Anda di halaman 1dari 13

BAB I

DESAIN PAKAIAN/BUSANA
Standar Kompetensi:
1.1 Mengenal dan Memahami Desain Pakaian/Busana
1.2 Mengenal dan Memahami Macam-macam Pola
Kompetensi dasar;
A. Desain Pakaian/Busana:
Pengertian Desain Pakaian/Busana
Jenis-jenis Desaian Pakaian/Busana
Unsur-unsur Desain Pakaian/Busana
Prinsip-prinsip Desaian Pakaian/Busana
Penerapan Unsur dan Prinsip Pkaia/Busana
B. Macam-macam Pola
Pengertian Pola
Keuntungan dan kerugian menggunakan pola konstruksi
Keuntungan dan kerugian menggunakan pola konfeksi atau pola cetak
Peralatan yang harus disiapkan saat menggambar pola konstruksi:
Menggunakan Pola
I. Pengertian Desain/Pakaian/Busana
Desain adalah coretan atau gambar suatu model pakaian. Pembuatnya disebut dengan
disainer. Memilih desain suatu pakaian yang kita pakai haruslah bijaksana agar tujuan berpakaian
dapat tercapai seperti yang diharapkan. Pilihlah desain pakaian yang benar-benar sesuai dengan
diri kita. Dalam hal ini, kita perlu memperhatikan faktor-faktor keharmonisan dan keserasian
berpakaian. Walaupun pakaian itu terbuat dari corak dan bahan yang mahal, tetapi desainya tidak
cocok dengan kondisi badan kita, akan terlihat janggal. Penempatan desain yang tepat akan
menumbuhkan rasa puas dan bangga bagi pemakainya. Adapun faktor-faktor yang harus
diperhatikan dalam memilih desain pakaian antara lain:
Bentuk badan. Bentuk badan manusia berbeda-beda sehingga untuk menutupi segala
kekurangan yang ada pada tubuh kita, diperlukan desain yang benar-benar cocok dengan
bentuk badan. Dengan demikian, kekurangan yang ada pada tubuh dapat ditutupi dan kita
bisa memakai busana sesuai dengan fungsinya, yakni memperindah tubuh. Adapun yang
dapat mengurangi/menutupi kekurangan yang ada pada tubuh kita dapat dilakukan dengan
cara memanfaatkan garis vertikal yang memberi kesan langsing, garis horizontal yang
memberi kesan pendek, garis diagonal yang memberi kesan tinggi bentuk leher/kerah segi
empat yang memberi kesan wajah menjadi lebar dan tubuh nampak gemuk, bentuk
leher/kerah V yang memberi kesan leher nampak panjang dan wajah menjadi runcing,
bentuk leher/kerah lebar, lengan longgar, saku besar, dan ban pinggang lebar yang memberi
kesan tubuh nampak gemuk. Adapun acam-macam bentuk badan antara lain:

Tinggi langsing (tipe ideal). Desain yang cocok adalah garis-garis horisontal dengan
model lengan tiga perempat. Hal ini akan memberi efek yang menarik.

Pendek langsing. Desain yang cocok adalah tidak memakai leher/kerah yang besar,
tetapi memakai leher/kerah yang lebar dan ditinggikan serta gunakan garis hias yang
halus.

Gemuk berisi. Desain yang cocok adalah tidak memakai blus yang longgar dan tidak
memakai hiasan yang kecil, tetapi dianjurkan memakai leher/kerah yang sedikit terbuka
dengan lengan licin dan tidak terlalu pendek.

Pendek gemuk. Desain yang cocok adalah leher/kerah berbentuk V dan serong
asimetris, gunakan garis vertikal dengan model yang tidak terlalu sempit.

Pendek kerdil. Desain yang cocok adalah rok dan blus yang warnanya sama, tidak
memakai warna lembut, gunakan ban pinggang yang kecil.

