Anda di halaman 1dari 17

DASAR-DASAR PEMASARAN

TUGAS UAS

Dosen Pengampu : Dr. E. Ida Hidayanti

Disusun oleh :

Anisha Rusdi Hi. Hasim (02041911135)

III-D Manajemen

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS KAHIRUN TERNATE

TAHUN 2020
Krisis global atau bukan, semua orang tahu bahwa tren marketing berubah
dengan sangat cepat. Dengan statistik yang baru, teknologi, hingga teknik-teknik
baru yang muncul setiap harinya, cara kita menarik, terkoneksi, dan memasarkan
ke audiens akan berubah secara konstan. Untuk berhasil dalam industri yang
bergerak cepat ini, Anda tidak cukup hanya dengan mengikuti tren marketing yang
sedang digandrungi. Alih-alih, Anda harus tetap menjadi yang terdepan dalam
permainan di ranah marketing.
Sekarang, mendekati akhir dari salah satu tahun paling tak terduga dalam sejarah
manusia, beberapa tren marketing yang baru dan menarik telah muncul. Jadi,
dimulai dari sekarang, kami telah menyusun peta kecil yang semoga berguna untuk
membantu menavigasi tahun depan dan mampu menciptakan keajaiban dalam
strategi marketing.

Berdasarkan ilustrasi diatas Anda diminta menjelaskan apa yang harus


dilakukan menhadapi krisis global dan trend marketing pada kondisi
pandemic dan era Marketing Society 5.0.

Jawaban!

Perlu diketahui bahwa dampak dari pandemi Covid-19 sangat terasa di dunia
bisnis dan ekonomi, Perkembangan teknologi informasi yang berkembang sangat
pesat berpengaruh bagi masyarakat dalam mendukung berbagai kegiatan bisnis
baik pasar besar maupun pasar kecil agar dapat dikenal secara global. Dampaknya
pun dapat meningkatkan volume penjualan dan profit. Salah satu yang dapat
dilakukan yaitu melalui digital Marketing sendiri yang artinya salah satu media
pemasaran yang sangat memberikan pengaruh besar karena mengingat diera
pandemi Covid-19 dan era Marketing Society 5.0 media sosial menjadi salah satu
peningkatan pengguna. Maka dengan menggunakan digital marketing seperti
media sosial, dapat membantu meningkatkan penjualan para pebisnis atau
pengusaha saat ini selain itu dengan adanya digital marketing masyarakat dapat
mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup maupun keluarga dengan
mudah. Apalagi di Era Pandemi Covid-19 saat ini, masyarakat lebih memilih
berbelanja online daripada offline sehingga berpeluang besar untuk menggunakan
teknologi sosial media sebagai sarana penjualan. Maka inilah penjelasan tentang
apa yang dapat dilakukan ketika menghadapi krisis global dan trend marketing
pada kondisi pandemic dan era Marketing Society 5.0 yaitu

1. User Generated Content

User-generated Content atau UGC adalah konten yang dibuat sendiri oleh
pengguna dan dibagikan kepada pengguna lainnya melalui platform sosial. Jenis
konten yang termasuk UGC bermacam-macam, mulai dari gambar, teks, video,
dan sebagainya. Dengan hadirnya TikTok dengan pengguna aktif yang semakin
masif belakangan ini, semakin menegaskan bahwa UGC akan semakin merajai
dunia marketing digital pada tahun-tahun berikutnya. Sebagai salah satu bentuk
marketing dari mulut-ke-mulut paling otentik dan efektif, UGC adalah cara terbaik
bagi brand untuk membuatnya lebih mudah diakses dan berhubungan dengan
audiens. UGC terbukti mampu mengungguli konten yang dibuat oleh brand itu
sendiri. Jadi, melibatkan pelanggan untuk membuat konten dan juga
memasarkannya, tidak dapat disangkal, adalah salah satu strategi marketing yang
fantastis. Sebetulnya, UGC bukanlah tren baru di dunia marketing (sebagaimana
yang telah disebut di atas juga), tetapi peningkatan besar dalam UGC “memaksa”
lebih banyak brand untuk beradaptasi dengan lanskap digital ini dan meminta
pelanggan mereka untuk membuat konten yang ingin mereka lihat. Daya tarik
utama dari UGC adalah peningkatan tingkat keaslian dan keterkaitan yang
diberikannya. Dengan aliran media sosial yang terus-menerus, tanpa henti, dan
tiada habisnya, muncul pula keinginan untuk memiliki representasi yang lebih
otentik dari segi gaya hidup.

