Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASITUMBUHAN

(UJIAN PRAKTEK)

Disusun oleh:

Nama :

Kelas :

No Absen:

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 REMBANG

TAHUN PELAJARAN 2022/2023


LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI TUMBUHAN

I. TUJUAN

1. Mengenal nama jenis tumbuhan dengan melakukan identifikasi atau determinasi


untuk tanaman tingkat rendah dan tinggi dengan menggunakan kunci determinasi.
2. Dari hasil identifikasi dapat mengklasifikasi tumbuhan yang diperoleh dari hasil
eksplorasi sesuai ciri-ciri yang ada.

II. LANDASAN TEORI

Kemampuan membedakan setiap komponen penyusun struktur daun, dapat dijadikan


sebagai dasar ilmu taksonomi, dengan cara mengelompokkan tumbuhan berdasarkan
karakteristiknya tersebut. Dengan mengenal stuktur daun, bentuk buah, sturktur batang,
struktur akar dapat ditelaah komponen-komponen setiap struktur secara lebih terperinci,
mulai dari bangunnya, ujung, pangkal, tepi, daging, sistem pertulangan, warna, biji, dan
permukaannya, dan dapat membedakan struktur tumbuhan antara satu jenis tumbuhan dengan
tumbuhan lainnya yang biasa dijumpai di dalam kehidupan sehari-hari (Rosanti, 2013).
Makhluk hidup di alam semesta ini sangat banyak jenisnya. Setiap makhluk pun memiliki
ciri khasnya masing-masing. Maka dari itu supaya tidak salah dalam menilai sesuatu perlu
diklasifikasikan terlebih dahulu. Perkembangan klasifikasi makhluk hidup pada dua dekade
ini perkembangannya sangat pesat, mulai dari sistem 2 kingdom (plantae dan animalia),
menjadi sistem 5 kingdom (plantae, animalia, fungi, protista dan monera), sekarang
berkembang lagi menjadi sistem 8 kingdom dan 3 domain (super kingdom) (Sevi dan Tania,
2012).
Daun sebenarnya adalah batang yang telah mengalami modifikasi yang kemudian
berbentuk pipih dan juga terdiri dari sel-sel dan jaringan seperti yang terdapat pada batang.
Perbedaannya, batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas, sedangkan daun
mempunyai pertumbuhan terbatas, yang segera berhenti tumbuh, berfungsi untuk beberapa
musim lalu gugur (Tjitrosomo, 2008). Rosanti (2013) menambahkan daun dikenal dengan
nama ilmiah folium. Secara umum, daun memiliki struktur berupa helaian, berbentuk bulat
atau lonjong dan berwarna hijau.
Daun merupakan salah satu bagian penting dari tanaman karena memiliki klorofil, yaitu
proses pembentukan tanaman (Ratnasari,2008).
Buah adalah perkembangan dinding bakal buah dan terkadang juga bagian-bagian
bunga yang lain. Buah mengandung biji. Buah memiliki bentuk yang bermacam-macam.
Pada setiap macam buah tersebut msing-masing membantu menyebarkan biji-bijinya. Ada
yang dibantu dengan struktur khusus sehingga disebarkan oleh angin, ada yang melekat pada
pakaian kita atau bulu hewan, sehingga dapat terbawa ke tempat lain. Biji adalah sporofit
embrio dorman dengan makanan cadangan dan salut pelindung. Biji memiliki dua fungsi,
yakni menyebarkan spesies ke tempat baru dan mempertahankan spesies dalam keadaan
iklim yang tidak menguntunglan (Daniel, 2007).
Kalsifikasi bertujuan untuk mempermudah mengenal objek yang beranekaragam
dengan cara mencari persamaan dan perbedaan ciri serta sifat pada objek tersebut. Klasifikasi
berguna untuk menunjukan hubungan kekerabatan diantara makhluk hidup. Keuntungan
mengklasifikasikan makhluk hidup adalah mempermudah dalam mencari keterangan tentang
makhluk hidup yang akan kita pelajari. Kesamaan–kesamaan atau keseragaman itulah yang
nantinya akan menjadi dasar dalam pengklasifikasian jadi suatu takson atau suatu unit
mempunyai sejumlah kesamaan–kesamaan sifat. Semakin rendah tingkatan suatu takson
maka keseragaman individu dalam takson itu semakin dekat kekerabatannya atau
kesamaannya lebih banyak. (Widianto, 2009).
Takson yang terdapat pada tingkat takson (kategori) yang lebih rendah mempunyai
kesamaan sifat lebih banyak daripada takson yang terdapat pada tingkat takson (kategori) di
atasnya. Perbedaan antara istilah takson dengan kategori yaitu istilah takson yang ditekankan
adalah pengertian unit atau kelompok yang mana pun, sedangkan istilah kategori yang
ditekankan adalah tingkat atau kedudukan golongan dalam suatu hierarki tertentu. Dalam
taksonomi tumbuhan istilah yang digunakan untuk menyebutkan suatu nama takson sekaligus
menunjukkan pula tingkat takson(Tjitrosomo, 2007).
Urutan tingkat-tingkat kesatuan taksonomi itu tidak boleh diubah atau dipertukarkan.
Dengan tidak memperhatikan tingkatnya maka setiap kesatuan taksonomi tersebut masing-
masing disebut takson(Anton, 2007).
Kunci determinasi merupakan acuan yang paling sering digunakan untuk
mengidentifikasi tumbuhan maupun hewan, terutama bagi yang tidak memiliki spesimen
acuan. Idetifikasi dengan bantuan kunci determinasi harus dilakukan secara bertahap, sebab
setiap kunci determinasi memiliki batas kemampuan yang berbeda. Format pada buku kunci
identifikasi biasanya dikotom atau biasa disebut juga kunci dikotom. Kunci dikotom
merupakan kunci identifikasi dengan menelusuri jalur yang ditetapkan oleh keputusan
beraturan dengan setiap pilihannya adalah biner. Kunci dikotom terdiri dari sederetan bait
atau kuplet yang diberi nomor dan setiap bait terdiri dari dua baris yang disebut penuntun.
Penuntun berisi ciri-ciri yang bertentangan satu dengan lainnya dan ditandai dengan huruf.
Ciri-ciri tersebut disusun sedemikian rupa sehingga selangkah demi selangkah pemakai kunci
identifikasi memilih satu di antara dua atau beberapa sifat yang bertentangan dan seterusnya.
Akhirnya akan diperoleh suatu jawaban berupa identitas tumbuhan atau hewan yang
diinginkan (Aryulina et al., 2010).
Keanekaragaman tingkat jenis merupakan variasi yang terjadi pada tingkat individu
sebagai akibat pengaruh keanekaragaman gen-gen yang membentuk genotif individu tersebut.
Keanekaragaman tingkat jenis individu yang satu dengan individu yang laiinnya memiliki
persamaan dan perbedaan. Semakin banyak persamaannya atau semakin sedikit
perbedaannya, makin dekat dengan kekerabatannya atau sebaliknya. Untuk melihat jauh
dekat kekerabatan suatu organisme satu dengan organisme lainnya para ahli membuat sistem
pengelompokkan atau klasifikasi yang disebut tingkat takson. Ilmu khusus yang mempelajari
pengelompokkan atau klasifikasi suatu organisme disebut taksonomi (Sudarsono et al.,
2005).

III. ALAT DAN BAHAN


ALAT
~ Kertas
~ Bulpen
~ Penggris
~ Sabit / pisau
BAHAN
~ Tumbuhanatau organ -organ tumbuhan (daun ,akar,batang)

IV. CARA KERJA


1. Diamati bagian-bagian vegetatif maupun generatif dari tumbuhan yang telah

dieksplorasi.

2. Tumbuhan tersebut mulai dicandra degan menggunakan buku kunci determinasi,

sehingga dapat diketahui famili. Tabel ini disebut dichotomis(menggarpu), ada setiap
nomor selalu disusun 2 pertanyaan a dan b yang setiap kali merupakan pertanyaan

kebalikan

3. Dari beberapa karakter yang diamati, dapat diketahui sesuai dengan pertanyaan a atau

b. Pada akhir pertanyaan didapatkan nomor yang baru yang menunjukkan arah

berikutnya dan seterusnya. Pada akhirnya akan diketemukan sebuah famili yang

bernomor.

4. Dibaca dengan teliti uraian dan deskripsi dari familianya & bandingkan uraian

tersebut dengan tanamannya untuk meneliti apakah uraian tersebut cocok.

5. Kemudian dimulai dengan tabel untuk menentukan genus, dan seterusnya sehinga

ditemukan nama speciesnya.

6. Pada akhir kegiatan, dicantumkan tempat asal tumbuhan, tempat tumbuhan dan letak

ketinggian tempat dan nama daerah.

7. Dilakukan klasifikasi dari hasil identifikasi untuk divisi Bryiophyta, Pterydhophyta

dan Spermatophyta, sampai tingkat species.

V. HASIL PENGAMATAN

No Gambar Keterangan

Nama tanaman : Jambu air

Nama latin : Syzygium


aqueum

Morfologi :
1.
1. Daun : menyirip

2. Batang : berkambium

3. Akar : tunggang
Nama tanaman : Lada

Nama latin : Piper ningrum

Morfologi :
2. 1. Daun : melengkung

2. Batang : beruas-ruas

3. Akar : tunggang mirip


serabut

Nama tanaman : Durian

Nama latin : Durio zibethinus

Morfologi :

1. Daun : menyirip
3.
2. Batang : berkambium

3. Akar : tunggang

Nama tanaman : Kelapa

Nama latin : Cocos nucifera

Morfologi :

1. Daun : sejajar

4. 2. Batang : beruas-ruas

3. Akar : serabut

1. Klasifikasi Jambu Air


Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Subkelas : Rosidae

Ordo : Myrtales

Famili : myrtaceae

Genus : Syzygium

Spesies : Syzygium aqueum

2. Klasifikasi Tanaman Lada

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh

Super Divisi : Spermatophyta (Menghsilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (Berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Magnoliidae

Ordo : Piperales

Famili : Piperaceae (Suku sirih-sirihan)

Genus : Piper

Spesies : Piper nigrum L.

3. Klasifikasi Durian

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Sub Kingdom : Tracheobionta

Super Devisi : Spermatophyta


Devisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Sub Kelas : Dilleniidae

Ordo : Malvales

Famili : Bombaceae

Genus : Durio

Spesies : Durio zibethinus Murr

4. Klasifikasi Kelapa

Kingdom : Plantae

Sub Kingdom : Viridiplantae

Infra Kingdom : Streptophyta

Super Divisi : Embryophyta

Divisi : Tracheophyta

Sub Divisi : Spermatophytina

Kelas : Magnoliopsida

Super Ordo : Lilianae

Ordo : Arecales

Famili : Arecaceae

Genus : Cocos L.

Spesies : Cocos nucifera L.


VI. PEMBAHASAN

Tanaman tinggkat tinggi adalah salah jenis kelompok tumbuhan atau tanaman yang
tingkat perkembangannya sudah tinggi dimana tumbuham tersebut sudah memiliki akar,
batang, dan daun sejati. Antara akar, batang, dan daun sudah dapat dibedakan dan sudah
memiliki xilem dan floem. Tumbuhan tingkat tinggi bernapas menggunakan stomata (pada
daun), lentisel (pada batang), dan epidermis (pada akar). Sedangkan tanaman tingkat rendah
adalah salah satu jenis kelompok tumbuhan atau tanaman yang struktur tubuh dan
perkembangan organnya masih sangat sederhana. Meskipun memiliki akar, batang, dan daun
namun bukan merupakan organ sejati dan penyaluran materi di dalam tubuh dilakukan secara
difusi (Nugraha, 2009).

Identifikasi atau determinasi adalah ciri khas yang dimiliki hewan atau tumbuhan. Ciri-
ciri tersebut dapat menentukan nama hewan atau tumbuhannya dengan benar dan
menempatkannya di dalam sistem klasifikasi hewan dan tumbuhan. Semua sifat morfologi
tumbuhan atau hewan tersebut perlu dianalisa dengan menggunakan kunci determinasi (Popi,
2010).

Identifikasi merupakan kegiatan dalam taksonomi tumbuhan. Walaupun identifikasi


merupakan proses yang terpisah, namun dalam praktiknya mencakup dua kegiatan yang
meliputi klasifikasi dan tata nama (Hasanuddin, 2006).
Anatomi tumbuhan atau fitotomi merupakan analogi dari anatomi manusia atau hewan.
Anatomi tumbuhan biasanya dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan hierarki dalam
kehidupan (Septi, 2011).
1.Organologi, mempelajari struktur dan fungsi organ berdasarkan jaringan-jaringan
penyusunnya
2. Histologi, mempelajari struktur dan fungsi berbagai jaringan berdasarkan bentuk dan
peran sel penyusunnya
3. Sitologi, mempelajari struktur dan fungsi sel serta organel-organel di dalamnya, proses
kehidupan dalam sel, serta hubungan antara satu sel dengan sel yang lainnya. Sitologi dikenal
juga sebagai biologi sel.
Morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mengkaji berbagai organ tumbuhan, baik bagian-
bagian, bentuk maupun fungsinya.
1. Organ pada Tumbuhan.
a) Akar
Akar adalah bagian pokok di samping batang dan daun bagi tumbuhan yang
tubuhnya telah merupakan kormus.
Secara umum, ada dua jenis akar yaitu:
1) Akar serabut. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan monokotil. Walaupun
terkadang, tumbuhan dikotil juga memilikinya (dengan catatan, tumbuhan dikotil
tersebut dikembangbiakkan dengan cara cangkok, atau stek). Fungsi utama akar
serabut adalah untuk memperkokoh berdirinya tumbuhan.
2) Akar tunggang. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil. Fungsi
utamanya adalah untuk menyimpan makanan.
b) Batang
Struktur Anatomi dari Batang adalah:
a. Epidermis
b. Korteks
c. Endodermis
d. Silinder Pusat/Stele
c) Daun
Merupakan bagian tumbuhan yg biasanya berbentuk lembaran pipih, hijau,
dan berfungsi sebagai tmpat pembuatan makanan bagi tumbuhan melalui proses
fotosintesis.
Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada daun. Klorofil
adalah senyawa pigmen yang berperan dalam menyeleksi panjang gelombang
cahaya yang energinya diambil dalam fotosintesis. Sebenarnya daun juga karoten
(berwarna jingga), memiliki pigmen lain, misalnya
 xantofil (berwarna kuning),
 antosianin (berwarna merah, biru, atau ungu, tergantung derajat
keasaman).
d) Bunga
Merupakan alat reproduksi pd angiospermae. Bunga atau kembang adalah
struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga (divisio Magnoliophyta atau
Angiospermae, "tumbuhan berbiji tertutup"). Pada bunga terdapat organ
reproduksi (benang sari dan putik)
e) Biji
Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga
yang telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada
Angiospermae atau Magnoliophyta) atau tidak (pada Gymnospermae). Dari sudut
pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi
sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk
pertumbuhan.
f) Buah
Buah merupakan organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan modifikasi
lanjutan bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji.
g) Umbi
Umbi merupakan satu organ dari tumbuhan yang merupakan modifikasi dari
organ lain dan berfungsi sebagai penyimpan zat tertentu (umumnya karbohidrat)
sebagai cadangan energi (makanan bagi tumbuhan)
Umbi merupakan istilah generik (umum). Secara biologi, umbi dibedakan berdasarkan organ
dasar yang dimodifikasi.
1. Umbi lapis (latin: bulbus) merupakan umbi yang terbentuk dari tumpukan
(pangkal) daun yang tersusun rapat, biasanya dihasilkan oleh famili Alliaceae,
amaryllidaceae, dan Liliaceae;
2. Umbi batang (latin: tuber) merupakan umbi yang terbentuk dari modifikasi
batang, biasanya dihasilkan oleh beberapa spesies Solanaceae dan Asteraceae.
Dari umbi batang orang dapat melakukan perbanyakan tumbuhan.
3. Umbi akar merupakan umbi yang terbentuk dari modifikasi akar. Ketela pohon
adalah salah satu contoh penghasil umbi akar. Umbi akar tidak bisa dijadikan
bahan perbanyakan.
h) Jaringan pada Tumbuhan
Berdasarkan sifatnya jaringan tumbuhan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu
1. Jaringan meristem
a. Meristem Primer
b. Meristem Sekunder
2. Jaringan dewasa.
a. Jaringan epidermis, terdapat di permukaan organ tubuh tumbuhan.
b. Jaringan parenkim, umumnya sel-sel besar, kaya akanruang antara sel, disebut sebagai
jaringan dasar. Pada daun ada 2 macam yaitu parenkim palisade dan parenkim bunga karang
(spons)
c. Jaringan penyokong, mengokokoh berdirinya tubuh tumbuhan, diantaranya jaringan
kolenkim dan sklerenkim
d. Jaringan pengangkut, terdiri atas floem dan xilem.
Klasifikasi adalah proses penemuan model (atau fungsi) yang menggambarkan dan
membedakan kelas data atau konsep yang bertujuan agar bisa digunakan untuk memprediksi
kelas dari objek yang label kelasnya tidak diketahui (Leidiyana, 2013).
Klasifikasi makhluk hidup adalah suatu cara memilah dan mengelompokkan makhluk
hidup menjadi golongan atau unit tertentu. Urutan klasifikasi makhluk hidup dari tingkat
tertinggi ke terendah (yang sekarang digunakan) adalah Domain (Daerah), Kingdom
(Kerajaan), Phylum atau Filum (hewan/Divisio (tumbuhan), Classis (Kelas), Ordo (Bangsa),
Famili (Suku), Genus (Marga), dan Spesies (Jenis). Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah
untuk mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup.
Membandingkan berarti mencari persamaan dan perbedaan sifat atau ciri pada makhluk hidup
(Salisbury, 2012).
Tumbuhan dikotil yaitu tumbuhan yang memiliki biji berkeping dua yang merupakan
cabang dari tumbuhan angiospermae. Ciri tumbuhan dikotil adalah bercabang-cabang,
berkambium, akar tunggang, pertulangan daun menyirip dan mempunyai ikatan pembuluh
kolateral terbuka (Kimball, 1991). Tumbuhan dikotil merupakan tumbuhan berkeping dua
yang memiliki lembaga, dua daun lembaga, dan akar serta pucuk lembaga yang tidak
memiliki pelindung khusus. Batang bagian bawah tanaman dikotil lebih besar dari pada
ujungnya. Hal ini dikarenakan tumbuhan dikotil mempunyai kambium (Suprapto, 1994).
Tumbuhan monokotil memiliki ciri-ciri batang tidak bercabang, tidak berkambium, akar
serabut, pertulangan daun sejajar dan mempunyai ikatan pembuluh tertutup. Kemudian biji
berkeping satu dan jumlah kelopak bunga tiga atau kelipatan tiga (Saktiyono, 1989).
Kunci determinasi merupakan acuan yang paling sering digunakan untuk
mengidentifikasi tumbuhan maupun hewan, terutama bagi yang tidak memiliki spesimen
acuan. Idetifikasi dengan bantuan kunci determinasi harus dilakukan secara bertahap, sebab
setiap kunci determinasi memiliki batas kemampuan yang berbeda. Format pada buku kunci
identifikasi biasanya dikotom atau biasa disebut juga kunci dikotom. Kunci dikotom
merupakan kunci identifikasi dengan menelusuri jalur yang ditetapkan oleh keputusan
beraturan dengan setiap pilihannya adalah biner. Kunci dikotom terdiri dari sederetan bait
atau kuplet yang diberi nomor dan setiap bait terdiri dari dua baris yang disebut penuntun.
Penuntun berisi ciri-ciri yang bertentangan satu dengan lainnya dan ditandai dengan huruf.
Ciri-ciri tersebut disusun sedemikian rupa sehingga selangkah demi selangkah pemakai kunci
identifikasi memilih satu di antara dua atau beebrapa sifat yang bertentangan dan seterusnya.
Akhirnya akan diperoleh suatu jawaban berupa identitas tumbuhan atau hewan yang
diinginkan (Aryulina et al., 2010).
Dari hasil praktikum di dapat bahwa species dari tanaman Jambu Air adalah  Syzygium
aqueum, lada adalah Piper ningrum,Durian adalah Durio zibethinus Murr dan Kelapa adalah
Cocos nucifera L. Penemuan species dari tanaman ini menggunakan sistem buku kunci
determinasi, yaitu dengan cara mengkotomi dan mengikuti aturan petunjuk buku. Dimana
harus mengidentifikasi melalui satu persatu sifat atau ciri yang disajikan oleh buku kunci
determinasi (Aryulina et al., 2010). Dari hasil mengidentifikasi setiap tanaman yang diamati
sudah dikelompokan berdasarkan ciri fisik yang dapat dilihat dengan menggunakan mata
telanjang. Pengidentifikasian berdasarkan ciri-ciri tumbuhan dikotil dan monokotil.

VII. KESIMPULAN

Dari praktikum ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan menganalisis tanaman dengan
menggunakan buku kunci determinasi dapat membuat praktikan mengetahui sifat-sifat dan
ciri khas dari tanaman tersebut.
VIII. DAFTAR PUSTAKA

Anton, M. 2007. Taksonomi Tumbuhan. Bumi Aksara, Jakarta.

Aryalina, D et al. 2004. Biologi Umum. Erlangga, Jakarta.

Daniel, T.W. 2007. Taksonomi Tumbuhan. UGM Press, Yogyakarta.

Hasanudin. 2006. Taksonomi Tumbuhan Tinggi.Unisyiah Press, Banda Aceh.

Kimball, J. W. 1991. Fisiologi Tumbuhan. Erlangga, Jakarta.

Leidiyana, H. 2013. Penerapan alogaritma k-nearest neighbor untuk penentuan resiko


kredit kepemilikan kendaraan bermotor. Jurnal Penelitian Ilmu Komputer. 1(1):67.
Nugraha, I. 2009. Klasifikasi Tumbuhan. ITB Press, Bandung.

Ratnasasri. 2008. Galeri Tanaman Hias Daun. Penebar swadaya, Jakarta.

Rosanti, D. 2013. Morfologi Tumbuhan.Erlangga, Jakarta.

Saktiyono. 1989. Biologi 2. Bumi Aksara, Jakarta.

Salisbury, F. B. 2012. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. Terjemahan dari Plant Physiologi 4th

Edition. ITB Press, Bandung.

Suprapto. 1994. Biologi Jilid 1. Universitas Diponegoro Press, Semarang.

Sudarsono, A. Muhaimin, dan M. Setyawan. 2015. Anatomi Tumbuhan Edisi ketiga.

UGM Press, Yogyakarta.

Tjitrosomo. 2008. Morfologi Tumbuhan 2. UGM Press, Yogyakarta.

Tjitrosomo. 2007. Morfologi Tumbuhan 1. UGM Press, Yogyakarta.

Widianto, J. 2009. Anatomi Tumbuhan. Kanisius, Surabaya.


IX. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai