Anda di halaman 1dari 15

Pemasaran dan Upaya Mempengaruhi Harapan Stakeholder

Di Susun Guna Memenuhi Tugas Terstruktur


Mata Kuliah : Manajemen Pendidikan Dasar
Dosen Pengampu : Dr. H. Kisbiyanto, S. Ag., M. Pd dan Dr. Fifi
Nofiaturrahmah, M. Pd.I

Disusun Oleh:

1. Mohamad Shokeh (216040005)


2. Muhammad Faiz Setiawan (216040008)

Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus


Progam Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Tahun 2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan cikal bakal setiap individu menjadi pribadi
yang berkarakter dan berintelektual. Sehingga banyak cara didapat agar
memperoleh itu semua melalui lembaga pendidikan formal yang telah ada.
Banyak lembaga pendidikan formal yang telah tersebar diberbagai daerah.
Meski tujuan utamanya dapat menghasilkan lulusan yang unggul dalam
aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Akan tetapi dalam perjalanannya,
setiap lembaga mempunyai cara dan strategi yang berbeda.
Cara dan strategi ini dijalankan agar visi, misi dan tujuan sekolah
dapat tercapai secara efektif dan efisien. Sehingga banyak brand dijadikan
cara jitu untuk menarik minat calon peserta didik baru. Dampaknya,
tercipta perrsaingan antar lembaga pendidikan. Semakin kompetitifnya
persaingan antar lembaga pendidikan, membuat seorang manajer
menyusun langkah dan upaya untuk mempertahankan serta meningkatkan
kualitas lembaganya, agar tidak kehilangan peminat (stakeholder).
Suatu lembaga jika ingin tetap selalu eksis, maka harus ada suatu
produk yang harus dipasarkan sebagai senjata utama untuk menyita
perhatian dan peminat itu sendiri. Peminat lembaga pendidikan dalam hal
ini masyarakat merupakan sasaran atau pasar pendidikan yang telah dituju.
Masyarakat sebagai konsumen berhak mendapat sebuah produk yang
unggul dan dibutuhkan oleh mereka.
Langkah dan upaya tersebut merupakan sebuah konsep pemasaran.
Dalam hal ini pemasaran ialah suatu proses yang harus dilakukan oleh
sekolah atau madrasah untuk memberikan kepuasan kepada stakeholder
dan masyarakat. Penekanan pemberian kepuasan kepada stakeholder
merupakan hal yang harus dilakukan oleh setiap lembaga pendidikan, jika
lembaga tersebut menginginkan untuk mampu bersaing dan eksis.
Pemberian kepuasan yang terus menerus dan berkesinambungan

2
mengindikasikan adanya proses layanan yang harus selalu melakukan
inovasi dan pengembangan, karena kepuasan stakeholder juga bisa selalu
berubah (dinamis).1
Dalam aspek lainnya, ketika peminat sudah tertarik pada lembaga
pendidikan yang kita tempati, secara tidak langsung membawa angin segar
karena akan ada lebih banyak dana yang dikumpulkan untuk
pengembangan dan kemajuan lembaga. Maka dari itu, dalam mencapai
semua aspek diperlukan banyak langkah pemasaran dan upaya
mempengaruhi harapan stakeholder sehingga lembaga memperoleh
ekuntungan serta kepercayaan masyarakat dan diminati banyak siswa.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep pemasaran dalam dunia pendidikan ?
2. Bagaimana upaya dalam mempengaruhi harapan stakeholder
pendidikan ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep pemasaran dalam dunia pendidikan.
2. Untuk mengetahui upaya dalam mempengaruhi harapan stakeholder
pendidikan.

1
Muhammad Mukhtar S, Pemasaran dan Upaya Mempengaruhi Harapan Stakeholder Dalam
Lembaga Pendidikan Islam, Jurnal Tarbawi, Juli – Desember 2017, Vol. 14. No. 2, 163.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Pemasaran Dalam Dunia Pendidikan


Pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial serta usaha dalam
menyalurkan barang atau jasa, di mana individu maupun kelompok
memperoleh atau mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dalam
menciptakan produk, menawarkannya, serta saling bertukar sesuatu yang
bernilai antara satu dengan yang lain.2 Proses pemasaran sangat dipengaruhi
oleh berbagai faktor, seperti sosial-budaya, politik, ekonomi, dan manajerial.3
Oleh karena itu, pemasaran merupakan sebuah proses interaksi antara keuda
belah pihak, antaranya produsen dengan konsumen. Produsen selaku yang
menghasilkan suatu produk harus mampu menyajikan produk-produk unggul
yang dibutuhkan dan diinginkan oleh seorang konsumen. Dalam hal ini antara
lembaga pendidikan dengan masyarakat atau stakeholder lainnya. Kegiatan
tersebut dicapai dengan muara akhir ialah kepuasan bersama. Meskipun dalam
perjalanannya ada banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemasaran,
akan tetapi untuk mencapai itu semua harus dibutuhkan langkah-langkah jitu.
Di mana konsep ini harus dimatangkan dengan berbagai pihak, tidak hanya
seorang kepala sekolah saja, melainkan tenaga pendidik, tenaga kependidikan
serta stakeholder lainnya juga turut serta.
Dalam lembaga sekolah atau madrasah pemasaran didefinisikan sebagai
pengelolahan yang sistematis dari pertukaran nilai-nilai yang sengaja dilakukan
untuk mempromosikan misi-misi sekolah atau madrasah berdasarkan
pemuasan kebutuhan nyata, baik itu untuk steakholder ataupun masyarakat
sosial pada umumnya.4 Fungsi pemasaran di lembaga pendidikan adalah untuk
membentuk citra baik terhadap lembaga dan menarik minat sejumlah calon

2
Muhammad Mukhtar S, Pemasaran dan Upaya Mempengaruhi Harapan .....,165.
3
Imam Machali dan Ara Hidayat, The Handbook of Education Management: Teori dan Praktik
Pengelolaan Sekolah/Madrasah di Indonesia, Jakarta : Kencana, 2016, 277.
4
Muhammad Mukhtar S, Pemasaran dan Upaya Mempengaruhi Harapan .....,165.

4
siswa. Oleh karena itu, pemasaran harus berorentasi kepada “pelanggan” yang
dalam konteks sekolah atau madrasah disebut dengan siswa/peserta didik. Di
sinilah perlunya sekolah atau madrasah untuk mengetahui bagaimana calon
siswa melihat sekolah atau madrasah yang akan dipilihnya. 5 Dalam
memenangkan persaingan kompetitif antar lembaga pendidikan untuk
menjaring calon peserta didik, hendaknya bisa menyusun perencanaan yang
matang dan tujuan yang jelas. Drucker memberikan langkah-langkah untuk
memenangkan persaingan dengan menggunakan prosedur pemasaran,
diantaranya:
1. Tujuan harus didefinisan secara jelas, yang mencakup hasil, proses, dan
juga strategi.
2. Buatlah rencana pemasaran dan usaha-usaha pemasaran untuk masing-
masing kelompok sasaran.
3. Lakukan komunikasi ke dalam maupun ke luar serta lakukan pelatihan.
4. Daftar kebutuhan logistik yang diperlukan/dibutuhkan.6
Uraian di atas memberikan indikasi bahwa yang paling penting ialah
mematangkan dan melakukan setiap langkah yang telah tersusun dengan penuh
tanggung jawab agar tujuan yang ingin dicapai dapat terwujud.

B. Upaya Dalam Mempengaruhi Harapan Stakeholder Pendidikan


Sekolah yang berhasil atau efektif dalam pengelolaannya adalah
sekolah yang menunjukkan tingkat kesesuaian antara hasil yang dicapai
(achievement atau observed output) dengan hasil yang diharapkan (objectives,
targets, intended output) sebagai_mana telah ditetapkan dimana kemampuan
siswanya pada keterampilan dasar yang diukur dengan tes kemampuan dan
dalam proses penyelenggaraannya terdimensi manajemen, pengajaran, dan
kepemimpinan. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan
pengelolaan sekolah di antaranya manajemen, kepemimpinan dan komitmen
dari kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan untuk melakukan
5
Muhaimin, dkk, Manajemen Pendidikan : Aplikasinya dalam Penyusunan Rencana
Pengembangan Sekolah/Madrasah, Jakarta : Kencana, 2012, 101.
6
Muhammad Mukhtar S, Pemasaran dan Upaya Mempengaruhi Harapan .....,165.

5
pengelolaan sekolah dengan integritas tinggi, jujur, percaya diri, kreatif dan
lain sebagainya. Dengan demikian, sekolah sebagai suatu unit organisasi
pendidikan formal merupakan wadah kerja sama sekelompok orang (guru,
kepala sekolah, dan siswa) untuk mencapai tujuan yang diinginkan
(ditetapkan). Pencapaian tujuan sekolah, baik kuantitas maupun kualitasnya,
sangat tergantung pada orang-orang yang terhimpun dalam lembaga (sekolah)
itu.7 Jadi, berhasilnya suatu sekolah dapat tercapai ketika orang-orang yang
terhimpun dalam lembaga saling berkolaborasi. Program-program sekolah
yang telah disusun hendaknya bisa tersampaikan ke masyarakat luas, dengan
mengacu kebutuhan, keinginan masyarakat serta kemajuan zaman. Indikasi
tersebut menjadi awal untuk bisa mempengaruhi harapan masyarakat melalui
perencanaan dan pelaksanaan program.
1. Perencanaan
Hal pertama yang harus dilakukan dalam membuat rencana
pemasaran adalah dengan menentukan visi, misi, tujuan umum, tujuan
khusus sekolah atau madrasah. Agar sekolah atau madarasah dapat
melaksanakan pemasaran dengan berhasil sekolah atau madrasah hendaklah
mengetahui kecenderungan kondisi pasar terlebih dahulu. Sekolah atau
madrasah harus dapat mengembangkan pendidikannya bagi berbagai macam
segmen pasar. Oleh Karena itu, kurikulum yang dihasilkan oleh sekolah atau
madrasah harus benar-benar berorentasi pada keinginan dan kebutuhan
“pelanggan”. Untuk memperluas segmentasi pasar tersebut, sekolah atau
madrasah hendalah menawarkan berbagai jenis layanan kepada pasar.8
Dalam rangka mengetahui kebutuhan konsumen/pelanggan,
langkah-langkah startegis pemasaran yang dapat diterapkan adalah sebagai
berikut :
a. Identifikasi Pasar
Tahapan pertama dalam pemasaran sekolah/madrasah adalah
mengidentifikasi dan menganalisis pasar. Dalam tahapan ini perlu
7
Amran, Faktor Penentu Keberhasilan Pengelolaan Satuan Pendidikan, Jurnal Manajer
Pendidikan, Maret 2015, Vol. 9. No. 2, 186.
8
Muhaimin, dkk, Op. Cit, 103.

6
dilakukan penelitian pasar pendidikan untuk mengetahui kondisi dan
ekspektasi pasar. Dalam konteks pendidikan madrasah, identifikasi
dapat dilakukan dengan melihat bahwa lembaga pendidikan
madrasah sesugguhnya mempuyai kapasitas dan potensi dalam
mencerdaskan bangsa dan dapat bersaing di ajang nasional bahkan
internasional serta menawarkan berbagai variasi pilihan.
Dalam kacamata marketting madrasah termasuk segmen
pasar emosional. Pasar jasa pendidikan dari sudut pandang
marketting secara sederhana dapat dikelompokkan ke dalam dua
segmen, yaitu segmen pasar emosional dan segmen pasar rasional.
Segmen pasar emosional adalah kumpulan pelanggan yang datang
mendaftar ke sebuah lembaga pendidikan karena pertimbangan
religiousitas. Pasar ini kurang memperhatikan harga, mutu, kualitas,
dan ketersediaan jaringan yang memadai karena segmen pasar ini
semata-mata karena emosional religiousitas. Sedangkan segmen
rasional adalah pelanggan atau yang mendaftar benar-benar
mempertimbangkan dan berorentasi pada mutu dan kualitas lembaga
pendidikan.
b. Segmentasi pasar dan positioning
Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi kelompok
pembeli yang dibedakan berdasarkan kebutuhan, karekteristik, atau
tingkah laku, yang mungkin membutuhkan produk yang berbeda.
Adapun positioning (pomosisian) adalah karakteristik dan
pembedaan produk yang nyata yang memudahkan konsumen untuk
membedakan produk jasa antar lembaga dengan yang lain. Seperti
halnya beberapa lembaga atau institusi mempuyai slogan masing-
masing yang memgambarkan karakteristik lembaga/institusi
bersangkutan. Selanjutnya, penentuan target pasar sangat beragam
karakternya, sehingga perlu ditentukan beberapa identitas yang
menjadi prioritas pengguna jasa pendidikan. Secara umum,
segmentasi pasar dapat dipilih berdasarkan segmentasi demografi,

7
dan sosio-ekonomi, segmentasi psikologis, segmentasi geografi,
segmentasi pengguna, segmentasi manfaat, dan sebagainya. Dengan
demikian, sekolah akan lebih mudah menentukan strategi pemasaran
sehubungan dengan karakteristik dan kebutuhan pasar.
c. Diferensiasi produk
Melakukan diferensiasi merupakan cara efektif dalam
mencari perhatian pasarm dari banyak sekolah yang ada, orang tua
akan kesulitan untuk memilih sekolah anaknya dikarenakan akan
atribut-atribut kepentingan antarsekolah semakin standar. Sekolah
hendaknya dapat memberikan tekanan yang berbeda dari sekolah
lainnya dalam bentuk bentuk kemasan yang menarik seperti logo dan
slogan. Fasilitas internet mungkin akan menjadi standar, namun
jaminan internet yang aman dan bersih akan menjadi perhatian
orangtua. Melakukan pembedaan secara mudah dapat pula dilakukan
dengan bentuk-bentuk tampilan fisik yang tertangkap pancaindra
yang dapat memberikan kesan baik, seperti pemakaian pakaian
menarik/seragam khas, gedung sekolah yang bersih, indah, dan
sebagainya.
d. Komunikasi pemasaran
Pengelolaan sekolah hendaknya dapat mengkomunikasikan
pesan-pesan pemasaran sekolah yang diharapkan pasar. Sekolah
sebagai lembaga ilmiah akan lebih elegan apabila bentuk-bentuk
komunikasi disajikan dalam bentuk ilmiah, seperti penyelenggaraan
kompotesi bidang studi, forum ilmiah, dan yang paling efektif adalah
publikasi prestasi oleh media. Komunikasi yang dilakukan oleh
sekolah dalam bentuk promosi atau iklan diharapkan dapat menarik
para pelanggan.
e. Pelayanan sekolah
Pelayanan sekolah terlihat sebagai apa yang diharapkan oleh
konsumen. Kesenjangan yang terjadi adalah adanya perbedaan
persepsi kualitas maupun atribut jasa pendidikan. Terdapat lima

8
langkah dalam mencapai karakteristik organisasi jasa yang baik,
yaitu keandalanan, responsif, keyakinan, empati, dan wujud.
1) Keandalanan merupakan kemanpuan untuk melaksanakan jasa
yang dijanjikan dengan tepat dan terpercaya.
2) Responsif merupakan kemanpuan untuk membantu pelanggan
dan memberikan jasa dengan tepat.
3) Keyakinan merupakan pengetahuan dan kompotensi guru dan
kemanpuan mereka dalam menimbulkan kepercayaan dan
keyakinan.
4) Empati merupakan syarat untuk peduli, memberi perhatian
pribadibagi pelanggan, sebab pada prinsipnya semua orang akan
lebih senang dan merasa dihargai apabila peduli kepada mereka.
5) Berwujud merupakan penampilan fasilitas fisik, peralatan,
personal, dan media komunikasi. Umumnya jasa pendidikan
akan terlihat, apabila fasilitas fisik tersedia secara lengkap dan
baik. Untuk menambahkan kewujudan dari jasa pelayanan
dengan cara mewujudkan yang tidak terwujud.9
2. Pelaksanaan
Dalam pelaksaan pemasaran di sekolah/madrasah, hendaklah
memperhatikan potensi-potensi dan variabel yang dapat menarik minat
siswa. Variabel-variabel tersebut ada yang dapat dikontrol atau dianalisis,
ada pula yang tidak dikontrol. Adapun variabel yang tidak dapat dikontrol,
yaitu budaya, kondisi ekonomi, dan kecenderungan sosial. Sedangkan
variabel yang dapat dikontrol, yaitu kurikulum atau pelayanan lembaga
pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna (users), lokasi
pelayanan, komunikasi dengan siswa, alumni, donatur, atau komunikasi
yang terkait dengan praktik promosi, dan besarnya dana sekolah yang
memungkinkan sekolah/madrasah untuk melayani siswa secara efektif dan
efisien.

9
Muhammad Mukhtar S, Pemasaran dan Upaya Mempengaruhi Harapan .....,168-170.

9
Selain itu, unsur bauran pemasaran dapat diterapkan dalam
pemasaran yang terdapat tujuh unsur di dalamnya yang sering disingkat
dengan 7P yaitu terdiri dari 4P tradisional yang digunakan dalam pemasaran
barang dan 3P sebagai perluasan bauran pemasaran.
a. Produk jasa pendidikan
Produk dalam konteks jasa pendidikan merupakan jasa yang
ditawarkan kepada pelanggan berupa reputasi, prospek, dan variasi
pilihan. Lembaga pendidikan yang mampu bertahan dan dapat
memenangkan persaingan jasa pendidikan adalah mereka yang dapat
menawarkan produknya dengan kualitas yang bermutu serta
memberikan peluang bagi para siswanya untuk menentukan
beberapa pilihan yang diinginkannya. Bauran produk dalam strategi
ini dapat berupa deferensiasi produk yang akan memberikan dampak
terhadap kesempatan lapangan kerja dan menimbulkan citra terhadap
nama sekolah/madrasah, dan terhadap mutu produk itu sendiri. Oleh
sebab itu, reputasi, prospek, dan variasi pilihan memegan peranan
penting dalam menarik pelanggan (siswa) berdasarkan kebutuhan
dan keinginan serta memberikan peluang dalam memasuki dunia
kerja dan menimbulkan citra bagi lembaga.
b. Price (harga) jasa pendidikan
Price dalam jasa pendidikan adalah jumlah uang yang harus
dibayarkan oleh konsumen untuk mendapatkan produk atau jasa.
Elemen harga pendidikan dipertimbangkan mengenai penetapan
harga, seperti pembayaran SPP, bangunan, biaya praktik, biaya
laboratorium, dan sebagainya. Price merupakan elemen yang
berjalan secara sejajar dengan mutu produk. Tujuan pembayaran
biaya di sekolah/madrasah yaitu untuk keseimbangan antarbiaya
yang digunakan untuk produksi dalam sebuah institusi dengan
konsumen yang membeli/pengguna produk. Produk yang baik akan
memberikan kepuasan tersendiri kepada pelanggan/konsumen
sehingga konsumen rela membayar biaya yang ditetapkan oleh

10
lembaga asalkan produk yang ditawarkan bermutu dan memberikan
kepuasan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.
c. Place (tempat/lokasi) jasa pendidikan
Tempat/lokasi berhubungan di mana jasa tersebut
diimplemetasikan dan melakukan aktivitas kegiatannya. Dalam
konteks jasa pendidikan sekolah/madrasah place dalam lokasi
sekolah berada. Lokasi yang strategis, aman, mudah terjangkau akan
menjadi pertimbangan dan daya tarik tersendiri oleh konsumen jika
dibandingkan dengan tempat yang kumuh, tidak aman, dan kotor.
d. Promotion (promosi) jasa pendidikan
Promotion (promosi) merupakan suatu kegiatan
mengkomunikasikan produk di pasaran yang berhubungan langsung
dengan masyarakat serta upaya dalam meningkatkan masuknya
siswa baru ke dalam lembaga yang bersangkutan. Ada beberapa
teknik promosi yang dapat dilakukan oleh sekolah/madrasah di
antaranya :
1) Publikasi di surat kabar
2) Iklan di radio
3) Memasang spanduk
4) Brosur
5) Buletin
6) Televisi
7) Publikasi di radio
8) Mengundang umum
9) Mengundang pelajar
10) Logo
11) Mengundang pejabat
12) Kunjungan ke sekolah sebelumnya.
e. People (SDM) jasa pendidikan
People (SDM) dalam konteks pendidikan adalah orang yang
terlibat dalam pelaksanaan jasa pendidikan, seperti kepala sekolah,

11
guru, Tata Usaha, dan karyawan (semua tenaga pendidikan dan
tenaga kependidikan). Sumber daya pendidik dan kependidikan
memegang peranan penting serta menjadi ujung tombak dalam
pelaksanaan jasa pendidikan sehingga dibutuhkan sumber daya yang
berkualitas, berkualifikasi, dan berpengalaman.
f. Physical evidence (bukti fisik) jasa pendidikan
Physical evidence (bukti fisik) merupakan lingkungan fisik
tempat jasa pendidikan diciptakan dan langsung berinteraksi dengan
konsumen. Physical evidence (bukti fisik) dalam Standar Nasional
Pendidikan (SNP) adalah standar sarana dan prasarana yang
berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat
berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel
kerja, tempat bermain, tempat berkreasi, serta sumber-sumber belajar
lainnya yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan
pembelajaran.
g. Process (proses) jasa pendidikan
Proses merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan secara
sistematis untuk menyampaikan jasa produsen sampai kepada
konsumen. Dalam konteks jasa pendidikan proses pendidikan
meliputi segala aktivitas yang mendukung terselenggaranya proses
kegiatan belajar guna tercapai produk (lulusan) yang diinginkan.
Dalam Standar Nasional Pendidikan proses mencakup standar isi,
standar proses, standar pengelolahan, dan standar penilaian
pendidikan.10
Komponen bauran pemasaran (marketing mix) pendidikan
sekolah/madrasah, sebagai berikut11 :
No Komponen Sub-Variabel Indikator
Produk jasa Pilihan konsentrasi Variasi pilihan
1
madrasah Nama madrasah Reputasi prospek madrasah

10
Muhammad Mukhtar S, Pemasaran dan Upaya Mempengaruhi Harapan .....,172-174.
11
Imam Machali dan Ara Hidayat, Op.Cit, 295.

12
SPP, biaya pembangunan,
Penetapan harga
biaya laboratorium
Harga jasa
2 Discount Beasiswa
madrasah
Pembayaran Prosedur pembayaran
Syarat kredit Syarat kredit
Dekat dengan pusat kota,
Lingkungan luas lahan parkir dan
Lokasi jasa
3 kondusif
madrasah
Angkutan umum dan
Transportasi
tingkat kemacetan rendah
Iklan, radio, TV, billboard,
Adversiting
brosur, spanduk
Promosi jasa Promosi penjualan Pameran, invitasi
4
madrasah Penjualan tatap muka Kontak langsung
Kegiatan hubungan
Hubungan masyarakat
masyarakat
Kompetensi administrator
Administrator
yang profesional
Kompetensi guru yang
5 Person/SDM Guru
profesional
Kompetensi karyawan yang
Karyawan
profesional
Kesesuaian gaya estetika
Gaya bangunan
dan fungsional
Bukti fisik jasa
6 Sarana pendidikan,
madrasah
Fasilitas penunjang peribadatan, olahraga dan
keamanan
Kualitas jasa KBM Proses KBM, kualitas KBM
Proses jasa
7 Kualitas jasa Realibility, responsiveness,
pendidikan
administrasi assurance and empaty

13
BAB III
KESIMPULAN

Dari penjelasan terkait pembahasan konsep pemasaran dan upaya


mempengaruhi harapan stakeholder pendidikan, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Pemasaran merupakan sebuah proses interaksi antara keuda belah pihak,
antaranya produsen dengan konsumen. Produsen selaku yang
menghasilkan suatu produk harus mampu menyajikan produk-produk
unggul yang dibutuhkan dan diinginkan oleh seorang konsumen. Dalam
hal ini antara lembaga pendidikan dengan masyarakat atau stakeholder
lainnya. Kegiatan tersebut dicapai dengan muara akhir ialah kepuasan
bersama. Meskipun dalam perjalanannya ada banyak faktor yang
mempengaruhi keberhasilan pemasaran, akan tetapi untuk mencapai itu
semua harus dibutuhkan langkah-langkah jitu. Di mana konsep ini harus
dimatangkan dengan berbagai pihak, tidak hanya seorang kepala sekolah
saja, melainkan tenaga pendidik, tenaga kependidikan serta stakeholder
lainnya juga turut serta.
2. Berhasilnya suatu sekolah dapat tercapai ketika orang-orang yang
terhimpun dalam lembaga saling berkolaborasi. Program-program sekolah
yang telah disusun hendaknya bisa tersampaikan ke masyarakat luas,
dengan mengacu kebutuhan, keinginan masyarakat serta kemajuan zaman.
Indikasi tersebut menjadi awal untuk bisa mempengaruhi harapan
masyarakat melalui perencanaan dan pelaksanaan program. Di antaranya
ialah unsur bauran pemasaran yang terdiri tujuh unsur di dalamnya yang
sering disingkat dengan 7P yaitu terdiri dari 4P tradisional yang digunakan
dalam pemasaran barang dan 3P sebagai perluasan bauran pemasaran.

14
DAFTAR PUSTAKA

Mukhtar S, Muhammad. 2017. Pemasaran dan Upaya Mempengaruhi Harapan


Stakeholder Dalam Lembaga Pendidikan Islam. Jurnal Tarbawi, Vol.
14. No. 2.

Machali, Imam dan Ara Hidayat. 2016. The Handbook of Education Management:
Teori dan Praktik Pengelolaan Sekolah/Madrasah di Indonesia.
Jakarta : Kencana.

Muhaimin, dkk. 2012. Manajemen Pendidikan : Aplikasinya dalam Penyusunan


Rencana Pengembangan Sekolah/Madrasah. Jakarta : Kencana.

Amran. 2015. Faktor Penentu Keberhasilan Pengelolaan Satuan Pendidikan,


Jurnal Manajer Pendidikan, Vol. 9. No. 2.

15

Anda mungkin juga menyukai