Anda di halaman 1dari 21

Tugas Manajemen Pemasaran

Designing Marketing Mix that Wins for MM FBE UII


“Mengenal MM UII Lebih Dekat”

Dosen Pengampu:
Arif Hartono, S.E., M.Ec., Ph.D.

Disusun Oleh:
Bagas Nalendro I.S (19911057)
Tri Kuncoro Prasetyo Hutomo (20911012)

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2021
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah tonggak utama dalam pembangunan suatu negara, dikarenakan
pendidikan dapat memicu perkembangan sumber daya manusia yang nantinya sumber daya
tersebut dijadikan komponen penting dalam pembangunan. Setiap manusia berhak untuk
mendapatkan pendidikan yang layak, untuk dapat meningkatkan dan mengembangkan
potensi diri seperti kecerdasan, keterampilan, motivasi diri, dan sebagainya. Jenis dan sistem
pendidikan yang mereka dapatkan pun berbeda-beda tergantung pada minat dan bakatnya.
Pada saat ini, kondisi global menuntut setiap manusia untuk menyelesaikan pendidikan
hingga tingkat yang lebih tinggi, yakni Strata-1, Strata-2, bahkan Strata-3. Tak jarang banyak
orang berlomba-lomba meningkatkan jenjang pendidikannya agar dapat bersaing di dunia
global yang berkembang pesat. Jenjang Strata-1 kini sudah dianggap menjadi kewajiban dan
hal yang mainstream karena syarat pekerjaan mayoritas mengkualifikasikan minimal
berpendidikan Strata-1, sehingga untuk meningkatkan daya saing, orang-orang banyak
memutuskan untuk melanjutkan ke strata yang lebih tinggi lagi. Selain sebagai sarana untuk
meningkatkan potensi diri dan meningkatkan daya saing, pendidikan tinggi, khususnya strata-
2, juga mendukung peningkatan karir dan pekerjaan setiap orang yang telah bekerja di suatu
perusahaan/ instansi.
Terkait masalah pendidikan dalam rangka pembangunan negara, Indonesia masih
tertinggal jauh dengan negara lain. Hal ini terlihat dari Human Development Index (HDI)
Indonesia. HDI merupakan ringkasan ukuran—yang diterbitkan oleh Human Development
Report (HDR) dari United Nations Development Programme (UNDP)—dari rata-rata
pencapaian dimensi-dimensi utama dalam perkembangan manusia, yang meliputi : harapan
hidup terkait kesehatan, masa sekolah, rata-rata masa sekolah / pendidikan, dan pendapatan
nasional bruto per kapita untuk standar hidup.
Jumlah penduduk Indonesia menduduki posisi keempat terbesar di dunia. Namun,
hanya 8,5 persen berhasil lulus pendidikan tinggi (Kompas.com, 2021). Dibandingkan
dengan negara-negara tetangga di Asia Tenggara, Indonesia menduduki peringkat kelima.
HDI Indonesia kalah dari Singapura, Brunei Darusssalam, Malaysia, dan Thailand (Citradi,
2020).
Maka dari itu, dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia saat ini, banyak
penyelenggara pendidikan di Indonesia yang berwujud institusi didirikan. Institusi-institusi
tersebut menawarkan beragam program dan sistem yang berbeda sesuai tujuan awal
didirikan.
Salah satu institusi pendidikan yang menawarkan program pengembangan diri serta
karir adalah Magister Manajemen Universitas Islam Indonesia. Program Studi Magister
Manajemen Universitas Islam Indonesia (Prodi MM UII) merupakan program pendidikan
tinggi pada jenjang magister yang berdiri sejak tahun 1993 dan saat ini telah terakreditasi
unggul dan terakreditasi secara internasional. Program Studi MM UII mendidik mahasiswa
untuk memiliki konseptual, analitis, sintesis, kemampuan manajerial dan praktis dalam
rangka mengembangkan bisnis, serta membuat kebijakan bisnis ketika menghadapi tantangan
perubahan dalam skala nasional, regional, dan internasional berdasarkan nilai-nilai Islam.
Profil lulusan MM UII diharapkan mampu mencapai kompetensi di atas. Oleh karena itu,
lulusan MM UII diberikan pengetahuan Manajemen bisnis dan materi pelajaran lain yang
relevan, yang disajikan dalam bentuk studi bisnis dan kasus. Nilai-nilai keislaman yang
tertanam di seluruh civitas akademika Universitas Islam Indonesia juga ditanamkan pada
mahasiswa Magister Manajemen (UII, 2020).
Sebagai penyelenggara pendidikan swasta, MM UII juga harus memperhatikan
bagaimana pemakai jasa pendidikan—dalam hal ini adalah mahasiswa S1 fresh graduate dan
yang sudah bekerja—memandang MM UII sebagai penyelenggara pendidikan yang
kompeten serta berkualitas. MM UII bekerja tidak hanya menciptakan nilai bagi diri mereka
sendiri, tetapi bagaimana menyampaikannya kepada target yang diinginkan, yakni mahasiswa
lulusan S1.
Menurut Kotler & Keller (2015), penciptaan nilai yang berhasil membutuhkan
penyampaian nilai yang berhasil pula. Penyampaian nilai dilakukan lewat pemasaran-
pemasaran yang di dalamnya berisi komponen-komponen penting yang saling terkait/
membaur, yang selanjutnya disebut bauran pemasaran (marketing mix). Bauran pemasaran
adalah seperangkat alat pemasaran taktis yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan
respons yang diinginkan di pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari segala sesuatu yang
dapat dilakukan perusahaan untuk melibatkan konsumen dan memberikan nilai pelanggan.
Banyaknya kemungkinan dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok variabel—4P,
yakni : Product (Produk), Price (Harga), Place (Tempat), Promotion (Promosi) (Kotler &
Armstrong, 2018). Kemudian berkembang menjadi tujuh kelompok variabel dengan
tambahan Process (Proses), Physical Evidence (Tampilan fisik), dan People (Orang-orang).
Program pemasaran yang efektif memadukan unsur-unsur bauran pemasaran ke dalam
program pemasaran terpadu yang dirancang untuk mencapai tujuan pemasaran perusahaan
dengan melibatkan konsumen dan memberikan nilai kepada mereka. Bauran pemasaran
merupakan perangkat alat taktis perusahaan untuk menetapkan posisi yang kuat di pasar
sasaran. (Kotler & Armstrong, 2018).
Dari pemaparan di atas, penting bagi MM UII ketika ingin menyampaikan nilainya
kepada mahasiswa sebagai target pemasaran harus memperhatikan bauran pemasaran 7P.
Agar dapat menetapkan posisi yang kuat di pasar sasaran bersaing dengan program serupa
yakni MM dari universitas lainnya. Karena meski MM UII telah terakreditasi nasional dan
internasional, akan sulit hal tersebut disampaikan sebagai nilai penting kepada target
pemasarannya jika tidak diterapkan strategi bauran pemasaran yang baik dan sesuai dengan
perkembangan zaman. Penetapan posisi yang efektif juga dapat didukung dengan
diferensiasi, yakni membedakan apa yang ditawarkan kepada pasar untuk menciptakan nilai
kepada pelanggan yang unggul. Masyarakat perlu mengenal MM UII lebih dekat, dengan
begitu nilai unggul yang ada dalam MM UII dapat tersampaikan dengan baik kepada
pelanggan. Oleh karena itu, penting diadakannya misi pemasaran “Mengenal MM UII Lebih
Dekat”.

B. DASAR TEORI
1. Strategi Pemasaran dan Bauran Pemasaran
Rencana strategis mendefinisikan misi dan tujuan perusahaan secara keseluruhan.
Peran-peran pada pemasaran ditunjukkan pada Gambar di bawah, yang mana merangkum
aktivitas utama yang terlibat dalam mengelola strategi pemasaran yang digerakkan oleh
pelanggan (mahasiswa) dan bauran pemasaran.
Konsumen berada di tengah, karena tujuannya adalah untuk menciptakan nilai bagi
pelanggan dan membangun hubungan pelanggan yang menguntungkan. Berikutnya adalah
strategi pemasaran—logika pemasaran yang diharapkan perusahaan untuk menciptakan
nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang menguntungkan. Perusahaan memutuskan
pelanggan mana yang akan dilayaninya (segmentasi dan penargetan) dan bagaimana
caranya (diferensiasi dan positioning). Hal ini mengidentifikasi pasar secara keseluruhan
kemudian membaginya menjadi segmen yang lebih kecil, memilih segmen yang paling
menjanjikan, dan berfokus pada melayani dan memuaskan pelanggan di segmen ini.
Dipandu oleh strategi pemasaran, perusahaan merancang bauran pemasaran terpadu yang
terdiri dari faktor-faktor di bawah kendalinya—produk, harga, tempat, dan promosi (empat
P). Untuk menemukan strategi dan bauran pemasaran terbaik, perusahaan melakukan
analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian pemasaran. Melalui kegiatan ini,
perusahaan mengawasi dan menyesuaikan diri dengan para pelaku dan kekuatan di
lingkungan pemasaran.

2. Strategi Pemasaran Berbasis Nilai Pelanggan


Perusahaan sadar bahwa mereka tidak dapat secara menguntungkan melayani semua
konsumen di pasar tertentu—setidaknya tidak semua konsumen dengan cara yang sama.
Ada terlalu banyak jenis konsumen yang berbeda dengan terlalu banyak jenis kebutuhan
yang berbeda. Sebagian besar perusahaan berada dalam posisi untuk melayani beberapa
segmen yang lebih baik daripada yang lain. Intinya, setiap perusahaan harus membagi total
pasar, memilih segmen terbaik, dan merancang strategi untuk melayani segmen yang dipilih
secara menguntungkan. Proses ini melibatkan segmentasi pasar, penargetan pasar,
diferensiasi, dan positioning.

Segmentasi Pasar
Di dalam pasar ada banyak jenis konsumen, produk, dan kebutuhan. Pemasar harus
menentukan segmen mana yang menawarkan peluang terbaik. Konsumen dapat
dikelompokkan dan dilayani dengan berbagai cara berdasarkan faktor geografis, demografis,
psikografis, dan perilaku. Proses membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang berbeda
yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda dan yang mungkin
memerlukan strategi atau bauran pemasaran yang terpisah, selanjutnya disebut segmentasi
pasar. Setiap pasar memiliki segmen, tetapi tidak semua cara segmentasi pasar sama-sama
berguna. Segmen pasar terdiri dari konsumen yang merespon dengan cara yang sama
terhadap serangkaian upaya pemasaran tertentu.