Berbadan tinggi. Desain yang cocok adalah rok dan blus dengan warna kontras,
gunakan hiasan yang melekat.
Warna kulit. Hati-hatilah dalam memilih/menentukan warna karena tidak semua warna
busana dapat kita pakai. Dalam pemilihan tersebut, perlu kiranya memperhatikan warna
kulit kita, lalu lihat dan cocokkan dengan warna kain yang akan dipakai. Perlu diketahui
pula bahwa semahal apapun kain yang kita pakai, fungsi busana yang diharapkan untuk
dapat memperindah tubuh tidak akan tercapai, jika tidak cocok dengan warna kulit kita.
Jenis kelamin. Pakailah pakaian sesuai dengan kondrat kita sebagai makhluk yang jenis
kelaminnya sudah diatur oleh yang Maha Kuasa. Jika kita wanita, pakailah pakaian wanita
dan jika kita laki-laki, pakailah pakaian laki-laki. Syukurilah nikmat dan anugerah yang
Maha Kuasa berikan pada kita.
Usia. Corak/motif sangat menentukan cocok atau tidaknya suatu pakaian yang kita pakai
dengan usia kita saat ini. Demikian pula dengan model, bahwa tidak semua model yang
sedang ngetren dapat digunakan. Kita perlu melihat dan memperhatikan usia, ketika akan
menentukan pakaian yang kita pilih.
Kesempatan. Manakala kita akan memakai pakaian, perhatikanlah dengan seksama tempat
yang menjadi tujuan kita dengan mengenakan pakaian tersebut. Pantaskah pakaian tersebut
kita gunakan pada saat itu?. Perlu diingat pula bahwa kita merupakan makhluk sosial yang
tidak bisa lepas dari orang lain. Oleh karena itu, dalam segala hal kita juga harus
memperhatikan hal-hal yang ada disekitar kita.
II. Jenis-jenis Desaian Pakaian/Busana
Secara umum desain dapat dibagi 2 yaitu desain struktur (struktural desigen) dan desain
hiasan (decorative desigen)
Desain Struktur (Struktural Desigen)
Desain struktur pada pakaian/busana disebut dengan istilah siluet pakaian/busana (silhoutte).
Siluet adalah garis luar dari suatu pakaian, tanpa bagian-bagian atau detail seperti lipit,kerut,
kelim, kup, dan lain-lain. Namun jika detail ini ditemukan pada desaian struktur fungsinya
hanyalah sebagai pelngkap. Berdasarkan garis-garis yang dipergunakan, siluet dapat
dibedakan atas bebrapa bagian yang disamakan dengan huruf, yaitu:
a. Siluet A, pakaian/busana yang mempunyai model bagian atas kecil dan bagian bawah
besar
b. Siluet Y, model pakaian/busana dengan model bagian atas lebar, sedangkan bagian bawah
kecil
c. Siluet H, model pakaian/busana dengan model bagian atas dan bawah sama-sama besar
d. Siluet S, model pakaian/busana dengan model bagian atas besar bagian pinggang kecil,
dan bagian bawah besar
e. Siluet T, model pakaian/busana dengan model garis leher kecil, ukuran lengan panjang,
dan bagian bawah kecil
f. Siluet L, bentuk pakaian/busana dengan model variasi dari berbagai siluet
Desain Hiasan (Decorative Desigen)
Desain hiasan pada pakaian/busana mempunyai tujuan untuk menambah keindahan desain
struktural atau siluet. Desaian hiasan dapat berupa kerah, saku, renda, sulaman, kancing hias
bisband, dan lain-lain. Desain hiasan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Hiasan harus dipergunakan secara terbatas atau tidak berlebihan
b. Letak hiasan harus disesuaikan dengan bentuk strukturnya
c. Cukup ruang untuk latar belakang, yang memberika efek kesederhanaan dan keindahan
terhadap keindahan desain tersebut
d. Bentuk latar belakang harus dipelajari secara teliti dan sama indahnya dengan
penempatan pola-pola pada benda tersebut
e. Hiasan harus cocok dengan bahan desain strkturnya, dan sesuai dengan cara
pemeliharaannya
II. Unsur-unsur Desain Pakaian/Busana
Seorang desainer adalah seorang seniman yang mengekspresikan ide dan kreatifitasnya
dalam bentuk rancangan busana. Suatu rancangan tercipta melalui suatu proses totalitas berfikir

