Anda di halaman 1dari 23

Wahana Islamika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam

Vol. 28 No. 1 (2022) pp. …….


pISSN: 2599-2929| eISSN: 2614-1124
Journal Homepage: http://wahanaislamika.ac.id

STRATEGI PEMASARAN PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN


DAYA SAING SD N SIDOAGUNG 2 DI ERA NEW NORMAL

Isnaeni Hartanti

(STAI Syubbanul Wathon Magelang)

Email: hartantiisnaeni@gmail.com

Abstrack : Pada zaman dewasa ini lembaga pendidikan belajar untuk


mampu bersaing dengan baik dalam mengatasi atau melebihi keinginan
dan kebutuhan masyarakat sebagai konsumen jasa pendidikan dengan
melakukan secara continue dalam semua aspek pendidikan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan. Oleh karena itu, strategi pemasaran
pendidikan harus benar-benar diatur seoptimal mungkin untuk bersaing
dengan lembaga pendidikan lainnya.. Tujuan umum penelitian ini adalah
untuk mengetahui strategi pemasaran jasa pendidikan di SD N
Sidoagung 2. Tujuan khusus adalah untuk mengetahui perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, hasil, factor penghambat dan
pendukung, serta langkah-langkah yang diterapkan dalam strategi
pemasaran jasa pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi
kualitatif. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, waka kesiswaan, dan
waka kurikulum. Metode pengelolaan data yang digunakan adalah
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengambilan data menggunakan
metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa strategi pemasaran jasa pendidikan yang
dilaksanakan sudah terlaksana dengan baik.

Kata kunci : pendidikan, strategi pemasaran jasa

Abstract : In today’s era, educational institutions learn to be able to


compete well in overcoming or exceeding the wishes and needs of the
community as consumers of educational services by continuing in all
aspects of education to improve the quality of education. Therefore, the
education marketing strategy must be set as optimally as possible to
compete with other educational institutions. The general purpose of this
study was to determine the marketing strategy of education at SD N

Volume 23.No 1 Juli 2022 Wahana Islamika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam | 1
Manajemen Pendidikan Islam Isnaeni
Hartanti
Sidoagung 2. The specific objective is to determine the planning,
organizing, implementation, monitoring, results, inhibiting and
supporting factors, as well as the steps implemented in the marketing
strategy of educational services . This study uses a qualitative description
method. The subjects of this study were the principal, waka for student
affairs and waka for curriculum. The data management methods used are
observation, interviews, and documentations. Collecting data using the
method of observations, interviews, and documentation. The result of the
study indicate that the marketing strategy for educational services that has
been implemented is quite good.

Keywords: education, service marketing strategy

PENDAHULUAN

Semenjak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 20 Tahun


20003 tentang sistem pendidikan nasional sebagai salah satu payung
hukum akan pengelolaan pendidikan secara nasional, perkembangan
sekolah sebagai lembaga pendidikan mengalami perkembangan dan
kemajuan yang sangat pesat. Hal ini terjadi sebagai bagian dinamika
sistem dan regulasi dalam lembaga pendidikan tersebut. Dimana
pengelolaan tersebut meliputi pengelolaan metode, materi,
pengembangan peserta didik, serta pengenalan lembaga pendidikan
kepada konsumen atau pengguna jasa pendidikan yaitu masyarakat
(Abrori, 2015). Lebih lanjut, sekolah sebagai sebuah lembaga yang
bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional yang kegiatannya
melalui proses pembelajaran harus menetapkan visi yang hendak dicapai
oleh lembaga tersebut (Ananda & Fadhilaturrahmi, n.d.). Salah satu
strategi yang dapat digunakan oleh sekolah untuk mengenalkan visinya
kepada pengguna jasa pendidikan yaitu strategi pemasaran (Margareta et
al., 2018). Dimana penggunaan strategi yang tepat akan menentukan
keberhasilan sekolah mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Oleh
sebab itu dalam melaksanakan kegiatan pemasaran tersebut setiap
sekolah mempunyai cara yang berbeda-beda tergantung kepada
kebutuhan dan keadaan sekolah tersebut. Terdapat sebagian sekolah yang

2 | Wahana Islamika: Jurnal Manajemen Pendidikan


Wahana Islamika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Vol. 28 No. 1 (2022) pp. …….
pISSN: 2599-2929| eISSN: 2614-1124
Journal Homepage: http://wahanaislamika.ac.id

dominan dalam melakukan pemasaran menggunakan bauran pemasaran,


disisi lain terdapat pula sekolah dalam melakukan pemasaran
memadukan antara pemasaran konvensional dengan digital (Ariwibowo,
2019).

Mengapa sekolah perlu melakukan pemasaran? Tentunya hal ini


mutlak dilakukan oleh sekolah mengingat besarnya dampak yang dapat
diperoleh sekolah tersebut. Dalam kegiatan pemasaran harus dilakukan
oleh sekolah karena: 1) untuk menyakinkan masyarakat atau pelanggan
pendidikan bahwasannya sekolah yang dikelola masih eksis, 2) untuk
meyakinkan masyarakat atau pelanggan bahwasanya layanan jasa yang
dilakukan sekolah relevan dengan kebutuhan mereka, 3) untuk
memeperkenalkan jenis dan macam jasa pendidikan secara luas kepada
masyarakat atau pelanggan jasa pendidikan, serta 4) agar eksistensi
sekolah yang dikelola tidak ditinggalkan oleh masyarakat atau pelanggan,
dimana pemasaran ini dilakukan oleh sekolah bukan hanya mengejar
bisnis semata akan tetapi melainkan bentuk tanggung jawab sekolah
kepada masyarakat atau pelanggan akan bentuk layanan jasa yang telah,
sedang, dan akan dilakukan oleh sekolah tersebut.

Dalam era kenormalan ini dimana sekolah dihadapkan pada


banyaknya persoalan mulai dari pelaksanaan blended learning yang
dilaksanakan melalui tatap muka dan melalui daring, percepatan
digitalisasi dalam pelaksanaan pembelajaran oleh guru di sekolah, dll
(Diana & Rofiki, 2020). Hal ini tentunya juga menjadi persoalan bagi
sekolah dalam melakukan pemasaran jasa pendidikannya kepada
masyarakat atau pelanggan. Lembaga pendidikan dalam hal ini adalah
sekolah sebagai penghasil jasa pendidikan, dahulu hanya dipandang
penjual pasar semata, dimana calon pelanggan jasa pendidikan berlomba
mendaftarkan dirinya ke sekolah tanpa banyak persaingan dengan
sekolah lain. Akan tetapi kondisi sekarang tidak lagi seperti dulu dimana
sekarang pertumbuhan sekolah sangat pesat mulai dari tingkat
pendidikan usia dini sampai perguruan tinggi (Abrori, 2015).

Ditambah lagi masyarakat sudah banyak yang paham dalam


memilih sekolah yang sesuai dengan keinginannya sehingga sekolah
dalam kondisi sekarang dituntut dapat mengambil hati para calon

Volume 23.No 1 Juli 2022 Wahana Islamika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam | 3
Manajemen Pendidikan Islam Isnaeni
Hartanti
pelanggan. Selain itu tentunya juga akan terjadi persaingan yang sangat
ketat antar sekolah dalam memperoleh jumlah siswa dan untuk
membuktikan eksistensinya kepada masyarakat atau pelanggan. Sekolah
dapat survive atau tidaknya ditentukan oleh kemampuan berkompetisi
sekolah tersebut, dimana sekolah yang tidak memiliki daya saing
akhirnya akan ditinggalkan pelanggannya. Oleh sebab itu sekolah harus
inovatif dan kreatif dalam mendesain pembelajaran sehingga output yang
dihasilkan berkualitas (Siahaan et al., 2021).

Berdasarkan beberapa permasalahan di atas, maka penulis


berminat untuk mengadakan penelitian “Strategi Pemasaran Jasa
Pendidikan Untuk meningkatkan Daya Saing SD N Sidoagung 2 Di Era
New Normal”. Peneliti memilih SD N Sidoagung 2 sebagai tempat
penelitian. Beberapa hal yang membuat peneliti tertarik melakukan
penelitian disana adalah strategi yang dilaksanakan di SD N Sidoagung 2
terbilang cukup kreatif yang mungkin tidak semua sekolah bisa
melaksanakan, yaitu dengan cara mengadakan bakti sosial yang
melibatkan dewan guru dan ketua kelas (4 dan 5) dengan cara peserta
didik yang berasal dari keluarga yang mampu dimintai sumbangan yang
kemudian disalurkan rutin kepada siswa yang kurang mampu,
mengadakan lomba futsal antar SD/MI sekecamatan Tempuran dan
mmasih banyak lagi. “memang banyak strategi yang kita gunakan di SD
N Sidoagung 2 ini, mengingat banyaknya sekolah yang berada di
kecamatan Tempuran membuat para guru harus lebih serius dalam
menyikapi persaingan di era saat ini terutama dalam kondisi new normal
”, kata Ibu Sri Astuti Rahayu, S.Pd yang menjabat sebagai kepala sekolah.
SD N Sidoagung 2 beralamat di Jl. Kyai Maksum Km 1, Desa Sidoagung,
Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang. Didirikan pada tahun 1973
dan memperoleh status negeri pada tahun 1973. Jumlah guru di SD N
Sidoagung 2 yaitu 10 dengan rincian 7 guru kelas, 1 guru agama, 1 guru
bahasa inggris, dan 1 kepala sekolah yaitu Ibu Sri Astuti Rahayu, S.Pd.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemasaran jasa
pendidikan yang dilaksanakan untuk meningkatkan daya saing sekolah.

Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu “stratagos” yang berarti


jenderal militer. Dengan kata lain strategi merupakan cara menempatkan

4 | Wahana Islamika: Jurnal Manajemen Pendidikan


Wahana Islamika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Vol. 28 No. 1 (2022) pp. …….
pISSN: 2599-2929| eISSN: 2614-1124
Journal Homepage: http://wahanaislamika.ac.id

pasukan dalam medan perang agar dapat mengalahkan musuh (Labaso,


2019). Lebih lanjut dalam KBBI Daring (Kemendikbud RI, 2016) definisi
strategi merupakan sebuah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk
mencapai sasaran dan tujuan tertentu. Dengan redaksi yang berbeda dan
lebih rinci lagi menurut Laurence dan Gluecek strategi ialah suatu rencana
terintegrasi yang menghubungkan keunggulan perusahaan dengan
tantangan lingkungan yang dirancang untuk mencapai tujuan perusahaan
dengan pelaksanaan yang tepat (Laurence & Glucek, 1998). Sedangkan
menurut Bittel sebagaimana dikutip Faizin, (2017), strategi merupakan
suatu rencana yang mendasar dalam mencapai tujuan corperation.
Dengan demikian berdasarkan berbagai penjelasan dapat diberikan
pengertian bahwasanya strategi adalah suatu rencana strategis dan
fundamental dari suatu organisasi untuk mencapai tujuan.

