PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tak terbatas terhadap informasi dan konten melalui berbagai platform online dimana
di era digital saat ini, perkembangan gaya hidup manusia pada umumnya tidak
lepaskan dari perangkat elektonik (Saputra and Ardani, 2020). Telah ditunjukkan
mereka (Maola and Luthfi, 2022). Perubahan ini telah mengubah cara konsumen
sosial yang berfokus pada cara menciptakan komunikasi dan kesadaran konsumen
Berdasarkan data yang diambil dari website (Slice.id) pada tahun 2023,
dengan jumlah 276 juta jiwa, Indonesia menempati peringkat ke-4 dunia dengan
khususnya pengguna pasar online dan media sosial. Ditemukan bahwa 213 juta
1
2
presentase yang cukup tinggi, khususnya 60% dari total populasi, yang berarti
menyebutkan bahwa menurut hootsuite we are social ada 175,4 juta pengguna
sebesar 17% atau setara dengan dengan 25 juta pengguna internet. Berdasarkan
jumlah penduduk sebesar 272,1 juta jiwa, bas 64% setengah penduduk Indonesia
memiliki akses terhadap dunia maya. Jejaring sosial yang paling banyak
Pinterest, We Chat, Snapchat, Skype, Tik Tok, Tumblr, Reddit, Sina Weibo.
Beberapa media sosial yang telah dijelaskan diatas, merupakan media berupa
pengusaha, organisasi, dan pemerintah untuk berusaha mencapai hal-hal yang lebih
besar dengan pengeluaran efisien dan dampak media sosial juga dianggap sebagai
bentuk pemasaran (Anzani and Sastika, 2022). Pemasaran paling efektif dalam
Salah satu cara untuk menyusun strategi pemasaran yaitu membuat content
marketing untuk menarik minat dari target atau sasaran pasar. Content Marketing
dilakukan secara tepat agar dapat menarik minat calon pelanggan yang mana konten
3
ini disebarkan lewat media digital. (Fatimah, 2023). Content marketing telah
menjadi salah satu strategi utama bagi perusahaan untuk membangun hubungan
merek (brand awareness). Konten yang relevan, bermanfaat, dan menarik memiliki
potensi besar untuk menarik perhatian target audiens dan membangun hubungan
yang lebih kuat antara merek dan konsumen (Maola and Luthfi, 2022).
brand equity. Membangun brand awareness menjadi kunci dalam persaingan yang
memiliki dampak signifikan pada keputusan konsumen dalam memilih produk atau
Membuat konten yang relevan bukanlah proses yang instan karena konten
yang relevan bertujuan untuk membantu membentuk brand awarenes suatu usaha
seperti yang dijelaskan oleh (Susilowati and Sugandini, 2018), branding harus
semata tidak dapat mampu membentuk personal branding yang kuat karena
konsumen terhadap produk yang ditawarkan dalam digital marketing dapat dilihat
and Sudaryanto, 2023). Dengan merancang strategi konten yang cerdas, relevan,
hubungan yang lebih dalam, sehingga brand awareness dapat meningkat secara
bermanfaat, dan menarik, merek dapat membangun hubungan yang lebih dekat
mereka. Dalam dunia yang dipenuhi dengan informasi dan opsi, konten marketing
menjadi kunci dalam memimpin merek menuju kesuksesan dan pengakuan yang
Pada Penelitian ini akan menjelaskan bagaimana konten yang disebarkan oleh
penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang
brand awareness.
5
Digital Print Finsa merupakan suat usaha yang bergerak dalam bidang
lainnya. Perusahaan ini melibatkan perangkat lunak khsus untuk manipulasi gambar
konten yang relevan dan menarik bagi target audiens dengan fokus pada aspek
kratif, efektifitas dan efisiensi untuk dapat mengubah cara perusahaan ini
di unggah dalam media sosial agar dapat mengetahui respon dari audiens atau
konsumen terhadap brand awareness Digital Print Finsa ini. Disususl dengan
adanya merek dalam suatu produk atau usaha dapat memberikan manfaat yang lebih
baik untuk produsen maupun konsumen, karena merek dapat meyakinkan kosumen
bahwa merk akan mendpaatkan kualitas yang konsisten saat mereka membeli
sebuah produk. Banyaknya brand yang memiliki nama yang berbeda-beda, dengan
demikian brand tersebut akan memberikan daya ingat tersendiri kepada konsumen.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
sosial media, word of mouth (WOM) dan brand awareness yang dapat memperkaya
2. Manfaat Praktis
awareness.
KAJIAN PUSTAKA
permasalah penelitian dan arah penelitian. Oleh karena itu, kajian pustaka harus
dijadikan perbandingan.
Para ahli menggunakan standard definisi content marketing dari situs web
valuable, relevant, and consistent content to attract and retain a clearly defined
berfokus pada pembuatan dan pendistribusian konten yang berharga, relevan, dan
8
9
2023). Selain itu, Pemasaran digital atau digital marketing merupakan usaha
Konten yang menarik dan solid adalah konten yang berisi tentang bagaimana
awareness atau mengubah persepsi mengenai suatu merek (Isnawati, Pratiwi and
Bangsa, 2023).
menurut (Karr, 2016), Pertama yaitu Reader cognition atau kondisi dimana konten
terhadap semua target konsumennya, kedua yaitu Sharing Motivation atau kondisi
dimana suatu konten diharapkan memiliki nilai yang sesuai pada target konsumen,
ketiga yaitu Persuasion atau kondisi dimana suatu konten diharapkan dapat
mengajak target konsumen untuk mengetahui lebih dalam mengenai produk atau
jasa yang ditawarkan, keempat yaitu Decision Making atau kondisi dimana suatu
menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan, kelima yaitu Factors atau kondisi
10
Content marketing menjadi salah satu strategi yang sangat berpeluang untuk
Media sosial menjadi media informasi yang dapat memenuhi informasi yang
dibutuhkan dari setiap orang. Media sosial menjadi sarana yang paling tepat guna
menemukan informasi yang cepat atau dikenal dengan breaking news dan mudah
sudah bisa diakses melalui gawai yang saat ini hampir semua orang memilikinya.
Karena itu media social dapat dilihat sebagai medium (fasilitator) online yang
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring
sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan
11
bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia
sebagai salah satu sarana strategi pemasaran dalam mempromosikan brand agar
dapat menjangkau lebih banyak konsumen dan juga masyarakat luas, dimana
kegiatan tersebut dikenal dengan sebutan social media marketing, yakni proses
menarik perhatian pada merek melalui media sosial dengan cara menciptakan
mencari cara dalam mencapai hal lebih besar dengan pengeluaran efisien dan
dampak dari sosial media dianggap bentuk paling efektif bagi marketing dalam
pelanggan, berbagi informasi dan mencari tahu apa yang disukai pelanggan,
memasarkan, dan bahkan berbisnis. Platform media sosial seperti blog, jejaring
sosial, dan wiki telah menjadi sangat populer, memberi pengguna cara untuk
berbagi dan membuat konten dengan mudah. Di Indonesia dan di seluruh dunia,
platform ini digunakan oleh jutaan orang setiap hari.Ada beberapa platform media
sosial yang sedang booming saat ini, antara lain WhatsApp, Instagram, Twitter,
akan sebuah merek) merupakan kemampuan suatu merek untuk muncul dalam
diartikan dengan bagaimana sebuah brand bisa muncul pada benak konsumen.
