NIM : 1910415210032
Kelas : B
Prodi : Sosiologi
FASHION
Meskipun industri fashion berkembang pertama di Eropa dan Amerika, Per 2017, ini
adalah industri internasional dan sangat global, dengan pakaian yang sering dirancang di satu
negara, diproduksi di negara lain, dan dijual di seluruh dunia. Sebagai contoh, sebuah perusahaan
fashion Amerika mungkin mencari kain di Cina dan memiliki pakaian yang diproduksi di
Vietnam, selesai di Italia, dan dikirim ke gudang di Amerika Serikat untuk distribusi ke outlet
ritel internasional. Industri fashion telah lama menjadi salah satu perusahaan terbesar di Amerika
Serikat, dan tetap demikian di abad ke-21. Namun, pekerjaan AS menurun secara signifikan
karena produksi semakin pindah ke luar negeri, terutama ke China. Karena data industri fashion
biasanya dilaporkan untuk ekonomi nasional dan dinyatakan dalam banyak sektor industri yang
berbeda, angka agregat untuk produksi tekstil dan pakaian dunia sulit diperoleh. Namun, dengan
ukuran apa pun, industri pakaian menyumbang bagian yang signifikan dari output ekonomi
dunia. Industri mode terdiri dari empat tingkatan:
Produksi bahan baku, terutama Serat, dan tekstil tetapi juga kulit dan bulu.
Produksi barang-barang fashion oleh desainer, produsen, kontraktor, dan lainnya.
Penjualan eceran.
Berbagai bentuk iklan dan promosi.
Dimasa modern seperti sekarang ini, fashion memang telah menjadi suatu kebutuhan bagi
sebagian besar masyarakat Indonesia. Itulah sebabnya mengapa industry garment di tanah air
semakin berkembang dengan baik. Sedikit berbeda dengan busana butik, modiste dan tailor,
pakaian yang dihasilkan oleh sebuah industri fashion umumnya dibuat melalui proses yang
lumayan panjang, yang akan saya bagi menjadi pra – produksi, produksi hingga pasca produksi.
Pra Produksi :
Desain
Desain menjadi langkah awal proses manufaktur fashion. Pada tahap ini divisi desain
biasanya akan melibatkan sejumlah desainer yang berpengalaman untuk menciptakan sebuah
fashion yang sesuai dengan selera konsumen saat ini dan memperkirakan fashion untuk masa
yang akan datang.
Pattern Making
Dari ide kreatif desainer yang dituangkan ke dalam sebuah kertas sketsa, selanjutnya
seseorang yang bertugas untuk membuat pola desain akan mengembangkan pola pertama
untuk didesain berdasarkan ukuran standar.
Produksi :
Sample Making
Pada proses ini dibuatlah sampel dengan metode pola drafting. Sampel pola desain yang telah
jadi dikirim ke bagian penjahit untuk diproses lebih lanjut. Pola tersebut biasanya dijahit
pada kain blancu atau kain muslin untuk dianalisa antara kesesuaian pola dan desain.
Kain yang telah digambar sesuai pola kemudian dipotong menggunakan bantuan mesin
potong. Dalam produksi fashion, bahan kain ini selanjutnya juga harus melalui proses
berikutnya yang dinamakan sewing, penjahitan pola yang telah dibuat sebelumnya.
Pasca – Produksi :
Finishing
Dalam tahap finishing, operator akan menggerakkan mesin setrika untuk merapikan hasil dari
sebuah fashion yang sudah dibuat tadi. Setelah dirasa cukup rapi, semua produk dipacking
sesuai dengan ukuran, desain, dan warna.
3. Pelaku – Pelaku Yang Terlibat Didalam Proses Industri Fashion
Desainer
Desainer adalah seseorang yang merancang atau mendesain sebuah bentuk fashion tersebut.
Penjahit
Penjahit juga termasuk pelaku yang terlibat karena mereka adalah seseorang yang
mengerjakan sebuah hasil dari fashion yang dirancang oleh desainer.
Model
Model adalah seseorang yang menyebarluaskan sebuah fashion itu kepada seluruh penjuru
dunia.
Teori Pertukaran
Teori ini sama seperti halnya ada timbal balik dalam suatu hubungan antara satu dengan yang
lain, contohnya seorang model menyukai dan menerima hasil fasion dari seorang desainer
yang sudah merancang dan membuatkan sebuah fashion tersebut, maka akan terbentuknya
perilaku atau suatu hubungan sosial.
Teori Konsumtif
Teori ini berkaitan dengan fashion karena benar bahwa masyarakat sekarang jika dilihat –
lihat, hidupnya tidak lagi ditentukan dengan proses produksi dan kepemilikan alat produksi,
melainkan ditentukan dengan gaya hidup mereka. Maka dari itulah muncul sebuah inofasi
atau usaha manusia agar dapat memenuhi kebutuhan nya di segi fashion, perindustrian
seperti yang di bahas di atas adalah suatu usaha yang saat ini sangat meningkat dan juga
dapat meletakan dirinya sebagai produsen atau sebuah pencipta untuk di konsumsi oleh
konsumen, yaitu masyarakat itu sendiri.
Teori Postmodern
Dapat dikatakan berkaitan dengan teori ini karena industri fashion di Indonesia sendiri sudah
bisa mengikuti bagaimana perkembangan zaman dan mampu menyaingi fashion – fashion
orang luar.