Anda di halaman 1dari 17

Lampiran 4

MATERI AJAR

Mata Pelajaran : Dasar Desain


Kelas / Semester : X / Ganjil
Materi Pokok : 1. Ruang Lingkup Desain
2. Desain Struktur
3. Desain Hiasan

PENGERTIAN, HAKIKAT DAN KAJIAN, SERTA


KONSEP DESAIN BUSANA

1. Pengertian Desain Busana


Desain dapat diartikan rancangan sesuatu yang dapat diwujudkan pada benda nyata atau
perilaku manusia, yang dapat dirasakan, dilihat, didengar, dan diraba. Khusus mengenai
pengertian desain busana yaitu rancangan model busana yang berupa gambar dengan
mempergunakan unsur garis, bentuk, siluet (silhouette), ukuran, tekstur yang dapat diwujudkan
menjadi busana. Jadi, suatu desain busana harus dapat mengilustrasikan dengan jelas apa yang
ada dalam pikiran seorang perancang sehingga yang ada dalam pikirannya dapat dibaca oleh
orang lain. Tanpa dapat diwujudkan dalam bentuk gambar, maka belum dapat dikatakan desain
busana. Desain busana yang dimaksud lebih lengkap lagi apabila dilengkapi dengan warna dan
atau corak dari kain yang direncanakan.
2. Hakikat dan Kajian Desain Busana
Dalam mendesain busana, para perancang (designer) memerlukanpengetahuan, ide,
pemikiran yang akan dituangkan dalam bentuk rancangan busana berupa gambar. Manusia dalam
kaitan sebagai perancang atau desainer busana ini juga akan memerlukan peralatan untuk
menggambar rancangan busanatersebut. Sifat dan kemampuan manusia ini yang menurut
Prof.Drs.Harsojo (1977 : 116), antara lain sebagai homo sapiens (makhluk biologis yang dapat
berpikir), dan homo faber (makhluk yang pandai membuat alat dan mempergunakannya).
Dengan demikian bahwa manusia pada hakikatnya dapat berpikir, yang dari hasil pemikiran dan
keterampilannya dapat dituangkan dalam bentuk rancangan berupa gambar model busana. Dari
hasil rancangan ini akandapat diwujudkan dalam bentuk busana yang dapat dipergunakan oleh
orang yang menyenanginya, menginginkannya atau membutuhkannya.
Berbicara desain busana dapat ditampilkan dalam bentuk desain sketsa, sketsa produksi,
penyajian gambar, dan desain ilustrasi busana. Apabila akanmenuangkan ide model busana
secara langsung tanpa anatomi tubuh, maka ditampilkan dalam bentuk desain sketsa. Untuk
desain yang akan langsung diproduksi dapat dipergunakan sketsa produksi yang akan
menampilkan gambar model busana lengkap dengan anatomi tubuh, dan menampilkan model
bagian muka dan bagian belakangnya. Penyajian gambar diperlukan sebagai koleksi di usaha
garment. Penyajian gambar model busana dapat digambar lengkap dengan proporsi tubuh, dapat
pula tidak, dengan penyajian gambar lengkap yang terdiri model bagian muka, belakang diberi
warna atau corak sesuai bahan yang direncanakan beserta contoh bahannya.
Pada hakekatnya desain busana ialah sebagai suatu desain struktur, desain dekoratif dan
desain fungsional. Desain struktur merupakan suatu desain busana yang lebih memfokuskan
pada susunan bentuk dan garis (siluet), sedangkan desain dekoratif yaitu suatu desain yang pada
bagian bidangnya diperindah dengan berbagai cara. Dekorasi yang dilakukan dapat berupa garis
hias, garis lipit, kerutan, draperi, garnituur, berbagai sulaman, bordir, quilting, patchwork,
sablon, batik, jumputan, sedangkan desain fungsional yaitu desain busana yang
berfungsi untuk kesempatan yang bersifat temporer (misal : baju hamil), dan yang
keberadaannya dapat dipergunakan (misal : saku tempel atau saku bobok). Desain fungsional
