Disusun Oleh :
Destiana Fitrianingsih
162210104 / R3
FAKULTAS EKONOMI
2019
0
PENGARUH EVENT MARKETING DAN E-MARKETING TERHADAP
yang sangat vital untuk memenuhi kebutuhan manusia. Berbagai motif berbisnis
berkaitan dengan membangun relasi dan kontrak antar individu ataupun golongan
yang bermuara pada adanya kesepakatan antara kedua belah pihak (Rahmawaty,
2014).
tumbuh semakin pesat, yang juga ditandai dengan tingkat persaingan antar
perusahaan yang semakin tinggi dan ketat. Untuk itu konsumen juga dituntut
matang. Menyadari hal itu pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang
proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh
1
apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal
jangka panjang, hal ini untuk menciptakan dan memelihara suatu citra merek
(brand image) dalam sebuah perusahaan. Oleh karena itu komunikasi sangatlah
Menurut Strauss dan Frost (2009), brand/merek adalah salah satu atribut
yang penting dari sebuah produk yang penggunaannya pada saat ini sudah sangat
perusahaan dengan produk yang dihasilkan pesaing. Image konsumen yang positif
pembelian. Brand yang baik juga menjadi dasar untuk membangun citra
perusahaan yang positif. Manfaat dari citra merek yang positif, perusahaan bisa
bahwa citra merek yang kuat dapat membuat pelanggan melakukan pembelian
secara berulang-ulang. Brand image (citra merek) mempunyai peran yang sangat
penting karena dapat membedakan suatu perusahaan atau produk dengan yang
lain.
2
Komunikasi pemasaran lewat event marketing adalah strategi marketing
dikalangan pelaku bisnis, baik brand yang masih tergolong Introduction maupun
brand yang sedang dalam tahap Grow dan juga brand dengan tahap Mature
pengalaman merek yang positif dan sangat melibatkan konsumen. Selain itu,
Event marketing mempunyai fungsi dan peranan yang sangat tinggi dalam
membentuk dan meningkatkan citra merek. Menurut Koh dan Jackson (2006),
event sebagai sarana untuk memperkenalkan citra merek dengan produknya secara
merek yang kuat akan membedakan perusahaan dengan pesaingnya. Karena citra
3
merek suatu perusahaan tidak dapat disamakan dengan citra merek perusahaan
untuk mendapatkan informasi yang banyak dengan lebih efisien dan lebih efektif.
berbagai instansi di seluruh dunia untuk memberikan nilai tambah bagi kehidupan
mereka. Dalam dunia bisnis, keuntungan ini dimanfaatkan oleh pelaku bisnis
bagi pengunjung untuk dapat melihat sekaligus membeli katalog produk atau jasa
yang dimiliki perusahaan. (Ridho, 2013). Cameron (dalam Tjiptono, 2008 : 698)
online, namun juga meliputi berbagai aktivitas seperti melakukan riset pasar,
mengidentifikasi peluang dan mitra bisnis, menjalin relasi dengan pelanggan dan
4
Berjuta-juta website dan blog telah hadir dengan beragam konten, karena
saat ini internet telah menjadi sarana promosi yang efektif. Untuk menjaring
engine. Hal ini disebabkan karena search engine merupakan salah satu
penyumbang pengunjung baru terbesar pada sebuah situs yang belum dikenal
E-marketing yaitu berasal dari dua kata yaitu Electronic Marketing atau
bentuk strategi pemasaran produk baik barang maupun jasa dengan menggunakan
hampir semua orang diseluruh dunia menggunakan internet. Atas dasar ini banyak
e-marketing (https://www.ilmu-ekonomi-id.com/2016/10/pengertian-e-marketing-
manfaat-kelebihannya.html).
pendistribusian, promosi, dan penetapan harga barang atau jasa kepada pangsa
pasar melalui internet dan peralatan digital lainnya (Amstrong dan Kotler, 2004).
persaingan semakin meningkat. Untuk itu diperlukan berbagai cara unik untuk
mempertahankan produk atau jasa dalam benak konsumen agar semakin loyal.
Saat ini event sudah menjadi salah satu sarana promosi yang diminati banyak
5
orang. Event merupakan kegiatan yang dirancang dengan melibatkan pelanggan
dan prospek untuk mengasosiasikan brand kepada target market (Duncan, 2005).
Kunci keberhasilan sebuah event adalah pada kombinasi yang kuat antara
iklan, publikasi, dan promosinya. Promosi dalam sebuah event sangat penting
produk, brand, ide atau organisasi dengan target audience yang spesifik
ketertarikan konsumen terhadap produk yang dijualnya. Saat ini sudah banyak
Tujuan dari promosi itu sendiri adalah untuk menjual produk dan layanan atau
memiliki pengaruh yang besar karena keterlibatan konsumen didalamnya. Hal ini
dilakukan pasti akan memberikan kesan mendalam kepada setiap orang yang
hadir. Menurut Sumardy dan Sebastian, event memiliki peranan yang cukup besar
6
Di Indonesia saat ini beberapa hal yang menyebabkan produk herbal lebih
disukai diantaranya adalah diyakini lebih aman, dapat digunakan untuk seluruh
diyakini manjur, dan harga yang lebih terjangkau. Beberapa hal tersebut ditambah
HPAI ini. Dengan e-marketing yang ada, pemasaran akan semakin mudah dan
cepat serta tepat sasaran. Citra merek mengacu pada skema memori akan sebuah
dari produk/merek tersebut. Citra merek adalah apa yang konsumen pikirkan dan
Bagi PT. HPAI konsep strategi pemasaran merupakan suatu hal yang sangat
penting, dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat akan suatu
baru yang mendaftar dikenai biaya registrasi Rp. 30.000 (mendapatkan buku kit
marketing plan, product knowledge dan kartu anggota). Pusat PT HPAI berada di
7
Jakarta, sesuai dengan akta pendirian PT ini didirikan di Indonesia pada tanggal
anggota) dengan harga agen (anggota) serta pemberian bonus terhadap agen yang
produknya, PT HPAI bekerja sama dengan para anggota (member) dan biasanya
apa saja produk dari PT. HPAI tersebut, dan keuntungan bagi yang mau bergabung
Dengan berbagai masalah yang terjadi dan keterbatasan ruang yang ada
marketing dan e-marketing terhadap brand image pada konsumen produk HPAI di
8
B. Identifikasi Masalah
mengenalkan produknya.
b. Produk dari HPAI juga perlu dipasarkan melalui internet atau e-marketing
produk HPAI.
C. Batasan Masalah
1. Objek dalam penelitian ini adalah produk HPAI yaitu produk herbal yang
2. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini yaitu konsumen produk HPAI.
9
D. Rumusan Masalah
Purworejo?
E. Tujuan Penelitian
HPAI di Purworejo.
di Purworejo.
F. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
10
b. Manfaat Praktis
G. Kajian Teori
sebagai properti ekstrinsik dari produk dan jasa, termasuk cara merek itu
bahwa citra merek atau brand image adalah sekumpulan asosiasi yang
terbentuk pada benak user (pengguna). Tentunya bisa dari hasil komunikasi
pemasaran, worth of mouth konsumen itu sendiri atau pengalaman dari orang
yang sudah membeli produk atau jasa tersebut. Bagi non user yang belum ada
11
a. Sarana identifikasi untuk memudahkan proses penanganan atau pelacakan
b. Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau aspek produk yang unik: pada
pada kemasan berupa hak cipta dan desain. Bentuk proteksi hukum tersebut
c. Signal tingkat kualitas bagi para pelanggan yang puas: signal tersebut
dari para pesaing: sebuah merek akan membentuk sederet asosiasi dan makna
loyalitas pelanggan dan citra unik yang terbentuk dalam benak konsumen:
Selain itu adanya merek yang kuat akan memudahkan dalam membangun
f. Sumber financial returns: pemilihan merek yang sesuai dengan produk dan
12
merek tersebut. Hal ini akan mengakibatkan meningkatnya jumlah penjualan
eksternal, janji dan ikatan khusus dengan produsen, alat simbolis yang
asosiasi merek. Hal ini diperkuat dalam Wang dan Yan (2010) “Brand image
association”.
informasi tersebut dapat bertahan sebagai bagian dari citra merek. Ada dua
besar atau sejauh mana perusahaan diingat atau dikenal semua pihak.
informasi.
13
2. Favorability of brand association adalah asosiasi merek yang timbul
yang telah dilakukan sebelum nilai atau manfaat yang didapat konsumen.
produk atau jasa sejenis dari pesaing, sehingga produk atau jasa tersebut
1991:160).
Menurut Simamora (2004:65) komponen brand image terdiri dari 3 bagian, yaitu :
pemakai meliputi pemakai itu sendiri yaitu, gaya hidup atau kepribadian
14
3. Citra produk (product image) : sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan
produk.
b. Event Marketing
Menurut Behrer dan Larsson (1998), definisi event marketing adalah sebuah
dalam ruang dan waktu tertentu, sebuah pertemuan dimana terdapat pesan
Menurut Belch & Belch pada Saronto dan Rosita (2013:3), advertising
sebuah brand terhubung ke dalam event atau dimana aktivitas yang bertema
dengan tujuan untuk menciptakan pengalaman untuk para customer dan juga
sebuah media promosi event marketing, hal ini disebut sebagai 3E dari event
marketing yang merupakan esensi utama yang menjadi dasar setiap event
marketing yang digunakan oleh pemasar sebagai media promosi. Hal tersebut
15
1. Entertainment, yang menjelaskan bagaimana suatu event yang
dimana pihak perusahaan membuat suatu acara yang inovatif, kreatif, dan
interkasi secara personal kepada konsumen. Menurut Behrer & Larsson dalam
thesis Anna Eckerstein (2002) terdapat 3 konsep utama yang melandasi sebuah
perasaan dan emosi konsumen mereka. Hal ini dilakukan bukan dengan
16
pemasaran yang terintegrasi mengamplifikasikan pengaruh dari sebuah event
gambaran atau deskripsi mengenai produk yang digunakan. Akan tetapi, untuk
dapat mengetahui bentuk citra merek konsumen tersebut positif atau negatif
maka pemasaran event yang dilakukan terhadap citra merek bila pengalaman
dirasakan peserta, sehingga menciptakan event yang positif, maka hal ini
c. E-Marketing
17
Menurut Donald Trump (dalam Sexton, 2006:3) pada dasarnya
pemasaran selalu dimulai dengan suatu produk. Kita akan jarang menjumpai
seseorang yang memasarkan sesuatu yang tidak bagus dengan cara yang
sangat bagus. Saran terbaik untuk siapapun yang ingin berhasil di bidang
pemasar dari e-commerce, yang terdiri dari kerja dari perusahaan untuk
dan mitra bisnis, menjalin relasi dengan pelanggan dan pemasok, serta
2. Konten (Content) adalah teks, gambar, suara, dan video yang ada dalam
situs.
18
5. Komunikasi (Communication) adalah memungkinkan komunikasi situs
6. Koneksi (Connection) adalah tingkat hubungan situs itu dengan situs lain.
transaksi komersial.
dengan pelanggan serta pemangku kepentingan lainnya (Khan & Islam, 2017)
H. Tinjauan Pustaka
19
a. Sukoco (2014) melakukan penelitian tentang Pengaruh Pemasaran Event
Event Marketing terhadap Brand Image Rokok Djarum Super Mild PT.
Marketing terhadap Brand Image pada PT. Pikiran Rakyat Bandung Tahun
Rakyat.
terhadap Citra Merek Nay@dam pada PT. Kreasi Putra Sedayu. Hasil
20
Students. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa e-marketing
I. Kerangka Pemikiran
dan E-Marketing (X2) terhadap variabel dependen Brand Image (Y). Adapun
gambar suatu kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Event Marketing
H1+
Brand Image
E-Marketing
H2+
J. Pengembangan Hipotesis
21
Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena,
atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi. Hipotesis merupakan
mendukung atau justru menolak hipotesis tersebut. Dengan kata lain, hipotesis
merupakan jawaban sementara yang disusun oleh peneliti, yang kemudian akan
Dengan citra merek yang kuat akan membedakan perusahaan dengan pesaingnya.
Karena citra merek suatu perusahaan tidak dapat disamakan dengan citra merek
citra merek (Koh dan Jackson, 2006). Kenedy (2009:03) menjelaskan, pemasaran
event kini semakin diakui sebagai salah satu cara yang efektif dalam membangun
citra merek suatu perusahaan. Event marketing mempunyai fungsi dan peranan
yang sangat tinggi dalam membentuk dan meningkatkan citra merek. Sedangkan
mengenai pengaruh pemasaran event terhadap variabel citra merek bahwa event
22
bukan hanya berarti penjualan saja, namun juga mampu meningkatkan citra merek
image.
sebuah perusahaan.
berpengaruh positif terhadap brand image. Oleh karena itu, hipotesis pertama
lebih penting ketika Universitas ingin membangun merek mereka adalah secara
23
kontrol atas citra merek dan menggeser posisi tawar kekuatan dari perusahaan ke
image. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mullatahiri dan Fatos (2019)
dan signifikan terhadap brand image. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
image.
berpengaruh positif terhadap brand image. Oleh karena itu, hipotesis kedua yang
K. Desain Penelitian
24
b. Riset yang digunakan adalah riset deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang
karakteristik dari suatu keadaan ata objek penelitian yang dilakukan melalui
sampel (cross sectional) dalam dimensi waktu yang digunakan 1 bulan dengan
d. Kedalaman risetnya adalah mendalam tetapi hanya melibatkan satu objek saja
Purworejo.
25
penelitian kali ini melibatkan satu waktu tertentu dalam bulan dan melakukan
1. Populasi
orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya
karakteristik tertentu ada yang terhingga dan tak terhingga.. Dalam penelitian ini
2. Sampel
dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi.
Dalam penelitian ini dengan berpedoman pada Roscoe dalam Sekaran (2006:160)
ukuran sampel yang tepat untuk penelitian adalah lebih dari 30 dan kurang dari
500 orang. Berdasarkan teori yang dikemukakan Roscoe, maka sampel yang
suatu cara pengumpulan data yang sifatnya tidak menyeluruh, yaitu tidak
mencakup seluruh objek penelitian (populasi) akan tetapi sebagian saja dari
26
yang berupa purposive sampling. Menurut Notoatmodjo (2010) purposive
produk HPAI di Purworejo. Teknik ini dipilih karena populasi dan sampel yang
N. Variabel Penelitian
mengubah nilai. Nilai dapat berbeda pada waktu yang berbeda untuk objek atau
orang yang sama, atau nilai yang dapat berbeda dalam waktu yang sama atau
terdiri dari variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) yang akan
27
2. Variabel Dependen (Terikat)
adalah variabel yang keberadaannya dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel ini
dalam riset. Dalam penelitian ini, definisi operasional variabelnya adalah sebagai
berikut :
a. Event Marketing
perusahaan. Event marketing adalah salah satu cara bagi perusahaan untuk terlibat
dengan konsumen (Behrer dan Larsson : 1998). Menurut Hoyle (2002), indikator
1. Entertainment
28
2. Excitement
3. Enterprise
b. E-Marketing
pemasar dari e-commerce, yang terdiri dari kerja dari perusahaan untuk
melalui internet.
1. Konteks (Context).
2. Konten (Content).
3. Komunitas (Community).
4. Penyesuaian (Customization).
5. Komunikasi (Communication.
6. Koneksi (Connection).
7. Perdagangan (Commerce).
c. Brand Image
sebagai properti ekstrinsik dari produk dan jasa, termasuk cara merek itu
29
1. Strength of brand association
P. Pengumpulan Data
kategori jawaban terdiri dari lima pilihan yaitu, Sangat Setuju (SS), Setuju (S),
Ragu-ragu (R), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Jawaban
tersebut diberi skor pada setiap pernyataan nilai 1 sampai dengan 5, adalah
sebagai berikut :
1. Uji Validitas
terhadap alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai
apa yang harus dinilai Pendekatan untuk menguji validitas dalam penelitian ini
adalah dengan corrected item total correlation, yaitu menguji koefisien korelasi
30
skor item dengan skor total alat ukur (Azwar, 2000 : 51). Pengujian validitas
2. Uji Reliabilitas
Alat ukur selain harus diuji validitasnya juga harus diuji reliabilitasnya.
Pengujian reliabilitas alat ukur agar dapat memberikan hasil yang dapat dipercaya
secara empiris dan dapat mengurangi tingkat kesalahan pada alat ukur (Azwar,
2000 : 29). Kecermatan pengukuran ditunjukkan oleh angka yang disebut sebagai
koefisien reliabilitas. Angka yang ada pada koefisien reliabilitas adalah angka
pada rentang 0 sampai dengan 1,00 semakin tinggi reliabilitasnya maka akan
Alpha dengan batasan tingkat keandalan koefisien korelasi minimal sebesar 0,600
R. Pengujian Hipotesis
permintaan di masa akan datang berdasarkan masa lalu atau untuk mengetahui
pengaruh satu atau lebih lebih variabel bebas ( independent) terhadap satu variabel
terikat (dependent).
31
marketing terhadap brand image konsumen produk HPAI. Rumus regresi linier
Y’ = a+b1X1+ b2X2+e
Keterangan :
Y’ = Brand Image
X2= E-Marketing
e= Eror Team
hipotesis yaitu: Uji koefisien regresi linier berganda (uji t), uji ini digunakan untuk
terhadap variabel dependen (Y). Signifikan berarti pengaruh yag terjadi dapat
yang sering digunakan dalam penelitian. Berdasarkan nilai signifikan hasil output
32
1. Jika nilai t hitung> t tabel maka variabel independen berpengaruh terhadap
variabel dependen
2. Jika nilai t hitung < t tabel maka variabel independen berpengaruh
DAFTAR PUSTAKA
33
Ahamat, Bin A dan Zahari Binti Nabihah Akmal N. 2018. The Effect of Brand
Drengner, Jan, Hansjoerg Gaus and Steffen Jahn. 2008. “Does Flow Influence the
Brand”.
Duncan, Tom. 2005. “The Principles of Advertising and IMC”. New York:
McGraw Hill.
terhadap Brand Image pada PT. Pikiran Rakyat Bandung Tahun 2018.
Bandung:Universitas Telkom.
Ferrinadewi, Erna. 2008. Merek & Psikologi Konsumen: Implikasi pada Strategi
34
Jogiyanto, 2010. Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan Pengalaman
Kennedy, John E. 2009. Manajemen Even. Jakarta: Penerbit BPI Khoon Y.Koh,
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. (2009). Manajemen Pemasaran.Edisi 13.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. (2012). Manajemen Pemasaran.Edisi 13.
Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Jakarta:
Erlangga.
Event Stage Bus Jazz Tour 2015 di Trans Studio Mall Bandung). Bandung:
Universitas Telkom.
35
Ningrum, Tri Jati N dan Nilowardono S. 2016. Pengaruh Event dan Brand Image
Universitas Indonesia.
Batam.
Sexton, Don. 2006. Trump University Marketing 101 Nasihat Pemasaran Terbaik
Surabaya.
https://www.ilmu-ekonomi-id.com/2016/10/pengertian-e-marketing-manfaat-
kelebihannya.html
36
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
37
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
G. Kajian Teori
H. Tinjauan Pustaka
I. Kerangka Pikir
J. Pengembangan Hipotesis
K. Desain Penelitian
N. Variabel Penelitian
P. Pengumpulan Data
R. Pengujian Hipotesis
DAFTAR PUSTAKA
38