dengan memadukan ilmu seni rupa serta ilmu-ilmu lain yang mendukung. Unsur desain
merupakan unsur-unsur yang digunakan untuk mewujudkan desaian sehingga orang lain dapat
membaca desaian tersebut. Maksud unsur disini adalah unsur-unsur yang dapat dilihat secara
visual. Unsur-unsur desaian ini terdiri atas; garis, arah, bentuk, tekstur, ukuran, value, dan warna.
Melalui unsur-unsur visual inilah seorang perancang dapat mewujudkan rancangannya
a. Garis, merupakan unsur yang paling tua yang digunakan manusia dalam mengungkapkan
perasaan atau emosi. Yang dimaksud unsur garis adalah hasil goresan dengan benda keras di
atas permukaan benda alam (tanah, pasir, daun, batu, pohon, dan sebagainya), dan bendabenda buatan (kertas, dinding, papan, dan sebagainya). Melalui goresan-goresan berupa unsur
garis tersebut sesorang dapat berkonsetrasi dan mengemukakan pola rancangannya kepada
orang lain. Ada 2 jenis garis sebagai dasar dalam pembuatan bermacam-macam garis, yaitu:
(1). Garis lurus mempunyai sifat kaku dan berkesan kokoh, sunguh-sungguh dan keras,
namun dengan adanya arah sifat garis dapat berubah seperti:
garis lurus tegak memberi kesan keluhuran
garis lurus mendatar, memberi kesan tenang
garis lurus miring memberi kesan dinamis.
(2). Garis lengkung, memberi kesan luwes, tapi terkadang besifat riang dan gembira. Garis
lengkung ini berfungsi:
membatasi struktur dan siluet
membagi bentuk sturktur ke dalam bagian-bagian pakaian untuk membuat model pakaian
memberikan arah dan pergerakan model untuk menutupi kekurangan bentuk tubuh
b.
Arah. Pada benda apapun dapat kita rasakan adanya arah tertentu, misalnya mendatar,
tegak lurus, miring, dan sebagainya. Arah ini dapat dilihat dan dirasakan keberadaannya. Hal
ini sering dimanfaatkan dalam merancang benda dengan tujuan tertentu. Misalnya dalam
merancang busana, unsur arah pada motif bahannya dapat digunakan untuk mengubah
penampilan dan bentuk tubuh sipemakai. Pada tubuh gemuk sebaiknya menghindari arah
mendatar, karena dapat menimbulkan kesan melebar. Sebaliknya bagi orang tinggi kurus
sebaiknya menghindari garis tegak lurus, karena dapat memberi kesan meniggikan atau
mengecilkan.
c.
Bentuk. Setiap benda mempunyai bentuk. Bentuk adalah hasil hubungan dari beberapa
garis yang mempunyai area atau bidang dua dimensi (shape). Apabila bidang tersebut disusun
dalam satu ruang maka terjadilah bentuk tiga dimensi atau form. Jadi bentuk dua dimensi
adalh bentuk perancangan secara lengkap untuk benda atau barang datar (memiliki ukuran
lebar dan panjang) sedangkan tiga dimensi adalah memiliki ukuran lebar, panjang, dan tinggi.
Berdasarkan jenisnya, bentuk dibagi mejadi 3, yakni:
(1). Naturalis atau organik, yaitu bentuk yang berasal dari alam, seperti pohon, hewan, dan
lain sebaginya
(2). Geometris yaitu bentuk yang dapat diukur dengan alat mengukur, misalnya segi
empat,segi tiga, bujur sangkar, dan sebagainya.
(3). Dekoratif atau abstrak, yaitu bentuk yang sudah dirubah dari bentuk aslinya, dan tidak
terikat oleh apapun, misalnya bentuk-bentuk sulaman, dan sebagainya.
d.
Ukuran, merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi desaian pakaian atau benda
lainnya. Unsur-unsur yang dipergunakan dalam satu desain hendaklah diatur ukurannya
dengan baik, agar desain tersebut memperlihatkan keseimbangannya. Apabila tidak seimbang
ukurannya akan kelihatan kurang baik, misalnya menata busana untuk sesorang yang betubuh
mungil sebaiknya tidak menggunakan tas atau asesoris yang telalu besar, karena akan
kelihatan tidak seimbang
e.
Tekstur, yaitu keadaan permukaan benda. Tekstur ini dapat diketahui dengan cara dilihat
atau diraba. Dengan melihat kita akan tahu permukaan suatu benda, misanya berkilau,
bercahaya, kusam, tembus terang, kaku, lemas, dan lain sebagainya. Dengan meraba maka
kita akan tau permukaan suatu benda, misalnya kasar, halus, tipis, tebal, ataupun licin. Tekstur
yang berkilau atau bercahaya, dan tembus terang, akan memberi kesan besar/gemuk
f.
Value (nada gelap dan terang), benda hanya dapat terlihat karena ada cahaya, baik cahaya
alam maupun cahaya buatan. Jika diamati pada suatu benda terlihat bahwa bagian-bagian

III.

