Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI UMUM

“KEANEKARAGAMAN ORGANISME TUMBUHAN”

Oleh :

Nama : Puput Aprilia Eka Sari

NIM : 220210102067

Kelompok :1

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2023
I. JUDUL
Keaneragaman Organisme Tumbuhan
II. TUJUAN
2. 1 Mampu mengamati struktur morfologi berbagai kelas tumbuhan
III. DASAR TEORI
Tumbuhan yang ada di dunia ini banyak macam dan jenisnya. Secara
kasat mata,tumbuhan dapat dibagi menjadi tumbuhan yang menghasilkan biji
dan tumbuhan yang tidak menghasilkan biji. Tumbuhan biji disebut juga
spermatophyta yang dapat dibedakanmenjadi tumbuhan berbiji tertutup
(Angiospermae) dan tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae).
Angiospermae sendiri dibedakan menjadi tumbuhan berkeping satu
(monokotil) dan tumbuhan berkeping dua (dikotil). Biji merupakan alat untuk
melestarikan keturunan tumbuhan yang bersangkutan. Biji biasanya dihasilkan
oleh tumbuhan yangberbunga. Selain untuk perkembangbiakan, biji juga
merupakan tempat penyimpanancadangan makanan yang digunakan oleh
organisme lain untuk memenuhi kebutuhan makanannya. Tumbuhan berbiji
adalah klompok tumbuhan yang hidup di darat, memiliki akar, batang dan daun
sejati, Tracheophyta, Autotrof, serta menghasilkan biji. Tumbuan biji tertinggi
berupa pohon dengan tinggi melebihi 100 meter misalnya pohon conifer
(Sequoiaadendron giganteum). Identifikasi tumbuhan dimulai dengan
mempelajari sifat morfologi tumbuhan seperti habitus, akar, batang, daun,
bunga, buah, biji, dan alat-alat lain (Ulfa, 2022)
Lumut (Bryophyta) merupakan salah satu divisi pada tumbuhan tingkat
rendah. Bryophyta berasal dari kata Bryon artinya lumut dan phyton berarti
lembab atau basah, yang bila digabungkan menjadi satu kata berarti tumbuhan
yang hidup ditempat-tempat lembap atau basah.Lumut dengan nama latin
Bryophytamemiliki sekitar 16.000 spesies yang dikelompokkan menjadi tiga
kelas yakni lumut hati (Hepaticeae), lumut daun (Musci), dan lumut tanduk
(Anthocerotae). Hepaticeae memiliki dua bangsa yaitu bangsa Marchantiales
dan bangsa Jungermaniales. Kelas Musci, memuat tiga bangsa yakni bangsa
Andreaeales, Sphagnales, Bryales. Sedangkan kelas Anthocerotae terdapat satu
bangsa yakni anthocerothales (Lukitasari, 2018:1).
Alga atau yang dikenal juga dengan tumbuhan ganggang merupakan
organisme tumbuhan yang belum bisa dibedakan bagian akar, batang dan daun
sejati (tumbuhan thallus), tumbuhan ini berhabitat di perairan baik di air tawar
maupun air laut dan selalu menempati habitat yang berair, selain itu alga juga
mempunyai zat warna yang merupakan salah satu ciri alga dan yang dapat
membedakan antara satu alga dengan alga lainnya. Alga adalah organisme
berklorofil, tubuhnya merupakan thalus (uniseluler dan multiseluler), alat
reproduksi pada umumnya berupa sel tunggal, meskipun ada juga alga yang
Alat reproduksinya tersusun dari banyak sel. Pada alga uniseluler, sel itu sendiri
berfungsi sebagai sel gamet (Kokomaking, 2023: 1).
Divisi tumbuhan biji (Phanerogamae) secara klasik dapat dibedakan
dalam dua sub divisi, yaitu tumbuhan biji (Gymnospermae) dan tumbuhan biji
tertutup (Angiospermae). Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae)
merupakan tumbuhan biji yang memiliki bakal biji dengan 1 integumen
terbuka, sehingga buah tidak dilindungi oleh daun buah. Sedangkan, tumbuhan
berbiji tertutup (Angiospermae) merupakan kelompok tumbuhan yang bakal
bijinya selalu diselubungi oleh bakal buah. Sub divisi tumbuhan biji tersebut
digolongkan kembali ke dalam beberapa ordo dan family yang disesuaikan
dengan karakteristiknya masing-masing. Penyebaran tumbuhan tinggi ini
sangat dipengaruhi oleh faktor bioekologi. Faktor bioekologi secara umum
terbagi atas dua yakni faktor abiotik dan biotik Faktor abiotik terdiri atas faktor-
faktor lingkungan yang bersifat non biologis seperti iklim (suhu udara,
kelembaban udara, intensitas cahaya), tanah dan kondisi fisik lingkungan
lainnya. Sementara itu, faktor biotik berhubungan dengan keadaan hidup
tumbuhan tersebut yang terdiri dari perubahan morfologi, fenologi, fisiologi,
maupun molekularnya sebagai respon adaptasi (Hartono et al., 2020).
Tumbuhan paku merupakan tumbuhan kormophyta berspora yang dapat
hidup dimana saja(kosmopolitan), kelimpahan dan penyebaran tumbuhan paku
sangat tinggi terutama di daerah hujan tropis. Penyebaran tumbuhan paku
sangat khas mulai dari daratan rendah sampai daratan tinggi , meskipun
tumbuhan paku memiliki keanekragaman jenis yang tinggi serta mampu hidup
dalam kondisi lingkungan yang bervariasi. Tumbuhan paku yaitu suatu
tumbuhan yang warganya telah jelas kormusnya, artinya tubuhnya dengan
nyata dapat dibedakan dalam tiga bagian pokoknya, yaitu, akar batang dan
daun. Namun demikian, pada tumbuhan paku belum dihasilkan biji. Alat
perkembangan tumbuhan paku yang utama spora. Spora dan sporangium
terbentuk pada daun, kadang-kadang dalam ketiak, dan sporangium langsung
terbentuk pada ujung tunas. Tumbuhan Pteridophyta dapat dikelompokkan ke
dalam empat kelas yaitu Psilophytinae (paku purba), Lycopodinae (paku
rambat atau paku kawat), Equisetinae (paku ekor kuda), dan Filicinae/paku
sejati (Janna et al., 2020).

IV. METODE PRAKTIKUM


4.1 Alat dan Bahan
4.1.1 Alat
a) Loupe
b) Silet/Pisau
4.1.2 Bahan
a) Tumbuhan lumut daun
b) Tumbuhan paku-pakuan
c) Tumbuhan berbiji terbuka (Pinus sp.)
d) Tumbuhan berbiji tertutup monokotil (rumput teki)
e) Tumbuhan berbiji tertutup dikotil (pacar air)
4.2 Skema Kerja
Mengamati tumbuhan yang ditemukan.

Menggambar dan memberi keterangan pada komponen tubuh


tumbuhan.

Menggunakan loupe jika diperlukan.

Meakukan pula identifikasi terhadap tumbuhan yang anda temukan.

V. HASIL PENGAMATAN
No. Gambar Keterangan
1. Lokasi: di batu bata sekitar halaman Keterangan bagian tubuh:
rumah. 1. Sporofit
3 2. Gametofit
1
3. Sporangium
4
4. Seta
2
6 5 5. Stolon
Nama lokal: Lumut daun 6. Rhizoid
Nama ilmiah: Funaria hygrometrica Keterangan tambahan:
Kingdom: Plantae
Divisi: Bryophyta
Kelas: Bryopsida
Ordo: Funariales
Famili: Funariaceae
Genus: Funaria
Spesies: Funaria
hygrometrica
Sumber: Itis.gov (19 Mei
2023)
2. Lokasi: di depan rumah Keterangan bagian tubuh:
1. Akar
2. Batang
3. Daun
3
4. Stolon

