Anda di halaman 1dari 81

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Memasuki era digital yang terus berkembang, konsumen menikmati akses

tak terbatas terhadap informasi dan konten melalui berbagai platform online dimana

di era digital saat ini, perkembangan gaya hidup manusia pada umumnya tidak

lepaskan dari perangkat elektonik (Saputra and Ardani, 2020). Telah ditunjukkan

secara khusus bahwa peralihan dari penggunaan media konvensional ke media

digital ini mengharuskan pemasar untuk memperbarui pemikiran pemasaran

mereka (Maola and Luthfi, 2022). Perubahan ini telah mengubah cara konsumen

berinteraksi dengan merek dan produk. Dengan perubahan tersebut, cara

menjangkau konsumen juga harus berubah, terutama melalui penggunaan media

sosial yang berfokus pada cara menciptakan komunikasi dan kesadaran konsumen

(Chiranthan, Krishna Prasad and Shreyas, 2018).

Berdasarkan data yang diambil dari website (Slice.id) pada tahun 2023,

dengan jumlah 276 juta jiwa, Indonesia menempati peringkat ke-4 dunia dengan

jumlah pengguna internet terbanyak, masyarakat indonesia tergolong aktif,

khususnya pengguna pasar online dan media sosial. Ditemukan bahwa 213 juta

penduduk Indonesia sudah memiliki akses terhadap internet, masing-masing dari

mereka memiliki setidaknya satu perangkat seluler, dan indonesia memiliki

1
2

presentase yang cukup tinggi, khususnya 60% dari total populasi, yang berarti

setiap 5 orang mempunyai 3 pengguna jejaring sosial.

Survey yang dilakukan oleh (hootsuite we are social) tahun 2022,

menyebutkan bahwa menurut hootsuite we are social ada 175,4 juta pengguna

internet di Indonesia. Dibandingkan tahun sebelumnya, indonesia meningkat

sebesar 17% atau setara dengan dengan 25 juta pengguna internet. Berdasarkan

jumlah penduduk sebesar 272,1 juta jiwa, bas 64% setengah penduduk Indonesia

memiliki akses terhadap dunia maya. Jejaring sosial yang paling banyak

‘ditongkrongi’ oleh pengguna internet Indonesia dipimpin oleh adalah YouTube,

WhatsApp, Facebook, Instagram, Twitter, Line, FB Messenger, LinkedIn,

Pinterest, We Chat, Snapchat, Skype, Tik Tok, Tumblr, Reddit, Sina Weibo.

Beberapa media sosial yang telah dijelaskan diatas, merupakan media berupa

platform yang memungkinkan dijadikan tempat untuk menampilkan serta berbagi

content marketing yang telah dibuat. Keberadaan media sosial memotivasi

pengusaha, organisasi, dan pemerintah untuk berusaha mencapai hal-hal yang lebih

besar dengan pengeluaran efisien dan dampak media sosial juga dianggap sebagai

bentuk pemasaran (Anzani and Sastika, 2022). Pemasaran paling efektif dalam

menjalin hubungan dengan konsumen dan membangun hubungan baik dengan

konsumen.(Semuel and Setiawan, 2018).

Salah satu cara untuk menyusun strategi pemasaran yaitu membuat content

marketing untuk menarik minat dari target atau sasaran pasar. Content Marketing

ialah kegiatan pengelolaan yang memastikan bahwa identifikasi terhadap target

dilakukan secara tepat agar dapat menarik minat calon pelanggan yang mana konten
3

ini disebarkan lewat media digital. (Fatimah, 2023). Content marketing telah

menjadi salah satu strategi utama bagi perusahaan untuk membangun hubungan

yang lebih mendalam dengan konsumen dan meningkatkan tingkat kesadaran

merek (brand awareness). Konten yang relevan, bermanfaat, dan menarik memiliki

potensi besar untuk menarik perhatian target audiens dan membangun hubungan

yang lebih kuat antara merek dan konsumen (Maola and Luthfi, 2022).

Menurut (Tulasi, 2012) Kesadaran merek merupakan dimensi dasar dalam

brand equity. Membangun brand awareness menjadi kunci dalam persaingan yang

semakin ketat, karena tingkat pengetahuan dan pengenalan terhadap merek

memiliki dampak signifikan pada keputusan konsumen dalam memilih produk atau

layanan (Fauziya, 2023).

Pengaruh konten terhadap brand awareness dapat dilihat pada beberapa

aspek mendasar seperti, kepuasan kebutuhan informasi konsumen, peningkatan

pengalaman pengguna, interaksi sosial dan pengaruh word-of-mouth (hidayat

fahrul, 2023). Secara umum,word of mouth merupakan strategi pemasaran yang

didasarkan pada rekomendasi atau review dari konsumen yang pernah

menggunakan produk atau jasa tertentu baik secara individu maupun

kelompok.(Taurino and Handoyo, 2023)

Membuat konten yang relevan bukanlah proses yang instan karena konten

yang relevan bertujuan untuk membantu membentuk brand awarenes suatu usaha

seperti yang dijelaskan oleh (Susilowati and Sugandini, 2018), branding harus

didasari kenyataan dalam kehidupan dengan berbagai aktivitas positif yang

memperkuat pembentukan branding, karena pencitraan berdasarkan hasil polesan


4

semata tidak dapat mampu membentuk personal branding yang kuat karena

personal branding bukanlah proses yang instant. Untuk mengetahui respon

konsumen terhadap produk yang ditawarkan dalam digital marketing dapat dilihat

dari testimoni dan review yang diunggah.

Mengenai totalitasnya, konten marketing memiliki peran yang kuat dalam

membentuk, memelihara, dan meningkatkan brand awareness merek (Primaputra

and Sudaryanto, 2023). Dengan merancang strategi konten yang cerdas, relevan,

dan menarik, merek dapat mengarahkan pandangan konsumen dan membangun

hubungan yang lebih dalam, sehingga brand awareness dapat meningkat secara

signifikan serta konten marketing juga berpengaruh signifikan dalam brand

awareness (Fatimah, 2023). Dengan memanfaatkan konten yang relevan,

bermanfaat, dan menarik, merek dapat membangun hubungan yang lebih dekat

dengan konsumen dan menciptakan pengalaman yang meresap dalam pikiran

mereka. Dalam dunia yang dipenuhi dengan informasi dan opsi, konten marketing

menjadi kunci dalam memimpin merek menuju kesuksesan dan pengakuan yang

lebih besar (Crystallography, 2016).

Pada Penelitian ini akan menjelaskan bagaimana konten yang disebarkan oleh

merek melalui berbagai saluran online dapat mempengaruhi tingkat kesadaran

merek di kalangan konsumen. Dengan menganalisis kasus-kasus nyata dari

perusahaan-perusahaan yang telah mengadopsi strategi content marketing,

penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang

bagaimana konten yang relevan dan berkualitas dapat menghasilkan peningkatan

brand awareness.
5

Digital Print Finsa merupakan suat usaha yang bergerak dalam bidang

Percetakan yang menggunakan metode digital untuk mentransfer gambar atau

desain secara langsung ke berbagai media cetak seperti kertas,kanvas,atau bahan

lainnya. Perusahaan ini melibatkan perangkat lunak khsus untuk manipulasi gambar

secara digital sebelum dicetak,serta penggunaan printer khusus yang mampu

menghasilkan hasil cetak berkualitas tinggi. Melaui penelitian ini,akan diungkap

bagaimana Digital Print Finsa ini menciptakan, mendistribusikan, dan mengelola

konten yang relevan dan menarik bagi target audiens dengan fokus pada aspek

kratif, efektifitas dan efisiensi untuk dapat mengubah cara perusahaan ini

berinteraksi dengan konsumen melalui berbagai media cetak seperti

brosur,pamflet,katalog daln lain sebagainya atau melaui konten-konten video yang

di unggah dalam media sosial agar dapat mengetahui respon dari audiens atau

konsumen terhadap brand awareness Digital Print Finsa ini. Disususl dengan

adanya merek dalam suatu produk atau usaha dapat memberikan manfaat yang lebih

baik untuk produsen maupun konsumen, karena merek dapat meyakinkan kosumen

bahwa merk akan mendpaatkan kualitas yang konsisten saat mereka membeli

sebuah produk. Banyaknya brand yang memiliki nama yang berbeda-beda, dengan

demikian brand tersebut akan memberikan daya ingat tersendiri kepada konsumen.

B. Rumusan Masalah

a. Bagaimana strategi conten marketing yang diterapkan untuk mempengaruhi

tingkat kesadaran merk pada konsumen Digital Print Finsa ?.


6

b. Bagaimana pengaruh dari Sosial Media untuk meningkatkan kesadaran

merk pada konsumen Digital Print Finsa ?.

c. Sejauh mana pengaruh Word Of Mouth (WOM) terhadap kesadaran merk

pada konsumen Digital Print Finsa ?.

d. Seberapa besar pengaruh Content Marketing, Sosial Media, dan Word Of

Mouth terhadap Brand Awareness ( kesadaran merk) pada konsumen

Digital Print Finsa ?.

C. Tujuan

a. Untuk mengidentifikasi strategi conten marketing yang digunakan oleh

Digital Print Finsa dalam upaya meningkatkan brand awareness dikalangan

konsumen dan audiens targetnya.

b. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas konten

marketing,termasuk kualitas konten,frekuensi publikasi, dan saluran

distribusi konten marketing.

c. Untuk membandingkan pengaruh sebelum dan sesudah penggunaan

platform media sosial.

d. Untuk memberikan rekomendasi kepada perusahaan tentang cara

meningkatkan strategi konten marketing guna meningkatkan brand

awareness berdasarkan temuan penelitian.


7

D. Manfaat

1. Manfaat Teoritis

Menambah pemahaman teoritis tentang hubungan antara konten marketing,

sosial media, word of mouth (WOM) dan brand awareness yang dapat memperkaya

literatur di bidang pemasaran dan komunikasi.

2. Manfaat Praktis

a. Memberikan panduan bagi perusahaan umtuk meningkatkan strategi

konten marketing mereka dan secara efektif meningkatkan brand

awareness.

b. Membantu perusahaan untuk lebih memahami preferensi

kosumen terhadap jenis konten tertentu dan faktor-faktor yang

mempengaruhi efektivitas konten marketing.

3. Manfaat bagi Perusahaan

a. Membantu perusahaan dalam merencanakan strategi konten yang

lebih terarah dan efisien

b. Memungkinkan perusahaan untuk memahami bagaimana segmen

konsumen merespon konten marketing mereka sehingga dapat

merancang yang lebih sesuai.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.2.1 Landasan Teori

Kepustakaan merupakan landasan teori yang memegang peranan penting

dalam sebuah penelitian. Melalui telaah pustaka, peneliti dapat mengidentifikasi

permasalah penelitian dan arah penelitian. Oleh karena itu, kajian pustaka harus

disertakan untuk mendukung pelaksanaan penelitian ini. Dalam penulisan proposal

ini, peneliti mencari informasi dan penelitian-penelitian sebelumnya untuk

dijadikan perbandingan.

2.1.1 Conten Marketing

Para ahli menggunakan standard definisi content marketing dari situs web

Content Marketing Institute pada tahun 2021, menjelaskan bahwa: “Content

marketing is a strategic marketing approach focused on creating and distributing

valuable, relevant, and consistent content to attract and retain a clearly defined

audience and, ultimately, to drive profitable customer action.” jika diterjemahkan,

pemasaran konten didefinisikan sebagai pendekatan pemasaran strategis yang

berfokus pada pembuatan dan pendistribusian konten yang berharga, relevan, dan

konsisten untuk menarik dan mempertahankan audiens yang ditentukan dengan

jelas pada akhirnya, untuk mendorong tindakan pelanggan yang menguntungkan.

Kegiatan manajemen yang memastikan bahwa peargetan dilakukan secara

tepat untuk membangkitkan minat di kalangan calon pelanggan dimana konten

tersebut di distribusikan melalui sarana teknis disebut Conten Marketing. (Fatimah,

8
9

2023). Selain itu, Pemasaran digital atau digital marketing merupakan usaha

komunikasi pemasaran untuk memasarkan sebuah produk maupun brand-nya

kepada audiens dengan menggunakan media digital atau internet sebagai

perantaranya. (Pangestu and Tranggono, 2022)

Konten yang menarik dan solid adalah konten yang berisi tentang bagaimana

cara menginformasikan dan membujuk calon konsumen untuk meningkatkan brand

awareness atau mengubah persepsi mengenai suatu merek (Isnawati, Pratiwi and

Bangsa, 2023).

Membuat konten yang menarik untuk mendukung pemasaran juga berfungsi

sebagai strategi untuk membangun dan memelihara hubungan dengan menerbitkan

konten berharga yang ditujukan kepada konsumen sasaran. (Wibisono, Primasari

and Setiawan, 2021).

5 kriteria yang dapat menentukan sebuah konten dapat dikatakan baik.

menurut (Karr, 2016), Pertama yaitu Reader cognition atau kondisi dimana konten

yang didistribusikan dapat berinteraksi secara langsung atau tidak langsung

terhadap semua target konsumennya, kedua yaitu Sharing Motivation atau kondisi

dimana suatu konten diharapkan memiliki nilai yang sesuai pada target konsumen,

ketiga yaitu Persuasion atau kondisi dimana suatu konten diharapkan dapat

mengajak target konsumen untuk mengetahui lebih dalam mengenai produk atau

jasa yang ditawarkan, keempat yaitu Decision Making atau kondisi dimana suatu

konten diharapkan dapat membuat target konsumen mengambil keputusan untuk

menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan, kelima yaitu Factors atau kondisi
10

dimana suatu konten diharapkan dapat menyesuaikan faktor internal maupun

eksternal pada target konsumennya.

Content marketing menjadi salah satu strategi yang sangat berpeluang untuk

menarik perhatian konsumen. Konten yang relevan mampu membantu untuk

memengaruhi perilaku pelanggan melalui informasi yang berguna di mana pun

pelanggan berada dan diharapkan dalam proses menuju minat pembelian

(Marketing et al., 2023)

2.1.2 Sosial Media

Media sosial menjadi media informasi yang dapat memenuhi informasi yang

dibutuhkan dari setiap orang. Media sosial menjadi sarana yang paling tepat guna

menemukan informasi yang cepat atau dikenal dengan breaking news dan mudah

untuk diperoleh, bahkan dalam kemajuan di tahun-tahun selanjutnya media sosial

sudah bisa diakses melalui gawai yang saat ini hampir semua orang memilikinya.

media sosial adalah platform media yang memfokuskan pada eksistensi

pengguna yang memfasilitasi mereka dalam beraktifitas maupun berkolaborasi.

Karena itu media social dapat dilihat sebagai medium (fasilitator) online yang

menguatkan hubungan antar pengguna sekaligus sebuah ikatan sosial (Putra

Perssela, Mahendra and Rahmadianti, 2022).

Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa

dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring

sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan
11

bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia

(Sari, Febrian Elly Sakinah & Tarigan, 2022)

Terdapat semakin banyak perusahaan yang memanfaatkan sosial media

sebagai salah satu sarana strategi pemasaran dalam mempromosikan brand agar

dapat menjangkau lebih banyak konsumen dan juga masyarakat luas, dimana

kegiatan tersebut dikenal dengan sebutan social media marketing, yakni proses

menarik perhatian pada merek melalui media sosial dengan cara menciptakan

konten yang menarik perhatian konsumen dan mendorong mereka untuk

membagikannya kepada sesama pengguna media sosial lainnya(Hartanto, Hurriyati

and Dirgantari, 2022)

Adanya sosial media membuat para pelaku bisnis, organisasi, pemerintah

mencari cara dalam mencapai hal lebih besar dengan pengeluaran efisien dan

dampak dari sosial media dianggap bentuk paling efektif bagi marketing dalam

menjalain hubungan dengan konsumen, membangun hubungan baik dengan

konsumen (Semuel and Setiawan, 2018)

2.1.3 Platform Media

Platform media sosial dapat memainkan peran penting dalam

bisnis, membantumereka untuk mengidentifikasi dan berkomunikasi dengan

pelanggan, berbagi informasi dan mencari tahu apa yang disukai pelanggan,

melacak perilaku pelanggan, dan membangun hubungan dengan pelanggan.(Putra

Perssela, Mahendra and Rahmadianti, 2022)


12

Maraknya media sosial telah mengubah cara orang berkomunikasi,

memasarkan, dan bahkan berbisnis. Platform media sosial seperti blog, jejaring

sosial, dan wiki telah menjadi sangat populer, memberi pengguna cara untuk

berbagi dan membuat konten dengan mudah. Di Indonesia dan di seluruh dunia,

platform ini digunakan oleh jutaan orang setiap hari.Ada beberapa platform media

sosial yang sedang booming saat ini, antara lain WhatsApp, Instagram, Twitter,

Line, Telegram, Facebook, dan YouTube. (Dessy Dwiyanti, 2023)

2.1.4 Brand Awareness

Menurut (Karunanithy and Sivesan, 2013), Brand awareness (kesadaran

akan sebuah merek) merupakan kemampuan suatu merek untuk muncul dalam

benak konsumen ketika mereka sedang memikirkan kategori produk tertentu

dan seberapa mudah nama tersebut dimunculkan.Brand awareness dapat

diartikan dengan bagaimana sebuah brand bisa muncul pada benak konsumen.

Selain itu sebuah brand awareness merupakan kunci bagi sebuah brand untuk dapat

berada pada posisi brand equity (Semuel and Setiawan, 2018)

Merek adalah implementasi yang mencakup logo, implementasi yang

mencakup tanda, implementasi yang mencakup grafik, atau implementasi yang

mencakup kombinasi dari semuanya. Kesadaran Merek dengan nama lain Brand

Awareness adalah tingkat pengetahuan dan pengenalan pelanggan terhadap suatu

merek. Kesadaran merek mencakup pemahaman dan pengenalan ketika dilihat atau

didengar. Ini adalah tahap awal dalam hubungan antara merek dan pelanggan.

(Fauziya, 2023).
13

Merek berbeda dengan produk. Produk adalah sesuatu yang dihasilkan oleh

pabrik, sedangkan merek sesuatu yang dibeli oleh konsumen. Produk boleh saja

mati, namun tidak demikian dengan merekMerek juga dapat dipatenkan agar dapat

terlindung dari upaya pemalsuan dan pembajakan (Rahmaddian, 2021). Brand

awareness dapat bervariasi, dapat dimulai dari merek yang tidak dikenal oleh

sebagian besar konsumen pembeli di pasar. Dan Sebuah merk yang terkenal dan

terpercaya merupakan aset yang tak ternilai.karena Merk mempunyai peran

strategis yang penting dengan menjadi pembeda antara produk yang ditawarkan

suatu perusahaan dengan merk-merek saingannya (Tulasi, 2012).

Kesadaran merek menurut (Keller, Kevin, 1993) terdiri daribeberapa

indikator, yaitu: 1. Konsumen paham seperti apa merek itu 2. Dapat mengenali

merek diantara merek pesaing 3. Sadar akan keberadaan merek 4. Konsumen

membayangkan ciri merek dengan cepat 5. Konsumen cepat mengenali logo atau

simbol merek

2.1.5 Word Of Mouth

WOM merupakan pesan tentang produk atau jasa suatu perusahaan, atau

tentang perusahaan itu sendiri, berupa komentar tentang kinerja produk,

keramahan, kejujuran, kecepatan pelayanan, dan hal-hal lain yang dirasakan dan

dialami oleh seseorang serta menyebarkannya kepada orang lain (Andriani, 2021).

Pemasaran dari word of mouth merupakan metode pemasaran dimana pelanggan

menginformasikan atau memberikan pernyataan kepada orang lain

(interpersonal)untuk mendorong diskusi pelanggan dan mempromosikan bisnis,


14

produk, dan layanan kepada konsumen lain (Wijaya and Kusnawan, 2022).

Tindakan pelanggan memberikan informasi kepada rekannya dan juga orang

lain jika seseorang mencari produk atau jasa (interpersonal, baik merek,

komoditas, dan jasa) dikenal sebagai dari word of mouth (Unggul, 2023)

B.2.2 Penelitian Terdahulu

Tujuan dari penelitian terdahulu ini membantu mengenai pemahaman tentang

variabel-variabel yang akan di teliti karakteristik objek, alat analisa maupun hasil

penelitian terdahulu yang mana pada bagian ini dicantumkan beberapa rujukan

penelitian yang relevan. Berikut beberapa rujukan jurnal terdahulu dalam bentuk

tabel :

No Nama Judul Penelitian Variabel yang diteliti Hasil Penelitian


Peneliti dan
Tahun
penelitian
1. (Jonatan, Pengaruh Digital Variabel Independen: Variable
2021) Marketing Dan -Digital Marketing Independen
Word Of Mouth (X1) Digital
Terhadap Brand -Word Of Mouth Marketing (X1)
Awareness Toko (X2) dan Word Of
Retail Olahraga variabel dependen: Mouth (X2)
Sportaways.com Brand Awareness (Y) yang diteliti
Depok Jawa Barat memiliki
pengaruh yang
signifikan
terhadap
variabel
dependen, yaitu
Brand
Awareness (Y)
15

2. (Taurino and Pengaruh Digital Variabel Independen: Di dapat bahwa


Handoyo, Marketing, Word - variabel digital
2023) Of Mouth, Dan DigitalMarketing(X1) marketing dan
Brand Word of Mouth(X2) word of mouth
Ambassador Brand berpengaruh
terhadap Brand Ambassador(X3) positif dan
Awareness Serta Variabel Dependen: signifikan
Dampaknya Pada Brand terhadap
Purchase Decision Awareness(Y1) purchase
Purchase decision dan
Decision(Y2) brand awareness
3 (Andriani, PENGARUH Variabel Independen: variabel media
2021) MEDIA SOSIAL X1(Media Sosial) sosial dan Word
DAN WORD OF X2(Word Of Mouth) Of Mouth
MOUTH Variabel Dependen: memiliki
TERHADAP Z(Brand Awareness) pengaruh
BRAND
Y(Keputusan signifikan
AWARENESS
DAN Pembelian) terhadap brand
KEPUTUSAN awareness yang
PEMBELIAN artinya media
DJOVALYN sosial yang
menarik, dapat
meningkatkan
brand awareness
Sumber : Diolah Penulis,2023

C.2.3 Kerangka Pikir Penelitian

Penyusunan kerangka pikir penelitian ini merupakan keterkaitan antara

fenomena,teori, penelitian terdahulu,variabele yang diteliti, alat analisa, hasil

penelitian, kesimpulan dan saran. Kerangka penelitian yang dignakan pada

penyusunan skripsi “Pengaruh Conten Marketing, Sosial Media, Word Of Mouth

(WOM) dalam Meningkatkan Brand Awareness (Studi kasus pada Digital Print

Finsa Bawen)“.
16

2.3.1. Pengaruh Conten Marketing terhadap Brand Awareness

Diduga sementara pada penelitian “Pengaruh Conten Marketing, Sosial

Media, Word Of Mouth (WOM) dalam Meningkatkan Brand Awareness (Studi

kasus pada Digital Print Finsa Bawen)“ terdapat pengaruh dari conten marketing

terhadap Brand Awareness pada Digital Print Finsa Bawen. Contoh pada kasus

penelitian yang berjudul “Pengaruh Content Marketing Terhadap Pembentukan

Brand Awareness Pada Kalbis Institute” menyatakan bahwa terdapat pengaruh

antara content marketing Kalbis Institute di Instagram dengan brand awareness

Kalbis Institute (Pertiwi and Gusfa, 2018).

2.3.2 Pengaruh dari Sosial Media terhadap Brands awareness

Pengaruh yang ditimbulkan oleh media sosial terhadap brand awareness pada

studi kasus penelitian penelitian “Pengaruh Conten Marketing, Sosial Media, Word

Of Mouth (WOM) dalam Meningkatkan Brand Awareness (Studi kasus pada

Digital Print Finsa Bawen)“ menyatakan bahwa hal ini mempunyai dampak

signifikan terhadap kesadaran merek konsumen. Seperti pernyataan dari penelitian

(Tambunan, 2023) dengan judul “Pengaruh Media Sosial Terhadap Brand

Awareness Pada Produk Asuransi Takaful Keluarga” menunjukkan bahwa media

sosial mempunyai dampak besar terhadap kesadaran merrk. Hal ini berimplikasi

bahwa brand awareness dari masyarakat atau konsumen terhadap keluarga Takaful

meningkat berbanding lurus dengan kualitas media sosial keluarga Takaful.


17

2.3.3 Pengaruh Word of Mouth (WOM) terhadap Brand Awareness

Studi kasus dampak Word Of Mouth(WOM) terhadap brand awareness

dalam contoh peneltian yang diambil dari jurnal Economic Education “ Pengaruh

Brand Ambassador dan Word of Mouth Terhadap Brand Awareness Produk Ms.

Glow di Kota Singaraja” menyatakan bahwa Word of mouth di Kota Singaraja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand awareness pada produk Ms

Glow. Artinya, semakin baik strategi Word Of Mouth dari produk Ms Glow maka

semakin tinggi pula brand awareness produk Ms Glow di kota Singaraja (Atmini

and Sujana, 2023)

CONTEN
MARKETING
H1
(X1)
BRAND
SOSIAL MEDIA H2 AWARENESS
(Y1)
(X2)
H3

WORD OF
MOUTH (WOM)
(X3)
H4
18

D.2.4 Konsep Hipotesis

Hipotesis adalah suatu pernyataan atau dugaan yang bersifat sementara dan

dapat diuji kebenarannya melalui penelitian atau pengamatan dan juga merupakan

suatu prediksi atau jawaban potensial terhadap pertanyaan penelitian.

1. H0 : Diduga Conten Marketing tidak berpengaruh positif terhadap Brand

Awareness pada konsumen Digital Print Finsa Bawen.

H1: Diduga Conten Marketing berpengaruh positif terhadap Brand

Awareness pada konsumen Digital Print Finsa Bawen.

2. H0 : Diduga Sosial Media tidak berpengaruh positif terhadap Brand

Awareness pada konsumen Digital Print Finsa Bawen.

H2 : Diduga Sosial Media berpengaruh positif terhadap Brand Awareness

pada konsumen Digital Print Finsa Bawen .

3. H0 : Diduga Word Of Mouth tidak berpengaruh positif terhadap Brand

Awareness pada konsumen Digital Print Finsa Bawen.

H3: Diduga Word Of Mouth berpengaruh positif terhadap Brand Awareness

pada konsumen Digital Print Finsa Bawen.

4. H0 : Diduga Peran Conten Marketing, Sosial Media, Word Of Mouth tidak

berpengaruh positif terhadap Brand Awareness pada konsumen Digital Print

Finsa Bawen.

H4: Diduga Peran Conten Marketing, Sosial Media, Word Of Mouth

berpengaruh positif terhadap Brand Awareness pada konsumen Digital Print

Finsa Bawen.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode dalam peenlitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penelitian

kualitatif adalah suatu proses penelitian untuk memahami fenomena-fenomena

manusia atau sosial melalui penciptaan gambaran yang menyeluruh dan kompleks

yang dapat disajikan dengan kata-kata, melaporkan pandangan terinci yang

diperoleh dari sumber informan, serta dilakukan dalam latar setting yang alamiah

(Fadli, 2021). Dikutip dari buku Prof..Dr.Sugiyono, “ Metode Penelitian

Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta”.menjelaskan

bahwa kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara responden

menjawab serangkaian pernyataan atau pertanyaan yang tercantum dalam

kuesioner itu sendiri.

Pada penelitian ini penilus menggunakan jenis penelitian descriptive research

untuk menyajikan gambaran yang akurat, sistematis, dan faktual mengenai suatu

keadaan atau fenomena dengan menyebarkan kuisioner. Data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah Data Primer yaitu sumber data yang diperoleh secara

langsung dari sumber aslinya, berupa observasi, kuisioner, jajak pendapat dari

individu maupun kelompok ataupun hasil dari suatu obyek, kejadian atau hasil

pengujian (benda) dan Data Sekunder. yaitu data yang digunakan untuk melengkapi

dan mendukung data yang diperlukan oleh data primer (Jonatan, 2021).

19
20

3.2 Lokasi dan Periode Penelitian

Lokasi pengamatan ini bertempat pada sebuah perusahaan percetakan Digital

Print Finsa di daerah Bawen, Kabupaten Semarang yang merupakan tempat yang

dipilih karena memiliki signifikasi yang relevan dengan fenomena yang diteliti.

Data dikumpulkan selama periode penelitian yakni kurang lebih selama satu bulan

untuk mendapatkan hasil yang signifikan dan gambaran yang komprehensif tentang

Pengaruh Conten Marketing, Sosial Media, Word Of Mouth (WOM) dalam

Meningkatkan Brand Awareness pada konsumen Digital Print Finsa.

3.3 Populasi dan Sample

3.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan kelompok peristiwa, orang, dan objek yang

menjadi fokus suatu penelitian (Andriani, 2021). Dikutip dari buku digital

“Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Kombinasi” oleh Ns. Arif

Munandar S.Kep.,M.Kep bahwa populasi ialah keseluruhan objek penelitian yang

terdiri dari orang, benda, hewan, tumbuhan, gejala-gejala, hasil tes, atau peridtiwa

sebagai sumber data yang mempunyai ciri-ciri tertentu dalam penelitian.

Berdasarkan pernyataan diatas, populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

konsumen yang pernah menggunakan jasa layanan pada Digital Print Finsa di

Kecamatan Bawen.

Mengutip buku “Statistik Ekonomi 1” karya Akas Pinaringan Sujalu, dkk

jika populasinya belum diketahui, maka besarnya sample ketika populasinya tidak
21

diketahui dapat di tentukan dengan menggunakan persamaan Limeshow dengan

rumus sebagai berikut :

Keterangan :

n= jumlah sampel yang dicari

z= nilai tabel normal dengan alpha tertentu

p= fokus kasus

d= aplha (0.05) atau 5% dari tingkat kepercayaan 95% yang umum digunakan

dalam penelitian-penelitian.

3.3.2 Teknik Penentuan Besar Sample

Sampel merupakan sebagian dari jumlah populasi dan juga karakteristiknya

(Andriani, 2021). Pada penelitian ini, tidak dapat memperkirakan secara akurat

jumlah populasi yang di survey. Dari kutipan (Arikunto Suharsimi, 2013) karena

populasi belum diketahui, maka rumus yang digunakan dengan rumus Paul untuk

menentukan ukuran samplenya yaitu sebagai berikut:

Keterangan:

N = ukuran sampel
22

P = jumlah populasi

e = sampling error (10%)

z = standar untuk kesalahan yang dipilih Dikarenakan jumlah anggota populasi

dalam penelitian tidak diketahui, maka nilai P maksimal adalah 0,5. Dengan

menggunakan confidance level 95% dengan tingkat kesalahan yang digunakan 10%

maka:

Sehingga jumlah responden yang di dapat aadalah 96 responden.

3.3.3 Teknik Sampling

Menurut Sugiyono yang dikutip dari jurnal (Ningtyas, 2014) Teknik sampling

adalah teknik pengambilan sampel, untuk menentukan sampel yang akan

digunakan. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan

berdasarkan populasi, dengan cara menggunakan Non-probability Sampling

dengan metode purposive sampling meliputi teknik dalam pengambilan sampel ini

memiliki pertimbangan-pertimbangan yang sudah ditentukan kepada responden.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa kuesioner. Kriteria

sampel yang terdapat didalam penelitian ini yaitu:

1. Konsumen yang sudah berlangganan jasa atau produk dari Digital Print Finsa
23

2. Konsumen yang sudah pernah menggunakan jasa atau produk dari Digital Print

Finsa

3. Konsumen yang baru mencoba jasa atau produk dari Digital Print Finsa.

3.4 Sumber Data

Sumber data utama yang digunakan dlaam penelitian ini adalah data primer

yang diperoleh dengan cara menyebarkan kuisioner kepada responden terpilih.

Survei ini dirancang untuk mengumpulkan tanggapan dan persepsi langsung dari

responden mengenai dampak conten marketing, sosial media, dan word of mouth

pada Digital Print Finsa.

Data primer ini dianggap sebagai sumber utama yang memungkinkan peneliti

dapat memperoleh wawasan langsung dari target audiens terkait variabel-variabel

yang diteliti. Analisis statistik kemudian diterapkan pada data primer menggunakan

perangkat lunak seperti SPSS untuk menghasilkan temuan yang dapat

dipresentasikan lebih lanjut secara mendalam. Selain data primer, dalam penelitian

ini juga menggunakan data sekunder. Data Sekunder ini diperoleh tidak langsung

dari sumber dengan melihat dari literatur, internet, penelitian terdahulu serta

informasi lain yang mampu menunjang penelitian.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, proses pengumpulan data menggunakan instrumen

penelitian. Metode analisis pengumpulan data dalam penelitian ini bersifat

kuantitatif yaitu dimana data primer yang diperoleh dari kuisioner yang disebarkan
24

ke responden yang sudah pernah menggunakan jasa atau produk dari Digital Print

Finsa yang kemudian hasil pembagian kuisioner atau angket kepada konsumen dari

Digital Print Finsa ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah denganmenguji

hipotesis yang diajukan. Tipe yang digunakan merupaka kuesioner tertutup disertai

jawaban singkat melalui google form yang disebarkan.

Berikut kriteria penilaian skor yang diberikan setiap indikator pada kuesioner

dalam pengukuran variabel dengan menggunakan skala yaitu:

Kategori Skor

Sangat Tidak Setuju(STS) 1

Tidak Setuju(TS) 2

Cukup Setuju (CS) 3

Setuju(S) 4

Sangat Setuju(SS) 5

Tabel 1. Bobot Penilaian


Sumber : Penulis

3.6 Teknik Pengolahan Data

a. Editing

Editing merupakan proses verifikasi jawaban suatu kuesioner dengan

memeriksa kelengkapannya dan menegaskan kembali bahwa tidak ada

keraguan terhadap jawaban yang telah diberikan tersebut.

b. Tabulating
25

Tabulating adalah proses dimana menyajikan data ke dalam bentuk

tabel untuk memudahkan analisis dan pengolahan data yang diperoleh.

c. Scoring

Scoring merupakan evaluasi atau fase dimana tanggapan terhadap suatu

survei diberi skor atau penilaian.

d. Coding

Coding atau pengkodean ini memungkinkan untuk menetapkan kode

atau simbol ke data dalam kategori yang sama.

3.7 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah atribut atau karakteristik sesorang, objek,

organisasi, atau aktivitas yang mempunyai variasi tertentu yang ditrntukan ,

dipelajari, dipahami atau diturunkan melalui studi penelitian. (Wijaya and

Kusnawan, 2022).

Variabel Definisi Indikator Definisi Sumber


Konseptual Operasional
Conten Content 1.Adanya 1.Digital Print (Limandon
Marketin Marketing Kualitas Finsa memiliki o, 2018)
g (X1) merupakan suatu Konten yang konten yang
strategi menarik. menarik
pemasaran untuk 2.Frekuensi 2.Digital Print
mendistribusika publikasi Finsa sering
n, merencanakan konten yang menghasilkan
serta membuat dihasilkan konten dan
suatu isi konten 3.Respon mempublikasikan
yang menarik pengguna kontennya
dengan tujuan terhadap 3.Digital Print
untuk menarik konten yang Finsa melakukan
target pasar serta disajikan tanggapan dan
mendorong interaksi dengan
26

mereka menjadi pengguna atau


customer suatu konsumen
perusahaan terhadao konten
yang disajukan

Media Media sosial 1.Jangkauan 1. Seberapa (Andriani,


Sosial adalah media konten yang banyak orang 2021)
(X2) berbasis Internet berdampak yang terkena
yang pada banyak dampak dari
memungkinkan orang konten yang
pengguna 2.Adanya dipublikasikan
berkesempatan interaksi oleh Digital Print
untuk antara Finsa
berinteraksi dan konsumen 2.Digital Print
mempresentasik dengan Finsa melakukan
an diri, baik penjual interaksi dengan
secara seketika 3. Adanya konsumen
ataupun follower atau melalui Sosial
tertunda, dengan jumlah Media.
khalayak luas pengikut di 3.Bagaimana dan
maupun tidak platform seberapa banyak
yang mendorong media. jumlah pengikut
nilai dari user 4.Kemudahan di media sosial
generated untuk mencari Digital Print
content dan informasi Finsa
persepsi pada publik 4.Informasi yang
interaksi dengan diberikan Digital
orang lain. Print Finsa
diplatfprm sosial
media mudah
dimengerti

Word Of Word Of Mouth 1.Jangkauan 1.Jangkauan (Taurino


Mouth adalah strategi informasi informasi yang and
(X3) marketing yang yang tersebar tersebar di Handoyo,
mengandalkan dikalangan kalangan 2023)
rekomendasi konsumen konsumen Digital
maupun review 2.Melakukan Print Finsa sudah
dari konsumen pembelian cukup luas
yang sudah terhadap 2.Saya
menggunakan produk mendorong
produk atau jasa 3.Rekomenda teman dan relasi
tersebut baik si saya untuk
secara personal 4.Sentimen menggunakan
maupun konsumen jasa atau produk
kelompok dan
27

juga merupakan dari Digital Print


komunikasi dari Finsa
orang ke orang 3.Saya
yang merekomendasik
berhubungan an Digital Print
langsung dengan Finsa kepada
keunggulan orang lain
suatu produk 4.Saya
berdasarkan membicarakan
pengalaman hal-hal positif
dalam tentang jasa atau
menggunakan produk Digital
suatu produk Print Finsa
barang maupun kepada orang
jasa. lain.
Brand “Brand awareness 1. Recall 1.Saya dapat (Hameed et
Awarenes is a crucial 2.Consumptio mengingat merek al., 2023)
s (Y1) phenomenon n Digital Print
because it 3.Recognition Finsa
significantly 4.Purchase 2.Ketika saya
affects
melihat jasa
consumers’
purchase printing,saya
decisions and mengingat
intentions” Digital Print
Atau dalam Finsa
bahasa indonesia 3.Saya dapat
kesadaran merek mengenali dan
merupakan menggunakan
fenomena produk atau jasa
penting karena dari Digital Print
secara signifikan Finsa
mempengaruhi 4.Ketika saya
keputusan dan melihat proses
niat membeli percetakan atau
konsumen printing, Digital
Print Finsa
menjadi alternatif
pilihan saya.
28

3.8 Metode Analisi Data


Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi untuk

mengidentifikasikan dan mengukur pengaruh variabel independent seperti conten

marketing, media sosial, dan Word Of Mouth terhadap variabel dependent yaitu

kesadaran merk ( brand awareness) pada Digital Print Finsa.

Data yang diperoleh akan dianalisi secara statistik menggunakan perangkat

lunak SPSS untuk mengetahui kontribusi masing-masing dari variabel terhadap

brand awareness serta mengukur kekuatan hubungan antara variabel-variabel

tersebut. Selain itu, analisis jalur juga digunakan untuk memahami hubungan sebab

akubat antara variabel-variabel tersebut dalam konteks Digital Print Finsa.

3.8.1 Teknik Analisis

Teknik analisis ini duguanakan dengan tujuan menganalisis data setelah data dari

responden terkumpul. Berikut analisis yang digunakan dalam penelitian ini :

a. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif ini pada umumnya berupa angka atau nominal. Peneliti

menggunakan bantuan software pengolah data yakni SPSS untuk mengolah data.

b. Analisis Kualitatif

Analisis data kuantitatif merupakan suatu upaya untuk memecahkan suatu masalah

dengan mencari fakta-fakta yang ada dan mendeskripsikan gejala-gejala baru,

fenomena-fenomena, terutama penjelasan terhadap variabel-variabel yang ada

seperti pengaruh conten marketing, sosial media, word of mouth dan brand
29

awareness. Disamping itu, juga menggambarkan mengenai hubungan yang ada

diantara variabel tersebut.

c. Analisis Korelasi

Analisis korelasi mencari hubungan atau pengaruh yang bertujuan untuk

membuktikan suatu hipotesis dalam bentuk interval atau rasio. Analisis ini

digunakan untuk mengetahui apakah conten marketing, sosial media, dan word of

mouth mempunyai pengaruh yang kuat terhadap brand awareness(kesadaran merk).

Analisis korelasi diperoleh dari pengolahan data dari SPSS .

Interval Tingkat Hubungan

0,00 – 0,0199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Tinggi

0,80 – 1,00 Sangat Tinggi

3.8.2 Instrumen Penelitian


a. Uji Validitas

Kuesioner akan dikatakan valid apabila pertanyaan pada kuesioner dapat

mengungkap sesuatu yang nantinya akan diukur oleh kuesioner tersebut (Gozali,

Buehrer and Woerner, 2002). Efektifitas mengacu pada sejauh mana suatu

instrumen pengukuran menjalankan fungsinya secara tepat dan akurat. Tujuan

pengujian ini adalah untuk mengetahui valid atau tidaknya data kuesioner.
30

b. Uji Realibilitas

(Gozali, Buehrer and Woerner, 2002) berpendapat suatu kuesioner dikatakan

reliabel apabila jawaban terhadap pertanyaan bersifat konsisten dari waktu ke

waktu. Tujuan dari pengujian ini untuk menunjukkan konsistensi dari masing-

masing pertanyaan responden. Reliabilitas adalah serangkaian pengukuran yang

tetap konsisten pada pengukuran berulang.

c. Uji Asumsi Klasik

Asumsi Klasik merupakan salah satu pengujian prasyarat pada regresi linear

berganda. Suatu model regresi yang valid harus memenuhi kriteria BLUE (Best,

Linear, Unbiased, and Estimated). Untuk dapat mengetahui apakah model regresi

yang kita gunakan dalam penelitian telah memenuhi kriteria BLUE, maka

dilakukan uji prasyarat regresi linear berganda, yaitu uji Asumsi Klasik (Iii and

Penelitian, 2017).

d. Uji Normalitas

Hipotesis normalitas data dalam penelitian ini diuji menggunakan uji Kolmogorov-

Smirnov. Hipotesis nol (H0) menyatakan bahwa distribusi data adalah normal.

Sebaliknya, hipotesis alternatif (H1) menyatakan bahwa distribusi data tidak

normal. Rumus Kolmogorov-Smirnov adalah :

Keterangan :
31

KD = Jumlah Kolmogorov-Smirnov yang dicari

n1 = Jumlah Sampel yang diperoleh

n2 = Jumlah Sampel yang diharapkan

Data dikatakan normal, apabila nilai signifikan lebih besar 0,05 pada

(P>0,05). Sebaliknya, apabila nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 pada (P<0,05),

maka data dikatakan tidak normal. Setelah melakukan uji normalitas, akan

dievaluasi apakah data mengikuti distribusi normal atau tidak. Hasil uji ini akan

memberikan wawasan apakah asumsi dasar normalitas dapat dianggap terpenuhi

untuk menerapkan metode statistik tertentu pada analisis data.

e. Uji Multikolineoritas

Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi yang terbentuk ada

korelasi yang tinggi atau sempurna di antara variabel bebas atau tidak. Jika dalam

model regresi yang terbentuk terdapat korelasi yang tinggi atau sempurna Siantar

variabel bebas maka model regresi tersebut dinyatakan mengandung gejala

multikolinier. Deteksi untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas

dalam model regresipenelitian ini dapat dilakukan dengan cara melihat VIF

(Variance Inflation Factor) jika nilai VIF tidak lebih dari 10 maka model dinyatakan

mengandung multikolinieritas (Sugiyono, 2018).

f. Uji Heterokedastisitas

Heterokedastisitas ada varian variabel pada model regresi yang tidak sama

(konstan) dan sebaliknya, jika varian variabel pada model regresi memiliki nilai

yang sama (konstan) maka disebut dengan homoskedssititas Uji heterokedastisitas


32

bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Selain itu, ada satu uji statistik yang datanya digunakan untukmendeteksiada

tidaknya heteroskedastisitas adalah uji glejser, yang dinamai menurut penciptanya.

Ada tidaknya heteroskedastisitas diketahui dengan memeriksa kemungkinan pada

taraf 5%. Dalam hal kemungkinan harga lebih menonjol dari 0,05, maka tidak

terjadi heteroskedastisitas, dan sebaliknya jika nilai kemungkinannya di bawah

0,05 maka terjadi heteroskedastisitas (Gozali 2011)

3.8.3 Analisa Regresi Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah data pengamatan biasanya tidak hanya

didasarkan pada satu variabel melainkan oleh beberapa atau bahkan banyak

variabel. Secara umum, data hasil pengamatan Y di pengaruhi oleh variabel -

variabel bebas x1,x2,x3, jadi rumus dari regresi berganda ini adalah :

Keterangan :

Y1 : Variabel Dependen( nilai yang diprediksikan)

X : Variabel Independen

a : Konstanta

b : Koefisien regresi (nilai peningkatan atau penurunan)


33

a. Uji T

Ditujukan untuk mengetahui pengaruh individual variabel bebas terhadap variabel

terikat. Uji t digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh secara parsial

conten marketing, sosial media dan word of mouth brand awaeness Digital Print

Finsa . Berikut rumusnya:

Keterangan :

t : t Hitung

r : Koefisien Korelasi

n : Jumlah Sampel

Perumusan Hipotesis :

a. Ho : β = 0, variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen.

b. Ha : β ≠ 0, variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen.

Kriteria uji t : Ho diterima dan Ha ditolak,jika thitung< t tabeldan signifikansi >0,05

Ho ditolak dan Ha diterima,jika t hitung> t tabeldan signifikansi.


34

b. Uji F

Ditujukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama-sama

terhadap variabel terikat (Iii and Penelitian, 2017). Berikut adalah cara

perhitungannya :

Keterangan :

F : Nilai Fhitung

R² : koefisien regresi berganda

k : jumlah variabel independen

n : banyaknya sampel

Kriteria pengujian :

a. Taraf Signifikan (α) = 0,05

b. Degree of freedom : (df) pembilang = k dan penyebut = (n-k-1)

c. Apabila Fhitung> Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel

independen secara bersama berpengaruh terhadap variabel dependen.

d. Apabila Fhitung< Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya variabel

independensecara bersama/simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaraan Umum Digital Print Finsa


4.1.1 Sejarah Perusahaan

Seiring dengan perkembangan teknologi cetak digital, banyak perusahaan

digital print bermunculan di berbagai belahan dunia. Sejarah umum perusahaan

digital print mungkin melibatkan evolusi teknologi cetak, perubahan dalam

preferensi konsumen, dan adaptasi perusahaan terhadap perubahan pasar. Dalam

konteks evolusi pemasaran digital, perjalanan sejarah perusahaan Print Finsa

Samban mencerminkan sebuah narasi yang kaya akan inovasi dan transformasi.

Dimulai dari titik awal pendiriannya, perusahaan ini telah mengalami

perkembangan signifikan dalam menghadapi tantangan pasar yang dinamis.

Digital Print Finsa merupakan perusahaan digital print adalah entitas bisnis

yang bergerak dalam bidang layanan cetak menggunakan teknologi digital. Digital

Print Finsa ini mulai didirikan sejak tahun 2016 oleh Findra Sugi Prasetyo S.T.,yang

beralamatkan di Jl.Raya Tegalpanas-Jimbaran Rt01/01, Samban, Kecamatan

Bawen, Kabupaten Semarang. Digital Print Finsa ini bermula dari perusahaan

kecil dengan print-print yang masih kecil dan kondisi alat yang masih sederhana.

Seiring berjalannya waktu dari tahun ke tahun, Digital Print Finsa ini

mengembangkan usahanya dengan menambah ATK (Alat Tulis Kantor) dan

beberapa mesin-mesin printing baru untuk menunjang kemajuan teknologi yang

semakin canggih. Pada tahun 2020 lalu, Digital Print Finsa sempat mengalami

penurunan saat pandemi covid-19 yang mengakibatkan terhambatnya kinerja dan

35
36

pendapatan dalam dalam perusahaan ini. Namun pada tahun 2021 Digital Print

Finsa ini dapat naik kembali dan memperbaiki kondisi dari sebelumnya dengan

menghadirkan beberapa mesin-mesin besar baru seperti mesin printing besar, mesin

digital printing, dan mesin outdoor untuk cetak MMT dan juga menambah jasa

untuk pengisian paket data, token listrik, serta jasa pengiriman paket. Perusahaan

ini menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak khusus yang memungkinkan

mereka mencetak gambar, teks, atau desain secara langsung dari file digital ke

berbagai jenis media cetak, seperti kertas, kanvas, atau bahan lainnya. Seiring

dengan kemajuan teknologi, perusahaan digital print memanfaatkan berbagai mesin

cetak digital untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dalam hal cetakan yang cepat,

efisien, dan sesuai dengan desain yang diinginkan.

Beberapa spesifikasi umum dari Digital Print Finsa ini adalah :

1. Teknologi Cetak Digital: Perusahaan ini menggunakan mesin cetak digital

yang dapat mencetak langsung dari file digital tanpa memerlukan proses

pembuatan plat cetak seperti pada metode cetak tradisional.

2. Fleksibilitas Cetak: Keuntungan utama dari perusahaan Digital Print Finsa

ini adalah fleksibilitas dalam mencetak jumlah yang beragam, termasuk

cetakan on-demand dan cetakan dalam jumlah kecil.

3. Personalisasi: Dengan teknologi digital, perusahaan dapat dengan mudah

mencetak materi yang dipersonalisasi, seperti kartu nama, brosur, atau

poster dengan data yang berbeda pada setiap salinan.


37

4. Desain Beragam: Perusahaan ini biasanya mampu mencetak berbagai jenis

desain, termasuk warna-warna yang hidup dan resolusi tinggi, memberikan

hasil cetakan yang berkualitas.

5. Cepat dan Efisien: Proses digital print umumnya lebih cepat dibandingkan

dengan metode tradisional karena tidak memerlukan langkah-langkah

persiapan yang rumit, seperti pembuatan plat cetak.

Perusahaan digital print dapat menyediakan berbagai layanan, termasuk

mencetak dokumen kantor, kartu nama, brosur, spanduk, stiker, foto, dan banyak

lagi. Keberadaan perusahaan ini sangat penting dalam mendukung kebutuhan

pemasaran, promosi, dan komunikasi visual di berbagai industri.

4.1.2 Logo Perusahaan

Logo biasanya dirancang untuk mencerminkan identitas, nilai, dan

karakteristik perusahaan atau layanan yang terkait dengan bisnis yang dimiliki.

Seperti hal nya dengan Digital Print Finsa ini juga memiliki logo untuk

perusahaannya. Berikut adalah elemen yang mungkin diwakili oleh logo digital

print finsa :

Keterangan :

1. Tulisan “ Finsa” merupakan singkatan dari nama pemilik dan anggota keluarga

pendiri Digital Pirnt Finsa.


38

2. Pemilihan warna yang berwarna warni menandakan bukan hanya warna yang

beragam, tetapi produk atau jasa yang ditawarkan juga bermacam macam.

3. Tulisan “ Digital Printing” merupakan jasa utama yang ditawarkan dalam

perusahaan ini.

4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan

Semua perusahaan pastinya mempunyai harapan yang hendak dicapai demi

mempertahankan eksistensinya. Dimana dalam pencapaiannya sendiri juga disertai

dengan bagaimana cara pencapaian tujuan tersebut. Begitu pula dengan Digital

Print Finsa ini yang dalam pencapaian tujuannya memerlukan suatu perumusan

perencanaan yang disertai dengan langkah atau cara yang strategis. Adapun Visi

dan Misi dari Digital Print Finsa ini adalah :

Visi : Menjadi penyedia solusi percetakan digital terkemuka yang dikenal secara luas,

menghadirkan inovasi, kehandalan, dan kualitas unggul kepada pelanggan kami.

Misi :

1. Menjadikan Digital Print terbaik diarea samban dan sekitarnya.

2. Memberikan Kualitas Unggul

3. Pelayanan pelanggan yang Unggul

4. Inovasi Berkelanjutan

4.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam penelitian ini, struktur perusahaan Digital Print Finsa akan diuraikan

sebagai fondasi yang mendukung implementasi strategi pemasaran digita.

Pemahaman yang mendalam terhadap struktur perusahaan ini menjadi penting


39

karena memengaruhi sejauh mana upaya pemasaran digital dapat diintegrasikan

secara efisien dan dijalankan dengan baik. Dengan memahami struktur perusahaan

Finsa, penelitian ini akan mengidentifikasi bagaimana keputusan dan koordinasi di

tingkat manajerial dan departemen berkontribusi terhadap strategi pemasaran

digital. Selain itu, analisis akan dilakukan untuk menentukan sejauh mana

keterlibatan setiap lapisan struktural dalam mendukung pencapaian tujuan brand

awareness melalui konten marketing, sosial media, dan WOM.

Berikut Susunan organisasi dari Digital Print Finsa :

Kepala
Perusahaan

Karyawan 1 Karyawan 2 Karyawan 3

Dalam konteks hubungan kepemimpinan antara atasan langsung dan karyawan,

perannya sangat penting dalam membentuk budaya kerja, produktivitas, dan

motivasi tim. Kepemimpinan atasan langsung mencakup berbagai aspek, termasuk

komunikasi, pengembangan karyawan, memberikan umpan balik, dan menciptakan

lingkungan kerja yang mendukung pertumbuhan.

4.1.5 Produk yang Ditawarkan

Perusahaan percetakan digital print menawarkan berbagai produk dan layanan untuk

memenuhi kebutuhan pelanggan dalam mencetak materi cetakan. Berikut adalah beberapa

produk yang umumnya ditawarkan oleh perusahaan percetakan digital print:


40

Kategori Jenis-Jenis
Cetak Digital - Brosur
- Pamflet
- Poster
- Leaflet
- Kartu nama
- Undangan
- Kalender

Material Promosi - Banners


- Spanduk
- X-Banner

Produk Kemasan - Kemasan Produk


- Stiker
- Label

ATK (Alat Tulis Kantor) - Amplop


- Nota
- Kop Surat
- Buku catatan
- Alat Tulis, dll.

Produk Khusus - Foto dan Kanvas Seni


- MMT
- Marchandise Kustom ( seperti
mug, gantungan kunci, dll)

Buku dan Publikasi - Buku dalam jumlah kecil/besar


- Brosur dan Booklet

Produk Fotografi - Cetak foto

Layanan Desain Grafis - Bantuan dalam merancang


materi cetakan

4.1.6 Kondisi Bisnis

Kondisi bisnis dalam industri percetakan digital print mengalami dinamika

yang signifikan, dipengaruhi oleh perkembangan teknologi cetak, persaingan ketat,


41

dan perubahan tren konsumen. Berikut adalah beberapa aspek yang mempengaruhi

kondisi bisnis dalam Digital Print Finsa :

Perkembangan Teknologi:

1. Inovasi Cetak Digital: Perkembangan teknologi dalam mesin cetak digital

memberikan kemampuan yang lebih baik dalam mencetak dengan kualitas

tinggi, kecepatan, dan efisiensi.

2. Peralatan Terbaru: Investasi dalam peralatan cetak digital terbaru dapat

meningkatkan daya saing dan kapasitas produksi.

3. Persaingan di Pasar:

4. Kompetisi Harga: Persaingan harga seringkali intens di industri percetakan

digital, dan perusahaan harus dapat memberikan nilai tambah untuk

membedakan diri dari pesaing.

5. Spesialisasi: Beberapa percetakan digital dapat fokus pada spesialisasi

tertentu, seperti cetakan besar, cetakan kustom, atau cetakan dalam jumlah

kecil.

6. Tren Konsumen:

7. Permintaan Cetakan On-Demand: Tren konsumen saat ini menunjukkan

kecenderungan menuju cetakan on-demand, di mana pelanggan dapat

mencetak jumlah yang dibutuhkan tanpa pemborosan.

8. Personalisasi: Permintaan untuk produk cetakan yang dapat dipersonalisasi,

seperti kartu ucapan atau merchandise kustom, dapat menjadi peluang

bisnis.
42

9. Layanan Desain Grafis: Menawarkan layanan desain grafis dapat menarik

pelanggan yang membutuhkan bantuan dalam merancang materi cetakan.

10. Pemasaran Digital: Memanfaatkan pemasaran digital untuk meningkatkan

kehadiran online dan menjangkau pelanggan potensial.

4.1.7 Layout.
Dalam konteks skripsi tentang pengaruh content marketing, sosial media, dan

word-of-mouth (WOM) terhadap brand awareness pada digital print Finsa,

pemilihan layout perusahaan juga dapat menjadi elemen penting. Layout yang baik

dapat mendukung efisiensi operasional dan komunikasi antardepartemen yang

terlibat dalam upaya pemasaran digital. Berikut lokasi dari Digital Print Finsa

Samban.
43

4.2 Deskripsi Karakteristik Responden


Responden pada penelitian ini adalah pengguna aplikasi konsumen yang

sudah berlangganan jasa atau produk dari Digital Print Finsa, konsumen yang sudah

pernah menggunakan jasa atau produk dari Digital Print Finsa dan konsumen yang

baru mencoba jasa atau produk dari Digital Print Finsa. Responden berasal dari

daerah samban dan sekitarnya dalam lingkup kabupaten Semarang dengan jumlah

96 orang dengan kriteria responden yang sudah ditentukan dimana dari masing ─

masing responden memiliki persepsi serta karakteristik yang berbeda terkait

variabel penelitian.

Berdasarkan data yang diisi responden, dapat diketahui mengenai kondisi

responden terkait usia, jenis kelamin, pendidikan terahir,dan sudah atau belum

pernah menggunakan jasa atau produk dari Digital Print Finsa.

4.2.1 Responden berdasarkan umur

Umur menjadi faktor yang dapat berpengaruh pada persepsi, pola pikir serta

tingkat kematangan seseorang. Berikut data responden berdasarkan usianya:

Usia Frekuensi %

17-20 Tahun 19 20%

21-25 Tahun 53 55%

30-40 Tahun 21 22%

41 Tahun keatas 3 3%
44

Dari data tersebut menunjukkan bahwa responden pada penelitian ini

termasuk pada kategori umur produktif yakni berada pada rentang 17 - 41 tahun

keatas. Dengan responden terbesar berumur kisaran 21 ─ 25 tahun dengan

presentase sebesar 55%, sedangkan untuk rentang umur 41 tahun hanya diperoleh

presentase sebesar 3% saja.

4.2.2 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Diklasifikasikan jumlah responden menurut jenis kelaminnya. Berikut data

responden dari jenis kelaminnya:

Jenis Kelamin Frekuensi %

Laki-laki 41 43%

Perempuan 55 57%

Dari data diatas, mayoritas responden berjenis kelamin perempuan sebesar

55%. Dan kelompok responden dengan jenis kelamin laki – laki hanya terdapat

41%.

4.2.3 Responsen Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Diklasifikasikan jumlah responden menurut tingkat pendidikan terahir yang

pernah menggunakan jasa atau produk dari Digital Print Finsa. Berikut data

responden dari riwayat pendidikan terakhir:


45

Pendidikan Frekuensi %

SMP/Sederajat 6 6%

SMA/K 79 82%

Diploma 3 3%

S1 8 8%

S2 0 0%

Dari data diatas yang telah diolah, diperoleh hasil untuk rata-rata pendidikan

terahir dari konsumen Digital Print Finsa ini adalah lulusan SMA/K dengan

presentase yang diperoleh sebesar 82% yakni lebih besar di banding dengan lulusan

SMP, Diploma, S1 dan S2.

4.2.4 Responden Pengguna layanan Digital Print Finsa

Pada dasarnya sebuah layanan dalam perusahaan akan mempengaruhi

seseorang untuk menggunakan jasa atau produk dari perusahaan tersebut. Berikut

data yang diperoleh dari konsumen Digital Print Finsa dari kontak media sosial

yang telah mengisi kuesioner sebagai berikut:

Pengguna produk atau jasa Frekuensi %

Sudah Pernah 65 68%

Belum/baru mencoba 31 32%

Dari tabel diatas disimpulkan bahwa pengikut akun sosial media Digital Print

Finsa yang pernah menggunakan jasa atau produk dari brand tersebut sekitar 65
46

orang dengan presentase 68% lebih besar di banding yang baru atau belum pernah

mencoba menggunakan jasa dari Digital Print Finsa ini yakni hanya 32%.

4.2.5 Responden berdasarkan tempat tinggal saat ini

Pada dasarnya Perusahaan Digital Print Finsa sendiri merupakan salah satu

perusahaan jasa percetakan yang berada di wilayah Samban, Kabupaten Semarang.

Maka, populasi yang digunakan pada penelitian secara umum adalah orang yang

bertempat tinggal diwilayah Samban, Kecamatan Bawen dan sekitarnya. Berikut

adalah data responden terkait dengan tempat tinggal saat ini:

Tempat Tinggal Frekuensi %

Samban, Kecamatan Bawen 74 77%

Luar Kabupaten Semarang 22 23%

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa responden pada penelitian ini

tersebar ke wilayah Samban, Kabupaten Semarang dan luar dari Kabupaten

Semarang. Dimana responden terbesar menempati wilayah Samban dengan

presentase sebesar 82%. Responden terkecil yakni responden yang menempati

wilayah diluar Kabupaten Semarang dengan persentase yakni 23%.

4.3 Analisis Deskriptif

Dalam konteks penelitian ini, tabel uji deskriptif disajikan untuk memberikan

gambaran statistik deskriptif yang komprehensif terkait variabel-variabel utama,

yaitu content marketing, sosial media, dan word-of-mouth (WOM), dalam upaya

meningkatkan brand awareness. Tabel tersebut mencakup statistik seperti mean,


47

median, dan deviasi standar dari setiap variabel, yang dirancang untuk memberikan

pemahaman yang lebih mendalam terhadap distribusi dan karakteristik data

penelitian.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti memperoleh distribusi

dan nilai rata-rata dari variabel penelitian sebagai berikut:

Descriptive Statistics
N Minimu Maximu Mean Std.
m m Deviation
X1.1 96 2 5 3.95 .800
X1.2 96 2 5 3.99 .775
X1.3 96 2 5 3.85 .858
Conten Marketing 96 6 15 11.79 2.152
X2.1 96 1 5 4.00 .808
X2.2 96 1 5 4.05 .745
X2.3 96 1 5 4.03 .774
X2.4 96 2 5 3.82 .808
Media Sosial 96 7 20 15.91 2.285
X3.1 96 2 5 3.94 .765
X3.2 96 2 5 4.00 .696
X3.3 96 2 5 3.92 .777
X3.4 96 1 5 3.95 .826
Word Of Mouth 96 9 20 15.80 2.218
Y1.1 96 2 5 4.18 .795
Y1.2 96 2 5 4.17 .790
Y1.3 96 2 5 4.04 .710
Y1.4 96 2 5 3.93 .837
Brand Awareness 96 8 20 16.31 2.381
Valid N (listwise) 96

Dari data diatas yang telah diolah menggunakan SPSS 25, dinyatakan

indikator dalam variabel ini valid karena diketahui nilai sig lebih kecil < α = 0,05.
48

maka menunjukan indikator disetiap variabel (X) dinyatakan valid untuk digunakan

sebagai alat ukur variabel.

4.3.1 Deskripsi Jawaban Variabel Conten Marketing

Berikut merupakan hasil tanggapan responden terhadap Brand Awareness

(kesadaran merk) melalui conten marketing dari Digital Print Finsa yaitu sebagai

berikut:

Skor
Jml
No Indikator 1 2 3 4 5 Index Kategori
sample &
skor
STS TS CS S SS

Adanya
Kualitas F 0 5 18 50 23 96
1 Konten 3,95 Baik
yang
menarik. Fxs 0 10 54 200 115 379

Frekuensi
F 0 4 17 51 24 96
publikasi
konten
2 3,99 Baik
yang
dihasilkan Fxs 0 7 51 204 120 383

Respon
pengguna F 0 6 25 42 23 96
terhadap
3 konten 3,85 Baik
yang
disajikan Fxs 0 12 75 168 115 370

Jumlah 11,79
Baik
Rata-Rata 3,93
49

4.3.2 Deskripsi Jawaban Variabel Sosial Media

Berikut merupakan hasil tanggapan responden terhadap Brand Awareness

(kesadaran merk) melalui Sosial Media dari Digital Print Finsa yaitu sebagai

berikut:

Skor
Jml
No Indikator 1 2 3 4 5 Index Kategori
sample
& skor
STS TS CS S SS

Jangkauan
konten F 1 2 19 48 26 96
yang
1 4,00 Baik
berdampa
k pada Fxs 1 4 57 192 130 384
banyak
orang
Adanya
F 1 3 9 60 23 96
interaksi
antara
2 4,05 Baik
konsumen
dengan Fxs 1 6 27 240 115 389
penjual

Adanya
follower F 1 3 12 56 24 96
atau
3 jumlah 4,03 Baik
pengikut
di Fxs 1 6 36 224 120 387
platform
media
Kemudah F 0 8 17 55 16 96
an untuk Cukup
4 mencari 3,82
informasi Fxs 0 16 51 220 80 367 Baik
pada
publik
50

Jumlah 15,91

Rata-Rata 4,03

4.3.3 Deskripsi Jawaban Variabel Word Of Mouth (WOM)

Berikut merupakan hasil tanggapan responden terhadap Brand Awareness

(kesadaran merk) melalui Word Of Mouth dari Digital Print Finsa yaitu sebagai

berikut:

Skor
Jml
No Indikator 1 2 3 4 5 Index Kategori
sample
& skor
STS TS CS S SS

Jangkauan
konten F 0 2 25 46 23 96
yang
1 3,94 Baik
berdampa
k pada Fxs 0 4 75 184 115 378
banyak
orang
Adanya
F 0 3 14 59 20 96
interaksi
antara
2 4,00 Baik
konsumen
dengan Fxs 0 6 42 236 100 384
penjual

Adanya
follower F 0 6 15 56 19 96
atau
3 jumlah 3,92 Baik
pengikut
di Fxs 0 12 45 224 95 376
platform
media
51

Kemudah F 1 3 20 48 24 96
an untuk
4 mencari 3,95 Baik
informasi Fxs 1 6 60 192 120 379
pada
publik
Jumlah 15,80

Rata-Rata 3,95

4.3.4 Deskripsi Jawaban Variabel Brand Awareness

Berikut merupakan hasil tanggapan responden terhadap Brand Awareness

(kesadaran merk) dari Digital Print Finsa yaitu sebagai berikut:

Skor
Jml
No Indikator 1 2 3 4 5 Index Kategori
sample
& skor
STS TS CS S SS

F 0 3 14 42 37 96
1 Recall 4,18 Baik
Fxs 0 6 42 168 185 401

F 0 3 14 43 36 96
Consumpt
2 4,17 Baik
ion
Fxs 0 6 42 172 180 400

F 0 1 19 51 25 96
Recogniti
3 4,04 Baik
on
Fxs 0 2 57 204 125 388

F 0 8 13 0 22 96
4 3,84 Baik
Purchase
Fxs 0 16 39 0 110 165
52

Jumlah 16,22

Rata-Rata 4,13

4.4 Hasil Uji Instrumen


4.4.1 Validitas Data

Hasil kuesioner akan dikatakan valid apabila pertanyaan pada kuesioner dapat

mengungkap sesuatu yang nantinya akan diukur oleh kuesioner tersebut (Gozali,

Buehrer and Woerner, 2002). Dikatakan valid apabila r> r tabel, tidak valid jika r

hitung lebih kecil dari pada r tabel. Berikut ini merupakan hasil validitas sbb:

Variabel R hitung sig R tabel Keterangan

Conten Marketing
Indikator X1.1 0.911 0,00 < 0,05 0,1689 Valid
Indikator X1.2 0.870 0,00 < 0,05 0,1689 Valid
Indikator X1.3 0.873 0,00 < 0,05 0,1689 Valid
Sosial Media
Indikator X2.1 0.793 0,00 < 0,05 0,1689 Valid
Indikator X2.2 0.794 0,00 < 0,05 0,1689 Valid
Indikator X2.3 0.853 0,00 < 0,05 0,1689 Valid
Indikator X2.4 0.487 0,00 < 0,05 0,1689 Valid
Word Of Mouth
Indikator X3.1 0.830 0,00 < 0,05 0,1689 Valid
Indikator X3.2 0,819 0,00 < 0,05 0,1689 Valid
Indikator X3.3 0,689 0,00 < 0,05 0,1689 Valid
Indikator X3.4 0,581 0,00 < 0,05 0,1689 Valid
Brand Awareness
Indikator Y1.1 0,855 0,00 < 0,05 0,1689 Valid
53

Indikator Y1.2 0.856 0,00 < 0,05 0,1689 Valid


Indikator Y1.3 0.711 0,00 < 0,05 0,1689 Valid
Indikator Y1.4 0.572 0,00 < 0,05 0,1689 Valid

Berdasarkan tabel diatas, diketahui nilai sig lebih kecil < α = 0,05. maka

menunjukan indikator disetiap variabel (X) dinyatakan valid untuk digunakan

sebagai alat ukur variabel.

4.4.2 Uji Realibilitas

(Gozali, Buehrer and Woerner, 2002) berpendapat suatu kuesioner dikatakan

reliabel apabila jawaban terhadap pertanyaan bersifat konsisten dari waktu ke

waktu. Berikut sajian dari hasil Uji Reabilitas dengan bantuan softwere SPSS :

Variabel Cronbach’ Kondisi Ketetapan Keterangan

Alpha

Indikator 0,860 > 0,60 Reliable

(X1)

Indikator 0,705 > 0,60 Reliable

(X2)

Indikator 0,695 > 0,60 Reliable

(X3)

Indikator 0,755 > 0,60 Reliable

(Y1)
54

Jika nilai cronbach alpha suatu variabel sebesar 0,6 maka data dikatakan

reliabel dan jika nilai cronbach alpha suatu variabel kurang dari 0,6 maka data

tersebut dinyatakan tidak reliabel. Hasil uji diatas, diketahui bahwa indikator dari

semua variabel dinyatakan reliabel, karena nilai cronbachs alpha > 0,60.

4.4.3 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merujuk pada serangkaian uji statistik yang dilakukan untuk

memeriksa apakah data yang digunakan dalam analisis statistik memenuhi asumsi-

asumsi dasar. Jika model Anda masih bermasalah dengan asumsi lama, lakukan

modifikasi model atau langkah perbaikan untuk mengatasi masalah ini. Tes

penerimaan tradisional dilakukan sebagai berikut.

4.4.3.1 Uji Normalitas

Pada tahap pengujian Normalitas ini, data dikatakan normal, apabila nilai

signifikan lebih besar 0,05 pada (P>0,05). Sebaliknya, apabila nilai signifikan lebih

kecil dari 0,05 pada (P<0,05), maka data dikatakan tidak normal.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 96
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.02599756
Most Extreme Differences Absolute .071
Positive .041
Negative -.071
Test Statistic .071
55

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d


a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

Dari hasil uji normalitas dengan menggunakan Kolomagorov-Smirnov

mendapatkan hasil data diperoleh nilai perhitungan untuk Asym sig (2 tailed) 0,200

> 0,05. Pada masing-masing variabel conten marketing, sosial media, word of

mouth dan brand awareness dinyatakan data normal.

4.4.3.2 Uji Multikolinearitas

Tahap pengujian ini untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas

dalam model regresi. Penelitian ini dapat dilakukan dengan cara melihat VIF

(Variance Inflation Factor) jika nilai VIF tidak lebih dari 10 maka model dinyatakan

mengandung multikolinieritas (Sugiyono, 2018). Berikut sajian data dari

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardi Collinearity
Coefficients zed Statistics
Coefficie
nts
B Std. Beta Tolera VIF
Error nce
1 (Constant) 10.674 2.005
Conten .419 .107 .379 .838 1.193
Marketing

Media Sosial -.242 .096 -.232 .931 1.074

Word Of .287 .102 .268 .869 1.151


Mouth
56

a. Dependent Variable: Brand Awareness

Dari tabel diatas dapat disimpilkan bahwa :


Nilai tolerance semua variable independent lebih besar dari 0,1 dan berdasarkan

nilai VIF sema variable bebas kurang dari 10 maka dari itu dapat disimpulkan

bahwa variabel Contan Marketing, Sosial Media dan Word Of Mouth tidak ada

gejala multikolonialitas. Maka model dalam penelitian ini dapat dilanjutkan ke

tahap pengujian selanjutnya

4.4.3.3 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Berikut hasil dari pengujian ini sebagai berikut:

Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.974 1.223 1.614 .110
Conten -.071 .065 -.123 -1.085 .281
Marketing

Media Sosial -.012 .058 -.022 -.204 .839


57

Word Of .041 .062 .072 .651 .516


Mouth

a. Dependent Variable: Abs_RES

Dari tabel tersebut diperoleh hasil uji heterosedastisitas yang memperlihatkan

bahwa nilai sig. dari variabel conten marketing, sosial media dan word of mouth

tersebut lebih besar (>) dari 0,05 sehingga pada model regresi berganda tidak terjadi

heteroskedastisitas.

4.4.4 Uji Regresi Berganda

Uji regresi berganda melibatkan pemeriksaan hubungan antara satu variabel

dependen dan dua atau lebih variabel independen. Penggunaan regresi linear

berganda untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari variabel conten

marketing (X1), sosial media(X2), dan word of mouth (X3) terhadap variabel brand

awareness (Y). Berikut pengujiannya :

Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 10.674 2.005 5.325 .000
Conten .419 .107 .379 3.909 .000
Marketing
Media Sosial -.242 .096 -.232 -2.523 .013
Word Of .287 .102 .268 2.812 .006
Mouth
58

a. Dependent Variable: Brand Awareness

Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda antara conten marketing,

sosial media dan word of mouthmenghasilkan suatu persamaan model regresi:

Y = 0,379 Conten Marketing (X1) + 0,232 Sosial Media (X2) + 0,268 Word Of

Mouth (X3).

Dari data diatas, dapat disimpilkan:

a. Nilai koefisien regresi conten marketing (X1) sebesar 0,379 bernilai positif,

yang berarti bahwa semakin meningkat kualitas conten marketing (X1), maka

brand awareness atau kesadaran merk akan semakin meningkat juga.

b. Nilai koefisien regresi sosial media (X2) sebesar 0,232 bernilai positif, yang

berarti bahwa sering penggunaan sosial media (X2), maka brand awareness atau

tingkat kesadaran merk akan mengalami peningkatan,

c. Nilai koefisien regresi kepemimpinan (X3) sebesar 0,268 bernilai positif, yang

berarti bahwa semakin luas dan baik word or mouth (X3), makan brand

awareness atau tingkat kesadaran merk akan lebih meningkat.

4.4.4.1 Uji T

Uji t merupakan metode statistik yang digunakan untuk menentukan apakah

ada perbedaan yang signifikan antara dua rata-rata sampel atau untuk menguji

koefisien regresi dalam analisis regresi dan ditujukan untuk mengetahui pengaruh
59

individual variabel bebas terhadap variabel terikat. Berikut hasil dari UJI T dalam

penelitian ini :

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.


1 (Constant) 10.674 2.005 5.325 .000

Conten Marketing .419 .107 .379 3.909 .000

Media Sosial -.242 .096 -.232 -2.523 .013

Word Of Mouth .287 .102 .268 2.812 .006

a. Dependent Variable: Brand Awareness

Uji ini dugunakan untuk mengukur pada tingkat signifikansi α = 0,5 , dengan

rumus: ( df= n – k ) dengan keterangan, n menentukan jumlah sample dan k

menentukan jumlah variabel, maka, df= n – k adalah 96 – 4 = 92. Maka didapat t

tabel = 1,665

Hasil uji t dapat dilihat dengan melihat nilai t hitung dan nilai signifikansinya.

Ketika nilai t hitung> nilai t tabel dan nilai sig. < 0,05 , maka hipotesis dinyatakan

diterima.

1) Uji hipotesis conten marketing (X1) terhadap brand awareness


60

Pengaruh conten marketing terhadap brand awareness didapat t hitung =

3,909 dengan sig. = 0,000. Karena nilai t hitung > t tabel dan nilai sig. < sig.α

(0,05), maka H1 diterima. Artinya, dugaan semetara yang menyatakan “conten

marketing berpengaruh signifikan terhadap brand awareness” diterima.

2) Uji hipotesis sosial media (X2) terhadap brand awareness

Pengaruh sosial media terhadap brand awareness di dapat t hitung = -2,523

dengan sig. = 0,013. Karena nilai t hitung > t tabel dan nilai sig. < sig.α (0,05),

maka H0 diterima dan H2 ditolak. Artinya, hipotesis yang menyatakan “sosial

media tidak berpengaruh signifikan terhadap brand awareness”.

3) Uji hipotesis word of mouth (X3) terhadap brand awareness

Pengaruh word of mouth terhadap brand awareness didapat t hitung = 2,812

dengan sig. = 0,006. Karena nilai t hitung > t tabel dan nilai sig. < sig.α (0,05), maka

H3 diterima. Artinya, hipotesis yang menyatakan “word of mouth berpengaruh

signifikan terhadap brand awareness” diterima.

4.4.4.2 Uji F

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh dari variabel conten marketing

(X1), sosial media(X2), word of mouth(X3) secara bersamaan/simultan terhadap

variabel brand awareness (Y). Kriteria pengujian:


61

1. Ho diterima dan Ha ditolak, apabila F hitung < F tabel dan nilai signifikansi >

0,05 yang berarti tidak terdapat pengaruh antara conten marketing, sosial media dan

word of mouth terhadap brand awareness pada Digital Print Finsa.

2. Ho ditolak dan Ha diterima, apabila F hitung > F tabel dan nilai signifikansi <

0,05 yang berarti terdapat pengaruh antara conten marketing, sosial media dan word

of mouth terhadap brand awareness pada Digital Print Finsa.

Berikut hasil data Uji F yang telah diolah menggunakan SPSS :

ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 148.682 3 49.561 11.693 .000b

Residual 389.943 92 4.239

Total 538.625 95

a. Dependent Variable: Brand Awareness


b. Predictors: (Constant), Word Of Mouth, Media Sosial, Conten Marketing

Dari tabel tersebut diketahui nilai F hitung sebesar 11,693. Perlu dicari nilai

F tabel melalui df (degree of freedom) dengan perhitungan berikut:

Dfl =Jumlah Variabel- 1 df2 =n–k–1


=4–1=3 = 96-2-1 = 93

Dari perhitungan diatas, diperoleh nilai df1 yakni 3 dan df2 yakni 93 dengan

signifikansi sebesar 0,05 sehingga diperoleh nilai F tabel sebesar 3,090. Maka, nilai

F hitung 11,693 > F tabel 3,090. Nilai signifikansi yakni 0,000 < 0,05. Disimpulkan

variabel conten marketing (X1), sosial media (X2), dan word of mouth (X3)
62

berpengaruh positif terhadap brand awareness (Y). Adanya pengaruh positif yang

signifikan ini menunjukkan bahwa conten marketing, sosial media dan word of

mouth memiliki nilai yang baik pada brand awareness atau kesadaran merk, maka

tingkat kesadaran merk (brand awareness) akan mengalami peningkatan.

4.4.4.3 Uji Determinan

Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya presentase

variabel conten marketing (X1), sosial media (X2), dan word of mouth (X3) dalam

menjelaskan variabel brand awareness (Y). Berikut pengujiannya :

Model Summaryb

Adjusted Std. Error of the


Model R R Square
R Square Estimate

1 .525a .276 .252 2.059

a. Predictors: (Constant), Word Of Mouth, Media Sosial, Conten Marketing

b. Dependent Variable: Brand Awareness

Dari tabel tersebut diketahui pada kolom R Square nilai koefisien determinasi

sebesar 0,276 dengan perhitungan berikut:

KD = (R2 ) x 100%

= 0,525 x 100%
= 0,276 x 100%
= 27,6%
63

Sehingga disimpulkan conten marketing, soaial media dan word of mouth

memberikan kontribusi pengaruhnya terhadap kesadaran merk(brand awareness)

sebesar 27,6%. Sedangkan untuk sisanya sebesar 72,4% (100% - 2,76%) lainnya

dipengaruhi oleh faktor atau variabel selain yang disebukan diatas.

4.5 Pembahasan

4.5.1 Pengaruh Conten Marketing Terhadap Brand Awareness Pada Digital

Print Finsa

Di pembahasan, dijelaskan terkait hasil analisis dari penelitian yang sudah

dilaksanakan yakni terkait pengaruh conten marketing, sosial media dan word of

mouth(WOM) dalam meningkatkan brans awareness pada Digital Print Finsa.

Penelitian ini diawali dengan adanya permasalahan yang ada pada Digital Print

Finsa, seperti masih kurang aktifnya di dunia sosial media dan penyajian conten

yang masih sederhana serta penyebaran informasi tentang brand dari Digital Print

Finsa ini sehingga masih banyak orang yang belum mengenal Digital Print Finsa

ini.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa conten marketing terhadap brand

awareness didapat hasil dari t hitung = 3,909 dengan sig. = 0,000. Karena nilai t

hitung > t tabel dan nilai sig. < sig.α (0,05), sehingga pada H1 diterima. artinya,

dugaan semetara yang menyatakan “conten marketing berpengaruh signifikan

terhadap brand awareness” diterima, dan juga pada hasil pengujian realibilitas

diatas menyebutkan bahwa indikator dari conten marketing dinyatakan reliabel,

karena nilai cronbachs alpha > 0,60. Hasil analisis menunjukkan untuk nilai
64

tertinggi terdapat pada indikator conten marketing. Dengan didasarkan pada

analisis tersebut maka pengaruh conten yang menarik, pendistribusian conten dan

konsisten dalam pengunggahan tayang conten di media sosial Digital Print Finsa

secara berkala menjadi beberapa faktor yang mempengaruhi konsumen dalam

mengingat merk dari Digital Print Finsa.

Dijelaskan pada kasus yang sama mengenai pengaruh dari conten marketing

terhadap brand awareness pada contoh pada kasus penelitian yang berjudul

“Pengaruh Content Marketing Terhadap Pembentukan Brand Awareness Pada

Kalbis Institute” menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara content marketing

Kalbis Institute di Instagram dengan brand awareness Kalbis Institute (Pertiwi and

Gusfa, 2018)

4.5.2 Pengaruh Sosial Media Dalam menigkatkan Brand wareness Pada

Digital Print Finsa

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian dari (Andriani, 2021) dimana variabel

sosial media tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Brand Awareness dan sangat

penting dalam meningkatkan kesadaran merek dan hasil yang sama ditemukan peneliti oleh

(Tambunan, 2023) yang menyatakan hal serupa yaitu media sosial berpengaruh signiikan

terhadap brand awareness. Diperoleh hasil mengenai sosial media terhadap kinerja

karyawan didapat t hitung = 2,523 dengan sig. = 0,013. Karena nilai t hitung > t

tabel dan nilai sig. < sig.α (0,05), maka H0 diterima dan H2 ditolak. Artinya,
65

hipotesis yang menyatakan “sosial media tidak berpengaruh signifikan terhadap

brand awareness” ditolak.

Pada sosial media Digital Print Finsa instagram @digitalprintfinsa, tiktok

@digitalprintfinsa, ini sudah menyajikan konten yang menarik berupa foto atau

video yang dibuat semenarik mungkin untuk menarik konsumen dan meningkatkan

kesadaran merk akan Digital Print Finsa ini. Pada akun sosial media ini Digital print

finsa dapat berinteraksi lebih mudah dengan berbagai fitur yang mudah untuk

berkomunikasi di sosial media seperti fitur komentar,chat, like dan fitur untuk

selalu mengikuti akun-akunnya. Informasi yang diberikan @digitalprintfinsa pada

sosial media menggunakan bahasa yang mudah dipahami atau dimengerti oleh

konsumen, dan juga menggunggah beberapa testimoni untuk memberikan

kepercayaan kepada konsumen, menaikkan reputasi kemudian penjual juga

mendapat pelanggan tetap selain itu testimoni juga sebagai bahan evaluasi untuk

Digital Print Finsa agar kedepannya menjadi bisnis percetakan digital yang lebih

baik lagi.

Sosial media yang dimiliki Digital Print Finsa telah dioperasionalkan dengan

baik sehingga dapat membentuk dan meningkatkan brand awareness untuk Digital

Print Finsa. Namun Digital Print Finsa masih belum memiliki sosial media lain

selain Instagram,whatsapp, dan tiktok sehingga peluang untuk lebih meningkatkan

brand awareness masih belum dimanfaatkan secara maksimal. Penggunaan media

sosial lain akan dilakukan oleh Digital Print Finsa agar dapat semakin membentuk

brand awareness yang dikenal oleh para konsumen. Namun, hal yang kurang dari

sisi sosial media digital print finsa adalah kurangnya komunikasi antara pelanggan
66

kepada Digital Print Finsa, sehingga dalam pemberian like, komen atau yang

lainnya masih dianggap kurang.

4.5.3 Pengaruh Word Of Mouth Dalam Meningkatkan Brand Awareness

Digital Print Finsa

Di pembahasan, dijelaskan terkait hasil analisis dari penelitian yang sudah

dilaksanakan yakni terkait pengaruh conten marketing, sosial media dan word of

mouth(WOM) dalam meningkatkan brans awareness pada Digital Print Finsa .

Didapat hasi Pengaruh word of mouth terhadap brand awareness didapat t

hitung = 2,812 dengan sig. = 0,006. Karena nilai t hitung > t tabel dan nilai sig. <

sig.α (0,05), maka H3 diterima. Artinya, hipotesis yang menyatakan “word of

mouth berpengaruh signifikan terhadap brand awareness” diterima.

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil variabel word of mouth reliabel

dalam mempengarhi brand awareness sesuai hasil pengujian bahwa nilai cronbach

alpha suatu variabel sebesar 0,6 maka data dikatakan reliabel dan jika nilai cronbach

alpha suatu variabel kurang dari 0,6 maka data tersebut dinyatakan tidak reliabel.

Hasil uji diatas, diketahui bahwa indikator dari word of mouth ini sebesar 0,695

dinyatakan reliabel, karena nilai cronbachs alpha > 0,60.

Hasil dari peneltian ini membuktikan kebenaran hipotesis bahwa Word of Mouth

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Brand Awareness Digital Print Finsa. Besaran

pengaruh word of mouth ini didasari oleh beberapa efek seperti rekomendasi dari orang

lain untuk menggunakan jasa atau produk dari Digital Print Finsa, komentar positif
67

mengenai produk dan jasa dari Digital Print finsa dan penyebaran dari mulut ke mulut

mengenai produk atau jasa yang ditawarkan oleh Digital Print Finsa. Komunikasi melalui

word of mouth akan menjadi efektif ketika pesan yang disampaikan di respons dan

memberikan perubahan perilaku di masyarakat. Komunikasi Digital Print Finsa

kepada para pelanggan harus tetap dijaga dengan baik, agar para pelanggan tetap

dapat melakukan word of mouth kepada rekan dan kerabat mereka sehingga Digital

Print Finsa semakin dikenal oleh masyarakat luas.

4.6 Implikasi Penelitian

Hasil Penelitian Implikasi

Conten Marketing
Conten marketing dalam penelitian ini Digital Print Finsa harus lebih berkreasi
sudah efektif untuk menciptakan brand dan lebih kreatif dalam membuat konten
awareness Digital Print Finsa, namun agar terkihat lebih berfariasi dan menarik.
dalam variasi pembuatan conten masi Semisal pada pembuatan conten
sangat sederhana dan terkadang menggunakan templete yang mengikuti
penayangan yang bersifat monoton. trend yang sedang ramai saat itu,tema-
tema yang dibuat lebih menarik lagi
sepertisaat bulan-bulan besar seperti
perayaan nasional atau lainnya
pengeditan bisa dibuat dengan nuansa
sesuai dengan tema saat hari perayaan
saat itu.

Sosial Media
68

Media sosial dalam penelitian ini efektif Digital Print Finsa harus lebih sering
untuk menciptakan brand awareness dalam mempubliasikan konten-konten
Digital Print Finsa, namun kurang efektif yang telah dibuat di akun sosial media,
terhadap jangkauan yang lebih luas. Hal dan juga dapat menambah atau membuat
ini dikarenakan media sosial yang akun lagi semisal pada market place,
digunakan Digital Print Finsa hanya telegram ataupun twiter agar jangkauan
bergantung pada Instagram,whatsapp dan publikasi dari kontrn semakin luas.
tiktok serta konten yang diciptakan pada Digitl Print Finsa juga harus lebih
sosial media tersebut kurang terstruktur. responsif dalam menanggapi pesan yang
disampakan oleh konsumen kedepannya
agar dapat lebih baik dalam
meningkatkan brand awareness.
Selain itu Djovalyn akan menawarkan
member kepada konsumen, dimana
setiap satu sekali transaksi akan
mendapatkan poin, dimana poin tersebut
dapat ditukarkan menjadi potongan
harga.

Word Of Mouth

Komunikasi dari mulut ke mulut Digital Print Finsa akan mempertahankan


merupakan strategi yang handal dalam dan meningkatkan pelayanan kepada
memperkenalkan suatu produk. Pada konsumen yaitu dengan cara selalu cepat
penelitian ini word of mouth dapat secara tanggap apabila konsumen bertanya
langsung memberikan pengaruh mengenai produk atau jasa yang
signifikan terhadap keputusan pembelian ditawarkan Digital Print Finsa, menjaga
konsumen maupun melalui brand kualitas tetap baik dan dapat lebih
awareness. Word of mouth juga memiliki meningkat.
peran penting dalam berkembangnya
Digital Print Finsa

Brand Awareness
Brand awareness merupakan sebuah Digital Print Finsa senantiasa berupaya
elemen yang dapat dikombinasikan, untuk meningkatkan kesadaran merek
sehingga bermanfaat untuk menghasilkan dengan melakukan perluasan jaringan
respon yang tepat sasaran. Brand seperti mengikuti bazar, mengikuti
awareness pada Digital Print Finsa telah seminar dan worksop dan bekerja sama
terbentuk yaitu dikenal sebagai sebuah dengan toko-toko percetakan atau usaha
perusahaan percetakan digital dan lainnya yang membutuhkan jasa
perlengkapan alat tulis kantor. Hal percetakan agar produk dan jasa Digital
terbukti dari hasil kuisioner dimana Print Finsa ini dapat dikenal lebih jauh
responden dominan menjawab setuju - dikalangan masyarakat
sangat setuju ketika mengisi “Saya dapat
69

mengenali dan mengingat merk Digital


Print Finsa”
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan pengolahan serta analisis data yang dibahas pada bab sebelumnya

mengenai pengaruh conten marketing, sosial media dan word of mouth dalam

meningkatkan brand awareness pada Digital Print Finsa dapat ditarik kesimpulan

dan saran berikut :

1. Pengaruh Conten Marketing terhadap konsumen Digital Print Finsa

tergolong baik dan berpengaruh signifikan terhadap Brand awareness atau

kesadaran merk dari perusahaan tersebut dan juga dijelaskan melalui tahap

\-tahap pengujian di atas bahwa sosial media berpengaruh positif, signifikan

dan memiliki hubungan yang kuat terhadap brand awareness pada Digital

Print Finsa.

2. Sosial Media yang digunakan Digital Print Finsa tergolong kurang

berpengaruh signifikan terhadap tingkat kesadaran merek (brand awareness

). Hal ini terbukti dari hasil pengujian Uji T yang menunjukkan bahwa sosial

media tidak berpengaruh signifikan dan tidak memiliki hubungan yang

cukup kuat terhadap brand awareness pada Digital Print Finsa.

3. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa Word Of Mouth (WOM) atau

pesan dari mulut ke mulut yang digunakan Digital Print Finsa tergolong baik

dan berpengaruh signifikan juga terhadap tingkat kesadaran merek (brand

awareness ). Hal ini berarti semakin kuat kehadiran suatu merek dalam

benak konsumen, maka semakin tinggi kemungkinan konsumen untuk

68
69

berpikir atau berbicara tentang merek tersebut. Informasi dari teman

dipercaya dibandingkan informasi dari iklan, sehingga kesadaran merk akan

lebih cepat meningkat apabila rekan atau orang lain yang

merekomendasikan produk atau jasa dari Digital Print Finsa tersebut.

4. Brand awareness atau tingkat kesadaran merek pada Digital Print Finsa

tergolong baik yang dipengaruhi conten marketing dan juga word of mouth

(WOM), namun tidak dipengaruhi secara signifikan oleh Sosial Media. Dari

hasil pengujian menunjukkan conten marketing dan WOM berpengaruh

positif, signifikan dan memiliki hubungan yang kuat dalam meningkatkan

brand awareness sedangkan pada variabel sosial media tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap brand awareness.

5.2 Saran

Berdasarkan Simpulan yang telah dibuat penulis, terdapat beberapa hal yang dapat

disarankan oleh penulis, sebagai berikut :

1. Penelitian Selanjutnya Saran untuk peneliti yang berniat melakukan


penelitian selanjutnya, disarankan dapat lebih memperhatikan penentuan

waktu penyebaran kuesioner serta menambah jumlah responden dengan

tidak terpacu pada pelanggan yang telah membeli produk atau

menggunakan jasa Digital Print Finsa serta penelitian selanjutnya

diharapkan dapat menggunakan hasil penelitian sebagai referensinya serta

menambahkan variabel lain yang dapat mempengaruhi brand awareness

seperti variabel citra merk, kualitas produk, minat beli, dan lain-lain. Serta
70

tidak hanya pada peningkatan kesadaran merk atau brand awareness saja,

namun diperluas pada variabel loyalitas konsumen, keputusan pembelian

dan kepuasan atas hasil dari penggunaan jasa atu produk.

2. Dari hasil penelitian menunjukkan conten marketing memiliki pengaruh


yang lebih kuat pada peningkatkan brand awarenes. Oleh sebab itu,guna

meningkatkan daya tarik konsumen atas conten marketing Digital Print

Finsa, maka perusahaan perlu memperhatikan beberapa hal seperti lebih

meningkatkan kualitas konten yang dihasilkan, menambah akun media

sosial agar jangkauan jaringan lebih luas sehingga merek dapat dikenal

orang lebih luas lagi baik ditujukan untuk memberikan informasi,

membujuk menggunakan ataupun mengingatkan kepada konsumen terkait

dengan perusahaan percetakan Digital Print Finsa dan meningkatkan

responsifitas dimedia sosial kepada para konsumen adar konsumen merasa

lebih puas dengan pelayanan Digital Pirnt Finsa serta pengelolaan aktivitas

di media sosial yang paling efektif untuk target audiens dan juga membuat

jadwal posting yang lebih konsisten.

3. Digital Print Finsa harus lebih memaksimalkan dalam menjalin hubungan


dengan pelanggan dan dorongan umpan balik positif terhadap pelanggan

serta dapat juga memberikan insentif kepada pelanggan yang membagikan

pengalaman positif mereka secara online.


Daftar Pustaka
Andriani, D.F. (2021) ‘Pengaruh Media Sosial Dan Word of Mouth Terhadap Brand
Awareness dan Keputusan Pembelian Djovalyn’, Manajemen dan Start-Up
Bisnis, X, pp. 1–15.
Anzani, N. and Sastika, W. (2022) ‘Pengembangan Konten Media Sosial Pada
Instagram @irisgarden.bic Tahun 2022 Content Development of Social Media
Instagram @irisgarden.bic in 2022’, 8(5), pp. 522–528.
Arikunto Suharsimi (2013) ‘Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik.’,
Jakarta: Rineka Cipta, p. 172. Available at:
http://r2kn.litbang.kemkes.go.id:8080/handle/123456789/62880.
Atmini, L.P. and Sujana, I.N. (2023) ‘Pengaruh Brand Ambassador dan Word of
Mouth Terhadap Brand Awareness Produk Ms. Glow di Kota Singaraja’,
Ekuitas: Jurnal Pendidikan Ekonomi, 11(1), pp. 78–85.
doi:10.23887/ekuitas.v11i1.60955.
Chiranthan, C. V., Krishna Prasad, M. and Shreyas, R.Y. (2018) ‘Digital MCB’,
Proceedings of the 2017 International Conference On Smart Technology for
Smart Nation, SmartTechCon 2017, 3(1), pp. 1514–1518.
doi:10.1109/SmartTechCon.2017.8358617.
Crystallography, X.D. (2016) ‘済無No Title No Title No Title’, 19, pp. 1–23.
Dessy Dwiyanti (2023) ‘Pemanfaatan Platform Media Sosial Facebook Dalam
Memasarkan Produk UMKM di Masa Pandemi Covid-19’, Jurnal Pendidikan
Dan Konseling (JPDK), 5(1), pp. 4287–4292.
Fadli, M.R. (2021) ‘Memahami desain metode penelitian kualitatif’, Humanika,
21(1), pp. 33–54. doi:10.21831/hum.v21i1.38075.
Fatimah, R. (2023) ‘Pengaruh Content Marketing Instagram Dan Brand Awareness
Terhadap Minat Beli Di Ps. Store Medan’, Jurnal Ilmiah Muqoddimah : Jurnal
Ilmu Sosial, Politik, dan Humaniora, 7(1), p. 296. doi:10.31604/jim.v7i1.2023.296-
304.
Fauziya, F. (2023) ‘Analisis Brand Awareness Terhadap Buying Decisions Konsumen
Starbucks Coffee ( Studi Kasus Di Cabang Buah Batu – Kota Bandung )’, 3, pp.
6563–6578.

71
72

Gozali, R., Buehrer, R.M. and Woerner, B.D. (2002) ‘On the performance of scheduling
over space-time architectures’, IEEE Vehicular Technology Conference, 56(1), pp.
415–419. doi:10.1109/vetecf.2002.1040376.
Hameed, F. et al. (2023) ‘Brand awareness and purchase intention in the age of digital
communication: A moderated mediation model of celebrity endorsement and
consumer attitude’, Online Journal of Communication and Media Technologies,
13(2). doi:10.30935/ojcmt/12876.
Hartanto, P., Hurriyati, R. and Dirgantari, P.D. (2022) ‘Analisis Sosial Media Marketing
Terhadap Purchase Intention’, Jurnal Informatika Ekonomi Bisnis, 4(4), pp. 227–
232. doi:10.37034/infeb.v4i4.180.
hidayat fahrul, D. (2023) ‘No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健
康関連指標に関する共分散構造分析Title’, pp. 31–41.
Iii, B.A.B. and Penelitian, M. (2017) ‘Bab Iii Denny-14 311 021’, pp. 25–36.
Isnawati, S.I., Pratiwi, M.I. and Bangsa, J.R. (2023) ‘Pelatihan Konten Marketing Pada
Industri Otomotif Dengan Media Video Marketing Di Pt Wahana Investasindo
Salatiga’, Jurnal Abadimas Adi Buana, 6(02), pp. 240–247.
doi:10.36456/abadimas.v6.i02.a6337.
Jonatan, J. (2021) ‘Pengaruh Digital Marketing dan Word Of Mouth Terhadap Brand
Awareness Toko Retail Olahraga sportaways.com Depok Jawa Barat’, Journal of
Economics and Business UBS, 10(2), pp. 45–57. doi:10.52644/joeb.v10i2.67.
Karr, D. (2016) ‘How to map your content to unpredictable customer journeys’,
Meltwater Outside Insight, p. 9. Available at: http://learn.meltwater.com/rs/486-
VOS-157/images/Mapping Content Marketing eBook.pdf.
Karunanithy, M. and Sivesan, S. (2013) ‘An empirical study on the promotional mix
and brand equity: Mobile service providers’, Industrial Engineering Letters, 3(3),
pp. 1–9.
Keller, Kevin, L. (1993) ‘Conceptualizing, Measuring, and Managing Customer-Based
Brand Equity’, Journal of Marketing, 57(1), pp. 1–22. Available at:
http://content.epnet.com/ContentServer.asp?T=P&P=AN&K=13046790&EbscoC
ontent=dGJyMNLe80SeqK84yOvqOLCmr0mep7BSrq64SbKWxWXS&Content
Customer=dGJyMPGusU6wp7ZIuePfgeyx%2BEu3q64A&D=bth%5Cnpapers3://
73

publication/uuid/A5A4CEB4-6808-45B0-A2C8-1664208133CF.
Limandono, J.A.D.D. (2018) ‘Pengaruh Content Marketing Dan Event Marketing
Terhadap Customer Engagement Dengan Sosial Media Marketing Sebagai Variabel
Moderasi Di Pakuwon City’, Jurnal Strategi Pemasaran, 5(1), p. 11.
Maola, I. and Luthfi, H. (2022) ‘Analisis Pengaruh Content Marketing Terhadap Brand
Awareness Pada Layanan PT. Sasana Solusi Digital (Studi Kasus Instagram@
Marketingstudio. Id) Tahun 2022’, eProceedings of Applied Science, 8(5), pp. 435–
440.
Marketing, P.C. et al. (2023) 19510206 (1).
Ningtyas, M. (2014) ‘Pengaruh Pendekatan Keterampilan Taktis Terhadap Ketepatan
Smash Bulutangkis Di SMA Muhammadiyah 1 Kota Pontianak’, Bintang: Jurnal
Pendidikan dan Sains, 1(3), pp. 32–41. Available at:
https://www.ejournal.stitpn.ac.id/index.php/bintang/article/view/716/476.
Pangestu, Q.D. and Tranggono, D. (2022) ‘Pengaruh Content Marketing Instagram
Terhadap Brand Image Disney+Hotstar Di Masa Pandemi Covid-19’, Jurnal
Signal, 10(1), p. 124. doi:10.33603/signal.v10i01.7005.
Pertiwi, D. and Gusfa, H. (2018) ‘Pengaruh Content Marketing Terhadap Pembentukan
Brand Awareness Pada Kalbis Institute’, Jurnal Media Kom, VIII(2), pp. 45–57.
Primaputra, R.Z. and Sudaryanto, B. (2023) ‘Analisis Pengaruh Citra Merek, Promosi,
Kepercayaan Konsumen, Dan Kualitas Layanan Terhadap Keputusan Pembelian
Melalui Aplikasi Shopee Food (Kasus Pada Pengguna Layanan Shopee Food Yang
Berdomisili Di Kota Semarang)’, Diponegoro Journal of Management, 12(1), pp.
1–15. Available at: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dbr.
Putra Perssela, R., Mahendra, R. and Rahmadianti, W. (2022) ‘Pemanfaatan Media
Sosial Untuk Efektivitas Komunikasi’, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kuliah Kerja
Nyata (JIMAKUKERTA), 2(3), pp. 650–656. doi:10.36085/jimakukerta.v2i3.4525.
Rahmaddian (2021) ‘Pengaruh Brand Image Terhadap Loyalitas Merek, Brand
Awareness, Persepsi Kualitas Dan Assosiasi Merek’, Journal Ilmu Sosial, Politik
dan Pemerintahan, 8(1), pp. 1–11. doi:10.37304/jispar.v8i1.614.
Saputra, G.W. and Ardani, I.G.A.K.S. (2020) ‘Pengaruh Digital Marketing, Word of
Mouth, Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian’, E-Jurnal
74

Manajemen Universitas Udayana, 9(7), p. 2596.


doi:10.24843/ejmunud.2020.v09.i07.p07.
Sari, Febrian Elly Sakinah & Tarigan, T.B. (2022) ‘Metode Analisis dalam Media
Sosial’, Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi dan Manajemen (JIKEM), 2(1), pp. 923–
926.
Semuel, H. and Setiawan, K.Y. (2018) ‘Manajemen Pemasaran’, Jurnal Manajemen
Pemasaran, 12(1), pp. 47–52. doi:10.9744/pemasaran.12.1.47.
Sugiyono (2018) ‘Buku Metode Penelitian’, Metode Penelitian, pp. 32–41.
Susilowati, C. and Sugandini, D. (2018) ‘Perceived Value, eWord-of-Mouth,
Traditional Word-of-Mouth, and Perceived Quality to Destination Image of
Vacation Tourists’, Review of Integrative Business and Economics Research, Vol.
7, Supplementary Issue 1, 7(1), pp. 312–321. Available at:
http://buscompress.com/journal-home.html.
Tambunan, M.A. (2023) ‘Pengaruh Media Sosial Terhadap Brand Awareness Pada
Produk Asuransi Takaful Keluarga’, Jurnal Ekonomika Dan Bisnis (JEBS), 3(2),
pp. 210–219. doi:10.47233/jebs.v3i2.734.
Taurino, N. and Handoyo, S.E. (2023) ‘Pengaruh digital marketing, word of mouth, dan
brand ambassador terhadap brand awareness serta dampaknya pada purchase
decision’, Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan, pp. 176–186.
doi:10.24912/jmbk.v7i1.22483.
Tulasi, D. (2012) ‘Marketing Communication dan Brand Awareness’, Humaniora, 3(1),
p. 215. doi:10.21512/humaniora.v3i1.3253.
Unggul, A. (2023) ‘Prosiding : Ekonomi dan Bisnis Analisis Pengaruh Word Of Mouth
, Brand Awareness , dan Strategi Marketing Mix Terhadap Keputusan Pembelian
Lakban Aurapack ( Studi kasus di PT .’, 3(2).
Wibisono, Y.P., Primasari, C.H. and Setiawan, D. (2021) ‘Pendampingan dan
Pembuatan Konten Video untuk Mendukung Pemasaran melalui Media Sosial Bagi
UMKM Fashion’, Jurnal Pengabdi, 4(2), p. 113.
doi:10.26418/jplp2km.v4i2.45995.
Wijaya, S. and Kusnawan, A. (2022) ‘Pengaruh Diskon, Promosi, Digital Marketing,
Brand Image, dan Kepercayaan Konsumen terhadap Keputusan Pembelian pada
75

Aplikasi Shopee Kota Tangerang’, Prosiding: Ekonomi dan Bisnis, 2(2).


Andriani, D.F. (2021) ‘Pengaruh Media Sosial Dan Word of Mouth Terhadap Brand
Awareness dan Keputusan Pembelian Djovalyn’, Manajemen dan Start-Up Bisnis,
X, pp. 1–15.
Anzani, N. and Sastika, W. (2022) ‘Pengembangan Konten Media Sosial Pada
Instagram @irisgarden.bic Tahun 2022 Content Development of Social Media
Instagram @irisgarden.bic in 2022’, 8(5), pp. 522–528.
Arikunto Suharsimi (2013) ‘Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik.’, Jakarta:
Rineka Cipta, p. 172. Available at:
http://r2kn.litbang.kemkes.go.id:8080/handle/123456789/62880.
Atmini, L.P. and Sujana, I.N. (2023) ‘Pengaruh Brand Ambassador dan Word of Mouth
Terhadap Brand Awareness Produk Ms. Glow di Kota Singaraja’, Ekuitas: Jurnal
Pendidikan Ekonomi, 11(1), pp. 78–85. doi:10.23887/ekuitas.v11i1.60955.
Chiranthan, C. V., Krishna Prasad, M. and Shreyas, R.Y. (2018) ‘Digital MCB’,
Proceedings of the 2017 International Conference On Smart Technology for Smart
Nation, SmartTechCon 2017, 3(1), pp. 1514–1518.
doi:10.1109/SmartTechCon.2017.8358617.
Crystallography, X.D. (2016) ‘済無No Title No Title No Title’, 19, pp. 1–23.
Dessy Dwiyanti (2023) ‘Pemanfaatan Platform Media Sosial Facebook Dalam
Memasarkan Produk UMKM di Masa Pandemi Covid-19’, Jurnal Pendidikan Dan
Konseling (JPDK), 5(1), pp. 4287–4292.
Fadli, M.R. (2021) ‘Memahami desain metode penelitian kualitatif’, Humanika, 21(1),
pp. 33–54. doi:10.21831/hum.v21i1.38075.
Fatimah, R. (2023) ‘Pengaruh Content Marketing Instagram Dan Brand Awareness
Terhadap Minat Beli Di Ps. Store Medan’, Jurnal Ilmiah Muqoddimah : Jurnal
Ilmu Sosial, Politik, dan Humaniora, 7(1), p. 296. doi:10.31604/jim.v7i1.2023.296-
304.
Fauziya, F. (2023) ‘Analisis Brand Awareness Terhadap Buying Decisions Konsumen
Starbucks Coffee ( Studi Kasus Di Cabang Buah Batu – Kota Bandung )’, 3, pp.
6563–6578.
Gozali, R., Buehrer, R.M. and Woerner, B.D. (2002) ‘On the performance of scheduling
76

over space-time architectures’, IEEE Vehicular Technology Conference, 56(1), pp.


415–419. doi:10.1109/vetecf.2002.1040376.
Hameed, F. et al. (2023) ‘Brand awareness and purchase intention in the age of digital
communication: A moderated mediation model of celebrity endorsement and
consumer attitude’, Online Journal of Communication and Media Technologies,
13(2). doi:10.30935/ojcmt/12876.
Hartanto, P., Hurriyati, R. and Dirgantari, P.D. (2022) ‘Analisis Sosial Media Marketing
Terhadap Purchase Intention’, Jurnal Informatika Ekonomi Bisnis, 4(4), pp. 227–
232. doi:10.37034/infeb.v4i4.180.
hidayat fahrul, D. (2023) ‘No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健
康関連指標に関する共分散構造分析Title’, pp. 31–41.
Iii, B.A.B. and Penelitian, M. (2017) ‘Bab Iii Denny-14 311 021’, pp. 25–36.
Isnawati, S.I., Pratiwi, M.I. and Bangsa, J.R. (2023) ‘Pelatihan Konten Marketing Pada
Industri Otomotif Dengan Media Video Marketing Di Pt Wahana Investasindo
Salatiga’, Jurnal Abadimas Adi Buana, 6(02), pp. 240–247.
doi:10.36456/abadimas.v6.i02.a6337.
Jonatan, J. (2021) ‘Pengaruh Digital Marketing dan Word Of Mouth Terhadap Brand
Awareness Toko Retail Olahraga sportaways.com Depok Jawa Barat’, Journal of
Economics and Business UBS, 10(2), pp. 45–57. doi:10.52644/joeb.v10i2.67.
Karr, D. (2016) ‘How to map your content to unpredictable customer journeys’,
Meltwater Outside Insight, p. 9. Available at: http://learn.meltwater.com/rs/486-
VOS-157/images/Mapping Content Marketing eBook.pdf.
Karunanithy, M. and Sivesan, S. (2013) ‘An empirical study on the promotional mix
and brand equity: Mobile service providers’, Industrial Engineering Letters, 3(3),
pp. 1–9.
Keller, Kevin, L. (1993) ‘Conceptualizing, Measuring, and Managing Customer-Based
Brand Equity’, Journal of Marketing, 57(1), pp. 1–22. Available at:
http://content.epnet.com/ContentServer.asp?T=P&P=AN&K=13046790&EbscoC
ontent=dGJyMNLe80SeqK84yOvqOLCmr0mep7BSrq64SbKWxWXS&Content
Customer=dGJyMPGusU6wp7ZIuePfgeyx%2BEu3q64A&D=bth%5Cnpapers3://
publication/uuid/A5A4CEB4-6808-45B0-A2C8-1664208133CF.
77

Limandono, J.A.D.D. (2018) ‘Pengaruh Content Marketing Dan Event Marketing


Terhadap Customer Engagement Dengan Sosial Media Marketing Sebagai Variabel
Moderasi Di Pakuwon City’, Jurnal Strategi Pemasaran, 5(1), p. 11.
Maola, I. and Luthfi, H. (2022) ‘Analisis Pengaruh Content Marketing Terhadap Brand
Awareness Pada Layanan PT. Sasana Solusi Digital (Studi Kasus Instagram@
Marketingstudio. Id) Tahun 2022’, eProceedings of Applied Science, 8(5), pp. 435–
440.
Marketing, P.C. et al. (2023) 19510206 (1).
Ningtyas, M. (2014) ‘Pengaruh Pendekatan Keterampilan Taktis Terhadap Ketepatan
Smash Bulutangkis Di SMA Muhammadiyah 1 Kota Pontianak’, Bintang: Jurnal
Pendidikan dan Sains, 1(3), pp. 32–41. Available at:
https://www.ejournal.stitpn.ac.id/index.php/bintang/article/view/716/476.
Pangestu, Q.D. and Tranggono, D. (2022) ‘Pengaruh Content Marketing Instagram
Terhadap Brand Image Disney+Hotstar Di Masa Pandemi Covid-19’, Jurnal
Signal, 10(1), p. 124. doi:10.33603/signal.v10i01.7005.
Pertiwi, D. and Gusfa, H. (2018) ‘Pengaruh Content Marketing Terhadap Pembentukan
Brand Awareness Pada Kalbis Institute’, Jurnal Media Kom, VIII(2), pp. 45–57.
Primaputra, R.Z. and Sudaryanto, B. (2023) ‘Analisis Pengaruh Citra Merek, Promosi,
Kepercayaan Konsumen, Dan Kualitas Layanan Terhadap Keputusan Pembelian
Melalui Aplikasi Shopee Food (Kasus Pada Pengguna Layanan Shopee Food Yang
Berdomisili Di Kota Semarang)’, Diponegoro Journal of Management, 12(1), pp.
1–15. Available at: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dbr.
Putra Perssela, R., Mahendra, R. and Rahmadianti, W. (2022) ‘Pemanfaatan Media
Sosial Untuk Efektivitas Komunikasi’, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kuliah Kerja
Nyata (JIMAKUKERTA), 2(3), pp. 650–656. doi:10.36085/jimakukerta.v2i3.4525.
Rahmaddian (2021) ‘Pengaruh Brand Image Terhadap Loyalitas Merek, Brand
Awareness, Persepsi Kualitas Dan Assosiasi Merek’, Journal Ilmu Sosial, Politik
dan Pemerintahan, 8(1), pp. 1–11. doi:10.37304/jispar.v8i1.614.
Saputra, G.W. and Ardani, I.G.A.K.S. (2020) ‘Pengaruh Digital Marketing, Word of
Mouth, Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian’, E-Jurnal
Manajemen Universitas Udayana, 9(7), p. 2596.
78

doi:10.24843/ejmunud.2020.v09.i07.p07.
Sari, Febrian Elly Sakinah & Tarigan, T.B. (2022) ‘Metode Analisis dalam Media
Sosial’, Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi dan Manajemen (JIKEM), 2(1), pp. 923–
926.
Semuel, H. and Setiawan, K.Y. (2018) ‘Manajemen Pemasaran’, Jurnal Manajemen
Pemasaran, 12(1), pp. 47–52. doi:10.9744/pemasaran.12.1.47.
Sugiyono (2018) ‘Buku Metode Penelitian’, Metode Penelitian, pp. 32–41.
Susilowati, C. and Sugandini, D. (2018) ‘Perceived Value, eWord-of-Mouth,
Traditional Word-of-Mouth, and Perceived Quality to Destination Image of
Vacation Tourists’, Review of Integrative Business and Economics Research, Vol.
7, Supplementary Issue 1, 7(1), pp. 312–321. Available at:
http://buscompress.com/journal-home.html.
Tambunan, M.A. (2023) ‘Pengaruh Media Sosial Terhadap Brand Awareness Pada
Produk Asuransi Takaful Keluarga’, Jurnal Ekonomika Dan Bisnis (JEBS), 3(2),
pp. 210–219. doi:10.47233/jebs.v3i2.734.
Taurino, N. and Handoyo, S.E. (2023) ‘Pengaruh digital marketing, word of mouth, dan
brand ambassador terhadap brand awareness serta dampaknya pada purchase
decision’, Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan, pp. 176–186.
doi:10.24912/jmbk.v7i1.22483.
Tulasi, D. (2012) ‘Marketing Communication dan Brand Awareness’, Humaniora, 3(1),
p. 215. doi:10.21512/humaniora.v3i1.3253.
Unggul, A. (2023) ‘Prosiding : Ekonomi dan Bisnis Analisis Pengaruh Word Of Mouth
, Brand Awareness , dan Strategi Marketing Mix Terhadap Keputusan Pembelian
Lakban Aurapack ( Studi kasus di PT .’, 3(2).
Wibisono, Y.P., Primasari, C.H. and Setiawan, D. (2021) ‘Pendampingan dan
Pembuatan Konten Video untuk Mendukung Pemasaran melalui Media Sosial Bagi
UMKM Fashion’, Jurnal Pengabdi, 4(2), p. 113.
doi:10.26418/jplp2km.v4i2.45995.
Wijaya, S. and Kusnawan, A. (2022) ‘Pengaruh Diskon, Promosi, Digital Marketing,
Brand Image, dan Kepercayaan Konsumen terhadap Keputusan Pembelian pada
Aplikasi Shopee Kota Tangerang’, Prosiding: Ekonomi dan Bisnis, 2(2).
79

Anda mungkin juga menyukai