III.

permukaan benda tidak diterpa oleh cahaya secara merata, ada bagian yang terang ada pula
bagian yang gelap. Hal ini menimbulkan adanya nada gelap terang pada permukaan benda.
Nada gelap terang itulah yang disebut dengan value
g.
Warna merupakan unsur yang paling menonjol, juga dapat mengungkapkan perasaan
atau watak benda yang dirancang. Warna mempunyai variasi yang sangat banyak misalnya;
warna muda, warna tua, warna terang, warna gelap, warna redup, warna cemerlang.
Sedangkan dilihat dari subernya ada warna merah, biru, kuning, hujau, oranye, dan lain
sebagainya. Warna juga bisa dilihat dari jenis watak seseorang, misalnya warna panas, dingin,
lembut, ringan, sedih, gembira, dan sebagainya
Prinsip-prinsip Desaian Pakaian/Busana
Untuk dapat menciptaka desain pakaian/busana yang lebih baik dan menari, perlu diketahu
tentang prinsip-prinsip desain. Adapun prinsip-pronsip desain itu adalah:
a) Harmoni, yaitu prinsip desain yang menimbulkan kesan adanya kesatuan melalui pemihan
dan susunan objek atau ide atau adanya keselarasan dan kesan kesesuaian antara bagian yang
satu dengan yang lainnya dalam satu benda, atau antar benda yang satu dengan benda yang
lain dipadukan. Dalam satu bentuk harmoni dapat dicapai melalui kesesuaian setiap unsur
yang membentuknya
b. Proporsi, adalah perbandingan antara bagian yang satu dengan yang lain yan dipadukan.untuk
mendapatkan suatu susunan yang menarik perlu diketahui bagaimana cara menciptakan
hubungan jarak yang tepat atau membandingkan ukuran objek yang satu dengan objek yang
lain yang dipadukan secara proporsional.
c. Balance atau keseimbangan, adalah hubungan yang menyenangkan antara bagian-bagian
dalam suatu desai sehingga menghasilkan susunan yang menarik. Keseibangan tersebut ada 2
macam, yakni
Keseimbangan simetris atau formal yaitu sama antara bagian kiri dan kanan serta
mempunyai daya tarik yang sama. Keseimbangan ini dapat memberikan rasa tenang, rapi,
agung, dan abadi
Keseimbangan asimetris atau informal, yaitu keseimbangan yang diciptakan dengan cara
menyusun beberapa objek yang tidak serupa tapi mempunyai jumlah perhatian yang sama.
Objek ini dapat diletakkan pada jarak yang berbeda dari pusat perhatian. Keseimbangan ini
lebih halus dan lembut serta menghasilkan variasi yang lebih banyak dalam susunannya.
d. Irama, dalam desain irama dapat dirasakan melalui mata, irama juga dapat menimbulkan
kesan gerak gemulai yang menyambung dari bagian yang satu ke bagian yang lain. Akan
tetapi tidak semua gerakan akan menimbulkan irama. Irama dapat diciptaka melalui:
Pengeluaran bentuk secara teratur
Perubahan atau peralihan ukuran
Melalui pancaran atau radiasi
e. Akse/senter of interest yaitu pusat perhatian yang pertama kali membawa mata pada sesuatu
yang penting dalam suatu rancangan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
menerapkan aksen antara laian:
Apa yang akan dijadika aksen
Bagaimana menciptakan aksen
Berapa banyak aksen yang dibutuhkan
Dimana aksen ditempatkan
f. Unty atau kesatuan merupakan sesuatu yang memberikan kesan adanya keterpaduan tiap
unsurnya. Hal ini tergantung pada suatu bagian menunjang bagian yang lain secara selaras,
sehingga terlihat seperti sebuah benda yang utuh tidak terpisah-pisah. Misalnyaleher
berbentuk bulat diberi kerah yang berbentuk bulat pula begitu sebaliknya
Penerapan Unsur dan Prinsip Pkaia/Busana
Dalam mendesain pakaian unsur-unsur dan prisip-prinsip desaian hendaklah diperhatikan. Kedua
elmen tersebut sangat menentukan bagaimana hasil desaian pakaian yang kita buat. Dengan
adanya unsur desain kita dapat melihat wujud dari desaian yang kita buat dan dengan

memperhatikan prinsip-prinsip desaian, hasil yang kita buat akan menambah indah dan
sempurna, serta desain kita akan dengan mudah dapat dibaca orang lain.
A. Bagian-bagian busana
a. Kerah, yaitu bentuk bagian dari badan untuk menyelesaikan garis leher pada pembuatan
busana. Tidak menutup kemungkinan bahwa dalam pembuatan busana tanpa adanya kerah.
Macam-macam bentuk leher/kerah:
Leher/kerah berdiri, yakni kerah yang letaknya hampir menutupi sebagian leher.