2. Branded Content

Pada sisi lain konten berjenis UGC yang juga cukup populer belakangan ini,
adalah Branded Content yang berkualitas tinggi dan diperkirakan akan semakin
meningkat pada tahun 2021. Mencakup ranah marketing video, AI, dan juga
konten interaktif, tujuan konten berkualitas tinggi bukan hanya untuk marketing
semata (menjual produk atau memasarkan brand), tetapi juga menciptakan
pengalaman yang unik dan tak terlupakan bagi setiap pelanggan. Pada era seperti
sekarang, di mana kualitas dan kuantitas konten marketing meningkat secara
eksponensial, sangat penting untuk tetap berada di garis terdepan marketing digital.
Pada bulan Juli yang lalu, Apple merilis sebuah video berkualitas tinggi dan naratif
berjudul “the whole working from home thing” untuk mempromosikan produk
mereka yang dapat mengurangi peningkatan stres akibat bekerja dari rumah selama
berlangsungnya masa krisis global ini. Selain itu ada Estee Lauder yang muncul
dengan gim arcade online yang interaktif bernama The Arncade, sebuah gim
futuristik yang menyasar generasi muda untuk memperkenalkan produk krim
Advanced Night Repair mereka. Poinnya adalah, tidak penting pendekatan apa
yang diambil, Branded Content berkualitas tinggi adalah tentang bagaimana
mencuri atensi audiens dan membuat bran selalu tampil standout dan beda dari
yang kebanyakan ada di internet saat ini. Branded content sedang bangkit mencuri
perhatian, sehingga tidak mengherankan jika banyak brand besar yang kemudian
membawa kualitas konten ini ke level yang lebih baru.
3. Social Commerce

Sudah bukan rahasia lagi bahwa media sosial kini menjadi platform terbesar
dan paling menguntungkan untuk marketing daring. Dan, dengan
diperkenalkannya Facebook Shops, Instagram Shops, dan Pinterest Shopping Ads
& Catalogs, social commerce diproyeksikan menjadi tren marketing dan e-
commerce terbesar pada tahun-tahun mendatang. Dengan 55% pembeli online
melakukan pembelian melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, dan
Pinterest, serta 71% konsumen mengandalkan media sosial untuk mencari inspirasi
belanja, kini menjadi sangat penting untuk membuat produk dan atau layanan
untuk dapat dipesan dan dibeli di media sosial terutama dalam masa transisi dari
analog ke digital pasca Covid-19 seperti sekarang ini. Adanya fitur shoppable post
(postingan produk dengan label harga di Instagram) menunjukkan bahwa
pelanggan akan cenderung melakukan pembelian jika disajikan pengalaman
berbelanja yang efisien, dan social commerce membuka kesempatan bagi brand
untuk mengoptimalkan pengalaman berbelanja pelanggan mereka di berbagai
saluran media sosial.

4. Aktivisme Brand

Aktivisme brand atau brand activism semakin marak di media sosial seiring
dengan memanasnya isu politik global. Jadi tidak mengherankan jika kita melihat
semakin banyak brand yang mengambil sikap berupa tanggung jawab sosial yang
digaungkan di media sosial. Dengan banyak gerakan yang mendapatkan
momentum pada tahun 2020 ini, brand dan bisnis semakin terlihat vokalnya dalam
mengambil sikap tentang nilai dan keyakinan mereka. Nama-nama besar seperti
Reebok, Nike, bahkan Netflix, dan banyak lagi yang lainnya menyerukan
dukungan terhadap kaum kulit hitam lewat gerakan Black Live Matters pada tahun
2020, menegaskan pendirian mereka di media sosial. Bahkan, beberapa brand
mengambil langkah yang lebih jauh lagi dengan manyalurkan aktivismenya ke
dalam brand dan juga produk mereka. Ini adalah tren yang kami prediksikan akan
semakin digandrungi pada tahun 2021 nanti, dan tahun-tahun mendatang.

5. Siaran Langsung

Selama setahun terakhir, video siaran langsung dengan cepat menjadi salah satu
jenis konten yang populer di internet. Tidak hanya Instagram Live dan Facebook
Live, satu dari 5 video yang ada di Facebook adalah video siaran langsung, dan
sebanyak 1 juta pengguna Instagram menonton siaran langsung setiap harinya.
Sementara itu, platform lainnya seperti Twitter, YouTube, bahkan LinkedIn juga
mengalami peningkatan dari segi video siaran langsung.

Pada tahun 2019 sendiri, pengguna internet menonton sebanyak 1,1 miliar jam
video siaran langsung. Kami percaya angka ini akan semakin tumbuh tinggi seiring
berjalannya waktu, dan krisis global yang terjadi sekarang hanya akan menjadi
bahan bakar tambahan sebab video siaran langsung sekarang sudah menjadi
kebutuhan bagi banyak industri terutama industri fashion, musik, dan hiburan pada
umumnya. Selain banyak influencer dan brand mengadakan siaran langsung di
berbagai kanal media sosial, banyak juga acara offline seperti festival, peragaan
busana, pertunjukan, dan galeri juga kini memanfaatkan tren siaran langsung.
Acara-acara besar seperti misalnya Glastonbury Festival atau Stockholm Fashion
Week memungkinkan audiens mereka dari jarak yang sangat jauh untuk merasakan
langsung suasananya melalui siaran langsung. Bagi banyak orang dan industri,
siaran langsung sudah menjadi penyelamat pada tahun 2020 sebab kenyamanan,
keterkaitan, dan aksesibilitas yang ditawarkan sehingga kami yakin pada tahun
2021 dan selanjutnya tren siaran langsung masih akan terus hangat.
1. Jelaskan konsep marketing yang tepat dan bagaimana implementasinya!

Jawaban!

Dilihat dari prespektif terdapat berbagai macam konsep pemasaran. Konsep


pemasaran yang demikian beragam ini kemudian menjadi semacam pedoman
dalam praktik bisnis sehingga berakumulasi menjadi normative atau preskriptif
profit non profit mikro-makro normative. Maka Proses demikian terus berlanjut
sehingga memunculkan semakin banyak fenomena pemasaran. Selanjutnya
digunakan sebagai acuan dalam memahami implementasi konsep pemasaran.
Sektor profit meliputi makro-mikro positif dan makro-mikro normative hal ini
bahwa dalam setiap aktivitas pemasaran terpusat pada consumers. Dengan
mengambil contoh kasus pada salah satu perusahaan Pillbury dapat
menggambarkan terjadinya revolusi pemasaran di perusahaan Pillsbury yang
terbagi dalam empat masa, yaitu masa: orientasi produksi, orientasi penjualan,
orientasi pemasaran, dan pengendalian pemasaran (marketing control). Dalam
masa orientasi produksi, pusat perhatian perusahaan adalah terkait dengan
(permasalahan fungsi) produksi, bukan pemasaran. Sehingga keputusan tentang
produk baru adalah dari sudut pandang produksi, bukan sudut pandang pemasaran.
Pada masa ini perusahaan dapat mendapatkan economics lot of scales di mana
semakin banyak yang diproduksi dapat menurunkan biaya yang signifikan,
demikian pula akhirnya keuntungan yang akan didapatkan. Dalam masa orientasi
penjualan perusahaan sudah mulai memandang pentingnya konsumen sebagai
kunci keberhasilan perusahaan, dan juga mulai timbul kesadaran tentang peran
penting saluran distribusi sebagai kunci keberhasilan perusahaan. Permasalah inti
yang dihadapi oleh perusahaan adalah adalah bagaimana produk yang dibuat
perusahaan dapat dibeli konsumen, sehingga upaya yang perlu dilakukan adalah
dengan melakukan kegiatan hard selling. Pemasaran adalah lebih kompleks dari
pada sekedar penjualan dan juga bukan hanya sekedar perbedaan bahasa. Penjualan
lebih dahulu melihat kebutuhan dan kepentingan penjual, sementara pemasaran
terlebih dahulu melihat kebutuhan konsumennya. Dalam masa orientasi
pemasaran, konsumen sudah menempati posisi inti di mana kegiatan perusahaan
bermula dan berakhir dari konsumen. Perusahaan tidak menghasilkan produk apa
yang dapat diproduksi, tetapi produk apa yang dibutuhkan dan diinginkan
konsumen itulah yang seharusnya dihasilkan perusahaan. Sehingga tujuan
perusahaan tidak lagi menghasilkan produk, tetapi memuaskan kebutuhan dan
keinginan konsumen baik yang riil maupun yang potensial. Dalam masa
pengendalian pemasaran (marketing control) sudah terjadi perubahan yang
mendasar, di mana perusahaan tidak hanya menggunakan konsep pemasaran, tetapi
menjadi marketing companny denngan suatu konsekuensi bahwa pemasaran harus
dan selalu terkait dengan manajemen puncak (top mana-gement). Jadi esensi
marketing lebih merupakan tanggung jawab manajemen secara umum. Marketing
merupakan fungsi organisasi yang dapat menjaga hubungan dengan consumers-
nya, membaca kebutuhannya, mengembangkan produk untuk memenuhi
kebutuhan dan membangun hubungan komunikasi untuk menyatakan tujuan-tujuan
organisasi. Adapun Setiap organisasi menghadapi masalah terkait dengan produk
yang dihasilkan dengan kelompok customernya. Untuk memecahkan masalah ini
organisasi harus memahami ukuran (size) dan komposisi dari pasar, serta
kebutuhan, sikap dan kebiasaan cus-tomer. Organisasi perusahaan harus mendesain
produk untuk menarik target market. Pada kesadaran level dua ini marketing
relevan pada semua situasi di mana marketer dapat mengidentifikasi organisasi,
kelompok klien dan produk secara luas didefinisikan.

Adapun selanjutnya konsep marketing yang tepat salah satunya kualitas


produk. Konsep ini memiliki fokus dimana perusahaan harus bisa membuat atau
memproduksi barang dengan kualitas yang terbaik. Sekaligus harus bisa menarik
perhatian konsumen untuk membelinya. Sehingga sebelum membuat produk harus
dipikirkan bagaimana produk tersebut bisa digunakan secara terus menerus oleh
konsumen. Konsep ini memang berfokus pada kepuasan pelanggan karena
memikirkan apa yang akan menjadi kepuasan mereka ketika menggunakan produk.
Tapi untuk membuat sebuah produk yang berkualitas, tentu ada standard bahan
yang sesuai. Sehingga biasanya produk jadi mahal. Hal ini tentu tidak menjadi
masalah, karena perusahaan bisa menarget pasar yang lebih mapan. Dan menurut
hemat saya, strategi ini sangat baik untuk dilakukan mengingat margin keuntungan
yang lebih tinggi. Membuat perusahaan bisa bertahan dipasar.

Maka Saya ambil salah satu contoh misalnya produk Wardah, Sebagai
pelopor merek kecantikan halal nasional, Wardah tentunya sangat memperhatikan
kegiatan produksi untuk menghasilkan produk halal yang berkualitas dan terus
melakukan inovasi Research & Innovation Center Wardah. Hal bertugas untuk
menciptakan formula-formula halal unggulan berstandar Internasional. Daimulai
dari bahan baku yang aman dan sesuai dengan syariat Islam, Wardah tidak mencari
bahan baku yang tidak sembarangan. Tiap proses pemilihan dan produksi
dipastikan ada titik kritis halal atau tidak. Mereka juga mencari pemasok bahan
baku yang sudah pasti memiliki kualitas kontrol baik dan memiliki sertifikasi halal.
Untuk memastikan bahan-bahan yang halal, Wardah mengikuti algoritma
pengurusan halal dari LPPOM MUI. Misalnya, untuk bahan baku ekstrak dan
mineral itu sudah ada daftarnya, apa saja yang halal. Konsep ini diterapkan pada
seluruh area pablik yang memproduksi berbagai lini produk Wardah, mulai dari
makeup, perawatan wajah, hingga perawatan rambut.

Maka dapat disimpulkan bahwa Wardah diproduksi tidak semata-mata


untuk mencari keuntungan saja. Tetapi tujuan awal dari produksi produk Wardah
tersebut juga untuk menciptakan produk kosmetik dengan label halal sesuai dengan
kebutuhan muslimah. Jadi kegiatan produksi dalam perspektif ekonomi Islam
memang begitu detail mulai dari melihat bahan baku yang digunakan apakah
benar-benar halal hingga hal yang paling dasar dari kegiatan produksi yaitu
menentukan tujuan mengapa kita memproduksi produk tersebut.

2. Apa yang dimaksuud dengan menciptakan experience consumer?

Jawaban!

Sebelumnya perlu diketahui bahwa Customer Experience marupakan respon


internal dan subyektif yang dimiliki konsumen terhadap kontak langsung maupun
tidak langsung dengan sebuah perusahaan. Kontak langsung umumnya terjadi pada
saat pembelian, penggunaan dan pelayanan. Kontak tidak langsung meliputi,
pertemuan yang tidak direncanakan dengan representasi dari produk, layanan, atau
brand perusahaan yang berbentuk rekomendasi atau kritik, iklan, laporan berita,
review dan sebagainya. Arti dari experience adalah sebagai even pribadi yang
terjadi karena meresponi beberapa stimulus, yang dihasilkan dari observasi
langsung dan partisipasi di dalam sebuah event. Dan pengertian lain Customer
experience merupakan hasil interaksi konsumen dengan produk atau jasa dari
perusahaan, baik secara fisik maupun emosional. Hasil interaksi ini dapat
membekas di benak konsumen dan mempengaruhi penilaian konsumen terhadap
perusahaan. Customer experience yang baik dapat diperoleh dari pemahaman atas
ekspektasi pelanggan. Penyampaian produk yang tepat, dan berbagai faktor lainnya
akan menimbulkan loyalitas pelanggan terhadap produk perusahaan. Adapun
menciptakan experience merupakan hal penting yang harus libatkan dalam
pemasaran. Karena memberikan pengalaman yang berkesan kepada costumer bisa
mempermudah dalam menjaring pelanggan. Sehingga dapat meningkatkan jumlah
customer baru.

Melalui strategi pemasaran tersebut, customer tidak hanya mendapatkan


barang atau jasa yang mereka butuhkan, tetapi juga mengalami kepuasan
mendapatkan kualitas produk, pelayanan yang mengesankan atau keterlibatan
secara langsung dengan produk yang mereka inginkan. Hal ini memungkinkan
konsumen memberikan informasi yang baik kepada kerabat mereka maupun calon
pembeli lain. Dengan demikian, minat masyarakat terhadap produk semakin
meningkat. Lalu, maka apa saja yang perlu dilakukan untuk menciptakan customer
experience kepada pelanggan? yaitu antara lain:

1. Menetapkan Experience Apa yang Akan Diberikan

Sebelum menetapkan customer experience, perlu menilik seperti apa


pengalaman yang diharapkan oleh target pasar. Sehingga, setelah mengetahui
keinginan target pasar tersebut, barulah dapat menetapkan jenis experience yang
tepat. Jika menawarkan atau mempromosikan tas dengan konsep branded,
pemasaran yang di lakukan harus menunjukkan keunikan barang, dipromosikan
secara eksklusif dan personal, atau menampilkan desain yang elegan. Lain halnya
jika supplier atau produsen tas yang dijualkan kepada reseller dan rata-rata dalam
jumlah grosir, maka bisa menawarkan harga yang murah, ketika produk serupa
memiliki harga yang cukup mahal.

2. Memberikan Pelayanan yang Cepat

Pelayanan yang baik dan responsif, bisa membuat pelanggan betah dan
berlama-lama melakukan transaksi. Maka dari itu dapat menciptakan pelayanan
yang bersifat cepat. Dengan kata lain, harus membalas pesan mereka dengan cepat,
apalagi jika itu dilakukan melalui platform online. Menunda membalas pesan calon
pembeli, akan membuat mereka merasa malas melanjutkan transaksi.

3. Intens Melakukan Interaksi dengan Pelanggan

Membangun customer experience juga bisa dilakukan dengan melakukan


komunikasi secara intens kepada pelanggan. Selain itu, dalam berinteraksi bisa
membangun tiga jenis experience sekaligus dengan customer, yaitu Experience
Touch Point (ETP), Experience Response Poin (ERP), Experience Voting Point
(EVP). Dengan melakukan interaksi yang baik berarti telah menawarkan ERP
kepada customer.

4. Menawarkan Reward

Customer merupakan elemen penting yang harus diutamakan dalam


membangun perusahaan. Sebab, tanpa mereka barang atau jasa yang dijual tidak
akan berarti, dan sulit mendapatkan keuntungan. Sebagai bentuk apresiasi dan rasa
terima kasih kepada pelanggan, bisa memberikan hadiah atau reward. Pemberian
reward dapat lakukan secara berkala maupun secara langsung. Sehingga,
pelanggan merasakan pengalaman yang baik ketika berberbelanja. Dari sini,
customer experience akan tercipta.
3. Bagaimana menurut anda persaingan ecommerce di era marketing digital?

Jawaban!

Persaingan e-commerce diera digital saat ini dapat diketahui bahwa di Era
Digital ini telah mengubah banyak hal, mulai dari aspek komunikasi, ekonomi
sampai aktivitas jual beli. Perdagangan di zaman sekarang tidak berpusat pada
pasar, swalayan, plaza, mall ataupun tempat-tempat perbelanjaan lainnya. Orang
mulai nyaman menggunakan e-commerce karena dengan berbelanja online,
manusia tidak lagi harus pergi ke pusat perbelanjaan. Sekarang tinggal
mengunjungi situs e-commerce, dan berbelanja segala transaksi selesai dan barang
sampai di depan pintu rumah. Di Indonesia, perdagangan elektronik meningkat
beberapa tahun belakangan. Terlebih setelah munculnya berbagai macam situs
marketplace. E-commerce karena dengan berbelanja online, manusia tidak lagi
harus pergi ke pusat perbelanjaan. Sekarang tinggal mengunjungi situs e-
commerce, dan berbelanja segala transaksi selesai dan barang sampai di depan
pintu rumah. Maka hal ini dunia bisnis tidak akan pernah terlepas dari persaingan.
Berbagai macam persaingan antar organisasi bisnis dikerahkan untuk menunjukkan
keunggulan dan kekuatan di depan para konsumen. Persaingan tersebut dapat
berupa persaingan pangsa pasar untuk meraih jumlah konsumen sebanyak-
banyaknya, persaingan dalam memberikan informasi kepada pelanggan,
persaingan untuk mendapatkan peringkat tertinggi, dan sebagainya. Saat ini
Indonsia masih berada di era revolusi 4.0 atau era digital yang semakin hari
semakin maju, tentu membuat masyarakat dan organisasi harus menyesuaikan diri
dengan perbedaan dan perkembangan yang ada, agar dapat bersaing dan bertahan
dalam lingkungan bisnis. Berbagai macam usaha dagang yang dijalankan secara
online terus bermunculan dan transaksi pembelian atau penjualan dilakukan secara
digital, seperti menonton Netflix, membeli buku di Amazon, menaiki kendaraan
yang dipesan melalui aplikasi Gojek atau Grab, berbelanja di Tokopedia, memesan
tiket pesawat atau kereta api di Traveloka, dan sebagainya. Transaksi-transaksi
tersebut merupakan salah satu aktivitas e-commerce yang saat ini terjadi di era
digital. Perlu diketahui bahwa E-commerce adalah perdagangan elektronik berupa
penyebaran, penjualan, pembelian, serta pemasaran barang atau jasa yang
mengandalkan sistem elektronik, seperti internet, TV, atau jaringan komputer
lainnya. Perkembangan e-commerce terus berkembang dengan pesat karena
teknologi internet dan e-commerce jauh lebih kaya, tinggi, dan kuat dibandingkan
dengan revolusi teknologi sebelumnya, yang menggunakan radio atau telepon.
Selain itu, teknologi e-commerce memungkinkan transaksi komersial lintas budaya
dan bangsa untuk mempermudah dan mengurangi biaya yang harus dikeluarkan
daripada bisnis dengan konsep tradisional.

4. Jelaskan apa yang dimaksud product life cycle dan berikan contoh
bagaimana pemasaran menghadapi kondisi perusahaan pada persaingan
yang semakin ketat

Jawaban!

Siklus hidup produk (Product life cycle) adalah siklus suatu produk/
organisasi dengan tahapan-tahapan proses perjalanan hidupnya mulai dari
peluncuran awal (soft launching), peluncuran resmi (grand launching), perubahan
dari target awal, lalu mulai berjuang dan berkompetisi dengan produk-produk yang
sejenis, hingga melewati persaingan dan kompetisi produk. Untuk memperpanjang
siklus hidup produk dapat dilakukan upaya-upaya seperti: mendidik pasar,
beriklan, menjaganya dengan penjualan dsb. Ada juga istilah daur ulang siklus
produk yang diterapkan untuk menarik proyek dari penurunan dengan
memperbaiki atau dengan perubahan lainnya, seperti pengemasan ulang dan
pemotongan harga.

Maka saya ambil contoh pemasaran yang menghadapi kondisi perusahaan pada
persaingan yang semakin ketat yaitu salah satunya adsalah GO-JEK. Go-Jek, yang
saat ini berubah menjadi Gojek adalah salah satu unicorn milik Indonesia, selain
Traveloka, Tokopedia, Bukalapak, dan OVO. Gojek adalah suatu perusahaan e-
commerce, didirikan oleh Nadiem Makarim pada tahun 2010. Perusahaan tersebut
bergerak dalam bidang angkutan, transportasi, akomodasi, pengantaran barang,
pengantaran makanan, bahkan pembayaran biaya rumah tangga, seperti pengisian
ulang pulsa listrik, dan sebagainya. Gojek meluncurkan aplikasi perdana pada
tahun 2015, dengan 3 (tiga) layanan, yaitu GoRide (angkutan ojek menggunakan
kendaraan roda dua), GoSend (angkutan khusus untuk pengantaran barang), dan
GoMart (untuk perbelanjaan). Seiring berjalannya waktu dan perkembangan
teknologi yang terus maju, saat ini Gojek telah meningkatkan berbagai layanan
lainnya, yaitu bagian transportasi dan logistik, makanan, pembayaran, bisnis, dan
entertainmen. Layanan pada bagian transportasi dan logistik terdiri dari GoRide,
GoCar, GoBlueBird, GoBox, dan GoSend. Layanan pada bagian makanan terdiri
dari GoFood, GoMed, dan GoMart. Layanan pada bagian pembayaran terdiri dari
GoPay, GoTagihan, PayLater, GoInvestasi, dan GoSure. Layanan pada bagian
bisnis terdiri dari GoBiz yang sudah menjadi partner dari Gojek. Layanan pada
bagian berita dan entertainmen adalah GoPlay dan GoTix. Aplikasi Gojek yang
semakin diminati oleh masyarakat karena memberikan kemudahan bagi
masyarakat, tentu menimbulkan persaingan bisnis. Banyak aplikasi lain yang
bersaing dengan Gojek, seperti Uber dan Grab. Persaingan sangat beraneka ragam,
seperti pemberian potongan harga yang sangat besar, pemberian kupon atau
voucher, dan sebagainya. Oleh sebab itu, Gojek terus menganalisa perkembangan
usaha secara rutin hingga luar negeri, seperti Singapura, Vietnam, dan Thailand.
Agar Gojek bertahan dalam bisnis, berbagai macam strategi dan usaha yang
dikerahkan, seperti memberikan update software sehingga aplikasi terus
mengalami pembarahuan sistem dengan versi terbaru, menambah fitur-fitur,
memperbaiki kualitas, meningkatkan sumber daya manusia, memberikan
kenyamanan bagi penumpang sehingga penumpang merasa puas, dan
meningkatkan keamanan baik bagi pengemudi dan penumpang.

5.Mengapa marketing bersifat fleksibel dan jelaskan secara konten dan


kontek

Jawaban!

Sebelumnya dapat diketahui bahwa pemasaran yang fleksibel artinya dapat


diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan pemasaran saat itu maka saya ambil contoh
salah satu marketing yang bersifat fleksibel adalah Harga. Sebelumnya Harga
adalah nilai yang diberikan pada suatu produk atau layanan dan merupakan hasil
dari serangkaian perhitungan, penelitian dan pemahaman yang kompleks serta
kemampuan mengambil risiko. Penetapan harga fleksibel atau fleksibilitas harga
adalah praktik penetapan harga suatu produk atau layanan melalui negosiasi antara
pembeli dan penjual, dalam kisaran tertentu ini adalah salah satu dari banyak
strategi harga berbeda yang digunakan oleh manajemen untuk merangsang
permintaan dan pendapatan. Dengan kata lain, pelanggan dan penjual dapat
berkumpul dan mencoba untuk mengubah harga, yaitu menurunkan atau
menaikkan harga. Penetapan harga yang fleksibel tidak hanya berlaku untuk harga
barang tetapi juga layanan. Faktanya, ini adalah strategi yang sangat umum dalam
layanan yang dibuat khusus jika dilakukan dengan benar, perusahaan dapat
menjual produk mereka dengan harga yang lebih tinggi dan dengan jumlah yang
lebih banuak dari semula. Kebijakan harga fleksibel atau fleksibilitas harga adalah
praktik standar dalam sebagian besar strategi untuk memperbaiki manajemen
pendapatan. Istilah ini juga dapat merujuk pada mengadaptasi harga seseorang
lebih dekat dengan kekuatan pasar. Kekuatan pasar adalah kekuatan penawaran
dan permintaan ketika permintaan naik atau penawaran menurun, harga naik.
Sebaliknya, ketika permintaan menurun atau penawaran meningkat, harga turun.
Saya ambil contoh misalnya pelanggan meminta layanan dari rumah makan, yang
biasanya tidak disediakan. Oleh karena itu tidak ada harga yang ditetapkan
sehingga terbuka untuk negosiasi. Dalam hal ini rumah makan dapat beroperasi
dengan kebijakan harga fleksibel yang memungkinkan pelanggan untuk membeli
item menu dengan biaya tambahan. Pelanggan dengan ini akan mengevaluasi harga
menurut dia harga lain yang diketahui untuk produk atau layanan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai