Perubahan zaman semakin hari terlihat perubahannya dari segala aspek. Salah satunya
adalah perkembangan di dunia digital. Di dunia digital sendiri yang lagi marak-maraknya
adalah media sosial seperti YouTube, Instagram, Tik Tok, dan media sosial lain yang
semakin banyak penggunanya. Tak sedikit pengguna media sosial yang ikut menjelma
dari yang hanya menikmati sebagai hiburan kini menjadi mata pencaharian. Dan tak heran
jika mereka menghasilkan pundi-pundi yang besar. Bahkan lebih besar daripada pegawai
kantoran pada umumnya. Hal tersebut yang dilihat oleh pemerintahan tanah air khususnya
dalam sektor ekonomi kreatif sebagai salah satu sumber penghasilan masyarakat
Indonesia. Khususnya yang fulltime menjadi konten kreator seperti di YouTube.
Pada tahun 2020 terjadi peningkatan jumlah pendaftaran konten kreator hingga 3
kali lipat tanpa promosi khusus selama pandemi COVID-19, yaitu dari 2.552 pengguna
baru per bulan menjadi 7.730 pengguna baru per bulan. Peningkatan tertinggi berasal dari
generasi milenial yaitu sebesar 45,93 persen dan Gen Z sebesar 51,56 persen. Sementara
itu, top 5 kategori konten yang dihadirkan dari para konten kreator Milenial dan Gen Z
tersebut adalah gaya hidup, fashion, kecantikan, liburan, serta makanan dan minuman.
Peningkatan dalam profesi konten kreator ini juga dilatar belakangi oleh pandemi
COVID-19 yang mengakibatkan banyak orang yang mengalami pengangguran akibat
PHK. Sekitar 2,3 juta dari 50 juta pembuat konten menjadikan pekerjaaan ini sebagai
pekerjaan penuh dengan penghasilan yang menjanjikan dan kemungkinan jumlahnya
akan meningkat di masa depan. Hal ini menjadikan konten kreator sebagai pekerjaan yang
menggiurkan secara finansial. Bahkan dari hasil survei menyatakan bahwa anak berusia
8-12 tahun bercita-cita menjadi YouTuber 29 persen daripada astronot 11 persen.
Diversifikasi Pendapatan
Pendapatan konten kreator melalui dari beragam sumber seperti dari iklan, kemitraan
dengan merek, dan Affiliate Marketing. Menggunakan iklan sebagai sumber pendapatan
utama adalah langkah awal yang umum diambil banyak konten kreator. Platform seperti
YouTube, Instagram, dan Tik Tok menawarkan program mitra yang memungkinkan
kreator mendapatkan uang dari iklan yang ditayangkan di video atau konten mereka.
Popularitas sang konten kreator dapat juga dimanfaatkan untuk menciptakan dan
menjalin kemitraan dengan merek. Merek-merek tertentu akan bersedia membayar
konten kreator untuk mempromosikan produk atau layanan mereka, terutama jika kreator
memiliki audiens yang sesuai dengan target pasar merek tersebut.
Menghasilkan pendapatan bisa diraih juga dengan menggunakan tautan afiliasi
untuk merekomendasikan produk atau layanan tertentu. Konten kreator mempromosikan
merek tertentu dalam konten. Jika penonton mengikuti tautan yang ditampilkan dan
membelidapat menerima komisi atas setiap pembelian yang terjadi melalui produk merek
itu, maka konten kreator dapat menerima komisi.
Dampak Pendidikan
Di zaman sekarang untuk memperbanyak pengetahuan dan wawasan yang lebih perlu
adanya sumber informasi yang menarik untuk dipelajari. Konten kreator dapat
menyebarkan pengetahuan mulai dari untuk bayi hingga dewasa, ide berbagai
keterampilan sangat membantu para audiens dalam melakukan suatu hal. Inspirasi secara
luas tanpa batasan geografis sangat membantu audiens dalam memecahkan masalah.
Maka dari itu sang konten kreator memberikan akses pendidikan kepada banyak orang.