Anda di halaman 1dari 18

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

PENGUKURAN TUBUH PELANGGAN SESUAI DENGAN DESAIN

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 1 dan disiapkan alat serta bahan,
peserta diklat dapat mengukur tubuh pelanggan sesuai desain, meliputi:
Elemen 1. Menganalisa desain
Elemen 2. Menganalisa bentuk tubuh
Elemen 3. Mengukur

B. Kriteria Unjuk Kerja

1.1 Deskripsi desain dibuat berdasarkan analisis desain dan garis desain
sesuai SOP bahan dan alat desain

1.2 Deskripsi desain dibuat berdasarkan perbandingan desain sesuai SOP


perbandingan tubuh

2.1 Posisi titik dan garis tubuh yang akan diukur ditentukan berdasarkan
anatomi tubuh sesuai dengan standar yang berlaku di industri.

2.2 Posisi titik dan garis tubuh yang akan diukur ditentukan berdasarkan
kebiasaan berpakaian.

3.1 Pemesan diukur sesuai hasil analisis bentuk tubuh dengan menggunakan
alat-alat ukur yang standar.

3.2 Pengukuran tubuh dilakukan secara sistematis sesuai standar yang


berlaku di industri.
3.3 Hasil ukuran dicek apakah sesuai dengan batas kewajaran bentuk tubuh
Pelanggan

C. Aktivitas Pembelajaran
1.Elemen 1. ANALISA DESAIN
Pengetahuan Yang Diperlukan Dalam Menganalisa Desain
Pengetahuan yang diberikan pada materi pelatihan mengenai deskripsi
desain berdasarkan analisis desain dan garis desain sesuai SOP bahan dan
alat desain dan membuat deskripsi desain berdasarkan perbandingan desain
sesuai SOP perbandingan tubuh
a.Materi 1. Deskripsi desain berdasar analisis desain
Analisis desain merupakan proses sistematis untuk mengembangkan desain
termasuk semua penemuan informasi, perencanaan, dan komunikasi. Hal
ini berlaku untuk semua jenis desain pakaian. Sebelum lebih lanjut
membahas tentang analisis desain sebaiknya Anda perhatikan berikut ini
terlebih dahulu.

Apa itu desain ?


Kalau Anda mencoba mengingat kembali kebelakang berkaitan dengan
desain tentunya Anda masih mengingat yang dimaksud dengan desain.
Desain adalah tampilan visual atau bentuk yang diberikan pada objek
tertentu, agar lebih menarik, membuatnya lebih nyaman atau untuk
meningkatkan karakteristik lain. Desain dapat diartikan sebagai rancangan
dari suatu benda yang akan dibuat. Desain juga merupakan konsep yang
digunakan untuk membuat objek (virtual atau tidak).
Berkaitan dengan objek yang akan dibuat tentunya Anda akan fokus pada
objek pakaian tradisional.
Untuk menganalisa desain tentunya Anda harus menggunakan alat yang
disebut dengan elemen/unsur desain. Apa itu analisa desain dan
bagaimana? Mari kita bahas bersama. Pembuatan produk pakaian yang
diawali dengan penentuan model pakaian tentunya akan diikuti dengan
kegiatan menganalisis desain agar pembuatan produk sesuai dengan tujuan
yang diinginkan. Analisis desain pada dasarnya merupakan proses
pengambilan keputusan di mana alat analisis digunakan untuk
mengembangkan model produk diubah menjadi produk yang sebenarnya.
Alat analisis yang dimaksud berasal dari ilmu dasar fesyen, matematika dan
dasar-dasar teknik yang berkaitan. Agar analisa desain mendapatkan hasil
maksimal maka alat analisa tersebut digunakan menganalisis secara
mendalam.
Hal pertama yang dilakukan mengingat kembali pengetahuan dan
pengalaman saudara tentang unsur dan prinsip desain busana. Unsur-unsur
dan prinsip desain akan digunakan dalam menganalisis model. Tidak semua
unsur dan prinsip digunakan dalam menganalisi desain. Unsur dan prinsip
dasar yang digunakan yaitu : garis, bentuk, ukuran, warna, dan tekstur,
sedangkan prinsip utama desain meliputi keseimbangan, penekanan,
proporsi, harmoni, variasi, dan ritme. Mengapa dikatakan beberapa prinsip
desain? Karena tidak semua prinsip desain diterapkan pada model.
Perhatikan model pakaian tiap kali Saudara melihat model baik pada
pakaian jadi ataupun buku kumpulan mode

Sekarang setelah Anda memiliki pemahaman yang baik tentang elemen-


elemen/ unsur dasar desain. Penjelasan selanjutnya menunjukkan elemen
dasar yang Anda butuhkan untuk membangun desain Anda. Elemen ini
sangat penting untuk dipahami untuk menciptakan karya desain yang
sukses. Saatnya untuk beralih ke garis desain. Akan dijelaskan konsep yang
diterapkan pada elemen dalam tata letak desain. Konsep-konsep ini sangat
penting untuk membaca/membuat karya desain Saudara bekerja secara
efektif.

Garis desain
Sketsa terbentuk dari garis-garis berstruktur ataupun bebas untuk
menangkap ide dan diwujudkan dalam model. Peran garis sering
direndahkan dikarenakan terlalu mudah untuk membuat garis namun pada
kenyataannya memerlukan proses latihan yang terstruktur untuk
mendapatkan garis yang baik secara manual. Garis dapat diapresiasikan
sebagai bentuk atau siluet meodel dan bagian dari busana sebagai garis
hias. sebagai alat bantu untuk menghias sebuah bentuk. Perhatikan gambar
di bawah ini . Garis hias pada kebaya mengesankan kerutan kain pada
lengan, lipit hias pada kutu baru, volume dan dimensi
Gambar Model kebaya

Garis tanpa perpaduan elemen dasar lainnya akan terasa kaku


dilihatnya,maka garis sebagai media berkomunikasi membuat sketsa
pakaian harus dipadukan dengan bentuk, warna, tektur, ruang. Harapannya
bagi yang akan melihat sketsa akan mengerti bagaimana pakaian yang akan
dibuat.
Kemajuan teknologi pada era digital saat ini menawarkan berbagai
kemudahan dalam menghasilkan sebuah sketsa gambar digital menarik.
pembuatan sketsa pakaian lebih cepat dilakukan dengan menggunakan
computer.

Bagaimana cara menganalisis desain ?


Menganalisis desain maksudnya menerjemahkan desain dengan cara
melihat/menguraikan desain dari tampilan keseluruhan desain tersebut
dengan mengikuti poin-poin yang harus di analisa, seperti: style, garis
desain, detil desain, tekstil yang digunakan. Desain adalah proses kreatif
yang terjadi di banyak pengaturan. Langkah-langkah yang diuraikan di
bawah ini menawarkan format terstruktur untuk menganalisis desain
berdasarkan model.

Sebelum lebih lanjut mari perhatikan terlebih dahulu berikut ini.


Bagaimana cara melakukannya dengan cara yang benar? Apakah ada
pedoman untuk memberikan umpan balik yang konstruktif? Jika demikian,
bagaimana menemukan kata-kata yang tepat untuk menggambarkan
pemikiran dan wawasan? Berikut dibuat serangkaian kiat untuk
mendapatkan analisis desain dengan lebih baik dan belajar secara efektif
dari umpan balik orang lain.
1. Lihatlah sketsa /gambar
Jika ada suatu desain, bagaimana Anda memenganalisisnya?
Menggunakan sketsa desain atau foto berkualitas bagus adalah ide
terbaik. Perhatikan apakah desain dapat dibaca dan bermakna?
Pertajam mata Anda dan benar-benar mempelajari desain pada titik
tertentu itu akan menjadi jauh lebih mudah! Mata yang terlatih memiliki
kemampuan menganalisis hubungan terkecil dan paling halus antara
elemen desain.
2. Gunakan kata-kata dan ungkapan yang tepat
Saat mendeskripsikan desain, penting untuk menggunakan kata-kata
dan ekspresi yang tepat yang mendefinisikan dan menggambarkan
model pakaian tersebut. Perhatikan elemen desain seperti Garis, warna
dan bentuk. Mata yang terlatih tidak melihat objek desain yang
sederhana dan jelas seperti figur geometris, arah, atau bidang warna.
3. Temukan penekanan
Dalam sebuah desain, seringkali ada elemen yang jauh lebih kuat dari
yang lainnya. Kami menyebutnya penekanan. Lihatlah elemen desain
dan tanyakan pada diri Anda pada pertanyaan ini: Apakah ada
penekanan/kontras pada desain? Apakah desain didukung oleh
pengulangan bentuk? Apakah elemen desain selaras satu sama lain
dengan cara yang jelas dan mudah dibaca? Berapa jarak antara elemen
desain yang dibuatnya? Selanjutnya tulis pernyataan singkat yang
memberikan garis besar umum tentang desain tersebut.

Berdasarkan penjelasan di atas, berikut ini hasil analisis desain


berdasarkan desain
Gambar Pakaian tradisional
Deskripsi Analisa desain pakaian tradisional berdasarkan model di atas
Pakaian tradisional terdiri dari 3 potong yaitu bagian atas dan bawah serta
dalam sebagai pendukung baju kebaya dan kain pada bagian bawah.

Bagian atas/top Kebaya panjang


Kebaya kutubaru pas badan menggunakan garis leher persegi, belahan
pada bagian muka, panjang kebaya di bawah lutut, menerapkan lengan
licin sampai pergelangan tangan. Kebaya panjang menggunakan bahan
renda warna pastel dilengkapi dengan selendang terbuat dari bahan renda
yang sama dengan bahan dasar kebaya. Bagian belakang kebaya pas
badan, panjang kebaya di bawah lutut

Bagian bawah/ under


Kain panjang dengan wiron pada bagian muka. Panjang kain sampai
mata kaki. Menggunakan bahan batik warna sogan

Bagian dalam
Menggunakan kamisol/torso sehingga bentuk pakaian pada badan
pemakai kelihatan pas di badan

b. Materi 2. Deskripsi Desain Berdasar Perbandingan


Membahas tentang detail deskripsi desain berdasar perbandingan tentunya
saudara akan meneliti yang berkaitan dengan mengenali terlebih dahulu
tentang kata perbandingan. Perbandingan yang dimaksud dalam hal ini
merujuk pada kata ratio atau proporsi. Apa beda ratio dan proporsi? Rasio
didefinisikan sebagai perbandingan ukuran dua jumlah unit yang sama.
Proporsi mengacu pada kesetaraan dua rasio. Disimpulkana maka rasio
adalah ekspresi sedangkan proporsi adalah persamaan yang dapat
diselesaikan. Secara harfiah perbandingan/ratio adalah membandingkan
dua nilai atau lebih dari suatu besaran yang sejenis dan dinyatakan dengan
cara yang sederhana. Sebagai contoh pada suatu gambar kepala, ukuran
telinga tidak proporsional dengan kepalanya atau ukuran jendela tampaknya
tidak proporsional dengan ketinggian dinding.

Pembahasan kita tentang pakaian tentunya akan masuk dalam seni.


Perbandingan dalam desain adalah gagasan bahwa ukuran berbagai
komponen pakaian atau aksesori harus terlihat baik. Hal ini terkait dalam
pembahasan bahwa membahas tentang desain pakaian maka elemen, garis
desain dan bagian-bagian busana teridentifikasi.
Mari kita bahas bersama tentang deskripsi desain berdasar perbandingan.
Deskripsi desain berdasarkan perbandingan desain maksudnya adalah
desain diterjemahkan berdasarkan keseimbangan dan kesesuaian antara
garis, bentuk dan ukuran dari semua detail yang ada pada tampilan desain
dijabarkan dalam bentuk kalimat/deskripsi yang jelas. Detail desain yang
dianalisis meliputi; bentuk leher dan/atau kerah. panjang, bentuk dan
kepenuhan lengan (dengan atau tanpa manset) bentuk, panjang pakaian.
Bagaimana menuangkannya dalam bentuk deskripsi? Awali dengan
pengantar tentang pakaian yang akan dibahas lalu lengkapi dengan hasil
analisis bagian depan mulai dari atas hingga bawah yang telah dilakukan
pada kegiatan analisa desain, dilanjutkan hal yang sama pada bagian model.
Misalnya apakah kutu baru ditempatkan pada tempat yang semestinya dan
dengan perbandingan ukuran yang sesuai, jangan sampai membuat desain
kutubaru kecil diletakkan pada bagian yang luas. Penggunaan garis dan
bentuk harus ada keseimbangan dan keharmonisan.
Pada awalnya agak memakan waktu, namun bila dilakukan beberapa kali
Saudara akan semakin lancar.

2.Elemen 2. Menganalisa bentuk tubuh


Pengetahuan yang diberikan pada materi pelatihan adalah posisi titik dan garis
tubuh yang akan diukur berdasarkan anatomi tubuh sesuai dengan standar
yang berlaku di industry dan posisi titik dan garis tubuh yang akan diukur
berdasarkan kebiasaan berpakaian.
a.Materi 1. Posisi titik dan garis tubuh berdasar anatomi tubuh
Anatomi tubuh? Tentunya Saudara sudah paham ya yang dimaksud dengan
anatomi tubuh. Menentukan titik tubuh dengan tepat pada anatomi tubuh
akan mempermudah Saudara untuk membuat garis tubuh. Perhatikan
gambar dibawah ini merupakan titik-titik tubuh pada anatomi tubuh

Keterangan:
a. Titik puncak kepala.
b. Titik dahi.
c. Titik Tulang punggung belakang.
d. Titik leher pada bahu.
e. Titik leher muka.
f. Titik bahu.
g. Titik bawah lengan bagian muka.
h. Titik bawah lengan bagian belakang.
i. Titik puncak(payudara).
j. Titik siku.
k. Titik pegelangan tangan.
l. Titik tinggi pinggul.
m. Titik lutut

Pemberian tanda titik tubuh seperti gambar di atas dapat dilakukan pada
model atau dummy dengan memberi tanda dengan menggunakan alat bantu
seperti spidol tekstil, kertas berwarna berperekat atau lem, atau alat bantu
lain yang dapat digunakan untuk memberi tanda yang dapat dilihat dengan
jelas pada saat memasang bodi line/garis tubuh.
Lakukan penentuan titik-titik tubuh sebagai berikut : titik puncak, titik leher
muka, titik pinggang bagian muka , titik panggul, titik bahu atas dan bawah,
titik tulang belakang , titik pinggang bagian belakang. Berpedoman pada titik-
titik tubuh, maka titik-titik tersebut dihubungkan dengan menggunakan pita
hias menjadi berbentuk garis. Sebagai contoh titik leher muka dihubungkan
dengan titik pinggang muka disebut dengan garis muka. kemudian titik
puncak kiri dan kanan melingkar diseluruh badan disebut lingkar badan.

Pemasangan body line/garis tubuh


Garis tubuh/Body line tentunya harusnya dibuat berdasrkan kriteria yang
ditentukan. Berikut merupakan kriteria pemasangan garis tubuh/body line
Kriteria Pemasangan Body Line.
• Ikuti urutan kerja pemasangan body line yang sudah di tulis sebelumnya,
apa bila tidak sesuai urutan, akan ada bagian pita yang terganggu oleh pita
yang lain.
• Garis lingkar harus rata apa bila dilihat dari muka sisi dan belakang.
• Garis prinses dimulai dari pertengahan bahu melalui titik puncak
payudara dan lurus ke bawah.
• Garis bahu haruslah terlihat segaris, yang dapat di lihat dari bagian
muka dan dari bagian belakang. Apa bila garis bahu hanya dapat di lihat dari
bagian depan saja, berarti letak garis bahu belum benar, artinya terlalu maju
ke depan. Apa bila garis atau pita hanya terlihat dari belakang saja berarti
pemasangan garis bahu belum benar, artinya terlalu ke belakang.
Seharusnya dapat dilihat dari muka dan dari belakang.
• Garis sisi harus lurus dan segaris dengan garis bahu.
• Kerung lengan mengikuti bentuk lengan

b.Materi 2. Posisi titik dan garis tubuh berdasar kebiasaan berpakaian


Bentuk tubuh seseorang dapat digolongkan dalam beberapa jenis yaitu :
normal, pendek gemuk, tinggi gemuk oleh karena itu tidak ada bentuk tubuh
manusia yang sama. Seseorang yang menekuni ilmu di bidang Fesyen,
harus mampu dan terampil menganalisa bermacam macam bentuk tubuh.
Sebelum merancang desain dan pola, haruslah diawali dengan menganalisa
bentuk tubuh, agar memudahkan para perancang atau pembuat pola dalam
menciptakan pola yang sesuai dengan bentuk tubuh model. Pembuatan
busana yang tidak diawali dengan analisa bentuk tubuh, mungkin saja bisa
dipakai tetapi tidak akan nyaman dipakai, akibatnya sipemakai menjadi tidak
percaya diri dan pada akhirnya busana tersebut jarang bahkan mungkin juga
tidak akan di pakai. Bentuk tubuh seseorang terbentuk karena kebiasaan
yang dilakukan sehari-hari misalnya ada kebiasaan seseorang tubuhnya
terbiasa miring ke kiri atau ke kanan, sehingga letak garis bahu berbeda
antara kiri dan kanan atau tidak sama dengan bentuk tubuh normal
Bentuk tubuh kita dapat dianalisa oleh diri sendiri dan dapat juga dianalisa
oleh orang lain. Apabila menganalisis bentuk tubuh sendiri, dapat dilakukan
dengan menggunakan alat bantu cermin yang dapat melihat keseluruhan
tubuh kita dari kaki sampai ke kepala, dengan cara berdiri di depan kaca.
Sebaiknya kaca ada pada bagian muka dan juga ada pada bagian belakang,
sebagaimana terlihat pada gambar berikut ini.

Gambar Analisa bentuk tubuh menggunakan cermin

c.Materi 3. Macam-macam bentuk tubuh


Seperti yang telah dijelaskan pada kegiatan sebelumnya bentuk tubuh tiap-
tiap orang berbeda, hal ini disebabkan karena kebiasaan yang dilakukan
selama bertahun-tahun. Melihat perbedaan bentuk tubuh marilah bersama
kita analisa bentuk tubuh sesorang bagian per bagian dengan lebih terinci
Pada gambar di bawah ini Anda fokuskan analisa hanya pada bentuk
punggung saja.

Gambar Bentuk Punggung


Perhatikan gambar bentuk badan di atas khusus pada bagian punggung,
Dilihat dari arah kiri ke kanan gambar nomor 1 memperlihatkan bentuk
punggung sedikit menonjol keluar (Round), bentuk punggung melandai (Ideal)
dan bentuk punggung datar/rata (Flat). Halini berdasarkan padawarna yang
membedakan. Bagaimana Saudara membedakannya, mari kita bahas
bersama.
1) Bentuk punggung sedikit menonjol keluar (Round)
Model atau orang yang mempunyai bentuk punggung sedikit menonjol
keluar, kalau dibuat pola busana dengan teknik konstruksi atau
pembuatan pola sesuai dengan ukuran model, dengan tidak
memperhatikan bentuk tubuh model dalam hal ini bentuk punggung,
akibatnya setelah dibuatkan busana, garis pinggang busana pada
bagian belakang akan menjadi naik atau berada di atas garis asli
pinggang belakang, karena tertarik oleh punggung yang menonjol.
Untuk itu diperlukan penyesuaian dengan membuat atau memberi
kupnat/lipit pantas pada bagian bahu belakang, menambah panjang
punggung dari ukuran yang diambil atau dengan cara melakukan uji
coba pola dasar sebelum dirubah menjadi pola yang sesuai dengan
desain.

2) Bentuk punggung melandai (Ideal)


Bentuk punggung melandai (Ideal) pembuatan polanya pada bagian
belakang tidak ada kesulitan. Namun sebaiknya perlu ada kupnat atau
lipit pantas pada bagian bahu belakang.

3) Bentuk punggung datar/rata (Flat)


Bagi model yang mempunyai bentuk punggung datar/rata harus ada
perlakuan khusus untuk pola bagian belakang, Untuk bentuk
punggung yang rata seperti pada gambar di atas, kupnat atau lipit
pantas pada garis bahu dapat dihilangkan. Untuk lebih jelasnya,
mengapa pada bagian bahu perlu ada kupnat atau lipit pantas, mari
kita amati gambar berikut ini.
Gambar Pengakomodasian Kupnat Pada Tubuh dan Pola (punggung)

Pada gambar di atas memperlihatkan bahwa apabila tubuh dibuat garis


dengan bentuk kotak pertahikan dari bagian leher sampai bagian betis.
.maka agar pakaian jatuhnya pada badan rapi dan rata, apabila ditarik garis
lurus dari bagian leher muka maka ada beberapa tempat yang perlu
dipatahkan atau dilipat sehingga membentuk kupnat. Lanjutkan fokuskan
pembahasan pada bagian punggung persisnya pada bagian bahu. Agar
bahan melekat pada bagian punggung maka kita harus melipat atau
membuang daerah yang berbentuk segitiga siku sebagaimana yang terlihat
pada gambar yang ada tanda panah berwarna merah (panah 1).
Kelonggaran inilah natinya yang akan menjadi kupnat pada bagian bahu
belakang, sebagai mana terlihat pada gambar pola disampingnya (panah 2)
3.Elemen 3. Pengukuran
Pengetahuan yang diberikan pada materi pelatihan adalah Mengukur
pemesan sesuai hasil analisis bentuk tubuh dengan menggunakan alat-alat
ukur yang standar, Melakukan pengukuran tubuh secara sistematis sesuai
standar yang berlaku di industry, Mengecek hasil ukuran sesuai dengan batas
kewajaran bentuk tubuh Pelanggan

a.Materi 1. Pengukuran tubuh pemesan dan analisis bentuk tubuh


Pengertian Ukuran pada pembuatan pola busana, adalah bilangan yang
menunjukkan besar kecilnya satuan ukuran atau satuan suatu benda. Dalam
pembuatan busana ukuran sangat diperlukan, dengan tujuan untuk
pembuatan pola dan untuk melakukan penilaian hasil akhir dari busana
Fungsi ukuran adalah:
➢ Sebagai data dalam pembuatan pola dasar, baik pola dasar flat pattern
(pola datar) maupun pola pulir (drapping)
➢ Sebagai dasar untuk pengembangan desain-desain baru
➢ Merupakan referensi didalam pengecekan pola
➢ Membantu didalam pengepasan
Berikut dibawah ini diberikan jenis ukuran tubuh secara standar

Tabel Jenis Ukuran


NO BAHASA INDONESIA BAHASA
INGGRIS
Ukuran Lingkar
1 Lingkar leher Neck line
2 Lingkar badan Bust line
3 Lingkar pinggang Waist line
4 Lingkar panggul Hip line
5 Lingkar kerung lengan Arm hole
6 Lingkar lutut Knee line
7 Lingkar ujung Wrist
lengan/pergelangan
8 Lingkar siku Around the elbow
9 Lingkar tangan Around the hand
10 Lingkar kepala Around the head
11 Lingkar paha Around the thigh
12 Lingkar betis Around the lower
leg
Ukuran Lebar
13 Lebar bahu Shoulder line
14 Lebar punggung Across back
15 Lebar muka atau lebar Across front
dada
Ukuran Panjang
16 Panjang punggung Back length
17 Panjang muka Front length
18 Panjang lengan Sleeve length
19 Panjang Dress length
blus/gaun/blazer/kebaya
Ukuran Tinggi
21 Tinggi panggul Hip length
22 Tinggi dada/tinggi puncak Bust point
Ukuran Berat
23 Berat badan Weight
24 Tinggi badan Tall

Jenis ukuran tersebut di atas harus dipahami secara langsung dengan


istilah dalam bahasa internasional. Dikarenakan jenis ukuran ini lebih
sering digunakan di lingkungan industri.

Letak Bagian Lingkar Tubuh Yang Perlu di Ukur


Perhatikan letak pita ukuran atau garis tubuh yang akan di ukur. Pita ukuran
haruslah dipasang atau diletakkan rata dari muka sampai ke belakang.
Adapun ukuran lingkar yaitu lingkar badan, lingkar pinggang, lingkar
panggul, lingkar leher, lingkar lengan.
Bagian lebar yaitu lebar punggung dan lebar bahu belakang, Lebar
punggung belakang di bawah titik lengan belakang, Lebar muka dari titik
lengan muka. Ukuran panjang
Panjang tubuh yaitu Panjang Punggung (dari tulang leher belakang),
Panjang muka dari titik leher muka sampai titik puncak. Panjang muka
dari titik leher muka sampai garis pinggang muka.

b.Materi 2. Pengukuran tubuh secara sistematis


Ukuran tubuh secara sistematis yang dimaksud adalah ukuran tubuh yang
sudah ditetapkan sebagai ukuran tubuh manusia secara standar, yang
biasa disebut dengan ukuran standar. Ukuran standar tidak terlalu detail,
pada umumnya hanya terdiri dari beberapa ukuran saja, seperti: Lingkar
badan, Lingkar pinggang, Lingkar panggul dan Panjang busana
Ukuran tersebut dikelompokkan menjadi tiga golongan yaitu:
• Ukuran kecil atau smal disingkat dengan “S”
• Ukuran sedang atau medium disingkat dengan “M”
• Ukuran besar atau large disingkat dengan “L”
• Ukuran yang lebih besar atau extra disingkat dengan “X”
Dari ketiga golongan di atas para produsen pakaian jadi dikembangkan lagi
menjadi berbagai ukuran seperti: SM. ML, XL, XXL dan lain-lain

Berikut beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam mengambil ukuran


tubuh.
Persiapan Mengukur
1) Buku cacatan ukuran.
2) Alat-tulis (pulpen/pensil).
3) Piterban(pita kecil, untuk mengikat pinggang sebagai tanda letak
pinggang).
4) Pita ukuran(meteran).
5) Penggaris (kalau diperlukan).
6) Daftar jenis ukuran atau daftar macam-macam ukuran yang akan di
ambil.
7) Model/orang yang akan di ukur atau pakaian jadi, yang dijadikan
pedoman untuk ukuran.
8) Kertas karton atau sejenisnya untuk alat bantu pada saat mengukur
lingkar pinggul.
Untuk mendapatkan ukuran yang tepat, ada beberapa hal yang perlu
menjadi perhatian, sebagaimana yang tercantum di bawah ini:
1) Model atau peraga wati yang akan di ukur sebaiknya memakai busana
yang pas badan seperti baju senam atau baju renang atau memakai
kamisol.
2) Sebelum mengambil ukuran, pastikan model berdiri dengan posisi
yang benar yaitu:
a) badan tegak dan lurus (tidak memiringkan badan, tidak
menundukkan kepala, tidak membesarkan dada dan juga tidak
membungkuk;
b) garis pandang sejajar dengan letak tinggi mata;
c) kedua kaki rapat;
d) tangan lurus pada sisi.
Untuk mempermudah dan menghemat waktu dalam bekerja, siapkan
daftar ukuran tubuh yang diperlukan.

Etika Mengukur
1) Posisi di depan sebelah kanan model yang di ukur
2) ujung pita ukuran yang ber angka kecil ada di tangan kiri
3) bila pita ukuran di lingkarkan atau di gantung pada leher, maka pita
ukuran yang ber angka kecil, ada di tangan kanan
4) pastikan pita ukuran tidak terlipat atau tidak melintir
5) mulailah mengukur dengan sopan dan teliti
6) usahakan model tidak berpindah tempat atau berputar mengikuti
keinginan yang mengukur
7) jangan memasang pita ukuran di sekeliling tubuh dengan ketat,
sehingga menekan otot
8) sebaiknya letakkan pita ukuran dengan tekanan yang ringan dan
merata, untuk mendapatkan ukuran yang benar
akan lebih lengkap lagi apabila kita juga mengetahui berat badan model,
supaya dapat diketahui apakah model mempunyai tubuh yang seimbang
antara berat badan dengan tinggi badan

c.Materi 3. Pengecekan hasil Ukuran sesuai kewajaran


Untuk mengevaluasi ukuran dengan cara memeriksa kembali catatan ukuran
yang sudah di ambil. Apabila terjadi keraguan lakukan pengambilan ukuran
kembali sampai saudara yakin kalau ukuran tersebut sudah benar, namun
akan lebih baik apabila pada saat memeriksa ukuran berkoordinasi dengan
teman yang lebih profesional atau dengan orang lain yang sudah
berpengalaman, sehingga saudara tidak ada keraguan lagi tentang hasil
ukuran yang di ambil. Namun dalam bekerja tentunya kita memberikan batas
toleransi yang ditentukan pada tiap-tiap ukuran. Halini dilakukan karena
kemungkinan jenis alat ukur yang digunakan kurang sama benar dan berbeda
ketelitiannya. Untuk itu perlu adanya kesamaan alat yang digunakan atau
menggunakan batas toleransi. Prosedur pengecekan dimulai dari bagian
melingkar, melebar dan memanjang.

Anda mungkin juga menyukai