Oleh :
Sherindityas Aulia S. NIM 170810301083
Aulia Nurma Dahani NIM 170810301119
Niken Asmoro B. NIM 170810301148
Latifah Rahmawati O NIM 170810301177
Fatoni Ahmad Balyan NIM 170810301188
2020
PENDAHULUAN
Flat-file adalah file data yang dicatat secara terpisah dan tidak terkoneksi
dengan file lainnya. Pendekatan flat-file ini sering dikaitkan dengan sistem legacy, yaitu
sistem mainframe besar yang diterapkan sejak tahun 1970an, hingga 1980an, dan
kemudian sistem ini digantikan oleh sistem manajemen basis data yang lebih modern.
Ruang lingkup flat-file menawarkan suatu pendekatan tampilan pengguna tunggal
untuk manajemen data dimana tiap pengguna memiliki file pribadinya masing-masing
yang disusun serta diatur untuk memenuhi kebutuhan spesifik pengguna dan tidak
membagikannya dengan pengguna lain. Ketika terdapat banyak pengguna yang
membutuhkan data yang sejenis namun untuk tujuan yang berbeda maka mereka
harus memperoleh set data yang terpisah yang disusun berdasarkan kebutuhan
spesifik mereka. Bagian akuntansi membutuhkan data penjualan pelanggan yang
diatur oleh nomor akun dan disusun untuk menganalisis saldo terutang untuk
melakukan penagihan kepada pelanggan, pemeliharaan piutang, dan mempersiapkan
laporan keuangan. Bagian pemasaran membutuhkan data penjualan pelanggan untuk
menargetkan promosi produk baru dan untuk meningkatkan penjualan produk.
Sedangkan bagian produk membutuhkan data penjualan pelanggan yang disusun
untuk menunjukkan tanggal layanan yang dijadwalkan, serta untuk membuat kontak
purna jual dengan pelanggan untuk menjadwalkan pemeliharaan preventif dan
meminta layanan perjanjian penjualan. Replikasi data yang pada dasarnya sama
dengan banyak file disebut redundansi data. Terdapat tiga masalah signifikan dalam
pendekatan flat-file yaitu penyimpanan data, pembaruan data, dan currancy
informaton.
Manajemen data yang efisien, yang memperoleh dan menyimpan data hanya
sekali dan menjadikan sumber tunggal ini tersedia untuk semua pengguna yang
membutuhkannya. Dalam lingkungan flat-file, untuk memenuhi kebutuhan data pribadi
beragam pengguna, organisasi harus mengeluarkan biaya pengumpulan ganda dan
prosedur penyimpanan ganda. Beberapa data yang biasa digunakan dapat digandakan
puluhan, ratusan, atau bahkan ribuan kali dalam suatu organisasi.
Currancy of Information
Pada pendekatan ini, akses ke sumber daya data dikendalikan oleh sistem
manajemen basis data (DBMS – Database Management System). DBMS adalah
sistem perangkat lunak khusus yang diprogram untuk mengetahui elemen data mana
yang masing-masing digunakan untuk mengakses. Program pengguna mengirimkan
permintaan data ke DBMS, yang memvalidasi dan mengesahkan akses ke database
sesuai dengan tingkat otoritas pengguna. Jika pengguna meminta data yang tidak ia
akses, permintaan ditolak. Prosedur organisasi untuk menetapkan otoritas pengguna
adalah masalah kontrol penting untuk dipertimbangkan oleh auditor.
Pendekatan ini memusatkan data organisasi ke dalam basis data umum yang
digunakan bersama oleh pengguna lain. Dengan data perusahaan di lokasi pusat,
semua pengguna memiliki akses ke data yang mereka butuhkan untuk mencapai
tujuan masing-masing. Melalui data sharing, masalah terkait pendekatan flat-file dapat
diatasi.
Karena setiap elemen data hanya ada di satu tempat, itu hanya memerlukan
satu prosedur pembaruan. Hal ini mengurangi waktu dan biaya untuk menjaga agar
basis data tetap terkini
Perbedaan yang paling mencolok antara model database dan model flat-file
adalah pengumpulan data ke dalam database umum yang digunakan bersama oleh
semua pengguna organisasi. Dengan akses ke domain penuh entitas, perubahan
dalam kebutuhan informasi pengguna dapat dipenuhi tanpa mendapatkan set data
pribadi tambahan. Pengguna hanya dibatasi oleh keterbatasan data yang tersedia
untuk entitas dan keabsahan kebutuhan mereka untuk mengaksesnya. Oleh karena itu
metode database menghilangkan akses terbatas pada pendekatan flat-file.
KEY ELEMENTS OF THE DATABASE ENVIRONMENT
a. Typical Features. Elemen utama dari pendekatan basis data adalah sistem
manajemen basis data. DBMS menyediakan lingkungan yang terkendali untuk
membantu (atau mencegah) akses ke database dan untuk mengelola sumber
daya data secara efisien. Setiap DBMS unik dalam cara mencapai tujuan-
tujuan ini, tetapi beberapa fitur khas meliputi:
3. Pelaporan penggunaan basis data. Fitur ini menangkap atatistik pada data
apa yang digunakan, kapan mereka digunakan, dan siapa yang
menggunakannya. informasi ini digunakan oleh administrator basis data
(DBA) untuk membantu menetapkan otorisasi pengguna dan memelihara
basis data.
4. Akses basis data. Fitur yang paling penting dari DBMS adalah untuk
mengizinkan akses pengguna yang sah, baik formal maupun informal, ke
basis data.
Database View
Pengguna
Definisi
Metode kedua dari akses basis data adalah metode permintaan data secara
informal. Permintaan data (query) adalah metodologi akses ad hoc yang
menggunakan perintah yang mirip dengan bahasa Inggris untuk membangun
daftar informasi dasar lainnya dari basis data.
SQL.
Kamus Data. Kamus data mendeskripsikan setiap elemen data dalam basis
data. Ini memungkinkan semua pengguna (dan programmer) untuk berbagi pandangan
yang sama mengenai sumber daya data, sehingga sangat memfasilitasi analisis
kebutuhan pengguna. Fungsi penting lainnya dari DBA adalah penciptaan dan
pemeliharaan data dictionary. Kebanyakan DBMS menggunakan software khusus
untuk mengelola data dictionary.
Database Fisik
Basis data fisik adalah tingkat terendah dari basis data dan satu-satunya tingkat
yang ada dalam bentuk fisik. Basis data fisik terdiri atas titik magnetis pada disket
magnetis. Pada tingkat fisik, database membentuk kumpulan logis dari catatan dan file
yang merupakan sumber daya data perusahaan. Bagian ini berkaitan dengan struktur
data yang digunakan dalam database fisik.
Struktur Data
Struktur data adalah dasar penyusun basis data. Struktur data memungkinkan
catatan untuk ditemukan, disimpan, dan ditelusuri, dan memungkinkan pergerakan dari
satu catatan ke catatan lainnya. Struktur data memiliki dua komponen dasar: oganisasi
dan metode akses.
Organisasi Data
Organisasi suatu file mengacu pada cara catatan diatur secara fisik di alat
penyimpanan sekunder. Ini bisa bersifat berurutan atau acak. Catatan dalam file
berurutan disimpan dalam lokasi yang berkelanjutan dan menempati area tertentu di
ruang disket.
Metode akses adalah teknik yang digunakan untuk menempatkan catatan dan
membantu dalam navigasi di basis data. Selama pemrosesan basis data, program
metode akses yang merepons permintaan data dari aplikasi pengguna, mencari dan
menelusuri atau menyimpan catatan. Kriteria yang memengaruhi pemilihan struktur
data mencakup:
Model data merupakan representasi abstrak dari data tentang entitas, termasuk
sumber daya (aset), peristiwa (transaksi), agen (personil atau karyawan, konsumen,
dsb.) dan mereka-mereka yang berhubungan dengan organisasi. Tujuan dari model
data adalah untuk merepresentasikan kegiatan atau karakteristik sehingga bisa
dimengerti oleh para pengguna. Berdasarkanmodel konseptual tertentu terdapat
beberapa macam DBMS. Secara umum, terdapat 3 model, yaitu model data hirarkis,
jaringan, dan relasional.
Terminologi Data
Model Hirarkis
Database Terpusat
Database Terdistribusi
Kontrol Konkurensi
Konkurensi database adalah keberadaan data yang lengkap dan akurat pada
semua situs pengguna. Karena implikasi terhadap keakuratan catatan akuntansi,
masalah konkurensi adalah masalah yang menjadi perhatian bagi auditor. Metode
yang umum digunakan untuk kontrol konkurensi adalah serialisasi transaksi, dengan
memberi label pada masing-masing trasaksi dengan dua kriteria:
Kontrol akses dirancang untuk mencegah orang yang tidak berwenang dari
melihat, mengambil, atau mengganggu, atau menghancurkan data masyarakat. Kontrol
cadangan memastikan bahwa jika terjadi kehilangan data karena akses tidak sah,
kegagalan peralatan, atau bencana fisik, organisasi dapat memulihkan basis datanya.
Tampilan atau subschema pengguna adalah himpunan bagian dari total data
yang mendefinisikan domain data pengguna dan menyediakan akses ke database
Tabel otorisasi basis data berisi aturan yang membatasi tindakan yang dapat diambil
pengguna. Prosedur yang ditentukan pengguna memungkinkan pengguna untuk
membuat program keamanan pribadi atau rutin untuk memberikan identifikasi
pengguna yang lebih positif daripada satu kata sandi
3. Kontrol Biometrik.
4. Kontrol Inferensi.
5. Kontrol Enkripsi.
6. Kontrol Pencadangan
1. Pencadangan Sekuensial File (GPC) - pilih sampel sistem dan tentukan dari
dokumentasi sistem bahwa jumlah file cadangan GPC yang ditentukan untuk
setiap sistem memadai.
2. Backup File Transaksi- verifikasi melalui pengamatan fisik bahwa file transaksi
yang digunakan untuk merekonstruksi file master juga disimpan
Flat-file adalah file data yang dicatat secara terpisah dan tidak terkoneksi
dengan file lainnya. Pendekatan flat-file ini sering dikaitkan dengan sistem legacy, yaitu
sistem mainframe besar yang diterapkan sejak tahun 1970an, hingga 1980an, dan
kemudian sistem ini digantikan oleh sistem manajemen basis data yang lebih modern.
Ruang lingkup flat-file menawarkan suatu pendekatan tampilan pengguna tunggal
untuk manajemen data dimana tiap pengguna memiliki file pribadinya masing-masing
yang disusun serta diatur untuk memenuhi kebutuhan spesifik pengguna dan tidak
membagikannya dengan pengguna lain. Ketika terdapat banyak pengguna yang
membutuhkan data yang sejenis namun untuk tujuan yang berbeda maka mereka
harus memperoleh set data yang terpisah yang disusun berdasarkan kebutuhan
spesifik mereka.
Model data merupakan representasi abstrak dari data tentang entitas, termasuk
sumber daya (aset), peristiwa (transaksi), agen (personil atau karyawan, konsumen,
dsb.) dan mereka-mereka yang berhubungan dengan organisasi. Tujuan dari model
data adalah untuk merepresentasikan kegiatan atau karakteristik sehingga bisa
dimengerti oleh para pengguna. Berdasarkanmodel konseptual tertentu terdapat
beberapa macam DBMS. Secara umum, terdapat 3 model, yaitu model data hirarkis,
jaringan, dan relasional.
Model Data Relasional adalah model data yang paling banyak digunakan saat
ini. Pembahasan pokok pada model ini adalah relasi yang dimisalkan sebagai
himpunan dari record. Deskripsi data dalam istilah model data disebut skema. Pada
model relasional, skema untuk relasi ditentukan oleh nama, nama dari
tiap field (atau atribut atau kolom), dan tipe dari tiap field.
Kontrol akses dirancang untuk mencegah orang yang tidak berwenang dari
melihat, mengambil, atau mengganggu, atau menghancurkan data masyarakat. Kontrol
cadangan memastikan bahwa jika terjadi kehilangan data karena akses tidak sah,
kegagalan peralatan, atau bencana fisik, organisasi dapat memulihkan basis datanya.
Tampilan atau subschema pengguna adalah himpunan bagian dari total data
yang mendefinisikan domain data pengguna dan menyediakan akses ke database
Tabel otorisasi basis data berisi aturan yang membatasi tindakan yang dapat diambil
pengguna. Prosedur yang ditentukan pengguna memungkinkan pengguna untuk
membuat program keamanan pribadi atau rutin untuk memberikan identifikasi
pengguna yang lebih positif daripada satu kata sandi
REFERENSI