Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KONSEP SUSTAINABLE FASHION

Sebagai Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Fashion Research


Dosen Pengampu: Annisau Nafiah, S.Pd.,M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 3 :


Celina Ridha Afandi (190544636023)
Dewi Mega Mutia (190544736072)
Fatimatuz Zahro (190544736074)
Lili Rohmalasari (190544636054)
Mellati Khoirunnisa F (190544736071)
Mutiara Farda Avivah (190544636050)
Ridha Imaningtyas (190544736073)

Jurusan Teknologi Industri


Fakultas Teknik
Universitas Negeri Malang
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah tentang Sustainable Fashion ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik.

Selesainya makalah ini, tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu dalam kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Annisau Nafiah, S.Pd.,M.Pd, selaku dosen pengampu mata kuliah Fashion Research
2. Semua rekan-rekan dan pihak-pihak terkait yang sudah membantu dalam  Penyusunan
makalah ini.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
kedepannya.

Malang,3 Oktober 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Industry fashion merupakan industry yang paling banyak diminati oleh
masyarakat diluaran sana. Industry ini juga merupakan industry yang paling banyak
menyumbangkan dampak bagi lingkungan, yaitu dampak baiak maupun dampak
buruk. Kota bandung merupakan kota industry fashion terbesar di Indonesia. Banyak
sekali saat ini industry fashion yang berkembang dan melakukan proses mulai dari
emmbuat hingga mendistribusikan fashion.
Kebudayaan masyarat dari dahulu hingga saat ini yang sangat konsumtif
terhadap dunia fashion membuat faktor prnyebab banyaknya industry fashion saat ini.
Industry ini dikatakan penyebab faktor permasalahan saat ini dikarenakan setiap
tahunnya industry fashion menyumbangkan sebagian besar sampah atau limbah dari
pakaian yang mereka gunakan sebelumnya.
Saat ini banyak industry fashion yang menggunakan bahan kimia untuk
membuat suatu bahan dasar pakaian salah satunya adalh nylon atau polyester yang
menyebabkan polusi udara dan juga sulit terurai di tanah. Oleh sebab itu industry
fashion saat ini harus lebih bertanggung jawab atas perkembangan duian fashion atas
pembuangan gas CO2 yang merupakan penyebab terjadinya pemanasan global.
Dari permasalahan diatas kemudian dibuatlah konsep industry fashion yang
diharapkan dapat membuat kontribusi positif terhadap lingkungan sekitar yaitu Eco
Fashion atau biasa disebut dengan Sustainable Fashion. Konsep ini dapat diartikan
sebagai konsep yang dimana froduk yang dihasilkan dapat digunakan berkali-kali dan
dapat bertahan lama dengan menggunakan material yang ramah lingkungan (recycle)
dengan meminimalisir penggunaan energy yang berlebihan pada waktu proses
produksi.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian dari sustainable fashion?
2. Bagaimana penerapan dari konsep sustainale fashion?
3. Apa kelebihan dan kekurangan dari sustainable fashion?
4. Apa bahan yang cocok dalam industri sustainable fashion?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian sustainable fashion
2. Untuk mengetahui bagaimana penerapan dari konsep sustainable fashion
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sustainable fashion
4. Untukmengetahui bahan yang cocok dalam industri sustainable fashion
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SUSTAINABLE FASHION


Sustainable Fashion (Fashion berkelanjutan) diterjemahkan dari bahasa
Inggris adalah gerakan dan proses mendorong perubahan pada produk fashion dan
sistem fashion menuju integritas ekologis yang lebih besar dan keadilan sosial.
Kepedulian fashion yang berkelanjutan lebih dari sekedar menangani tekstil atau
produk fesyen. Ini terdiri dari menangani seluruh sistem mode.
Dilansir dari jawapos.com, sustainable fashion adalah konsep busana secara
keseluruhan yang tidak hanya mengutamakan dari kainnya saja. Sustainable
fashion memiliki makna luas yang bisa meningkatkan keberlangsungan dan
kesejahteraan bagi para pekerjanya, sehingga industry fashion akan tetap bertahan
dengan menghasilkan kualitas yang baik.
Sustainable fashion adalah sistem pola pikir bertanggung jawab yang
mempertimbangkan dampak lingkungan, social, dan ekonomi pada keseluruhan daur
hidup produk. Mulai dari tahap pra produksi, proses produksi, distribusi, dan pasca
produksinya. Bukan Cuma untuk desainer atau produsen baju saja lho, konsumen pun
bisa ikut serta melakukan prinsip-prinsip ini demi keberlanjutan lingkungan kita.
Kesimpulkan bahwa Sustainable Fashion dapat diartikan sebagai konsep yang
dimana froduk yang dihasilkan dapat digunakan berkali-kali dan dapat bertahan lama
dengan menggunakan material yang ramah lingkungan (recycle) dengan
meminimalisir penggunaan energy yang berlebihan pada waktu proses

B. PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE FASHION


Penerapan konsep ini memang sangat tidak mudah dikarenakan merupakan
konsep yang bisa dibilang slow fashion. Semua yang didapatkan tidak seperti
mendapatkan produk maupun keuntung seperti pada konsep fast fashion. Konsep ini
diajarkan untuk menggunakan bahan bahan yang ramah lingkungan dan juga
menggunakan bahan bahan daur ulang untuk meminimalisir terjadinya penumpukan
limbah fashion. Penerapannya bisa dilakukan dengan cara cara berikut ini:
1. Pemilihan materi ramah lingkungan
Plastik merupakan bahan yang biasa digunakan untuk emmbuat bahan dasar
kelengkapan fashion yang biasanya disebut dengan nama polyester, nylon, acrylic
dan polyamide, yang jika dicuci akan melepas plastik mikro ke aliran air. Karena
itu sebaiknya gunakan bahan berserat alami seperti tencel, katun, dan linen yang
dibuat bukan dari bahan bahan kimia. Juga seperti menggunakan pewarna alami
tetapi memang akan menjadi lebih mahal. Juga misalnya mengaplikasikan
kemasannya dengan plastik yang ecofriendly yang ramah lingkungan.

2. Produksi yg zero waste pattern


Kemudian melakukan hal hal yang meminimalisir sampah fashion dengan
memakai pola sampai habis sehingga tidak menyisakan sampah (zero waste
pattern). Selain itu ada juga yang memilih teknik upcycle atau membuat pakaian
baru dari pakaian-pakaian lama, seperti yang dilakukan beberapa desainer di
Jakarta Fashion Week 2020 beberapa waktu lalu. Bisa juga sampah sisa hasil
potongan pola dijadikan kerajinan seperti tas domper keset dan juga lainnya yang
bermanfaat sehingga sisa hasilnya tidak terbuang begitu saja.

3. Distribution minim energi dan jejak karbon


Belanja online memanglah hal yang disukai banyak orang dan sangat lah praktis
yang membuat kita tidak perlu lagi keluar untuk berbelanja misalnya ke mall dan
toko pakaian lainnya. Tetapi hal tersebut menimbulkan polusi yang menyisakan
jejak gas karbon dari pengiriman pesanan tersebut. Dengan meminimalisir polusi
tersebut maka dapat dilakukan penghematan yang tidak perlu dilakukan terus
meneruh hal tersebut. Pada saat ini belanja online mulai menjadi tren kembali di
saat pandemic Covid-19 ini, yang diusahakan agar setiap orang tidak keluar rumah
dan mengusahakan untuk belanja keperluan melalui situs situs perbelanjaan.

4. Memilih baju dengan masa pakai Panjang


Selanjutnya dapat dilakukan adalah membeli baju yang memiliki umur yang
panjang atau jangka pakai baju yang lama, agar tidak menambah limbah fashion.
Dapat juga melakukan upcycle pada baju yang sudah bosan dipakai menjadi
model yang baru. Dan untuk para pengusaha fashion menerapkan sustainable
fashion agar busana yang diciptakan adalah busana yang berkelanjutan dan tidak
memiliki tren, seperti pada tahun ini tren pakaiannya berbeda dengan tahun
berikutnya. Hal tersebutlah yang juga dapat menumbulkan limbah fashion.
Kemudian mengurangi limbah air hasil mencuci pakian, dengan mencuci pakaian
bersamaan dengan yang lain agar menghemat air dan juga mengurangi limbah air
hasil cucian.

5. Reuse recycle repair dan upcycle


Limbah fashion dari pakaian yang kita buang juga bisa mencemari lingkungan
karena tak langsung terurai oleh alam, kecuali pakaian a2nda terbuat dari serat
alam seperti tencel yang bersifat biodegradable. Agar nggak menambah sampah
fashion, daur ulang pakaian lama dengan teknik upcycle, memperbaiki bagian
yang rusak, atau memberikannya kepada yang membutuhkan untuk menambah
masa pakainya.

C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KONSEP SUSTAINABLE


Konsep sustainable fashion dapat memberikan keuntungan simbiosis mutualisme
antara desainer, pekerja, perajin, konsumen, hingga industri mode secara keseluruhan.
Diantara keuntungan konsep ini antara lain:
1. Pertahankan Ekonomi Pekerja
2. Perhatikan Perajin
3. Lebih Eco Friendly
4. Dapat mengurangi limbah dari industry fashion.
5. Kualitas fashion yang lebih baik
Kekurangan dari produk fashion dari konsep sustainable fashion ini adalah harga
yang didapatkan akan jatuhya lebih mahal. Kemudian bahan bahan yang didapatkan
akan lebih susah juga lebih mahal. Kemudian pengolahannya lebih lama tidak seperti
pengolahan fast fashion.

D. PEMILIHAN JENIS BAHAN


Sustainable clothing mengacu pada kain yang berasal dari sumber daya yang
ramah lingkungan, seperti tanaman serat yang ditanam secara berkelanjutan. Selain itu
juga mengacu pada bagaimana kain-kain ini dibuat. Sadar lingkungan terhadap. Di
zaman modern, dengan tren yang semakin menonjol soal sustainability dan menjadi
‘hijau’, sustainable clothing telah berkembang menuju (1) mengurangi jumlah
pakaian yang dibuang ke tempat pembuangan sampah, dan (2) mengurangi dampak
lingkungan agro-kimia dalam memproduksi tanaman serat konvensional. 
1. Linen (Good)
Linen adalah kain nabati yang terbuat dari rami yang bisa ditanam di medan kasar
yang tidak cocok digunakan sebagai produksi makanan. Linen dapat dibudidayakan
dan diproses tanpa bahan kimia, meskipun ini lebih umum ditemukan di Eropa.

2. Nylon dan polyester (Not OK)


Terbuat dari bahan petrochemicals, kain ini bersifat sintetis tidak dapat terurai.
Pembuatan nilon menciptakan nitrousoxide, gas rumah kaca yang 310 kali lebih kuat
daripada karbondioksida. Membuat polyester menggunakan sejumlah besar air untuk
pendinginan, yang membuat limbah air.

3. Rayon (viscose) (Not OK)


kain buatan (artificial), terbuat dari wood pulp kayu yang sudah dipotong kecil-kecil
dan dihancurkan. Dari luar terlihat sustainable karena dari kayu. Tapi nyatanya
untuk membuat rayon, wood pulp diperlakukan dengan bahan kimia berbahaya
seperti caustic soda dan sulphuric acid.

4. Cotton (Better if it’s organic)


Walaupun cotton terhitung serat alami, namun serat alami memiliki masalahnya
sendiri juga. Cotton adalah tanaman yang paling intensif pestisida, dimana pestisida
itu melukai dan membunuh banyak orang setiap tahun. Dalam proses
pertumbuhannya juga membutuhkan lahan pertanian yang besar juga air yang sangat
banyak, yang sebagian besar dibutuhkan oleh penduduk setempat untuk menanam
makanan mereka sendiri

5. Wool (Better if it’s organic)


Jika kalian merasa nyaman dengan fakta bahwa wol adalah produk hewani, ini bisa
menjadi pilihan yang bagus. Wol itu tangguh, tahan kerut, tahan banting (yang
berarti bagus dalam mempertahankan bentuk aslinya). Bahan ini bisa diwarnai
dengan mudah, tanpa perlu menggunakan bahan kimia.
6. Hemp atau rami (Good)
Hemp, sama seperti bambu yang bisa dikategorikan dalam sustainable crop. Untuk
menumbuhkannya memerlukan sedikit air. Daun lebar tanaman rami menaungi
gulma dan pesaing tanaman lainnya, dan sistem akar tunggangnya
memungkinkannya untuk menarik kelembapan jauh di dalam tanah. Tidak seperti
kapas, banyak bagian tanaman rami yang digunakan.

7. Polyester (not ok)


Polyester biasa terbuat dari minyak bumi, yang merupakan produk sampingan dari
minyak olahan, dan jauh dari ramah lingkungan. Polyester juga akan butuh lama
sekali untuk hilang dari muka bumi. Meskipun masih membutuhkan pemrosesan
yang berat, perusahaan kini menemukan cara untuk membuat polyester dari botol
plastik daur ulang atau bahkan kain polyester daur ulang.

8. Silk/ Sutera (ok)


Sutera pada dasarnya alami karena dibuat oleh cacing sutra, bukan pengolahan
sintetis berbasis kimia. Namun kelemahannya adalah untuk vegan, karena untuk
mendapatkan serat sutra, cacing sutra dilemparkan ke dalam tong berisi air mendidih
setelah kerja keras mereka selesai. Jika itu tampak kejam, carilah sutra vegan (selalu
diberi label dengan jelas). Sutera semacam ini terbuat dari cacing cacing yang
dikumpulkan hanya setelah ngengat muncul dan pindah.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Industry fashion merupakan industry yang paling banyak diminati oleh
masyarakat diluaran sana. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Sustainable
Fashion dapat diartikan sebagai konsep yang dimana produk yang dihasilkan dapat
digunakan berkali-kali dan dapat bertahan lama dengan menggunakan material yang
ramah lingkungan (recycle).Penerapan konsep ini memang sangat tidak mudah
dikarenakan merupakan konsep yang bisa dibilang slow fashion. Semua yang
didapatkan tidak seperti mendapatkan produk maupun keuntung seperti pada konsep
fast fashion. Konsep sustainable fashion dapat memberikan keuntungan simbiosis
mutualisme antara desainer, pekerja, perajin, konsumen, hingga industry mode secara
keseluruhan. Kekurangan dari produk fashion dari konsep sustainable fashion ini
adalah harga yang didapatkan akan jatuhya lebih mahal.

B. SARAN
semoga untuk kedepannya industry fashion semakin berkembang dengan baik dan
selalu mencintai produk lokal yang berkualitas
DAFTAR PUSTAKA

https://kumparan.com/kumparanstyle/memahami-perbedaan-fast-fashion-and-slow-
fashion-dalam-industri-mode/full

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20151027091152-277-87571/saatnya-
menggerakkan-industri-fesyen-yang-ramah-lingkungan

https://www.jawapos.com/lifestyle/24/11/2019/tak-sekadar-ramah-lingkungan-kenali-
sustainable-fashion-lebih-dekat/

https://zerowaste.id/zero-waste-lifestyle/tips-memilih-material-baju-yang-sustainable/

Anda mungkin juga menyukai