Leher/kerah tegak, yakni kerah yang menempel pada bagian leher sehingga letaknya
berdiri.

Leher/kerah rebah, yakni kerah yang dibentuk dari hasil jiplakan garis leher sehingga
letak kerah datar dengan bahu.

Leher/kerah klasi/mantroos, yakni kerah rebah yang bagian depannya berbentuk V


(meurncing) dan pada bagian belakang berbentuk segi empat yang hampir menutupi
punggung.

Leher/kerah siller/rever, yakni kerah yang pada bagian leher dibuat lurus. Pada
umumnya jenis kerah ini dibuat untuk kerah kemeja atau hem.

b. Lengan, yaitu bagian dari busana yang menutupi sebagian lengan atau keseluruhannya.
Macam-macam ukuran lengan:
Lengan pendek, yakni lengan yang panjangnya di atas siku.
Lengan tiga perempat, yakni lengan yang panjangnya antara siku dan pergelangan
tangan.
Lengan panjang, yakni lengan yang panjangnya sampai pergelangan tangan.

Macam-macam model lengan:


Lengan balon (poff/ lengan gelembung), yaitu model lengan yang dikerut di bagian
atas dan bawah, yang pada bagian bawahnya diselesaikan dengan rompok/manset.

Lengan sayap, yaitu model lengan yang berbentuk lajur dan dipasang pada sisi
lengan.

Lengan licin, yaitu lengan yang dibentuk sesuai dengan pola dasar lengan pada
busana (lengan tanpa model sedikit pun).

Lengan roglon, yaitu lengan yang tidak mempunyai garis kerung lengan.
Lengan lonceng, yaitu lengan yang bagian atasnya licin sedangkan bagian bawahnya
mengembang.

c. Dasar rok, yaitu bagian busana yang dibuat dari garia pinggang ke bawah.
Macam-macam model rok:
Rok lipit, yaitu model rok yang dibentuk lipit-lipit searah dengan jarak dan lebar lipit
yang sama.

Rok kerut, yaitu model rok yang pada bagian pinggang dikerut sehingga bagian
bawahnya mengembang.

Rok lingkaran/klok yaitu rok yang bagian bawahnya mengembang sedangkan bagian
pinggangnya biasa.

d. Celana, yaitu bagian dari busana yang dibuat dari pinggang ke bawah, yang pada bagian
bawah lingkaran pesaknya dibuat berdasarkan panjang kaki. Celana pada umumnya
dipakai kaum pria, tetapi dengan adanya perkembangan jaman busana model celana juga
digunakan oleh kaum wanita.
e. Dasar garis model, yaitu model busana yang biasa digunakan untuk model anak-anak
karena model garis ini sangat sederhana dan cocok dipakai untuk usia anak. Untuk
menambah keindahan model garis ini dilengkapi dengan variasi, seperti bisban, pita,
kancing hias, renda-renda, dan sebagainya.
Macam-macam garis model:
1.
A-Line, yaitu model busana yang bagian atasnya sempit sedangkan bagian bawahnya
melebar dan tidak memiliki garis pinggang.

2.

Empire, yaitu model busana yang dibuat dengan cara meninggikan garis pinggang.

3.

Basque, yaitu busana dengan model kerut pada pinggul satu/pinggang bawah.

4.

Longtorso, yaitu busana yang garis pinggangnya diturunkan dan dilengkapi lipit-lipit
dengan model miring atau lurus.

5.

Princes, yaitu busana dengan model garis hias dari bahu lurus ke bawah atau garis
hias dari kerung lengan melengkung ke bawah.

Macam-macam Pola
1.
Pengertian pola
Pola merupakan gambaran atau patokan ketika kita harus menggunting/memotong kain
untuk dijadikan sebuah pakaian. Agar pakaian yang kita buat cocok dan nyaman digunakan,
berhati-hatilah saat mengukur badan pemesan karena ukuran merupakan kunci utama dalam
menciptakan pakaian yang nyaman dan enak dipakai. Pola pakaian dapat kita bedakan menjadi dua
macam, yakni pola konstruksi dan pola cetak. Pola konstruksi adalah pola yang dibuat berdasarkan
ukuran pemakai, sedangkan pola konfeksi adalah pola yang dibuat berdasarkan ukuran standar.
Dalam penggunaannya, pola terbagi atas dua bagain, yakni pola dasar dan pola jadi/pola siap
pakai. Pola dasar adalah pola yang dibuat berdasarkan ukuran dan rumus pembuatan pola,
sedangkan pola jadi/pola siap pakai adalah pola yang dibuat berdasarkan model yang diinginkan
pemakai.
Menurut fungsinya, pola dibedakan atas beberapa macam, yaitu:
a. Pola dasar badan, yaitu pola dasar yang dibuat berdasarkan rumus pembuatan pola badan dan
dapat dibuat menjadi pola blus, pakaian atas, dan pakaian yang tidak membutuhkan bawahan.
b. Pola dasar rok, yaitu pola yang dibuat berdasarkan rumus pembuatan pola dasar rok dan bisa
dibuat pola jadi berbagai macam model rok.
c. Pola dasar lengan, yaitu pola yang dibuat berdasarkan rumus pembuatan pola dasar lengan dan
dapat dibuat pola jadi dengan berbagai macam model lengan.
d. Pola dasar kerah, yaitu pola yang dibuat berdasarkan rumus pembuatan pola dasar kerah dan
dapat dibuat pola jadi dengan berbagai macam model kerah.
e. Pola dasar celana, yaitu pola dasar yang dibuat berdasarkan rumus pembuatan pola dasar celana
dan dapat dibuat pola jadi dengan berbagai model celana.
f. Pola kemeja, yaitu pola yang dapat dibuat tanpa membuat pola dasar terlebih dahulu.
Adapun secara umum pola dapat digolongkan menjadi dua macam, yakni pola konstruksi dan pola
konfeksi atau pola cetak
Pola konfeksi atau pola cetak adalah pola yang dibuat berdasarkan ukuran standar/ukuran yang
dapat digunakan secara umum.
Pola konsturksi adalah pola yang dibuat berdasarkan ukuran sipemesan
Pola cetak, adalah pola yang dikemas dalam kantong disertai gambar model pakaian
2. Keuntungan dan kerugian menggunakan pola konstruksi
a. Keuntungan
Enak dipakai karena ukuran sesuai dengan pemakai.
Dapat mengubah pola dasar sesuai dengan model yang diinginkan.
Ukuran dapat disesuaikan dengan bentuk tubuh.
Dapat memillih warna dan corak kain yang sesuai dengan keinginan.
b. Kerugian
Pola harus dibuat berdasarkan ukuran masing-masing orang.
Tidak mudah dibuat atau digambar sehingga membutuhkan orang yang ahli dalam membuat
pola.
Memerlukan banyak waktu dan tenaga.
3.
Keuntungan dan kerugian menggunakan pola konfeksi atau pola cetak
a. Keuntungan
Dapat membuat busana dalam jumlah yang banyak terutama pada uasaha konfeksi.
Membantu orang yang dapat menjahit, tetapi tidak dapat membuat pola.
Menghemat waktu dan tenaga karena tidak harus membuat pola.
Tanpa bekal keterampilan menjahit seseorang dapat membuat busana.
b. Kerugian

Kemungkinan tidak enak dipakai sangat besar karena tidak sesuai dengan ukuran pemakai.
Hanya sesuai dengan bentuk badan secara umum.
Model sangat terbatas sehingga kemungkinan model tidak sesuai dengan keinginan.
Harus melakukan perubahan ukuran apabila menghendaki busana sesuai dengan ukuran
tubuh
4. Peralatan yang harus disiapkan saat menggambar pola konstruksi:
Buku kostum/buku pola, yakni buku yang terdiri dari dua macam kertas, di antaranya kertas
polos untuk menggambar dan kertas bergaris untuk mencatat keterangan gambar.
Skala, yakni alat ukur untuk membuat pola pada buku kostum/buku pola.
Pensil merah biru, yakni pensil untuk membedakan pola depan warna merah dan pola belakang
warna biru.
Kertas dorslahg, yakni kertas untuk membuat pola jadi dalam bentuk yang kecil.
Pensil 2B, stip stedler, penggaris, gunting, kertas, lem kertas, kertas pola/kertas payung,
metlyn/cm ukur, penggaris pola.
Penggaris ukuran 50cm, gunting kain.
5.
Menggunakan Pola
Pola yang akan dipergunakan untuk membuat pakaian adalah pola jadi yang sudah diubah
menjadi pola siap pakai, yaitu pola yang dibuat berdasarkan model yang dipesan oleh pemakai.
Perhatikan istilah-istilah yang ada pada pola dan corak kain karena hal ini sangat menentukan baik
buruknya hasil pekerjaan kita saat membuat pakaian.
UJI KOMPETENSI
BAB I
I. Berilah tanda silang pada huruf A, B, C, atau D, pada pernyataan yang benar
1. Kekurangan yang ada pada tubuh seseorang dapat ditutupi dengan cara
menipu pandanagn melalui....
A. Motif pada pakaian yang kita pakai
B. Mode pakaian yang sedang ngetren
C. Jenis bahan yang harganya mahal
C. Tingkat kemewahan pakaian yang kita pakai
2. Garis horisontal pada bentuk tubuh seseorang memberi kesan....
A. Kurus
B. Pendek
C. Tinggi
D. Anggun
3. Model blus yang longgar dan memakai leher/kerah sedikit terbuka dengan lengan lici.
Model ini cocok untuk bentuk tubuh....
A. Pendek langsing B. Pendek gemuk
C. Gemuk berisi
D. Tinggi langsing
4. Desain yang cocok untuk bentuk badan tinggi adalah rok dan blus dengan warna....
A. Gelap
B. Terang
C. Redup
D. Kontras .
5. Warna pakaian yang cocok untuk seseorang berkulit hitam adalah....
A. Biru
B. Kuning kunyit
C. Hijau
D. Coklat
6. Pakaian anak-anak sangat cocok dengan motif/corak....
A. Bunga besar
B. Binatang
C. Pohon
D. Garis
7. Ketika kita menghadiri acara pengajian di surau/mesjid, maka model
pakaian yang cocok adalah....
A. Kemeja, jas, dan dasi
B. Kebaya, jarit, dan selendang
C. Longdres/gamis, berjilbab
D. Berukat, berlapis sifon,
dan selendang
8. Pakaian/busana yang mempunyai model bagian atas kecil dan bagian bawah besar, adalah
gambaran dari....
A. Siluet B
B. Siluet H
C. Siluet S
D. Siluet A

9. Siluet Y, adalah jenis model pakaian/busana yang bagian atas lebar, sedangkan bagian
bawah....
A. Kecil
B. Besar
C. Lebar
D. Tinggi
10.Unsur desain yang paling tua adalah....
A. Bentuk
B. Garis
C. Arah
C.
Ukuran
11.Garis lurus dalam unsur desain pakaian/busana mempunyai kesan....
A. Riang
B. Luwes
C. Kokoh
D. Gembira
12.Unsur-unsur desain pakaian/busana yang memberi kesan luwes, riang,
dan genbira adalah....
A. Garis lurus
B. Tekstur
C. Value
D. Garis
lengkung
13.Nada gelap terang pada permukaan benda disebut....
A. Value
B. Ukuran
C. Arah
D. Garis
14.Unsur desaian busana yang paling menonjol adalah....
A. Tekstur
B. Warna
C. Value
D. Bentuk
15.Adanya keseimbangan antara bagian kiri dan kanan yang dapat memberi
kesan
rasa
tenang,
agung,
dan
abadi,
adalah
merupakan
keseimbangan....
A. Asimetris
B. Simetris
C. Balnce
D.
Proporsi
16.Dalam desain pakaian/busana, panca indra yang dapat merasakan irama
adalah....
A. Telinga
B. Hidung
C. Mata
D. Lidah
17.Jenis kerah yang hampir menutupi sebagian leher adalah kerah....
A. Rebah
B. Tegak
C. Klasi
D. Berdiri
18.Model kerah rebah adalah model kerah yang....
A. Menempel pada bagian leher
B. Pada bagian leher dibuat
lurus
C. Bagian depannya berbentuk V
D.
Dibentuk
dari
hasil
jiplakan garis leher
19.Bagian dari busana yang menutupi sebagian lengan atau keseluruhannya
disebut pola....
A. Kerah
B. Celana
C. Lengan
D. Rok
20.Model lengan yang dikerut dibagian atas dan bawah disebut lengan....
A. Sayap
B. Balon
C. Lonceng
D. Licin
21.Model lengan sayap adalah model lengan yang bentuknya...
A. Lajur dan dipasang pada sisi lengan
B. Sesuai dengan pola dasar lengan
C. Tidak mempunyai garis lengkung
D. Bagian atas licin dan bagian bawah mengembang
22.Dasar rok yaitu bagian busana yang dibuat dari garis ....ke barah
A. Pinggang
B. Leher
C. Punggung
D. Lekuk leher
23.Dasar garis model busana yang bagian atasnya sempit sedang bagian
bawahnya melebar atau tidak memilki garis pinggang disebut....
A. Empire
B. A-Line
C. Basque
D. Longtorso
24.Dasar garis model busana yang garis pinggangnya diturunkan dan
dilengkapi lipit-lipit dengan model miring atau lurus disebut....
A. Princes
B. Longtorso
C. Pof
D. Siluet
25.Pola yang dibuat berdasarkan ukuran badan dan dapat dirubah menjadi
pola blus disebut pola....

