Anda di halaman 1dari 35

BAB I

DESAIN BUSANA

A. Pengertian Desain Busana


Desain berasal dari bahasa inggris yaitu design artinya rancangan. Desain berarti mencipta,
memikir atau merancang. Desain juga dapat diartikan dengan rancangan yang merupakan
susunan dari garis, bentuk, warna, tekstur, ukuran dan value dari suatu benda yang dibuat
berdasarkan prinsip-prinsip desain.

Desain merupakan pola rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu seperti busana.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa desain merupakan bentuk dari suatu proses pemikiran,
pertimbangan dan perhitungan dari desainer yang dituangkan dalam wujud gambar. Gambr
tersebut merupakan pengalihan gagasan atau pola pikir konkrit dari perancang kepada orang
lain. Setiap busana adalah hasil pengungkapan dari sebuah proses desain.

Pembagian Desain
Secara umum desain dapat dibagi dua,yaitu desain structural dan desain hiasan dengan
penjelasan sebagai berikut :
1. Desain Structural
Adalah desain yang melekat pada bagian tubuh atau siluet. Dalam bidang busana dikenal
beberapa siluet,yaitu :
a. Siluet A merupakan pakaian yang mempunyai model bagian atas kecil, dan bagian bawah
besar.

Siluet A

b. Siluet Y merupakan model pakaian dengan model bagian atas lebar tetapi bagian bawah atau
rok mengecil.

Siluet Y

c. Siluet I merupakan bentuk pakaian yang mempunyai model bagian atas besar bagaian badan
kecildan bagian bawah rok besar atau lebar.
Siluet I

d. Siluet S merupakan pakaian yang mempunyai model bagian atas besar bagian pinggang kecil
dan bagian bawah rok besar.

Siluet S

e. Siluet T merupakan pakaian yang mempunyai desain garis leher kecil,ukuran kengan panjang
dan bagian bawah atau rok kecil.

Siluet T

f. Siluet L merupakan pakaian variasi dari berbagai siluet,dapat diberikan di belakang dengan
bentuk panjang.

Siluet L

2. Desain Hiasan
Adalah desain yang tidak melekat ke tubuh tetapi hanya untuk menambah keindahan desain
struktur. Desain hiasan berupa kerah, saku, renda, sulaman, bisban, kancing hias, dan lain-lain.
Aplikasi Kancing Hias

Syarat-syarat desain hiasan adalah :


1. Hiasan harus dipergunakan secara terbatas atau tidak berlebihan.
2. Letak hiasan harus disesuaikan dengan bentuk strukturnya.
3. Hiasan harus cocok dengan bahan desain strukturnya dan sesuai dengan cara
pemeliharaannya.
4. Cukup ruang untuk latar belakang yang memberikan efek kesederhanaan dan keindahan
terhadap desain tersebut.
5. Bentuk latar belakang harus dipelajari secara teliti dan sama indahnya dengan
penempatan pola-pola pada benda tersebut.

Alat Dan Bahan Untuk Mendesain


Untuk menghasilkan suatu rancangan yang baik perlu ditunjang dengan pengadaan alat
dan bahan yang memadai. Kelengkapan peralatan gambar adalah bagian penting yang harus
disediakan untuk kelancaran kerja.
Peralatan yang bermutu baik juga akan meningkatkan mutu desain yang dihasilkan karena akan
memberikan kemudahan dalam bekerja, sehingga mencapai hasil yang maksimal. Pengetahuan
dan ketrampilan tentang alat gambar sangatlah penting.
Adapun alat dan bahan yang digunakan untuk mendesain, yaitu :
1. Pensil. Pensil yang digunakan adalah lead pensil yang terbuat dari graphite. Pensil ini
sangat baik untuk digunakan dan tersedia dalam ukuran yang berbeda. Untuk membut
goresan yang agak keras menggunakaan pensil dengan kode H/HB.

Untuk menggambar skesa busana sebaiknya menggunakan pensil berkode B. Pensil B


mempunyai ukuran dari 1B sampai 8B, makin tinggi nomernya maka makin lunak
pensilnya. Pensil yang lunak berguna untuk mengarsir atau memberikan bayangan pada
desain.
2. Pensil warna. Pensil warna digunakan untuk menyempurnakan desain agar terlihat lebih
menarik. Pensil ini juga dapat diruncingkan sehingga bisa menyempurnakan bagian-
bagian yang rumit dan kecil seperti kantong, kerah, motif tekstil, manic-manik atau
payet, motif bahan dan detail lainnya.
3. Penghapus. Sangat diperlukan sangat mendesain.
4. Penggaris. Untuk memberi bingkai dari kertas gambar atau membuat bidang bergaris
lurus.
5. Kuas. Kuas berbentuk bulu-bulu halus yang terbuat dari bahan sintetis. Kuas mempunyai
variasi bentuk dan ukuran yang beraneka ragam. Pilihlah kuas yang bermutu baik dan
ukuran yang cocok untuk mendesain.
6. Cat air. Cat air tersedia dalam bentuk cake and tube. Pilihlah cat yang bagus dan
berkualitas baik. Apabila memilih bentuk tube tersedia warna yang bervariasi, jika
memilih bentuk cake maka biasanya kita yang mencampur sendiri sesuai dengan yang
diinginkan.
7. Kertas. Pakailah kertas yang sesuai dengan kebutuhan. Jenis-jenis kertas ini antara lain
kertas photocopy, kertas transparan, dan buku gambar / kertas gambar.
BAB II

UNSUR-UNSUR DESAIN

Suatu desain selalu mengandung unsur desain, namun perwujudan bentuk dan variasi-
variasinya berbeda antara desain satu dengan lainnya. Suatu desain akan tercipta dengan baik
dan mempunyai makna apabila dalam desain tersebut mengandung unsur-unsur desain dan
dikomposisikan dengan baik. Jadi unsur desain adalah segala sesuatu yang dirangkai dengan
baik untuk dapat merancang sebuah desain yang baik pula.

Unsur-unsur desain :
1. Garis
Garis adalah goresan dengan benda keras diatas permukaan benda alam dan
benda-benda buatan. Melalui goresan-goresan berupa unsur garis tersebut seseorang
dapat berkomunikasi dan mengemukakan pola rancangannya kepada orang lain.
Garis adalah hasil gerak titik ke titik yang lain sesuai dengan arah dan tujuan yang dapat
digunakan untuk mengungkapkan emosi seseorang. Adapun macam-macam garis, antara
lain: lurus datar, lurus diagonal, lurus terputus-putus, lengkung, bergelombang, bergerigi,
dan kusut tak menentu. Garis dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu garis lurus dan
garis lengkung. Garis lurus memberi kesan kepastian, ketegangan, kekakuan, dan
ketegasan. Sedangkan garis lengkung memberi kesan luwes, lembut, indah dan feminine.
Garis dalam busana dibedakan menjadi garis luar dan garis hiasan atau garis dalam
model busana itu (Arifah A. Riyanti, 2003:28). Garis merupakan unsur penting yang
mempunyai fungsi sebagai berikut: (1) Membatasi bentuk strukturnya, yang disebut
siluet (2) Membagi bentuk strukturnya menjadi bagian-bagian yang merupakan hiasan
dan menentukan model pada pakaian. (3) Menentukan periode suatu busana (siluet,
periode empire, periode princess) . (4) Memberi arah gerak dan pergerakan model untuk
menutupi kekurangan pada bentuk tubuh

2. Arah.
Arah dapat dilihat dan dirasakan keberadaannya. Sering dimanfaatkan dalam
merancang benda dengan tujuan tertentu. Setiap garis mempunyai arah, yaitu a)
mendatar (horizontal), b) tegak lurus (vertikal), c) miring ke kiri dan ke kanan (diagonal).
(Sri Widarwati, 2000). Antara garis dan arah saling berkaitan, karena semua garis
mempunyai arah yaitu vertical, horizontal, diagonal, dan lengkung. Arah adalah wujud
benda yang dapat dirasakan adanya arah tertentu dan mampu menggerakkan rasa. Arah
dapat memberikan beberapa kesan, yaitu : (1) Arah garis lurus memberi kesan keluhuran
dan melangsingkan (2) Arah garis lurus mendatar (horizontal) memberi kesan perasaan
tenang, melebar dan memendekkan objek. (3) Arah garis miring memberi kesan lebih
dinamis dan lincah (4) Arah garis miring horizontal memberi kesan menggemukkan (5)
Arah garis miring vertical memberi kesan melangsingkan (Sri Widarwati, 2000:8-9).
Arah desain busana dapat dilihat dari unsur garis desain busana tersebut, misalnya motif
garis, hiasan payet yang dibentuk sesuai garis desain, garis hias busana dan sebagainya.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa arah adalah sesuatu yang dapat
menggerakkan rasa sehingga mampu menimbulkan berbagai kesan melalui garis-garis.

3. Bentuk
Bentuk adalah hasil hubungan dari beberapa garis yang mempunyai area atau dua
bidang dimensi(shape). Menurut Sri Widarwati (2000:10) unsur bentuk ada dua macam,
yaitu dua dimensi dan tiga dimensi. Bentuk dua dimensi adalah bidang datar yang
dibatasi oleh garis, sedangkan bentuk tiga dimensi adalah ruang bervolume dibatasi oleh
permukaan. Bentuk dalam busana digolongkan menjadi 4 golongan, yaitu: bentuk dasar
busana yang asli; bentuk busana yang dikembangkan; bentuk leher,lengan dan rok; dan
bentuk busana daerah. Jadi berdasarkan pengertian bentuk menurut para ahli di atas yang
dimaksud dengan bentuk adalah susunan dari garis yang membentuk suatu ruang atau
bidang bentuk tersebut dapat berupa bentuk leher, kerah, lengan, rok dan lain lain.

Bentuk geometris

4. Ukuran
Ukuran adalah salah satu unsur yang memengaruhi desain pakaian ataupun benda
lainnya. Apabila ukuran tidak seimbang maka disain yang dihasilkan akan kelihatan
kurang baik. Ukuran ini harus diperhatikan karena akan mempengaruhi hasil desain.
Ukuran yang kontras (berbeda) pada suatu desain busana dapat menimbulkan perhatian
dan menghidupkan suatu desain, tetapi dapat pula menghasilkan ketidaksamaan apabila
ukurannya tidak sesuai. Garis dan bentuk mempunyai ukuran yang berbeda, karena
ukuranlah panjang atau pendeknya garis dan besar kecilnya bentuk menjadi berbeda.
Pada busana ukuran digunakan juga untuk menentukan panjang rok. Ada lima ukuran
panjang rok yaitu: (1) Mini : rok yang panjangnya 10-15 cm di atas lutut. (2) Kini : rok
yang panjangnya sampai lutut. (3) Midi : rok yang panjangnya 10-15 cm di bawah lutut.
(4) Maxi : rok yang panjangnya diatas pergelangan kaki. (5) Longdress: rok yang
panjangnya sampai lantai/ tumit (Sri Widarwati, 2000). Berdasarkan uraian di atas, yang
dimaksud dengan ukuran adalah unsur dalam desain busana yang menentukan
keseimbangan dan kesatuan dalam desain busana. Untuk itu, apabila menginginkan
terciptanya keseimbangan dalam busana diperlukan penerapan ukuran yang pas baik itu
ukuran rok, blus, celana dan sebagainya. Yang dimaksud ukuran dalam busana adalah
ukuran bagian-bagian busana, yaitu ukuran kerah, lengan, rok, saku, manset dan lain-
lain.
5. Tekstur
Tekstur adalah keadaan permukaan suatu benda atau kesan yang timbul apa
yang terlihat pada permukaan benda. Tekstur ini dapat diketahui dengan cara dilihat
ataupun diraba. Tekstur adalah sifat permukaan suatu benda yang dapat dilihat dan
dirasakan. Sifat-sifat permukaan tersebut antara lain kaku, lembut, kasar, halus, tebal,
tipis dan tembus terang/transparan (Sri Widarwati, 2000). (1) Tekstur kaku, tektur yang
kaku dapat menyembunyikan atau menutupi bentuk badan seseorang tetapi akan
menampakkan seseorang terlihat gemuk. (2) Tekstur kasar dan halus, kain bertekstur
kasar memberi tekanan kepada si pemakai kelihatan lebih gemuk. Sedangkan badan yang
halus tidak akan mempengaruhi kesan ukuran badan, asalkan tidak mengkilap. (3)
Tekstur lemas, kain dengan tekstur yang lembut dan lemas akan memberi efek yang
luwes, sesuai dengan model-model busana dengan kerut dan draperi. (4) Tekstur tembus
pandang, kain yang tembus pandang kurang bias menutupi bentuk badan yang dirasa
kurang sempurna, misalnya terlalu gemuk atau terlalu kurus dan kelihatan langsing. (5)
Tekstur mengkilap dan kusam, kain yang mempunyai tekstur mengkilap membuat si
pemakai kelihatan lebih gemuk, sedangkan tekstur yang kusam dapat memberi kesan
lebih kecil.

Tekstur kaku

Tekstur kasar

Tekstur transparan
Tekstur kilau
6. Value
Value karena adanya nada gelap terang pada permukaan benda. Nilai gelap terang
adalah suatu sifat warna yang menunjukkan apakah warna mengandung hitam dan putih (
Sri Widarwati, 2000:10). Nilai gelap terang berhubungan dengan warna yaitu dari warna
tergelap hingga warna yang paling terang. Nilai gelap terang ini menyangkut bermacam-
macam tingkatan atau jumlah gelap terang yang terdapat pada suatu desain. Berdasarkan
uraian-uraian tersebut, nilai gelap terang adalah tingkatan gelap terang warna yang
terdapat dalam suatu desain dan warna tersebut mempunyai nilai.

7. Warna

Warna merupakan unsur desain yang paling menonjol. Dengan adanya warna
menjadikan suatu benda dapat dilihat. Selain itu, warna juga dapat mengungkapkan suasana
perasaan atau watak benda yang dirancang. Warna dapat menunjukkan sifat dan watak yang
berbeda-beda, bahkan mempunyai variasi yang sangat banyak, yaitu warna muda, warna tua,
warna terang, warna gelap, warna redup, dan warna cemerlang. Sedangkan dilihat dari
sumbernya, ada warna merah, biru, kuning, hijau, orange, dan lain sebagainya. Tetapi jika
disebut warna panas, warna dingin, warna lembut, warna ringan, warna sedih, warna gembira
dan sebagainya, ini disebut juga dengan watak warna.

Warna-warna tua atau warna hitam dapat memberi kesan berat dan menyusutkan  bentuk.
Oleh karena itu, apabila kita menata busana untuk seseorang, hendaklah disesuaikan dengan
orang tersebut. Misalnya orang yang bertubuh gemuk hendaklah dipilih warna yang tidak terlalu
cerah atau warna-warna redup karena warna ini dapat menyusutkan bentuk tubuh yang gemuk
tersebut.

a. Pengelompokan warna

Ada  bermacam-macam teori yang berkembang mengenai warna, di antaranya teori Oswolk,
Mussel, Prang, Buwster, dan lain-lain. Dari bermacam-macam teori ini yang lazim dipergunakan
dalam desain busana dan mudah dalam proses pencampurannya adalah teori warna Prang karena
kesederhanaannya. Prang mengelompokkan warna menjadi lima  bagian, yakni warna
primer,sekunder, intermedier, tertier, dan kuarter.
a) Warna primer, warna ini disebut juga dengan warna dasar atau pokok karena warna ini tidak
dapat diperoleh dengan pencampuran hue lain. Warna primer terdiri dari merah, kuning, dan
biru.

2) Warna sekunder, warna ini merupakan hasil pencampuran dari dua warna primer. Warna
sekunder terdiri terdiri dari orange, hijau, dan ungu.

a) Warna orange merupakan hasil dari pencampuran warna merah dan warna kuning.

b) Warna hijau merupakan pencampuran dari warna kuning dan biru.

c) Warna ungu adalah hasil pencampuran merah dan biru.

3) Warna intermediet, warna ini dapat diperoleh dengan dua cara, yaitu dengan mencampurkan
warna primer dengan warna sekunder yang berdekatan dalam lingkaran warna atau dengan cara
mencampurkan dua warna primer dengan perbandingan 1:2.
a) Kuning hijau (KH) 

    adalah hasil pencampuran dari kuning ditambah hijau  atau dua bagian kuning ditambah satu
bagian biru (K+K+B)

b) Biru hijau (BH) 
    adalah hasil pencampuran biru ditambah hijau  atau dua bagian biru di tambah satu bagian
kuning (B+B+K)

c) Biru ungu (BU) 
    adalah hasil pencampuran biru dengan ungu atau pencampuran dua bagian biru dengan satu
bagian merah (B+B+M).

d) Merah ungu (MU) 
    adalah hasil pencampuran merah dengan ungu atau pencampuran dua bagian merah dan satu
bagian biru (M+M+B)

e) Merah orange (MO) 
    adalah hasil pencampuran merah dengan orange atau pencampuran dua bagian merah dan satu
bagian kuning (M+M+K)

f) Kuning orange (KO) 
    adalah hasil pencampuran kuning dengan orange atau pencampuran dua bagian kuning dan
satu bagian merah (K+K+M)

4) Warna tertier

Warna tertier adalah warna yang terjadi apabila dua warna sekunder dicampur. Warna tertier ada
tiga, yaitu tertier biru, tertier merah, dan tertier kuning.

a) Tertier biru adalah hasil pencampuran ungu dengan hijau.

b) Tertier merah adalah hasil pencampuran orange dengan ungu.

c) Tertier kuning adalah hasil pencampuran hijau dengan orange.

5) Warna kwarter
Warna kwarter adalah warna yang dihasilkan oleh pencampuran dua warna tertier. Warna
kwarter ada tiga, yaitu kwarter hijau, kwarter orange, dan kwarter ungu.

a) Kwarter hijau terjadi karena percampuran tertier biru dengan tertier kuning.

b) Kwarter orange terjadi karena percampuran tertier merah dengan tertierkuning.

c) Kwarter ungu terjadi karena percampuran tertier merah dengan tertier biru.

b. Pembagian Warna Menurut Sifatnya

Warna menurut sifatnya dapat dibagi atas 3 bagian, yaitu sifat panas dandingin atau hue dari
suatu warna, sifat terang dan gelap atau value warna, sertasifat terang dan kusam atau intensitas
dari warna.

1) Sifat panas dan dingin

Sifat panas dan dingin suatu warna sangat dipengaruhi oleh huenya. Huemerupakan suatu istilah
yang dipakai untuk membedakan suatu warna dengan warna yang lainnya, seperti merah,
kuning, biru, dan lainnya. Perbedaan antara merah dan kuning ini adalah perbedaan
huenya. Hue dari suatu warna mempunyai sifat panas dan dingin. Warna-warna panas adalah

warna yang berada pada bagian kiri dalam lingkaran warna, yang termasukdalam warna panas
ini yaitu warna yang mengandung unsur merah, kuning,dan jingga. Warna panas ini memberi
kesan berarti agresif, menyerang,membangkitkan, gembira, semangat, dan menonjol. Sedangkan
warna yangmengandung unsur hijau, biru, ungu disebut warna dingin. Warna dingin
lebihbersifat tenang, pasif, tenggelam, melankolis, serta kurang menarik perhatian.

2) Sifat terang dan gelap

Sifat terang dan gelap suatu warna disebut dengan value warna. Value warna ini terdiri atas
beberapa tingkat. Untuk mendapatkan value ke arah yang lebih tua dari warna aslinya disebut
dengan shade, dilakukan dengan penambahan warna hitam. Sedangkan untuk warna yang lebih
muda disebut dengan tint, dilakukan dengan penambahan warna putih.

3) Sifat terang dan kusam

Sifat terang dan kusam suatu warna dipengaruhi oleh kekuatan warna atau intensitasnya. Warna-
warna yang mempunyai intensitas kuat akan kelihatan lebih terang, sedangkan warna yang
mempunyai intensitas lemah akan terlihat kusam.

c. Kombinasi Warna

Dari berbagai warna yang sudah ada, besar kemungkinan belum ditemui warna yang diinginkan.
Oleh sebab itu, warna ini perlu dikombinasikan. Mengkombinasikan warna berarti meletakkan
dua warna atau lebih secara berjejer atau bersebelahan. Jenis-jenis kombinasi warna dapat
dikelompokkan atas:

1) Kombinasi monokromatis atau kombinasi satu warna yaitu kombinasi satuwarna dengan
value yang berbeda. Misalnya merah muda dengan merah, hijau muda dengan hijau tua, dll.
seperti di bawah ini:
2) Kombinasi analogus yaitu kombinasi warna yang berdekatan letaknya dalamlingkaran warna.
Seperti merah dengan merah keorenan, hijau dengan birukehijauan, dll.

3) Kombinasi warna komplementer yaitu kombinasi warna yang bertentangan letaknya dalam
lingkaran warna, seperti merah dengan hijau, biru denganorange dan kuning dengan ungu.

4) Kombinasi warna split komplementer yaitu kombinasi warna yang terletakpada semua titik
yang membentuk huruf Y pada lingkaran warna. Misalnyakuning dengan merah keunguan dan
biru keunguan, biru dengan merahkeorenan dan kuning keorenan, dan lain-lain.

5) Kombinasi warna double komplementer yaitu kombinasi sepasang warnayang berdampingan


dengan sepasang komplementernya. Misalnya kuningorange dan biru ungu.

6) Kombinasi warna segitiga yaitu kombinasi warna yang membentuk segitigadalam lingkaran
warna. Misalnya merah, kuning dan biru. Orange, hijau, danungu. Kombinasi warna
monokromatis dan kombinasi warna analogus di atasdisebut kombinasi warna harmonis,
sedangkan kombinasi warnakomplementer, split komplementer, double komplementer dan
segitiga disebutjuga kombinasi warna kontras.

B. LEMBAR KERJA
1. Alat
a. pensil B, HB, 2B, 4B, 6B
b. pensil warna ( biasa dan metalik )
c. rapido/boxy
d. cat air
e. cat poster
f. kuas nomor 2, 4,6 dan 8
g. palet
h. gelas pencuci kuas
i. penghapus
j. peruncing pensil
k. penggaris lurus
l. gunting
m. lem
2. Bahan
a. Kertas HVS A4 80 gr
b. Kertas gambar A3
3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
a. Sikap badan tegak tidak membungkuk
b. Menggunakan celemek saat mengerjakan tugas
c. Alat harus dalam keadaan bersih
d. Gunakan alat sesuai dengan fungsi dan caranya.
4. Langkah Kerja
I. Mengekpresikan Garis
- Menyiapkan kertas gambar HVS ukuran A4 80 gr atau kertas gambar A3 yang
dipotong menurut ukuran A4
- Bagi kertas HVS menjadi 4 bagian
- Ekspresikan garis vertikal, horisontal, diagonal dan bergelombang untuk
bagian/kotak
Lembar 1. Mengekspresikan Garis
II. Mengekspresan Arah
- Siapkan kertas gambar HVS ukuran A4 80 gram atau kertas gambar A3 yang
dipotong menurut ukuran A4
- Buat garis-garis dengan berbagai arah
- Ekspresikan garis-garis tersebut hingga mendapatkan komposisi yang baik
Lembar 2. Mengekspresikan Arah
III. Mengekspresikan macam-macam Bentuk
- Siapkan kertas gambar HVS ukuran A4 80 gram atau kertas gambar A3 yang
dipotong menurut ukuran A4
- Persiapkan pensil hitam dan pena tinta/boxy
- Ekspresikan bentuk-bentuk ( baik geometris atau abstrak ) hingga menjadi
komposisi yang artistik
- Buatlah garis pembatas pada gambar yang dibuat
Lembar 3. Mengekspresikan Macam-macam Bentuk
IV. Mengekspresikan Ukuran
- Siapkan kertas gambar HVS ukuran A4 80 gram atau kertas gambar A3 yang
dipotong menurut ukuran A4
- Gambar bentuk benda sesuai kreatifitas dengan ukuran yang berbeda-beda dari
kecil ke besar atau besar ke kecil
- Buat bingkai pada gambar yang sudah dibuat
Lembar 4. Mengekspresikan Bentuk
V. Mengekspresikan Tekstur
- Siapkan kertas gambar HVS ukuran A4 80 gram atau kertas gambar A3 yang
dipotong menurut ukuran A4
- Pensil hitam 2B
- Berbagai perca kain dengan bermacam-macam tekstur
- Potong kain menurut bentuk
- Susun dan tempelkan potongan kain menyerupai bentuk
Lembar 5. Mengekspresikan Tekstur
VI. Mengekspresikan Warna dan Value
- Siapkan kertas gambar yang dipotong menjadi ukuran A4
- Siapkan kuas, cat air, palet, gelas plastik utk persiapan pengecatan
- Buatlah gambar pada kertas berupa desain bebas ( bunga, binatang, bentuk
geometris dan lain-lain )
- Tentukan warna yang akan digunakan untuk mewarnai dan buat percampuran
warna dalam beberapa tingkatan warna
- Warnailah desain yang sudah dibuat
Lembar 6. Mengekspresikan Warna dan Value
C. Lembar Latihan
1. Bacalah soal-soal dengan teliti
2. Kerjakan soal pada lembar jawaban yang disediakan
3. Beri tanda silang ( X ) pada huruf jawaban yang dianggap benar
Butir-butir soal
1. Secara umum ada 2 macam garis yang dikenal, yaitu....
a. garis lurus dan patah
b. garis tipis dan tebal
c. garis lengkung dan pendek
d. garis lurus dan lengkung
e. garis diagonal dan lurus
2. Ditinjau dari watak suatu garis, garis lurus menggambarkan....
a. kepastian dan kelembutan
b. keluesan dan kepastian
c. ketegasan dan kekakuan
d. kekakuan dan keluesan
e. kelembutan dan keluesan
3. Sifat yang dimiliki suatu garis atau benda dengan arah diagonal yaitu....
a. perpindahan dan kewibawaan
b. pergerakan dan dinamis
c. keseimbangan dan ketenangan
d. kekuatan dan dinamis
e. pergerakan dan pasif
4. Suatu bentuk yssng dibuat atau digambarkan secara beraturan adalah bentuk....
a. organis
b. plastis
c. statis
d. dinamis
e. geometris
5. Sifat permukaan suatu benda disebut....
a. struktur
b. tekstur
c. poster
d. kontras
e. unsur
6. Contoh paduan warna kontras yaitu....
a. merah-hijau
b. merah-ungu
c. biru-hitam
d. kuning-orange
e. kuning-merah
7. Suatu warna tertentu ( meran, hijau ) yang dicampur dengan warna putih dengan
takaran atau perbandingan tertentu, sehingga diperoleh warna yang lebih muda,
istilah untuk warna tersebut adalah....
a. value
b. tint
c. shade
d. hue
e. intensitas
8. Stelan busana yang terdiri dari blus berwarna kuning dengan rok berwarna ungu,
merupakan perpaduan warna....
a. kontras
b. monokromatik
c. analogis
d. komplementer
e. harmoni
9. Stelan busana yang terdiri atas blus, rok dan syal dalam gradasi warna pink
merupakan perpaduan warna....
a. kontras
b. monokromatik
c. analogis
d. komplementer
e. harmoni
10. Stelan busana yang terdiri atas celana panjang berwarba hijau daun, blazer berwarna
hijau kekuningan, dan blus dalam berwarna kuning merupakan paduan warna....
a. kontras
b. monokromatik
c. analogis
d. komplementer
e. harmoni
Jawaban
1. A B C D E
2. A B C D E
3. A B C D E
4. A B C D E
5. A B C D E
6. A B C D E
7. A B C D E
8. A B C D E
9. A B C D E
10. A B C D E
BAB III
Prinsip-Prinsip Desain
A. Prinsip Desain
Agar dihasilkan susunan yang indah diperlukan cara-cara tertentu yang kita kenal dengan
prinsip-prinsip desain. Prinsip-prinsip desain ini bukan saja digunakan untuk menghasihkan
susunan yang indah, namun juga agar dihasilkan suatu model yang sesuai dengan pemakainya.
Setiap prinsip busana ini tidak digunakan secara terpisah melainkan satu kesatuan dalam suatu
desain. Dalam membuat desain selain menerapkan unsur-unsur desain ( pada Bab I) harus
dibarengi dengan prinsip desain yang mereupakan pijakan sseorang dalam berkarya. Prinsip
desain adalah suatu cara untuk menyusun unsur-unsur sehingga tercapai perpaduan yang
memberi efek tertentu (Sri Widarwati, 2000 ).
Prinsip-prinsip desain :
1. Harmoni
Harmoni adalah prinsip desain yang menimbulkan kesan adanya kesatuan
melalui pemilihan dan susunan obyek atau ide, adanya keselarasan dan kesan kesesuaian
antara bagian yang satu ke bagian yang lain dalam suatu benda, atau antara benda yang
satu ke benda yang lainya yang dipadukan. Jadi harmoni atau keselarasan merupakan
persamaan, penyesuaian dan keserasian antara macam-macam unsur desain yaitu selaras
antara garis dan bentuk, tekstur dan warna sehingga tercapai kesatuan yang harmonis.
Contoh desain yang menerapkan prinsip harmoni :

2. Proporsi
Proporsi adalah perbandingan antara bagian yang satu dengan bagian yang lain
yang dipadukan. Untuk mendapatkan suatu susunan yang menarik perlu diketahui
bagaimana cara menciptakan hubungan jarak yang tepat atau membandingkan ukuran
objek yang satu dengan obyek yang dipadukan secara proporsional. Perbandingan atau
proporsi yang kurang sesuai dalam berbusana kelihatan kurang menyenangkan (Sri
Widarwati, 2000:17).

3. Keseimbangan (balance)
Keseimbangan adalah hubungan yang menyenangkan antar bagian-bagian dalam
suatu desain sehingga menghasilkan susunan yang menarik. Keseimbangan ada dua,
yaitu

a. Keseimbangan simetris adalah sama antara bagian kiri dan bagian kanan serta
mempunyai daya tarik yang sama. Keseimbangan ini dapat member rasa tenang,
rapi, agung, dan abadi.
b. Keseimbangan asimetris adalah keseimbangan yang diciptakan dengan cara
menyusun beberapa obyek yang tidak serupa tapi mempunyai jumlah perhatian yang
sama. Obyek ini dapat diletakkan pada jarak yang berbeda dari pusat perhatian.
Keseimbangan akan terwujud apabila penggunaan unsur-unsur desain yaitu garis,
bentuk dan warna yang lain dalam suatu desain dapat memberi rasa puas. Menurut
Sri Widarwati ( 2000 ) ada dua cara untuk memperoleh keseimbangan, yaitu : (1)
Keseimbangan simetris, yaitu unsur pada bagian kanan dan kiri suatu desain
memiliki jarak yang sama. (2) Keseimbangan asimetris, yaitu unsur pada bagian
kanan dan kiri suatu desain memiliki jarak yang berbeda dari pusat, tetapi masih
diimbangi oleh salah satu unsur yang lain.
Contoh desain busana dengan keseimbangan asimetris :

Contoh desain dengan prinsip keseimbangan simetris :

4. Irama
Irama dalam desain dapat dirasakan melalui mata. Irama dapat menimbulkan
kesan gerak gemulai yang menyambung dari bagian yang satu ke bagian yang lain pada
suatu benda, sehingga akan membawa pandangan mata berpindah-pindah dari suatu
bagian ke bagian yang lainnya. Akan tetapi tidak semua pergerakan akan menimbulkan
irama.
Irama dapat diciptakan melalui:
a. Pengulangan bentuk secara teratur
b. Perubahan atau peralihan ukuran
c. Melalui pancaran atau radiasi
Irama (Ritme) adalah pergerakan yang dapat mengalihkan pandangan mata dari sautu bagian ke
bagian lain (Sri Widarwati, 2010).

Contoh desain busana dengan penerapan prinsip irama :


5. Aksen (center of interest)
Aksen adalah pusat perhatian yang pertama kali membawa mata pada suatu yang
penting dalam suatu rancangan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
menempatkan aksen, diantaranya adalah :
a. Apa yang akan dijadikan aksen.
b. Bagaimana menciptakan aksen.
c. Berapa banyak aksen yang dibutuhkan.
d. Dimana aksen ditempatkan.
Pusat perhatian adalah suatu bagian dalam desain busana yang lebih menarik dari bagian-
bagoan lainnya. Dalam busana harus memiliki bagian yang lebih menarik dari bagian yang
lainnya. Misalnya dengan memberikan ikat pinggang pada sebuah gaun atau dapat juga
membuat corsage bunga yang disematkan pada blus kanan atas dan lain sebagainya.

6. Unity (kesatuan)
Unity adalah sesuatu yang memberikan kesan adanya keterpaduan tiap unsurnya.
Hal ini tergantung pada bagaimana suatu bagian menunjang bagian yang lain secara
selaras sehingga terlihat seperti sebuah benda yang utuh tidak terpisah.
Kesatuan merupakan sesuatu yang memberikan kesan adanya keterpaduan tiap unsurnya.
Pengertian ini tergantung pada bagaimana suatu bagian menunjang bagian yang lain
secara selaras segingga terlihat seperti sebuah benda yang utuh dan tidak terpisah-pisah.
Contoh desain busana dengan penerapan prinsip kesatuan :

Dalam mencipta desain, unsur dan prinsip desain hendaknya diperhatikan, kedua elemen
tersebut sangat menentukan bagaimana hasil desain busana. Dengan adanya unsur dan prinsip
desain dalam suatu ciptaan desain busana, kita dapat melihat wujud dari suatu desain busana
yang lebih indah, lebih mendekati sempurna dan lebih bermakna. Dalam mencipta suatu desain
busana, setiap unsur dan prinsip yang diterapkan hendaknya mudah dipahami oleh orang lain
dan penerapannya sesuai dengan siapa orang yang akan memakainya. Hal tersebut penting
karena setiap orang mempunyai bentuk tubuh yang berbeda. Dengan kata lain, dalam penerapan
unsur dan prinsip desain kita harus memperhatikan maksud dan tujuan dari desain busana
tersebut dibuat, sehingga dapat menutupi kekurangan atau menonjolkan kelebihan si pemakai.

B. Lembar Kerja
1. Alat
a. Pensil 2B
b. Pensil warna
c. Cat air
d. Kuas no 2, 4, 6
e. Palet
f. Gelas plastik
g. Penghapus
h. Peruncing pensil
i. Penggaris
2. Bahan
Kertas gambar berupa karton putih ukuran A4
3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
a. Sikap badan tegak tidak membungkuk
b. Menggunakan celemek saat mengerjakan tugas
c. Alat harus dalam keadaan bersih
d. Gunakan alat sesuai dengan fungsi dan caranya.
4. Langkah kerja
I. Mengekspresikan desain dengan penerapan prinsip harmoni
- Siapkan peralatan gambar : kertas gambar, pensil, pensil warna dan perangkat cat
air ( kuas, palet, gelas plastik ).
- Buatlah 2 desain busana pada proporsi tubuh dengan memperhatikan penerapan
prinsip harmoni ( gambar desain busana sama ).
- Rapikan dan bersihkan garis-garis yang tidak terpakai.
- Warnailah desain tersebut dengan warna kering dan satu dwsain dengan cat air
II. Mengekspresikan desain dengan penerapan prinsip proporsi
- Siapkan peralatan gambar : kertas gambar, pensil, pensil warna dan perangkat cat
air ( kuas, palet, gelas plastik ).
- Buatlah 2 desain busana pada proporsi tubuh dengan memperhatikan penerapan
prinsip proporsi ( gambar desain busana sama ).
- Rapikan dan bersihkan garis-garis yang tidak terpakai.
- Warnailah desain tersebut dengan warna kering dan satu desain dengan cat air
III. Mengekspresikan desain dengan penerapan prinsip keseimbangan
- Siapkan peralatan gambar : kertas gambar, pensil, pensil warna dan perangkat cat
air ( kuas, palet, gelas plastik ).
- Buatlah 2 desain busana pada proporsi tubuh dengan memperhatikan penerapan
prinsip keseimbangan ( gambar desain busana sama ).
- Rapikan dan bersihkan garis-garis yang tidak terpakai.
- Warnailah desain tersebut dengan warna kering dan satu dwsain dengan cat air
IV. Mengekspresikan desain dengan penerapan prinsip aksen
- Siapkan peralatan gambar : kertas gambar, pensil, pensil warna dan perangkat cat
air ( kuas, palet, gelas plastik ).
- Buatlah 2 desain busana pada proporsi tubuh dengan memperhatikan penerapan
prinsip aksen ( gambar desain busana sama ).
- Rapikan dan bersihkan garis-garis yang tidak terpakai.
- Warnailah desain tersebut dengan warna kering dan satu dwsain dengan cat air
V. Mengekspresikan desain dengan penerapan prinsip irama
- Siapkan peralatan gambar : kertas gambar, pensil, pensil warna dan perangkat cat
air ( kuas, palet, gelas plastik ).
- Buatlah 2 desain busana pada proporsi tubuh dengan memperhatikan penerapan
prinsip aksen ( gambar desain busana sama ).
- Rapikan dan bersihkan garis-garis yang tidak terpakai.
- Warnailah desain tersebut dengan warna kering dan satu dwsain dengan cat air
VI. Mengekspresikan desain dengan penerapan prinsip irama
- Siapkan peralatan gambar : kertas gambar, pensil, pensil warna dan perangkat cat
air ( kuas, palet, gelas plastik ).
- Buatlah 2 desain busana pada proporsi tubuh dengan memperhatikan penerapan
prinsip irama( gambar desain busana sama ).
- Rapikan dan bersihkan garis-garis yang tidak terpakai.
- Warnailah desain tersebut dengan warna kering dan satu dwsain dengan cat air
C. Lembar latihan
1. Bacalah soal-soal dengan teliti
2. Kerjakan soal pada lembar jawaban yang disediakan
3. Beri tanda silang ( X ) pada huruf jawaban yang dianggap benar
Butir-butir soal
1. Di bawah ini yang bukan bagian dari prinsip desain adalah....
a. Irama, harmoni, kesatuan dan warna
b. Kesatuan, aksen, proporsi dan aksen
c. Garis, tekstur, arah dan warna
d. Garis, proporsi, aksen dan kesatuan
e. Proporsi, kesatuan, aksen dan irama
2. Sebuah taplak berwarna dasar kuning diberi hiasan berupa bunga berwarna coklat
kekuningan, perpaduan tersebut disebut....
a. Harmoni dalam tekstur
b. Harmoni dalam warna
c. Harmoni dalam bentuk
d. Harmoni dalam ukuran
e. Harmoni dalam garis
3. Sepasang sepatu wanita berbahan kulit warna krem diberi hiasan bisban 3 lajur warna
coklat tua, perpaduan tersebut merupkan prinsip....
a. Aksen
b. Keseimbangan simetris
c. Keseimbangan asimetris
d. Harmoni
e. Proporsi
4. Prinsip desain yang dapat menimbulkan perhatian sama pada bagian kiri dan kanan
adalah....
a. Aksen
b. Keseimbangan simetris
c. Keseimbangan asimetris
d. Harmoni
e. Proporsi
5. Suatu keseimbangan dimana gambar bagian kiri dan kanan tidak sama bentuk tetpi
mempunyai daya tarik yang sama disebut keseimbangan....
a. Simetris
b. Asimetris
c. Formal
d. Obvius
e. Acult
6. Prinsip aksen pada suatu desain dapat dicapai dengan cara seperti di bawah ini, kecuali....
a. Penggunaan warna kontras
b. Pemberian hiasan
c. Menempatkan aksen pada tempat yang menarik
d. Mengulang warna yang sama pada beberapa tempat
e. Menentukan sesuatu yang penting sebagai aksen
7. Sebuah blazer berwarna hitam dengan detail mempunyai saku klep dengan lis bisban
warna putih, kerah jas dengan lis bisban berwarna putih dan kncing pada bagian tengah
muka dengan ujung lengan diberi kancing. Desain blazer tersebut menerapkan prinsip....
a. Harmoni dalam warna
b. Proporsi
c. Keseimbangan formal
d. Irama dalam pengulangan warna
e. Keseimbangan simetris
8. Sebuah gaun dengan potongan pada bagian pinggang dengan penuh kerutan merupakan
desain dengan penerapan prinsip....
a. Kesatuan
b. Proporsi
c. Harmoni
d. Aksen
e. Keseimbangan
9. Suatu prinsip desain dimana terdapat pembagian bidang yang baik oleh garis baik
vertikal maupun horizontal adalah prinsip desain....
a. Harmoni
b. Proporsi
c. Kesatuan
d. Keseimbangan
e. Irama
10. Sebuah sackdres berpotongan sederhana berwarna hitam diberi pita merah besar
diletakkan pada bagian pinggang, menerapkan prinsip....
a. Harmoni
b. Proporsi
c. Kesatuan
d. Keseimbangan
e. Irama
Jawaban
1. A B C D E
2. A B C D E
3. A B C D E
4. A B C D E
5. A B C D E
6. A B C D E
7. A B C D E
8. A B C D E
9. A B C D E
10. A B C D E

Anda mungkin juga menyukai