sebuah desain busana akan didasarkan pada beberapa bentuk yaitu :
a. Bentuk geometris sama sisi.
4. Ukuran
Ukuran merupakan salah satu yang perlu diperhatikan ketika
mendesain, karena suatu desain sebaiknya mempunyai ukuran yang
seimbang dan tepat. Ukuran ini harus diperhatikan karena akan
mempengaruhi hasil dari desain.
6. Tekstur
Tekstur terdiri dari bermacam-macam yaitu :
1) Tekstur kaku
Tekstur yang kaku dapat menyembunyikan, atau
menutupi bentuk badan seseorang tapi akan menampakan seseorang
kelihatan gemuk. Tekstur yang kaku ini misalnya dapat dipakai oleh
orang yang mempunyai pinggang besar, tetapi buah dada dan
pinggang sepadan (tidak terlalu besar), maka memilih tekstur ini
untuk menutupi pinggul yang terlalu besar. Orang yang berbadan
gemuk atau kegemukan (obesitas), tekstur yang kaku ini sebaiknya
dihindari.
3) Tekstur lemas
b. Prinsip-Prinsip Desain
1. ` Kesatuan (Unity)
Yang dimaksud kesatuan (unity) yaitu penyusunan atau
pengorganisasian daripada pusat perhatian, keseimbangan, perbandingan
dan irama sehingga tercipta suatu desain yang baik dan harmonis.
3. Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan pada suatu desain untuk mendapatkan ketenangan
dan kestabilan. Keseimbangan dibagi dengan dua cara, yaitu :
5. Irama (Ryhtm)
Irama (rhytm) pada suatu desain busana merupakan suatu
pergerakan yang teratur dari suatu bagian ke bagian lainnya, yang dapat
dirasakan dengan penglihatan. Bila pandangan mata pada suatu desain itu
teratur, maka gerakan mata yang teratur itulah yang disebut berirama.
Adanya irama pada suatu desain busana diperlukan, terutama desain
busana yang memerlukan kreasi-kreasi yang artistik seperti busana pesta,
busana pengantin.
a). Gambar sketsa harus jelas, tidak menggunakan detail-detail dapat dibuat
langsung diatas kertas.
b). Sikap / pose lebih bervariasi, memperhatikan segi-segi yang menarik dari
desain.
Membuat suatu desain, gambar sketsa harus jelas agar orang yang melihat
dapat langsung memahami apa yang digambar. Sketsa bisa dibuat langsung diatas
kertas atau pada kertas yang sudah ada proporsi tubuhnya, dengan pose yang
bervariasi, gambar sketsa juga akan lebih menarik.
2) Desain Produksi (Production Sketching)
Desain produksi atau Production Sketching adalah suatu sketsa yang akan
digunakan untuk tujuan produksi suatu busana (Sri Widarwati, 2000:75).
Production Sketching adalah gambar yang jelas, akurat, tepat dalam proporsi dan
detailnya serta memuat segala informasi yang diperlukan untuk mengkonstruksi
busana tertentu termasuk catatan-catatan teknis dan ukuran- ukurannya bila
diperlukan. Production Sketching adalah suatu sketsa disain busana yang
digambar lengkap dengan anatomi tubuh bagian muka dan belakang yang disertai
keterangannya (Arifah A. Riyanto, 2003:132).
a) Semua detail harus digambar dengan jelas dan disertai dengan keterangan.
Desain Presentasi atau Presentation Drawing adalah suatu sajian atau gambar
koleksi yang ditunjukan kepada pelanggan (Sri Widarwati, 2000:77). Sedangkan
menurut Porrie Muliawan (1993) Presentation Drawing adalah penyajian gambar
desain busana yang ditujukan untuk pembuatan busana secara perseorangan.
Presentation Drawing adalah rancangan desain busana yang digambar lengkap
bagian muka dan belakang pada suatu pose tubuh tertentu atau hanya gambar
busana saja dengan diberi warna dan corak yang diinginkan (Arifah A. Riyanto,
2003:144).
b). Membuat sheet belakang. Digambarkan atas proporsi tubuh atau digambar
sebagai (flat).
d). Menempel contoh bahan pada sheet, jangan terlalu besar cukup 2 ½ cm x ½
cm.
b). Untuk ukuran proporsi fashion illustration ukurannya dapat lebih dari 8 kali
tinggi kepala, misalnya 9 atau 10 kali tinggi kepala.