A. Rok
B. Lengan
C. Badan
D.
Kemeja
26.Pola dasar kerah adalah pola yang dibuat berdasarkan ukuran....
A. Lingkar pinggang
B. Lingkar pinggul C. Lingkar leher
D.
Lingkar lengan
27.Pola yang dibuat berdasarkan ukuran standar disebut pola....
A. Konstruksi
B. Gaun
C. Jadi
D.
Konfeksi
28.Pola konstruksi adalah pola yang dibuat berdasarkan....
A. Model yang diinginkan
B. Rumus pembuatan pola
C. Desain pakaian/busana
D. Ukuran sipemesan
29.Salah satu keuntungan memakai pola konstruksi antara laian....
A. Pola dibuat berdasarkan ukuran standar
B. Membutuhkan seorang ahli yang handal
C. Enak dipakai karena ukuran sesuai sipemesan
D. Memerlukan banyak waktu dan tenaga
30.Buku yang biasa digunakan untuk menggambar pola adalah buku....
A. Skrip
B. Folio
C. Kostum
D.
Agenda
II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas
1. Coretan atau gambar suatu model pakaian/busana disebut....
2. Sebutkan 2 macam desaian....
3. Seorang ahli yang mampu membuat desain pakaian/busana disebut....
4. Arah dalam unsur desain pakaian/busana dapat dilihat dan dirasakan keberadaannya. Hal ini
sering dimanfaatkan dalam...
5. Hasil hubungan dari beberapa garis yang mempunyai area atau bidang dua dimensi (shape)
disebut....
6. Bentuk yang memiliki ukuran lebar, panjang, dan tinggi. Adalah merupakan brntuk....
7. Keadaan permukaan benda disebut....
8. Dengan cara apa kita mengetahui tekstur desaian pakaian/busana....
9. Keseimbangan yang diciptakan dengan cara menyusun beberapa objek yang tidak serupa
tapi mempunyai jumlah perhatian yang sama, disebut...
10.Bentuk bagian dari badan untuk menyelesaikan garis leher pada pembuatan busana,
disebut....
11.Lengan yang tidak mempunyai garis kerung lengan, disebut lengan...
12.Garis model busana dengan model kerut pada pinggul satu/pinggang bawah, disebut garis
model....
13.Pola yang dibuat berdasarkan rumus pembuatan pola dasar rok dan bisa dibuat pola jadi
berbagai macam model, disebut pola dasar....
14.Alat ukur untuk membuat pola pada buku kostum adalah....
15.Pensil yang biasa digunakan untuk membedakan antara pola depan dan
belakang adalah....
III. Jawablah pertanyan di bawah ini dengan benar dan jelas
1. Sebutkanlah faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pembuatan
desaian pakaian/busana!
2. Apakah yang dimaksud dengan siluet?
3. Apakah perbedaan antara desain struktur dengan desain hiasan?
4. Coba kamu sebutkan syarat-syarat desain hiasan!
5. Apakah yang dimaksud dengan unsur desain?
6. Sebutkan dan jelaskanlah bentuk unsur desain berdasarkan jenisnya!
7. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip busana!

8. Sebutkanlah 3 macam cara menciptakan irama dalam prinsip-prinsip


desain pakaian!
9. Apakah yang dimaksud dengan senter of interes/akse?
10.Apakah yang dimaksud dengan pola?

IV. Tugas rumah


1. Buatlah desain busana sesuai dengan model yang kamu senangi
2. Carilah macam-macam ukuran standar
3. Buatlah kliping model pakaian, minimal 10 model

Anda mungkin juga menyukai