Selain itu sebuah brand awareness merupakan kunci bagi sebuah brand untuk dapat
mencakup kombinasi dari semuanya. Kesadaran Merek dengan nama lain Brand
merek. Kesadaran merek mencakup pemahaman dan pengenalan ketika dilihat atau
didengar. Ini adalah tahap awal dalam hubungan antara merek dan pelanggan.
(Fauziya, 2023).
13
Merek berbeda dengan produk. Produk adalah sesuatu yang dihasilkan oleh
pabrik, sedangkan merek sesuatu yang dibeli oleh konsumen. Produk boleh saja
mati, namun tidak demikian dengan merekMerek juga dapat dipatenkan agar dapat
awareness dapat bervariasi, dapat dimulai dari merek yang tidak dikenal oleh
sebagian besar konsumen pembeli di pasar. Dan Sebuah merk yang terkenal dan
strategis yang penting dengan menjadi pembeda antara produk yang ditawarkan
indikator, yaitu: 1. Konsumen paham seperti apa merek itu 2. Dapat mengenali
membayangkan ciri merek dengan cepat 5. Konsumen cepat mengenali logo atau
simbol merek
WOM merupakan pesan tentang produk atau jasa suatu perusahaan, atau
keramahan, kejujuran, kecepatan pelayanan, dan hal-hal lain yang dirasakan dan
dialami oleh seseorang serta menyebarkannya kepada orang lain (Andriani, 2021).
produk, dan layanan kepada konsumen lain (Wijaya and Kusnawan, 2022).
lain jika seseorang mencari produk atau jasa (interpersonal, baik merek,
komoditas, dan jasa) dikenal sebagai dari word of mouth (Unggul, 2023)
variabel-variabel yang akan di teliti karakteristik objek, alat analisa maupun hasil
penelitian terdahulu yang mana pada bagian ini dicantumkan beberapa rujukan
penelitian yang relevan. Berikut beberapa rujukan jurnal terdahulu dalam bentuk
tabel :
(WOM) dalam Meningkatkan Brand Awareness (Studi kasus pada Digital Print
Finsa Bawen)“.
16
kasus pada Digital Print Finsa Bawen)“ terdapat pengaruh dari conten marketing
terhadap Brand Awareness pada Digital Print Finsa Bawen. Contoh pada kasus
Pengaruh yang ditimbulkan oleh media sosial terhadap brand awareness pada
studi kasus penelitian penelitian “Pengaruh Conten Marketing, Sosial Media, Word
Digital Print Finsa Bawen)“ menyatakan bahwa hal ini mempunyai dampak
sosial mempunyai dampak besar terhadap kesadaran merrk. Hal ini berimplikasi
bahwa brand awareness dari masyarakat atau konsumen terhadap keluarga Takaful
dalam contoh peneltian yang diambil dari jurnal Economic Education “ Pengaruh
Brand Ambassador dan Word of Mouth Terhadap Brand Awareness Produk Ms.
Glow. Artinya, semakin baik strategi Word Of Mouth dari produk Ms Glow maka
semakin tinggi pula brand awareness produk Ms Glow di kota Singaraja (Atmini
CONTEN
MARKETING
H1
(X1)
BRAND
SOSIAL MEDIA H2 AWARENESS
(Y1)
(X2)
H3
WORD OF
MOUTH (WOM)
(X3)
H4
18
Hipotesis adalah suatu pernyataan atau dugaan yang bersifat sementara dan
dapat diuji kebenarannya melalui penelitian atau pengamatan dan juga merupakan
Finsa Bawen.
Finsa Bawen.
BAB III
METODE PENELITIAN
manusia atau sosial melalui penciptaan gambaran yang menyeluruh dan kompleks
diperoleh dari sumber informan, serta dilakukan dalam latar setting yang alamiah
bahwa kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara responden
untuk menyajikan gambaran yang akurat, sistematis, dan faktual mengenai suatu
dalam penelitian ini adalah Data Primer yaitu sumber data yang diperoleh secara
langsung dari sumber aslinya, berupa observasi, kuisioner, jajak pendapat dari
individu maupun kelompok ataupun hasil dari suatu obyek, kejadian atau hasil
pengujian (benda) dan Data Sekunder. yaitu data yang digunakan untuk melengkapi
dan mendukung data yang diperlukan oleh data primer (Jonatan, 2021).
19
20
Print Finsa di daerah Bawen, Kabupaten Semarang yang merupakan tempat yang
dipilih karena memiliki signifikasi yang relevan dengan fenomena yang diteliti.
Data dikumpulkan selama periode penelitian yakni kurang lebih selama satu bulan
untuk mendapatkan hasil yang signifikan dan gambaran yang komprehensif tentang
3.3.1 Populasi
menjadi fokus suatu penelitian (Andriani, 2021). Dikutip dari buku digital
terdiri dari orang, benda, hewan, tumbuhan, gejala-gejala, hasil tes, atau peridtiwa
Berdasarkan pernyataan diatas, populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
konsumen yang pernah menggunakan jasa layanan pada Digital Print Finsa di
Kecamatan Bawen.
jika populasinya belum diketahui, maka besarnya sample ketika populasinya tidak
21
Keterangan :
p= fokus kasus
d= aplha (0.05) atau 5% dari tingkat kepercayaan 95% yang umum digunakan
dalam penelitian-penelitian.
(Andriani, 2021). Pada penelitian ini, tidak dapat memperkirakan secara akurat
jumlah populasi yang di survey. Dari kutipan (Arikunto Suharsimi, 2013) karena
populasi belum diketahui, maka rumus yang digunakan dengan rumus Paul untuk
Keterangan:
N = ukuran sampel
22
P = jumlah populasi
dalam penelitian tidak diketahui, maka nilai P maksimal adalah 0,5. Dengan
menggunakan confidance level 95% dengan tingkat kesalahan yang digunakan 10%
maka:
Menurut Sugiyono yang dikutip dari jurnal (Ningtyas, 2014) Teknik sampling
dengan metode purposive sampling meliputi teknik dalam pengambilan sampel ini
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa kuesioner. Kriteria
1. Konsumen yang sudah berlangganan jasa atau produk dari Digital Print Finsa
23
2. Konsumen yang sudah pernah menggunakan jasa atau produk dari Digital Print
Finsa
3. Konsumen yang baru mencoba jasa atau produk dari Digital Print Finsa.
Sumber data utama yang digunakan dlaam penelitian ini adalah data primer
Survei ini dirancang untuk mengumpulkan tanggapan dan persepsi langsung dari
responden mengenai dampak conten marketing, sosial media, dan word of mouth
Data primer ini dianggap sebagai sumber utama yang memungkinkan peneliti
yang diteliti. Analisis statistik kemudian diterapkan pada data primer menggunakan
dipresentasikan lebih lanjut secara mendalam. Selain data primer, dalam penelitian
ini juga menggunakan data sekunder. Data Sekunder ini diperoleh tidak langsung
dari sumber dengan melihat dari literatur, internet, penelitian terdahulu serta
kuantitatif yaitu dimana data primer yang diperoleh dari kuisioner yang disebarkan
24
ke responden yang sudah pernah menggunakan jasa atau produk dari Digital Print
Finsa yang kemudian hasil pembagian kuisioner atau angket kepada konsumen dari
Digital Print Finsa ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah denganmenguji
hipotesis yang diajukan. Tipe yang digunakan merupaka kuesioner tertutup disertai
Berikut kriteria penilaian skor yang diberikan setiap indikator pada kuesioner
Kategori Skor
Tidak Setuju(TS) 2
Setuju(S) 4
Sangat Setuju(SS) 5
a. Editing
b. Tabulating
25
c. Scoring
d. Coding
Kusnawan, 2022).
marketing, media sosial, dan Word Of Mouth terhadap variabel dependent yaitu
tersebut. Selain itu, analisis jalur juga digunakan untuk memahami hubungan sebab
Teknik analisis ini duguanakan dengan tujuan menganalisis data setelah data dari
a. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif ini pada umumnya berupa angka atau nominal. Peneliti
menggunakan bantuan software pengolah data yakni SPSS untuk mengolah data.
b. Analisis Kualitatif
Analisis data kuantitatif merupakan suatu upaya untuk memecahkan suatu masalah
seperti pengaruh conten marketing, sosial media, word of mouth dan brand
29
c. Analisis Korelasi
membuktikan suatu hipotesis dalam bentuk interval atau rasio. Analisis ini
digunakan untuk mengetahui apakah conten marketing, sosial media, dan word of
mengungkap sesuatu yang nantinya akan diukur oleh kuesioner tersebut (Gozali,
Buehrer and Woerner, 2002). Efektifitas mengacu pada sejauh mana suatu
pengujian ini adalah untuk mengetahui valid atau tidaknya data kuesioner.
30
b. Uji Realibilitas
waktu. Tujuan dari pengujian ini untuk menunjukkan konsistensi dari masing-
Asumsi Klasik merupakan salah satu pengujian prasyarat pada regresi linear
berganda. Suatu model regresi yang valid harus memenuhi kriteria BLUE (Best,
Linear, Unbiased, and Estimated). Untuk dapat mengetahui apakah model regresi
yang kita gunakan dalam penelitian telah memenuhi kriteria BLUE, maka
dilakukan uji prasyarat regresi linear berganda, yaitu uji Asumsi Klasik (Iii and
Penelitian, 2017).
d. Uji Normalitas
Hipotesis normalitas data dalam penelitian ini diuji menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnov. Hipotesis nol (H0) menyatakan bahwa distribusi data adalah normal.
Keterangan :
31
Data dikatakan normal, apabila nilai signifikan lebih besar 0,05 pada
(P>0,05). Sebaliknya, apabila nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 pada (P<0,05),
maka data dikatakan tidak normal. Setelah melakukan uji normalitas, akan
dievaluasi apakah data mengikuti distribusi normal atau tidak. Hasil uji ini akan
e. Uji Multikolineoritas
Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi yang terbentuk ada
korelasi yang tinggi atau sempurna di antara variabel bebas atau tidak. Jika dalam
model regresi yang terbentuk terdapat korelasi yang tinggi atau sempurna Siantar
dalam model regresipenelitian ini dapat dilakukan dengan cara melihat VIF
(Variance Inflation Factor) jika nilai VIF tidak lebih dari 10 maka model dinyatakan
f. Uji Heterokedastisitas
Heterokedastisitas ada varian variabel pada model regresi yang tidak sama
(konstan) dan sebaliknya, jika varian variabel pada model regresi memiliki nilai
bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
Selain itu, ada satu uji statistik yang datanya digunakan untukmendeteksiada
taraf 5%. Dalam hal kemungkinan harga lebih menonjol dari 0,05, maka tidak
Analisis regresi linier berganda adalah data pengamatan biasanya tidak hanya
didasarkan pada satu variabel melainkan oleh beberapa atau bahkan banyak
variabel bebas x1,x2,x3, jadi rumus dari regresi berganda ini adalah :
Keterangan :
X : Variabel Independen
a : Konstanta
a. Uji T
conten marketing, sosial media dan word of mouth brand awaeness Digital Print
Keterangan :
t : t Hitung
r : Koefisien Korelasi
n : Jumlah Sampel
Perumusan Hipotesis :
variabel dependen.
variabel dependen.
b. Uji F
terhadap variabel terikat (Iii and Penelitian, 2017). Berikut adalah cara
perhitungannya :
Keterangan :
F : Nilai Fhitung
n : banyaknya sampel
Kriteria pengujian :
Samban mencerminkan sebuah narasi yang kaya akan inovasi dan transformasi.
Digital Print Finsa merupakan perusahaan digital print adalah entitas bisnis
yang bergerak dalam bidang layanan cetak menggunakan teknologi digital. Digital
Print Finsa ini mulai didirikan sejak tahun 2016 oleh Findra Sugi Prasetyo S.T.,yang
Bawen, Kabupaten Semarang. Digital Print Finsa ini bermula dari perusahaan
kecil dengan print-print yang masih kecil dan kondisi alat yang masih sederhana.
Seiring berjalannya waktu dari tahun ke tahun, Digital Print Finsa ini
semakin canggih. Pada tahun 2020 lalu, Digital Print Finsa sempat mengalami
35
36
pendapatan dalam dalam perusahaan ini. Namun pada tahun 2021 Digital Print
Finsa ini dapat naik kembali dan memperbaiki kondisi dari sebelumnya dengan
menghadirkan beberapa mesin-mesin besar baru seperti mesin printing besar, mesin
digital printing, dan mesin outdoor untuk cetak MMT dan juga menambah jasa
untuk pengisian paket data, token listrik, serta jasa pengiriman paket. Perusahaan
ini menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak khusus yang memungkinkan
mereka mencetak gambar, teks, atau desain secara langsung dari file digital ke
berbagai jenis media cetak, seperti kertas, kanvas, atau bahan lainnya. Seiring
cetak digital untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dalam hal cetakan yang cepat,
yang dapat mencetak langsung dari file digital tanpa memerlukan proses
5. Cepat dan Efisien: Proses digital print umumnya lebih cepat dibandingkan
mencetak dokumen kantor, kartu nama, brosur, spanduk, stiker, foto, dan banyak
karakteristik perusahaan atau layanan yang terkait dengan bisnis yang dimiliki.
Seperti hal nya dengan Digital Print Finsa ini juga memiliki logo untuk
perusahaannya. Berikut adalah elemen yang mungkin diwakili oleh logo digital
print finsa :
Keterangan :
1. Tulisan “ Finsa” merupakan singkatan dari nama pemilik dan anggota keluarga
2. Pemilihan warna yang berwarna warni menandakan bukan hanya warna yang
beragam, tetapi produk atau jasa yang ditawarkan juga bermacam macam.
perusahaan ini.
dengan bagaimana cara pencapaian tujuan tersebut. Begitu pula dengan Digital
Print Finsa ini yang dalam pencapaian tujuannya memerlukan suatu perumusan
perencanaan yang disertai dengan langkah atau cara yang strategis. Adapun Visi
Visi : Menjadi penyedia solusi percetakan digital terkemuka yang dikenal secara luas,
Misi :
4. Inovasi Berkelanjutan
Dalam penelitian ini, struktur perusahaan Digital Print Finsa akan diuraikan
secara efisien dan dijalankan dengan baik. Dengan memahami struktur perusahaan
digital. Selain itu, analisis akan dilakukan untuk menentukan sejauh mana
Kepala
Perusahaan
Perusahaan percetakan digital print menawarkan berbagai produk dan layanan untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan dalam mencetak materi cetakan. Berikut adalah beberapa
Kategori Jenis-Jenis
Cetak Digital - Brosur
- Pamflet
- Poster
- Leaflet
- Kartu nama
- Undangan
- Kalender
dan perubahan tren konsumen. Berikut adalah beberapa aspek yang mempengaruhi
Perkembangan Teknologi:
3. Persaingan di Pasar:
tertentu, seperti cetakan besar, cetakan kustom, atau cetakan dalam jumlah
kecil.
6. Tren Konsumen:
bisnis.
42
4.1.7 Layout.
Dalam konteks skripsi tentang pengaruh content marketing, sosial media, dan
pemilihan layout perusahaan juga dapat menjadi elemen penting. Layout yang baik
terlibat dalam upaya pemasaran digital. Berikut lokasi dari Digital Print Finsa
Samban.
43
sudah berlangganan jasa atau produk dari Digital Print Finsa, konsumen yang sudah
pernah menggunakan jasa atau produk dari Digital Print Finsa dan konsumen yang
baru mencoba jasa atau produk dari Digital Print Finsa. Responden berasal dari
daerah samban dan sekitarnya dalam lingkup kabupaten Semarang dengan jumlah
96 orang dengan kriteria responden yang sudah ditentukan dimana dari masing ─
variabel penelitian.
responden terkait usia, jenis kelamin, pendidikan terahir,dan sudah atau belum
Umur menjadi faktor yang dapat berpengaruh pada persepsi, pola pikir serta
Usia Frekuensi %
41 Tahun keatas 3 3%
44
termasuk pada kategori umur produktif yakni berada pada rentang 17 - 41 tahun
presentase sebesar 55%, sedangkan untuk rentang umur 41 tahun hanya diperoleh
Laki-laki 41 43%
Perempuan 55 57%
55%. Dan kelompok responden dengan jenis kelamin laki – laki hanya terdapat
41%.
pernah menggunakan jasa atau produk dari Digital Print Finsa. Berikut data
Pendidikan Frekuensi %
SMP/Sederajat 6 6%
SMA/K 79 82%
Diploma 3 3%
S1 8 8%
S2 0 0%
Dari data diatas yang telah diolah, diperoleh hasil untuk rata-rata pendidikan
terahir dari konsumen Digital Print Finsa ini adalah lulusan SMA/K dengan
presentase yang diperoleh sebesar 82% yakni lebih besar di banding dengan lulusan
seseorang untuk menggunakan jasa atau produk dari perusahaan tersebut. Berikut
data yang diperoleh dari konsumen Digital Print Finsa dari kontak media sosial
Dari tabel diatas disimpulkan bahwa pengikut akun sosial media Digital Print
Finsa yang pernah menggunakan jasa atau produk dari brand tersebut sekitar 65
46
orang dengan presentase 68% lebih besar di banding yang baru atau belum pernah
mencoba menggunakan jasa dari Digital Print Finsa ini yakni hanya 32%.
Pada dasarnya Perusahaan Digital Print Finsa sendiri merupakan salah satu
Maka, populasi yang digunakan pada penelitian secara umum adalah orang yang
Dalam konteks penelitian ini, tabel uji deskriptif disajikan untuk memberikan
yaitu content marketing, sosial media, dan word-of-mouth (WOM), dalam upaya
median, dan deviasi standar dari setiap variabel, yang dirancang untuk memberikan
penelitian.
Descriptive Statistics
N Minimu Maximu Mean Std.
m m Deviation
X1.1 96 2 5 3.95 .800
X1.2 96 2 5 3.99 .775
X1.3 96 2 5 3.85 .858
Conten Marketing 96 6 15 11.79 2.152
X2.1 96 1 5 4.00 .808
X2.2 96 1 5 4.05 .745
X2.3 96 1 5 4.03 .774
X2.4 96 2 5 3.82 .808
Media Sosial 96 7 20 15.91 2.285
X3.1 96 2 5 3.94 .765
X3.2 96 2 5 4.00 .696
X3.3 96 2 5 3.92 .777
X3.4 96 1 5 3.95 .826
Word Of Mouth 96 9 20 15.80 2.218
Y1.1 96 2 5 4.18 .795
Y1.2 96 2 5 4.17 .790
Y1.3 96 2 5 4.04 .710
Y1.4 96 2 5 3.93 .837
Brand Awareness 96 8 20 16.31 2.381
Valid N (listwise) 96
Dari data diatas yang telah diolah menggunakan SPSS 25, dinyatakan
indikator dalam variabel ini valid karena diketahui nilai sig lebih kecil < α = 0,05.
48
maka menunjukan indikator disetiap variabel (X) dinyatakan valid untuk digunakan
(kesadaran merk) melalui conten marketing dari Digital Print Finsa yaitu sebagai
berikut:
Skor
Jml
No Indikator 1 2 3 4 5 Index Kategori
sample &
skor
STS TS CS S SS
Adanya
Kualitas F 0 5 18 50 23 96
1 Konten 3,95 Baik
yang
menarik. Fxs 0 10 54 200 115 379
Frekuensi
F 0 4 17 51 24 96
publikasi
konten
2 3,99 Baik
yang
dihasilkan Fxs 0 7 51 204 120 383
Respon
pengguna F 0 6 25 42 23 96
terhadap
3 konten 3,85 Baik
yang
disajikan Fxs 0 12 75 168 115 370
Jumlah 11,79
Baik
Rata-Rata 3,93
49
(kesadaran merk) melalui Sosial Media dari Digital Print Finsa yaitu sebagai
berikut:
Skor
Jml
No Indikator 1 2 3 4 5 Index Kategori
sample
& skor
STS TS CS S SS
Jangkauan
konten F 1 2 19 48 26 96
yang
1 4,00 Baik
berdampa
k pada Fxs 1 4 57 192 130 384
banyak
orang
Adanya
F 1 3 9 60 23 96
interaksi
antara
2 4,05 Baik
konsumen
dengan Fxs 1 6 27 240 115 389
penjual
Adanya
follower F 1 3 12 56 24 96
atau
3 jumlah 4,03 Baik
pengikut
di Fxs 1 6 36 224 120 387
platform
media
Kemudah F 0 8 17 55 16 96
an untuk Cukup
4 mencari 3,82
informasi Fxs 0 16 51 220 80 367 Baik
pada
publik
50
Jumlah 15,91
Rata-Rata 4,03
(kesadaran merk) melalui Word Of Mouth dari Digital Print Finsa yaitu sebagai
berikut:
Skor
Jml
No Indikator 1 2 3 4 5 Index Kategori
sample
& skor
STS TS CS S SS
Jangkauan
konten F 0 2 25 46 23 96
yang
1 3,94 Baik
berdampa
k pada Fxs 0 4 75 184 115 378
banyak
orang
Adanya
F 0 3 14 59 20 96
interaksi
antara
2 4,00 Baik
konsumen
dengan Fxs 0 6 42 236 100 384
penjual
Adanya
follower F 0 6 15 56 19 96
atau
3 jumlah 3,92 Baik
pengikut
di Fxs 0 12 45 224 95 376
platform
media
51
Kemudah F 1 3 20 48 24 96
an untuk
4 mencari 3,95 Baik
informasi Fxs 1 6 60 192 120 379
pada
publik
Jumlah 15,80
Rata-Rata 3,95
Skor
Jml
No Indikator 1 2 3 4 5 Index Kategori
sample
& skor
STS TS CS S SS
F 0 3 14 42 37 96
1 Recall 4,18 Baik
Fxs 0 6 42 168 185 401
F 0 3 14 43 36 96
Consumpt
2 4,17 Baik
ion
Fxs 0 6 42 172 180 400
F 0 1 19 51 25 96
Recogniti
3 4,04 Baik
on
Fxs 0 2 57 204 125 388
F 0 8 13 0 22 96
4 3,84 Baik
Purchase
Fxs 0 16 39 0 110 165
52
Jumlah 16,22
Rata-Rata 4,13
Hasil kuesioner akan dikatakan valid apabila pertanyaan pada kuesioner dapat
mengungkap sesuatu yang nantinya akan diukur oleh kuesioner tersebut (Gozali,
Buehrer and Woerner, 2002). Dikatakan valid apabila r> r tabel, tidak valid jika r
hitung lebih kecil dari pada r tabel. Berikut ini merupakan hasil validitas sbb:
Conten Marketing
Indikator X1.1 0.911 0,00 < 0,05 0,1689 Valid
Indikator X1.2 0.870 0,00 < 0,05 0,1689 Valid
Indikator X1.3 0.873 0,00 < 0,05 0,1689 Valid
Sosial Media
Indikator X2.1 0.793 0,00 < 0,05 0,1689 Valid
Indikator X2.2 0.794 0,00 < 0,05 0,1689 Valid
Indikator X2.3 0.853 0,00 < 0,05 0,1689 Valid
Indikator X2.4 0.487 0,00 < 0,05 0,1689 Valid
Word Of Mouth
Indikator X3.1 0.830 0,00 < 0,05 0,1689 Valid
Indikator X3.2 0,819 0,00 < 0,05 0,1689 Valid
Indikator X3.3 0,689 0,00 < 0,05 0,1689 Valid
Indikator X3.4 0,581 0,00 < 0,05 0,1689 Valid
Brand Awareness
Indikator Y1.1 0,855 0,00 < 0,05 0,1689 Valid
53
Berdasarkan tabel diatas, diketahui nilai sig lebih kecil < α = 0,05. maka
waktu. Berikut sajian dari hasil Uji Reabilitas dengan bantuan softwere SPSS :
Alpha
(X1)
(X2)
(X3)
(Y1)
54
Jika nilai cronbach alpha suatu variabel sebesar 0,6 maka data dikatakan
reliabel dan jika nilai cronbach alpha suatu variabel kurang dari 0,6 maka data
tersebut dinyatakan tidak reliabel. Hasil uji diatas, diketahui bahwa indikator dari
semua variabel dinyatakan reliabel, karena nilai cronbachs alpha > 0,60.
Uji asumsi klasik merujuk pada serangkaian uji statistik yang dilakukan untuk
memeriksa apakah data yang digunakan dalam analisis statistik memenuhi asumsi-
asumsi dasar. Jika model Anda masih bermasalah dengan asumsi lama, lakukan
modifikasi model atau langkah perbaikan untuk mengatasi masalah ini. Tes
Pada tahap pengujian Normalitas ini, data dikatakan normal, apabila nilai
signifikan lebih besar 0,05 pada (P>0,05). Sebaliknya, apabila nilai signifikan lebih
kecil dari 0,05 pada (P<0,05), maka data dikatakan tidak normal.
mendapatkan hasil data diperoleh nilai perhitungan untuk Asym sig (2 tailed) 0,200
> 0,05. Pada masing-masing variabel conten marketing, sosial media, word of
dalam model regresi. Penelitian ini dapat dilakukan dengan cara melihat VIF
(Variance Inflation Factor) jika nilai VIF tidak lebih dari 10 maka model dinyatakan
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardi Collinearity
Coefficients zed Statistics
Coefficie
nts
B Std. Beta Tolera VIF
Error nce
1 (Constant) 10.674 2.005
Conten .419 .107 .379 .838 1.193
Marketing
nilai VIF sema variable bebas kurang dari 10 maka dari itu dapat disimpulkan
bahwa variabel Contan Marketing, Sosial Media dan Word Of Mouth tidak ada
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.974 1.223 1.614 .110
Conten -.071 .065 -.123 -1.085 .281
Marketing
bahwa nilai sig. dari variabel conten marketing, sosial media dan word of mouth
tersebut lebih besar (>) dari 0,05 sehingga pada model regresi berganda tidak terjadi
heteroskedastisitas.
dependen dan dua atau lebih variabel independen. Penggunaan regresi linear
marketing (X1), sosial media(X2), dan word of mouth (X3) terhadap variabel brand
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 10.674 2.005 5.325 .000
Conten .419 .107 .379 3.909 .000
Marketing
Media Sosial -.242 .096 -.232 -2.523 .013
Word Of .287 .102 .268 2.812 .006
Mouth
58
Y = 0,379 Conten Marketing (X1) + 0,232 Sosial Media (X2) + 0,268 Word Of
Mouth (X3).
a. Nilai koefisien regresi conten marketing (X1) sebesar 0,379 bernilai positif,
yang berarti bahwa semakin meningkat kualitas conten marketing (X1), maka
b. Nilai koefisien regresi sosial media (X2) sebesar 0,232 bernilai positif, yang
berarti bahwa sering penggunaan sosial media (X2), maka brand awareness atau
c. Nilai koefisien regresi kepemimpinan (X3) sebesar 0,268 bernilai positif, yang
berarti bahwa semakin luas dan baik word or mouth (X3), makan brand
4.4.4.1 Uji T
ada perbedaan yang signifikan antara dua rata-rata sampel atau untuk menguji
koefisien regresi dalam analisis regresi dan ditujukan untuk mengetahui pengaruh
59
individual variabel bebas terhadap variabel terikat. Berikut hasil dari UJI T dalam
penelitian ini :
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Uji ini dugunakan untuk mengukur pada tingkat signifikansi α = 0,5 , dengan
tabel = 1,665
Hasil uji t dapat dilihat dengan melihat nilai t hitung dan nilai signifikansinya.
Ketika nilai t hitung> nilai t tabel dan nilai sig. < 0,05 , maka hipotesis dinyatakan
diterima.
3,909 dengan sig. = 0,000. Karena nilai t hitung > t tabel dan nilai sig. < sig.α
dengan sig. = 0,013. Karena nilai t hitung > t tabel dan nilai sig. < sig.α (0,05),
dengan sig. = 0,006. Karena nilai t hitung > t tabel dan nilai sig. < sig.α (0,05), maka
4.4.4.2 Uji F
1. Ho diterima dan Ha ditolak, apabila F hitung < F tabel dan nilai signifikansi >
0,05 yang berarti tidak terdapat pengaruh antara conten marketing, sosial media dan
2. Ho ditolak dan Ha diterima, apabila F hitung > F tabel dan nilai signifikansi <
0,05 yang berarti terdapat pengaruh antara conten marketing, sosial media dan word
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 148.682 3 49.561 11.693 .000b
Total 538.625 95
Dari tabel tersebut diketahui nilai F hitung sebesar 11,693. Perlu dicari nilai
Dari perhitungan diatas, diperoleh nilai df1 yakni 3 dan df2 yakni 93 dengan
signifikansi sebesar 0,05 sehingga diperoleh nilai F tabel sebesar 3,090. Maka, nilai
F hitung 11,693 > F tabel 3,090. Nilai signifikansi yakni 0,000 < 0,05. Disimpulkan
variabel conten marketing (X1), sosial media (X2), dan word of mouth (X3)
62
berpengaruh positif terhadap brand awareness (Y). Adanya pengaruh positif yang
signifikan ini menunjukkan bahwa conten marketing, sosial media dan word of
mouth memiliki nilai yang baik pada brand awareness atau kesadaran merk, maka
variabel conten marketing (X1), sosial media (X2), dan word of mouth (X3) dalam
Model Summaryb
Dari tabel tersebut diketahui pada kolom R Square nilai koefisien determinasi
KD = (R2 ) x 100%
= 0,525 x 100%
= 0,276 x 100%
= 27,6%
63
sebesar 27,6%. Sedangkan untuk sisanya sebesar 72,4% (100% - 2,76%) lainnya
4.5 Pembahasan
Print Finsa
dilaksanakan yakni terkait pengaruh conten marketing, sosial media dan word of
Penelitian ini diawali dengan adanya permasalahan yang ada pada Digital Print
Finsa, seperti masih kurang aktifnya di dunia sosial media dan penyajian conten
yang masih sederhana serta penyebaran informasi tentang brand dari Digital Print
Finsa ini sehingga masih banyak orang yang belum mengenal Digital Print Finsa
ini.
awareness didapat hasil dari t hitung = 3,909 dengan sig. = 0,000. Karena nilai t
hitung > t tabel dan nilai sig. < sig.α (0,05), sehingga pada H1 diterima. artinya,
terhadap brand awareness” diterima, dan juga pada hasil pengujian realibilitas
karena nilai cronbachs alpha > 0,60. Hasil analisis menunjukkan untuk nilai
64
analisis tersebut maka pengaruh conten yang menarik, pendistribusian conten dan
konsisten dalam pengunggahan tayang conten di media sosial Digital Print Finsa
Dijelaskan pada kasus yang sama mengenai pengaruh dari conten marketing
terhadap brand awareness pada contoh pada kasus penelitian yang berjudul
Kalbis Institute di Instagram dengan brand awareness Kalbis Institute (Pertiwi and
Gusfa, 2018)
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian dari (Andriani, 2021) dimana variabel
sosial media tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Brand Awareness dan sangat
penting dalam meningkatkan kesadaran merek dan hasil yang sama ditemukan peneliti oleh
(Tambunan, 2023) yang menyatakan hal serupa yaitu media sosial berpengaruh signiikan
terhadap brand awareness. Diperoleh hasil mengenai sosial media terhadap kinerja
karyawan didapat t hitung = 2,523 dengan sig. = 0,013. Karena nilai t hitung > t
tabel dan nilai sig. < sig.α (0,05), maka H0 diterima dan H2 ditolak. Artinya,
65
@digitalprintfinsa, ini sudah menyajikan konten yang menarik berupa foto atau
video yang dibuat semenarik mungkin untuk menarik konsumen dan meningkatkan
kesadaran merk akan Digital Print Finsa ini. Pada akun sosial media ini Digital print
finsa dapat berinteraksi lebih mudah dengan berbagai fitur yang mudah untuk
berkomunikasi di sosial media seperti fitur komentar,chat, like dan fitur untuk
sosial media menggunakan bahasa yang mudah dipahami atau dimengerti oleh
mendapat pelanggan tetap selain itu testimoni juga sebagai bahan evaluasi untuk
Digital Print Finsa agar kedepannya menjadi bisnis percetakan digital yang lebih
baik lagi.
Sosial media yang dimiliki Digital Print Finsa telah dioperasionalkan dengan
baik sehingga dapat membentuk dan meningkatkan brand awareness untuk Digital
Print Finsa. Namun Digital Print Finsa masih belum memiliki sosial media lain
sosial lain akan dilakukan oleh Digital Print Finsa agar dapat semakin membentuk
brand awareness yang dikenal oleh para konsumen. Namun, hal yang kurang dari
sisi sosial media digital print finsa adalah kurangnya komunikasi antara pelanggan
66
kepada Digital Print Finsa, sehingga dalam pemberian like, komen atau yang
dilaksanakan yakni terkait pengaruh conten marketing, sosial media dan word of
hitung = 2,812 dengan sig. = 0,006. Karena nilai t hitung > t tabel dan nilai sig. <
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil variabel word of mouth reliabel
dalam mempengarhi brand awareness sesuai hasil pengujian bahwa nilai cronbach
alpha suatu variabel sebesar 0,6 maka data dikatakan reliabel dan jika nilai cronbach
alpha suatu variabel kurang dari 0,6 maka data tersebut dinyatakan tidak reliabel.
Hasil uji diatas, diketahui bahwa indikator dari word of mouth ini sebesar 0,695
Hasil dari peneltian ini membuktikan kebenaran hipotesis bahwa Word of Mouth
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Brand Awareness Digital Print Finsa. Besaran
pengaruh word of mouth ini didasari oleh beberapa efek seperti rekomendasi dari orang
lain untuk menggunakan jasa atau produk dari Digital Print Finsa, komentar positif
67
mengenai produk dan jasa dari Digital Print finsa dan penyebaran dari mulut ke mulut
mengenai produk atau jasa yang ditawarkan oleh Digital Print Finsa. Komunikasi melalui
word of mouth akan menjadi efektif ketika pesan yang disampaikan di respons dan
kepada para pelanggan harus tetap dijaga dengan baik, agar para pelanggan tetap
dapat melakukan word of mouth kepada rekan dan kerabat mereka sehingga Digital
Conten Marketing
Conten marketing dalam penelitian ini Digital Print Finsa harus lebih berkreasi
sudah efektif untuk menciptakan brand dan lebih kreatif dalam membuat konten
awareness Digital Print Finsa, namun agar terkihat lebih berfariasi dan menarik.
dalam variasi pembuatan conten masi Semisal pada pembuatan conten
sangat sederhana dan terkadang menggunakan templete yang mengikuti
penayangan yang bersifat monoton. trend yang sedang ramai saat itu,tema-
tema yang dibuat lebih menarik lagi
sepertisaat bulan-bulan besar seperti
perayaan nasional atau lainnya
pengeditan bisa dibuat dengan nuansa
sesuai dengan tema saat hari perayaan
saat itu.
Sosial Media
68
Media sosial dalam penelitian ini efektif Digital Print Finsa harus lebih sering
untuk menciptakan brand awareness dalam mempubliasikan konten-konten
Digital Print Finsa, namun kurang efektif yang telah dibuat di akun sosial media,
terhadap jangkauan yang lebih luas. Hal dan juga dapat menambah atau membuat
ini dikarenakan media sosial yang akun lagi semisal pada market place,
digunakan Digital Print Finsa hanya telegram ataupun twiter agar jangkauan
bergantung pada Instagram,whatsapp dan publikasi dari kontrn semakin luas.
tiktok serta konten yang diciptakan pada Digitl Print Finsa juga harus lebih
sosial media tersebut kurang terstruktur. responsif dalam menanggapi pesan yang
disampakan oleh konsumen kedepannya
agar dapat lebih baik dalam
meningkatkan brand awareness.
Selain itu Djovalyn akan menawarkan
member kepada konsumen, dimana
setiap satu sekali transaksi akan
mendapatkan poin, dimana poin tersebut
dapat ditukarkan menjadi potongan
harga.
Word Of Mouth
Brand Awareness
Brand awareness merupakan sebuah Digital Print Finsa senantiasa berupaya
elemen yang dapat dikombinasikan, untuk meningkatkan kesadaran merek
sehingga bermanfaat untuk menghasilkan dengan melakukan perluasan jaringan
respon yang tepat sasaran. Brand seperti mengikuti bazar, mengikuti
awareness pada Digital Print Finsa telah seminar dan worksop dan bekerja sama
terbentuk yaitu dikenal sebagai sebuah dengan toko-toko percetakan atau usaha
perusahaan percetakan digital dan lainnya yang membutuhkan jasa
perlengkapan alat tulis kantor. Hal percetakan agar produk dan jasa Digital
terbukti dari hasil kuisioner dimana Print Finsa ini dapat dikenal lebih jauh
responden dominan menjawab setuju - dikalangan masyarakat
sangat setuju ketika mengisi “Saya dapat
69
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan pengolahan serta analisis data yang dibahas pada bab sebelumnya
mengenai pengaruh conten marketing, sosial media dan word of mouth dalam
meningkatkan brand awareness pada Digital Print Finsa dapat ditarik kesimpulan
kesadaran merk dari perusahaan tersebut dan juga dijelaskan melalui tahap
dan memiliki hubungan yang kuat terhadap brand awareness pada Digital
Print Finsa.
). Hal ini terbukti dari hasil pengujian Uji T yang menunjukkan bahwa sosial
pesan dari mulut ke mulut yang digunakan Digital Print Finsa tergolong baik
awareness ). Hal ini berarti semakin kuat kehadiran suatu merek dalam
68
69
4. Brand awareness atau tingkat kesadaran merek pada Digital Print Finsa
tergolong baik yang dipengaruhi conten marketing dan juga word of mouth
(WOM), namun tidak dipengaruhi secara signifikan oleh Sosial Media. Dari
5.2 Saran
Berdasarkan Simpulan yang telah dibuat penulis, terdapat beberapa hal yang dapat
seperti variabel citra merk, kualitas produk, minat beli, dan lain-lain. Serta
70
tidak hanya pada peningkatan kesadaran merk atau brand awareness saja,
sosial agar jangkauan jaringan lebih luas sehingga merek dapat dikenal
lebih puas dengan pelayanan Digital Pirnt Finsa serta pengelolaan aktivitas
di media sosial yang paling efektif untuk target audiens dan juga membuat
71
72
Gozali, R., Buehrer, R.M. and Woerner, B.D. (2002) ‘On the performance of scheduling
over space-time architectures’, IEEE Vehicular Technology Conference, 56(1), pp.
415–419. doi:10.1109/vetecf.2002.1040376.
Hameed, F. et al. (2023) ‘Brand awareness and purchase intention in the age of digital
communication: A moderated mediation model of celebrity endorsement and
consumer attitude’, Online Journal of Communication and Media Technologies,
13(2). doi:10.30935/ojcmt/12876.
Hartanto, P., Hurriyati, R. and Dirgantari, P.D. (2022) ‘Analisis Sosial Media Marketing
Terhadap Purchase Intention’, Jurnal Informatika Ekonomi Bisnis, 4(4), pp. 227–
232. doi:10.37034/infeb.v4i4.180.
hidayat fahrul, D. (2023) ‘No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健
康関連指標に関する共分散構造分析Title’, pp. 31–41.
Iii, B.A.B. and Penelitian, M. (2017) ‘Bab Iii Denny-14 311 021’, pp. 25–36.
Isnawati, S.I., Pratiwi, M.I. and Bangsa, J.R. (2023) ‘Pelatihan Konten Marketing Pada
Industri Otomotif Dengan Media Video Marketing Di Pt Wahana Investasindo
Salatiga’, Jurnal Abadimas Adi Buana, 6(02), pp. 240–247.
doi:10.36456/abadimas.v6.i02.a6337.
Jonatan, J. (2021) ‘Pengaruh Digital Marketing dan Word Of Mouth Terhadap Brand
Awareness Toko Retail Olahraga sportaways.com Depok Jawa Barat’, Journal of
Economics and Business UBS, 10(2), pp. 45–57. doi:10.52644/joeb.v10i2.67.
Karr, D. (2016) ‘How to map your content to unpredictable customer journeys’,
Meltwater Outside Insight, p. 9. Available at: http://learn.meltwater.com/rs/486-
VOS-157/images/Mapping Content Marketing eBook.pdf.
Karunanithy, M. and Sivesan, S. (2013) ‘An empirical study on the promotional mix
and brand equity: Mobile service providers’, Industrial Engineering Letters, 3(3),
pp. 1–9.
Keller, Kevin, L. (1993) ‘Conceptualizing, Measuring, and Managing Customer-Based
Brand Equity’, Journal of Marketing, 57(1), pp. 1–22. Available at:
http://content.epnet.com/ContentServer.asp?T=P&P=AN&K=13046790&EbscoC
ontent=dGJyMNLe80SeqK84yOvqOLCmr0mep7BSrq64SbKWxWXS&Content
Customer=dGJyMPGusU6wp7ZIuePfgeyx%2BEu3q64A&D=bth%5Cnpapers3://
73
publication/uuid/A5A4CEB4-6808-45B0-A2C8-1664208133CF.
Limandono, J.A.D.D. (2018) ‘Pengaruh Content Marketing Dan Event Marketing
Terhadap Customer Engagement Dengan Sosial Media Marketing Sebagai Variabel
Moderasi Di Pakuwon City’, Jurnal Strategi Pemasaran, 5(1), p. 11.
Maola, I. and Luthfi, H. (2022) ‘Analisis Pengaruh Content Marketing Terhadap Brand
Awareness Pada Layanan PT. Sasana Solusi Digital (Studi Kasus Instagram@
Marketingstudio. Id) Tahun 2022’, eProceedings of Applied Science, 8(5), pp. 435–
440.
Marketing, P.C. et al. (2023) 19510206 (1).
Ningtyas, M. (2014) ‘Pengaruh Pendekatan Keterampilan Taktis Terhadap Ketepatan
Smash Bulutangkis Di SMA Muhammadiyah 1 Kota Pontianak’, Bintang: Jurnal
Pendidikan dan Sains, 1(3), pp. 32–41. Available at:
https://www.ejournal.stitpn.ac.id/index.php/bintang/article/view/716/476.
Pangestu, Q.D. and Tranggono, D. (2022) ‘Pengaruh Content Marketing Instagram
Terhadap Brand Image Disney+Hotstar Di Masa Pandemi Covid-19’, Jurnal
Signal, 10(1), p. 124. doi:10.33603/signal.v10i01.7005.
Pertiwi, D. and Gusfa, H. (2018) ‘Pengaruh Content Marketing Terhadap Pembentukan
Brand Awareness Pada Kalbis Institute’, Jurnal Media Kom, VIII(2), pp. 45–57.
Primaputra, R.Z. and Sudaryanto, B. (2023) ‘Analisis Pengaruh Citra Merek, Promosi,
Kepercayaan Konsumen, Dan Kualitas Layanan Terhadap Keputusan Pembelian
Melalui Aplikasi Shopee Food (Kasus Pada Pengguna Layanan Shopee Food Yang
Berdomisili Di Kota Semarang)’, Diponegoro Journal of Management, 12(1), pp.
1–15. Available at: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dbr.
Putra Perssela, R., Mahendra, R. and Rahmadianti, W. (2022) ‘Pemanfaatan Media
Sosial Untuk Efektivitas Komunikasi’, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kuliah Kerja
Nyata (JIMAKUKERTA), 2(3), pp. 650–656. doi:10.36085/jimakukerta.v2i3.4525.
Rahmaddian (2021) ‘Pengaruh Brand Image Terhadap Loyalitas Merek, Brand
Awareness, Persepsi Kualitas Dan Assosiasi Merek’, Journal Ilmu Sosial, Politik
dan Pemerintahan, 8(1), pp. 1–11. doi:10.37304/jispar.v8i1.614.
Saputra, G.W. and Ardani, I.G.A.K.S. (2020) ‘Pengaruh Digital Marketing, Word of
Mouth, Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian’, E-Jurnal
74
doi:10.24843/ejmunud.2020.v09.i07.p07.
Sari, Febrian Elly Sakinah & Tarigan, T.B. (2022) ‘Metode Analisis dalam Media
Sosial’, Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi dan Manajemen (JIKEM), 2(1), pp. 923–
926.
Semuel, H. and Setiawan, K.Y. (2018) ‘Manajemen Pemasaran’, Jurnal Manajemen
Pemasaran, 12(1), pp. 47–52. doi:10.9744/pemasaran.12.1.47.
Sugiyono (2018) ‘Buku Metode Penelitian’, Metode Penelitian, pp. 32–41.
Susilowati, C. and Sugandini, D. (2018) ‘Perceived Value, eWord-of-Mouth,
Traditional Word-of-Mouth, and Perceived Quality to Destination Image of
Vacation Tourists’, Review of Integrative Business and Economics Research, Vol.
7, Supplementary Issue 1, 7(1), pp. 312–321. Available at:
http://buscompress.com/journal-home.html.
Tambunan, M.A. (2023) ‘Pengaruh Media Sosial Terhadap Brand Awareness Pada
Produk Asuransi Takaful Keluarga’, Jurnal Ekonomika Dan Bisnis (JEBS), 3(2),
pp. 210–219. doi:10.47233/jebs.v3i2.734.
Taurino, N. and Handoyo, S.E. (2023) ‘Pengaruh digital marketing, word of mouth, dan
brand ambassador terhadap brand awareness serta dampaknya pada purchase
decision’, Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan, pp. 176–186.
doi:10.24912/jmbk.v7i1.22483.
Tulasi, D. (2012) ‘Marketing Communication dan Brand Awareness’, Humaniora, 3(1),
p. 215. doi:10.21512/humaniora.v3i1.3253.
Unggul, A. (2023) ‘Prosiding : Ekonomi dan Bisnis Analisis Pengaruh Word Of Mouth
, Brand Awareness , dan Strategi Marketing Mix Terhadap Keputusan Pembelian
Lakban Aurapack ( Studi kasus di PT .’, 3(2).
Wibisono, Y.P., Primasari, C.H. and Setiawan, D. (2021) ‘Pendampingan dan
Pembuatan Konten Video untuk Mendukung Pemasaran melalui Media Sosial Bagi
UMKM Fashion’, Jurnal Pengabdi, 4(2), p. 113.
doi:10.26418/jplp2km.v4i2.45995.
Wijaya, S. and Kusnawan, A. (2022) ‘Pengaruh Diskon, Promosi, Digital Marketing,
Brand Image, dan Kepercayaan Konsumen terhadap Keputusan Pembelian pada
Aplikasi Shopee Kota Tangerang’, Prosiding: Ekonomi dan Bisnis, 2(2).
79