Anda di halaman 1dari 10

MANAJEMEN PEMASARAN III

TAKE HOME EXAM

Dikerjakan oleh :

NAMA Amrul Arifin

NIM 12010122420191

PROGRAM STUDI S-2 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Manajemen pemasaran adalah salah satu fungsi penting dalam sebuah perusahaan. Tujuan utama
dari manajemen pemasaran adalah untuk menciptakan nilai bagi pelanggan dan memperoleh
keuntungan bagi perusahaan. Dalam hal ini, manajemen pemasaran melibatkan berbagai aktivitas
seperti riset pasar, analisis dan segmentasi pasar, pengembangan produk, strategi harga, promosi, dan
distribusi produk. Seiring dengan perkembangan zaman, banyak ahli telah mengembangkan berbagai
konsep dan teori dalam manajemen pemasaran. Salah satu konsep penting dalam manajemen
pemasaran adalah pemasaran holistik, di mana manajemen pemasaran harus mempertimbangkan
berbagai faktor seperti produk, harga, promosi, dan distribusi secara keseluruhan, serta
memperhatikan kebutuhan pelanggan dan persaingan pasar.

Menurut Kotler, pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan
menukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Konsep ini menekankan pentingnya memahami
kebutuhan dan keinginan pelanggan serta menciptakan nilai bagi pelanggan untuk membangun
hubungan jangka panjang. Kotler mengembangkan konsep segmentasi pasar sebagai strategi untuk
membagi pasar menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil berdasarkan karakteristik dan
kebutuhan yang berbeda-beda. Dengan demikian, perusahaan dapat memilih pasar yang paling
menjanjikan dan menyesuaikan produk, harga, promosi, dan distribusi sesuai dengan kebutuhan
masing-masing segmen pasar.
Industri fashion adalah industri yang bergerak dalam produksi, desain, distribusi, dan pemasaran
pakaian, aksesori, dan produk fashion lainnya. Industri fashion mencakup berbagai jenis produk
fashion, mulai dari pakaian, tas, sepatu, aksesori, hingga produk kecantikan dan perawatan diri.
Industri fashion juga melibatkan berbagai jenis perusahaan, termasuk merek fashion besar, butik kecil,
toko retail, dan situs e-commerce. Industri fashion sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari,
karena pakaian dan produk fashion menjadi bagian penting dari budaya dan identitas sosial. Industri
fashion juga memiliki dampak besar pada perekonomian global. Industri ini menyediakan pekerjaan
bagi jutaan orang di seluruh dunia, dan menghasilkan pendapatan yang signifikan bagi pemerintah
dan perusahaan. Namun, industri fashion juga memiliki dampak lingkungan dan sosial yang signifikan,
dan perusahaan fashion saat ini sedang berupaya untuk memperbaiki praktik mereka untuk mencapai
keberlanjutan.

Industri fashion telah mengalami perkembangan yang pesat selama beberapa dekade terakhir.
Awalnya, industri fashion hanya terfokus pada pakaian dan aksesoris untuk kebutuhan sehari-hari.
Namun, seiring perkembangan waktu, industri fashion berkembang menjadi industri yang lebih
kompleks dan berkembang dengan cepat. Perkembangan teknologi dan globalisasi telah memainkan
peran penting dalam perkembangan industri fashion. Kemajuan teknologi membuat produksi pakaian
menjadi lebih efisien dan memungkinkan penggunaan bahan dan teknik yang lebih inovatif. Di sisi lain,
globalisasi membawa pengaruh budaya dan gaya hidup dari berbagai negara ke dalam industri
fashion, sehingga memberikan banyak inspirasi dan ide-ide baru.

Selain itu, tren mode dan gaya hidup juga terus berubah dari waktu ke waktu, sehingga memaksa
industri fashion untuk selalu beradaptasi dan memperbarui koleksinya. Saat ini, industri fashion tidak
hanya mencakup pakaian dan aksesoris, tetapi juga termasuk parfum, kosmetik, sepatu, tas, dan
bahkan produk teknologi wearable seperti smartwatch. Di era digital saat ini, industri fashion juga
semakin bergeser ke arah e-commerce dan pemasaran online. Banyak brand fashion besar dan kecil
telah memperluas pasar mereka dengan membuka toko online dan memanfaatkan media sosial
sebagai platform pemasaran. Dengan demikian, industri fashion telah mengalami perkembangan yang
signifikan dan terus berkembang untuk mengikuti tren dan kebutuhan konsumen.

