Anda di halaman 1dari 29

Strategi Komunikasi Pemasaran Sanggar Putisarah Dalam Mempromosikan

Wedding Organizer

Skripsi

Ditunjuk Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S-1) Pada
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Jayabaya

Disusun Oleh :

Kartika Putri Amallia

2018371650036

PROGRAM ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS JAYABAYA
JAKARTA
2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Persaingan dunia bisnis di Indonesia terus mengalami perubahan yang kompleks,

dalam hal ini perusahaan dituntut untuk selalu tampil dengan citra yang dapat

dipercaya, memberikan pelayanan dan kualitas produk atau jasa agar menambah daya

tarik konsumen. Untuk itu diperlukan strategi komunikasi pemasaran yang tepat.

Dengan memperhatikan strategi komunikasi, maka diharapkan dapat meningkatkan

pemasaran pada produk atau jasanya.

Salah satu bisnis yang sangat dibutuhkan konsumen pada saat ini yaitu pelayanan

wedding organizer. Hal tersebut tidak terlepas dari perkembangan fashion serta

inovasi-inovasi dalam penyelenggaraan event. Inovasi yang diberikan juga akan

menambahkan segmen pasar konsumen menjadi lebih variatif, sehingga dapat

menumbuhkan daya tarik masyarakat.

Salah satu faktor yang menjadi tolak ukur keberhasilan perusahaan ialah melalui

penjualan atau promosi yang dilakukan perusahaan. Dengan kata lain, semakin tinggi

tingkat penjualan perusahaan, semakin kompetitif perusahaan menghadapi

persaingan. Hal yang sangat penting dalam penyampaian pesan kepada konsumen

adalah melalui media pemasaran.


Komunikasi pemasaran memegang peran penting dalam perkembangan usaha di

setiap perusahaan. Dengan adanya komunikasi pemasaran tersebut, maka masyarakat

dapat mengetahui keberadaan produk atau jasanya di pasaran. Komunikasi pemasaran

biasanya menggunakan media yang dapat mendukung promosi-promosi yang

dilakukan perusahaan, misalnya media sosial, media cetak, maupun media elektronik

yang sangat umum digunakan.

Menurut Kotler bahwa pemasaran merupakan proses perencanaan dan pelaksanaan

konsepsi, penetapan harga, promosi dan pendistribusian gagasan, barang dan jasa

untuk menciptakan pertukaran yang mampu memenuhi tujuan individu dan

organisasi. Perbedaan antara pemasaran jasa dengan barang (produk) ialah jasa secara

kasat mata tidak dapat dilihat, menimbulkan berbagai permasalahan dalam

mengembangkan strategi pemasaran. Dengan demikian jasa merupakan setiap

tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak lain, pada dasarnya

tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. (Kotler : 2012, mana

halamannnya)

Kehadiran berbagai perusahaan di era globalisasi ini, mendorong terciptanya

persaingan yang semakin hari semakin meningkat. Oleh karena itu, setiap perusahaan

perlu menentukan bentuk pemasaran produk dan jasa secara efektif dan efisien, guna

mencapai tujuan perusahaan. Setiap perusahaan tentunya memiliki berbagai usaha

dalam mencapai tujuannya, salah satu caranya dengan menentukan strategi

pemasaran yang tepat untuk menetapkan target pasar. Pasar perusahaan yang menitik
beratkan pada khalayak, diperlukan adanya kemampuan dalam mengetahui pasar agar

tertarik dengan produk dan jasa yang ditawarkan. Sehingga, perusahaan tidak hanya

memasarkan produk, namun juga mempelajari seluruh rencana pemasaran

pencapaiannya, mengatur peranan kegiatan periklanan, promosi dan melakukan

analisis kekuatan perusahaan-perusahaan.

Penggunaan pesan yang tepat merupakan syarat utama keberhasilan dari sebuah

strategi komunikasi. Tahapan-tahapan komunikasi dan strategi pesan disusun

berdasarkan pencapain kesadaran atas keberadaan sebuah produk yang di tentukan

oleh perusahaan. Melakukan analisis program promosi baik secara internal atau

melalui sosial media, kompentensi sumber daya manusia yaitu pegawai atau tim

promosi, mengevaluasi dan menyeleksi pekerjaan atau agensi, serta meninjau ulang

hasil program peningkatan penjualan, pendapat publik, sikap pelanggan dan

konsumen.

Memanfaatkan teknologi dan melakukan promosi dapat meningkatkan penjualan

produk perusahaan sangat penting untuk meningkatkan usaha yang sedang

digelutinya, agar usaha yang sedang dirintis bisa berkembang dan bertahan pada era

modern. Pemasaran melalui media sosial adalah bentuk pemasaran langsung atau

tidak langsung untuk membangun kesadaran, dan tindakan untuk sesuatu merek,

bisnis, orang, atau badan lain dan dilakukan dengan menggunakan alat-alat dari

media sosial yaitu Instagram, Tiktok, Website dan media sosial lainnya.
Pemahaman antara orang yang terlibat dalam kegiatan komunikasi pemasaran

yaitu kesamaan pemahaman. Hal ini dipengaruhi oleh kejelasan pesan komunikasi

pemasaran, cara penyampaian pesan pemasaran, perilaku komunikasi, dan situasi atau

tempat dan waktu kegiatan komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran dalam

perusahaan merupakan setiap komunikasi yang digunakan untuk membangun

hubungan, dalam mempromosikan satu gagasan, suatu produk perusahaan, dengan

sasaran untuk menciptakan nilai bagi pemasaran yang dijalankan.

Menjadi seorang humas atau public relations officer tidak hanya dituntut untuk ca

kap dalam speaking di media. Seorang humas tentunya harus memiliki kekuatan untu

k menganalisa situasi yang terjadi yang menyangkut identitas dan citra perusahaan. H

al ini bukan hanya digunakan untuk merancang program dari humas saja, namun hum

as juga dapat mengatur strategi komunikasi yang baik agar tujuan perusahaan tercapai

lebih baik. Komunikasi yang dilakukan oleh humas dilakukan dengan strategi yang te

rencana tentunya akan membuat citra perusahaan di mata masyarakat semakin baik. 

Adapun ciri komunikasi dari humas haruslah dilakukan dengan pendekatan secara

antarpesona misalnya seperti kepada masyarakat sekitar perusahaan, warganet, atau m

itra bisnis. Setelah itu, komunikasi harus dilakukan secara bertahap dan rutin. Hal ini

dilakukan agar komunikasi terjalin dengan baik dan lancar, tidak menunjukkan seola

h-olah perusahaan menghubungi hanya karena ‘ada maunya’. Setelah itu, barulah hu

mas melakukan riset mengenai fakta lapangan, perencanaan, mengkomunikasikan, m

engontrol, hingga melakukan evaluasi. 


Komunikasi pemasaran atau marketing communication adalah cara suatu penjual,

dalam hal ini perusahaan, untuk memberikan informasi dan mempengaruhi publik

dalam memasarkan produk dari perusahaan. Di dalam komunikasi pemasaran,

terkandung branding dari produk yang dijual sekaligus citra dari perusahaan.

Kegiatan ini juga merupakan usaha perusahaan dalam menjalin hubungan dengan

calon konsumen maupun konsumen tetap. Di sisi konsumen, marketing

communication dapat memberikan informasi kepada konsumen tentang produk

tersebut, beserta cara penggunaan barang tersebut. Dengan adanya komunikasi

pemasaran, konsumen dapat terpengaruh untuk kemudian membeli barang atau jasa

yang ditawarkan perusahaan.

Lingkup komunikasi pemasaran dibagi menjadi komunikasi pemasaran internal

dan eksternal. Komunikasi pemasaran internal dilakukan untuk membangun

hubungan antar perusahaan dengan organisasi didalamnya, termasuk pemegang

saham, pegawai dan stake holders di dalam perusahaan tersebut. Sementara

komunikasi pemasaran eksternal bertujuan untuk membangun citra perusahaan dan

hubungan yang kuat antar perusahaan dengan pihak lainnya termasuk konsumen dan

publik secara luas.

Promosi yang dilakukan secara fisik bisa kita temukan dengan mudah pada

event ataupun kegiatan tertentu, seperti konser, bazar, pameran, dan masih banyak

lagi. Kegiatan promosi ini umumnya dilakukan dengan membuka booth agar bisa

menawarkan barang produk atau jasanya. Jenis promosi ini memiliki kelebihan dan
kekurangan tersendiri. Kelebihan dari promosi ini adalah memungkinkan pebisnis

untuk menjangkau dan melakukan interaksi dengan calon konsumen secara langsung.

Sedangkan kekurangan dari promosi fisik adalah terbatasnya calon konsumen yang

bisa dijangkau. Umumnya, kegiatan promosi ini diselenggarakan pada lokasi khusus,

seperti perkantoran, sekolah atau kampus, mall, dll. Sehingga, setiap orang yang

berada pada lokasi tersebut bisa dijangkau dengan mudah.

Salah satu usaha atau bisnis yang sekarang ini telah menjadi tren alias gaya

hidup seseorang dalam persiapannya melakukan pernikahan ialah bisnis seperti

wedding organizer. Menurut salah satu pemilik WO sekaligus Ikatan Perancang Pesta

Yogyakarta (Ikappesty) menyatakan bahwa pesta pernikahan tengah berkembang

dengan pesat. Ia berbicara bahwa penggunaan jasa penyelenggaraan pernikahan

menjadi trend dan gaya hidup bagi para calon pengantin.

Wedding organizer atau jasa pesta pernikahan ini pun terbagi menjadi berbagai

macam kategori, seperti terdapatnya wedding organizer yang bergerak pada fokus

jasa berupa catering atau makanan, venue atau gedung pernikahan, fotografi

dokumentasi, dekorasi, souvenir dan juga rias pengantin. Dari berbagai bidang

tersebut sanggar rias pengatin menjadi bisnis yang kerap menarik dan menjadi pilihan

detail bagi para wanita untuk melangsungkan pernikahan. Menariknya menurut

artikel okezone, bisnis jasa tata rias pengatin ini tidak akan pernah pudar. dikarenakan

setiap orang yang melangsungkan pernikahan akan pembutuhkan jasa dari rias

pengantin.( https://economy.okezone.com 2021/01/19)


Dengan fakta tersebut bahwa jasa tata rias pengatin ini tidak akan pernah pudar,

tentu cukup banyak pelaku usaha yang mendirikan bisnis ini, Disini artinya timbulnya

persaingan bisnis. Hal ini tentu menuntut para pelaku usaha tata rias pengantin ini

harus mengkonsepkan dan merencanakan bagaimana agar dapat menjadi produk yang

menarik dan baik di mata para calon customer. Dalam rangka mengkonsepkan dan

merencanakan hal ini, tentu dibutuhkan perencanaan yang matang dan SDM yang

berkualitas dalam mengemas suatu produk guna disampaikan kepada customer. Salah

satu metode dalam mengemas suatu produk yang marak digunakan para pelaku

usaha, adalah dengan menggunakan media digital, salah satunya Instagram sebagai

media online yang populer beberapa tahun belakangan ini.

Dari sekian banyaknya pelaku bisnis industri wedding yang bergerak pada

kategori tata rias pengantin, salah satu perusahaan atau disebut “Sanggar Puti Sarah”

sangat menarik, apabila dijadikan sebagai kajian penelitian mengenai strategi

komunikasi pemasarannya. Fakta unik Sanggar Puti Sarah ini merupakan perusahaan

dengan sanggar rias yang telah lama berdiri sejak tahun 1987 dan di akun Instagram-

nya ia telah diikuti oleh 23,4 ribu pengikut. Jumlah ini terbilang besar apabila

dibandingkan dengan perusahaan jasa rias pengantin lainnya, seperti Sanggar Shafira

yang diikuti oleh 17 ribu pengikut, Sanggar Ariella yang diikuti oleh 2 ribu pengikut.

Dengan beberapa fakta ini peneliti tertarik untuk membahas bagaimana strategi

komunikasi pemasaran Sanggar Puti Sarah dalam mempromosikan wedding

organizer.
Terdapat beberapa penelitian sejenis guna mendukung dan menunjang penelitian ini,

yaitu :

1. Penelitian pertama ditulis oleh Diaz Sari dengan judul penelitian

“Komunikasi dalam pemasaran wedding organizer (markem wedding

dalam meningkatkan kepercayaan calon konsumen di Pekanbaru”,

penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan hasil yang

menunjukan bahwa kegiatan strategi komunikasi pemasaran dilakukan

markem wedding berupa, brosur, banner dan promo instagram, penjualan

personal, pemasaran langsung, berita mulut kemulut dan promosi penjualan

menggunakan bauran pemasaran. Perbedaan penelitian yaitu berfokus pada

komunikasi dalam pemasaran dapat meningkatkan kepercayaan calon

konsumen dengan beracuan pada bauran pemasaran yakni produk, harga,

tempat, promosi.( Diaz Sari ,Ilmu Komunikasi Universitas Islam Riau , 2020 )

2. Penelitian lain ialah datang dari Fattiyah Sekar Widiasari dengan judul

penelitian Komunikasi Pemasaran Dalam Pesan Whatsapp ( Studi Pada

Tindak Tutur Direktif Pemilik Bisnis Jasa Wedding Organizer ) , penelitian

ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan hasil yang menunjukan

bahwa ada tiga strategi kesantunan berbahasa yang digunakan oleh penutur

(Strategi Kesantunan Positif, Strategi Kesantunan Negative, Strategi Tidak

Langsung). Penelitian ini yaitu berfokus dalam pemasaran melalui whatsapp


dan menunjukan tiga strategi, yaitu strategi positif, negatif, dan tidak langsung

. (Fattiyah Sekar Widiasari, Metahumaniora , 2020 ).

3. Penelitian yang terakhir dari jurnal penelitian yang disusun oleh Rika

Mewindawati dengan judul STRATEGI PEMASARAN TATA RIAS

PENGANTIN DI PARAS ASRI WEDDING ORGANIZER, penelitian ini

menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menguji teori promotion mix.

Hasil dari penelitian ini Strategi pemasaran yang masih terus dikembangan

adalah strategi menggunakan media sosial instagram dengan terus

mengupload hasil riasan dari Sanggar Puti Sarah penyebaran brosur pada saat

event pernikahan dan word of mouth dengan memberikan pelayanan yang

baik sehingga konsumen akan merekomendasikan Sanggar Puti Sarah kepada

kerabat dan teman. (Rika Mewindawati, Jurnal Tata Rias Universitas Negeri

Surabaya , 2018).

Ketiga penelitian tersebut memiliki beberapa persamaan dan beberapa perbedaan.

Terdapat persamaan diantaranya adalah ketiga penelitian tersebut, pertama para

peneliti mengkaji penelitian ini dengan objek yang sama yaitu mengenai strategi

komunikasi pemasaran. Selanjutnya yang kedua para peneliti menggunakan jenis

penelitian yang sama yaitu jenis penelitian kualitatif . Ketiga para peneliti mengkaji

penelitian ini dengan subjek pada sektor yang sama yaitu menggunakan Teori
Promotion mix pada masing-masing perusahaan di tiap penelitiannya. Adapun

perbedaan dari ketiga penelitian ini, yaitu ketiga penelitian ini memiliki penelitian

yang berbeda seperti pada penelitian pertama menggunakan strategi, penelitian yang

kedua menggunakan analisis dan yang terakhir peneliti ketiga menggunakan Strategi

Dalam penelitian yang peneliti pilih, peneliti akan melakukan penggambaran

strategi komunikasi pemasaran pada perusahaan Sanggar Puti Sarah Wedding.

Alasannya peneliti melihat bahwa perusahaan ini merupakan perusahaan dengan

sanggar rias yang telah lama berdiri sejak tahun 1987 dan di akun Instagram-nya ia

telah diikuti oleh 23,4 ribu pengikut. Artinya peneliti melihat pada akun Instagram

Sanggar Puti Sarah Wedding merupakan akun yang diikuti oleh banyak orang. Dari

penjelasan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti dengan judul

penelitian Strategi Komunikasi Pemasaran Sanggar Puti Sarah Dalam

Mempromosikan Wedding Organizer.

1.2. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini berdasarkan judul penelitian, peneliti merumuskan penelitian

ini dengan “Bagaimana strategi komunikasi pemasaran sanggar Putisarah dalam

mempromosikan wedding organizer”

1.3 Pembatasan Masalah

Adapun beberapa pembatasan dalam penelitian ini, dimulai dengan batasan subjek

penelitian, objek penelitian dan periode penelitian.


1. Subjek penelitian dalam penelitian ini ialah berfokus pada marketing public

relations sanngar Putisarah yang diterapkan

2. Objek penelitian dalam penelitian ini ialah berfokus pada strategi komunikasi

pemasaran sanggar Putisarah dalam mempromosikan wedding organizer.

3. Periode penelitian pada penelitian ini adalah pada bulan (tanggal pembuatan

menyesuaikan ) karena pada bulan tersebut peneliti akan menelusuri dan

mengelola data yang peneliti dapatkan di perusahaan tersebut yang berkenaan

dengan penerapan strategi komunikasi pemasaran.

1.4 Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini berdasarkan rumusan masalah penelitian, peneliti merumuskan

tujuan penelitian ini adalah “Untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran

sanggar putisarah dalam mempromosikan wedding organizer”

1.5 Kegunaan Penelitian

Dalam suatu kajian peneltian, kegunaan dibagikan menjadi dua kategori

kegunaan, diantaranya adalah:

1.5.1. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk bahan refrensi bagi peneliti

lain, khususnya bagi peneliti yang kajian penelitiannya membahas mengenai

strategi komunikasi pemasaran pada suatu perusahaan.

1.5.2. Kegunaan Praktis


Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu

pengetahuan mengenai kajian strategi komunikasi pemasaran, selain itu juga

bermanfaat untuk perusahaan sebagai masukan dan gambaran strategi

komunikasi promosi pada perusahaan Sanggar Puti Sarah.

1.6. Kerangka Pemikiran

1.6.1. Kerangka Teori

1.6.1.1. Teori Marketing Mix (bauran pemasaran)

Strategi marketing merupakan analisis dan pemilihan target market yang

ingin dicapai oleh perusahaan dan menciptakan langkah-langkah yang tepat,

dengan menggunakan berbagai kebijakan marketing untuk mrncapai tujuan

tersebut.

Marketing mix atau bauran pemasaran adalah sekumpulan alat yang

dipergunakan oleh manajer pemasaran untuk menjalankan strategi pemasaran

yang mencakup penentuan produk, harga, saluran distribusi, promosi, suasana,

proses/layanan, dan people (orang yang terlibat/staff/).

Teori ini menjelaskan bahwa dalam proses pemasaran diperlukan tujuh

langkah penting Alma ( 2008 : 6 ), diantanya adalah:

1. Product (produk)
Pada langkah ini, proses awal yang dilakukan manajemen pusat belanja

menawarkan ruang toko yang trategis, lingkungan toko, ukuran, desain,

keamanan, dan kenyamanan.

2. Price (harga)

Harga jual atau sewa toko yang terjangkau, jangka waktu pembayararn,

sistem pembayaran dan diskon.

3. Place (tempat)

Akses untuk mencapai lokasi toko cukup mudah, dilewati angkot

kenyamanan transaksi dan sebagainnya.

4. Promotion (promosi)

Promosi bukan hanya kepada para pelanggan tetapi juga kepada

konsumen akhir.

5. People (orang)

Menyangkut semua personil/karyawan menejemen pusat belanja,

mekanik, elektrikal, arsitektur, accounting, tenaga penjual, cara

berpakaian, sikap dan perilaku.

6. Physical Evidence (bukti fisik)

Konfigurasi toko, sisi muka toko, papan nama, warna, desain, jalur,

koridor.
7. Process (proses)

Kecepatan dan akurasi dalam pelayanan bagi para peminat pusat

belanja, hindarkan kelambatan, birokratis, tidak efektif.

1.6.1.2. Model Marketing Mix

Marketing mix adalah kumpulan variabel pemasaran yang digabungkan

dan dikendalikan oleh sebuah perusahaan untuk menghasilkan respon yang

diinginkan dari target market yang diimplementasikan dalam proses

pemasaran Adapun gambaran modelnya sebagai berikut:

Gambar 1.1

Model Bauran Pemasaran


Sumber : Muhammad Mufid Luthfi

Neil Borden merupakan Profesor Marketing Harvard pada tahun 1948

adalah orang yang pertama kali mencetuskan istilah ini, Tabel diatas

merupakan variabel dari bauran pemasaran yang memiliki 7P berikut

mengenai penjelasannya:

1. Product (produk atau Jasa) : produk merupakan segala sesuatu yang

dihasilkan dari hasil produksi jasa atau layanan suatu bisnis. Produk

dapat berupa barang dan jasa. Namun, juga dapat berbentuk virtual,

misalnya website, aplikasi, dan lain sebagainnya.

2. Price (harga) : sejumlah uang yang harus diekeluarkan oleh

konsumen untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan.

3. Place (tempat) : dalam pembuatan sebuah produk atau jasa

pembisnis harus memiliki tempat atau lokasi usaha agar setiap

aktivitas pekerjaan dapat dilakukan dengan lancar dan efektif, selain

itu tempat atau lokasi usaha juga harus memiliki titik yang strategis

agar mudah dijangkau oleh konsumen.

4. Promotion (promosi) : promosi merupakan sallah satu strategi

marketing yang memiliki tujuan antara lain :

 Mengidentifikasi dan menarik konsumen baru

 Mengkomunikasikan produk baru

 Meningkatkan jumlah konsumen


 Menginformasikan kepada konsumen tentang peningkatan

kualitas produk

 Mengajak konsumen untuk mendatangi tempat penjualan

produk

 Memotivasi konsumen agar memilih atau membeli suau

produk

5. People (orang) : Sumber Daya Manusia sangat berperan penting

dalam memajukan suatu perusahaan sehingga setiap perusahaan

wajib memiliki struktur organisasi perusahaan agar setiap karyawan

dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan maksimal.

6. Physical Evidence (tampilan fisik) : koponen visual sangalah

penting setelah menciptakan dan mengembangkan sebuah produk,

kita juga harus memperhatikan kemasan produk dimana kemasan

yang menarik dapat meningkatkan faktor penjualan produk.

7. Process (proses) : proses meliputi prosedur, mekanisme, dan alur

yang diterapkan konsumen untuk menggunakan layanan yang sudah

dibuat. Mulai dari konsumen memesan hingga akhirnya mereka

mendapatkan apa yang mereka inginkan jadi proses ini merupakan

pengalaman konsumen mulai dari awal pengenalan produk hingga

Prosespembelianproduk.(https://edukukm.id/artikel/detail/marketing

-mix-konsep-dan-contoh-penerapannya-di-bisnis)
1.6.2. Kerangka Konseptual

1. Strategi Komunikasi

Menurut Effendy, segala perkembangan suatu bidang saat ini

membutuhkan suatu strategi komunikasi, komunikasi bisa dianggap

berhasil atau tidak, ditentukan oleh sebuah strategi komunikasinya.

Strategi komunikasi merupakan penggambungan antara perencanaan

komunikasi (communication planning) dan manajemen (management

communication) dalam mencapai tujuannya. Dalam mencapai tujuan

tersebut strategi komunikasi menggambarkan operasionalnya secara taktis

dalam arti pendekatan bisa berubah sewaktu-waktu bergantung pada

situasi dan kondisi. Dalam strategi komunikasi ketika kita telah

memahami sifat komunikan, dan memahami efek yang ditimbulkan dari

mereka, maka sangat penting memilih cara apa yang baik untuk

berkomunikasi, karena ini berkaitan dengan media apa yang akan kita

gunakan. (Effendy, 2015:32).

Terdapat dua untuk dalam komunikasi pemasaran, yakni komunikasi

dan pemasaran. Komunikasi merupakan bentuk interaksi manusia yang

saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak sengaja. Tidak

terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga

mengunakan ekspresi muka, lukisan, seni dan teknologi (Cangara, 1998:

20). Komunikasi pemasaran menurut Kotler dan Keller merupakan sarana

yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan,


membujuk dan mengingatkan konsumen langsung atau tidak langsung

tentang produk dan merek yang mereka jual (Kotler dan Keller,

2012:204).

Konsep komunikasi pemasaran secara luas dapat dideskripsikan dalam

pernyataan berikut ini :

1. Semua bentuk komunikasi yang dipakai organisasi untuk

menginformasikan suatu produk dan mempengaruhi tingkah laku

membeli dari konsumen dan pelanggan potensial.

2. Teknik komunikasi yang dirancang untuk memberitahu

konsumen dan pelanggan mengenai manfaat dan nilai barang

atas jasa yang ditawarkan.

3. Proses komunikasi yang dirancang mulai dari tahap sebelum

penjualan, tahap pemakaian, dan tahap setelah pemakaian.

4. Program komunikasi yang dirancang untuk segmen, celah pasar,

bahkan individu tertentu. Karena setiap konsumen dan pelanggan

mempunyai karakter yang berbeda-beda.

5. Aktivitas komunikasi yang dirancang bukan hanya untuk

“bagaimana pihak pemasar dapat menjangkau konsumen atau

pelanggan,” akan tetapi juga “bagaimana pihak pemasar dapat

menemukan cara yang mungkinkan opara konsumen dan

pelanggan potensial dapat mencapai produk perusahaan secara

mudah” (Yulianita,2001:8).
2. Promosi

promosi adalah suatu kegiatan yang dilakukan agar bisa meningkatkan

perkembangan sesuatu, baik itu merk, produk, ataupun perusahaan itu

sendiri. Namun kali ini kita akan lebih fokus membahas promosi dalam

bidang pemasaran saja. promosi suatu kegiatan komunikasi yang

dilakukan oleh seseorang ataupun perusahaan kepada masyarakat luas.

Tujuannya adalah untuk memperkenalkan produk kepada masyarakat dan

mempengaruhi mereka untuk membeli dan menggunakan produk tersebut.

Menurut Kismono (2001:374) perusahaan perlu menetapkan tujuan

promosi yang akan dibantu tercapainya tujuan perusahaan. Program-

program promosi yang didasarkan atas satu atau lebih tujuan sebagai

berikut :

1. Memberikan informasi

2. Meningkatkan penjualan

3. Menstabilitaskan penjualan

4. Mempromosikan produk atau jasa

5. Membentuk citra produk atau jasa

3. Wedding Organizer

Wedding organizer biasanya diartikan sebagai wedding planner.

Sebenarnya kedua istilah ini memang memiliki arti yang sama, namun

terdapat beberapa perbedaan di antara keduanya. Pengertian wedding


organizer adalah layanan khusus yang dapat membantu sendiri calon

pengantin beserta keluarganya.

Tugas mereka adalah untuk merencanakan dan mengawasi pelaksanaan

rangkaian kegiatan pernikahan sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Wedding organizer memiliki fungsi untuk membantu dalam

merencanakan pernikahan kamu di hari H. Wedding organizer memiliki

berbagai macam tanggung jawab. Dimulai dari mengelola semua

kebutuhan pernikahan hingga keuangan dan jumlah nominal yang harus

dibayar pengantin untuk upacara pernikahan. Wedding organizer adalah

layanan khusus yang dapat membantu calon pengantin beserta

keluarganya merencanakan dan melaksanakan rangkaian kegiatan

pernikahan sesuai jadwal yang telah ditentukan.

1.6.3.Skema Pemikiran

Dalam melakukan kajian penelitian, terdapat alur dasar penelitian ini

yang merupakan gambaran skema pemikiran atau menjadi gambaran dari

inisasi penelitian, seperti terdapatnya subjek penelitian, objek penelitian,

permasalahan, teori yang digunakan dan hasil dari penelitian tersebut. Berikut

merupakan gambaran dari skema pemikiran pada penelitian ini.


Gambar 1.2

Peta Skema Pemikiran

Sanggar Puti Sarah Wedding

Strategi Komunikasi Pemasaran


sanggar Putisarah dalam
mempromosikan wedding organizer

Teori Marketing Mix


(bauran pemasaran)
Teori ini menjelaskan Stretegi
Pemasaran yang mencangkup 7P
untuk memenuhi kebutuhan
Konsumen
Sumber: Hasil Pengelolaan Penelitian

Dalam gambaran skema penelitian diatas, subjek penelitian berada

pada pemetaan utama atau teratas, yang mana Sanggar Puti Sarah Wedding

menjadi inisiasi awal mula penelitian. Disini peneliti akan memfokuskan

penelitian ini mengenai strategi komunikasi pemasaran dan diaplikasikan

kepada subjek penelitian ini yaitu strategi komunikasi pemasaran sanggar

putisarah dalam mempromosikan wedding organizer. Dalam melakukan

penelitian, peneliti menggunakan teori marketing mix atau bauran pemasaran.

Setelah itu, penelitian ini diakhiri dengan hasil atau gambaran dari strategi
komunikasi pemasaran sanggar putisarah dalam mempromosikan wedding

organizer.

1.7 Metodologi Penelitian

1.7.1 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Metode

analisis deskriptif ini merupakan metode yang digunakan untuk

menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak

digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas (Sugiyono, 2016:147).

1.7.2 Jenis Penelitian

Pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada

filsafat postpositivisme, yang berguna meneliti pada kondisi obyek yang

alamiah, yang mana peneliti menjadi instrument kunci, teknik pengumpulan

data dilakukan secara (gabungan teknik wawancara, observasi, dokumentasi

dan studi kepustakaan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil

penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna dan generalisasi

(Sugiyono, 2017 : 9).

1.7.3 Teknik Pengumpulan Data

Dalam mengkaji penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik

pengumpulan data, yaitu :

1. Wawancara
Wawancara menurut Esterberg dalam Sugiyono menjelaskan bahwa

wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide

melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu

topik tertentu. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data

apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih pendalam. Teknik

pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan diri sendiri atau self

report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan

pribadi (Sugiyono, 2016:231). Dalam hal ini peneliti melakukan

penelusuran dan pencarian data kepada para informan kunci.

2. Observasi

Observasi ini mengartikan bahwa peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-

hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data

penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa

yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya.

Dengan observasi ini, data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam dan

sampai mengetahui tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak

(Sugiyono, 2016:227). Dalam hal ini penulis melakukan pengamatan

secara langsung di Sanggar Puti Sarah terkait strategi komunikasi

pemasaran dalam mempromosikan wedding organizer.

3. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan keterkaitan suatu penelitian berupa sebuah

kajian teoritis dan refrensi lain yang terkait dengan nilai, budaya dan

norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti (Sugiyono, 2016 :

291).

Dalam hal ini peneliti berupaya mengumpulkan sumber refrensi lain dari

buku-buku dan jurnal ilmiah yang terkait membahas mengenai strategi

komunikasi pemasaran pada suatu perusahaan atau organisasi.

1.7.4 Unit Analisis dan Key Informan

Unit analisis penelitian ini adalah strategi komunikasi pemasaran Sanggar Puti

Sarah dalam mempromosikan wedding Organizer. Adapun yang menjadi key

informan dalam penelitian ini adalah Owner atau pemilik Sanggar Puti Sarah

yaitu Ibu Hj. Nuraini. Sedangkan informannya meliputi informan I : Sarah

Rahadatul selaku Pimpinan I Sanggar Puti Sarah, serta Informan II Mega

Lestari selaku Supervisor Sanggar Puti Sarah.

1.7.5 Teknik Pengelolaan dan Analisis Data

1.7.5.1 Teknik Pengelolaan Data

Teknik pengelolaan data menjadi awal bagaimana peneliti mengelola

data. Pengelolaan data merupakan hal yang penting dalam proses pengkajian

penelitian, karena data yang dikelola ini akan menghasilkan data yang akan di

analisis pada tahap selanjutnya.


Adapun teknik pengelolaan data yang pertama adalah dengan cara

wawancara, dalam wawancara ini peneliti melakukan penelurusan informasi

dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada informan kunci dan para

informan. Informan kunci disini dapat melakukan penelurusan kepada

pemangku kepentingan perusahaan. Selanjutnya untuk informan disini

peneliti dapat melakukan penelusuran kepada para staff-staff perusahaan.

Teknik pengelolaan data lainnya adalah peneliti melakukan observasi,

yang mana ini dilakukan peneliti dengan mengamati, melihat serta terjun

langsung kedalam perusahaan tersebut. Dengan terjun ke dalam perusahaan

secara langsung, peneliti dapat mengamati dengan detail aspek-aspek apa

yang dilakukan perusahaan dalam aktivitas komunikasi pemasaran Sanggar

Puti Sarah dalam mempromosikan Wedding Organizer.

Dalam teknik pengelolaan data terkahir adalah peneliti melakukan

studi kepustakaan. Disini peneliti mengumpulkan artikel, buku dan jurnal

ilmiah yang terkait dengan penelitian yang peneliti angkat, yakni mengenai

strategi komunikasi pemasaran dan ilmu public relations.

====tambahkan penjelasan ttng triangulasi datanya.

1.7.5.2 Teknik Analisis Data

Dalam melakukan analisis data, peneliti memfokuskan analisis pada

subjek penelitian peneliti yaitu strategi pemasaran Sanggar Puti Sarah. Disini

peneliti pertama melakukan penelusuran dan pengamatan terhadap Objek

penelitian. Disini peneliti mengunjungi beberapa akun sosial media Sanggar


Puti Sarah dan memperhatikan secara detail bagaimana pengemasan pesan

yang disampaikan pada media sosial tersebut.

Selanjutnya setelah diamati peneliti menyusun susunan pengajuan

pertanyaan guna ingin mengetahui bagaimana gambaran dasar mengenai

strategi komunikasi pemasaran. Dasar pertanyaan yang peneliti ajukan,

peneliti sesuaikan berdasarkan teori yang peneliti gunakan,

Setelah itu peneliti melakukan penelusuran kepada perusahaan dan

mengajukan pertanyaan kepada informan kunci dan informan, disini informan

kunci apabila dicontohkan ialah seorang manager atau pemangku kepentingan

perusahaan. Selain itu untuk informan ialah seperti seorang staff-staff

perusahaan.

Langkah selanjutnya ketika peneliti telah mendapatkan data hasil

wawancara dari para informan, peneliti melakukan observasi atau mengamati

serta terjun secara langsung dalam aktifitas perusahaan. Mengamati

pengelolaan Instagram, aspek-aspek yang dihadapi, kekuatan serta

kelemahannya.

1.7.6 Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian ini akan dilakukan pada bulan Febuari 2022 sampai dengan

Maret 2023 bertempatan di Jl. Gunung Sahari V No. 98 RT 04 RW 01

Gunung Sahari Selatan, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, Daerah

Khusus Ibukota Jakarta.

1.8 Sistematika Penulisan


Penelitian atau skripsi ini ditulis dan dibagi menjadi beberapa bab agar dalam

penulisan penelitian ini dapat digambarkan secara sistematis dan teratur, adapun

terdiri dari BAB I – BAB V. Adapun penjelasannya bab-bab tersebut adalah

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan

penelitian, kegunaan penelitian, kerangka teori, skema pemikiran, metodologi

penelitian, waktu tempat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisikan mengenai kerangka teori, konsep-konsep penelitian, penerapan

teori dalam masalah penelitian.

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

Bab ini berisikan profil lengkap perusahaan Sanggar Puti Sarah Wedding,

meliputi sejarah perusahaan, visi-misi, struktur dan program perusahaan.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini berisikan hasil pencarian data dan hasil analisis dengan ditunjukkannya

gambaran strategi komunikasi pemasaran pada Instagram @putisarahwedding.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan mengenai kesimpulan penelitian dan saran penelitian.

Anda mungkin juga menyukai