TATA BUSANA
DISUSUN OLEH:
Ivo Nahsyarah
Kelas VII -E
Saat ini, fashion semakin berkembang dengan pesat. Banyak orang yang sudah
mulai “aware” dengan penampilan mereka.
Budaya “ootd” (outfit of the day) juga ikut menjadi penyebabnya. Banyak anak
muda yang ingin tampil trendy setiap harinya..Mereka mulai memadukan atasan
mereka dengan baju, celana, hingga alas kaki mereka. Atas dasar itu, bisnis di
bidang fashion ini sangat menjanjikan bagi siapa saja yang ingin memulai
membuka usaha.
C. Pengaturan Busana :
Untuk menyusun konsep tata busana agar sesuai dengan lakon yang akan
digelarkan perlu memperhatikan:
1. Tipe kostum teater;
a) Kostum Historis : kostum yang sesuai dengan periode sejarah.
b) Kostum tradisional: merupakan penggambaran karakter
spesifik secara simbolis dan distilir.
c) Kostum nasional : kostum dari suatu negara atau daerah
dengan ciri khas tertentu.
d) Kostum modern : kostum yang sesuai dengan masa/ waktu saat
itu.
2. Observasi;
Observasi tentang hidup dan kehidupan masyarakat yang terlibat
dalam lakon.
1. Observasi tentang periode sejarah yang dikemukakan dalam
lakon.
3. Jenis busana;
a) Lembaran kain yang dikenakan seutuhnya tanpa dipotong
berdasarkan suatu pola, misalnya busana zaman Mesir Kuno,
Yunani kuno.
b) Potongan kain yang dijahit menurut pola tertentu sesuai
dengan ide.
4. Kondisi busana;
a) Nilai bahan yang menjadi faktor utama, bukan harganya.
b) Tidak mengganggu gerak (acting).
c) Sesuai dengan peran. Dalam masa pembaharuan teater
tradisional, para koreografer sudah semakin cenderung untuk
menerapkan pola garapan baru. Konsep tata busananya
cenderung berdasarkan kreatifitas koreografer. Hal ini dapat
dilihat misalnya dalam pergelaran Sendratari
yang bernaskah dasar Epos Mahabarata. Meskipun pola
garapannya (tari dan musik) masih berkiblat pola tradisi, akan
tetapi ide konsep tata busana tidak meninggalkan konsep
tradisi mungkin hanya sebagian, mungkin secara keseluruhan
mengadakan pengembangan. Namun pada saat ini dengan
adanya pengaruh global penggunaan busana banyak yang
mengkombinasi atau kembali ke tradisi atau klasik tetapi
penambahan dan pengembangan kreasi modern. Sebagai
contoh pentas tari karya Guruh Soekarnoputra saat ini, mereka
tetap menggunakan konsep tradisi hanya bahan dan warna
serta tampilannya dikembangkan secara total.
Seiring dengan menariknya berbisnis fashion, ada beberapa hal yang harus
dipertimbangkan untuk memulai bisnis ini:
1. Segmentasi atau Target Pemasaran
Dalam memulai bisnis online, terutama fashion, tentukan segmentasi atau target
pemasaran yang Anda tuju. Hal ini penting karena saat ini, siapapun dan
kapanpun setiap orang dapat mengakses internet. Jika Anda tidak memiliki target
tertentu, promosi toko Anda secara online akan lebih sulit karena terlalu luasnya
pasar yang anda bidik. Target pemasaran bisnis fashion bisa dari kalangan
dewasa, remaja, anak-anak, dan segala usia. Bila Anda menginginkan berjualan
fashion khusus anak-anak, tentu saja Anda harus memperhatikan fashion item apa
yang sering dibeli atau digemari anak-anak.
batasan jumlah produk yang sejenis. Misalnya hanya membatasi 3 produk untuk
model fashion yang sama. Anda akan lebih mudah menjalankan bisnis fashion ini
jika Anda bisa mengetahui siapa target Anda, dan bagaimana selera mereka.
4. Go Online!
Saat ini, berbisnis fashion secara online memiliki peluang yang besar. Sangat
direkomendasikan untuk membuat website toko Anda sendiri, menampilkan
katalog produk Anda, dan melakukan transaksi dengan pembeli melalui website
tersebut. Selain meningkatkan kepercayaan terhadap toko online Anda, proses
transaksi juga akan lebih mudah. Saat ini ada beberapa platform yang
menyediakan pembuatan toko online yang sudah termasuk keranjang belanja,
pemesanan, hingga pembayaran. Anda tidak perlu repot membalas satu persatu
pesanan pelanggan, dan Anda hanya perlu fokus pada produk dan pemasaran toko
Anda.
Saat ini, istilah “online shop” atau “OL shop” telah melekat pada toko-toko yang
berjualan melalui media sosial, seperti Twitter, Facebook, atau Instagram.
Berjualan melalui media sosial tidak salah, tetapi bukan sesuatu yang disarankan.
Mengapa? Karena kebanyakan waktu Anda akan habis untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari calon pelanggan. Padahal, dengan menggunakan
website, pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan mudah, dengan
mengacu langsung kepada website tersebut. Media sosial adalah hal yang dapat
dikatakan WAJIB dimiliki oleh bisnis Anda, tetapi tujuannya lebih baik
difokuskan hanya untuk promosi, bukan untuk sarana transaksi.
5. Pemasaran