Dosen Pengampu :
Afni Marufah, S.Pd.I, M.Pd.
Disusun Oleh:
Kelompok 9/PAI E
Azizah Ayu Anggari (201190334)
Nur Avia Lutfiana (201200153)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era digital seperti ini ilmu pengetahuan dan teknologi
menuntut kita untuk melakukan perubahan sehingga mampu bersaing
mengikuti perkembangan zaman. Di era yang modern seperti ini sangat
penting bagi setiap masyarakat untuk meningkatkan kemampuan kita agar
dapat bersaing yang kompetitif dalam krisis multidimensi. Alat strategi
yang dipercaya dapat meningkatkan taraf hidup manusia adalah
pendidikan. Melalui pendidikan, manusia menjadi cerdas memiliki
kemampuan atau skill, sikap hidup yang baik, sehingga dapat bersosial
dengan baik di masyarakat.
Lembaga Pendidikan yang bergerak dalam bidang jasa Pendidikan
adalah sekolah. Pun pula, persaingan kompetisi antar sekolah pun semakin
ketat. Dalam hal ini penyelenggara pendidikan dituntut untuk kreatif
dalam menggali keunikan dan keunggulan sekolahnya agar dibutuhkan
dan diminati oleh pelanggan jasa pendidikan. Ada beberapa jenis sekolah
yang berbeda dalam segi ekonomi dan fasilitasnya, ada sekolah bertaraf
internasional serta lahirnya sekolah negeri dan swasta yang menawarkan
keunggulan fasilitas, bahkan dengan biaya yang terjangkau, dapat
menambah maraknya kompetisi pendidikan.1 Pemasaran jasa pendidikan
yang dahulu di anggap tabu karena berbau bisnis dan cenderung
berorientasi pada laba, saat ini bisa kita jumpai secara terbuka. Karena
peran penting dalam jasa Pendidikan adalah untuk meningkatkan dan
mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Promosi yang mereka
lakukan adalah salah satu cara untuk menarik minat peserta didik agar
bersekolah ditempat mereka, karena dengan adanya persaingan ini maka
sekolah memunculkan strategi pemasaran disekolah.
1
Afidatun Khasanah,’’ Pemasaran Jasa Pendidikan Sebagai Strategi Peningkatan Mutu
di SD Alam Baturraden‖.Vol 8,No 2, 2015, hlm.162.
Dalam sebuah perusahaan atau lembaga Pendidikan pemasaran
memiliki peranan penting, karena dengan pemasaran kegiatan utama suatu
perusahaan untuk menyalurkan produk atau jasa yang dihasilkan sampai
tepat pada tangan konsumen, maka dari itu pihak sekolah dituntut untuk
membuat strategi dalam memasarkan produk yang berimplementasi pada
bauran promosi dengan tepat. Konsep dari bauran pemasaran yang dapat
mempengaruhi dan mendorong konsumen untuk menggunakan produk
atau jasa yang ditawarkan pihak lembaga sekolah antara lain yaitu Produk,
harga, distribusi, dan promosi. Karena semakin ketatnya persaingan maka
perusahaan harus memfokuskan usaha promosi untuk merebut simpati
konsumen.2
Kunci keberhasilan dari kerja pemasaran, termasuk pemasaran jasa
Pendidikan adalah komunikasi. Komunikasi pemasaran ditujukan dalam
rangka untuk memperkenalkan, menginformasikan, menawarkan,
mempengaruhi dan mempertahankan tingkah laku pembeli dari konsumen
dan pelanggan potensial suatu perusahaan. Dengan kata lain bahwa
komunikasi pemasaran memegang peranan sangat penting bagi pemasar.
Tanpa adanya komunikasi pelanggan, konsumen, maupun masyarakat
umum tidak akan mengetahui suatu produk yang dihasilkan suatu
perusahaan.
Komunikasi pemasaran tidaklah semudah membalikkan telapak
tangan perlu merancang dan menetapkan strategi komunikasi yang
meliputi berbagai komponen komunikasi secara tepat dan terarah sesuai
dengan kebutuhan dan selera pasar pada saat melakukan berbagai kegiatan
promosi produk.3
Uraian di atas tidak hanya berlaku bagi suatu perusahaan yang
memiliki produk tertentu saja, tapi juga berlaku pada sebuah
lembaga/institusi yang memiliki berbagai program, baik itu program
2
Ibid., hlm. 166.
3
Neni Yulianita, “Etika dan Estetika Promosi Pada Aktivitas ‘PR’ Perguruan Tinggi
Swasta,” MIMBAR : Jurnal Sosial dan Pembangunan 20, no. 2 (June 13, 2004): 194–218,
https://doi.org/10.29313/mimbar.v20i2.136.
sosial, pendidikan, dan jasa. Sebuah institusi atau lembaga yang
bersangkutan harus memiliki strategi komunikasi yang jitu harus mampu
merancang dan menetapkan strategi komunikasi yang tepat dan terarah
sesuai dengan kebutuhan dan selera masyarakat pada saat itu.
Dalam sebuah Lembaga Pendidikan, baik itu lembaga pendidikan
yang bersifat umum maupun yang bernafaskan Islam harus memiliki
strategi komunikasi dengan tujuan memasarkan program yang ada dalam
lembaga tersebut. Institusi pendidikan terdiri dari keluarga, sekolah dan
masyarakat. Materi pembelajaran berupa ilmu yang dipandang secara
komprehensif, merupakan kesatuan yang utuh sehingga tidak ada
pemisahan ilmu agama dengan ilmu umum, dunia dan akhirat.
PEMBAHASAN
6
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan baru,(Bandung: Remaja
Rosda Karya, 2005),edisi revisi, hlm. 210.
7
Fred R. David, Manajemen Strategi:Konsep,Edisi 10, (Jakarta:Salermba Empat,2006),
hlm. 17.
melalui menciptakan, menawarkan, dan secara bebas bertukar produk dan
layanan bernilai dengan orang lain”.8
Dalam sebuah jasa pendidikan aktifitas promosi bukan hanya
berfungsi sebagai media komunikasi antara sekolah dan pelanggan jasa
pendidikan saja, akan tetapi juga sebagai alat untuk memengaruhi
pelanggan jasa pendidikan dalam kegiatan pembelian atau penggunaan
jasa pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya.9
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi
pemasaran jasa pendidikan merupakan pertukaran informasi dua arah
antara pihak-pihak yang terlibat dalam aktivitas pemasaran jasa
pendidikan di sekolah dengan tujuan meningkatkan citra pelanggan
terhadap produk pendidikan.
B. Model Komunikasi Pemasaran
Munawaroh membagi model pemasaran jasa pendidikan ke dalam
tiga model, yaitu:
a. Pemasaran eksternal.
Pemasaran eksternal menggambarkan aktivitas normal yang
dilakukan oleh organisasi pendidikan dalam mempersiapkan
produk, menetapkan harga, melakukan distribusi informasi dan
mempromosikan produk jasa yang bernilai superior kepada para
pelanggan, dalam hal ini adalah siswa. Pemasaran semacam ini
dapat memungsikan potensi dan produk jasa pendidikan yang
berbeda dengan lembaga pendidikan lainnya untuk dipromosikan
dan dipublikasikan kepada pelanggan agar menarik perhatian
konsumen jasa pendidikan. Pemasaran eksternal untuk
menyebarluaskan informasi dan potensi lembaga pendidikan untuk
diketahui, dikomunikasikan dan dipasarkan pada masyarakat.
Sebagus apapun potensi dan keunggulan suatu lembaga
tanpa dibarengi oleh startegi pemasaran jasa pendidikan yang baik
8
Moh. Turmudi dan Sun Fatayati, Komunikasi Pemasaran Jasa Pendidikan, Indonesian
Journal of Humanities and Social Sciences, Vol. 2 No. 1, 2021, 71.