2 Keterangan tambahan:

4 Kingdom: Plantae
1 Divisi: Tracheophyta

Nama lokal: Pakis rem cina Kelas: Polypodiopsida

Nama ilmiah: Pteris vitata L. Ordo: Polypodiales


Famili: Pteridaceae
Genus: Pteris L.
Spesies: Pteris vitata L.
Sumber: Itis.gov (19 Mei
2023)
3. Lokasi: di depan rumah Keterangan bagian tubuh:
1. Daun
1 2. Batang
2
3. Akar
4 4. Spora
Keterangan tambahan:
3 Kingdom: Plantae
Divisi: Tracheophyta

Nama lokal: Paku Pohon Kelas: Polypodiopsida


Nama ilmiah: Pteris biaurita Ordo: Polypodiales
Famili: Pteridaceae
Genus: Pteris L.
Spesies: Pteris biaurita
Sumber: Itis.gov (19 Mei
2023)
4. Lokasi: di gedung Fkip UNEJ Keterangan bagian tubuh:
1. Akar
2. Batang
3
3. Daun
4
4. Sporangium
Keterangan tambahan:
2 Kingdom: Plantae
1 Divisi: Pteridophyta

Nama lokal: Paku sarang burung Kelas: Polypodiopsida

Nama ilmiah: Asplenium nidus L. Ordo: Polypodiales


Famili: Aspleniaceae
Genus: Asplenium L.
Spesies: Asplenium nidus L.
Sumber: Gbif.org (19 Mei
2023)
5. Lokasi: Double way UNEJ Keterangan bagian tubuh:
1. Bunga
2. Tangkai
3. Daun
4. Akar
Keterangan tambahan:
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
1
Kelas: Liliopsida
Ordo: Poales
Famili: Cyperaceae
2 3
Genus: Cyperus
Spesies: Cyperus rotundus L.
4
Sumber: Gbif.org (19 Mei

Nama lokal: Rumput teki 2023)

Nama ilmiah: Cyperus rotundus L.


6. Lokasi: LP2M UNEJ Keterangan bagian tubuh:
1. Strobilus betina
1
2. Sisik
3. Strobilus jantan
2
6 4. Daun berbentuk jarum
3 5 5. Tangkai

7 4 6. Biji
7. Batang strobilus

Nama lokal: Pinus Keterangan tambahan:

Nama ilmiah: Pinus merkusii Kingdom: Plantae


Divisi: Coniferophyta
Kelas: Pinopsida
Ordo: Pinales
Famili: Pinaceae
Genus: Pinus
Spesies: Pinus merkusii
Sumber: Itis.gov (19 Mei
2023)
7. Lokasi: di depan rumah (Ambulu) Keterangan bagian tubuh:
1. Daun
2. Batang

1 3. Akar
Keterangan tambahan:
2
Kingdom: Plantae
3 Divisi: Tracheophyta
Nama lokal: Pacar air Kelas: Magnoliopsida
Nama ilmiah: Impatien balsamina L. Ordo: Ericoles
Famili: Balsaminoceae
Genus: Impatiens L.
Spesies: Impatiens balsamina
L.
Sumber: Itis.gov (19 Mei
2023)
8. Lokasi: halaman rumah (Gladak Keterangan bagian tubuh:
Pakem) 1. Bunga
2. Daun
1
2
3. Batang
4. Akar
5 3
5. Buah
Keterangan tambahan:
Kingdom: Plantae

4 Divisi: Magnoliophyta

Nama lokal: Kemangi Kelas: Magnoliopsida

Nama ilmiah: Ocimum sanctum L. Ordo: Lamiales


Famili: Lamiaceae
Genus: Ocimum
Spesies: Ocimum sanctum L.
Sumber: Itis.gov (19 Mei
2023)

VI. PEMBAHASAN
Pada tumbuhan dibedakan menurut struktur tubuh, tidak terartur dan
struktur tubuh diferensial. Bisa disebut juga Thallopytha yang merupakan
tumbuhan Polifiletik (memiliki sifat yang sama namun berasal dari nenek
moyang yang berbeda) yang digambarkan sebagai tumbuhan
sederhana/tumbuhan thalloid/tumbuhan tingkat rendah. Termasuk tumbuhan
Kryptogasme yang tidak memiliki Jaringan pengangkut. Struktur tubuh
terdiferensial terbagi lagi dengan tumbuhan tanpa jaringan pengangkut dan
dengan jaringan pengangkut. Disebut sebagai Bryopyta yang merupakan
tumbuhan tingkat rendah karena tidak memiliki batang, daun, dan akar sejati
namun komponen tubuh terdiferensiasi, Bryophyta termasuk tumbuhan
kryptogasme dan tidak memiliki Jaringan pengangkut. Dikenal sebagal 'amfibi
dari kerajaan tumbuhan' sebab mereka hidup di daerah terestrial namun
membutuhkan air untuk menyelesaikan siklus hidupnya saat terjadi reproduksi
seksual. Dalam jaringan pengangkut terbagi menjadi tumbuhab yang tidak
memproduksi biji (Pteridophyta) dan tumbuhan yang memproduksi biji
(Phanerogamae). Dalam Memproduksi biji tumbuhan terbagi lagu menjadi biji
terbuka serta biji tertutup. Dengan pembagian tumbuhan dalam biji tertutup
yaitu Dikotil (biji 2 kotiledon) dan Monokotil (biji 1 kotiledon).
Karakteristik Thallophyta yaitu tidak memiliki jaringan pengangkut
(xilem/floem), tidak memiliki batang, daun dan akar sejati, membentuk
cadangan makanan berupa pati. Pada Bryophita tidak memiliki jaringan
pengangkut (xilem/floem), tidak membentuk fase vegetatif, hanya membentuk
struktur menyerupai batang, daun dan akar. Pada Pteridophyta tidak memiliki
jaringan pengangkut (xilem/floem), memiliki batang, daun dan akar sejati, termasuk
tumbuhan kriptogasme, tidak berbunga ataupun berbiji.
Metagenesis tumbuhan lumut yaitu dari spora lumut yang akan tumbuh dan
berkembang dengan memperbesar diri melalui pembelahan sel mitosis kemudian
membentuk protonema bersifat haploid yang sering disebut sebagai gametofit muda
(young gametophyte). Protonema menjadi tumbuhan lumut dewasa atau gametofit
dewasa setelah terbentuknya organ seksual yaitu arkegonium dan anteridium.
Anteridium dan arkegonium semuanya bersifat haploid. Arkegonium membentuk sel
telur (secara mitosis) dan anteridium membentuk spermatozoid (juga secara mitosis)
sehingga sel telur yang dihasilkan dan sel spermatozoid yang dihasilkan tetap bersifat
haploid. Spermatozoid bergerak menuju sel telur dan terjadi pembuahan (fertilisasi)
sehingga terbentuk zigot yang diploid. Zigot kemudian membentuk embrio dan
kemudian berkembang menjadi sporofit. Sporofit kemudian menghasilkan spora-spora
yang tersimpan dalam sporangium yang dimilikinya. Sporangium yang diploid
menghasilkan spora dengan cara meioisis sehingga dihasilkan spora yang haploid.
Spora kemudian berkembang kembali menjadi protonema yang baru. Organisme baru
yang terbentuk sebagai anakan bukan sebagai induk kembali.
Metagenesis tumbuhan paku yaitu Sporangium pada daun
mengeluarkan spora bersifat haploid yang dan mengalami pembelahan mitosis
menjadi protallus atau protalium yang bersifat haploid. Protalium atau protallus
kemudian berkembang menjadi alat reproduksi seksual yaitu anteridium yang
menghasilkan sel kelamin jantan yaitu spermatozoid dan arkegonium yang
menghasilkan sel kelamin betina yaitu sel tumbuhan paku. Spermatozoid
bergerak menuju sel telur dan terjadi fertilisasi/pembuahan sehingga
membentuk zigot yang diploid. Zigot berkembang membentuk embrio dan
berkembang menjadi tumbuhan paku dewasa. Paku dewasa menghasilkan
spora dari sporogonium dan generasi sporofit (penghasil spora) terulang
kembali.
Perbedaan antara metagenesis tumbuhan lumut dan paku yaitu pada
tumbuhan lumut, proses gametofit lebih lama dan dominan dibandingkan
dengan sporofit. Gametofit yang akan mendukung kehidupan sporofit. Pada
tumbuhan paku, proses sporofit lebih dominan daripada gametofit. Jadi,
gametofit hanya ada untuk mendukung kehidupan awal bagi sporofit.
Tumbuhan paku merupakan hasil pertemuan dua sel kelamin dari tumbuhan itu
sendiri. Sedangkan pada tumbuhan lumut merupakan hasil perkembangan
spora secara pembelahan meiosis. Tumbuhan paku menghasilkan spora dalam
bentuk dan ukuran yang berbeda, yaitu mikrospora dan makrospora.
Mikrospora adalah spora berkelamin jantan dan berukuran kecil. Sedangkan
mikrospora adalah spora berjenis kelamin betina dan berukuran besar,
Tumbuhan lumut tidak menghasilkan spora yang berbeda. Spora dari tumbuhan
paku akan bergerak hogroskopik hingga kotak spora pecah dan menyebar
dengan bantuan angin. Spora lumut akan berkembang secara aseksual dengan
membentuk tunas dan fragmen talus. Pada tumbuhan lumut, yang berperan
sebagai generasi gametofit adalah lumut itu sendiri. Sedangkan pada tumbuhan
paku, protalium adalah yang berperan sebagai generasi gametofit. Pada
tumbuhan lumut, yang berperan sebagai sporofit adalah sporangium.
Sedangkan pada tumbuhan paku yang berperan sebagai generasi sporofit adalah
tumbuhan paku itu sendiri.
Hasil pengamatan yang kami dapatkan setelah praktikum pada lumut
daun dengan nama ilmiah Funaria hygrometrica ditemukan di batu bata sekitar
halaman rumah. Mempunyai keterangan bagian tubuh yaitu Sporofit,
Gametofit, Sporangium, Seta, Stolon, Rhizoid. Keterangan tambahan Kingdom
Plantae, Divisi Bryophyta, Kelas Bryopsida, Ordo Funariales, Famili
Funariaceae, Genus Funaria, Spesies Funaria hygrometrica. Pakis rem cina
dengan nama ilmiah Pteris vitata L ditemukan di depan rumah mempunyai
keterangan bagian tubuh akar, batang, daun, stolon dan keterangan tambahan
Kingdom Plantae, Divisi Tracheophyta, Kelas Polypodiopsida, Ordo
Polypodiales, Famili Pteridaceae, Genus Pteris L, Spesies Pteris vitata L. Paku
Pohon dengan nama ilmiah Pteris biaurita ditemukan di depan rumah
mempunyai keterangan bagian tubuh daun, batang, akar, spora dan keterangan
tambahan Kingdom Plantae, Divisi Tracheophyta, Kelas Polypodiopsida, Ordo
Polypodiales, Famili Pteridaceae, Genus Pteris L., Spesies Pteris biaurita. Paku
sarang burung dengan nama ilmiah Asplenium nidus L ditemukan di gedung
Fkip UNEJ mempunyai keterangan bagian tubuh akar, batang, daun,
sporangium, dan keterangan tambahan Kingdom Plantae, Divisi Pteridophyta,
Kelas Polypodiopsida, Ordo Polypodiales, Famili Aspleniaceae, Genus
Asplenium L., Spesies Asplenium nidus L.
Rumput teki dengan nama ilmiah Cyperus rotundus L ditemukan di
Double way UNEJ mempunyai keterangan bagian tubuh bunga, tangkai, daun,
akar dan keterangan tambahan Kingdom Plantae, Divisi Magnoliophyta, Kelas
Liliopsida, Ordo Poales, Famili Cyperaceae, Genus:Cyperus, Spesies Cyperus
rotundus L. Pinus dengan nama ilmiah Pinus merkusii ditemukan di LP2M
UNEJ mempunyai keterangan bagian tubuh strobilus betina, sisik, strobilus
jantan, daun berbentuk jarum, tangkai, biji, batang strobilus dan keterangan
tambahan Kingdom Plantae, Divisi Coniferophyta, Kelas Pinopsida, Ordo
Pinales, Famili Pinaceae, Genus Pinus, Spesies Pinus merkusii. Pacar air
dengan Nama ilmiah Impatien balsamina L. Ditemukan di depan rumah
(Ambulu), mempunyai keterangan bagian tubuh daun, batang, akar dan
keterangan tambahan Kingdom Plantae, Divisi Tracheophyta, Kelas
Magnoliopsida, Ordo Ericoles, Famili Balsaminoceae, Genus Impatiens L.,
Spesies Impatiens balsamina L. Kemangi dengan nama ilmiah Ocimum
sanctum L. Ditemukan halaman rumah (Gladak Pakem), mempunyai
keterangan bagian tubuh bunga, daun, batang, akar, buah dan keterangan
tambahan Kingdom Plantae, Divisi Magnoliophyta, Kelas Magnoliopsida,
Ordo Lamiales, Famili Lamiaceae, Genus Ocimum, Spesies Ocimum sanctum
L.
VII. PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Struktur morfologi tumbuhan tingkat tinggi secara umum terdiri atas
akar, batang, daun, dan bunga. Struktur morfologi tumbuhan golongan
Angiospermae tersebut berkaitan dengan kondisi lingkungan tempat
hidupnya (darat/terestrial). Struktur tubuh tumbuhan ada yang masih berupa
thalus(sederhana). Ada juga yang sudah berupa kormus/kormophyta
(karena sudah dapat dibedakan menjadi akar, batang dan daun).

7.2 Saran
7.2.1 Saran Untuk Asisten
Sebaiknya para asisten bisa membantu para praktikan yang
kebingungan dalam melakukan penelitian.
7.2.2 Saran Untuk Praktikan
Sebaiknya sebelum melakukan praktikum para praktikan bisa
membaca modul terlebih dahulu agar lancer dalam kegiatan.Untuk
praktikan dan asisten.
DAFTAR PUSTAKA

Hartono, A., M. N. Adlini, M. I. H. Tambunan, Y. E. Ritonga, M. S. Nasution, dan


Jumiah. 2020. Identifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi(Phanerogamae) Di
Kampus II UINSU. Jurnal Biolukus. 3(2):2.

Janna, M., R. D. Riastuti, dan Sepriyaningsih. 2020. Keanekaragaman Jenis


Tumbuhan Pterydophyta (Paku-Pakuan) Di Kawasan Curug Panjang Desa
Durian Remuk Kabupaten Musi Rawas. Jurnal Biologi Dan
Pembelajarannya. 7(1) : 19.

Kokomaking, Y. N. 2023. Buku Saku Keanekaragaman Makroalga. Bandung :


Widina Bhakti Persada Bandung.

Lukitasari, M. 2018. Mengenal Tumbuhan Lumut (Bryophyta) Deskripsi, Klasifikasi,


Potensi Dan Cara Mempelajarinya. Magetan : AE Media Grafika.

Ulfa, S. W. 2022. Identifikasi Tumbuhan Biji (Spermatophyta) Di Daerah Pesisir


Pantai Cermin Serdang Bedagai. Best Journal (Biologi Education Sciences &
Technology). 5(2) : 236.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai