Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Manajemen Pendidikan Volume 00, No.

00, __________ 2020, halaman 00 - 00


https://journal.unpak.ac.id/index.php/jmp e-ISSN: 2614-3313 ; p-ISSN: 2302-0296

MANAJEMEN STRATEGIK PEMASARAN PENDIDIKAN


BERBASIS MEDIA SOSIAL

Dr. Imam Syafii a), Mohamad Fahiqomadzin Kubro b) , Muhammad Zainul Arifin c)
a), b), c)
UIN Sunan Ampel kota Surabaya, negara Indonesia.
*)
imamsyafii.iwa@gmail.com

riwayat artikel : diterima: 00 0000 0000; direvisi: 00 0000 0000; disetujui: 00 0000 0000

Abstrak. Penelitian ini menjelaskan gambaran tentang penggunaan media sosial sebagai manajemen strategi pemasaran di MI
Hidayatul Ulum Krian. Manfaat media sosial sebagai alat pemasaran dalam dunia pendidikan pada era revolusi industri 4.0 ini menjadi
p ilihan yang sangat tepat karena semakin mudah diakses oleh berbagai kalangan. MI Hidayatul Ulum Krian merupakan salah satu
lembaga pendidikan yang menerapkan manajemen pemasaran melalui media social. hal ini yang membuat peneliti tertarik untuk
meneliti lebih lanjut, tentang bagaimana proses strategi pemasaran manajemen strategi pemasaran pendidikan yang berbasis media
sosial. penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam dan
dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa manajemen strategi pemasaran pendidikan berbasis media sosial yang digunakan
diantaranya: facebook, instagram, dan youtube dengan mengidentifikasi terlebih dulu di lingkungan masyarakat yang kemudian menjadi
strategi pemasaran pendidikan dengan menonjolkan prestasi lembaga tersebut. Pengelolaan pendidikan yang bersifat swasta, didukung
dengan stakeholders dan fasilitas yang mendukung telah memberikan ciri khas dan kekuatan pada manajemen strategi pemasaran
pendidikan di MI Hidayatul Ulum Krian.
Kata Kunci: Manajemen Strategi, Pemasaran Pendidikan, Media Sosial

EDUCATIONAL MARKETING STRATEGIC MANAGEMENT BASED ON SOCIAL MEDIA IN MI HIDAYATUL ULUM


KRIAN
Abstract. This study describes the description of the use of social media as marketing strategy management at MI Hidayatul Ulum
Krian. The benefits of social media as a marketing tool in the world of education in the era of the industrial revolution 4.0 is a very
appropriate choice because it is increasingly accessible to various groups. MI Hidayatul Ulum Krian is an educational institution that
implements marketing management through social media. This is what makes researchers interested in researching further, about how
the process of marketing strategy management education marketing strategy based on social media. This research is a qualitative
research with data collection methods through observation, in-depth interviews and documentation. The results showed that the social
media-based educational marketing strategy management used included: Facebook, Instagram, and YouTube by first identifying the
community environment which then became an educational marketing strategy by highlighting the institution's achievements.
Management of education that is private, supported by stakeholders and supporting facilities has given its characteristics and strength
to the management of educational marketing strategies at MI Hidayatul Ulum Krian.
Keywords: Strategy Management, Education Marketing, Social Media

I. PENDAHULUAN
Memasuki zaman globalisasi, zaman dimana kompetitif sudah masuk disemua lini kehidupan. Konsep ini menciptakan
paradigma borderless wold, yaitu dunia yang tidak mengenal batas-batas teritorial kedaulatan sebuah negara/bangsa. Dampaknya
turut menciptakan persaingan yang semakin tinggi pada semua aspek kehidupan masyarakat termasuk didalamnya pendidikan.
Apalagi sekarang persaingan diranah pendidikan sudah menyentuh persaingan berbasis media social.
Hidup di zaman kompetitif seperti ini, sangat sulit jika kita tidak memiliki kemampuan mengubah diri dengan cepat dan
mampu berkembang seiring dengan berbagai tuntutan stakeholder. Kondisi ini berlaku hampir pada seluruh organisasi yang
bersifat profit maupun nonprofit.Hal itu juga berlaku dalam dunia pendidikan, meskipun lembaga pendidikan tidak termasuk
lembaga profit, namun pengelolaannya tidak dapat dilakukan secara tradisional akan tetapi membutuhkan kemampuan khusus
sehingga output pendidikan memiliki daya saing tinggi untuk dapat bersaing di tingkat global.
Apabila saat ini paradigma dalam memandang pendidikan mulai bergeser, yang awalnya pendidikan dilihat dan dikaji dari
aspek sosial, sekarang orang melihat pendidikan lebih pada sebuah comporate. Yaitu memandang pendidikan sebagai suatu
organisasi produksi yang menghasilkan pemasaran pendidikan yang dapat di akses dengan mudah oleh konsumen. Apabila
produsen tidak mampu memasarkan hasil produksinya, maka produksi yang ditawarkan tidak laku.
Strategi ini di adopsi dari dunia bisnis, dimana istilah marketing terfokus pada sisi kepuasan konsumen dengan dapat dilihat
dari strategi yang berbasis media sosial dengan memakai dasar pemikiran yang logis. Dengan kata lain, jika lembaga pendidikan

JMP is licensed under

-1-
Jurnal Manajemen Pendidikan Volume 00, No. 00, __________ 2020, halaman 00 - 00
https://journal.unpak.ac.id/index.php/jmp e-ISSN: 2614-3313 ; p-ISSN: 2302-0296

yang memproses pemasaran pendidikan tidak mampu menyesuaikan dengan zaman sekarang, maka lembaga pendidikan tersebut
tidak akan berlaku untuk terus eksis.
Maka lembaga pendidikan disini dapat dimaknai sebagai sebuah lembaga yang bergerak di bidang layanan jasa pendidikan.
Jadi jika lembaga ingin memberikan citra yang baik dalam rangka menarik jumlah siswa, maka konsekuensi logisnya lembaga
pendidikan harus mengembangkan berbagai upaya manajemen strategi pemasaran sehingga customer tertarik untuk masuk
lembaga pedidikan tersebut.
Konsep bisnis dan pemasaran sudah saatnya diterapkan dalam lembaga pendidikan sehingga dapat berkembang dan
menyesuaikan dengan zaman dan menambah keutungan bagi lembaga pendidikan berbanding lurus dengan peminat lembaga
pendidikan tersebut. semakin bagus dalam memenej pemasaran yang di pasarkan melalui basis media sosial maka semakin banyak
pula peminat yang akan melihat pemasaran yang di berikan sekolah tersebut.
Disini sudah jelas manajemen strategi yang ditawarkan dengan pemasaran pendidikan sudah sangat menguntukan karena
Pemasaran secara umum adalah suatu proses kegiatan secara menyeluruh dan secara terpadu dan terencana, yang dilakukan oleh
sebuah institusi/organisasi dalam menjalankan usaha agar dapat memenuhi kebutuhan pasar dengan cara membuat produk yang
memiliki nilai jual, menetapakan harga, mengkomunikasikan, dan harus mendistribusikannya melalui kegiatan pertukaran untuk
dapat memuaskan konsumen dan perusahaan. Selain itu juga saat ini, dunia tengah memasuki era revolusi industry 4.0. atau
revolusi industry dunia keempat dimana teknologi telah menjadi basis dalam kehidupan manusia. Segala hal menjadi tanpa batas
dan tidak terbatas akibat perkembangan internet dan teknologi digital. Era ini telah mempengaruhi banyak aspek kehidupan baik
di bidang ekonomi, politik, kebudayaan, seni, dan bahkan sampai ke dunia pendidikan.
Pemanfaatan media sosial sebagai alat pemasaran dalam dunia pendidikan pada era revolusi industri 4.0 ini menjadi pilihan
yang sangat tepat karena semakin mudah diakses oleh berbagai kalangan. Media sosial merupakan teknologi baru yang membuat
kita lebih efektif dan efisien dalam membangun hubungan dengan pelanggan serta memiliki peluang besar untuk mendapat
keuntungan bagi pelaku pemasaran. Sosial media sekarang telah memiliki peran penting dalam manajemen strategi pemasaran
bisnis bahkan sudah masuk di pemasaran pendidikan. Kini berbagi informasi kepada pengunjung atau follower bukan satu-satunya
keuntungan menggunakan sosial media bagi sebuah bisnis, tetapi juga membuat proses pengenalan ini menjadi lebih mudah
dibandingkan dengan sebelumnya. Dengan perangkat pendukung yang ada, kini anda bisa mengetahui dengan terperinci mengenai
siapa saja konsumen Anda, bahasa yang mereka gunakan, rentang usia, bahkan jenis kelamin dari sosial media. Informasi ini
dapat membantu proses branding dan promosi kepada target konsumen yang tepat.
Pelaku pemasaran melihat bahwa pengguna internet menjadi sasaran utama untuk pemasaran, sehinggga pada era revolusi
industri 4.0 media sosial menjadi gaya baru dalam pemasaran pendidikan. Berdasarkan hal tersebut saya tertarik untuk meneliti
Manajemen Strategik Pemasaran Pendidikan Berbasis Media Sosial Di MI Hidayatul Ulum Krian Jawa Timur.

II. METODE PENELITIAN


Salah satu argumen yang dikedepankan oleh metode penelitian kualitatif adalah Pendekatan kualitatif menekankan pada
pemahaman dari dalam (verstehen): penalaran; definisi suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu); dan lebih banyak meneliti
hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan kualitatif lebih menekankan pada proses dibandingkan
dengan hasil akhir. Oleh karena itu, urut-urutan kegiatan dapat berubah-ubah tergantung pada kondisi dan banyaknya gejala yang
ditemukan. Dengan demikian, dalam penelitian kualitatif, pencarian jawaban mengenai realitas sosial yang terjadi tidak cukup
ditelusuri hanya sebatas penyebab terjadinya realitas, tetapi samapai pada makna dibaliknya.
Pendekatan metode kualitatif menekankan pada pemahaman dari dalam (verstehen): penalaran; definisi suatu situasi
tertentu (dalam konteks tertentu); dan lebih banyak meneliti hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan
ini diharapkan mampu memberikan gambaran secara terperinci mengenai manajemen strategi pemasaran pendidikan berbasis
media sosial di MI Hidayatul Ulum Krian Babakan Jamanis. Informasi yang diperoleh dari penelitian ini berdasarkan sample
informasi mengenai strategi pemasaran berbasis media sosial. Pengambilan sample bukan untuk mewakili populasi, tetapi untuk
meningkatkan relevansi informasi terhadap judul yang diteliti agar akurat.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Manajemen strategik
Semua artikel harus ditulis dengan huruf Times New Roman atau Times font. Jenis huruf lain dapat digunakan untuk
situasi tertentu. Rekomendasi ukuran huruf disajikan pada tabel 1. Dalam bahasa Inggris, "manajemen" berarti memerintah,
mengatur, mengurus, atau mengemudikan. Kemudian, kata "memanage" berubah menjadi "manajemen", yang berarti pimpinan,
pengurusan, dan pengelolaan.1 Dalam bahasa Arab, "manajemen" identik dengan "tadbir" (‫ )تدبير‬dan (‫“ )إدارة‬idarah” yang berarti
mengelola, pengelolaan.2 Dalam bidang pendidikan, istilah "manajemen" sering digunakan untuk mengacu pada administrasi.

1 Willy, Markus dkk.,, Kamus Lengkap Plus Inggris - Indonesia, Indonesia Inggris. Surabaya: Arkola, 1997, 319
2 As’ad M. Alkali, Kamus Indonesia - Arab. Jakarta: Bulan Bintang, 1987.
JMP is licensed under

-2-
Jurnal Manajemen Pendidikan Volume 00, No. 00, __________ 2020, halaman 00 - 00
https://journal.unpak.ac.id/index.php/jmp e-ISSN: 2614-3313 ; p-ISSN: 2302-0296

Mereka menyamakan keduanya karena fakta bahwa mereka keduanya fungsional dan operasional. Para ahli belum mencapai
kesepakatan tentang dua hal itu. Namun, ada yang berpendapat bahwa, karena manajemen merupakan inti dari administrasi,
manajemen dan administrasi adalah dua hal yang berbeda.3
Secara terminologis, studi literatur tentang manajemen akan menemukan bahwa manajemen dapat didefinisikan dalam
empat cara: sebagai ilmu, sebagai proses, sebagai seni atau kiat, atau sebagai profesi, atau sebagai kemampuan. Namun demikian,
manajemen secara sederhana dapat didefinisikan sebagai upaya untuk mendapatkan sesuatu yang dilakukan oleh orang lain, atau
mendapatkan orang lain untuk melakukannya.
Kata "strategik" berasal dari kata Inggris "strategic", yang berarti kiat, cara, atau taktik utama. 4 Secara historis, istilah
strategik berasal dari dunia militer dan biasanya diartikan sebagai nasihat yang diberikan oleh komandan militer atau jenderal
untuk memenangkan peperangan. Menurut Webster's World University Dictionary, "strategis mean of great or vital impotence
within an integrated whole" disebutkan oleh Ralph Taylor.5
Namun, hampir seluruh organisasi kemudian menggunakan istilah strategik untuk menentukan pilihan untuk
memenangkan peperangan tertentu untuk mencapai tujuan. 6 Dari definisi di atas, manajemen strategik berarti serangkaian
keputusan dan tindakan penting yang diambil oleh manajemen puncak dan dilakukan oleh seluruh organisasi dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi. Salah satu definisi lain dari manajemen strategik adalah upaya manajemen untuk meningkatkan
kekuatan organisasi untuk memanfaatkan peluang yang muncul untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan misi
organisasi.7 R. Edward Freeman kemudian mendefinisikan manajemen strategik sebagai suatu proses yang berkelanjutan yang
membutuhkan pemilihan titik yang berbeda untuk mencapai tujuan.8
Berdasarkan definisi di atas, penulis dapat mengatakan bahwa yang dimaksud dengan manajemen strategik adalah
serangkaian tindakan, saran, keputusan, dan tindakan penting yang digariskan oleh pimpinan organisasi dan dilakukan oleh
seluruh jajaran organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan organisasi.

B. Ruang Lingkup Manajemen Lembaga Pendidikan Islam


Ruang Lingkup Manajemen Strategik Dengan menggunakan manajemen strategik, pendidikan akhirnya dapat memahami
kekuatan bersaing dan mengembangkan keunggulan kompetitif berkelanjutan secara sistematis dan konsisten.
1) Manajemen strategik muncul dalam bentuk perencanaan yang lebih besar, yang mencakup semua aspek lingkungan
organisasi. Ini digambarkan dalam rencana strategis (Renstra), yang kemudian dilanjutkan menjadi perencanaan operasional,
dan kemudian dilanjutkan menjadi program kerja dan proyek tahunan.
2) Rencana strategi fokus pada prospek masa depan.
3) Rencana strategi didasarkan pada visi, misi, strategi yang dipilih yang menghasilkan strategi induk, dan tujuan jangka
panjang organisasi. Namun, cara penempatannya sebagai keputusan manajemen puncak secara tertulis mencakup semua
acuan tersebut.
4) Rencana strategi dibagi menjadi rencana operasional, yang mencakup program operasional, termasuk proyek, dengan
sasaran jangka sedang yang ditetapkan oleh manajemen puncak.
5) Karena renstra dan rencana operasi sangat penting untuk pelaksanaan seluruh misi organisasi untuk mewujudkan,
mempertahankan, dan mengembangkan dirinya dalam jangka panjang, mereka harus melibatkan manajemen puncak.
6) Untuk melaksanakan strategi dalam program, termasuk proyek, fungsi manajemen lainnya, seperti pengorganisasian,
pelaksanaan, penganggaran, dan kontrol, digunakan.

C. Implementasi Manajemen Strategi Pemasaran Pendidikan Berbasis Media Sosial


Melihat banyaknya pesaing MI Hidayatul Ulum Krian menuntut sekolah untuk membuat inovasi-inovasi dalam pelaksanaan
manajemen strategi pemasaran pendidikan berbasis media sosial. Strategi pemasaran dilakukan tidak hanya pada tahun baru
ajaran saja, tapi setiap kesempatan ada kegiatan ekstrakulikuler dan mengikuti program sekolah. Hal ini menunjukan bahwa MI
Hidayatul Ulum Krian telah melakukan pemasaran secara tidak langsung yang menarik masyarakat atau calon-calon siswa yang
ingin sekolah disini dengan strategi pemasaran pendidikan melalui media sosial.
Sebelumnya pihak sekolah melakukan identifikasi terlebih dahulu mengenai kebutuhan pasar, hingga dirasa sangat
membutuhkan pemasaran melalui media sosial apalagi sekarang sudah masuk di era revolusi industri 4.0 yang semuanya serba
cepat, dengan berbagai tujuan yang kami kedepankan, untuk khalayak ramai sebagai bentuk publikasi dakwah kita, kalau untuk

3 Burhanuddin, Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1994, 30
4 Hadari Nawawi, Manajemen Strategik Organisasi Non-Profit Bidang Pemerintahan, Jogjakarta: Gajah Mada University Press, 2003, 147
5 Raph Taylor,. Webster’s World University Dictionary, Washington: Publishers Company, 1965, 989
6 Sondang P Siagian, Manajemen Strategik, Jakarta: Bumi Aksara, 2001, 15
7 Hadari Nawawi, Manajemen Strategik Organisasi, 148
8 R Edward Freeman, R. Strategic Management A Stakeholder Approach, Edisi Indonesia, Jakarta: Pustaka Binaman Presindo, 1996, 97

JMP is licensed under

-3-
Jurnal Manajemen Pendidikan Volume 00, No. 00, __________ 2020, halaman 00 - 00
https://journal.unpak.ac.id/index.php/jmp e-ISSN: 2614-3313 ; p-ISSN: 2302-0296

calon siswa tentunya untuk ajakan bersekolah di MI Hidayatul Ulum Krian, kalau untuk alumni sebagai wahana menginformasikan
sekolah kita sudah sejauh apa perkembangannya dari tahun ke tahun.
Pelaksanaan strategi pemasaran pendidikan sekolah melalui media sosial yang sangat populer di masyarakat pertama
facebook, instagram dan youtube. Pemasaran dalam facebook terbagi dua ada yang bersifat fanspage dan grup, kalau kita disini
menggunakan fanspage sebetulnya grupnya juga ada namanya jamanis online sifatnya lebih umum kalau di grup tidak hanya di
gunakan oleh MI Hidayatul Ulum Krian Babakan Jamanis saja tetapi oleh pihak pesantrenpun menggunakannya, untuk di instagram
ada kawan-kawan Jurnalis yang aktif dalam pemasaran pendidikan berbasis media sosial, dan untuk di youtube yang mengelola
guru yang mempunyai basic di bidang IT. Jadi kita fokusnya di tiga media sosial facebook, instagram, dan youtube.
D. Respon Masyarakat Sebagai Objek Pemasaran Pendidikan
Dalam menjaga kepercayaan masyarakat atau orangtua siswa MI Hidayatul Ulum Krian sebagai objek manajemen strategi
pemasaran pendidikan berbasis media sosial sebagai pengelola pemasaran menjaga beberapa konten agar semaksimal mungkin
dapat diterima di khalayak ramai sebagai dakwah pemasaran pendidikan di MI Hidayatul Ulum Krian dengan tidak melebih-lebihkan
konten yang di publikasikan melalui media sosial, adapun beberapa konten yang biasa di publikasikan melalui media sosial
diantaranya: di bidang seni nasyid el-nida voice yang biasa tampil di beberapa event bahkan pernah menjuarai perlombaan nasyid
di tingkat nasional sebagai juara ke-2 di syiar anak negri, di bidang agama tahfidz yang rutin di adakan setiap libur sekolah.
Disamping menjaga kepercayaan masyarakat atau orang tua siswa strategi pemasaran pendidikan berbasis media sosial menjadi
kekuatan dalam pemasaran di MI Hidayatul Ulum Krian

E. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat


Dalam melaksanakan strategi pemasaran tentunya akan ada faktor pendukung dan juga faktor penghambat didalamnya.
Faktor pendukung yang ada di MI Hidayatul Ulum Krian Babakan Jamanis meliputi:
1) Sumber daya manusia sebagai pengelola 2) Jaringan internet cukup memadai 3) Peran konsumen dalam strategi
pemasaran
Sedangkan faktor penghambat dalam penerapan usaha pemasaran pendidikannya meliputi:
1) Waktu untuk proses pemasaran 2) Fasilitas fisik kurang lengkap 3) Peralatan kurang lengkap
III. PENUTUP
Dari hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa :
1) Strategi pemasaran yang dilakukan MI Hidayatul Ulum Krian sudah mengikuti langkah-langkah strategi pemasaran dengan
baik, mulai dari identifikasi masyarakat atau orang tua siswa sebagai objek manajemen strategi pemasaran pendidikan
berbasis media sosial, menentukan tujuan dari pemasaran yang dilakukan sekolah. Strategi pemasaran di MI Hidayatul Ulum
Krian biasanya menggunakan strategi pemasaran klasik menggunakan brosur, pamflet dan dari informasi lisan. Dari
pemasaran tersebut merupakan salah satu strategi yang dilakukan 3 tahun ke terakhir. sebelum strategi pemasaran pendidikan
berbasis media sosial dilakukan di MI Hidayatul Ulum Krian.
2) Adapun media paling efektif yang digunakan dalam pemasaran di MI Hidayatul Ulum Krian adalah dengan manajemen strategi
pemasaran pendidikan berbasis media sosial. Media sosial yang di gunakan dalam pemasaran pendidikan ada 3 yaitu
facebook, instagram dan Youtube, Hal ini dikarenakan pemasaran melalui media sosial dianggap lebih efektif dan efesien
menjangkau banyak kalangan. 3. Dengan strategi pemasaran pendidikan berbasis media sosial yang 3 tahun terakhir
dilakukan oleh MI Hidayatul Ulum Krian ini dapat meningkatkan minat calon siswa untuk sekolah di MI Hidayatul Ulum Krian.
Karena semakin mudah akses yang dapat dilihat melalui media sosial sebagai penunjang proses manajemen strategi
pemasaran pendidikan yang di terima oleh kalangan masyarakat, orangtua siswa, bahkan calon siswa sebagai objek startegi
pemasaran. Dalam pelaksanaan manajemen starategi pemasaran tentunya akan nada faktor pendukung dan faktor
penghambat diantaranya: faktor pendukung : a. sumber daya manusia sebagai pengelolanya ada b. jaringan internet cukup
memadai c. peran konsumen dalam strategi pemasaran juga sangat berpengaruh. Faktor penghambat : a. waktu untuk proses
pemasaran belum terstuktur b. fasilitas fisik kurang lengkap c. peralatan kurang lengkap.

REFERENSI
Ara Hidayat dan Imam, Machali, 2010 Pengelolaan Pendidikan “Konsep, Prinsip dan Aplikasi dalam Mengelola Sekolah dan
Madrasah”, Bandung: Pustaka Educa.
Buchari Alma, 2009 Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Bandung: Alfabeta.
Buchori Alma dan Ratih Hurriyati, 2007 Manajemen Corporate dan Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan Fokus pada Mutu dan
Layanan Prima, Bandung: Alfabeta
Burhanuddin. Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 1994.
M. Alkali. As’ad, Kamus Indonesia - Arab. Jakarta: Bulan Bintang, 1987.
Malayu Hasibuan, 2004 Dasar-dasar Perbankan, Jakarta: Bumi Aksara

JMP is licensed under

-4-
Jurnal Manajemen Pendidikan Volume 00, No. 00, __________ 2020, halaman 00 - 00
https://journal.unpak.ac.id/index.php/jmp e-ISSN: 2614-3313 ; p-ISSN: 2302-0296

Malayu Hasibuan, 2005 Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, Jakarta: Bumi Aksara
Minarti Sri. 2011 Manajemen Sekolah (Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri), Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Muhaimin. 2012 Manajemen Pendidikan (Aplikasinya dalam Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah/Madrasah),
Jakarta:Kencana Prenada Group.
Mulyasa Enco, 2002 Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi, dan Implementasi, Jakarta: Remaja Rosdakarya.
Nawawi, Hadari. Manajemen Strategik Organisasi Non-Profit Bidang Pemerintahan. Jogjakarta: Gajah Mada University Press.
2003.
R Edward Freeman. Strategic Management A Stakeholder Approach. Edisi Indonesia. Jakarta: Pustaka Binaman Presindo, 1996.
Sedjati Metina Sri, 2012. Manajemen strategi. Yogyakarta: Deepublish.
Siagian, Sondang P. Manajemen Strategik. Jakarta: Bumi Aksara. 2001.
Taylor, Raph. Webster’s World University Dictionary. Washington: Publishers Company. 1965.
Trisnawati Sule, Ernie, Pengantar Manajemen, Jakarta: Kencana
Umiarso dan Imam Gojali, 2010 Manajemen Mutu Sekolah di Era Otonomi Pendidikan, “Menjual Mutu Pendidikan dengan
Pendekatan Quality Control bagi Pelaku Lembaga Pendidikan”, Yogyakarta: IRCiSoD.
Willy, Markus dkk.,, Kamus Lengkap Plus Inggris - Indonesia, Indonesia Inggris. Surabaya: Arkola, 1997.

JMP is licensed under

-5-

Anda mungkin juga menyukai