Anda di halaman 1dari 7

UNSUR UNSUR DESAIN

Unsur-unsur desain adalah segala sesuatu yang dipergunakan untuk menyusun suatu


rancangan.Unsur-unsur desain terdiri dari
Garis
Ada dua jenis garis yang perlu diperhatikan yaitu garis lurus dan garis lengkung. Garis
lurus terdapat tiga arah utama yaitu horizontal, vertikal, dan diagonal. Ketiganya memberikan
kesan yang berbeda pada pengamat. Garis lurus horizontal memberikan kesan tenang, garis
lurus tegak memberikan kesan luhur, garis lurus diagonal memberikan kesan dinamis.
Garis dalam desain busana dapat berfungsi untuk :

 menunjukkan garis luar busana


 sebagai garis hias pada desain
 memberikan pengelabuan pada penglihatan.
Dengan memvariasikan macam dan bentuk garis bisa sedikit banyak mengatasi masalah
bentuk tubuh.

Permainan garis pada busana


Arah
Arah erat berhubungan dengan garis. Garis sendiri mempunyai arah mendatar, vertikal dan
diagonal. Arah garis yang berbeda akan memberikan efek yang berbeda juga bagi pengamat.
Arah garis dapat dimanfaatkan untuk menutupi kelemahan pada bentuk tubuh pemakai.
Gambar pengaruh arah garis

A. Garis A, panjang kedua garis lurus ini sama, kelihatan berbeda karena ilusi dari arah garis
panah. Anak panah yang ke arah luar jadi terlihat seolah-olah lebih panjang dibandingkan
arah panah yang menghadap ke dalam.
B. Garis B, ukuran pada persegi panjang ini sama, tapi keduanya terlihat beda ukurannya.
Persegi panjang yang dibagi oleh garis tegak lurus terlihat lebih sempit atau lebih tinggi
dibandingkan persegi panjang yang dipotong oleh garis mendatar.
C. Garis C, pada persegi panjang ini juga sama ukurannya, tetapi persegi panjang dengan jalur
sempit di tengah (gambar sebelah kiri) terlihat lebih tinggi dibandingkan persegi panjang
dengan jalur yang agak lebar (pada gambar sebelah kanan).

Meskipun secara umum garis vertikal akan memberikan efek tinggi dan garis mendatar
akan terlihat pendek, tetapi ada pengecualian. Garis vertical bisa malah kelihatan pendek dan
gemuk apabila jarak garis tersebut lebar dan garisnya tebal. Efek yang sama juga berlaku
untuk lipit.

Gambar efek garis vertikal dan horizontal


1. Bentuk
Dalam pembuatan desain bisa berdasarkan pada satu macam bentuk atau pun dengan
penggabungan dari beberapa macam bentuk. Bentuk sendiri dikelompokkan menjadi dua
macam yaitu:
a. Bentuk geometri, contohnya: segi empat, segi tiga, kerucut, lingkaran dan silinder
b. Bentuk bebas, contohnya: bunga, daun, gelombang ombak dan sebagainya.
Siluet
Siluet adalah garis luar dari busana tanpa memperhatikan detailnya, seperti kelim, kupnat,
hiasan dan lain-lain. Siluet berasal dari kata “ silhouette” yang berarti bayangan hitam, garis
keliling bayang-bayang lukisan atau dapat dikatakan garis luar dari bayang-bayang suatu
obyek. 
Penggolongan Siluet
Berdasarkan bentuk dasarnya siluet dapat dibedakan menjadi 3 macam :
Siluet lurus atau pipa (straight/tubular), disebut juga siluet tabung (tube-line), karena garis
sisinya lurus ke bawah tidak berarti tidak boleh memakai potongan pinggang atau ikat
pinggang
Siluet lonceng (bell shape/boufafant silhouette), yaitu siluet yang garisnya sempit di atas dan
mengembang pada bagian bawah, garis pinggang diabaikan. Dapat menyembunyikan perut
yang agak besar dan cenderung melansingkan bahu dan kaki.
Siluet menonjol (bustle silhouette),agak kurang dikenal dan jarang digunakan saat ini. Gaun
dengan siluet menonjol adalah gaun yang memberikan penekanan dan cenderung
membesarkan bagian pantat. Bustle silhouette  Populer di abad ke 19. Ada yang berpendapat
bahwa model ini mencerminkanlocomotif yang ditemukan saat itu. Saat ini pusat perhatian
yang menekankan pada bagian belakang gaun biasa dipakai pada gaun malam.
Perhatikan gambar dibawah berikut ini.

Gambar siluet lurus Gambar siluet lonceng Gambar siluet menonjol


 

Siluet bisa juga dikaitkan dengan bentuk huruf, contoh :


Gambar siluet I
  Gambar siluet H Gambar siluet A

Ukuran
Garis dan bentuk dalam desain busana seringkali berbeda ukurannya. Ukuran akan
mempengaruhi hasil desain yang dibuat.
Warna
Pemilihan warna dapat dipelajari dengan banyak melihat berbagai sumber dan
dikembangkan untuk mendapatkan kombinasi warna yang serasi dan harmoni.
Warna dapat menciptakan ilustrasi, ilusi dan bahkan memperbaiki masalah tubuh, misal :
a) busana dengan satu warna akan memberikan kesan yang tinggi,
b) warna gelap akan memberikan kesan langsing.
c) warna-warna gelap menyusutkan obyek, sedangkan warna terang lebih menonjolkan
obyek.
Wanita yang mempunyai dada besar dan pinggul kecil, dapat memilih blus warna tua dan
rok atau celana panjang warna yang lebih muda.
Beberapa Istilah tentang Warna
Corak warna (hue), jenis dan sifat yang berbeda antara warna yang satu dengan yang lain,
misalnya warna merah, kuning dan biru. Warna tersebut disebut warna dasar.
Nilai warna (value), sifat dari warna yang menunjukkan warna cenderung ke hitam atau ke
warna putih.
Kekuatan warna, ukuran cahaya dalam warna, menunjukkan kusam dan berkilaunya warna.
Dua warna dasar yang dicampur akan menghasilkan warna baru yang disebut warna
sekunder. Pencampuran warna dapat dibagi menjadi 3 kelompok dalam lingkaran warna
yaitu: 1) warna primer, 2) warna sekunder,3) warna tertier.
Sifat dan watak warna
a) Warna hitam merupakan lambang kekhidmatan dan kedukaan, memiliki sifat : berat,
gelap, dingin, tua, memberi kesan bentuk tubuh menjadi lebih kecil.
b) Warna putih merupakan lambang kesucian dan kebersihan, memiliki kesan bentuk tubuh
menjadi tambah besar
c) Warna abu-abu merupakan lambang kerendahan hati dan keenganan.
d) Warna merah melambangkan keberanian, sifat panas, marah, semangat, gairah dan riang
e) Warna kuning, merupakan kehidupan dan kemuliaan.
f) Warna biru, hijau, merupakan warna yang dingin dan menyejukkan.
 Kombinasi Warna
Busana akan tampak bervariasi apabila menggunakan kombinasi warna. Ada 3 kombinasi
warna pokok yang perlu diketahui, yaitu :
a) Kombinasi Warna Analogus, adalah perpaduan dua warna yang saling berdekatan
letaknya dalam lingkaran warna, contoh kuning dengan hijau, biru dengan ungu, merah
dengan jingga.
b) Kombinasi warna Komplementer, adalah perpaduan dua warna yang letaknya
berseberangan dalam lingkaran warna. Contoh : merah dengan hijau, kuning dengan
ungu, biru dengan jingga.
c) Kombinasi Warna Monocrhonatis, adalah perpaduan satu warna dalam tingkatan yang
berbeda, contoh : biru tua dan biru muda, biru tua dengan campuran warna biru dan
hitam, biru muda dengan campuran biru dan putih.
Nilai Gelap Terang
Nilai warna (value) berhubungan dengan warna gelap dan terang, terpengaruh oleh warna
hitam atau putih dari pencampuran warnanya. Setiap warna yang diperoleh mempunyai nilai
yang berbeda, misalnya warna merah tua (merah ke hitam), merah asli, dan merah muda
(merah ke putih). Warna yang cenderung terang akan bersifat menonjolkan suatu objek
dibandingkan dengan warna yang gelap. Jadi untuk tubuh yang cenderung gemuk dapat
disiasati dengan pemilihan warna gelap untuk kesan langsing dan begitu juga sebaliknya.
Tekstur
a) Tekstur yang kaku tidak mengikuti bentuk tubuh, sehingga bisa dimanfaatkan untuk
menutupi bentuk tubuh yang kurang ideal, misal tubuh bagian atas kecil, panggul besar,
menggunakan tekstur kaku untuk menutupi badan kecil menjadi seimbang dengan ukuran
panggul. Tekstur kaku tidak cocok untuk orang gemuk karena akan terlihat semakin
gemuk.
b) ekstur kasar memberi kesan gemuk, sedangkan bahan yang lembut tidak berpengaruh
terhadap kesan gemuk/kurus (ukuran) asalkan bahan tersebut tidak berkilau.
c) Tekstur tembus pandang sulit buat menutupi kelemahan bentuk tubuh yang kurang ideal,
jadi cocoknya buat mereka yang bentuk tubuhnya ideal, sebaliknya tidak cocok untuk
orang yang bertubuh gemuk atau kurus.
d) Tekstur kusam atau tidak berkilau, memberi kesan menyusutkan objek, cocok untuk
yang gemuk, sedangkan tekstur yang berkilau akan memberi kesan memperbesar objek
sehingga cocok untuk orang kurus agar terkesan lebih gemukan.
e) Tekstur berbulu, permukaannya timbul dan terkesan tebal
f) Tekstur berkilau, memberi kesan ukurannya lebih besar karena tekstur kilau
memantulkan cahaya lebih.

Macam-macam Contoh Tekstur Bahan Tekstil


Prinsip-Prinsip Desain Busana

Prinsip-prinsip desain adalah suatu cara untuk menyusun unsur-unsur desain sehingga tercapai
perpaduan yang memberikan efek tertentu. Dapat dikatakan prinsip atau asas desain adalah tata
cara menyusun suatu desain yang harus dipenuhi. Terdapat 5 hal dalam prinsip desain, yaitu :

1. Keselarasan (Harmoni)

Selaras dalam bentuk, garis, tekstur, warna


2. Keseimbangan
Ada dua macam keseimbangan yaitu
a) formal (symmetrical, simetris) dan
b) informal (asymmetrical, asimetris).
3. Perbandingan
Perbandingan (proportion/proporsi) adalah hubungan perbandingan jarak, ukuran,
jumlah, tingkatan atau bagian. Perbandingan dalam busana digunakan untuk menampakkan
sesuatu menjadi lebih besar dan lebih kecil serta memberi kesan adanya hubungan antara satu
dengan yang lainnya atau antara busana dan si pemakai.
4. Irama
Irama (rhythm/irama) adalah pengulangan penggunaan garis atau bentuk-bentuk untuk
menghasilkan suatu desain. Pada desain busana dapat diartikan sebagai suatu bentuk
pergerakan yang dapat mengalihkan pandangan mata dari satu bagian ke bagian lainnya.
Aspek dalam irama antara lain : pengulangan, peralihan ukuran, kontras dan radiasi.
5. Pusat Perhatian
Pusat Perhatian (emphasis/penekanan) membuat centerofinterest (pusat perhatian) dengan
memfokuskan perhatian orang yang melihat pada suatu area yang spesifik pada busana.

Pusat Perhatian pada bagian busana


 
 
 
 
 
 

Anda mungkin juga menyukai