Perilaku konsumen di industri fashion sangat dipengaruhi oleh tren, gaya hidup, budaya, serta faktor
sosial dan psikologis. Dalam industri fashion, konsumen juga cenderung membeli produk fashion yang
memiliki nilai tambah, seperti kualitas yang baik, keunikan, dan kesesuaian dengan gaya hidup
mereka. Selain itu, konsumen juga semakin memperhatikan aspek keberlanjutan dan etika dalam
industri fashion, seperti produk yang ramah lingkungan, sumber daya yang bertanggung jawab, dan
kondisi kerja yang adil bagi pekerja pabrik.

Oleh karena itu, pengertian dan pemahaman tentang perilaku konsumen sangat penting bagi
perusahaan di industri fashion untuk menciptakan strategi pemasaran dan pengembangan produk
yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.

1.2 Rumusan Masalah

1. bagaimana perilaku konsumen dengan menganalisis latar belakang situasi lingkungan pemasaran
dunia fashion dalam bidang ekonomi, politik, sosial budaya, hukum, dan teknologi?

2. bagaimana perilaku konsumen dengan menganalisis segmentasi konsumen fashion Business to


Customer?

3. bagaimana jika meletakkan zara dan produsen fashion lainnya dalam tiap segmentasi konsumen?

1.3 Tujuan Masalah

1. untuk mengetahui perilaku yang muncul dari customer melalui latar belakang situasi lingkungan
pemasaran pada dunia fashion dibidang ekonomi, politik, sosial budaya, hukum dan teknologi.

2. untuk mengetahui pengaruh Business to customer dalam segmentasi konsumen

3. untuk mengetahui pengaplikasian segmentasi konsumen dalam fashion yang sudah ada
dimasyarakat
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Analisis Latar Belakang Pemasaran Dunia Fashion

Industri fashion dunia telah mengalami perkembangan yang signifikan dalam beberapa
dekade terakhir. Dalam beberapa dekade terakhir, globalisasi telah memungkinkan produk
fashion untuk dijual dan didistribusikan secara global. Hal ini menghasilkan perubahan besar
dalam produksi, distribusi, dan penjualan produk fashion. Kemajuan teknologi telah
memungkinkan produksi dan distribusi produk fashion menjadi lebih efisien dan cepat.
Teknologi juga memungkinkan perusahaan fashion untuk lebih memahami konsumen mereka
melalui data analitik dan media sosial.

Keprihatinan akan dampak lingkungan dari industri fashion telah menjadi isu yang semakin
penting. Banyak perusahaan fashion kini fokus pada keberlanjutan, dengan mengurangi
limbah, meminimalkan penggunaan bahan kimia berbahaya, dan mengurangi jejak karbon.
Keanekaragaman dan inklusi telah menjadi topik yang semakin penting dalam industri fashion.
Banyak perusahaan fashion sekarang memasukkan representasi yang lebih luas dari ras, jenis
kelamin, dan ukuran tubuh dalam kampanye pemasaran mereka. Sosial media telah menjadi
platform yang kuat dalam mempromosikan dan mempengaruhi industri fashion. Influencer
sosial media kini memiliki kekuatan untuk mengubah tren dan mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen. Ketersediaan informasi tentang produksi dan distribusi produk fashion
telah menjadi lebih mudah diakses oleh konsumen melalui internet. Hal ini telah
memungkinkan konsumen untuk lebih memahami praktik etis dan keberlanjutan yang
dilakukan oleh perusahaan fashion. Secara keseluruhan, perkembangan lingkungan pada
industri fashion dunia telah menghasilkan perubahan besar dalam produksi, distribusi, dan
pemasaran produk fashion. Keberlanjutan dan keanekaragaman semakin menjadi isu penting
dalam industri ini, dan teknologi serta sosial media terus memainkan peran penting dalam
mengubah industri fashion ke masa depan.

A. Analisis latar belakang pemasaran dunia fashion pada bidang ekonomi

Industri fashion merupakan salah satu industri yang besar dan berpengaruh di dunia ekonomi.
Berikut adalah analisis latar belakang pemasaran dunia fashion pada bidang ekonomi:
1. Kontribusi terhadap perekonomian global: Industri fashion dunia merupakan industri yang
besar dan memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian global. Menurut data dari
McKinsey, industri fashion dunia memiliki nilai sekitar $2,5 triliun pada tahun 2021 dan
menyumbang sekitar 2% dari PDB global.
2. Penciptaan lapangan kerja: Industri fashion dunia menciptakan lapangan kerja yang banyak
dan penting bagi perekonomian global. Industri ini mencakup berbagai jenis pekerjaan, dari
desainer hingga pekerja pabrik, distribusi, penjualan, dan pemasaran. Menurut Business of
Fashion, industri fashion dunia menyediakan pekerjaan bagi lebih dari 60 juta orang di seluruh
dunia.
3. Memengaruhi tren ekonomi: Industri fashion dunia mempengaruhi tren ekonomi global, dari
trend fashion hingga trend konsumsi. Kebutuhan konsumen dalam hal fashion bisa menjadi
sangat kuat dan membuat konsumen membelanjakan uang lebih untuk memperoleh produk
yang diinginkan. Hal ini akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi global.
4. Berdampak pada perdagangan internasional: Industri fashion dunia memiliki dampak
signifikan pada perdagangan internasional, karena produksi dan distribusi produk fashion
melibatkan banyak negara dan perusahaan. Hal ini membuat perdagangan internasional
menjadi semakin penting dan berkembang, serta mempengaruhi hubungan antara negara dan
perusahaan dalam industri fashion.
5. Memperhatikan keberlanjutan: Keprihatinan akan dampak lingkungan dari industri fashion
dunia telah menjadi isu yang semakin penting. Hal ini telah mendorong perusahaan fashion
untuk lebih memperhatikan keberlanjutan dalam praktik bisnis mereka, dengan tujuan
meminimalkan dampak negatif pada lingkungan.
Secara keseluruhan, industri fashion dunia merupakan industri yang besar dan berpengaruh
dalam dunia ekonomi. Industri ini menciptakan lapangan kerja yang banyak, memengaruhi
tren ekonomi global, dan memiliki dampak signifikan pada perdagangan internasional.
Perusahaan fashion juga semakin memperhatikan keberlanjutan dalam praktik bisnis mereka,
dengan tujuan untuk meminimalkan dampak negatif pada lingkungan.

B. Analisis latar belakang pemasaran dunia fashion pada bidang sosial budaya

Industri fashion memiliki pengaruh yang kuat pada budaya dan sosial di seluruh dunia. Berikut
adalah analisis latar belakang pemasaran dunia fashion pada bidang sosial budaya:
1. Pendorong budaya dan identitas: Fashion merupakan bagian penting dari budaya dan
identitas masyarakat. Industri fashion dunia mendorong perkembangan budaya dan identitas
dengan mempengaruhi gaya berpakaian, tren fashion, dan perilaku konsumen.
2. Mengubah konsep kecantikan: Industri fashion dunia telah mengubah konsep kecantikan dan
standar kecantikan yang ideal dalam masyarakat. Hal ini membuat produk fashion menjadi
sangat penting dalam mengekspresikan diri dan meningkatkan kepercayaan diri bagi banyak
orang.
3. Memperkuat keanekaragaman budaya: Industri fashion dunia semakin memperkuat
keanekaragaman budaya dengan memasukkan elemen desain dari berbagai kebudayaan di
seluruh dunia. Hal ini menghasilkan koleksi fashion yang unik dan menarik bagi konsumen
global.
4. Mempromosikan kesetaraan gender: Industri fashion dunia semakin mempromosikan
kesetaraan gender dengan menghilangkan batasan dalam gaya dan mode berpakaian. Hal ini
telah menghasilkan perubahan dalam cara masyarakat melihat gender dan membuat produk
fashion menjadi lebih inklusif.
5. Mengubah pola konsumsi: Industri fashion dunia telah mengubah pola konsumsi dengan
mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Hal ini membuat banyak orang membeli
produk fashion lebih sering dan membuat industri fashion menjadi salah satu industri yang
paling menguntungkan di dunia.
Secara keseluruhan, industri fashion dunia memiliki pengaruh yang kuat pada budaya dan
sosial di seluruh dunia. Industri ini mendorong perkembangan budaya dan identitas,
mengubah konsep kecantikan, memperkuat keanekaragaman budaya, mempromosikan
kesetaraan gender, dan mengubah pola konsumsi.

C. Analisis latar belakang pemasaran dunia fashion pada bidang politik

Industri fashion memiliki pengaruh yang signifikan pada bidang politik di seluruh dunia.
Berikut adalah analisis latar belakang pemasaran dunia fashion pada bidang politik:
1. Hubungan antara industri fashion dengan politik: Industri fashion dunia seringkali terlibat
dalam isu-isu politik tertentu, seperti hak asasi manusia, lingkungan, dan kesehatan
masyarakat. Hal ini membuat perusahaan fashion memiliki peran penting dalam membentuk
opini publik dan meningkatkan kesadaran tentang isu-isu politik tersebut.
2. Pengaruh pada kebijakan pemerintah: Industri fashion dunia dapat memiliki pengaruh pada
kebijakan pemerintah, baik dalam skala lokal maupun global. Misalnya, industri fashion dunia
dapat mempengaruhi regulasi perdagangan internasional atau mendukung kebijakan
lingkungan yang lebih berkelanjutan.
3. Dampak pada citra negara: Industri fashion dunia juga dapat mempengaruhi citra suatu
negara di mata dunia. Misalnya, peragaan busana yang sukses atau desainer ternama dapat
membantu meningkatkan citra positif suatu negara dan mempromosikan pariwisata.
4. Pemasaran politik melalui fashion: Industri fashion dunia dapat digunakan sebagai alat
pemasaran politik, baik secara langsung maupun tidak langsung. Misalnya, kandidat politik
dapat mengenakan pakaian yang mencerminkan nilai dan ideologi mereka, atau perusahaan
fashion dapat mempromosikan nilai-nilai politik tertentu melalui kampanye iklan mereka.
5. Peran dalam memerangi isu-isu sosial dan politik: Industri fashion dunia dapat memainkan
peran penting dalam memerangi isu-isu sosial dan politik, seperti rasisme, seksisme, atau
pelecehan seksual. Hal ini dapat dilakukan melalui kampanye iklan atau kolaborasi dengan
organisasi-organisasi sosial yang fokus pada isu-isu tersebut.
Secara keseluruhan, industri fashion dunia memiliki pengaruh yang signifikan pada bidang
politik di seluruh dunia. Industri ini dapat terlibat dalam isu-isu politik tertentu,
mempengaruhi kebijakan pemerintah, mempengaruhi citra suatu negara, digunakan sebagai
alat pemasaran politik, dan memainkan peran penting dalam memerangi isu-isu sosial dan
politik
.
D. Analisis latar belakang pemasaran dunia fashion pada bidang hukum

Pemasaran dunia fashion pada bidang hukum sangat berkaitan dengan hukum kekayaan
intelektual dan hak cipta. Hukum kekayaan intelektual melindungi hak pemilik merek
dagang, hak cipta, desain industri, dan paten atas karya seni, produk, atau layanan yang
dihasilkan oleh pelaku industri fashion.

Dalam dunia fashion, merek dagang menjadi aset penting bagi perusahaan untuk
membedakan produk mereka dari pesaing dan membangun citra merek yang kuat. Oleh
karena itu, perlindungan hukum atas merek dagang sangat penting untuk menjaga
keunggulan bersaing dan menghindari penyalahgunaan merek oleh pihak lain.

Hak cipta juga sangat penting dalam industri fashion, terutama dalam melindungi desain dan
karya seni yang dihasilkan oleh perancang fashion. Perlindungan hukum atas hak cipta akan
memastikan bahwa desain atau karya seni yang dihasilkan tidak dapat disalin atau digunakan
oleh orang lain tanpa izin dari pemilik hak cipta.

Desain industri juga dapat dilindungi oleh hukum kekayaan intelektual. Perlindungan hukum
atas desain industri dapat membantu perusahaan untuk mempertahankan keunggulan
bersaing dan menghindari penyalahgunaan desain oleh pesaing.

Patent juga memiliki peran penting dalam industri fashion, terutama dalam hal inovasi
teknologi dan bahan baru. Perlindungan hukum atas paten dapat membantu perusahaan
untuk mempertahankan keunggulan teknologi dan mencegah orang lain menggunakan
teknologi tersebut tanpa izin.
Selain itu, hukum perlindungan konsumen juga sangat penting dalam pemasaran dunia
fashion. Konsumen harus dilindungi dari praktik bisnis yang menyesatkan atau merugikan
konsumen. Perlindungan hukum ini meliputi hak konsumen untuk mendapatkan informasi
yang jelas dan akurat tentang produk yang mereka beli, serta perlindungan dari praktik bisnis
yang menyesatkan atau tidak adil.

Dalam keseluruhan, pemahaman yang baik tentang hukum kekayaan intelektual dan
perlindungan konsumen sangat penting bagi pelaku industri fashion untuk membangun
merek yang kuat, melindungi karya seni dan desain mereka, dan memastikan praktik bisnis
yang adil dan tidak merugikan konsumen.

.
E. Analisis latar belakang pemasaran dunia fashion pada bidang teknologi

Pemasaran dunia fashion pada bidang teknologi sangat penting untuk menjaga daya saing
dan inovasi dalam industri fashion. Seiring dengan kemajuan teknologi, banyak perusahaan
fashion mengadopsi teknologi sebagai bagian dari strategi pemasaran mereka. Berikut
adalah beberapa analisis latar belakang pemasaran dunia fashion pada bidang teknologi:

1. E-commerce: Salah satu perkembangan teknologi terbesar dalam industri fashion adalah
kemunculan e-commerce. E-commerce telah memberikan kesempatan bagi perusahaan
fashion untuk memperluas jangkauan pasar mereka secara global, menjangkau konsumen di
seluruh dunia tanpa terbatas oleh batasan geografis. Hal ini memungkinkan perusahaan
fashion untuk menjual produk mereka secara online dan mengoptimalkan pengalaman
belanja online bagi konsumen.

2. Big Data: Teknologi Big Data sangat penting dalam industri fashion karena memungkinkan
perusahaan untuk mengumpulkan data konsumen dan menganalisisnya untuk memahami
perilaku konsumen dan tren pasar. Dengan mengumpulkan dan menganalisis data
konsumen, perusahaan fashion dapat menyesuaikan strategi pemasaran mereka untuk
memenuhi kebutuhan dan preferensi konsumen.

3. Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR): AR dan VR telah menjadi teknologi yang
semakin populer dalam industri fashion. AR dan VR memungkinkan konsumen untuk melihat
produk secara lebih realistis dan bahkan mencoba produk secara virtual. Hal ini membantu
konsumen memahami produk dengan lebih baik sebelum melakukan pembelian dan
meningkatkan pengalaman belanja online mereka.

4. Social Media: Teknologi media sosial menjadi salah satu platform pemasaran terpenting bagi
industri fashion saat ini. Social media memungkinkan perusahaan untuk membangun
koneksi dengan konsumen, mengumpulkan umpan balik, dan mempromosikan merek
mereka kepada audiens yang lebih luas. Social media juga dapat membantu perusahaan
untuk membangun citra merek yang kuat dan meningkatkan kesadaran merek.
5. Pakaian Cerdas: Pakaian cerdas atau smart clothing telah menjadi tren teknologi terbaru
dalam industri fashion. Pakaian cerdas memungkinkan pengguna untuk mengukur
parameter tubuh, seperti tekanan darah, suhu, dan aktivitas fisik. Hal ini dapat membantu
pengguna dalam mengelola kesehatan dan meningkatkan kinerja mereka di bidang olahraga.

Dalam keseluruhan, teknologi menjadi faktor penting dalam industri fashion saat ini dan
terus berkembang dengan pesat. Dengan adopsi teknologi yang tepat, perusahaan fashion
dapat meningkatkan efisiensi, memperluas pasar, dan meningkatkan pengalaman konsumen
mereka.

2.2 Analisis Segmentasi konsumen terhadap Business to Customer (B2C)

Segmentasi konsumen dalam konteks B2C adalah proses membagi pasar yang lebih besar
menjadi kelompok konsumen yang lebih kecil dan lebih terfokus, berdasarkan karakteristik
seperti preferensi, perilaku, kebutuhan, dan demografi. Segmentasi konsumen merupakan
langkah penting dalam strategi pemasaran B2C, karena dapat membantu perusahaan untuk
memahami kebutuhan dan keinginan konsumen, serta menyesuaikan produk, harga, promosi,
dan distribusi untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda.
Beberapa faktor yang dapat digunakan untuk segmentasi konsumen dalam konteks B2C
antara lain:
1. Demografi: Usia, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan, pekerjaan, dan status
perkawinan dapat menjadi faktor penting dalam membagi pasar menjadi
kelompok yang lebih kecil.
2. Geografis: Lokasi geografis konsumen dapat menjadi faktor penting dalam
segmentasi, karena konsumen di daerah yang berbeda dapat memiliki kebutuhan
dan preferensi yang berbeda.
3. Psikografis: Faktor-faktor seperti kepribadian, gaya hidup, nilai-nilai, dan minat
dapat membantu perusahaan memahami kebutuhan dan keinginan konsumen.
4. Perilaku: Faktor-faktor seperti frekuensi pembelian, jumlah pembelian, preferensi
merek, dan preferensi produk dapat membantu perusahaan memahami perilaku
konsumen dan mengidentifikasi segmen pasar yang paling menjanjikan.
Dalam analisis segmentasi konsumen, perusahaan harus melakukan penelitian dan analisis
pasar yang mendalam untuk memahami kebutuhan dan preferensi konsumen, serta
mengidentifikasi segmen pasar yang paling menjanjikan. Setelah itu, perusahaan dapat
mengembangkan strategi pemasaran yang tepat untuk masing-masing segmen pasar, seperti
mengembangkan produk yang lebih sesuai dengan kebutuhan konsumen, menyesuaikan
harga, memilih saluran distribusi yang tepat, dan mengembangkan promosi yang lebih efektif.

2.3 Analisis penempatan Zara dan para produsen lain pada beberapa segmen

1. Segmen Usia Konsumen

Berikut adalah contoh penempatan Zara dan merek fashion lainnya pada tiap segmen
konsumen fashion:

1. Segmen pasar fashion untuk remaja: Zara, H&M, Forever 21, Topshop, Pull & Bear, Bershka.

2. Segmen pasar fashion untuk wanita dewasa: Zara, Mango, Massimo Dutti, COS, & Other
Stories, Karen Millen, Ted Baker.

3. Segmen pasar fashion untuk pria dewasa: Zara, Massimo Dutti, H&M Men, Topman, J.Crew,
Bonobos, Ted Baker.

4. Segmen pasar fashion untuk orang tua: Zara, Massimo Dutti, Lands' End, Talbots, J.Jill, Chico's.
Namun, perlu diingat bahwa merek fashion tidak selalu ditempatkan secara eksklusif pada
segmen pasar tertentu. Misalnya, meskipun Zara lebih sering dikaitkan dengan segmen pasar
untuk remaja dan wanita dewasa, merek ini juga memiliki koleksi pakaian untuk pria dan orang
tua. Selain itu, preferensi dan gaya konsumen juga dapat berbeda-beda, sehingga merek
fashion yang sama dapat diinginkan oleh konsumen dari berbagai segmen pasar.

2. Segmen Harga

Segmen harga fashion terdiri dari beberapa kategori, yaitu:

1. Mass market: Harga terjangkau untuk produk-produk yang dihasilkan secara massal dan
dipasarkan secara luas untuk konsumen umum. Contoh merek-merek dalam segmen ini
adalah Zara, H&M, Forever 21, dan Uniqlo.

2. Fast fashion: Merek-merek yang menawarkan produk-produk fashion yang terinspirasi dari
tren terbaru dengan harga yang terjangkau. Contoh merek-merek dalam segmen ini adalah
Zara, Topshop, dan ASOS.

3. Middle market: Harga yang sedikit lebih tinggi daripada produk-produk mass market dan
ditujukan untuk konsumen yang lebih fashion-conscious. Contoh merek-merek dalam segmen
ini adalah J.Crew, Banana Republic, dan Gap.

4. High-end fashion: Merek-merek yang menawarkan produk-produk fashion dengan harga yang
sangat tinggi untuk konsumen yang memiliki anggaran yang lebih besar. Contoh merek-merek
dalam segmen ini adalah Chanel, Gucci, dan Prada.

Berdasarkan kategori-kategori tersebut, Zara dapat ditempatkan pada segmen harga


konsumen fashion di kategori mass market dan fast fashion. Produk-produk yang ditawarkan
oleh Zara relatif terjangkau dan dihasilkan secara massal, namun juga mengikuti tren terbaru
dalam dunia fashion.

3. Segmen Style

Segmen style konsumen fashion terdiri dari beberapa kategori, yaitu:

1. Casual: Gaya santai yang nyaman dan mudah dipakai dalam aktivitas sehari-hari. Contoh
merek-merek dalam segmen ini adalah Zara, H&M, dan Uniqlo.

2. Streetwear: Gaya fashion yang terinspirasi dari budaya urban dan mode jalanan, dengan
pakaian dan aksesori yang biasanya dipakai oleh anak muda. Contoh merek-merek dalam
segmen ini adalah Supreme, Bape, dan Off-White.
3. Formal: Gaya fashion yang lebih formal dan elegan, biasanya digunakan untuk acara-acara
resmi dan bisnis. Contoh merek-merek dalam segmen ini adalah Hugo Boss, Brooks Brothers,
dan Armani.

4. High fashion: Gaya fashion yang lebih eksklusif dan dihasilkan dalam jumlah yang lebih sedikit,
dengan harga yang sangat tinggi. Contoh merek-merek dalam segmen ini adalah Chanel,
Gucci, dan Prada.

Berdasarkan kategori-kategori tersebut, Zara dapat ditempatkan pada segmen style


konsumen fashion di kategori casual dan streetwear.
BAB III
PENUTUP

Berdasarkan Analisis manajemen pemasaran pada industri fashion dapat diambil beberapa
kesimpulan :

1. Manajemen pemasaran merupakan salah satu fungsi penting dalam perusahaan yang
bertujuan untuk menciptakan nilai bagi pelanggan dan memperoleh keuntungan bagi
perusahaan.
2. Industri fashion adalah salah satu industri yang sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari-
hari dan memiliki dampak besar pada perekonomian global. Industri fashion telah
berkembang pesat selama beberapa dekade terakhir dengan perkembangan teknologi dan
globalisasi. Industri fashion juga telah mengalami perubahan dalam perilaku konsumen yang
dipengaruhi oleh tren, gaya hidup, budaya, dan faktor sosial dan psikologis. Oleh karena itu,
perusahaan fashion saat ini sedang berupaya untuk memperbaiki praktik mereka untuk
mencapai keberlanjutan.
3. industri fashion dalam beberapa dekade terakhir yang dipengaruhi oleh globalisasi, teknologi,
dan perhatian terhadap keberlanjutan dan keanekaragaman. Dalam bidang ekonomi, industri
fashion memberikan kontribusi besar pada perekonomian global, menciptakan lapangan kerja
yang penting, mempengaruhi tren ekonomi global, memiliki dampak signifikan pada
perdagangan internasional, dan semakin memperhatikan keberlanjutan dalam praktik bisnis
mereka. Sedangkan dalam bidang sosial budaya, industri fashion memiliki pengaruh kuat pada
budaya dan sosial di seluruh dunia, memasukkan representasi yang lebih luas dari ras, jenis
kelamin, dan ukuran tubuh dalam kampanye pemasaran mereka, dan didukung oleh sosial
media dan influencer. Secara keseluruhan, industri fashion dunia terus mengalami perubahan
besar dalam produksi, distribusi, dan pemasaran produk fashion, dengan keberlanjutan dan
keanekaragaman semakin menjadi isu penting, dan teknologi serta sosial media terus
memainkan peran penting dalam mengubah industri fashion ke masa depan.
4. Segmentasi konsumen merupakan langkah penting dalam strategi pemasaran B2C, karena
dapat membantu perusahaan untuk memahami kebutuhan dan keinginan konsumen, serta
menyesuaikan produk, harga, promosi, dan distribusi untuk memenuhi kebutuhan yang
berbeda. Beberapa faktor yang dapat digunakan untuk segmentasi konsumen dalam konteks
B2C adalah demografi, geografis, psikografis, dan perilaku. Perusahaan harus melakukan
penelitian dan analisis pasar yang mendalam untuk memahami kebutuhan dan preferensi
konsumen serta mengembangkan strategi pemasaran yang tepat untuk masing-masing
segmen pasar.
5. Zara merupakan merek fashion yang menawarkan produk-produk yang terjangkau dan
mengikuti tren terbaru dalam dunia fashion. Zara ditempatkan pada beberapa segmen
konsumen fashion, seperti remaja, wanita dewasa, pria dewasa, dan orang tua. Meskipun
demikian, preferensi dan gaya konsumen dapat berbeda-beda, sehingga merek fashion yang
sama dapat diminati oleh konsumen dari berbagai segmen pasar. Selain itu, Zara juga
ditempatkan pada segmen harga konsumen fashion di kategori mass market dan fast fashion,
serta segmen style konsumen fashion di kategori casual dan streetwear.

Anda mungkin juga menyukai