Penargetan Pasar
Setelah perusahaan menentukan segmen pasarnya, perusahaan tersebut dapat
memasuki satu atau banyak segmen tersebut. Penargetan pasar melibatkan evaluasi daya tarik
setiap segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen untuk dimasuki. Perusahaan harus
menargetkan segmen di mana ia dapat secara menguntungkan menghasilkan nilai pelanggan
terbesar dan mempertahankannya dari waktu ke waktu.

Diferensiasi dan Positioning Pasar


Setelah perusahaan memutuskan segmen pasar mana yang akan dimasuki,
perusahaan harus menentukan bagaimana membedakan penawaran pasarnya untuk setiap
segmen sasaran dan posisi apa yang ingin diduduki dalam segmen tersebut. Pemasar ingin
mengembangkan posisi pasar yang unik untuk produk mereka. Jika suatu produk dianggap
persis seperti produk lain di pasar, konsumen tidak akan memiliki alasan untuk membelinya.
Positioning adalah tentang mengatur suatu produk untuk menempati tempat yang jelas, khas,
dan diinginkan, relatif terhadap produk pesaing di benak konsumen sasaran. Pemasar
merencanakan posisi yang membedakan produk mereka dari merek pesaing dan memberi
mereka keuntungan terbesar di pasar sasaran mereka.
Dalam memposisikan mereknya, perusahaan pertama-tama mengidentifikasi
kemungkinan perbedaan nilai pelanggan yang memberikan keunggulan kompetitif untuk
membangun posisinya. Perusahaan dapat menawarkan nilai pelanggan yang lebih besar
dengan menetapkan harga yang lebih rendah daripada pesaing atau menawarkan lebih banyak
manfaat untuk membenarkan harga yang lebih tinggi. Tetapi jika perusahaan menjanjikan
nilai yang lebih besar, maka ia juga harus memberikan nilai yang lebih besar itu. Jadi,
penentuan posisi yang efektif dimulai dengan diferensiasi—yakni makna sebenarnya adalah
membedakan penawaran pasar perusahaan untuk menciptakan nilai pelanggan yang unggul.

3. Mengembangkan Bauran Pemasaran Terintegrasi (Integrated Marketing Mix)


Setelah menentukan strategi pemasaran secara keseluruhan, perusahaan siap untuk
mulai merencanakan rincian bauran pemasaran, salah satu konsep utama dalam pemasaran
modern. Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran taktis yang dipadukan
perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkan di pasar sasaran. Bauran pemasaran
terdiri dari segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan untuk melibatkan konsumen dan
memberikan nilai pelanggan. Banyaknya kemungkinan dapat dikumpulkan ke dalam empat
kelompok variabel—empat P (Four Ps).
 Product (Produk) berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan
kepada pasar sasaran.
 Price (Harga) adalah sejumlah uang yang harus dibayar pelanggan untuk
mendapatkan produk.
 Place (Tempat) mencakup aktivitas perusahaan yang membuat produk tersedia bagi
konsumen sasaran.
 Promotion (Promosi) mengacu pada aktivitas yang mengomunikasikan keunggulan
produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya.
Program pemasaran yang efektif memadukan unsur-unsur bauran pemasaran ke
dalam program pemasaran terpadu yang dirancang untuk mencapai tujuan pemasaran
perusahaan dengan melibatkan konsumen dan memberikan nilai kepada mereka. Gambar di
bawah ini menunjukkan alat pemasaran di bawah setiap poin P.

Dari sudut pandang pembeli, pada saat ini, empat P mungkin lebih baik jika
digambarkan sebagai empat A (Four As), yakni sebagai berikut :
Empat P Empat A
Product Acceptability
Price Affordability
Place Accessibility
Promotion Awareness

Di bawah framework yang lebih berpusat pada pelanggan, acceptability


(penerimaan) adalah sejauh mana produk melebihi harapan pelanggan; affordability
(keterjangkauan) adalah sejauh mana pelanggan bersedia dan mampu membayar harga
produk; accessibility (akses) adalah sejauh mana pelanggan dapat dengan mudah memperoleh
produk; dan awareness (kesadaran) adalah sejauh mana pelanggan diberikan informasi
tentang fitur produk, dibujuk untuk mencobanya, dan diingatkan untuk membeli kembali.
Empat A berhubungan erat dengan empat P. Desain produk mempengaruhi penerimaan,
harga mempengaruhi keterjangkauan, tempat mempengaruhi aksesibilitas, dan promosi
mempengaruhi kesadaran konsumen akan keberadaan produk tersebut. Pemasar sebaiknya
memikirkan empat A terlebih dahulu dan kemudian membangun empat P.

4. Mengelola Upaya Pemasaran (Managing the Marketing Effort)


Dalam mengelola pemasaran, terdapat lima jenis fungsi pemasaran, yang terdiri dari
analisis, perencanaan, implementasi, organisasi dan kontrol. Pertama, perusahaan
mengembangkan rencana strategis di seluruh perusahaan dan menerjemahkannya ke dalam
pemasaran dan rencana lain untuk setiap divisi, produk, dan merek. Melalui implementasi
dan organisasi, perusahaan mengubah rencana menjadi tindakan. Pengendalian terdiri dari
mengukur dan mengevaluasi hasil kegiatan pemasaran dan mengambil tindakan korektif jika
diperlukan. Analisis pemasaran memberikan informasi dan evaluasi yang diperlukan untuk
semua kegiatan pemasaran lainnya.
Rencana. Strategi Pemasaran, dan Implementasi Pemasaran
Perencanaan pemasaran melibatkan pemilihan strategi pemasaran yang akan
membantu perusahaan mencapai tujuan strategis secara keseluruhan. Rencana pemasaran
yang terperinci diperlukan untuk setiap bisnis, produk, atau merek, seperti tabel berikut.
Strategi pemasaran terdiri dari strategi khusus untuk pasar sasaran, penentuan
posisi, bauran pemasaran, dan tingkat pengeluaran pemasaran. Ini menguraikan bagaimana
perusahaan bermaksud untuk melibatkan pelanggan sasaran dan menciptakan nilai untuk
menangkap nilai sebagai imbalannya. Di bagian ini, perencana menjelaskan bagaimana setiap
strategi merespons ancaman, peluang, dan masalah kritis yang dijabarkan sebelumnya dalam
rencana. Implementasi pemasaran adalah proses yang mengubah pemasaran rencana ke
dalam pemasaran tindakan untuk mencapai tujuan pemasaran strategis.

Kontrol Pemasaran
Kontrol pemasaran merupakan proses mengukur dan mengevaluasi hasil dan
mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa tujuan tercapai. Kontrol pemasaran
terdiri dari tiga langkah, pertama menetapkan tujuan pemasaran yang spesifik, kedua
mengukur kinerjanya di pasar dan mengevaluasi penyebab perbedaan antara kinerja yang
diharapkan dan yang sebenarnya, dan ketiga yakni manajemen mengambil tindakan korektif
untuk menutup kesenjangan antara tujuan dan kinerja
C. PEMBAHASAN
Marketing mix pada Perguruan Tinggi
Banyaknya Perguruan Tinggi yang sejenis dan baru serta mempunyai berbagai
keunggulan memunculkan adanya persaingan antar Perguruan Tinggi. Meningkatnya
persaingan perekonomian juga sangat mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap
pendidikan khususnya Perguruan Tinggi. Untuk dapat tetap bertahan dan eksis, Perguruan
Tinggi yang baru dan lama harus memiliki strategi dalam mendapatkan hati masyarakat
Indonesia. Peningkatakan mutu dan kualitas pendidikan harus berorientasi pada kepuasan
pelanggan (costumer satisfaction) yang dalam konteks Perguruan Tinggi adalah mahasiswa
sebagai pihak pelanggan. Mahasiswa merupakan pihak paling penting. Tanpa mahasiswa,
tidak akan ada permintaan dalam Perguruan Tinggi. Mahasiswa merupakan konsumen
Perguruan Tinggi yang harus diperlakukan dengan baik yaitu dengan melayani,
mengarahkan, dan mendidik. Untuk mewujudkan pelayanan Perguruan Tinggi yang prima
dan memuaskan mahasiswa dalam rangka merekrut mahasiswa untuk bergabung bersama
Perguruan Tinggi, diperlukan strategi-strategi pemasaran Perguruan Tinggi khususnya bauran
pemasaran (marketing mix).
Unsur-unsur yang terdapat dalam bauran pemasaan ada tujuh hal yang biasa disingkat
dengan 7P yaitu terdiri dari 4P tradisional yang digunakan dalam pemasaran barang dan 3P
sebagai perluasan bauran pemasaran. Unsur 4P yaitu product (produk) : jasa seperti apa yang
ditawarkan, price (harga) : strategi penentuan harga, place (lokasi/tempat) : di mana tempat
jasa diberikan, promotion (promosi) : bagaimana promosi dilakukan. Sedangkan unsur 3P
adalah people (SDM) : kualitas, kualifikasi, dan kompetensi yang dimiliki oleh orang-orang
yang terlibat dalam pemberian jasa, process (proses) : yakni bagaimana Perguruan Tinggi
menyediakan dan menyalurkan jasa, physical evidence (tampilan fisik) : tentang bagaimana
nilai Perguruan Tinggi dalam pandangan pelanggan calon mahasiswanya khususnya dalam
tampilan fisiknya. Untuk lebih memahami strategi-strategi tersebut, diberikan penjelasan
untuk setiap poin :
a. Product (produk)
Produk Perguruan Tinggi berupa jasa hanya bisa dikonsumsi oleh konsumen pada saat
proses produksi berlangsung. Sementara produk barang dan jasa selain pendidikan
yang terlihat secara fisik biasanya diproduksi di pabrik atau di tempat-tempat tertentu
kemudian didistribusikan oleh distributor ke toko-toko dan baru dikonsumsi oleh
konsumen. Pada bidang jasa pendidikan, faktor penyedia jasa pendidikan (orang)
langsung berperan dalam proses produksi tersebut. Lembaga pendidikan tidak lagi
hanya bersaing lewat produk yang dihasilkannya saja, tetapi lebih banyak bersaing
dalam aspek tambahan pada produknya, seperti kemudahan dalam mendaftar,
ekstrakulikuler yang bervariasi, dan faktor-faktor lain yang dapat menguntungkan
pelanggan pendidikan. Maka untuk merencanakan penawaran atau produk, pemasar
perlu memahami tingkatan produk yaitu sebagai berikut:
 Core benefit (produk utama/inti), merupakan manfaat dasar yang sebenarnya
dibeli oleh pelanggan, dalam hal ini adalah manfaat pendidikan yang
sebenarnya dibutuhkan oleh mahasiswa dalam meraih masa depan yang baik
serta menunjang karir.
 Basic product atau versi dasar dari suatu produk, dalam hal ini misalnya
pengetahuan dan keterampilan yang memiliki ciri sebagai perguruan tinggi
bisnis yang berasaskan nilai-nilai Islam;
 Expected product (produk harapan), yaitu sejumlah atribut yang menyertai, di
antaranya adalah kurikulum, silabus, tenaga pendidik lulusan universitas luar
negeri, dan sebagainya;
 Augmented product (produk pelengkap), merupakan produk tambahan dengan
tujuan agar berbeda dengan produk pesaing, misalnya output dari universitas
tersebut mampu berbahasa Inggris baik lisan maupun tulisan, dan sebagainya;
 Potential product (produk potensial), yaitu seluruh tambahan dan perubahan
yang mungkin didapat produk tersebut adalah pengakuan lulusan lembaga
tersebut di dunia kerja
Pada Perguruan Tinggi, produk/jasa yang ditawarkan kepada mahasiswa
adalah reputasi, prospek, dan variasi pilihan. Perguruan Tinggi yang baik
menawarkan reputasi/mutu pendidikan yang tinggi, prospek bagi mahasiswa setelah
lulus, dan pilihan konsentrasi berbagai program yang bervariasi sehingga calon
mahasiswa dapat memilih bidang yang sesuai dengan bakat dan minat mereka. Produk
jasa Perguruan Tinggi harus memiliki keunggulan perbedaan yang berlangsung terus-
menurus, perbedaan tersebut harus memenuhi empat kriteria yaitu:
 costumer benefit, perbedaan tersebut harus dilihat oleh konsumen sebagai
manfaat yang penting
 unique, manfaat yang ditawarkan tidak sama dengan yang ditawarkan
pesaing
 sustainable, keungulan harus tidak dapat ditiru oleh pesaing, sehingga
diperlukan hambatan agar tidak ditiru pesaing
 profitable, Perguruan Tinggi harus dapat menawarkan produk dengan
struktur harga jumlah yang menguntungkan bagi Perguruan Tinggi

b. Price (Harga)
Harga (price) dalam pemasaran merupakan jumlah uang yang harus
dibayarkan oleh konsumen untuk mendapatkan suatu produk. Penentuan harga
menentukan pendapatan dari suatu usaha atau bisnis karena sangat signifikan di dalam
penentuan nilai atau manfaat yang dapat diberikan kepada pelangan dan memainkan
peranan penting dalam gambaran kualitas jasa. Harga dalam konteks jasa pendidikan
merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan oleh mahasiswa untuk mendapatkan jasa
pendidikan yang ditawarkan oleh suatu Perguruan Tinggi. Harga akan sejalan dengan
dengan produk/jasa pendidikan yang ditawarkan. Semakin tinggi mutu suatu produk,
misal Perguruan Tinggi memiliki kualitas Internasional (berstandar internasional),
akan menetapkan harga diatas rata-rata. Namun, mahasiswa akan tetap membayar
harga tersebut guna mendapatkan pendidikan bermutu tinggi. Seperti di kampus UII,
daftar biaya perkiraan studi selama menempuh pendidikan di Program Magister
Manajemen (MM) UII, baik kelas regular pagi maupun kelas eksekutif adalah sebagai
berikut :
Jenis Pembayaran Kelas Reguler Pagi Kelas Eksekutif
Registrasi & Pra Program Rp 5.000.000 Rp 5.000.000
SPP Semester I RP 8.000.000 Rp 9.000.000
SPP Semester II RP 8.500.000 Rp 9.000.000
SPP Semester III RP 11.000.000 Rp 11.500.000
SPP Semester IV RP 6.150.000 Rp 6.150.000
Total RP 38.650.000 RP 40.650.000
Biaya kuliah yang diberikan cukup mewakili pelayanan serta kualitas yang
diberikan. Apabila dibandingkan dengan program MM dari salah satu universitas di
Yogyakarta, seperti pada tabel di bawah, biaya tidak terlalu jauh, namun akreditasi
masih dalam skala nasional. Sehingga hal ini dapat dijadikan nilai lebih bagi MM UII
sebagai program MM tertua di Indoensia dan berbiaya terjangkau dengan akreditasi
unggul secara nasional dan internasional.
Biaya kuliah MM Universitas lain
Matrikulasi Rp 1.250.000,-
Angsuran I Rp 11.455.000,-
Angsuran II Rp 11.455.000,-
Angsuran III Rp 10.775.000,-
TOTAL Rp 34.935.000,-

Dua alternatif pilihan waktu yakni regular pagi dan eksekutif malam juga
menjadi nilai unggul bagi MM UII lewat penyelenggaraan perkuliahan yang dapat
dijangkau semua kalangan.

c. Lokasi/Tempat (Place)
Letak lokasi mempunyai peranan yang sangat penting, karena lingkungan di mana
jasa disampaikan merupakan bagian dari nilai dan manfaat jasa yang dipersepsikan
cukup berperan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan pilihan. Dalam hal
ini, penyelenggara pendidikan MM UII mempertimbangkan faktor-faktor:
(1) Akses, yaitu kemudahan mencapai lokasi;
(2) Vasibilitas, yaitu lembaga tersebut dapat terlihat dengan jelas keberadaan
fisiknya;
(3) Lalu lintas dalam arti tingginya tingkat kemacetan akan mempengaruhi minat
customer terhadap jasa tersebut;
(4) Tempat parkir yang luas;
(5) Ketersediaan lahan untuk kemungkinan perluasan usaha.

d. Promosi (Promotion)
Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program
pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, tidak akan ada nilainya bila
konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk tersebut akan
berguna untuk merek. Promosi bertujuan untuk memberikan informasi dan
menyakinkan konsumen akan manfaat produk yang dihasilkan. Promosi yang tidak
sesuai dengan kualitas atau kompetensi, misalnya promosi yang menampilkan
imajinasi yang terlalu tinggi bagi konsumennya, adalah termasuk dalam praktik
penipuan dan kebohongan.
Maka Pengelola Perguruan Tinggi hendaknya dapat mengomunikasikan pesan-
pesan pemasaran Perguruan Tinggi yang diharapkan pasar. Perguruan Tinggi sebagai
lembaga ilmiah akan lebih elegan apabila bentuk-bentuk komunikasi disajikan dalam
format ilmiah, seperti menyelenggarakan kompetensi bidang studi, forum
ilmiah/seminar, dan yang paling efektif adalah publikasi prestasi oleh media
independen seperti berita dalam media massa, komunikasi yang sengaja dilakukan
perguruan tinggi dalam bentuk promosi atau bahkan iklan sekalipun. Bentuk dan
materi pesan agar dapat dikemas secara elegan namun menarik perhatian agar
Perguruan Tinggi tetap dalam image sekolah sebagai pembentuk karakter dan nilai
yang baik.
Seiring dengan berkembangnya era digitalisasi saat ini, periklanan lewat
media digital harus menjadi fokus dari periklanan MM UII. Media massa tidak hanya
televisi, radio, dan koran, karena tidak dapat dipungkiri bahwa jumlah konsumen pada
sektor tersebut sudah mulai menurun. Komunikasi pemasaran saat ini didominasi
periklanan lewat media desktop dan smartphone. Menurut berita pada Februari 2021,
Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 ini mencapai 202,6 juta jiwa. Jumlah
ini meningkat 15,5 persen atau 27 juta jiwa jika dibandingkan pada Januari 2020 lalu
(Riyanto, 2021). Daripada menggunakan media masa klasik seperti televisi, koran,
dan radio yang hanya tayang secara lokal, media digital lewat internet akan
menjangkau konsumen di seluruh Indonesia dan prosentase orang usia produktif yang
melihat iklan akan jauh lebih banyak. Ada beberapa alternatif periklanan lewat
internet sesuai dengan misi periklanan yakni, “Mengenal MM UII Lebih Dekat”, di
antaranya :

a) Membuat akun media sosial berupa Instagram Business Account, Facebook


Fanpage, dan Twitter.
Ketiga akun media sosial yang populer ini dapat dijadikan akun
institusi formal dan dapat digunakan untuk promosi program magister serta
event-event yang diselenggarakan MM UII. Postingan dapat dibuat terjadwal,
misalkan hari Senin posting mengenai kata-kata motivasi, Selasa event
kampus, Rabu tentang berita-berita terkini di Indonesia, Kamis mengiklankan
pendaftaran mahasiswa baru, dan sebagainya. Hal ini dapat dijadikan sarana
menambah followers/ massa yang tidak hanya dari kalangan mahasiswa tapi
masyarakat umum yang sedang berselancar dunia maya. Tentunya admin
harus senantiasa aktif untuk menjawab komentar dan pesan. Respon yang baik
akan menimbulkan feedback yang baik pula. Selain itu dengan menggunakan
akun media sosial tersebut, admin dapat mengiklankan postingannya dengan
cara membayar dengan credit card atau virtual credit card dengan nominal
sesuai jangkauan dan lama waktu yang diinginkan. Semakin luas jangkauan,
biaya semakin tinggi.

Contoh tampilan iklan di Instagram

b) Membuat akun Youtube resmi khusus MM UII


MM UII dapat memposting video profil program pascasarjana,
cuplikan kegiatan perkuliahan, outbond mahasiswa, cuplikan sidang tesis,
seminar, dan publikasi. Hal ini dilakukan agar masyarakat umum khususnya
pengamat bisnis dan ilmu ekonomi untuk mengetahui apa saja kegiatan yang
dilakukan MM UII serta mendapatkan manfaat daripadanya.

Contoh tampilan video profil kampus 2021


c) Menerapkan SEO (Search Engine Optimization) untuk Website Resmi MM
UII
SEO adalah upaya mengoptimasi website untuk mendapatkan
peringkat teratas dari hasil pencarian. Sehingga ketika pengguna internet
mengetikkan “magister manajemen” atau “kuliah S2 manajemen”, yang
muncul pertama dalam daftar pencarian adalah website resmi MM UII. Hal ini
memicu popularitas MM UII di antara program magister manajemen yang
lainnya.

Contoh tampilan hasil pencarian ketika mengetikkan “magister manajemen”

d) Membuat komunitas alumni MM UII


Alumni sangat berperan dalam membantu pengembangan lembaga
perguruan tinggi. Pengembangannya bisa meliputi inspirator dan role model,
mentor karir, memberikan keahlian, peluang untuk mengakses pengembangan
professional, meningkatkan upaya perekrutan siswa/ mahasiswa,
meningkatkan upaya dalam mengumpulkan dana serta mendukung reputasi
lembaga. Fokus pada masalah pemasaran, alumni dapat mendorong
mahasiswa dalam mempertimbangkan masuk universitas. Para alumni juga
dapat menunjukkan kepada mahasiswa tentang cara bergabung pada bidang
kerja setelah menyelesaikan studi. Pengalaman di universitas dan keberhasilan
alumni dalam pekerjaan mereka dapat menjadi faktor penting bagi mahasiswa
memilih universitas. Selain itu, alumni yang telah berhasil pada sektor
pekerjaan baik lokal, nasional, maupun internasional telah mengesahkan
kualitas dan efektivitas program pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat sebuah perguruan tinggi. Semakin berpengaruh posisi
alumni dalam pekerjaan mereka, semakin tinggi pengakuan masyarakat
terhadap universitas (Dr. H. Muhammad Munadi, 2018).

e. People (Sumber Daya Manusia)


People (SDM) dalam konteks pendidikan adalah orang-orang yang terlibat dalam
proses penyampaian jasa Perguruan Tinggi. Sumber daya manusia pada Perguruan
Tinggi dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu administrator, dosen, dan pegawai.
Ketiganya perlu memiliki kompetensi yang tinggi. Karena pada pelaksanaanya,
merekalah yang secara langsung menyampaikan jasa kepada para mahasiswa
sehingga tingkat puas atau tidaknya para mahasiswa tergantung dengan cara
penyampaian jasa yang dilakukan oleh para sumber daya tersebut. Untuk itu
pemilihan (recruitment) sumber daya manusia akan bekerja dalam suatu lembaga
Perguruan Tinggi harus dilakukan dengan secermat dan sebaik mungkin. Karena
merekalah yang akan menjadi ujung tombak dalam penyampaian jasa pendidikan
kepada para mahasiswa. Suatu Perguruan Tinggi harus dapat membedakan produk
pelayanannya. Kunci keberhasilan dalam persaingan sering terletak pada penambahan
pelayanan yang menambah nilai serta meningkatkan kualitas.
Elemen layanan yang harus dipenuhi oleh SDM pada Perguruan Tinggi terhadap
konsumen sebagai berikut:
a. Keandalan (reliability), yaitu kemampuan dosen untuk memberikan jasa sesuai
dengan yang dijanjikan, terpercaya, akurat, dan konsisten.
b. Daya tanggap (responsiveness), yaitu kemauan dari karyawan dan pemilik
lembaga untuk membantu konsumen memberikan jasa dengan cepat dan
bermakna serta kesediaan mendengar dan mengatasi keluhan yang diajukan
konsumen atau pengguna jasa Perguruan Tinggi, misalnya penyediaan sarana
yang sesuai untuk menjamin terjadinya proses yang tepat.
c. Kepastian (assurance), yaitu berupa kemampuan karyawan untuk
menimbulkan keyakinan dan kepercayaan terhadap janji yang telah
dikemukakan kepada konsumen, misalnya janji dalam promosi.
d. Empati, yaitu kesedian dosen atau karyawan dan pengelola untuk lebih peduli
memberikan perhatian secara pribadi kepada peserta didik atau wali murid.
Apabila peserta didik atau wali murid memiliki keluhan, harus dicari solusi
untuk mencapai persetujuan harmonis dengan menunjukkan rasa peduli yang
tulus.
e. Berwujud (fangible), yaitu berupa penampilan fisik, peralatan dan berbagai
materi komunikasi, misalnya gedung dan kebersihan gedung serta penataan
ruang yang rapi.

f. Process (Proses)
Proses pada hakikatnya adalah gabungan semua aktivitas dalam
penyediaan jasa kepada pelanggan, umumnya terdiri dari: prosedur, jadwal,
mekanisme, aktivitas yang terkait erat dengan penyedia jasa. Proses-proses
dimana jasa diciptakan dan disampaikan kepada pelanggan merupakan faktor
utama dalam bauran pemasaran jasa karena pelanggan akan seringkali
mempresepsikan sistem penyampaian jasa sebagai bagian dari jasa itu sendiri.
Elemen proses sendiri memiliki arti suatu upaya perusahaan dalam
menjalankan dan melaksanakan aktivitasnya untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumennya. Dalam konteks institusi pendidikan, proses meliputi
bagaimana penyelenggaraan pendidikan dari mulai mahasiswa mendaftar hingga
lulus. MM UII senantiasa memberikan pelayanan terbaiknya dalam
menyelenggarakan perkuliahan yang komprehensif.

g. Phisycal Evidence (Fasilitas Fisik)


Fasilitas fisik merupakan suatu hal yang secara nyata turut
mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan
produk jasa yang di tawarkan. Unsur-unsur yang termasuk dalam sarana fasilitas
fisik antara lain dalam hal bangunan fisik, peralatan, perlengkapan, logo,
warna dan barang-barang laiinya yang disatukan dengan service yang
diberikan oleh perusahaan
Gedung perkuliahan di MM UII termasuk lengkap. Tersedia perangkat
LCD proyektor, ruangan ber-AC, coffee break, dan sebagainya yang menunjang
kenyamanan perkuliahan.

Kontrol Pemasaran
Setelah tim pemasaran MM UII menetapkan tujuan pemasaran yang spesifik dan
menerapkannya, mereka harus mengukur kinerjanya. Tolak ukur kinerja dapat dilihat dari
perolehan jumlah mahasiswa tiap periode dan dari survey mahasiswa. Survey meliputi lewat
saluran apa mahasiswa mengetahui program MM UII, bagaimana kejelasan informasi
penyelenggaraan pendidikan, serta kepuasan pelayanan. Kemudian di setiap akhir semester
diberikan survey kependidikan dan kepengajaran oleh dosen-dosen terkait. Hal ini bertujuan
untuk meningkatkan kinerja pemasaran serta kualitas internal MM UII. Selanjutnya dapat
dijadikan bahan bagi manajemen untuk mengambil tindakan korektif untuk menutup
kesenjangan antara tujuan dan kinerja.

D. KESIMPULAN
Magister Manajemen Universitas Islam Indonesia merupakan program
penyelenggaraan pendidikan pascasarjana yang memiliki akreditasi unggul secara nasional
dan internasional, terbukti dari kualitas pelayanan, pendidikan, dan pengajaran yang
diberikan. Selain itu, alternatif dua waktu yakni regular pagi dan eksekutif malam juga dapat
dijadikan kelebihan agar MM UII dapat dijangkau semua kalangan dengan mobilitas waktu
yang berbeda-beda. Namun nilai unggul tersebut harus disampaikan kepada pemakai jasa,
dalam hal ini mahasiswa lulusan S1, untuk dapat tertarik menempuh pendidikan di MM UII.
Tim pemasar harus memperhatikan bauran pemasaran yang terdiri dari empat kelompok
variabel—4P, yakni : Product (Produk), Price (Harga), Place (Tempat), Promotion
(Promosi). Kemudian berkembang menjadi tujuh kelompok variabel dengan tambahan
Process (Proses), Physical Evidence (Tampilan fisik), dan People (Orang-orang). Variabel 7P
ini akan mendukung apa, bagaimana, dan kapan strategi pemasaran yang tepat dilakukan.
Menyikapi era digitalisasi saat ini, penting untuk melakukan pemasaran yang
terintegrasi lewat desktop dan smartphone, di antaranya dengan membuat akun media sosial
Instagram Business, Fanpage Facebook, dan Twitter dengan menerapkan iklan berbayar agar
dapat menaikkan postingan guna menjangkau pengguna lebih jauh. Selain itu dapat juga
membuat video profil, cuplikan seminar, cuplikan siding tesis, dan lain sebagainya untuk
diunggah di Youtube mengingat pengguna Youtube sangatlah besar dan tersebar pada
berbagai distribusi usia. Serta penting untuk menerapkan SEO (Search Engine Optimization)
agar pencarian MM UII di search engine mencapai posisi teratas.
Peran alumni dalam pengembangan universitas pun dirasa cukup penting. Pengalaman
di universitas dan keberhasilan alumni dalam pekerjaan mereka dapat menjadi faktor penting
bagi mahasiswa memilih universitas. Selain itu, alumni yang telah berhasil pada sektor
pekerjaan baik lokal, nasional, maupun internasional telah mengesahkan kualitas dan
efektivitas program pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat sebuah
perguruan tinggi. Semakin berpengaruh posisi alumni dalam pekerjaan mereka, semakin
tinggi pengakuan masyarakat terhadap universitas

DAFTAR PUSTAKA

Citradi, T., 2020. Duh, Indeks Pembangunan Manusia RI No 107 dari 189 Negara! [Online] Available
at: https://www.cnbcindonesia.com/news/20201216142816-4-209558/duh-indeks-pembangunan-
manusia-ri-no-107-dari-189-negara/2 [Accessed 14 September 2021].
Dr. H. Muhammad Munadi, M.P., 2018. PEMBERDAYAAN ALUMNI UNTUK PENGEMBANGAN
PERGURUAN TINGGI. [Online] Available at: https://iain-surakarta.ac.id/pemberdayaan-alumni-
untuk-pengembangan-perguruan-tinggi/ [Accessed 19 September 2021].
Kompas.com, 2021. Hasil Sensus 2020: Hanya 8,5 Persen Penduduk Indonesia Tamat Kuliah. [Online]
Available at: https://www.kompas.com/edu/read/2021/02/04/144307671/hasil-sensus-2020-hanya-
85-persen-penduduk-indonesia-tamat-kuliah?page=all [Accessed Senin September 2021].
Kotler, P. & Armstrong, G., 2018. Principles of Marketing. United Kingdom: Pearson.
Kotler, P. & Keller, K.L., 2015. Marketing Management. 15th ed. London: Pearson.
Riyanto, G.P., 2021. Jumlah Pengguna Internet Indonesia 2021 Tembus 202 Juta. [Online] Available
at: kompas.com/tekno/read/2021/02/23/16100057/jumlah-pengguna-internet-indonesia-2021-
tembus-202-juta [Accessed 19 September 2021].
Sutrisno, B., 2020. TheJakartaPost. [Online] Available at:
https://www.thejakartapost.com/news/2020/12/17/2020-hdr-indonesia-retains-high-hdi-but-slips-
16-ranks-in-new-planetary-pressures-index.html [Accessed 13 September 2021].
UII, 2020. Rekognisi Global Untuk Calon Manager Profesional. [Online] Available at:
https://www.uii.ac.id/program-pendidikan/magister-
manajemen/#:~:text=Program%20Studi%20Manajemen%20Program%20Magister%20Universitas%2
0Islam%20Indonesia%20(Prodi%20MM,sintesis%2C%20manajerial%20dan%20praktis%20dalam
[Accessed 14 September 2021].

Anda mungkin juga menyukai