PENDAHULUAN
BOTANI TUMBUHAN TINGGI
Dosen Pengampu Mata Kuliah:
Tumbuhan Tumbuhan
Tingkat Tingkat
Rendah Tinggi
1. Perbedaan Antara Tumbuhan Tingkat Rendah Dengan
Tumbuhan Tingkat Tinggi
Tumbuhan Tingkat Tinggi Telah Mempunyai Jaringan Pembuluh (Memiliki
Jaringan Pengangkut,Dan Memiliki Daun, Batang, Dan Akar Sejati).
Tumbuhan tingkat rendah tidak mempunyai jaringan pembuluh (tidak
memiliki jaringan pengangkut, dan memiliki daun, batang, dan akar sejati),
sehingga materi disalurkan dengan cara difusi antarsel.
2. Contoh tumbuhan tingkat rendah
1. Bryophyta (Lumut),
2. Chara Sp. (Termasuk jenis alga hijau pada kingdom protista mirip
tumbuhan),
3. Fungi/jamur seperti Mucor Sp (Jamur Roti), dan Rhizopus Sp (jamur roti).
3. Contoh tumbuhan tingkat tinggi
1. Pteridophyta (paku)
2. Spermatophyta (tumb. Bunga),
3. Tumbuhan paku berpembuluh misalnya, paku ekor kuda (sphenophyta), pakis
haji (Cycas rumphii), dan Adiantum sp. (suplir).
4. Selain itu ada pula contoh tumbuhan tingkat tinggi lainnya yaitu Piper betle (sirih), Piper nigrum (lada), Ipomoea aquatica (kangkung air), Ipomoea
batatas (ubi jalar), Danipomoea reptansi (kangkung darat), buah naga (Hylocereus undatus) masuk dalam family Cactaceae, kemiri (Aleurites
moluccana) termasuk kedalam famili Euphorbiaceae (getah-getahan), Caesalpinia pulsherrima (kembang merak), Zea mays (jagung), Mangifera
indica (mangga), Moringa oleifera (kelor), Hibiscus rosa sinensis (kembang sepatu).
4. TUMBUHAN TINGKAT TINGGI HARUS
MEMENUHI 5 PERSYARATAN MUTLAK, YAITU:
A. BERAKAR
B. BERBATANG
C. BERDAUN
D. BERBUNGA
E. BERBUAH
PADA MATA KULIAH BOTANI TUMBUHAN
TINGGI INI DIPELAJARI MENGENAI
KLASIFIKASI, TAKSONOMI, DAN TATA NAMA
TUMBUHAN TINGKAT TINGGI
PENDAHULUAN
Defenisi dan ruang lingkup
Istilah taksonomi diciptakan oleh A.P. De Candolle, seorang ahli tumbuhan bangsa swiss di
herbarium genewa, yang artinya teori tentang klasifikasi tumbuhan (rideng, 1989).
Secara etimologi taksonomi berasal dari bahasa yunani: takson artinya unit atau kelompok,
dan nomos artinya hukum; jadi
hukum atau aturan yang digunakan untuk menempatkan suatu makhluk hidup pada
takson tertentu.
TAHAP PERKEMBANGAN
Fase Eksplorasi
Fase Konsolidasi
Fase Biosistematika
Fase Ensiklopedik
Tujuan
1. kunci perbandingan
2. kunci analisis
3. sinopsis.
MEMBUAT CONTOH KUNCI DETERMINASI SEDERHANA
Contoh kunci indent :
A. Berupa semak
Tujuan utama sistem ini adalah menciptakan satu nama untuk setiap
takson (Rideng, 1989).
Nama-nama genera
Penunjuk Jenis
Author
Penamaan cultivar dan varietas
TINGKAT KESATUAN TAKSONOMI
Holotipe (= holotypus), ialah suatu spesimen atau unsur lain yang dipakai oleh
seorang pengarang atau ditunjuk olehnya sebagai dasar waktu pertama kali
mengusulkan nama jenis baru. Selama holotipe masih ada, penerapan nama
yang bersangkutan dengannya dapat dipastikan secara otomatis. Kalau
pengarang yang mempertelakan suatu takson tidak menentukan holotipe, atau
kalau holotipe hilang maka tipe pengganti atau tipe baru dapat ditunjuk untuk
menggantikannya.
Tipe pengganti (= Lectotype), ialah suatu spesimen atau unsur lain dari
spesimen-spesimen asli (isotope atau sintipe) yang dipilih untuk menjadi tipe
tatanama, kalau holotipe tidak ditentukan atau holotipe hilang atau hancur.
Isotipe (= Isotype), ialah duplikat (bagian dari suatu nomor
koleksi yang dikumpulkan dalam waktu yang sama) dari
holotipe.
Salah satu asas penting dalam Kote Tatanama yaitu kesatuan taksonomi
hanya boleh mempunyai satu nama ilmiah yang tepat, yaitu nama
tertua yang sesuai dengan peraturan-peraturan.
TUGAS:
Nama Indonesia:
Nama Ilmiah/Latin:
2.
Nama Indonesia:
Nama Ilmiah/Latin:
3.
Nama Indonesia:
Nama Ilmiah/Latin:
4.
Nama Indonesia:
Nama Ilmiah/Latin:
5.
Nama Indonesia:
Nama Ilmiah/Latin:
6.
Nama Indonesia:
Nama Ilmiah/Latin:
7.
Nama Indonesia:
Nama Ilmiah/Latin:
8.
Nama Indonesia:
Nama Ilmiah/Latin:
9.
Nama Indonesia:
Nama Ilmiah/Latin:
10.
Nama Indonesia:
Nama Ilmiah/Latin:
11.
Nama Indonesia:
Nama Ilmiah/Latin:
12.
Nama Indonesia:
Nama Ilmiah/Latin:
13.
Nama Indonesia:
Nama Ilmiah/Latin:
14.
Nama Indonesia:
Nama Ilmiah/Latin:
15.
Nama Indonesia:
Nama Ilmiah/Latin:
16.
Nama Indonesia:
Nama Ilmiah/Latin:
17.
Nama Indonesia:
Nama Ilmiah/Latin:
18.
Nama Indonesia:
Nama Ilmiah/Latin:
Kunci Jawaban:
1. Piper betle (Sirih)
2. Piper nigrum (Lada),
3. Ipomoea aquatica (kangkung air),
4. Ipomoea batatas (Ubi jalar),
5. Ipomoea reptansi (kangkung darat),
6. Buah naga (Hylocereus undatus) masuk dalam family Cactaceae,
7. Kemiri (Aleurites moluccana) termasuk kedalam famili Euphorbiaceae (getah-getahan),
8. Caesalpinia pulsherrima (kembang merak),
9. Zea mays (jagung),
10. Mangifera indica (mangga),
11. Moringa oleifera (kelor),
12. Hibiscus rosa sinensis (kembang sepatu).
13. Psidium guajava (jambu biji)
14. Citrus aurantifolia (jeruk nipis)
15. Capsicum frutescens (cabe rawit)
16. Annona muricata (sirsak)
17. Annona squamosa (srikaya)
18. Cucumis melo L. (melon)