Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS PENGARUH CONTENT

MARKETING, SOCIAL MEDIA MARKETING


DAN ONLINE CONVENIENCE TERHADAP
CONSUMER BUYING DECISION PROCES

Oleh:
IMACULATA CINDY
PENTAKOSTA
022001901009
Program Studi Manajemen
BAB I
Latar Belakang
Perkembangan dan kemajuan teknologi yang begitu pesat ditandai dengan penggunaan jaringan
internet dibidang apapun termasuk bidang bisnis yaitu kegiatan pemasaran produk atau layanan
jasa (Alkharabsheh & Zhen, 2021). Strategi pemasaran produk dengan cara konvensional sudah
banyak ditinggalkan dan menerapkan tren baru saat ini (Trauntschnig & Hetz, 2020). Kemajuan
teknologi di Indonesia juga terjadi begitu pesat. Berdasarkan data yang diperoleh dari HootSuite &
We Are Social (2022), diketahui bahwa terdapat 191,4 juta jiwa dari 277,7 total penduduk aktif di
Indonesia yang menggunakan media sosial. Media sosial menjadi salah satu faktor keberhasilan
bisnis di pasar karena selain digunakan sebagai alat komunikasi, tetapi juga menghubungkan
orang-orang untuk bertukar informasi (Ansari et al., 2019). Platform media sosial yang banyak
digunakan antara lain merupakanblog, situs jejaring sosial, microblogging, Facebook, Google+,
Snapchat, YouTube, dan Twitteryang berisi layanan berbasis Web 2.0 (Alalwan et al., 2017;
Kapoor et al., 2018; Özkent, 2022; Shareef et al.,2019).
Pemasaran digital memiliki keunggulan seperti dapat memahami keinginan dan kebutuhan konsumen
(Alkharabsheh & Zhen, 2021) dan bahkan dapat tersebar luas sampai ke seluruh dunia contohnya pada
dunia fashion(Rathnayaka, 2018). Social media marketing didefinisikan sebagai perusahaan dalam
menghasilkan dan mempromosikan setiap kegiatan pemasaran atau kampanye melalui platform media
sosial online(Pham & Gammoh, 2015). Mengoptimalkan sosial media dan konten sebagai bentuk
promosi suatu barang yang sesuai seperti ekspektasi konsumen maka akan menyebabkan konsumen
merasa puas terhadap produk maupun jasa yang ditawarkan (Perumal, 2018). Content marketing
dipahami bahwa sebagai undangan dari pebisnis atau pemasaran agar menjadi dorongan membeli bagi
konsumen (Mero & Taiminen, 2016). Salah satu promosi yang dijadikan konten pada usaha gerai ayam
goreng merupakan penggunaan bahan baku yang berkualitas. Misalnya merupakan dengan penggunaan
ayam broiler dan ayam kampung. Gerai yang menggunakan ayam kampung memiliki keunggulan yang
lebih banyak dibandingkan dengan ayam broiler. Hal ini dikarenakan ayam kampung memiliki
kandungan nutrisi yang lebih baik dibandingkan dengan ayam broiler Pada penelitian ini juga akan
membandingkan tiga gerai yang menjual ayam kampung sebagai menu makanannya. Perbandingan ini
bertujuan untuk melihat masing-masing kemampuan content marketing, social media marketing dan
online convenience suatu gerai dalam meningkatkan keputusan pembelian konsumen. Selanjutnya,
penelitian akan menentukan faktor yang paling penting melalui survei untuk mengukur faktor-faktor
yang berbeda dalam proses keputusan pembelian konsumen.
1.Apakah content marketing
berpengaruh positif terhadap
consumer buying decision
process?

Rumusan
2. Apakah social media
Masalah marketing berpengaruh positif
terhadap consumer buying
decision process?

3. Apakah online
convenience berpengaruh
positif terhadap consumer
buying decision process?
Tujuan Penelitian
1.Untuk 1.Untuk 1.Untuk
menganalisis menganalisis menganalisis
pengaruh positif pengaruh positif pengaruh positif
content marketing dari social media online convenience
terhadap marketing terhadap terhadap consumer
consumer buying buying decision
consumer buying
decision process. process.
decision process.
menjadi referensi
perusahaan
terbaru mengenai
khususnya
pengaruh yang
dihasilkan dari manajer
content marketing, pemasaran, untuk
social media membuat strategi
marketing dan yang efektif
online convenience
berkaitan dengan
Manfaat terhadap consumer
buying decision
content
marketing, social
Penelitian process. Hasil yang
telah diperoleh media marketing,
diharapkan dapat online
dijadikan acuan bagi convenience dan
peneliti yang akan
consumer buying
melakukan kajian di
bidang yang sama. decision process.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Content Marketing
Content marketing merupakan suatu pendekatan pemasaran strategis yang difokuskan pada pembuatan dan distribusi konten
yang konsisten, relevan dan bernilai untuk menarik dan menahan konsumen yang ditetapkan dan ditargetkan dengan jelas, dan
terutama untuk mendorong tindakan konsumen yang menguntungkan (Singh & Mathur, 2019). Nieves dan Lozada (2020)
menjelaskan, content marketing merupakan pengembangan dan distribusi konten bernilai dan relevan yang mencakup artikel,
social media, email,video dan semacamnya untuk konsumen potensial dan konsumen saat ini, yang menyampaikan keunggulan-
keunggulan untuk meyakinkan konsumen. Pengukuran pada content marketing juga dijelaskan oleh Chen et al., (2021), bahwa
terdapat dua indikator utama untuk mengukur content marketing yaitu: 1) Informasi fungsional, yang memasukkan manfaat
konten, daya tarik konten, keunggulan konten dan keefektifan pesan yang disampaikan di konten, dan 2) Informasi menghibur,
yang memasukkan konten yang disajikan menyenangkan, meningkatkan semangat baca konsumen dan tidak membosankan.
2.1.2 Social Media Marketing
Pengertian lain diungkapkan oleh Jarrar et al., (2020),bahwa social media marketing merupakan bentuk pemasaran internet
yang menggunakan aplikasi media sosial sebagai suatu perangkat pemasaran, yang memudahkan brand agar terhubung dengan
konsumendengan sasaran-sasaran untuk membangun suatu brand, meningkatkan penjualan, mengendalikan lalu lintas website,
dan membangun suatu komunitas pengikut (followers) untuk berbagi dan terlibat dengan konten.
Pengukuran mengenai social media marketing juga dijelaskan oleh Jarrar et al., (2020), bahwa social media marketing dapat
diukur melalui tiga indikator utama yaitu: 1) Daya tarik informasi yang ditulis dan disampaikan di media sosial, 2)
Kelengkapan informasi mengenai produk atau brandyang ditampilkan di media sosial, dan 3) Interaksi perusahaan di media
sosial dengan konsumen target.
2.1.3Online Convenience
Online convenience dalam studi ini dapat diistilahkan senada online shopping convenience atau online buying convenience
atau online purchasing convenience. Online convenience merupakan respon positif konsumen kearah suatu landscape
digital, dimana produk barang atau jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen dapat tersedia bagi konsumen tanpa
konsumen harus meninggalkan tempat tinggal, dengan tingkat kualitas pelayanan online yang membuat konsumen merasa
nyaman dan menyenangkan (Pham et al., 2018). Pengukuran pada online convenience juga dijelaskan oleh Pham et al.,
(2018) yang mengukur online convenience dari empat indikator utama yaitu: 1) Kenyamanan selama mengakses informasi,
produk atau brandyang ditawarkan dan dijual secara online, 2) Kenyamanan selama pencarian informasi produk atau
brandsecara online, 3) Kenyamanan selama transaksi dan 4) Kenyamanan dalam memperoleh kepemilikan barang atau
produk atau brand.
2.1.4 Consumer Buying Decision Process
consumer buying decision process merupakan suatu konsep yang menggambarkan proses kognitif yang terjadi dalam
pikiran konsumen sebelum membuat suatu keputusan pada pembelian produk barang atau jasa secara online (Song, 2016).
Pengukuran pada consumer buying decision process juga dijelaskan oleh Qazzafi (2019), bahwa consumer buying decision
process dapat diukur dari lima indikator utama yaitu: 1) Pengenalan kebutuhan, 2) Pencarian informasi, 3) Evaluasi
alternatif, 4) Pembelian, dan 5) Perilaku paska pembelian.
Penelitian Terdahulu
Nama Pengarang : Alkharabsheh dan Zhen (2021), Malaysia.The impact of content marketing, social media
marketing and online convenience on consumer buying decision process.
Variabel dependen:
-Consumer buying decision process
Variabel independen:
-Content marketing
-Social media marketing
Online convenience
Temuan membuktikan bahwa content marketing, social media marketing dan online convenience berpengaruh positif
terhadap consumer buying decision process.
Nama Pengarang : Chen et al., (2021), China.
Research on social media content marketing: An empirical analysis based on China’s 10 metropolis for Korean
brands.Variabel dependen:
-Online buying decision process
Variabel independen:
Social media marketing
Terdapat pengaruh positif social media marketing terhadap online buying decision process pada produk-produk
dengan brandasing dari Korea Selatan pada konsumen di China.
BAB III
METODE
PENELITIAN
- Jenis penelitian: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian hipotesis (hypotheses testing),
yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis penelitian yang pada umumnya menjelaskan tentang
karakteristik pengaruh–pengaruh tertentu atau perbedaan–perbedaan antar kelompok atau independensi dari dua faktor
atau lebih dalam satu situasi (Sekaran dan Bougie, 2017).

- Variabel penelitian: Terdapat empat variabel dalam penelitian ini yaitu content marketing, social media marketing
dan online convenience dan consumer buying decision process.

- Latar penelitian: Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan gerai ayam goreng Suharti yang berdomisili di DKI
Jakarta yang beralamat di Jalan Dewi Sartika No. 237 Kec. Kramat Jati - Jakarta Timur, di Jalan Raya Cilandak KKO
No. 60 Kec. Ps. Minggu - Jakarta Selatan, dan di Jalan H. Agus Salim No. 63 Kec. Menteng - Jakarta Pusat.
- Instrumentasi: distribusi kuesioner secara online melalui Google Form dan secara offline yang peneliti distribusikan
secara langsung di sekitaran restoran ayam goreng Suharti yang berlokasi di Jalan H. Agus Salim No. 63 Kec.
Menteng - Jakarta Pusat.
- Prosedur penelitian: Berdasarkan hasil survei distribusi kuesioner secara online melalui Google Form dan
secara offline yang peneliti distribusikan secara langsung di sekitaran restoran ayam goreng Suharti yang
berlokasi di Jalan H. Agus Salim No. 63 Kec. Menteng - Jakarta Pusat, diperoleh data jawaban responden
sebanyak 195 responden dari 180 responden yang ditargetkan.

- Teknik pengumpulan data: Penelitian ini menggunakan metode non probability sampling, yaitu metoda
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota dari
populasi untuk dipilih menjadi sampel(Sugiyono, 2017); dan juga menggunakan teknik purposive sampling,
yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu(Sugiyono, 2017). Menurut Sugiyono (2017),
alasan meggunakan teknik purposive sampling ini, karena sesuai untuk digunakan untuk penelitian
kuantitatif, atau penelitian-penelitian yang tidak melakukan generalisasi.

- Teknik analisis data: Untuk uji instrumen di penelitian ini dilakukan dengan Uji Validitas dan Uji
Reliabilitas menggunakan metode Structural Equation Modeling(SEM) dengan bantuan alat statistik AMOS
versi 25.
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Hasil uji hipotesis ditujukan untuk menguji adanya pengaruh positifcontent marketing, social media marketing dan online
convenience terhadap consumer buying decision process. Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan p-value atau
level of significant (Alpha) sebesar 0.05. Dasar pengambilan keputusan didasarkan pada jika nilai sig. < 0,05 maka Ho tidak
didukung dan Ha didukung, dan jika nilai sig. > 0,05 maka Ho didukung dan Ha tidak didukung.
Hipotesis 1:
Bunyi Hipotesis null (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) adalah sebagai berikut:
Ho1: Tidak terdapat pengaruh positif content marketing terhadap consumer buying decision process.
Ha1: Terdapat pengaruh positif content marketing terhadap consumer buying decision process.

Dari tabel diatas menunjukkan, nilai signifikansi sebesar 0.015< 0.05; dengan nilai estimasi (β) sebesar 0.289.Dengan demikian
dapat disimpulkan, bahwa terdapat pengaruh positifcontent marketing terhadap consumer buying decision process.
Hipotesis 2:
Bunyi Hipotesis null (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) adalah sebagai berikut:
Ho2: Tidak terdapat pengaruh positif social media marketing terhadap consumer buying decision process.
Ha2: Terdapat pengaruh positif social media marketing terhadap consumer buying decision process.
Dari tabel diatas dapat dilihat, nilai signifikansi sebesar 0.002< 0.05, dengan nilai estimasi (β) sebesar 0.382; sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positifsocial media marketing terhadap consumer buying decision process.
Hipotesis 3:
Bunyi Hipotesis null (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) adalah sebagai berikut:
Ho3: Tidak terdapat pengaruh positif online convenience terhadap consumer buying decision process.
Ha3: Terdapat pengaruh positif online convenience terhadap consumer buying decision process.
Dari tabel diatas dapat dilihat nilai signifikansi sebesar 0.000< 0.05 dengan nilai estimasi (β) sebesar 0.312;sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positifonline convenience terhadap consumer buying decision process.
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
4.3.1 Pengaruh Content Marketing terhadap Consumer Buying Decision Process
Hasil penghitungan statistik menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif content marketing terhadap consumer buying
decision process, didasarkan pada nilai signifikansi sebesar 0.015 dan nilai estimasi sebesar 0.289 dengan tanda positif.
Temuan tersebut mengindikasikan, semakin tinggi content marketing, maka semakin tinggi pula consumer buying decision
process,dan sebaliknyasemakin rendah content marketing, maka semakin rendah pula consumer buying decision process.
Pengaruh positif ini, menurut Alkharabsheh dan Zhen (2021),aktivitas pemasaran secara online dengan menampilkan
konten yang menarik dapat mempengaruhi perilaku konsumen kearah produk yang ditawarkan atas daya tarik informasi
dalam konten tersebut.
4.3.2 Pengaruh Social Media Marketing terhadap Consumer Buying Decision Process
Hasil penghitungan data statistik membuktikan, bahwa terdapat pengaruh positif social media marketing terhadap consumer
buying decision process yangdidasarkan pada nilai signifikansi sebesar 0.002 dan nilai estimasi sebesar 0.382 dengan tanda
positif. Temuan tersebut mengindikasikan, bahwa semakin tinggi social media marketing, maka semakin tinggi pula
consumer buying decision process ;dan sebaliknya, semakin rendah social media marketing, maka semakin rendah pula
consumer buying decision process.
4.3.3 Pengaruh Online Convenience terhadap Consumer Buying Decision Process
Hasil penghitungan data statistik membuktikan, bahwa terdapat pengaruh positif online convenience terhadap consumer
buying decision process, didasarkan pada nilai signifikansi sebesar 0.000 dan nilai estimasi sebesar 0.312 dengan tanda
positif. Temuan tersebut mengindikasikan bahwa semakin tinggi online convenience, maka semakin tinggi pula consumer
buying decision process;dan sebaliknya, semakin rendah online convenience, maka semakin rendah pula consumer buying
BAB IV
Kesimpulan
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh content marketing, social media marketing dan online convenience terhadap
consumer buying decision process dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh positif content marketing terhadap consumer buying decision process. Hal ini menunjukkanbahwa aktivitas pemasaran
secara online dengan menampilkan konten yang menarik dapat mempengaruhi perilaku konsumen kearah produk yang ditawarkan perusahaan
atas daya tarik informasi dalam konten tersebut,yang kemudian konsumen berusaha memikirkan untuk memutuskan pembelian-pembelian
kearah produk. Konsekuensinya, konsumen segera melakukan proses-proses pembuatan keputusan pembelian kearah produk dan layanan yang
ditawarkan perusahaan.
2. Terdapat pengaruh positif social media marketing terhadap consumer buying decision process. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas
pemasaran pada media sosial perusahaan dapat meningkatkan respon-respon cepat konsumen kearah informasi yang disampaikan, dimana
respon-respon tersebut dapat menimbulkan rasa penasaran dan keingintahuan konsumen yang lebih dalam kearah produk dan pelayanan
perusahaan.Konsekuensinya, melalui interaksi-interaksi dan respon-respon perusahaan di media sosial, interaktivitas tersebut kemudian
mendorong konsumen untuk segera mempertimbangkan dan memutuskan pembelian-pembelian kearah produk yang ditawarkan perusahaan.
3. Terdapat pengaruh positif social media marketing terhadap consumer buying decision process. Hal ini menunjukkan bahwa kemudahan dan
kecepatan pelayanan melalui aktivitas pemasaran online dapat meningkatkan kenyamanan konsumen selama pembelian produk. Aspek-aspek
kenyamananseperti penghematan waktu dan tenaga yang harus dikeluarkan oleh konsumen selama aktivitas transaksi dan belanja onlinedapat
menciptakan persepsi positif konsumen kearah produk dan layanan perusahaan, yang dapat membuat konsumen menjadi lebih tertarik dan
segera mempertimbangkan untuk memutuskan pembelian-pembelian kearah produk yang ditawarkan.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai