MODUL 1
METODE PEMBELAJARAN
1. Kuliah Mimbar
2. Tanya Jawab
3. Latihan
1. LCD/Overhead Projector
2. White Board dan Spidol
REFERENSI
MODUL 1
A. PENDAHULUAN
Modul ini akan membahas pendekatan database untuk mengelola sumber
daya data organisasi. Model database merupakan sebuah filosofi khusus yang pen-
capaian tujuannya didukung oleh strategi-strategi, teknik, perangkat keras, dan pe-
rangkat lunak tertentu yang sangat berbeda dengan lingkungan flat file.
Penjelasan terdahulu telah menjelaskan perbedaan antara dua pendekatan
manajemen data: model flat file dan model database. Oleh karena cara terbaik untuk
menunjukkan keunggulan model database adalah membandingkannya dengan
model flat file,
Bagian pertama, menjelaskan bagaimana masalah-masalah tradisional dalam
flat file diatasi melalui pendekatan database.
Bagian kedua, menjelaskan dengan rinci fungsi dan relasi antara empat
elemen utama dari lingkungan database: pemakai (user), sistem manajemen
database (DBMS), administrator database (DBA), dan database fisik (DBF).
Bagian ketiga, berbicara tentang karakteristik dari model relasional.
unit-unit organisasi, yang menghalangi integrasi data secara luar dalam suatu
entitas.
Masalah kedua berasal dari keterbatasan teknologi manajemen flat file yang
mensyaratkan file data harus distrukturkan untuk kepentingan unik
pemakainya. Jadi, data sama, tetapi digunakan dengan cara yang agak
berbeda oleh para pe-makai yang berbeda, harus distruktur ulang dan
diproduksi ulang secara fisik di dalam file-file yang berbeda.
Untuk lebih jelasnya, file-file itu berisi gambar-gambar yang secara konsep-
tual dilambangkan dengan huruf-huruf. Setiap huruf menunjukkan satu atribut data
(field), satu record, atau isi seluruh file. Perhatikan juga bahwa data elemen B ter-
dapat dalam semua file pemakai. Ini disebut dengan pemborosan data (data
redundancy), yang menjadi penyebab utama dari masalah-masalah manajemen data
penting dalam tiga bidang:
penyimpanan data (data storage),
pembaruan data (data updaring), dan
kekinian informasi (currency of information).
Di dalam setiap bidang ini, dan dalam masalah keempat, ketergantungan
tugas-data (task-data dependency), yang tidak langsung berkaitan dengan pem-
borosan data, dijelaskan di bawah ini.
Penyimpanan Data
Sistem informasi yang efisien hanya satu kali menangkap dan menyimpan
data dan membuatnya tersedia ke semua pemakai yang membutuhkannya. Hal ini
Pembaruan Data
Organisasi-organisasi memiliki banyak sekali data yang disimpan dalam file-
file induk dan file-file referensi yang memerlukan pembaruan periodik agar mencer-
minkan perubahan operasional dan ekonomi. Misalnya, perubahan nama atau
alamat seorang pelanggan harus terekam dalam file induk yang tepat. Sepotong
informasi ini mungkin penting bagi beberapa departemen pemakai, seperti
departemen pen-jualan, penagihan, kredit, pelayanan pelanggan, promosi penjualan,
dan pen-jualan katalog. Jika para pengguna sistem informasi memiliki file-file yang
terpisah, setiap perubahan harus dilakukan secara terpisah untuk setiap pemakai. lni
tentunya akan menambah biaya manajemen data secara signifikan.
Kekinian Informasi
Kontras dengan masalah pembaruan data majemuk adalah masalah
gagalnya memperbarui semua file pemakaian yang dipengaruhi oleh perubahan data
tertentu. Jika pesan pembaruan ini tidak disebarkan dengan benar, sebagian
pemakai mungkin tidak mencatat perubahan tersebut, dan kemudian akan
melakukan pe-kerjaan dan mengambil keputusan berdasarkan data yang sudah
usang.
ketergantungan tugas-data
Masalah lain flat file adalah ketidakmampuan pemakai untuk mendapatkan
informasi tambahan ketika dia memerlukan perubahan. Masalah ini disebut keter-
gantungan tugas-data. Informasi yang dimiliki pemakai terbatas oleh data yang di-
miliki dan dikontrolnya. Misalnya, dalam Gambar 9-1, jika kebutuhan informasi dari
Pemakai 1 adalah untuk perubahan Data L, program Pemakai 1 tidak akan men-
dapatkan akses ke data ini. Walaupun Data L ada dalam file-file pemakai lain, ingat
kembali kultur lingkungan ini. Para pemakai sistem informasi ini tidak saling
berinteraksi. Mereka bertindak secara independen. Dengan demikian, Pemakai 1
5
Pendekatan Database
Gambar 9-2(a) menyajikan sebuah ulasan sederhana tentang pendekatan
database dengan pemakai dan keperluan data yang sama seperti dalam Gambar 9-
1. Perubahan paling jelas dari model flat file adalah pengelompokan data menjadi se-
buah database umum yang dapat digunakan secara bersama oleh semua pengguna
sistem informasi.
Tidak ada kelebihan data. Setiap elemen data disimpan hanya sekali
sehingga menghilangkan pemborosan data dan mengurangi biaya
penyimpanan data.
Satu kali pembaruan data. Karena setiap elemen data hanya terdapat
pada satu tempat, dibutuhkan hanya satu kali pembaruan data.
Nilai kekinian data. Perubahan terhadap database yang dilakukan
oleh seorang pemakai akan berlaku bagi semua pemakai.
Saling ketergantungan (interdependensi) tugas-data. Para pemakai
memiliki akses sepenuhnya ke wilayah penyimpanan data informasi.
DBMS
Program Pemakai Bahasa Difinisi Data
Host
(DDL)
Operating System
otoritas) untuk memproses data secara independen dari program-program
Pemakai Sistem
Program Pemakai
Bahasa Query
Program Pemakai
3. Penggunaan database untuk pelaporan. Fitur ini mencatat data statistik tentang
data-data yang sedang digunakan, dan siapa yang menggunakannya.
4. Akses database. Fitur yang paling penting dari DBMS adalah mengizinkan pe-
makai yang memiliki otorisasi untuk mengakses database. Gambar 9-3 menun-
jukkan tiga modul perangkat lunak, antara lain:
bahasa definisi data (DDL-data definition language)
bahasa manipulasi data (DML-data manipulation language) dan
bahasa query (QL-query language).
Administrator Database
Posisi administratif dari administrator database (DBA -- Database Adminis-
trator) tidak ada dalam lingkungan flat file. DBA ini bertanggung jawab untuk me-
ngelola sumber daya database. Penggunaan database secara bersama-sama oleh
banyak pemakai memerlukan koordinasi, peraturan, dan petunjuk untuk melindungi
integritas database.
Dalam organisasi-organisasi besar, fungsi DBA mungkin terdiri atas seluruh
anggota departemen personalia teknik yang berada di bawah tanggung jawab se-
orang administrator database. Dalam organisasi-organisasi yang lebih kecil, tang-
gung jawab DBA terletak di tangan seseorang yang berada dalam kelompok
pelayan-an komputer. Tugas-tugas seorang DBA terletak pada bidang-bidang berikut
ini: perencanaan database; desain database; implementasi database; operasi dan
peme-liharaan database; dan perubahan serta pertumbuhan database. Tabel 9.1
me-nampilakn rincian tugas-tugas spesifik yang ada dalam wilayah-wilayah
pekerjaan tersebut.
Gambar 9-6 menunjukkan sebagian penghubung organisasi dari DBA.
Secara khusus, yang penting dilihat di sini adalah relasi antara DBA, pemakai akhir,
dan para ahli/profesional sistem yang terdapat di dalam organisasi
Manajemen
Administrator
Pemakai Akhir
Database
Profesional Sistem 11
Kegiatan Operasi
Perubahan dan
Pertumbuhan :
Menrencanakan
perubahan dan
pertumbuhan
Mengevaluasi teknologi
baru
Kamus Data. Fungsi penting lainnya dad DBA adalan penciptaan dan
pemeliharaan kamus data. Kamus data menjelaskan setiap elemen data yang ter-
dapat dalam database. Fungsi ini memungkinkan semua pemakai (dan pemrogram)
untuk berbagi pandangan umum terhadap sumber daya data sehingga sangat mem-
bantu dalam menganalisis kebutuhan pemakai.
Database Fisik
Pendekatan ini merupakan tingkat terendah dari database. Database fisik
tersusun dari titik-titik mangnetis pada disket magnetis. Tingkat database lainnya
(sudut pandang pemakai, sudut pandang konseptual, dan sudut pandang internal)
merupakan representasi abstrak dari tingkat fisik.
Di tingkat fisik, database merupakan kumpulan record dan file. Database
relasional didasarkan pada struktur file sekuensial dengan indeks (index sequential
file). Struktur ini, ditampilkan dalam Gambar 9-7, menggunakan sebuah indeks yang
berhubungan dengan organisasi file sekuensial. Struktur ini memfasilitasi akses
langsung ke record individual dan pemrosesan batch untuk seluruh file. Indeks yang
banyak itu dapat digunakan untuk menciptakan referensi-silang, yang disebut daftar
terbalik (inverted list), yang justru semakin meningkatkan fleksibilitas akses data.
Dua indeks ditunjukkan dalam Gambar 9-7. Satu indeks berisi nomor pegawai (kunci
prim_r) untuk record yang ditempatkan secara unik dalam file. Indeks kedua berisi
alamat record yang diatur menurut penghasilan dari tahun-sampai sekarang. Dengan
menggunakan field yangNo.
tidak unik sebagai kunci sekunder, semua record karyawan
Pelanggan
(Kunci)
dapat dilihat dengan urutan menaik atau menurun, sesuai dengan jumlah peng-
Nama
Alamat
Saldo Saat Ini
1875
J. Smith
18 Elm St.
1820,00
1876
21 First St.
Tuples Nama Tabel = Pelanggan 2400,00
Artibut
(records)
1943
J. Hobbs
165 High St.
549,87
2345 13
Y. Martin
321 Barclay
5256,76
hasilannya. Selain itu, record individual
.
dengan saldo pendapatan yang dipilih dapat
.
ditampilkan. Indeks dapat diciptakan untuk setiap atribut dalam file sehingga me-
.
mungkinkan data dilihat dari banyak
. perspektif.
.
.
D. MODEL DATABASE RELASIONAL .
.
E. F. Codd yang pertama . kali mengajukan prinsip-prinsip model relasional di
.
akhir tahun 1960-an. Model formal ini didasarkan Fada aljabar relasional dan serang-
.
kaian teori, yang menjadi basis. teoritis bagi sebagian besar operasi manipulasi data.
5678
Model relasional menampilkan data dalam bentuk tabel dua-dimensi.
T. Stem
432 Main
Gambar 9-8 merupakan St. satu contoh tabel database yang diberi nama
salah
643,67
Pelanggan.
Terminologi Database
Model relasional memiliki terminologinya sendiri. Tabel database ini disebut
relasi. Di baris pertama relasi itu adalah atribut (elemen-elemen data) yang mem-
bentuk kolom-kolom. Perpotongan kolom dan baris-baris yang terbentuk dalam relasi
adalah tuples. Sebuah tuple yang diberi definisi tepat oleh Codd ketika dia pertama
kali memperkenalkannya, yaitu korespondensi dengan sebuah record. Dari sini,
Asosiasi Tabel
Tabel-tabel database ada dalam kaitannya dengan tabel-tabel lainnya. lni di-
sebut asosiasi. Terdapat tiga asosiasi tabel fundamental: satu-dengan-satu, satu-
dengan-banyak, dan banyak-dengan-banyak.
Asosiasi Satu-dengan-Satu. Gambar 9-9(a) menunjukkan asosiasi satu-
dengan-satu (1:1). lni berarti bahwa untuk setiap munculnya record dalam
tabel X, terdapat nol atau satu kemunculan dalam Tabel Y. Dalam istilah
bisnis, untuk setiap record karyawan dalam file karyawan, terdapat record
tunggal (atau nol untuk karyawan baru) dalam file penghasilan dari tahun-
sampai-saat ini.
Asosiasi Satu-dengan-Banyak. Gambar 9-9(b) menunjukkan asosiasi satu-
dengan-banyak (1:M). Untuk setiap kemunculan record dalam Tabel X,
terdapat nol, atau banyak kemunculan dalam Tabel Y. Untuk
menggambarkannya, untuk setiap record pelanggan dalam tabel pelanggan,
terdapat nol, satu, atau banyak record pesanan penjualan dalam tabel
Pesanan Penjualan.
Asosiasi Banyak-dengan-Banyak. Gambar 9-9(c) mengambarkan asosiasi
banyak-dengan-banyak (M:), yang merupakan relasi dua arah. Untuk setiap
ke-munculan record dalam Tabel X dan Y, terdapat no 1, satu, atau banyak
record dalam Tabel X dan Y. Asosiasi M:M sering kali terjadi antara record
persediaan perusahaan dan record pemasoknya. Sebuah item persediaan
(c)
(a) Asosiasi Banyak-dengan-Banyak (a)
Tabel Y M : M Tabel X Tabel X M : M Tabel X
Tabel1X Tabel
1 :X
: 1Satu-dengan-Satu
Asosiasi 1 Tabel
Asosiasi X Tabel
1 :X
1 :Satu-dengan-Banyak
M M
Tabel X Tabel X Tabel X Tabel X
15
tertentu dapat dipasok oleh satu atau lebih pemasok. Pada saat yang
bersamaan, pemasok tunggal memasok satu atau lebih item persediaan.
DBMS membuat hubungan fisik di antara record yang terdapat dalam tabel-
tabel berkaitan dengan mencari tabel-tabel yang dispesifikasi untuk record-record
yang nilainya diketahui. Misalnya, jika seorang pemakai menginginkan semua faktur
untuk Pelanggan 1875, sistem tersebut akan mencari tabel Faktur Penjualan untuk
record dengan nilai kunci asing 1875. Kita melihat dari Gambar9-10 bahwa hanya
ada satu kemunculan-nomor faktur 1921. Untuk mendapatkan rincian item garis dari
faktur ini, pencarian dilakukan pada tabel Item Garis untuk record yang memiliki nilai
kunci asing 1921. Didapatkan dua record.
Terbatas: Ambil dari baris-baris tertentu dari sebuah tabel tertentu. Operasi
ini, (diilustrasikan dalam Gambar 9-11 (a), menciptakan sebuah tabel virtual
(secara fisik tidak ada) yang merupakan bagian dari tabel yang pertama.
Rancangan: Ambil atribut (kolom) tertentu dari sebuah tabel yang
menciptakan sebuah tabel virtual. Tabel ini bisa dilihat dalam Gambar 9-
11(b).
Gabungan: Buatlah sebuah tabel fisik yang baru dari dua tabel yang berisi
semua pasangan baris yang saling berhubungan, dari setiap tabel. Lihat
No. Faktur
Nama Pel. (kunci)
No Item Gambar 9-11(c).
Nama
Kuantitas
Alamat
Harga Walaupun terbatas, rancangan, dan gabungan bukan merupakan fungsi
Saldo Perunit
Total
Saat ini No. Faktur
1918 No. Pelanggan
1875 Jumlah
8312
J. Smith $ Peng. (kunci)
No.
18 Elm 1
St. Tanggal Pengiriman
No
84,50 - Pelanggan
1820,00 -
Jumlah Diterima
84,50
1876 -
Tanggal Diterima
G. Adams - -
2400,00 - -
Kunci 1943 Kunci
- Asing
- yang ditanamkan
Item Garis
Pelanggan
ci Asing yang ditanamkan
J. Hobbs Penerimaan
1921 1362 FakturKas
Penjualan
Kunci Asing yang ditanamkan
1912
165 Higth St. 1875 1875
9215
549,87 800,00 800,00
234510 2 / 10 / 2
98/ 30 / 98
45,00 -
Y. Martin - - 17
450,00
321 Barcclay -
-
1921
5256,76 - -
- 3914 -
aljabar
- 1
relasional yang lengkap, ketiganya
- - berguna. Kebanyakan kebutuhan infor-
- - -
masi
350,00bisnis dipuaskan dengan ketiga operasi
- - -
ini saja.
350,00
- -
-
- -
- - -
- -
-
-
-
-
5678
T.Stem
432 Main ST.
643,67