Jasa dalam pandangan Kotler merupakan tindakan atau kinerja


individu yang ditawarkan kepada orang atau kelompok lain yang sifatnya
tidak berwujud dan tidak menimbulkan kepemilikan (Khasanah, 2015).
Pemasaran adalah suatu proses sosial serta manajerial yang terdiri dari
kegiatan-kegiatan penting dimana seseorang atau individu memperoleh
keinginan serta kebutuhan dengan melakukan pertukaran dengan orang
lain (Labaso, 2019). Menurut Machali dalam Khasanah (Khasanah, 2015)
proses pemasaran dipengaruhi oleh sosial, budaya, ekonomi dan politik
sehingga mengakibatkan seseorang untuk memperoleh keinginan serta
kebutuhan. Pemasaran dalam konteks pendidikan merupakan
pengelolaan yang sistematis yang diselenggarakan untuk
mempromosikan misi-misi sekolah yang berlandaskan pemuasan baik
bagi pemangku kebijakan ataupun masyarakat umumnya (Abrori, 2015).
Lebih lanjut pemasaran pendidikan merupakan kegiatan yang menitik
beratkan pada kepuasan konsumen pendidikan itu sendiri. Kepuasan
konsumen menurut Kotler dalam (Khasanah, 2015) dapat di ukur melalui
beberapa cara, yaitu: a. Sistem keluhan serta saran (complaint and
suggestion system), b. survey kepuasan konsumen (costumer satisfication
surveys), c. pembeli bayangan (ghost shopping), d. analisis konsumen
yang beralih (lost customer analysis). Lebih lanjut dimana konsumen
dalam pendidikan adalah siswa dan masyarakat pada umumnya.

Volume 23.No 1 Juli 2022 Wahana Islamika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam | 5
Manajemen Pendidikan Islam Isnaeni
Hartanti
Pemasaran pendidikan bertujuan memberikan akan kepuasan dalam
pemenuhan kebutuhan dan keinginan dari konsumen pendidikan. Oleh
sebab itu untuk mencapai tujuan pemasaran pendidikan tersebut, maka
diperlukan suatu rencana yaitu strategi pemasaran yang tepat dan sesuai
dengan keinginan dan kebutuhan konsumen pendidikan (Aulia, 2021).

Selain itu, fungsi pemasaran pendidikan adalah untuk menciptakan


daya saing serta citra yang baik bagi para konsumen pendidikan sehingga
menarik minat konsumen pendidikan, dalam hal ini adalah siswa. Oleh
karena itu sebelum lembaga pendidikan menerapkan strategi pemasaran
yang tepat diperlukan usaha dalam mempelajari karakteristik sasaran
(Fitriyanto et al., 2021). Hal ini dimaksudkan agar untuk melihat
kesesuaian dalam penggunaan strategi pemasaran pendidikan dengan visi
misi lembaga serta kebutuhan konsumen. Adapun unsur dalam strategi
pemasaran pendidikan dapat diklasifikasikan kedalam tiga unsur utama,
yaitu: 1) unsur strategi persaingan, 2) unsur taktik pemasaran, serta 3)
unsur nilai pemasaran (Mundir, 2016).

Dalam pengolahan manajemen pemasaran jasa pendidikan yang


ditawarkan oleh lembaga pendidikan kepada masyarakat harus bisa
meyakinkan masyarakat, sehingga yang terjadi minat masyarakat sebagai
pengguna merasa tertarik dengan strategi yang ditawarkannya dan
akhirnya masyarakat pun menyekolahkan anaknya ke lembaga
pendidikan tersebut. Pemasaran jasa pendidikan adalah menawarkan
mutu layanan intektual secara menyeluruh dan komprehensif. Inti dari
konsep pemasaran jasa pendidikan adalah memuaskan konsumen atau
pengguna jasa pendidikan, dalam hal ini peserta didik sebagai pengguna
utama. Komponen-komponen pendidikan harus saling bekerjasama
antara satu dengan yang lain. komponen-komponen pendidikan tersebut
seperti tujuan pendidikan, isi pendidikan, metode pendidikan, alat
pendidikan, lingkungan pendidikan, pendidik, dan peserta didik.
Pendidikan juga memerlukan strategi yang mantap dalam melaksanakan
proses pendidikan dengan melihat situasi dan kondisi yang ada. Juga
bagaimana agar dalam proses tersebut tidak ditemui hambatan serta
gangguan baik internal maupun eksternal yang menyangkut kelembagaan
atau lingkungan sekitarnya.

6 | Wahana Islamika: Jurnal Manajemen Pendidikan


Wahana Islamika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Vol. 28 No. 1 (2022) pp. …….
pISSN: 2599-2929| eISSN: 2614-1124
Journal Homepage: http://wahanaislamika.ac.id

Strategi dalam memasarkan produk lembaga pendidikan yang


tepat adalah dengan menerapkan prinsip fokus bagaimana caranya agar
masyarakat sebagai pengguna terpuaskan. Salah satu langkah yang tepat
adalah dengan memberikan kesan atau citra yang baik (positif) kepada
masayarakat, maksud dari memberikan kesan (citra) adalah sebuah kesan
positif yang diperoleh masyarakat sesuai dengan pengetahuan,
pemahaman, dan pengalaman seseorang tentang sesuatu lembaga
pendidikan. Citra tersebut terbentuk dari bagaimana sebuah lembaga
pendidikan menjalankan kegiatan operasional pendidikan. Citra yang
baik yang timbul oleh sebuah organisasi akan berdampak baik bagi
lembaga pendidikan tersebut, sedangkan sebaliknya citra yang jelek akan
berdampak merugikan terhadap organisasi tersebut (Tjiptono & Diana,
2020). Dalam hal ini, pelanggan (peserta didik) jasa pendidikan terbagi
dalam dua jenis, yaitu pelanggan internal dan pelanggan eksternal.
Pelanggan internal ini terdiri atas dewan guru, pustakawan, laboran,
teknisi, tenaga administrasi dan tenaga kependidikan lainnya. Sedangkan
pelanggan eksternal terdiri dari pelanggan primer (peserta didik),
pelanggan sekunder (orang tua, pemerintah, dan masyarakat), pelanggan
tersier (pemakai atau penerima dari lulusan, baik dari lembaga
pendidikan yang lebih tinggi maupun dari dunia usaha).

Kegiatan pemasaran jasa pendidikan sangatlah urgent karena


keberadaan konsumen (pengguna) sebagai urat nadi manajemen bisnis
lembaga pendidikan. Agar pengolahan manajemen pemasaran
dilaksanakan dengan baik maka diperlukan adanya kebijakan-kebijakan
yang dapat menyeimbangkan antara nilai mutu sekolah berbanding lurus
dengan tuntutan dan harapan dari pengguna, dalam hal ini adalah
masyarakat. Seperti adanya suatu pengolahan terhadap kinerja guru,
yaitu berupa kegiatan supervisi. Malalui pengawasan, sosialisasi, dan
pelatihan guru diharapkan memiliki kompetensi sebagai pedoman dalam
mengajar serta telah memiliki keterampilan-keterampilan dalam mengajar
dan mendidik.

Masalah umum dalam penelitan ini adalah Bagaimana strategi


pemasaran jasa pendidikan di SD N Sidoagung 2?, masalah khusus
sebagai berikut: (1) Bagaimana perencanaan strategi pemasaran jasa

Volume 23.No 1 Juli 2022 Wahana Islamika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam | 7
Manajemen Pendidikan Islam Isnaeni
Hartanti
pendidikan di SD N Sidoagung 2? (2) bagaimana pengorganisasian
strategi pemasaran jasa pendidikan di SD N Sidoagung 2? (3) bagaiamana
pelaksanaan strategi pemasaran jasa pendidikan di SD N Sidoagung 2?
(4) bagaiamana pengawasan strategi pemasaran jasa pendidikan di SD N
Sidoagung 2? (5) bagaimana hasil strategi pemasaran jasa pendidikan di
SD N Sidoagung 2? (6) apa factor penghambat dan pendukung startegi
pemasaran jasa pendidikan di SD N Sidoagung 2? (7) apa saja langkah-
langkah yang diterapkan dalam strategi pemasaran jasa pendidikan di SD
N Sidoagung 2?

Kegunaan teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat menambah


wawasan keilmuwan dan khazanah ilmu pengetahuan mengenai
permasalahan dalam bidang strategi pemasaran jasa pendidikan.
Sedangkan kegunaan praktisnya dapat menjadi sumber informasi sebagai
pertimbangan yang berkaitan dengan strategi pemasaran di lembaga-
lembaga pendidikan maupun di SD N Sidoagung 2 sendiri.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang dijabarkan


secara deskriptif dengan pendekatan studi kasus (Nugrahani dan Hum,
2014). Penelitian ini diharapkan dapat mendeskripsikan secara utuh dan
menyeluruh berkaitan dengan pemasaran jasa pendidikan dalam
meningkatkan daya saing sekolah di SD N Sidoagung 2 Tempuran
Magelang.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini


adalah observasi, wawancara, serta studi dokumentasi. Dimana observasi
digunakan untuk mengetahui langkah-langkah yang dilakukan berkaitan
dengan daya saing sekolah, wawancara digunakan untuk memperoleh
data secara langsung dengan informan penelitian yaitu kepala sekolah,
waka kesiswaan, dan waka kurikulum. Dokumentasi digunakan untuk
mendapatkan data yang berkaitan dengan fokus penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

8 | Wahana Islamika: Jurnal Manajemen Pendidikan


Wahana Islamika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Vol. 28 No. 1 (2022) pp. …….
pISSN: 2599-2929| eISSN: 2614-1124
Journal Homepage: http://wahanaislamika.ac.id

Berdasarkan hasil penelitian bahwa strategi pemasaran jasa


pendidikan di SD N Sidoagung 2 dilaksanakan dengan cukup baik, yang
dikelola oleh waka kesiswaan yaitu Ibu Umi Chulsum, S.Pd. yang juga
merangkap sebagai guru pengajar kelas 1. “selain menjadi guru pengajar
kelas 1 saya juga bertugas sebagai waka kesiswaan di SD N Sidoagung 2
ini”, kata beliau. Keahlian yang beliau miliki atas bimbingan kepala
sekolah yaitu Ibu Sri Astuti Rahayu, S.Pd.

Pembahasan pertama adalah perencanaan strategi pemasaran jasa


pendidikan. Manajemen pemasaran pendidikan meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi menjadi sangat
penting dalam sebuah lembaga pendidikan. Pemasaran pendidikan
dilakukan untuk mengenalkan produk jasa yang ada di lembaga
pendidikan untuk mempromosikan apa yang dimiliki dan dihasilkannya.
Salah satu keberhasilan dalam mengembangakan pendidikan yaitu
pemasaran. Karena lembaga yang sudah dikenal oleh masyarakat luas
tidak lepas dari baiknya manajemen pemasaran di lembaga tersebut.
Begitu pula di SD N Sidoagung 2. Pemasaran jasa pendidikan di SD N
Sidoagung 2 merupakan salah satu program kerja sekolah. Perencanaan
pemasaran jasa pendidikan di SD N Sidoagung 2 diolah oleh Kepala
Sekolah bersama Komite Sekolah, waka kesiswaan, waka kurikulum dan
disepakati bersama pada saat rapat kerja sekolah yang dilakukan pada
akhir semester gasal . Seperti yang dijelaskan oleh kepala sekolah SD N
Sidoagung 2 bahwa pemasaran pendidikan merupakan salah satu
program kerja sekolah dalam rangka mengenalkan, mempromosikan dan
menganalisa kebutuhan masyarakat akan pelayanan jasa pendidikan. Di
SD N Sidoagung 2 terbagi menjadi 2 perencanaan yaitu internal dan
eksternal. Sasarannya adalah peserta didik, dewan guru dan karyawan
yang dilakukan secara bertahap yaitu :

1) Kepala sekolah, bersama waka kurikulum dan waka


kesiswaan memberikan arahan kepada para guru dan
karyawan tentang kelebihan apa yang dimiliki sekolah,
tentang sarana dan prasarana dan tentang program
intrakurikuler dan ekstrakurikuler serta kegiatan lainnya,

Volume 23.No 1 Juli 2022 Wahana Islamika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam | 9
Manajemen Pendidikan Islam Isnaeni
Hartanti
agar tertanam rasa bangga dan cinta terhadap lembaga
tempatnya bekerja.
2) Peserta didik diberi arahan tentang kelebihan yang dimilik
sekolah, dan bagaimana pentingnya peran peserta didik
dalam setiap kegiatan di sekolah. Peserta didik juga selalu
diingatkan dalam setiap kegiatan lomba maupun kegiatan
harian lainnya mereka tidak hanya membawa nama baik diri
sendiri, keluarga, tetapi juga sekolah.
3) Bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan, Pemuda dan
olahraga maupun instansi lain dalam berbagai kesempatan,
baik dalam mengadakan akademik maupun non akademik.
Sedangkan yang perencanaan pemasaran pendidikan eksternal ini
disusun untuk memberikan gambaran umum tentang SD N Sidoagung 2
melalui tahapan sebagai berikut:

1) Melakukan program pendekatan kepada masyarakat, seperti


bakti sosial, lomba olahraga antar SD dan MI, getuk tular,
memasang banner/ spanduk di pinggir jalan, dan masih
banyak lagi.
2) Pemberian informasi kepada orang tua/wali peserta didik
melalui rapat pengurus komite, pengajian dalam rangka
hari jadi/HUT sekolah, dan penyampaian one by one pada
saat pengambilan raport kenaikan kelas.

Pembahasan yang kedua adalah Pengorganisasian pemasaran


pendidikan. Dilaksanakan dengan cara rapat pembentukan struktur
organisasi yaitu tim dan panitia, penetapan anggaran dan job deskripsi
dari masing-masing pemangku jabatan. Di SD N Sidoagung 2 tim dan
panitia dibentuk dalam rapat Kepala sekolah beserta dewan guru. Dalam
kepanitiaan Kepala Sekolah berperan sebagai penanggung jawab,
sedangkan ketua panitia yaitu Waka Kesiswaan, dan jabatan lain diisi dari
dewan guru. Waka Kesiswaan juga melibatkan ketua kelas (5 dan 6)
dalam kegiatan pemasaran, dengan asumsi calon peserta didik akan lebih
tertarik dengan mendengar langsung tentang kegiatan dan kelebihan
sekolah dari kakak kelasnya. Setelah kepanitian terbentuk akan diadakan

10 | Wahana Islamika: Jurnal Manajemen Pendidikan


Wahana Islamika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Vol. 28 No. 1 (2022) pp. …….
pISSN: 2599-2929| eISSN: 2614-1124
Journal Homepage: http://wahanaislamika.ac.id

rapat panitia dalam rangka penyusunan jadwal dan pelaksanaan kegiatan,


serta anggaran yang dibutuhkan. Panitia akan membuat proposal dan
program kegiatan yang akan diajukan persetujuannya kepada kepala
sekolah. Setelah program disetujui dan di tandatangani barulah program
tersebut dilaksanakan.

Pembahasan yang ketiga yaitu Pelaksanaan Pemasaran


Pendidikan. Setelah perencanaan dan pengorganisasian tahap selanjutnya
yaitu pelaksanaan kegiatan pemasaran. Pemasaran di SD N Sidoagung 2
dilaksanakan sepanjang tahun dengan berbagai kegiatan. Pemasaran ini
dibagi menjadi 2 yaitu internal dan eksternal.

a. Pemasaran Internal

Pemasaran internal di laksanakan di dalam lingkungan


sekolah dan kepada semua sumber daya manusia yang ada
di sekolah. Tujuannya adalah agar terjaga dan meningkatnya
loyalitas terhadap SD N Sidoagung 2, semua personil
sekolah merasa bangga akan sekolahnya dan pelaksanaan
pemasaran akan berjalan lancar. Dalam pemasaran internal
sasarannya adalah guru, karyawan dan siswa SD N
Sidoagung 2.

1) Guru dan Karyawan

Guru dan Karyawan (pegawai perpustakaan, satpam, dan


tenaga kebersihan) sekolah diberi bimbingan dan
pembinaan oleh kepala sekolah dan wakil kepala sekolah
tentang bagaimana seharusnya bersikap terhadap sekolah
dan agar selalu menjaga kinerja, menjadi pelayan yang baik
bagi siswa dan masyarakat sebagai pengguna jasa
pendidikan agar dapat menjadi pelanggan sekolah. Caranya
dengan mengembangkan sikap tenggang rasa rasa dan
toleransi sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya oleh
seorang pendidik dalam menyikapi perbedaan yang
ditemuinya ketika berinteraksi dengan peserta didik
maupun masyarakat. Selain itu guru dan karyawan

Volume 23.No 1 Juli 2022 Wahana Islamika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam |
11
Manajemen Pendidikan Islam Isnaeni
Hartanti
diikutsertakan dalam kegiatan untuk meningkatkan dan
mengembangkan kompetensi yang dimiliki baik dalam hal
administratif maupun dalam hal pelaksanaan pembelajaran,
agar guru dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar
yang menyenangkan bagi para peserta didik. Semua
personil sekolah harus bisa menjaga sikap saling
menghormati, menghargai, toleransi agar dapat bekerjasama
dengan baik satu dengan yang lainnya. Apabila ada
perbedaan pendapat dan permasalahan harus bisa mencari
solusinya dengan cara yang baik dan hasil yang terbaik bagi
semua.

2) Peserta Didik

Peserta didik secara rutin diberi pembinaan tentang tata


tertib sekolah dan diberikan motivasi belajar agar dapat
belajar dengan baik dan sungguh-sungguh agar mendapat
prestasi yang baik, baik dalam hal akademik maupun non
akademik. Bimbingan dan motivasi ini dilakukan baik
dalam kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.
Penambahan jam belajar akan diberikan kepada peserta
didik kelas 6 dimulai awal semester genap agar mendapat
nilai ujian yang baik. Peserta didik yang berprestasi akan
mendapat reward dari sekolah.

b. Pemasaran Eksternal

Pemasaran/promosi eksternal untuk menarik minat


masyarakat sebagai pelanggan jasa pendidikan ini tidak
hanya dengan sosialisasi menjelang tahun ajaran baru,
tetapi dengan berbagai cara yang dilaksanakan secara rutin.
Diantaranya dengan cara:

1) Mengadakan bakti sosial


Bakti sosial biasanya berupa sembako yang ditujukan
kepada masyarakat yang kurang mampu di sekitar SD N

12 | Wahana Islamika: Jurnal Manajemen Pendidikan


Wahana Islamika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Vol. 28 No. 1 (2022) pp. …….
pISSN: 2599-2929| eISSN: 2614-1124
Journal Homepage: http://wahanaislamika.ac.id

Sidoagung 2. Kegiatan bakti sosial ini biasanya dilakukan


setiap 3 bulan sekali.
2) Memasang banner/spanduk
Banner biasanya dipasang di pinggir jalan area
Kecamatan Tempuran dengan ukuran sedang atau besar.
3) Penyebaran brosur
Selain pemasangan banner pihak sekolah juga membuat
brosur, baik softfile maupun hardfile. Brosur berupa
soffile akan di share di platform sekolah ataupun di sosial
media guru dan warga sekolah.
4) Getuk tular
Dilakukan oleh warga sekolah yang memiliki
saudara/teman yang akan masuk SD dengan cara
memberi informasi terkait.
5) Mengadakan lomba olahraga antar SD/MI
Lomba ini diadakan ketika ada event-event sekolah
seperti HUT sekolah atau hari peringatan lainnya yang
melibatkan sekolah lain. Bertempat di lapangan sekolah
dan dengan hadiah yang cukup menarik. Bertujuan
untuk mempererat persaudaraan antar sekolah,
memperkenalkan sekolah pada sekolah lain, dan untuk
ajang promosi.

Pembahasan yang keempat yaitu pengawasan strategi pemasaran


pendidikan. Dalam pengawasan ini kepala sekolah melakukan kontrol
secara langsung maupun tidak langsung yaitu melalui dokumentasi
pelaksanaan setiap berlangsungnya kegiatan pemasaran. Pengawasan
juga dilakukan setiap akhir pelaksanaan kegiatan sebagai bentuk evaluasi.

Pembahasan yang kelima yaitu hasil strategi pemasaran


pendidikan. Pengimplementasian strategi pemasaran yang dijalankan
sudah sesuai dengan perumusan yang telah dirancang sebelumnya. Kunci
utama dari aplikasi strategi pemasaran SD N Sidoagung 2 adalah strategi
yang akurat dan optimal. Sehingga dinilai cukup efektif dalam menarik
minat calon konsumen. Selama strategi pemasaran ini diimplementasikan,

Volume 23.No 1 Juli 2022 Wahana Islamika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam |
13
Manajemen Pendidikan Islam Isnaeni
Hartanti
kepala sekolah, waka kesiswaan, dan waka kurikulum SD N Sidoagung 2
sering mengadakan rapat rutin, dengan maksud untuk mengendalikan
dan mengawasi jalannya strategi tersebut. Rapat pimpinan ini
dilaksanakan sebelum diadakan event-event besar yang diadakan di
dalam maupun diluar sekolah dengan target utamanya adalah
memasarkan program pendidikan di SD N Sidoagung 2. Bukti fisik dari
pengimplementasian strategi pemasaran ini adalah siswa kelas 1 tahun ini
lebih banyak dari tahun sebelumnya yang semula hanya ada 20 siswa
sekarang menjadi 28 siswa. Ini tidak lepas dari peran guru-guru kreatif
yang telah berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan tenaga dan
pikiran demi mendapatkan apa yang diharapkan.

Pembahasan yang keenam yaitu langkah-langkah yang diterapkan


dalam strategi pemasaran pendidikan. Ada beberapa langkah strategis
yang diterapkan di SD N Sidoagung 2 dan terbagi menjadi 4 poin yaitu
identifikasi pasar, segmentasi pasar dan positioning, diferensiasi produk,
dan yang terakhir pelayanan sekolah.

1. Identifikasi Pasar
Yakni mengidentifikasi dan menganalisis pasar untuk
mengetahui kondisi dan ekspektasi pasar termasuk atribut-
atribut pendidikan yang menjadi kepentingan konsumen
pendidikan. Dalam hal ini sejatinya lembaga pendidikan
memiliki potensi yang tinggi dalam upaya ikut
mencerdaskan bangsa dan mensukseskan program wajib
belajar nasional.
2. Segmentasi Pasar dan Positioning
Segmentasi pasar membagi pasar menjadi beberapa
kelompok pembeli, yang dibedakan berdasarkan kebutuhan,
karakteristik, dan tingkah laku yang mungkin
membutuhkan produk yang berbeda. Sedangkan positioning
adalah karakteristik dan pembedaan produk yang nyata
yang memudahkan konsumen untuk membedakan produk
jasa antara satu lembaga dengan lembaga yang lain.
3. Diferensiasi Produk

14 | Wahana Islamika: Jurnal Manajemen Pendidikan


Wahana Islamika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Vol. 28 No. 1 (2022) pp. …….
pISSN: 2599-2929| eISSN: 2614-1124
Journal Homepage: http://wahanaislamika.ac.id

Melakukan diferensiasi merupakan cara yang efektif dalam


mencari perhatian pasar. Diferensiasi merupakan salah satu
dari tiga strategi pemasaran sebagai strategi bersaing yaitu:
a) Diferensiasi, yakni melakukan penawaran yang berbeda
dibandingkan penawaran competitor.
b) Keunggulan biaya, yakni strategi mengefisienkan seluruh
biaya produksi atau jasa sehingga bisa dijual lebih murah
dibanding pesaing.
c) Fokus, yakni strategi yang hanya fokus pada satu target
khusus.
d) Komunikasi pemasaran, merupakan pertukaran
informasi dua arah antara pihak-pihak yang terlibat. Hal
ini ditujukan untuk memperkenalkan,
menginformasikan, menawarkan, dan mempengaruhi
pelanggan pendidikan. Dalam hal ini guru harus bisa
menjalin komunikasi yang baik terhadap orang tua siswa
dan juga harus bisa bersikap ramah.
4. Pelayanan sekolah
Pelayanan sekolah terlihat sebagai apa yang diharapkan
konsumen. Kesenjangan yang sering terjadi adalah adanya
perbedaan persepsi kualitas maupun atribut jasa
pendidikan. Ciri- ciri organisasi jasa yang baik:
a. Memiliki konsep yang fokus pada konsumen

b. Komitmen kualitas dari manajemen puncak

c. Penetapan standar yang tinggi

d. Sistem yang memonitor kinerja jasa

e. Sistem untuk memuaskan keluhan pelanggan

f. Memuaskan karyawan sama dengan pelanggan.

Pembahasan yang terakhir yaitu faktor pendukung dan


penghambat pemasaran pendidikan. Dari hasil wawancara dengan
kepala sekolah, waka kurikulum, waka kesiswaan, guru, karyawan, siswa
dan orang tua peserta didik serta berdasarkan pada pengamatan langsung

Volume 23.No 1 Juli 2022 Wahana Islamika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam |
15
Manajemen Pendidikan Islam Isnaeni
Hartanti
di sekolah yang menjadi tempat penelitian, dapat diidentifikasi beberapa
faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran pendidikan di SD N
Sidoagung 2 selain sarana prasarana dan fasilitas penunjang lainnya,
terdapat faktor lain yang berpengaruh terhadap pelaksanaan pemasaran
pendidikan di SDN Sidoagung 2 yang dikelompokkan menjadi faktor
pendukung dan faktor penghambat.

Faktor pendukung pelaksanaan pemasaran pendidikan di SD N


Sidoagung 2 antara lain:

a) Komitmen kepala sekolah yang sangat tinggi untuk


melaksanakan manajemen pemasaran pendidikan
yang terlihat dari dilaksanakannya perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan
pemasaran pendidikan yang dilaksanakan secara
baik.
b) Dukungan warga sekolah dan warga masyarakat
seperti pengurus komite sekolah dan orang
tua/wali peserta didik yang tinggi. Dapat dilihat
dari pemenuhan harapan dan keinginan orang tua
seperti peningkatan prestasi peserta didik.

Adapun faktor penghambat dari pelaksanaan pemasaran


pendidikan di SD N Sidoagung 2 antara lain:

a. Kurangnya komunikasi antar warga sekolah.


Meskipun dalam sosialisasi maupun penyusunan
visi, misi dan tujuan sekolah, kepala sekolah telah
membentuk perencanaan yang telah dirumuskan
bersama, namun perbedaan pemahaman dan
pendapat dari guru dan karyawan dalam
pelaksanaan pemasaran, hal ini dikarenakan tidak
semua guru dan karyawan dilibatkan dalam tim
pemasaran. Oleh karena itu, agar tidak
menimbulkan kecemburuan dan persepsi negatif di
kalangan guru dan karyawan yang tidak dilibatkan
ini, kepala sekolah perlu secara transparan

16 | Wahana Islamika: Jurnal Manajemen Pendidikan


Wahana Islamika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Vol. 28 No. 1 (2022) pp. …….
pISSN: 2599-2929| eISSN: 2614-1124
Journal Homepage: http://wahanaislamika.ac.id

menginformasikan strategi maupun kebijakan


pemasaran lainnya termasuk tim pengembang
sekolah kepada seluruh warga sekolah.
b. Kurangnya tanggapan dan persepsi orang tua dan
masyarakat tentang sosialisasi dari sekolah.
c. Sekolah pesaing lain.
d. Sarana dan prasarana yang kurang mendukung
seperti ruang perpustakaan yang kurang memadai.

SIMPULAN

Dalam upaya meningkatkan daya saing lembaga pendidikan di era


new normal ini, hendaknya para pengelola pendidikan dapat menerapkan
konsep strategi pemasaran jasa pendidikan. Pemasaran jasa pendidikan
merupakan langkah pembaruan lembaga pendidikan dalam langka
memasarkan produk layanan jasa pendidikan kepada masyarakat dengan
menciptakan dan menawarkan inovasi produk jasa yang sesuai dengan
harapan dan tuntutan pasar. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh
dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran jasa pendidikan di SD N
Sidoagung 2 sudah cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan jumlah siswa
tahun ini lebih banyak dari tahun sebelumnya. Selain itu ada banyak
faktor yang membuat SD N Sidoagung 2 memiliki banyak pelanggan,
yaitu dengan berbagai macam stategi yang telah dilaksanakan, salah
satunya strategi pemasaran yang dianggap kreatif yaitu bakti sosial.
Kegiatan bakti sosial ini dinilai lebih banyak mempengaruhi daripada
strategi-strategi yang lain. Sedangkan pemasaran pendidikan yang
bersifat eksternal seperti memasang banner, penyebaran brosur,
mengadakan lomba olahraga antar SD/MI dan masih banyak lagi.
Namun seiring dengan pengimplementasian strategi pemasaran yang
dinilai cukup baik, peneliti juga menemukan kekurangan yaitu
manajemen waktu yang belum tepat, komite sekolah kurang terlibat aktif,
penyebaran brosur kurang efektif, dan jangkauan pemasaran kurang luas.

DAFTAR PUSTAKA

Volume 23.No 1 Juli 2022 Wahana Islamika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam |
17
Manajemen Pendidikan Islam Isnaeni
Hartanti
Alma, Buchari. 2005. Pemasaran Stratejik Jasa Pendidikan. Bandung:
Alfabeta.

-------------------- 2011. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa.


Bandung: Alfabeta.

Basu, Swastha dan Irawan. 2008. Manajemen Pemasaran Modern.


Yogyakarta: Liberty.

Fattah, Nanang. 2008. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung:


Remaja Rosda Karya.

Gilligan, Colin dan Richard M.S. Wilson. 2009. Strategic Marketing


Planning. London: Elseivie

Masruron, Apriyadi. 2020. Manajemen Pemasaran Pendidikan Dalam


Meningkatkan Minat Masyarakat di SDIT Permata Bunda I Bandar
Lampung. Masters thesis, UIN Raden Intan Lampung

Lampiran 1: halal bihalal dengan Pemdes Sidoagung di BS

Lampiran 2: suasana pembelajaran kelas 4 SD N Sidoagung 2

18 | Wahana Islamika: Jurnal Manajemen Pendidikan


Wahana Islamika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Vol. 28 No. 1 (2022) pp. …….
pISSN: 2599-2929| eISSN: 2614-1124
Journal Homepage: http://wahanaislamika.ac.id

Lampiran 3: sarana dan prasarana SD N


Sidoagung 2

Volume 23.No 1 Juli 2022 Wahana Islamika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam |
19
Manajemen Pendidikan Islam Isnaeni
Hartanti

Lampiran 4: perpisahan kelas 6 SD N


Sidoagung 2

20 | Wahana Islamika: Jurnal Manajemen Pendidikan


Wahana Islamika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Vol. 28 No. 1 (2022) pp. …….
pISSN: 2599-2929| eISSN: 2614-1124
Journal Homepage: http://wahanaislamika.ac.id

LAMPIRAN

Daftar pertanyaan wawancara:

a. Bagaimana perencanaan strategi pemasaran pendidikan di SD N


Sidoagung 2?
b. Bagaimana pengorganisasian strategi pemasaran pendidikan di SD
N Sidoagung 2?
c. Apa visi misi SD N Sidoagung 2?
d. Strategi apa yang digunakan di SD N Sidoagung 2 ini?
e. Apa kendala jika menerapkan strategi tersebut?
f. Bagaimana pengawasan strategi pemasaran pndidikan di SD N
Sidoagung 2?

Jawaban:

a. Di SD N Sidoagung 2 terbagi menjadi 2 perencanaan yaitu internal


dan eksternal. Sasarannya adalah peserta didik, dewan guru dan
karyawan yang dilakukan secara bertahap. Pemasaran internal di

Volume 23.No 1 Juli 2022 Wahana Islamika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam |
21
Manajemen Pendidikan Islam Isnaeni
Hartanti
laksanakan di dalam lingkungan sekolah dan kepada semua
sumber daya manusia yang ada di sekolah. Tujuannya adalah agar
terjaga dan meningkatnya loyalitas terhadap SD N Sidoagung 2.
Sedangkan pemasaran eksternal terdiri dari berbagai kegiatan
yaitu, mengadakan bakti sosial, memasang banner/spanduk,
penyebaran brosur, mengadakan lomba olahraga antar SD/MI, dan
lain-lain.
b. Pengorganisasian di SD N Sidoagung 2 dilaksanakan dengan cara
rapat pembentukan struktur organisasi yaitu tim dan panitia,
penetapan anggaran dan job deskripsi dari masing-masing
pemangku jabatan. Di SD N Sidoagung 2 tim dan panitia dibentuk
dalam rapat Kepala sekolah beserta dewan guru. Dalam
kepanitiaan Kepala Sekolah berperan sebagai penanggung jawab,
sedangkan ketua panitia yaitu Waka Kesiswaan, dan jabatan lain
diisi dari dewan guru.
c. Visi SD N Sidoagung 2 yaitu unggul dalam prestasi, luhur dalam
budi pekerti. Sedangkan misi SD N Sidoagung 2 adalah
melaksanakan pemebelajaran dan bimbingan secara efektif dan
efisien, menumbuh kembangkan penghayatan terhadap ajaran
agama yang dianut sebagai sumber kearifan dalam bertingkah
laku.
d. Strategi yang digunakan di SD N Sidoagung 2 melalui promosi,
dengan tujuan untuk memberi informasi kepada masyarakat
tentang produk-produk sekolah, meningkatkan minat dan
ketertarikan masyarakat tentang produk sekolah.
e. Kendala yang dihadapi yaitu komite sekolah tidak ikut aktif dalam
kegiatan pemasaran pendidikan ini.
f. Di SDN Sidoagung 2 ini pengawasan dilakukan oleh kepala
sekolah yang melakukan kontrol secara langsung maupun tidak
langsung yaitu melalui dokumentasi pelaksanaan setiap
berlangsungnya kegiatan pemasaran. Pengawasan juga dilakukan
setiap akhir pelaksanaan kegiatan sebagai bentuk evaluasi.

22 | Wahana Islamika: Jurnal Manajemen Pendidikan


Wahana Islamika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Vol. 28 No. 1 (2022) pp. …….
pISSN: 2599-2929| eISSN: 2614-1124
Journal Homepage: http://wahanaislamika.ac.id

Volume 23.No 1 Juli 2022 Wahana Islamika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam |
23

Anda mungkin juga menyukai