Disusun Oleh:
Erni, S.Pd.,M.Pd.T.
FAKULTAS TEKNIK
2019
i
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
C. Manfaat CJR
Sebagai mahasiswa Pendidikan Tata Busana jurnal ini dirasa perlu untuk
dikritik sebab dapat meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam membuat laporan
penelitian yang baik dan benar agar terhindar dari kesalahan dalam melakukan
penelitian untuk penulisan skripsi
1. Judul jurnal 1 : Efektivitas Dan Efisiensi Pembelajaran Teknik Draping
Berbantuan Video Di Perguruan Tinggi
2. Pengarang Jurnal : Widjiningsih, Sugiyono, dan Abdul Gafur
3. Kota Terbit Jurnal : Yogyakarta, Indonesia
4. Judul jurnal 2 :”Peningkatan Keterampilan Membuat Rok Drapery Melalui
Pelatihan Pada Siswa Kelas Xii Smk Ypm 2 Taman Sidoarjo” .
5. Pengarang Jurnal : Rodhotul Azchiyah
6. Kota Terbit Jurnal : Surabaya, Indonesia
1
BAB 2
RINGKASAN JURNAL
A. Isi Jurnal Pertama “Efektivitas Dan Efisiensi Pembelajaran Teknik Draping Berbantuan
Video Di Perguruan Tinggi’ penulis Widjiningsih, Sugiyono, dan Abdul Gafur.
1. PENDAHULUAN
2
2. METODE
Adapun untuk mengembangkan instruksional berdasarkan Dick dan Carey (2005: 6-8)
terdiri sepuluh langkah sebagaimana dikemukakan di atas. Mengacu pada tahapan
penelitian berdasarkan Borg & Gall dan model pengembangan instruksional menurut
Dick & Carey yang dimodifikasi, tahapan pengembangan dibagi menjadi enam tahapan.
Keenam tahapan tersebut adalah: (1) penelitian dan pengumpulan data awal; (2)
pembuatan produk awal; (3) uji coba awal; (4) perbaikan produk awal; (5) uji coba
lapangan; (6) perbaikan produk operasional.
Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah dosen pengajar Teknik Draping, dan
mahasiswa S1 Prodi Pendidikan Teknik Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri
Yogyakarta. Data yang diperoleh terdiri atas data kualitatif dan data kuantitatif. Teknik
analisis datadilakukan secara deskriptif dengan memberikan narasi yang logis sesuai
dengan kepentingan penelitian. Data yang telah dikumpulkan menggunakan instrumen
penelitian dianalisis secara deskriptif dan diarahkan untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan penelitian. Validitas setiap aspek atau keseluruhan aspek yang dinilai
ditetapkan berdasarkan kriteria pengategorian kualitas perangkat yang diadaptasi dari
pengkategorian
3
1) Membuat pola gaun straples, yang terdiri dari berbagai bentuk dasar mugkum
2) Melatih peragawati untuk mendraping gaun straples dengan berbagai bentuk dasar
mugkum dan grading pola busana dengan teknik menambah/mengurang pada sisi pola.
3) Membuat naskah video dengan urutan sesuai langkah-langkah draping dan grading
pola gaun straples bra-top empire.
4) Melakukan shooting.
5) Menyusun buku model.
6) Menyusun buku panduan.
7) Menyusun job sheet.
8) Menyusun berbagai instrumen penelitian.
Analisis data penilaian panduan model dan perangkat pembelajaran yang terdiri atas
panduan model, RPP, job sheet, video, lembar penilaian unjuk kerja, dan rubrik unjuk
kerjaseperti yang dapat dilihat pada Analisis data efektivitas dan efisiensi Model-PTDBV
berdasarkan kompetensi mahasiswa menunjukkan bahwa semua mahasiswa kompeten
dalam draping pola gaun straples bra-top empire. Semua mahasiswa mencapai nilai di atas
70, sebagian besar memperoleh nilai A- (66,7%).
4
4. PENUTUP
Model pembelajaran teknik draping berbantuan video (Model-PTDBV) merupakan
produk hasil penelitian dan pengembangan melalui enam tahapan untuk kompetensi
draping pola gaun straples bra-top empire dan grading pola gaun dengan langkah-langkah
pembelajaran pembuatan yang ditayangkan melalui video. Pendekatan pembelajaran yang
digunakan dalam penelitian ini adalah contextual teaching and learning dengan strategi
pembelajaran menggunakan kombinasi antara strategi pembelajaran kelompok dan
strategi pembelajaran individu. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan dalam Model
PTDBV ini seperti berikut.
1) Panduan model, yang berisi teori pendukung pengembangan model, mekanisme
pelaksanaan Model-PTDBV (sintaks), pedoman penilaian hasil belajar, dan tahapan
pengolahan hasil belajar yang dikemas terpisah dalam buku berukuran B5.
2) Perangkat pembelajaran, meliputi RPP lengkap dengan langkah-langkah penerapan
CTL dalam pembelajaran berbantuan video, job sheet draping pola gaun straples
bratop empire dan grading pola gaun tersebut, video draping pola gaun straples bra-
top empire dan grading pola gaun tersebut dalam bentuk CD. Selain itu, juga terdapat
perangkat evaluasi dalam bentuk perangkat penilaian unjuk kerja beserta rubrik
penskoranannya. Efektivitas dan efisiensi Model-PTDBV ditinjau dari tiga aspek.
1. Kompetensi mahasiswa dalam draping pola gaun straples sangat baik yang
ditunjukkan dengan perolehan nilai sebagian besar A (66,7%).
2. Respon mahasiswa terhadap Model-PTDBV berada pada kategori efektif dan
efisien (3,49).
3. Respon dosen terhadap Model PTDBV menunjukkan pada ka70 Cakrawala
Pendidikan, Februari 2014, Th. XXXIII, No. 1 tegori sangat efektif dan efisien
(3,72). Dengan demikian, berdasarkan respon dosen dan mahasiswa terhadap
Model-PTDBV dapat dikatakan sangat efektif dan efisien (3,61). Oleh karena
itu, proses pembelajaran dapat berjalan lancar sesuai spesifikasi produk, dan
sangat efektif dan efisien karena semua mahasiswa berkompeten dan sebagian
besar memperoleh nilai A.
B. Isi Jurnal Kedua “Peningkatan Keterampilan Membuat Rok Drapery Melalui Pelatihan
Pada Siswa Kelas Xii Smk Ypm 2 Taman Sidoarjo” penulis Rodhotul Azchiyah.
5
1. PENDAHULUAN
Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan pendidikan kejuruan tingkat
menengah atas yang disediakan pemerintah dalam rangka menyiapkan tenaga kerja siap
pakai. Program keahlian busana butik menekankan pada bidang pembuatan busana dalam
pengelolaan dan penyelenggaraan usaha busana serta mampu berkompetisi dalam
mengembangkan sikap profesional dalam bidang busana. Program keahlian busana butik
juga menyiapkan peserta didik untuk memiliki keterampilan dalam pembuatan busana,
salah satunya adalah keterampilan membuat pola busana.
Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui keterlaksanaan pengelolaan pelatihan
membuat rok drapery pada siswa kelas XII busana butik di SMK YPM 2 Taman Sidoarjo.
2) mengetahui aktivitas peserta didik dalam kegiatan pelatihan membuat rok drapery pada
siswa kelas XII busana butik di SMK YPM 2 Taman Sidoarjo. 3) mengetahui
peningkatan keterampilan membuat rok drapery antara sebelum dan sesudah diadakan
pelatihan pada siswa kelas XII busana butik di SMK YPM 2 Taman Sidoarjo. 4)
mengetahui respon peserta dalam kegiatan pelatihan membuat rok drapery pada siswa
kelas XII busana butik di SMK YPM 2 Taman Sidoarjo.
2. METODE PENELITIAN
Eksperimental design yang bertujuan untuk mendapatkan informasi sebelum dan
setelah dilakukan treatment pelatihan pembuatan rok drapery. Subyek penelitian adalah
siswa kelas XII Busana Butik SMK YPM 2 Taman Sidoarjo yang terdiri dari 21 orang.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian one group pre-test post-test design yang
bertujuanuntuk mengetahui hasil dari perlakuan yang telah diberikan. Pengembangannya
dilakukan dengan cara satu kali pengukuran sebelum adanya perlakuan (treatment) yang
disebut pre-test dan dilakukan pengukuran lagi setelah adanya perlakuan (treatment) yang
disebut dengan post- test yaitu membuat rok drapery sebelum mendapat
pelatihan/treatment dengan cara demonstrasi.
6
kegiatanpelaksanaan praktek, sehingga pada kegiatan awal seperti aspek-aspek tersebut
pelatih hanya menyampaikan materi dan sedikit memberi pertanyaan. Nilai tertinggi
adalah nilai 4 yaitu pada aspek mengorganisasi peserta untuk melakukan praktek,
mengevaluasi hasil praktekpeserta, serta memberikan kesimpulan hasil kegiatan
pelatihan, karena pada aspek-aspek tersebut pelatih melakukan dengan baik sehingga
peserta dapat memahami apa yang disampaikan pelatih.
2) Hasil pengamatan aktivitas peserta pelatihan
Hasil pengamatan dalam aktivitas peserta pelatihan pembuatan rok drapery
mendapatkan persentase 71-100%, Pada aspek 1 yaitu mendengarkan materi yang
disampaikan dilakukan oleh 80,95% peserta, pada aspek 3 yaitu bertanya merupakan nilai
terendah hanya dilakukan 71,42% peserta, hal ini dikarenakan peserta tidak
mendengarkan saat materi sehingga tidak memahami apa yang disampaikan pelatih. Pada
aspek 6 yaitu mengevaluasi hasil praktek hanya dilakukan oleh 76,19 % peserta, hal ini
terjadi karena pada saat evaluasi adalah setelah jam istirahat sehingga ada peserta yang
belum kembali ke kelas. 11 dari 14 aspek dilakukan oleh 100% peserta yaitu meliputi
memperhatikan demonstrasi pembuatan rok drapery, menyiapkan alat, bahan yang
digunakan, melakukan pemasangan body line pinggang dan panggul, menghitung
kebutuhan bahan rok, mendrape rok drapery bagian muka, sisi, dan belakang, memberi
tanda pola, menggrading, menjahit dan berkemas. Aspek-aspek tersebut merupakan
kegiatan praktek, sehingga peserta berpartisi aktif selama kegiatan. Dengan ini peserta
pelatihan dikatakan aktif dalam mengikuti pelatihan karena rasa keingintahuan peserta
akan hal baru yang diterima.
3) Penilaian hasil pelatihan
Data yang diperoleh dari pre-test dan posttesthasil penilaian kinerja pembuatan rok
drapery yang terdiri dari 13 aspek . Berdasarkan hasil kinerja praktek yang diperoleh dari
21 peserta pelatihan pembuatan rok drapery pada pre-test menunjukkan rata-rata 61,33.
Hasil ini diperoleh sebelum para peserta diberikan pelatihan membuat rokdrapery.
Sedangkan hasil post-test menunjukkan rata-rata 88,83. Hasil diperoleh sesudah diadakan
pelatihan membuat rok drapery, dari hasil pre-test dan post-test yang didapat
menunjukkan peningkatan sebesar 27,5 poin. Pada tabel paired sample test terlihat bahwa
taraf Sign. (2-tailed) 0,000 kurang dari 0,05 dengan nilai uji t sebesar 22,989 sehingga
dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah
dilakukan pelatihan pembuatan rok drapery. Bila ditinjau dari nilai mean maka terdapat
peningkatan yang signifikan.
7
4) Hasil respon peserta pelatihan pembuatan rok drapery
Hasil presentase aktifitas peserta dapat disajikan Berdasarkan diagram tersebut 3
pernyataan mendapatkan presentase tertinggi dengan nilai 100%, yaitu pernyataan peserta
menyukai pelatihan, materi pelatihan yang disampaikan mudah dipahami dan
dipraktikkan sendiri, serta peserta merasa mendapatkan kompetensi yang lebih setelah
mengikuti pelatihan. Hal ini ditunjukkan dengan respon positif peserta yang antusias
selama mengikuti pelatihan. Pernyataan 3 yaitu demonstrasi yang dilakukan pelatih
mudah dipahami, mendapatkan presentase 95%, kategori sangat baik. Pernyataan 4 Hand
out mudah dipahami dan dapat membantu peserta dalam melakukan praktek,
mendapatkan presentase 90%, kategori sangat baik. Hal ini dikarenakan ada beberapa
peserta yang tidak memperhatikan saat materi disampaikan.
4. PENUTUP
Simpulan
1) Keterlaksanaan pengelolaan pelatihan.
Keterlaksanaan pengelolaan pelatihan yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan
dan hasil akhir diperoleh rata-rata 3,5 dengan kategori baik sekali. Proses pelatihan
berlangsung denganbaik dan lancar.
2) Aktivitas peserta pelatihan
Aktivitas peserta dalam pelatihan terdiri dari 7 aspek yaitu mendengarkan,
memperhatikan, keaktifan bertanya, menyiapkan alat dan bahan, melaksanakan
praktek pembuatan rok drapery, evaluasi dan berkemas mendapatkan persentase 71
hingga 100% kategori baik hingga sangat baik.
3) Hasil keterampilan membuat rok drapery
Hasil pelatihan membuat rok drapery menunjukkan adanya peningkatan sebesar 27,5
poin. Yaitu nilai pre-test rata-rata 61,33, dan nilai posttest rata-rata 88,83.
Keterampilan membuat rok drapery mengalami peningkatan yang signifikan setelah
diberikan pelatihan. Hal ini dapat dilihat dari hasil tabel paired sample test yang
menunjukkan taraf Sign. (2-tailed) 0.000.
4) Respon peserta pelatihan
Respon peserta terhadap pelatihan pembuatan rok drapery pada siswa SMK YPM 2
Taman Sidoarjo pada keseluruhan pernyataan memperoleh 90 hingga 100 %, kategori
sangat baik.
8
Saran
Berdasarkan hasil penelitian pada pelatihan membuat rok drapery di SMK YPM 2
Taman Sidoarjo, maka saran yang dianjurkan adalah: Pelatihan lanjutan membuat pola
secara draping bisa diberikan materi yang lain selain rok, misalnya blus atau gaun agar
peserta memiliki keterampilan yang lebih dalam membuat pola busana secara draping.
9
BAB 3
PEMBAHASAN
10
BAB 4
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap karya tulis pastinya memiliki ciri-ciri yang berbeda-beda antar satu dengan
yang lain,baik itu dari segi bahasanya, kelebihannya, dan kekurangannnya. Jurnal
pasti mengandung informasi yang sudah dipaparkan dengan jelas oleh penulisnya
terlepas dari kekurangan yang terkandung dalam setiap jurnal, namun sudah dapat
dipastikan setiap jurnal akan membawa keuntungan bagi pembaca dalam hal
pendapatan informasi lebih.
Dalam kedua jurnal ini, terkandung informasi yang sangat melimpah yang mana
membuat pembaca menjadi tertarik untuk membaca atau menganalisis jurnal ini
seperti yang telah kami lakukan. Diatas telah kami sampaikan ringkasan dan juga
kelebihan serta kekurangan dari masing-masing jurnal yang diharapan dapat menjadi
perbandingan antara opini atas pembaca jurnal tersebut.
B. Saran
Didalam kelebihan dari kedua jurnal tersebut agar lebih dipertahankan dan
diperkuat lagi, dan mengenai kekurangan jurnal agar lebih diteliti lagi untuk
mencapai hasil yang lebih maksimal.
11
Daftar Pustaka
https://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/mudra/article/view/634
12