Anda di halaman 1dari 7

NAMA : FERA FEBRIAN

NIM : 40221100431

KELAS : O

~TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN~

1. Jelaskan tahap- tahap pengembangan sistem dilakukan dengan mengaplikasikan pada


contoh nyata?

Jawaban : Pengembangan sistem informasi atau yang biasa dikenal dengan istilah SLC
(Systems Life Cycle) atau SLDC (Software Development Life Cycle) adalah sebuah proses
pembuatan dan pengubahan sistem berikut model dan metodologi yang digunakan. Dalam
kata lain, sebuah SDLC adalah penyusunan sebuah sistem baru untuk menggantikan sistem
yang lama, baik secara keseluruhan maupun hanya parsial. Pengembangan sistem
informasi umumnya dilakukan karena adanya permasalahan yang tak dapat diakomodasi oleh
sistem lama. Seperti contoh, rumah sakit tempat Anda bekerja melakukan perombakan
SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit) lantaran aplikasi yang sebelumnya tidak
dapat melakukan bridging dengan BPJS. Mengingat fakta bahwa pemerintah telah
mewajibkan hal tersebut, maka mau tak mau pihak RS harus menyesuaikan SIMRS yang
telah dimilikinya. Adapun dalam melakukan sebuah pengembangan sistem informasi, tim
terkait akan terdiri atas beberapa personel, yakni project coordinator, system analyst and
design, network designer, programmer, technician (hardware), administrator, software tester,
graphic designer, dan documenter.

Tahapan Pengembangan Sistem Informasi

Sebuah pengembangan sistem informasi terdiri atas enam tahapan penting, yakni survei
sistem, analisis kebutuhan, perancangan, implementasi, pengujian, dan perubahan dan
pemeliharaan.

1) Survei Sistem

Tahap SDLC ini juga terdiri dari tiga poin utama: identifikasi sistem, seleksi, dan
perencanaan sistem.

1) Identifikasi Sistem
Proses ini adalah untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi perusahaan dan sistem yang
dimilikinya. Tim kemudian akan mencari peluang apa saja yang dapat dilakukan untuk
mengatasi hal tersebut.

2) Seleksi

Tahap seleksi akan menerapkan poin-poin evaluasi pada proyek pengembangan tersebut guna
memastikan solusi yang diciptakan sesuai dengan target yang diharapkan perusahaan.

3) Perencanaan Sistem

Langkah ini merupakan langkah pengembangan rencana formal untuk mulai mengerjakan
dan mengimplementasikan konsep pengembangan sistem informasi yang sudah dipilih.

2) Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan sistem adalah sebuah teknik memecahkan masalah dengan cara
melakukan dekomposisi komponen-komponen penyusun sistem tersebut. Tujuannya tidak
lain adalah untuk mengetahui lebih dalam tentang bagaimana cara kerja tiap komponen serta
interaksi antara satu komponen dengan komponen lainnya.

Beberapa aspek yang perlu menjadi target analisis kebutuhan dalam pengembangan sistem
informasi antara lain business users, analisis jabatan, proses bisnis, aturan yang disepakati,
masalah dan solusinya, business tools, dan rencana bisnis (business plan).

3) Perancangan

Perancangan atau desain pengembangan sistem dimaksudkan memberikan blueprint lengkap


sebagai guideline bagi tim IT (terutama programmer) dalam membuat aplikasi. Dengan
demikian tim IT pun tak lagi mengambil keputusan atau bekerja dengan cara sporadis.

4) Implementasi

Tahap pengembangan sistem informasi ini adalah mengerjakan pengembangan yang sudah


dirancang sebelumnya.

5) Pengujian

Sebuah sistem perlu dilakukan pengujian untuk memastikan bahwa pengembangan yang
dilakukan telah sesuai atau belum dengan hasil yang diharapkan. Pengujian yang diterapkan
bermacam-macam, seperti performa, efisiensi input, sintaks (logika program), output, dan
sebagainya.

Tahap pengembangan sistem informasi ini membutuhkan persiapan berbagai aspek


pendukung. Selain aplikasi, kesiapan perangkat keras dan beberapa fasilitas terkait lainnya
juga perlu disiapkan. Adapun dalam implementasi, beberapa kegiatan yang dilakukan antara
lain migrasi data (konversi), pelatihan untuk user, dan uji coba.

6) Perubahan dan Pemeliharaan

Langkah ini mencakup seluruh proses dalam rangka menjamin keberlangsungan, kelancaran,
dan penyempurnaan sistem. Di samping memantau sistem pada waktu
tertentu, maintenance juga mencakup aktivitas antisipasi gangguan kecil (bug),
penyempurnaan sistem, dan antisipasi terhadap beberapa risiko dari faktor luar sistem.

2. Jelaskan bagaimana hubungan antara risk dan return pada perubahan atau
pengembangan sistem ?

Jawaban : Hubungan antara hasil dan resiko (risk and return) memiliki hubungan linear yang
berkebalikan. Semakin tinggi resiko,maka semakin tinggi hasil yang diperoleh. Sebaliknya
semakin rendah resiko maka semakin rendah pula hasil yang diperoleh/disyaratkan.

3.Jelaskan tentang DBMS dan apa keuntungan dan kelemahan dari penggunaan DBMS ?

Jawaban : Database Management System atau DBMS adalah software yang digunakan untuk
mengelola, menyimpan, dan mengambil database. Software ini menyediakan antarmuka yang

memungkinkan user membaca, membuat, menghapus, dan memperbarui data. DBMS


mengoptimalkan pengelolaan data menggunakan teknik skema database yang disebut
normalisasi. Hasilnya, tabel data besar akan dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih
kecil untuk meminimalkan redundansi dan dependensi. Selain itu, DBMS mendukung
akses konkuren sehingga beberapa user bisa berinteraksi dengan database secara
bersamaan, tapi tetap mempertahankan integritas data. DBMS berjalan menggunakan
command sistem. Dengan menginput command, administrator database akan
memberikan instruksi untuk mengambil, mengubah, atau memuat data yang ada.
a. Keuntungan penggunaan DBMS

 Integritas data yang baik

Integritas data berarti data konsisten dan akurat dalam database yang penting karena ada
banyak database di DBMS. Semua database ini berisi data yang dapat dilihat oleh banyak
pengguna. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa data konsisten dan benar di
semua database untuk semua pengguna.

 Keamanan data

Keamanan data adalah konsep penting dalam database. Hanya pengguna yang berwenang
harus diizinkan untuk mengakses database dan identitas mereka harus diautentikasi
menggunakan nama pengguna dan kata sandi. Pengguna yang tidak sah tidak boleh diizinkan
mengakses database dalam keadaan apapun karena melanggar batasan integritas. DBMS
menyediakan platform yang lebih baik untuk privasi data sehingga membantu perusahaan
menawarkan keamanan data yang lebih baik.

 Akses data lebih cepat

Sistem manajemen basis data membantu pengguna untuk menghasilkan jawaban dan
permintaan masuk cepat atas pertanyaan yang membuat pengaksesan data menjadi akurat dan
lebih cepat.

 Dukungan pemulihan dan cadangan

DBMS secara otomatis menangani pemulihan dan pencadangan. Pengguna tidak perlu
melakukan backup secara berkala karena hal ini ditangani oleh DBMS. Selain itu, juga
mengembalikan database setelah kegagalan sistem atau crash untuk mencegah kondisi
sebelumnya.

 Membantu pengambilan keputusan yang lebih baik

Data yang dikelola dengan lebih baik dan akses data yang lebih baik memungkinkan untuk
menghasilkan informasi dengan kualitas yang lebih baik, yang menjadi dasar pengambilan
keputusan yang lebih baik. Kualitas informasi yang dihasilkan tergantung pada kualitas data
yang mendasarinya. Kualitas data adalah pendekatan komprehensif untuk mempromosikan
akurasi, validitas, dan ketepatan waktu data. Meskipun DBMS tidak menjamin kualitas data,
DBMS menyediakan kerangka kerja untuk memfasilitasi inisiatif kualitas data,

 Modifikasi yang mudah

Sistem dapat dimodifikasi dengan mudah menggunakan DBMS untuk menghasilkan


perubahan dalam organisasi. Data baru dapat dimasukkan tanpa merusak data yang sudah
ada. Selain itu, aplikasi dapat diisolasi berdasarkan bagaimana data dikontraskan dan
disimpan dalam DBMS.

b. Kelemahan penggunaan DBMS

 Kompleksitas dalam hal manajemen

Sistem basis data berinteraksi dengan banyak teknologi berbeda dan memiliki dampak
signifikan pada sumber daya dan budaya perusahaan. Maka perubahan yang diperkenalkan
oleh adopsi sistem database harus dikelola dengan baik untuk memastikan bahwa mereka
membantu memajukan tujuan perusahaan. Mengingat fakta bahwa sistem database
menyimpan data perusahaan penting yang diakses dari berbagai sumber, masalah keamanan
harus terus-menerus dinilai dan dievaluasi.

 Adanya peningkatan biaya

Sistem basis data membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak yang canggih dan
personel yang sangat terampil. Ini membuat biaya pemeliharaan perangkat keras, perangkat
lunak, dan personel yang diperlukan untuk mengoperasikan dan mengelola sistem basis data
bisa sangat besar.

 Keandalan yang kurang kuat

Sistem manajemen basis data lebih rentan terhadap kegagalan karena struktur lengkapnya
bergantung pada basis data. Kerusakan apa pun pada basis data dapat menghentikan fungsi
semua program aplikasi. Bahkan jika salah satu komponen mulai tidak berfungsi, kesalahan
ini akan menghentikan seluruh operasi.

 Ukuran yang menyita tempat


Kompleksitas dan luasnya fungsionalitas membuat DBMS menjadi perangkat lunak yang
sangat besar, menempati banyak megabyte ruang disk dan membutuhkan sejumlah besar
memori untuk berjalan secara efisien.

4. Apabila perusahaan menggunakan DSS,GDSS, dan ESS secara lebih luas. Apakah manajer
dan karyawan akan mengambil keputusan – keputusan yang lebih baik ? mengapa atau
mengapa tidak ?

Jawaban : Penggunaan Decision Support System (DSS) dalam suatu perusahaan menjadi


penting karena kemampuannya membantu manajemen dalam proses pembuatan keputusan
ekonomi. Perkembangan hardware komputer yang pesat juga diimbangi dengan
perkembangan software yang tidak kalah pesatnya . System penunjang keputusan kelompok
atau group decision support system (GDSS) ialah kombinasi dari Komputer, komunikasi, dan
teknologi keputusan dan yang digunakan untuk menemukan, merumuskan, dan memecahkan
masalah dalam pertemuan kelompok. Tujuan GDSS adalah untuk pertukaran ide, opini, dan
preferensi dalam kelompok dan ESS mampu memberikan keamanan kerja, mendukung work-
life balance, dan juga transparansi perusahaan. Jadi peran utama ESS adalah memberikan
independensi dan juga meningkatkan kepuasan karyawan. Dengan adanya DSS, GDSS,dan
ESS tentu akan memudahkan manajer dan karyawan dalam mengambil keputusan yang lebih
baik, karena pada dasarnya sistem ini membantu proses pengambilan keputusan, sehingga
sistem ini dapat membantu seorang manajer dalam meningkatkan kinerjanya dalam
mengambil suatu keputusan.

5. Knowledge management dianggap suatu aset bagi organisasi. Jelaskan pernyataan


tersebut ?

Jawaban : Pengetahuan adalah aset yang sangat berharga bagi perusahaan.Semakin


banyak pengetahuan yang dimiliki oleh stakeholder dari sebuah perusahaan, akan
membuat perusahaan itu menjadi semakin maju. Perusahaan perlu mempunyai pengetahuan
yang mumpuni agar bisnisnya tetap berkembang dan tidak terlindas zaman. Selain itu,
pengetahuan tersebut juga digunakan untuk menghadapi segala tantangan yang mungkin akan
dihadapi. Knowledge management system berfungsi sebagai pendekatan yang terencana
dan juga sistematis agar menjamin penerapan pengetahuan organisasi yang baik. Sekaligus
meningkatkan gagasan, inovasi, pemikiran, kompetensi dan keahlian.
Sistem Manajemen Pengetahuan adalah salah satu jenis sistem TI yang menyimpan dan
mengambil pengetahuan untuk meningkatkan pemahaman, kolaborasi, dan penyelarasan
proses. Sistem manajemen pengetahuan dapat ada di dalam organisasi atau tim, tetapi juga
dapat digunakan untuk memusatkan basis pengetahuan Anda kepada pengguna atau
pelanggan Anda. Mengakuisisi data, memproses data menjadi informasi, menggunakan dan
mengkomunikasikan informasi dengan cara yang paling efektif, dan menghapus informasi
pada waktu yang tepat disebut manajemen pengetahuan (knowledge management).
Terdapat tiga faktor utama dalam knowledge management, yaitu people, process, dan
technology.
 

Anda mungkin juga menyukai