9
David Wijaya, Pemasaran Jasa Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2016), 134.
akan menyebabkan keunggulan tersebut tidak diketahui oleh
pelanggan jasa pendidikan sehingga tidak bisa menarik perhatian.
Sebaliknya seberapun potensi yang dimiliki oleh lembaga
pendidikan akan tetapi dipasarkan, dipromosikan dan
dikomunikasikan dengan baik akan menarik perhatian masyarakat
sebagai pelanggan jasa pendidikan.
b. Pemasaran internal.
Pemasaran internal menggambarkan tugas yang diemban
organisasi dalam rangka melatih dan memotivasi para guru,
karyawan dan para siswa sebagai aset utama organisasi agar dapat
melayani para pelanggan dengan baik, tidak kalah pentingnya
adalah pengargaan dan pengakuan yang sepadan dan manusiawi
untuk membangkitkan motivasi, rasa bangga, loyalitas dan rasa
memiliki setiap orang dalam organisasi. Sumber Daya Manusia
(SDM) yang dimiliki oleh suatu lembaga pendidikan difungsikan
secara optimal sebagai pelaku pemasaran jasa pendidikan kepada
masyarakat sebagai pelanggan pendidikan.
Pemasaran internal semacam ini sangat berpengaruh dalam
menarik perhatian masyarakat, yaitu tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan (pimpinan, TU, staf, bagian laboratorium, bagian
perpustakaan dan lain sebaginya) dan siswa dalam membantu
pemasaran jasa pendidikan dengan penuh tanggungjawab. Semakin
banyak pelaku pemasaran jasa pendidikan akan menyebabkan
semakin meluasnya pasar lembaga pendidikan tersebut.
c. Pemasaran interaktif.
Pemasaran interaktif menggambarkan interaksi antara
pelanggan dalam hal ini para wali siswa dengan para karyawan
(guru dan staf) dan juga pemimpin organisasi. Diharapkan setiap
SDM organisasi loyal, bermotivasi tinggi dan diberdayakan
(empowered), dapat memberikan totol quality service kepada
setiap pelanggan dan calon pelanggan. Pemasaran semacam ini
dimaksudkan untuk memberikan pelayanan pendidikan yang prima
dengan senantiasa meminta kritikan yang konstruktif dan solutif
dalam meningkatkan pelayanan layanan pendidikan, karena
pelayanan pendidikan yang prima akan menimbulkan kesan positif
terhadap lembaga pendidikan, semakin bagus pelayanan yang
diberikan akan semakin meningkat kepercayaan konsumen jasa
pendidikan terhadap lembaga pendidikan, sebaliknya pelayanan
yang kurang baik akan menyebabkan kesan masyarakat akan buruk
terhadap lembaga pendidikan.
Oleh karena itu, kebutuhan dan keinginan masyarakat
kekinian harus mampu direspon dengan baik oleh lembaga
pendidikan untuk menjaga stabilitas mutu pendidikan yang
diharapkan dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah diatur
sebelumnya.10
C. Strategi Komunikasi Pemasaran Pendidikan
Jenis strategi pemasaran lebih dapat diingat dengan perpaduan
pemasaran, sejumlah perusahaan sudah menerapkan beberapa cara untuk
dipadupadankan menjadi satu itulah rencana dari strategi pemasaran.
Aspek aspek penting yang mencakup beberapa hal yang menjadi inti sari
dari strategi pemasaran yang menjadi salah satunya ialah aktivitas yang
merupakan pengartian dari perpaduan sebagai setrategi.
Yang paling dibutuhkan dengan adanya bauran pemasaran dalam
pendidikan yaitu pemasaran pendidikan. komponen komponen yang begitu
penting yang dapat digabungkan hingga bisa mewujudkan strategi
pemasaran ialah yang bisa dibuat agar memenangkan saingan adalah
kedudukan dalam pendidikan. agar penerapan strategi pemasaran dapat
berlangsung dengan tidak ada hambatan diperlukan suatu program
pemasaran melakukan pengamatan, pengamatan tersebut merupakan alat
10
Anggita Windi Pribadianti, Makalah Strategi Promosi dan Komunikasi Jasa Pendidikan, diakses
dari https://islamicstudents15.blogspot.com/2018/06/kelompok-8-mpp-strategi-promosi-dan.html?
m=1 pada tanggal 14 Februari 2023 pukul 08:27
untuk pemasar. Perpaduan pemasaran tersebut terbentuk dari 7p yang
dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Product (produk)
Lembaga pendidikan yang bisa menjuarai kompetisi jasa
pendidikan ialah yang bisa memberikan prospek, reputasi,
mutu baik pendidikan yang gemilang bagi semua peserta didik
agar dapat memilih pilihan yang diinginkan. Kemampuan yang
meliputi keterampilan, pengetahuan dan sikap merupakan
syarat dari kompetensi lulusan.
2. Price (harga)
Price ialah beberapa uang diberikan konsumen untuk bisa
mendapatkan suatu produk. Nilai uang yang harus dikeluarkan
agar bisa mendapat jasa pendidikan yang ditawarkan
merupakan kesinambungan dalam harga. Beberapanya yaitu
mengenai uang pembangunan gedung, lab dan SPP setiap
bulannya. Beberapa warga lebih memilih dengan harga rata rata
tetapi fasilitas bisa bersaing dengan sekolah lain dengan harga
agak mahal. Tetapi untuk kalangan orang yang berekonimi rata
rata atas lebih memilih sekolah yang memiliki harga mahal
dikarenakan biasanya sekolah dengan harga mahal memiliki
fasilitas yang lengkap, memadai serta berkualitas.
3. Place ( Lokasi )
Lokasi merupakan tempat untuk melakukan berbagai
kegiatan, sekolah atau madrasah merupakan kesinambungan
dalam jasa pendidikan. keberadaan sekolah seringkali menjadi
bahan pertimbangan konsumen karena terkadang keberadaan
sekolah yang berada di tengah kota cenderung ramai dan
kyrang nyaman sehingga dapat menggangu pembelajaran yang
berlangsung nantinya. Berbeda dengan keberadaan sekolah
yang berlokasi yang sepi pengendara atau sepi keramain akan
membuat siswa lebih nyaman dalam melakukan pembelajaran.
Keberadaaan sekolah yang nyaman untuk pembelajaran
menjadi minat konsumen.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa keberadaan sekolah serta
tempat yang nyaman dan akses yang mudah bisa menjadikan
alasan untuk mendukung kenyamanan orang tua, siswa dan
warga sekitar.
4. Promotion ( Promosi )
Ialah suatu aktivitas untuk mengenalkan atau memberi tahu
masyarakat jika adanya penjualan suatu produk yang baru.
Yang meiliki maksud agar memberikan berita dan
memberitahukan manfaat produk yang dipromosikan agar
warga memiliki ketertarikan pada produk tersebut.
Aktivitas ini dapat dilakukan dengan melalui media cetak
atau elektronik atau mengadakan acara contohnya seperti radio,
televisi, surat kabar atau mengadakan bazar, pameran untuk
masyarakat. Inti dari pemasaran adalah dengan adanya
promosi. Tetapi tidak banyak sekolah atau madrasah yang
melakukannya karena biasanya yang melakukan aktivitas
tersebut adalah kebanyakan sekolah swasta sedangkan sekolah
negeri tidak meggunakan promosi pemasaran.
5. People ( Orang )
Beberapa orang yang ikut serta kedalam proses
pemberitahuan jasa pendidikan mencakup guru, kepala sekolah,
TU serta karyawan merupakan konteks pendidikan. Tenaga
pendidik dan kependidikan merupakan komponen terpenting
dalam proses penyaluran pelayanan pendidikan kepada para
siswa dan sekolah. Sekolah dituntut untuk memberikan
kenyamanan kepada pendidik dan tenaga pendidik karena
dengan kenyamanan sumber daya manusia tersebut bisa
melaksanakan kegiatan sekolah dengan efektif.
6. Physical Evidence (bukti fisik)
Ialah lingkungan fisik sebagai tempat jasa berlangsung
untuk berinteraksi pada pelanggannya. Ada dua jenis bukti fisik
yang kesatu ialah keputusan yang disusun oleh pemberi jasa
menyangkut dengan kerangka desain, tempat atau tata letak
gedung sekolah, perpustakaan, gedung untuk kelas, lapangan
serta lainnya.
Yang kedua, nilai tambah yang memiliki peranan yang
sangat penting dalam prosedur jasa mencakup catatan siswa,
raport dan lain lain merupakan bukti pendukung dari bukti
fisik.
7. Proses
Imam Machali menjabarkan bahwa prosedur atau
mekanisme dalam rancangan kegiatan untuk menyalurkan jasa
dari produsen ke pelanggan. Dalam lingkup jasa pendidikan
prosedur pendidikan yang mempuni dapat mencetak produk
atau lulusan yang telah diinginkan. 11
Sedangkan dalam strategi komunikasi pemasaran Pendidikan ada
beberapa bauran komunikasi sebagai berikut :
1. Iklan (Advertising)
Periklanan adalah semua bentuk berbayar atas presentasi
nonpribadi dan promosi ide, barang atau jasa oleh sponsor yang
jelas. Iklan bisa menjadi cara yang efektif dari segi biaya untuk
mendistribusikan pesan dengan tujuan membangun preferensi.
Iklan dalam komunikasi pemasaran Pendidikan biasanya berupa
brosur dan spanduk. Akan tetapi seiring dengan perkembangan
zaman, tidak hanya melalui brosur tetapi juga branding
menggunakan teknologi contohnya pamflet dan video profil
sekolah di share melalui website atau akun media social yang
dimiliki oleh sekolah itu sendiri.
2. Promosi Penjualan
11
David Wijaya. Pemasaran Jasa Pendidikan. (jakarta: salemba Empat, 2012), hlm.131.
Dalam konteks komunikasi pemasaran Pendidikan promosi
penjualan ini yaitu dengan adanya promosi khusus dimana
biasnaya setiap sekolah ingin adanya kesejahteraaan bagi
siswanya maka beberapa sekolah menerapkan ini dengan
memberikan promosi,seperti : beasiswa untuk siswa kurang
mampu, beasiswa berprestasi dan beberapa keringanan
administrasi lainnya.
Tidak semua sekolah menggunakan ini, tetapi kebanyakan
menerapkannya karena disatu sisi sebagai promosi dari sekolah,
disisi lain untuk membantu siswa beprestasi yang kurang
mampu untuk membiayai biaya sekolahnya.
3. Publisitas (publicity)
Sekolah menggunakan publikasi ini biasanya dengan
mengadakan kegiatan yang diliput media. Karena dengan
adanya cara ini, biasanya sekolah dilirik oleh dinas Pendidikan
pun juga akan mendapat nilai plus dari wali murid dan calon
peserta didik.
4. Hubungan Masyarakat (Public Relation)
Masyarakat adalah semua kelompok yang memiliki minat
aktual atau potensial atau mempengaruhi kemampuan
perusahaan untuk mencapai tujuannya. Hubungan masyarakat
meliputi program untuk mempromosikan atau melindungi citra
atau produk individual. Strategi ini berubah sesuai situasi dan
kondisi yang ada. Public realation dapat membangun kesaran
dengan mendapat berita dimedia untuk menarik perhatian orang
pada suatu produk, jasa orang, organisasi atau gagasan. Public
relations dapat membangun kredibilitas dengan menyampaikan
peran dalam konteks editorial public relations dapat
membangun untuk meningkatkan antusiasme tenaga penjualan
dan penyalur dengan cerita-cerita mengenai produk baru
sebelum diluncurkan. Public relation dapat menurunkan biaya
promosi karena tentu lebih rendah dari pada iklan media.
Turmudi, Moh. dan Sun Fatayati. 2021. Komunikasi Pemasaran Jasa Pendidikan.
Indonesian Journal of Humanities and Social Sciences, Vol. 2 No. 1.