Anda di halaman 1dari 9

Dasar Desain

PERTEMUAN PERTAMA
BAB 1
POINT DASAR DASAR DESAIN
1. Pengertian Dasar Desain
2. Macam-macam Desain
3. Unsur-unsur Desain
4. Prinsip-prinsip Desain
SEMANGAT MENULIS DAN MEMBACA
Semakin maju tingkat kehidupan masyarakat, semakin banyak memerlukan peran desain, semakin tinggi selera
masyarakat semakin tinggi pula tuntutan kecermatan desainnya. Hal ini disebabkan karena dalam berbusana
manusia selalu menuntut dua nilai sekaligus, yaitu nilai jasmaniah berupa enak dan nyaman dipakai dan nilai
rohaniah berupa keindahan dan keanggunan. Desain busana merupakan pengetahuan dasar bagi seorang
calon desainer.

Pada desain busana ini akan dijelaskan tentang pengertian desain busana, jenis-jenis desain, unsur-unsur desain,
prinsip-prinsip desain, alat dan bahan yang dibutuhkan untuk mendesain, desain anatomi tubuh, teknik
menggambar bagian-bagian busana dan teknik pewarnaan, dan penyelesaian desain.

Dengan pengetahuan tentang desain ini, diharapkan seorang calon desainer dapat membuat desain busana dengan
baik dan benar. Desain tidak hanya sekedar gambar saja, tetapi dengan desain seseorang dapat membuat pakaian
mulai dari mengambil ukuran, membuat pola, pecah pola, menggunting sampai menjahit pakaian. Dengan kata
lain, desain merupakan pedoman seseorang dalam mewujudkan pakaian ke bentuk sebenarnya. Jadi, jelaslah
bahwa desain memegang peranan penting dalam pembuatan suatu pakaian.
 A.Pengertian Desain berasal dari bahasa Inggris (design) yang berarti ”rancangan, rencana atau reka rupa”. Dari
kata design muncullah kata desain yang berarti mencipta, memikir atau merancang. Dilihat dari kata benda, ”desain”
dapat diartikan sebagai rancangan yang merupakan susunan dari garis, bentuk, ukuran, warna, tekstur, dan value dari
suatu benda yang dibuat berdasarkan prinsip-prinsip desain. Selanjutnya, dilihat dari kata kerja, desain dapat
diartikan sebagai proses perencanaan bentuk dengan tujuan supaya benda yang dirancang mempunyai fungsi atau
berguna serta mempunyai nilai keindahan.
Desain merupakan pola rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu benda seperti busana. Desain dihasilkan
melalui pemikiran, pertimbangan, perhitungan, cita, rasa, seni, serta kegemaran orang banyak yang dituangkan di
atas kertas berwujud gambar. Desain ini mudah dibaca atau dipahami maksud dan pengertiannya oleh orang lain
sehingga mudah diwujudkan ke bentuk benda yang sebenarnya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa desain
merupakan bentuk rumusan dari suatu proses pemikiran, pertimbangan, dan perhitungan dari desainer yang
dituangkan dalam wujud gambar. Gambar tersebut merupakan pengalihan gagasan atau pola pikir.
B.Jenis – Jenis Desain Secara umum desain dapat dibagi 2, yaitu :
1. desain struktur (structural design)
2. desain hiasan (decorative design).

1. Desain Struktur (Structural Design) Desain struktur pada busana disebut juga dengan siluet busana
(silhouette).

Siluet adalah garis luar dari suatu pakaian, tanpa bagian-bagian atau detail seperti lipit, kerut, kelim, kup,
dan lain-lain. Namun jika detail ini ditemukan pada desain struktur, fungsinya hanyalah sebagai pelengkap.
Berdasarkan garis-garis yang dipergunakan, siluet dapat dibedakan atas beberapa bagian yang ditunjukkan
dalam bentuk huruf. Dalam bidang busana dikenal beberapa siluet, yaitu:
a. Siluet A Merupakan pakaian yang mempunyai model bagian atas kecil, dan bagian bawah besar. Bisa
juga tidak mempunyai lengan.
b. Siluet Y Merupakan model pakaian dengan model bagian atas lebar tetapi bagian bawah atau rok
mengecil.
c. Siluet I Merupakan pakaian yang mempunyai model bagian atas besar atau lebar, bagian badan atau
tengah lurus dan bagian bawah atau rok besar.
d. Siluet S Merupakan pakaian yang mempunyai model dengan bagian atas besar, bagian pinggang kecil
dan bagian bawah atau rok besar.
d. Siluet T Merupakan pakaian yang mempunyai desain garis leher
kecil, ukuran lengan panjang dan bagian bawah atau rok kecil.
e. Siluet L Merupakan bentuk pakaian variasi dari berbagai siluet, dapat
diberikan tambahan dibagian belakang dengan bentuk yang
panjang/drapery. Bentuk ini biasanya terlihat pada pakaian pengantin
barat. 

2. Desain Hiasan (Decorative Design) Desain hiasan pada busana


mempunyai tujuan untuk menambah keindahan desain struktur atau
siluet. Desain hiasan dapat berupa krah, saku, renda, sulaman, kancing
hias, bus, dan lain-lain. Desain hiasan harus memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut, yaitu:
a) Hiasan harus dipergunakan secara terbatas atau tidak berlebihan.
b) Letak hiasan harus disesuaikan dengan bentuk strukturnya
c) Cukup ruang untuk latar belakang, yang memberikan efek
kesederhanaan dan keindahan terhadap desain tersebut.
d) Bentuk latar belakang harus dipelajari secara teliti dan sama
indahnya dengan penempatan pola-pola pada benda tersebut.
e) Hiasan harus cocok dengan bahan desain strukturnya dan sesuai
dengan cara pemeliharaannya.
C. Unsur-Unsur Desain
Unsur desain merupakan unsur-unsur yang digunakan untuk mewujudkan desain sehingga orang lain
dapat membaca desain tersebut. Maksud unsur disini adalah unsur-unsur yang dapat dilihat atau sering
disebut dengan unsur visual. Unsur-unsur desain ini terdiri atas garis, arah, bentuk, tekstur, ukuran, value,
dan warna. Melalui unsur-unsur visual inilah seorang perancang dapat mewujudkan rancangannya.
1.Garis Garis merupakan unsur yang paling tua yang digunakan manusia dalam mengungkapkan
perasaan atau emosi. Yang dimaksud dengan unsur garis ialah hasil goresan dengan benda keras di atas
permukaan benda alam (tanah, pasir, daun, batang, pohon dan sebagainya) dan benda-benda buatan
(kertas, dinding, papan dan sebagainya). Melalui goresan-goresan berupa unsur garis tersebut seseorang
dapat berkomunikasi dan mengemukakan pola rancangannya kepada orang lain. Ada 2 jenis garis sebagai
dasar dalam pembuatan bermacam-macam garis, yaitu:
a. Garis Lurus Garis lurus adalah garis yang jarak antara ujung dan pangkalnya mengambil jarak yang
paling pendek. Garis lurus merupakan dasar untuk membuat garis patah dan bentuk-bentuk bersudut.
Apabila diperhatikan dengan baik, akan terasa bahwa macam-macam garis ini memberikan kesan
yang berbeda pula. Kesan yang ditimbulkan garis ini disebut watak garis.
b. Garis Lengkung Garis lengkung adalah jarak terpanjang yang menghubungkan dua titik atau lebih.
Garis lengkung ini berwatak lebih dinamis dan luwes. Setiap garis memberi kesan tertentu yang
dinamakan sifat/watak garis.
Adapun sifat-sifat dari garis, yaitu:

a. Sifat Garis Lurus Garis lurus mempunyai sifat kaku dan memberi kesan kokoh, sungguh-sungguh dan keras,
namun dengan adanya arah sifat garis dapat berubah seperti:
• Garis lurus tegak memberikan kesan keluhuran
• Garis lurus mendatar memberikan kesan tenang
• Garis lurus miring/diagonal merupakan kombinasi dari sifat garis vertikal dan horizontal yang mempunyai sifat
lebih hidup (dinamis). 

b. Sifat Garis Lengkung Garis lengkung memberi kesan luwes, kadang-kadang bersifat riang dan gembira. Dalam
bidang busana garis mempunyai fungsi:
• Membatasi bentuk struktur atau siluet.
• Membagi bentuk struktur ke dalam bagian-bagian pakaian untuk menentukan model pakaian.
• Memberikan arah dan pergerakan model untuk menutupi kekurangan bentuk tubuh, seperti garis princes, garis
empire, dan lain-lain.
Note :
Sampai disini dulu materi hari ini, pada unsur-unsur desain yang pertama yaitu garis. Untuk pertemuan
selanjutnya akan kita lanjutkan kembali materi yang berikutnya.

Tugas hari ini kalian menggambar desain busana pesta di buku gambar A3. Jika belum ada buku gambar boleh
mendesain di kertas HVS. Tidak diperkenankan mendesain dibuku Di kumpul jam 15.00 hari Jumat 23 Juli 2021,
sudah diwarnai.

Buat desain tersebut sebagus dan semampu kalian. Kemudian untuk materi yang sudah ibu bagi silahkan di catat
pada buku tulis dikumpulkan pada hari sabtu 24 Juli 2021 jam 15.00.

Semangat dan tetap jaga


kesehatan...
Terima Kasih!

Terima

Anda mungkin juga menyukai