dapat pula berfungsi sebagai hiasan, misalnya penempelan saku akan dapat berfungsi sebagai
hiasan dan juga berfungsi untuk menyimpan sesuatu.
Para perancang busana akan membuat rancangannya yang disesuaikandengan trend mode
yang ada di masyarakat atau justru para perancang akan membuat atau memperkenalkan
rancangannya untuk menjadi trend mode pada suatu periode tertentu. Desain-desain busana yang
ditawarkan para perancang melalui mass media cetak ataupun elektronik akan mempengaruhi
motivasi masyarakat untuk memilih model busana dengan desain yang terbaru, terutama para
konsumen yang selalu mengikuti trend mode. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni (ipteks) yang berkaitan dengan bidang busana, seperti perkembangan teknologi
tekstil,perkembangan teknologi pewarnaan desain, teknologi pembuatan desain busana melalui
komputer, dan perkembangan teknologi pembuatan busana itu sendiri sebagai sarana untuk
mewujudkan desain busana cukup berkembang dengan pesat. Teknologi pembuatan tekstil yang
menghasilkan produksi tekstil yang beragam, bervariasi dari bahan, penyempurnaan, warna dan
corak, cenderung dapat mendorong para desainer untuk menghasilkan desain-desain yang dalam
wujud busananya akan dapat memanfaatkan hasil produksi tekstil tersebut.
Teknologi busana yang demikian maju dengan pesat, akan mendorong akselerasi
munculnya desain-desain busana terbaru yang menyesuaikan dengan teknologi produksi tekstil
dan teknologi pembuatan busana. Teknologi pembuatan busana, teknologi menghias busana
dengan mesin-mesin yang sudahlebih canggih, dengan sistem komputer, dapat dijadikan sebagai
salah satu peluang bagi para perancang busana atau siapapun yang merancang busana untuk
mendesain busana yang perwujudan busananya dapat mempergunakan mesinmesin
dengan teknologi mutakhir tersebut. Pada desain yang dibuat akanmerupakan rekayasa gambar,
warna dan motif yang diatur, didesain sedemikian rupa, sehingga merupakan suatu desain yang
diasumsikan akan diterima masyarakat.
Busana/pakaian merupakan salah satu unsur teknologi sepertidikemukakan oleh Soerjono
Soekanto,SH.,MA. (1975 : 59), yaitu unsur teknologi terdiri dari tujuh : (1) alat-alat produktif,
(2) senjata, (3) wadah, (4) makanan dan minuman, (5) pakaian dan perhiasan, (6) tempat
berlindung dan perumahan, dan (7) alat-alat transportasi. Jadi, jelas pakaian (busana) merupakan
salah satu unsur teknologi. Untuk terealisasinya busana, antara lain diperlukan desain-desain
yang dalam perwujudan busananya dengan memanfaatkan hasil produksi tekstil yang ada saat
ini. Para desain busana akan termotivasi untuk mendesain busana dengan model
yang sesuai untuk berbagai selera pada tingkat sosial ekonomi yang juga memanfaatkan produksi
tekstil yang tersedia.
Desain busana merupakan desain yang berkembang sesuai perkembanganilmu
pengetahuan, teknologi dan seni, khususnya dalam teknologi pembuatan tekstil atau bahan untuk
busana, dan teknologi pembuatan busana. Semakin berkembang dan beragam hasil produksi
teknologi tekstil, teknologi pembuatan dan mendekorasi busana, maka akan semakin bervariasi
pula desain-desain busana yang dapat ditampilkan. Para pengusaha produksi tekstil dapat
memberi peluang kepada para desain untuk mengembangkan ide-ide rancangannya dengan
tampilan desain busana yang mempergunakan produksi tekstil tersebut.

3. Konsep Desain Busana


a. Desain Sebagai Produksi
Desain sebagai produksi dapat dikategorikan menjadi tiga :
1) bersifat perasaan (sensory).
2) bersifat tingkath laku (behavioral).
3) bersifat campuran (baik sensory maupun behavioral).
b. Desain Sebagai Proses
Desain proses akan menerapkan unsur sensory dan behavioral,mempunyai langkah-
langkah :
1) Menetapkan tujuan.
2) Mempertimbangkan pengaruh luar.
3) Membat kriteria.
4) Membuat rencana.
5) Mewujudkan rencana.
6) Mengevaluasi hasil karya.
c. Desain Busana Sesuai Lingkungan
Desain busana sesuai lingkungan ialah rancangan busana yangdisesuaikan lingkungan
yang dapat diwujudkan untuk membangkitkan perasaan, yang dapat merefleksikan ide-ide yang
original, yang dapat diterima masyarakat tertentu yang menjadi tujuan produksi.
ASPEK-ASPEK DESAIN BUSANA

1. Desain Fungsional
a. Pengertian Desain Fungsional
Desain fungsional yaitu desain yang memperhatikan tentang manfaat danpenampilan
dari busana yang dipakai seseorang.
b. Ciri Umum Desain Fungsional
1) Memberikan keleluasaan bergerak sesuai kesempatan pemakaian.
2) Busana yang didesain dapat mencegah dan menghindari dari kemungkinanbahaya
3) Secara fisiologis mempengaruhi keadaan fisik.
c. Ciri Khusus Desain Fungsional
1) Bersifat temporer.
2) Menyesuaikan dengan perkembangan usia.
3) Disesuaikan dengan profesi atau pekerjaan.
4) Sesuai kesempatan.
5)
2. Desain Struktural
a. Pengertian Desain Struktural
Desain struktural pada busana ialah susunan garis, bentuk yangdipadukan menjadi
suatu rancangan model busana yang dapat berbentuk menjadi berbagai macam siluet (A, I, H,
T, Y, V, X, O, S/bustle).
b. Ciri Desain Struktural
1) Sesuai dengan fungsi.
2) Sesuai dengan struktur tubuh.
3) Sesuai aktivitas.
3. Desain Dekoratif
a. Pengertian Desain Dekoratif
Desain dekoratif ialah suatu desain yang dibuat untuk memperindahdesain struktur
baik sebagai hiasan saja maupun mempunyai fungsi ganda.
d. Ciri Desain Dekoratif
1) Hiasan dari warna yang berbeda dari dasar.
2) Hiasan dengan detail konstruksi (setikan, lipit, kerutan, quilting, smok,patchwork,
dan sejenisnya).
3) Hiasan dengan meletakkan sesuatu pada permukaan/pinggiran (bisban,pita, renda,
kancing, dan sejenisnya).
MATERI AJAR

Mata Pelajaran : Dasar Desain


Kelas / Semester : X / Ganjil
Materi Pokok : Unsur Desain

UNSUR-UNSUR DESAIN BUSANA

1. Garis
Garis ialah merupakan penghubung dua buah titik. Garis dapat dibedakan sebagai garis
luar dan garis hiasan.
a. Sebagai Garis Luar
Sebagai garis luar yang dinamakan
siluet (silhouette). Dikelompokkan menjadi
siluet A, I, H, T, Y, V, X, O, dan S (bustle).
Macam – macam siluet

b. Sebagai Garis Hiasan


Sebagai garis hiasan, yaitu garis yang membedakan suatu model busana dengan model
busana lainnya yang berada dalam suatu model busana. Disarikan dari yang digambarkan oleh
Gloria Mortimer-Dunn (1972 : 2-3) bahwa suatu garis dapat menjadi garis tebal atau tegas
(straight), kurva (curved), panjang (long), pendek (short), lebar/tebal (thick), kurus (thin), putus-
putus (broken), garis tekstur (textured). Selanjutnya, garis dapat menjadi garis kontras, yaitu
dengan memadukan dua garis tebal dan kurus (thick and thin), kurva dan tekstur (curved and
straight), panjang dan pendek (long and short), garis putus-putus dan tanpa putus (broken and
unbroken), dan tekstur dengan garis yang jelas (textured and plain).
Macam-macam garis :
1) Garis berdasarkan Arah
G. Vertikal G. horizontal G. Diagonal
- Kokoh - Tenang -Bergerak
- Kuat - Pasif - Dinamis
- Wibawa -Berhenti - Pindah
- Cakrawala
Pengaruh : Pengaruh : Pengaruh :
- Tinggi - Menggemukkan - Lincah
- Langsing - Melebarkan - Gembira
- Seimbang - Membesarkan

2) Garis Berdasarkan Cara Membuat


G. Formal G. Informal
Dibuat menggunkan alat gambar / alat Dibuat berdasarkan
ukur. keinginan sipembuat tanpa
alat ukur.
Tidak Mencerminkan kepribadian si Individual sesuai
pembuat. kepribadian si pembuat.

3) Garis Berdasarkan Bentuk

2. Arah
Antara saling berkaitan dengan garis, karena semua garis mempunyai arah, yaitu vertikal,
horizontal, diagonal, dan lengkung.
1) Dari garis vertikal dapat menjadi model princess, dan semi princess.
2) Dari garis horizontal dapat menjadi model empire, long torso, dan yoke.
3) Dari garis lengkung dapat menjadi garis pas.
4) Dari garis diagonal dapat menjadi model A simetris.
3. Bentuk
Setiap benda mempunyai bentuk. Bentuk adalah hasill hubungan dari beberapa garis yang
mempunyai area atau bidang dua dimensi (shape). Apabila bidang tersebut disusun dalam suatu
ruang maka terjadilah bentuk tiga dimensi atau form. Jadi bentuk dua dimensi adalah bentuk
perencanaan secara lengkap untuk benda atau barang datar (dipakai untuk benda yang memiliki
ukuran panjang dan lebar) sedangkan tiga dimensi adalah yang memiliki panjang, lebar dan
tinggi.
Berdasarkan jenisnya bentuk terdiri atas bentuk naturalis atau bentuk organik, bentuk
geometris, bentuk dekoratif dan bentuk abstrak. Bentuk naturalis adalah bentuk yang berasal dari
bentukbentuk alam seperti tumbuh-tumbuhan, hewan, dan bentuk-bentuk alam lainnya. Bentuk
geometris adalah bentuk yang dapat diukur dengan alat pegukur dan mempunyai bentuk yang
teratur, contohnya bentuk segi empat, segi tiga, bujur sangkar, kerucut, lingkaran dan lain
sebagainya. Sedangkan bentuk dekoratif merupakan bentuk yang sudah dirobah dari bentuk asli
melalui proses stilasi atau stilir yang masih ada ciri khas bentuk aslinya. Bentuk-bentuk ini dapat
berupa ragam hias pada sulaman atau hiasan lainnya yang mana bentuknya sudah tidak seperti
bentuk sebenarnya. Bentuk ini lebih banyak di pakai untuk menghias bidang atau benda tertentu.
Bentuk abstrak merupakan bentuk yang tidak terikat pada bentuk apapun tetapi tetap
mempertimbangkan prinsip-prinsip desain
4. Ukuran
Ukuran merupakan salah satu yang perlu diperhatikan ketika mendesain, karena suatu
desain sebaiknya mempunyai ukuran yang seimbang dan tepat. Pada sebuah desain busana, garis,
bentuk, seringkali berbeda ukuran. Ukuran ini harus diperhatikan karena akan mempengaruhi
hasil desain. Unsurunsur desain yang diperhatikan pada sebuah desain perlu mempunyai ukuran
yang seimbang, sehingga merupakan suatu kesatuan yang serasi harmonis baik kesatuan desain,
maupun dengan si pemakai hasil desain itu. Misalnya ukuran pita untuk
tubuh anak kecil sesuaikan dengan badan anak tersebut. Demikian juga untuk ukuran saku,
ukuran kerah, dan ukuran aksesoris. Beberapa contoh kesesuaian ukuran dapat dilihat pada
gambar berikut :
Kesesuaian ukuran

Selain ukuran keseimbangan pada suatu desain termasuk pada ukuran ini adalah ukuran
panjang rok. Ada lima macam ukuran panjang rok, yaitu : (1) mikro mini, (2) mini, (3) kini
(knee), (4) midi, (5) maksi, dan (6) longdress. Macam-macam ukuran panjang rok dapat dilihat
pada gambar di bawah ini.

Ukuran panjang rok

5. Tekstur
Setiap benda mempunyai permukaan yang berbeda-beda, ada yang halus dan ada yang
kasar. Tekstur merupakan keadaan permukaan suatu benda atau kesan yang timbul dari apa yang
terlihat pada permukaan benda. Tekstur ini dapat diketahui dengan cara melihat atau meraba.
Dengan melihat akan tampak pemukaan suatu benda misalnya berkilau, bercahaya, kusam
tembus terang, kaku, lemas, dan lain-lain. Sedangkan dengan meraba akan diketahui apakah
permukaan suatu benda kasar, halus, tipis, tebal ataupun licin. Tekstur yang bercahaya atau
berkilau dapat membuat seseorang kelihatan lebih besar (gemuk), maka bahan tekstil yang
bercahaya lebih cocok dipakai oleh orang yang bertubuh kurus sehingga terlihat lebih gemuk.
Tekstur bahan yang tembus terang seperti siffon, brokat dan lain-lain kurang cocok dipakai oleh
orang yang berbadan gemuk karena memberi kesan bertambah gemuk.
6. Value (Nada Gelap dan Terang)
Benda hanya dapat terlihat karena adanya cahaya, baik cahaya alam maupun cahaya
buatan. Jika diamati pada suatu benda terlihat bahwa bagian-bagian permukaan benda tidak
diterpa oleh cahaya secara merata, ada bagian yang terang dan ada bagian yang gelap. Hal ini
menimbulkan adanya nada gelap terang pada permukaan benda. Nada gelap terang ini disebut
dengan istilah value.
7. Warna
Warna merupakan unsur desain yang paling menonjol. Dengan adanya warna menjadikan
suatu benda dapat dilihat. Selain itu warna juga dapat mengungkapkan suasana perasaan atau
watak benda yang dirancang. Warna dapat menunjukkan sifat dan watak yang
berbeda-beda, bahkan mempunyai variasi yang sangat banyak yaituwarna muda, warna tua,
warna terang, warna gelap, warna redup, dan warna cemerlang. Sedangkan dilihat dari
sumbernya, ada warna merah, biru, kuning, hijau, orange dan lain sebagainya. Tetapi jika
disebut warna panas, warna dingin, warna lembut, warna ringan, warna sedih, warna gembira
dan sebagainya maka ini disebut juga dengan watak warna.
Warna-warna tua atauwarna hitam dapat memberi kesan beratdan menyusutkan bentuk.
Oleh karena itu apabila kita menata busana untuk seseorang hendaklah disesuaikan dengan orang
tersebut.Misalnya orang yang bertubuh gemuk hendaklah dipilih warna yang tidak terlalu cerah
atau warna-warna redup karena warna ini dapat
menyusutkan bentuk tubuh yang gemuk tersebut.
a. Pengelompokan warna
Ada bermacam-macam teori yang berkembang mengenaiwarna, diantaranya teori
Oswolk, Mussel, Prang, buwster dan lainlain. Dari bermacam-macam teori ini yang lazim
dipergunakan dalam desain busana dan mudah dalam proses pencampurannya
adalah teori warna Prang karena kesederhanaannya. Prang mengelompokkan warna menjadi lima
bagian yakni warna primer, sekunder, intermedier, tertier dan kuarter.
1) Warna primer, warna ini disebut juga dengan warna dasaratau pokok, karena warna ini
tidak dapat diperoleh denganpencampuran hue lain. Warna primer ini terdiri dari
merah,kuning dan biru.
2) Warna Sekunder. Warna ini merupakan hasilpencampuran dari dua warna primer, warna
sekunderterdiri terdiri dari orange, hijau dan ungu.
a) Warna orange merupakan hasil dari pencampuranwarna merah dan warna kuning.
b) Warna hijau merupakan pencampuran dari warnakuning dan biru.
c) Warna ungu adalah hasil pencampuran merah danbiru.
3) Warna intermediet, warna ini dapat diperoleh dengan dua cara yaitu dengan
mencampurkan warna primer denganwarna sekunder yang berdekatan dalam lingkaran
warnaatau dengan cara mencampurkan dua warna primerdengan perbandingan 1 : 2. Ada
enam macam warnaintermedier yaitu :
 Kuning hijau (KH) adalah hasil pencampuran darikuning ditambah hijau atau dua
bagian kuningditambah satu bagian biru (K+K+B)
 Biru hijau (BH) adalah hasil pencampuran biruditambah hijau atau dua bagian
biru di tambah satubagian kuning (B+B+K)
 Biru ungu (BU) adalah hasil pencampuran biru denganungu atau pencampuran
dua bagian biru dengan satu bagian merah (B+B+M)
 Merah ungu (MU) adalah hasil pencampuran merahdengan ungu atau
pencampuran dua bagian merahdan satu bagian biru (M+M+B)
 Merah orange (MO) adalah hasil pencampuran merahdengan orange atau
pencampuran dua bagian merahdan satu bagian kuning (M+M+K)
 Kuning orange (KO) adalah hasil pencampuran kuningdengan orange atau
pencampuran dua bagian kuningdan satu bagian merah (K+K+M)
4) Warna tertier.Warna tertier adalah warna yang terjadi apabila dua warnasekunder
dicampur. Warna tertier ada tiga yaitu tertier biru,tertier merah dan tertier kuning.
 Tertier biru adalah hasil pencampuran ungu denganhijau.
 Tertier merah adalah hasil pencampuran orangedengan ungu
 Tertier kuning adalah hasil pencampuran hijau denganorange.
5) Warna kwarter.Warna kwarter adalah warna yang dihasilkan olehpencampuran dua
warna tertier. Warna kwarter ada tiga yaitukwarter hijau, kwarter orange dan kwarter
ungu.
 Kwarter hijau terjadi karena percampuran tertier biru dengan tertier kuning.
 Kwarter orange terjadi karena percampuran tertiermerah dengan tertier kuning.
 Kwarter ungu terjadi karena percampuran tertier merahdengan tertier biru
b. Pembagian Warna Menurut Sifatnya
Warna menurut sifatnya dapat dibagi atas 3 bagian yaitu sifat panas dan dingin atau hue
dari suatu warna, sifat terang dan gelap atau value warna serta sifat terang dan kusam atau
intensitas dari warna.
1) Sifat panas dan dingin
Sifat panas dan dingin suatu warna sangat dipengaruhioleh huenya. Hue merupakan suatu
istilah yang dipakai untukmembedakan suatu warna dengan warna yang lainnya,seperti
merah, kuning, biru dan lainnya. Perbedaan antaramerah dan kuning ini adalah perbedaan
huenya. Hue darisuatu warna mempunyai sifat panas dan dingin. Warna-warnapanas
adalah warna yang berada pada bagian kiri dalamlingkaran warna, yang termasuk dalam
warna panas ini yaituwarna yang mengandung unsur merah, kuning dan jingga.Warna
panas ini memberi kesan berarti, agresif, menyerang,membangkitkan, gembira, semangat
dan menonjol.Sedangkan warna yang mengandung unsur hijau, biru, ungudisebut warna
dingin. Warna dingin lebih bersifat tenang, fasif,tenggelam, melankolis serta kurang
menarik perhatian.
2) Sifat terang dan gelap
Sifat terang dan gelap suatu warna disebut dengan valuewarna. Value warna ini terdiri
atas beberapa tingkat. Untukmendapatkan value ke arah yang lebih tua dari warna
aslinyadisebut dengan shade, dilakukan dengan penambahan warnahitam. Sedangkan
untuk warna yang lebih muda disebutdengan tint, dilakukan dengan penambahan warna
putih.
3) Sifat terang dan kusam
Sifat erang dan kusam suatu warna dipengaruhi olehkekuatan warna atau intensitasnya.
Warna-warna yangmempunyai intensitas kuat akan kelihatan lebih terangsedangkan
warna yang mempunyai intensitas lemah akanterlihat kusam.
c. Kombinasi Warna
Dari berbagai warna yang sudah ada, besar kemungkinanbelum ditemui warna yang
diinginkan. Oleh sebab itu warna iniperlu dikombinasikan. Mengkombinasikan warna
berartimeletakkan dua warna atau lebih secara berjejer ataubersebelahan.Jenis-jenis kombinasi
warna dapat dikelompokkan atas :
1) Kombinasi monokromatis atau kombinasi satu warna yaitukombinasi satu warna
dengan value yang berbeda.Misalnya merah muda dengan merah, hijau muda
denganhijau tua, dll, seperti di bawah ini

2) Kombinasi analogus yaitu kombinasi warna yangberdekatan letaknya dalam


lingkaran warna. Seperti merahdengan merah keorenan, hijau dengan biru kehijauan,
dll

3) Kombinasi warna komplementer yaitu kombinasi warnayang bertentangan letaknya


dalam lingkaran warna,seperti merah dengan hijau, biru dengan orange dankuning
dengan ungu.

4) Kombinasi warna split komplementer yaitu kombinasiwarna yang terletak pada


semua titik yang membentukhuruf Y pada lingkaran warna. Misalnya kuning
denganmerah keunguan dan biru keunguan, Biru dengan merahkeorenan dan kuning
keorenan, dan lain-lain.
5) Kombinasi warna double komplementer yaitu kombinasisepasang warna yang
berdampingan dengan sepasangkomplementernya. Misalnya kuning orange dan biru
ungu.
6) Kombinasi warna segitiga yaitu kombinasi warna yangmembentuk segitiga dalam
lingkaran warna. Misalnyamerah, kuning dan biru, orange. Hijau damn
ungu.Kombinasi warna monokromatis dan kombinasi warnaanalogus di atas disebut
kombinasi warna harmonis,sedangkan kombinasi warna komplementer,
splitkomplementer, double komplementer dan segitiga disebutjuga kombinasi
warna kontras.
MATERI AJAR

Mata Pelajaran : Dasar Desain


Kelas / Semester : X / Ganjil
Materi Pokok : Prinsip Desain

PRINSIP DESAIN BUSANA

A. Kesatuan (Unity)
Yang dimaksud kesatuan (unity) yaitu penyusunan atau pengorganisasiandaripada pusat
perhatian, keseimbangan, perbandingan dan irama sehingga tercipta suatu desain yang baik dan
harmonis. Dalam desain yang baik perlu adanya keselarasan di antara macam-macam unsur
desain yaitu selaras antara garis dan bentuk, selaras dalam tekstur dan selaras dalam warna,
sehingga merupakan suatu desain yang harmonis. Jadi bagian-bagian yang ada pada desain itu
tidak seperti terpisah-pisah, tetap merupakan suatu kelompok yang saling kait mengkait dan enak
dipandang mata.

Prinsip Kesatuan

B. Proporsi
Proporsi adalah perbandingan antara bagian yang satu denganbagian yang lain yang
dipadukan. Untuk mendapatkan suatu susunan yang menarik perlu diketahui bagaimana cara
menciptakan hubungan jarak yang tepat atau membandingkan ukuran objek yang satu
dengan objek yang dipadukan secara proporsional.
Ada 4 macam jenis proporsi, yaitu :
a. Proporsi dalam suatu bagian.
b. Proporsi di antara bagian-bagian dari suatu desain.
c. Proporsi dari keseluruhan bagian suatu desain busana.
d. Proporsi dari tatanan busana.
C. Balance
Balance atau keseimbangan adalah hubungan yangmenyenangkan antar bagian-bagian
dalam suatu desain sehinggamenghasilkan susunanyang menarik. Keseimbangan ada 2 yaitu :
1. Keseimbangan simetris atau formal maksudnya yaitu sama antarabagian kiri dan kanan
serta mempunyai daya tarik yang sama.Keseimbangan ini dapat memberikan rasa tenang,
rapi, agungdan abadi.
2. Keseimbangan asimetris atau informal yaitu keseimbangan yangdiciptakan dengan cara
menyusun beberapa objek yang tidakserupa tapi mempunyai jumlah perhatian yang sama.
Objek inidapat diletakkan pada jarak yang berbeda dari pusat perhatian.Keseimbangan ini
lebih halus dan lembut serta menghasilkanvariasi yang lebih banyak dalam susunannya.
D. Irama
Irama dalam desain dapat dirasakan melalui mata. Irama dapatmenimbulkan kesan gerak
gemulai yang menyambung dari bagian yang satu ke bagian yang lain pada suatu benda,
sehingga akanmembawa pandangan mata berpindah-pindah dari suatu bagian ke bagian lainnya.
Akan tetapi tidak semua pergerakan akan menimbulkan irama. Irama dapat diciptakan melalui :
1. Pengulangan (Repetition)
Pengulangan (repetition) dalam suatu desain busana yaitu penggunaansatu unsur desain
yang diletakkan pada dua atau beberapa bagian pada suatu desain busana, seperti garis, bentuk,
tekstur, ruang, warna, corak. Di bawah ini digambarkan pengulangan dari unsur-unsur desain
tersebut.

Pengulangan garis Pengulangan bentuk Pengulangan tekstur

2. Sejajar
Mendapatkan irama pada suatu desain busana dapat dilakukan denganpenempatan unsur
garis dan bentuk yang sejajar (parallelism).
Garis lipit garis dan ruang

3. Rangkaian
Irama salah satunya didapatkan dengan rangkaian (sequence) dengangaris dari renda,
garis lipit, dengan bentuk geometris, bentuk huruf atau rangka; tekstur, dan corak. Sequence ini
umumnya untuk desain dekoratif.

Rangkaian garis renda rangkaian bentuk

4. Selang-seling
Untuk mendapatkan irama dalam suatu desain dapat dilakukan denganmembuat selang-
seling (atternation) dari dua macan renda, dua macamgarmituur (misalnya pita dan biku-biku),
dua garis berlainan arah, dua bentuk yang berbeda, dua bentuk yang sama dengan jarak, dua
tekstur, dua corak yang berbeda. Beberapa contoh untuk mengaplikasikan irama dengan selang
seling dapat dilihat berikut ini.

Selang seling dua bentuk selang-selang renda


5. Gradasi
Gradasi (gradation) yaitu rangkaian yang berdekatan atauberdampingan yang serupa,
yang bentuknya atau jaraknya berubah secara bertahap dari ukuran atau jarak yang sempit kecil,
menjadi besar dalam satu unit atau menyebar. Berbagai contoh gradasi dapat dilihat pada gambar
berikut ini.
6. Radiasi
Radiasi (radiation) ialah garis yang memancar dari pusat perhatian kesemua arah yang
menghasilkan suatu irama.
E. Aksen/center of interest
Aksen merupakan pusat perhatian yang pertama kali membawamata pada sesuatu yang
penting dalam suatu rancangan. Adabeberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menempatkan
aksen :
1. Apa yang akan di jadikan aksen
2. Bagaimana menciptakan aksen
3. Berapa banyak aksen yang dibutuhkan
4. Dimana aksen ditempatkan
F. Unity
Unity atau kesatuan merupakan sesuatu yang memberikan kesanadanya keterpaduan tiap
unsurnya. Hal ini tergantung pada bagiamana suatu bagian menunjang bagian yang lain secara
selaras sehingga terlihat seperti sebuah benda yang utuh tidak terpisahpisah. Misalnya leher
berbentuk bulat diberi krah yang berbentuk bulat pula dan begitu juga sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai