Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

PENGETAHUAN DASAR BUSANA

A. Definisi Busana

Secara leksikal, istilah busana berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu


bhusana. Sementara itu, dalam bahasa Indonesia, definisi busana mengalami
pergeseran arti menjadi “padanan pakaian”. Meskipun begitu, pengertian busanan
dan pakaian tidak begitu berbeda. Busana adalah segala sesuatu yang kita pakai
mulai darui ujung rambut sampai ujung kaki (busana pokok, millineris dan
aksesoris, dan tata riasnya). Pakaian adalah bagian dari busana yang tergolong
busana pokok.

Dalam bahasa inggris istilah busana sangat beragam, adapun diantaranya:

1. Fashion.
Istilah ini lebih difokuskan pada mode yang ditampilkan dan
sedang digemari di masyarakat seperti Fashion show, fashion designer,
dan fashion show.

2. Costume
Istilah ini berhubungan dengan jenis pengelompokan busana
seperti busana nasional, busana muslim, dan busana daerah.

3. Clothing
Istilah yang berkaitan dengan situasi dan kondisi seperti busana
musim dingin, busana musim panas, dan busana musim semi.

4. Dress
Istilah yang diartikan sebagai gaun, rok dan blus serta menunjukan
kesematan tertentu atau model tertentu seperti long dress, sack dress,
dan malaysian dress.

5. Wear
Istilah yang menunjukan jenis busana itu sendiri seperti busana
anak, busana pria, dan busana wanita.

B. Sejarah Munculnya Busana

Pada zaman prasejarah, manusia belum mengenal busana, mereka hidup


dengan cara berburu, bercocok tanam, dan hidup berpindah-pindah dari suatu
tempat ke tempat lainya dengan memanfaatkan segala sesuatu yang mereka
peroleh dari alam.
Menurut Roosmy M. Sood dalam Dra. Arifah A. Riianto, M.Pd (2003:
44), segala sesuatu yang dilakukan oleh masyarakat primitif belum dapat
dikatakan berbusana, karena seni berbusana baru muncul setelah masyarakat
mengenakan penutup tubuh dari kulit binatang, kulit kayu, ataupun bahan
tenunan. Bentuk dasar busana yang terdapat di Indonesia antara lain : Kutang,
pakaian bungkus, poncho, kaftan, dan celana.

C. Nilai Fungsi Busana


1. Aspek Biologis
- Sebagai pelindung tubuh dari cuaca dingin, panas, debu, gangguan
binatang, dan benda yang berbahaya
- Untuk menutupi dan menyamarkan kekurangan dari si pemakai
2. Aspek Psikologis
- Meningkatkan keyakinan dan rasa percaya diri
- Memberi rasa nyaman
3. Aspek Sosial
- Menutupi aurat dan memenihi syariat kesusilaan
- Menggambarkan adat atau budaya suatu daerah
- Media informasi bagi suatu instansi atau lembaga
- Media komunikasi nonverbal

D. Klasifikasi Busana
1. Busana dalam
a. Busana yang langsung menutupi kulit seperti bra atau kutang,
celana dalam, singlet, rok dalam, korset, dan long torso.
b. Busana yang tidak langsung menutupi kulit seperti daster, house
coat, dan house dress.
2. Busana luar adalah busana yang dipakai diluar busana dalam yang
disesuaikan dengan tujuanya contoh busana sekolah, busana kerja,
busana pesta, busana olahraga, busana santai dan yang lainya.

E. Ketepatan Memilih Busana


1. Faktor individu (bentuk tubuh, umur, warna kulit, kepribadian)
2. Faktor lingkungan (waktu, kesempatan)

F. Pengaruh Busana Bbagi si Pemakai


1. Busana yang terlalu sempit dapat mempengaruhi gerak seseorang
2. Busana yang menggunakan bahan yang tidak menyerap keringat dapat
menyebabkan bau badan
3. Busana yang tidak nyaman menyebabkan salah tingkah dan tidak
percaya diri
4. Busana yang tidak sesuai dapat membuat pemakainya tampat lebih tua.

BAB 2

DESAIN BUSANA

A. Definisi Desain

Istilah desain berasal dari bahasa inggris design, yang berarti rancangan ,
rencana atau reka rupa. Selanjutnya muncul kata desain yang berarti mencipta,
memikir atau merancang. Desain ialah pola rancangan yang menjadi dasar
pembuatan suatu benda. Desain dihasilkan melalui pemikiran, pertimbangan,
perhitungan, cita, rasa, seni, serta kegemaran orang banyak yang dituangkan di
atas kertas berwujud gambar.

B. Ragam Desain
1. Desain struktur (Structural Design) atau disebut juga siluet busana
(silhouette). Siluet adalah garis luar dari suatu pakaian tanpa bagian-
baggian atau detail seperti lipit, kerut, kelim, kup dan lain-lain. Dalam
bidang busana dikenal beberapa siluet diantaranya:
a. Siluet A (bagian atas kecil, sedangkan pada bagin bawahnya besar)
b. Siluet Y (bagian atas lebar, tetapi pada bagian bawah atau rok
mengecil)
c. Siluet I (bagian atas lebar, bagian badan lurus dan bagian bawah
besar)
d. Siluet S (bagian atas lebar, bagian pinggang kecil, bagian bawah
besar)
e. Siluet L (gabungan siluet lainya dan bagian belakang berbentuk
panjang)

2. Desain hiasan (Decorative Design)


a. Diperhitungkan dan tidak berlebihan
b. Diletakkan sesuai bentuk strukturnya
c. Memiliki cukup ruang
d. Dapat ditempatkan dengan indah
e. Cocok dengan bahan desain struktur dan sesuai dengan cara
pemeliharaanya.

C. Elemen Dasar Desain


1. Garis
2. Arah
3. Bentuk
4. Ukuran
5. Value (nada gelap dan terang)
6. Warna

D. Prinsip dasar Desain


1. Harmoni (kesesuaian)
2. Proporsi (perpaduan)
3. Balance (kesaimbangan)
4. Rhythm (irama)
5. Emphasis (center of interest/Pusat Perhatian)
6. Unity (kesatuan)

E. Aplikasi Elemen dan Prinsip Desain

Pada desain busana, setiap unsur atau karya yang kita tuangkan hendaklah
mudah dibaca atau dipahami desainnya oleh orang lain, serta sesuai dengan orang
yang akan memakainya. Hal ini penting karena setiap orang mempunyai bentuk
tubuh yang tidak sama.

F. Instrumen Desain

Untuk menghasilkan suatu rancangan yang baik, perlu ditunjang dengan


pengadaan alat dan bahan yang menunjang. Peralatan gambar merupakan bagian
penting yang harus disediakan demi kelancaran kerja.

G. Anatomi Tubuh pada Desain

Anatomi tubuh bertujuan membawa pesan dan citra dari penciptannya,


sebagai media perwujudan bentuk model pakaian, bisa menetukan perbandingan
makna dari model pakaian, membantu penyajian gambar dari beberapa arah, serta
sebagai alat komunikasi kepada orang lain.

H. Menggambar Desain

Hendaknya desain pakaian digambar dengan baik sesuai dengan ide atau
gagasan yang dituangkan ke dalam desain tersebut. Desain yang dibuat sebaiknya
mudah dibaca dan dapat menjadi pedoman dalam pembuatan suatu pakaian.
Faktor-faktor yang penting diperhatikan dalam menggambar garis leher
adalah menentukan garis tengah muka pakaian, garis pangkal leher muka dan
belakang, serta batas antara bahu dan leher.

I. Finishing Desain

Dalam mewarnai sebuah desain, kita perlu memahami cara-cara mengasir.


Mewarnai desain atau gambar dapat dilakukan dengan pensil warna atau pensil
biasa dengan kode B atau 3 B. Selain itu, desain juga dapat diwarnai dengan cat
air atau minyak.

J. Analisis Desain

Dalam menganalisis desain, kita bisa mengamati beberapa gejala atau


karakteristik desain itu sendiri. Adapun karakteristik yang dimaksud dalah sebagai
berikut :

1. Gejala. Perspektif
2. Siluet.
3. Tehnik Penyelesaian Busana.
4. Warna dan Corak Bahan.
5. Ciri-ciri Desain.
6. Analisis Desain dan Konstruksi.
7. Analisis Desain Busana Wanita.

Bab 3
Strategi Ide Kreatif
A. Dinamis, Inovatif, dan Modern

Ide rancang busana harus mampu memberikan sentuhan yang dinamis,


inovatif, unik , dan memukau. Hasil dari ide kreatif seseorang desainer diharapkan
bisa hadir untuk menawarkan tren baru dalam dunia fashion, yang diharapkan
menjadi salah satu pilihan, sehingga dapat memberikan kenyamanan dan
keserasian dalam berbusana, serta memenui keinginan dan kebutuhan konsumen
dengan desain dan konsep yang elegan dan modern.

B. Tetap Kreatif Saat Dilema Perkembangan Mode

Seorang desainer juga harus memiliki kepekaan terhadap selera yang


dibutuhkan oleh masyarakat sebagai konsumen. Maksudnya, ia bisa mengikuti
arus mode yang sedang berkembang, tetapi ia mampu beradaptasi dengan
menghadirkan desain yang cocok dengan selera masyarakat indonesia agar dapat
diterima.

C. Menggunakan Imajinasi

Semua kemajuan dalam penemuan dan bidang apa saja melalui proses
berpikir. Ratusan dari ribuan para pemikir yang cerdas dan orang-orang yang
tingkat spiritualnya tinggi pada zaman sekarang pun telah membuktikan
kebenarannya.

D. Membaca dan Mengumpulkan Lebih Banyak Ide Kreatif

Untuk mendapatkan ide kreatif dalam merancang busana bagi desainer, ia


harus terus membaca guna mendapatkan pengetahuan baru untuk memperluas
cakrawala seputar desian busana. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap
sensitivitas pasar (sense of market).

E. Sumber Inspirasi

Menurut Sri Ardiati Kamil, dalam penciptaan desain yang baru, dapat
digunakan beberapa sumber, yakni sumber sejarah dan penduduk asli, sumber dari
alam, dan sumber dari pakaian kerja.

F. Inspirasi Budaya lokal

Masyarakat jawa memilki lokus bahwa status seseorang tergantung pada


sesuatu yang dikenakannya. Oleh karena itu, baju batik bisa menjadi penanda
kelas seseorang.

G. Inspirasi Alam
Bahan yang bersumber dari alam bisa digunakan sebagai sesuatu yang
baru, yang menghasilkan produk baru dengan motif menarik dan unik. Apalagi
perkembangan mode masyarakat modern saat ini sangat antusias dan tertarik
bahan busana dari alam, seperti serat sutra, serat kapas, serat rami, serat abaca,
dan lain sebagainya.

Bab 4

Kreasi Busana

A. Tren Busana Motif Animal Print

Motif floral dengan aplikasi pita atau renda sudah mulai ditinggalkan, dan
sebagai gantinnya para desainer semakian kreatif dengan menunjukkkan
rancangannya yang terinspirasi dari keindahan alam yang eksotik dan menawan.

B. Tren Busana Motif Bunga

Motif bunga atau floral printed sampai saat ini masih banyak
digemari oleh masyarakat pecinta fashion, khususnya wanita. Kreasi busana
dengan ide motif bunga ini bisa menjadi salah satu inspirasi segar yang dapat
dikembangkan oleh seorang desainer dengan daya kreasi yang dimilikinya.

C. Sentuhan Batik Modern bagi Anak Muda

Saat ini, dengan kreativitas tinggi dan kecermatan dalam memilih motif
batik dan warna busana batik, baju batik bisa menjadi pilihan untuk semua
kalangan berkat peran para desainer.

D. Green is The New Black

Dengan warna hijau, bisa terbuka berbagai gaya tampilan yang begitu kaya
rupa, mulai dari klasik, kontemporer, elegan dan funky, modern dan etnik, girlie
dan dramatis, glamor dan kasual, feminin dan maskulin, sampai vintage dan
futuristis.

E. Tren Inovasi Busana Muslim


Desain dan bisnis busana muslim terus berkembang seiring dengan adanya
kebutuhan masyarakat, yang terbukti dari omzet penjualan di pusat-pusat busana
muslim di kota-kota besar yang terus meningkat. Ini merupakan bukti nyata
bahwa busana muslim bukan lagi busana yang kampungan dan gengsi untuk
memakainya.

F. Tren Inovasi Baju Gamis

Gamis termasuk busana androgyny, yang berarti bisa dikenakan oleh pria
maupun wanita, dan netral. Namun, dalam perkembangannya, gamis justru lebih
dikenal sebagai busana para muslimah.

G. Tren Inovasi Gaun Pengantin

Dalam ide rancangannya, Irna mengusung gabungan antara busana


tradisional dan kontemporer (eropa) yang bersiluet longgar. Bagian dalam
menggunakan gaun sedangkan bagian luarnya diselimuti oleh kebaya tradisional.

H. Tren Inovasi Busana Wanita Hamil

Hal-hal yang sering menjadi kendala bagi ibu hamil untuk memilih baju
hamil yang bagus ialah kurangnya minat para fashion designer untuk corcern
dalam mendesain busana hamil yang nyaman, praktis, dinamis, dan tetap gaya.

I. Kreasi Busana Limbah Gelas Plastik

Limbah gelas plastik ternyata bisa menjadi bahan pembuatan busana yang
unik, kreatif dan inovatif. Limbah yang semula mencemarkan dan merusak
lingkungan, kini justru dapat dimanfaatkan sebagai inspirasi rancangan busana.

J. Kreasi Busana Panggung dengan Inspirasi Pohon Cemara

Pohon cemara digunakan dalam busna panggung karena pohon itu


memiliki bentuk dan ciri khas tersendiri, yaitu daunnya menyerupai lidi yang
lemas, buahnya seperti buah pinus, dan pohonnya semakin ke atas semakin
mengecil.
K. Kreasi Busana Muslim Panggung dengan Inspirasi Buah Naga

Mengingat adanya keistimewaan maupun kekurangan dari bentuk buah


naga, maka perlu suatu desain khusus yang disesuaikan dengan keunikan bentuk
buah naga tersebut tanpa menghilangkan warna alaminnya.

L. Kreasi Busana Panggung dengan Inspirasi Bunga Lili

Hiasan busana panggung bisa berupa korsase berbentuk bunga lili yang
terbuat dari kain organdi bewarna orange yang dibordir bagian tengah dan tepi,
kemudian dihiasi dengan payet sebagai pemanis, busana tersebut.

Identitas Buku:

Judul : Inspirasi-inspirasi menabjubkan Ragam Kreasi Busana


Pengarang : Iqra’ Al-Firdaus

Tahun terbit : Agustus 2010

Penerbit : Diva Press

Kota Terbit : Jogjakarta

ISBN : 978-602-955-905-7

Kelebihan Buku: Buku utama karya Iqra’ Al-Firdaus ini merupakan buku
penuntun yang baik, karena isinya yang memberi makna yang luas, penjelasan
yang lengkap dan mudah dimengerti, juga ada nasihat dan motivasi didalamny,
gaya bahasa yang digunakan cukup baku, cover yang sederhana tetapi tetap
menarik, dilengkapi gambar-gambar yang memperjelas maksud dari materi yang
disampaikan

Kelemahan buku: buku utama karya Iqra’ Al-Firdaus ini memiliki sedikit
kekurangan yaitu gambar yang ditambahkan penulis ke dalamnya masih berwarna
hitam putih sehingga penulis tidak bisa melihat perpaduan warna ataupun motif
yang disampaikan sehingga memberi kesan yang biasa saja..

Anda mungkin juga menyukai