Anda di halaman 1dari 13

EFEKTIVITAS KOLABORASI FOOM.

ID X THE PREDIKSI DALAM


MENINGKATKAN MINAT KONSUMEN UNTUK MEMBELI PRODUK

DISUSUN OLEH :

Haikal Fazjli 200208054


Muhamad Adipati Zardary Nauzy 200208079
Ziyan Dini Hunafa 200208178

FAKULTAS SOSIAL DAN HUMANIORA

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

2023

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan persaingan usaha yang semakin ketat, para pemilik usaha harus selalu
memiliki strategi untuk bertahan dan berkembang dalam lingkungan yang semakin
kompetitif ini. Terutama berlaku untuk bisnis di industri yang sama, di mana mereka
harus mengembangkan berbagai ide baru untuk mengalahkan persaingan. Menjalankan
bisnis memerlukan strategi yang baik untuk menghadapi persaingan usaha saat ini.
Strategi ini akan membantu pemilik usaha mengantisipasi dampak dari kerugian dan
membuat mereka mampu bersaing.
Dalam era digital dan media sosial saat ini, kolaborasi antara perusahaan dan
public figure seperti selebriti, influencer, dan atlet telah menjadi strategi pemasaran yang
umum. Strategi pemasaran dilakukan guna meningkatkan kualitas perusahaan dan
meningkatkan penjualan. Kolaborasi semacam itu seringkali berfokus pada
mempromosikan produk atau merek tertentu kepada audiens yang lebih luas. Fenomena
ini telah mendapatkan perhatian besar dari industri pemasaran karena memiliki potensi
besar untuk mempengaruhi perilaku konsumen, meningkatkan kesadaran merek, dan
menghasilkan penjualan yang signifikan.
Konsumen cenderung memiliki koneksi emosional dengan public figure yang mereka
ikuti di media sosial atau melihat di media tradisional.
Melalui riset ini, kami berupaya untuk menjelaskan dampak kolaborasi dengan
public figure terhadap pemasaran produk, mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang
memengaruhi kesuksesan kolaborasi tersebut, dan memberikan wawasan berharga bagi
perusahaan yang berencana untuk mengadopsi strategi ini.
Salah satu brand yang melakukan strategi pemasaran dengan berkolaborsi
bersama public figure adalah FOOM.ID yang berkolaborasi dengan The Prediksi.
FOOM.ID adalah suatu brand yang mengeluarkan produk berupa rokok elektrik atau
sering disebut dengan pods beserta liquid dengan berbagai varian rasa. Sedangkan The
Prediksi merupakan klub motor yang digagas oleh Andre Taulany dan Ronal Surapradja
yang berdiri sejak 2018. The Prediksi beranggotakan sejumlah selebritis dan public figure
sebagai sarana hiburan semata dan ajang silaturahmi.

Gambar 1.1 Produk kilaborasi Foom dan The Prediksi

Oleh karena itu, pertanyaan muncul seputar sejauh mana kolaborasi FOOM.ID
dengan The Prediksi efektif dalam mencapai tujuan pemasaran, dan bagaimana
konsumen merespons kolaborasi semacam itu. Kolaborasi yang diusung oleh FOOM x
The Prediksi adalah berupa produk pods beserta liquidnya dengan nuansa tema tiap
anggota The Prediksi yang terdiri dari 13 orang. Selain itu, kolaborasi ini juga melibatkan
tiap anggota The Prediksi untuk mengiklankan produk yang berkaitan dengan mereka
melalui platform media sosial yang mereka miliki.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dari riset pemasaran mengenai pengaruh kolaborasi The Prediksi dan
Foom.id adalah untuk memahami bagaimana kerjasama antara kedua entitas tersebut
dapat mempengaruhi minat konsumen. Tujuan dari riset ini adalah:
1. Mengidentifikasi dampak kolaborasi antara The Prediksi dan Foom.id
terhadap kesadaran konsumen: Riset akan mencoba menentukan apakah
kolaborasi ini telah meningkatkan pengetahuan konsumen tentang produk atau
layanan yang ditawarkan oleh kedua belah pihak.
2. Menilai pengaruh kolaborasi terhadap minat konsumen: Riset akan mencari
tahu apakah kolaborasi ini mampu meningkatkan minat konsumen dalam
membeli produk kolaborasi yang ditawarkan.
3. Menganalisis dampak kolaborasi terhadap penjualan: Riset akan mencoba
mengukur apakah hasil dari kolaborasi ini dapat diukur dalam peningkatan
penjualan produk.
4. Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi efektivitas kolaborasi:
Riset akan mencoba memahami faktor-faktor apa saja yang dapat
memengaruhi kesuksesan kolaborasi antara The Prediksi dan Foom.id.
Dengan demikian, riset pemasaran ini bertujuan untuk memberikan pemahaman
yang lebih tentang pengaruh kolaborasi ini terhadap minat konsumen dan dampaknya
pada penjualan, sehingga dapat membantu kedua belah pihak dalam mengambil
keputusan lebih baik terkait kolaborasi di masa depan.
1.3 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode mix method yaitu metode penelitian yang
mengkombinasikan antara pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam satu penelitian.
Metode ini melibatkan pengumpulan data baik secara stimulan maupun secara sequensial
untuk memahami masalah penelitian sebaik-baiknya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Definisi Pemasaran
Pemasaran sendiri adalah aktivitas sosial dan pengaturan yang dilakukan guna
meraih tujuan tertentu, utamanya dengan membuat produk serta menukarkannya (Mardia
et all: 2021). Menukarkan disini dimaksudkan mengarah pada usaha menukar nilai
produk dengan nominal uang yang lebih besar. Dalam pemasaran terdapat salah satu
unsur yaitu marketing mix, didalamnya terdapat variabel dengan susuan 7 P. Susunan
variabel tersebut adalah product, people, place, price, promotion, physical avidence, dan
process. Ketuhuj variabel ini guna memenuhi target penjualan.
Maka pemasaran sendiri senantiasa memanfaatkan variabel-variabel tersebut
untuk mendatangkan konsumen, meningkatkan penjualan, dan menjaga hubungan baik
dengan konsumen sehingga konsumen dapat terus melakukan transaksi. Pada pemasaran
pun terdapat beberapa aspek pokok seperti yang disebutkan pada Rangkuti (2017) yaitu:
aspek strategi bersaing, aspek taktik, dan aspek nilai pemasaran.

2.1.1 E-Marketing
Pemasaran elektronik atau biasa yang disebut e-marketing adalah pendekatan
strategi dalam dunia pemasaran yang memanfaatkan platform digital untuk
merencanakan, melaksanakan, dan mengelola kegiatan pemasaran. Jenis pemasaran ini
dilakukan dengan pemanfaatan internet, media sosial, email dan berbagai teknologi
online guna mencapai tujuan pemasaran.
Pada era digital ini, e-marketing menjadi langkah guna mencapai calon konsumen
yang luas, meningkatkan visibilitas merek, serta membangun interaksi yang lebih efektif
dengan para konsumen.

2.1.3 Media Sosial


Media sosial adalah platfrom digital yang memfasilitasi interaksi dan berbagai
konten antar pengguna. Lon Safko (2009) pada “The Social Media Bible: Tactics, Tools,
and Strategues for Business Success” mengatakan media sosial mencakup berbagai situs
dan aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk terlibat dalam dialog, berbagi
informasi, dan membangun jaringan secara virtual.
Dalam strategi pemasaran, media sosial telah menjadi salah satu elemen yang
dapat membangun kesadaran merek, berinteraksi dengan konsumen, dan mempromosikan
produk atau layanan. Perusahaan atau brand biasanya menggunakan platform Facebook,
Twitter, Instagram dan masih banyak lagi media sosial untuk mencapai konsumen secara
luas.
Pada “Social Media Marketing: An Hour a Day”oleh Dave Evans (2012), media
sosial juga memberikan umpan balik dari para pelanggan, memahami tren pasar dan
merespon perubahan dengan cepat. Hal ini pun didukung oleh konten-konten yang
menarik dan sesuai dengan minat dan kebutuhan konsumen atau tren pasar.
Di sisi lain, kolaborasi dengan influencer atau mitra strategis di media sosial dapat
memberikan dampak yang signifikan pada suatu perusahaan atau brand. Meskipun media
sosial menawarkan potensi besar, perusahaan juga senantiasa memahami etika digital dan
mengelola potensi dan reputasi dengan bijak. Menjaga nama baik merek pun salah satu
kunci untuk menciptakan keberlanjutan dalam strategi pemasaran melalui media sosial.

2.1.4 Definisi Kolaborasi


Kolaborasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebuah kata
yang mengandung arti perbuatan kerjasama dengan siapa saja. Dalam “The SAGE
Encyclopedia of Communication Research Methods” (2017) kolaborasi mencakup
pertukaran ide, sumber daya atau dukungan antarindividu maupun kelompok. Kolaborasi
juga melibatkan koordinasi, komunikasi, dan upaya bersama untuk mencapai hasil yang
leboh baik dibanding dengan mencapainya secara indivu.
Dalam strategi pemasaran, kolaborasi menjadi kunci penting untuk menciptakan
nilai tambah dan memperluas jangkauan pasar. Misalnya, kemitraan antara merek dan
influencer dapa meningkatkan visibilitas merek mereka secara signifikan lewat media
sosial.
Kolaborasi dengan pihak eksternal pun dapat membuka akses pada sumber daya
dan pengetahuan baru, mempercepat inovasi, dan menciptakan pengalaman pelanggan
yang lebih memuaskan. Kesuksesan kolaborasi tergantung pada kejelasan tujuan
bersama. Komunikasi terbuka serta keterlibatan dari semua pihak yang terlibat.

2.2 Detail Program Marketing


Detail program marketing adalah program yang dirancang untuk memahami pasar
dan konsumen dengan lebih baik, sehingga dapat mengembangkan pemasaran yang lebih
efektif. Dalam kolaborasi FOOM.ID x The Prediksi dapat diketahui bahwa detail
program marketing yang mereka lakukan adalah untuk memperluas pasar dari FOOM.ID
dengan mengeluarkan produk khusus bertemakan 13 anggota prediksi. Selain itu,
campaign yang dilakukan oleh FOOM.ID dan The Prediksi adalah dengan
mempromosikan melalui platform media sosial dari 13 anggota prediksi, akun official
The Prediksi, dan juga melalui channel youtube Taulany TV serta channel youtube The
Prediksi.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode mix method yaitu metode penelitian yang
mengkombinasikan antara pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam satu penelitian.
Metode ini melibatkan pengumpulan data baik secara stimulan maupun secara sequensial
untuk memahami masalah penelitian sebaik-baiknya.
Metode ini juga melibatkan pendekatan kualitatif dan kuantitatif, asumsi-asumsi
filosofis, dan pencampuran (mixing) kedua pendekatan tersebut dalam satu penelitian dan
satu waktu. Dalam proses penelitian ini, data yang diperoleh dari kedua pendekatan
tersebut digabungkan agar diperoleh analisis yang menyeluruh dan data yang
komprehensif, valid, reliable, dan objektif.
Metode penelitian riset pemasaran mix method dapat digunakan untuk memahami
masalah penelitian secara lebih lengkap dan mendalam, sehingga dapat memberikan hasil
penelitian yang lebih akurat dan bermanfaat.

3.2 Sumber Data Penelitian


Data penelitian ini bersumber dari kalangan pria dan wanita yang menggunakan
rokok elektrik atau pods dan vape. Responden dalam penelitian ini berjumlah 25
orang.
BAB IV
HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Analisis Kuantitatif


4.2.1 Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil survei, diketahui jumlah responden adalah 25 orang
dengan jenis kelamin laki-laki 19 orang dan perempuan 6 orang.
Mayoritas berumur 21 tahun dan berprofesi sebagai mahasiswa.

4.2.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

Variable x

Berdasarkan hasil uji validitas terhadap variable x, dinyatakan bahwa


data tersebut VALID dengan signifikansi < 0,05 yaitu 0,000.
Berdasarkan uji Reliabilitas yang telah dilakukan terhadap variable x,
mendapatkan hasil Cronbach’s Alpha sebesar 0,773. Hal ini dapat
dikatakan bahwa tiap item dari variable x reliable, dengan pembuktian
0,773 > 0,60. RELIABLE atau TERDISTRIBUSI.

4.2.3 Uji Regresi Linear Sederhana dan Persamaan


Hasil yang didapat dari perhitungan menggunakan SPSS didapat bahwa
nilai konstanta reciprocal (a) atau variabel terikatnya adalah -0.172 lalu
nilai tanggapan responden terkait penelitian ini mengalami peningkatan
sebesar 0.458. Dan nilai koefisien beta mengalami peningkatan sebesar
0.793, sehingga berikut merupakan hasil persamaan linearnya:
y = a + bx
y = -0.172 + 0.793 (0.458)

Data dietas tidak valid dikarenakan konstanta benilai negative.

Dengan hasil dari tabel diatas, didapatkan hasil keputusan bahwa


penelitian ini tidak berpengaruh signifikan, yang dilihat dari nilai
signifikansinya sebesar 0,000 dimana lebih kecil dari nilai 0,05.

4.2.4 Uji T Parsial

Sebelum mengetahui t tabel dari data penelitian, terlebih dahulu


menghitung df. Dengan rumus df = N-2. Karena N atau jumlah responden
dari penelitian ini sebanyak 25 orang, maka df= 25– 2. Maka dapat
dinyatakan bahwa nilai df adalah 23 . Maka t tabel yang harus
diperhatikan adalah data ke 23 dengan signifikansi 5% yaitu sebesar
1,713. Sedangkan t hitung yang didapat yaitu sebesar -0.063.
Adapun perbandingannya yaitu t hitung yaitu -0.063. < t tabel yaitu
1,701. Sehingga tidak ada pengaruh.
4.3 Analisi Kualitatif
4.3.1 Karakteristik Subjek
Mayoritas konsumen baik itu penggemar The Prediksi, maupun pengguna
vapor, maupun masyarakat umum memperhatikan adanya kolaborasi yang di
lakukan The Prediksi dengan FOOM.ID. Menurut perhitungan di atas dikatakan
dengan adanya kolaborasi FOOM.ID x The Prediksi membuat konsumen
berbondong-bondong untuk melakukan pembelian.
Rata-rata konsumen yang membeli dari kalangan pengguna vapor atau
fans dari The Prediksi itu sendiri. Mereka membeli produk yang berkolaborasi
dengan idola mereka sebagai bentuk dukungan kepada idola mereka. Tidak peduli
dengan berapa pun harga yang di keluarkan oleh FOOM.ID mereka rela
menggelontorkan uang demi merasakan varian rasa dari produk kolaborasi
tersebut.
4.3.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menyebarkan kuesioner dan melakukan observasi dengan mengamati konsumen
pengguna vapor.

4.3.3 Hasil Pengambilan Data Berdasarkan Karakteristik Subjek


FOOM.ID diketahui menjalin kolaborasi dengan club motor The Prediksi
yang mempunyai identitas tersendiri di kalangan club motor. The Prediksi
berisikan sejumlah artis di Indonesia diantaranya Andre Taulany, Vincent
Rompies, Desta, Gading Marteen, Surya Insomnia, Wendy Cagur, Ananda
Omesh, Imam Darto, Fery Maryadi, Tora Sudiro, Ronald Suryapradja, Stevi Item,
dan Soleh Solihun. Setelah melakukan analisis melalui konten-konten yang
diunggah dalam akun Youtube The Prediksi dan Taulany TV. Para anggota selalu
mengiklankan dan memamerkan produk kolaborasi tersebut, hal ini berdampak
kepada penjualan produk tersebut. Fans dan pengguna vapor jadi lebih tahu akan
produk tersebut, bahkan sebelum melakukan kolaborasi FOOM.ID sudah
terkenal di kalangan masyarakat umum.
BAB V
KESIMPULAN

Kolaborasi ini merupakan metode ampuh yang dapat membantu brand


menjangkau audiens target serta meningkatkan penjualan. Kolaborasi dengan The
Prediksi hanya salah satu contoh bagaimana brand memanfaatkan influencer
marketing untuk mempromosikan produk mereka. Penting untuk memahami
pentingnya memilih influencer yang tepat untuk bermitra dan bagaimana
membangun kolaborasi sukses yang menguntungkan brand dan kolaborator.
Setelah dilakukan penelitian secara kuantitatif dan kualitatif, dapat hasil berikut:
1. Melalui penelitian kuantitatif dinyatakan terdapat pengaruh kolaborasi
FOOM.ID dengan The Prediksi terhadap dampak mereka sebagai
kolaborator yang mengeluarkan varian liquid sebagai kerja sama kedua
belah pihak.
2. Melalui penelitian kualitatif, dinyatakan bahwasanya rata-rata konsumen
terbanyak yang membeli produk kolaborasi adalah para pengguna vapor
dan fans dari The Prediksi sendiri.

Anda mungkin juga menyukai