Anda di halaman 1dari 21

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistematika atau taksonomi didefenisikan sebagai cabang biologi yang bertugas

untuk mengadakan identifikasi semua makhluk hidup, baik yang masih ada maupun

yang sudah tidak ada. Dalam arti menentukan nama dan tempatnya dalam sistem

klasifikasi, sehingga diperoleh suatu rangkuman, ringkasan, atau gambaran

mengenai seluruh makhluk hidup di dunia ini.

Klasifikasi tumbuhan adalah pembentukan kelompok-kelompok dari seluruh

tumbuhan yang ada di bumi ini hingga dapat disusun takson-takson secara teratur

mengikuti suatu hierarki. Kegiatan klasifikasi tidak lain adalah pembentukan

kelompok-kelompok makhluk hidup dengan cara mencari keseragaman ciri atau

sifat di dalam keanekaragaman ciri yang ada pada makhluk hidup tersebut.

Salah satu sapek yang diperlukan dalam mempelajari tumbuha (botani) adalah

pengetahuan tentang nama botani (ilmiah/latin) jenis-jenis tumbuhan. Sebab

seseorang yang bekerja dengan suatu jenis tumbuhan harus yakin bahwa materi

yang ditanganinya benar-benar sesuai dengan nama menurut standar taksonomi

tumbuhan. Karena sekali dipublikasikan hasil pekerjaannya dan peyebarluasannya,

seluruh dunia akan siap menyerap informasi tentang jenis tumbuhan yang

dipublikasikan tersebut dengan berpegang kepada nama botani yang dikenakan.

Nama ilmiah suatu tumbuhan merupakan sebuah kunci mukjizat untuk membuka

khazanah yang berisi semua pengetahuan tentang jenis tumbuhan tersebut.

19
B. Tujuan

1. Mengenal nama jenis tumbuhan dengan melakukan identifikasi atau

determinasi untuk tanaman tingkat rendah dan tinggi dengan menggunakan

kunci determinasi

2. Dari hasil identifikasi mahasiswa dapat mengklasifikasi tumbuhan yang

diperoleh dari hasil eksplorasi sesuai ciri-ciri yang ada

20
II. TINJAUAN PUSTAKA

Kemampuan membedakan setiap komponen penyusun struktur daun, dapat

dijadikan sebagai dasar ilmu taksonomi, dengan cara mengelompokkan tumbuhan

berdasarkan karakteristiknya tersebut. Dengan mengenal stuktur daun, bentuk buah,

sturktur batang, struktur akar dapat ditelaah komponen-komponen setiap struktur

secara lebih terperinci, mulai dari bangunnya, ujung, pangkal, tepi, daging, sistem

pertulangan, warna, biji, dan permukaannya, dan dapat membedakan struktur

tumbuhan antara satu jenis tumbuhan dengan tumbuhan lainnya yang biasa

dijumpai di dalam kehidupan sehari-hari (Rosanti, 2013).

Makhluk hidup di alam semesta ini sangat banyak jenisnya. Setiap makhluk pun

memiliki ciri khasnya masing-masing. Maka dari itu supaya tidak salah dalam

menilai sesuatu perlu diklasifikasikan terlebih dahulu. Perkembangan klasifikasi

makhluk hidup pada dua dekade ini perkembangannya sangat pesat, mulai dari

sistem 2 kingdom (plantae dan animalia), menjadi sistem 5 kingdom (plantae,

animalia, fungi, protista dan monera), sekarang berkembang lagi menjadi sistem 8

kingdom dan 3 domain (super kingdom) (Sevi dan Tania, 2012).

Daun sebenarnya adalah batang yang telah mengalami modifikasi yang

kemudian berbentuk pipih dan juga terdiri dari sel-sel dan jaringan seperti yang

terdapat pada batang. Perbedaannya, batang mempunyai pertumbuhan yang tidak

terbatas, sedangkan daun mempunyai pertumbuhan terbatas, yang segera berhenti

tumbuh, berfungsi untuk beberapa musim lalu gugur (Tjitrosomo, 2008). Rosanti

(2013) menambahkan daun dikenal dengan nama ilmiah folium. Secara umum,

21
daun memiliki struktur berupa helaian, berbentuk bulat atau lonjong dan berwarna

hijau.

Daun merupakan salah satu bagian penting dari tanaman karena memiliki

klorofil, yaitu proses pembentukan tanaman (Ratnasari,2008).

Buah adalah perkembangan dinding bakal buah dan terkadang juga bagian-

bagian bunga yang lain. Buah mengandung biji. Buah memiliki bentuk yang

bermacam-macam. Pada setiap macam buah tersebut msing-masing membantu

menyebarkan biji-bijinya. Ada yang dibantu dengan struktur khusus sehingga

disebarkan oleh angin, ada yang melekat pada pakaian kita atau bulu hewan,

sehingga dapat terbawa ke tempat lain. Biji adalah sporofit embrio dorman dengan

makanan cadangan dan salut pelindung. Biji memiliki dua fungsi, yakni

menyebarkan spesies ke tempat baru dan mempertahankan spesies dalam keadaan

iklim yang tidak menguntunglan (Daniel, 2007).

Kalsifikasi bertujuan untuk mempermudah mengenal objek yang

beranekaragam dengan cara mencari persamaan dan perbedaan ciri serta sifat pada

objek tersebut. Klasifikasi berguna untuk menunjukan hubungan kekerabatan di

antara makhluk hidup. Keuntungan mengklasifikasikan makhluk hidup adalah

mempermudah dalam mencari keterangan tentang makhluk hidup yang akan kita

pelajari. Kesamaan–kesamaan atau keseragaman itulah yang nantinya akan menjadi

dasar dalam pengklasifikasian jadi suatu takson atau suatu unit mempunyai

sejumlah kesamaan–kesamaan sifat. Semakin rendah tingkatan suatu takson maka

keseragaman individu dalam takson itu semakin dekat kekerabatannya atau

kesamaannya lebih banyak. (Widianto, 2009).

22
Takson yang terdapat pada tingkat takson (kategori) yang lebih rendah

mempunyai kesamaan sifat lebih banyak daripada takson yang terdapat pada tingkat

takson (kategori) di atasnya. Perbedaan antara istilah takson dengan kategori yaitu

istilah takson yang ditekankan adalah pengertian unit atau kelompok yang mana

pun, sedangkan istilah kategori yang ditekankan adalah tingkat atau kedudukan

golongan dalam suatu hierarki tertentu. Dalam taksonomi tumbuhan istilah yang

digunakan untuk menyebutkan suatu nama takson sekaligus menunjukkan pula

tingkat takson (Tjitrosomo, 2007).

Urutan tingkat-tingkat kesatuan taksonomi itu tidak boleh diubah atau

dipertukarkan. Dengan tidak memperhatikan tingkatnya maka setiap kesatuan

taksonomi tersebut masing-masing disebut takson (Anton, 2007).

Kunci determinasi merupakan acuan yang paling sering digunakan untuk

mengidentifikasi tumbuhan maupun hewan, terutama bagi yang tidak memiliki

spesimen acuan. Idetifikasi dengan bantuan kunci determinasi harus dilakukan

secara bertahap, sebab setiap kunci determinasi memiliki batas kemampuan yang

berbeda. Format pada buku kunci identifikasi biasanya dikotom atau biasa disebut

juga kunci dikotom. Kunci dikotom merupakan kunci identifikasi dengan

menelusuri jalur yang ditetapkan oleh keputusan beraturan dengan setiap pilihannya

adalah biner. Kunci dikotom terdiri dari sederetan bait atau kuplet yang diberi

nomor dan setiap bait terdiri dari dua baris yang disebut penuntun. Penuntun berisi

ciri-ciri yang bertentangan satu dengan lainnya dan ditandai dengan huruf. Ciri-ciri

tersebut disusun sedemikian rupa sehingga selangkah demi selangkah pemakai

kunci identifikasi memilih satu di antara dua atau beebrapa sifat yang bertentangan

23
dan seterusnya. Akhirnya akan diperoleh suatu jawaban berupa identitas tumbuhan

atau hewan yang diinginkan (Aryulina et al., 2010).

Keanekaragaman tingkat jenis merupakan variasi yang terjadi pada tingkat

individu sebagai akibat pengaruh keanekaragaman gen-gen yang membentuk

genotif individu tersebut. Keanekaragaman tingkat jenis individu yang satu dengan

individu yang laiinnya memiliki persamaan dan perbedaan. Semakin banyak

persamaannya atau semakin sedikit perbedaannya, makin dekat dengan

kekerabatannya atau sebaliknya. Untuk melihat jauh dekat kekerabatan suatu

organisme satu dengan organisme lainnya para ahli membuat sistem

pengelompokkan atau klasifikasi yang disebut tingkat takson. Ilmu khusus yang

mempelajari pengelompokkan atau klasifikasi suatu organisme disebut taksonomi

(Sudarsono et al., 2005).

24
III. METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah tumbuhan hasil

eksplorasi dan buku kunci determinasi. Tumbuhan hasil eksplorasi terdiri dari

tumbuhan jambu air, kelapa, lada, dan durian.

B. Prosedur Kerja

1. Diamati bagian-bagian vegetatif maupun generatif dari tumbuhan yang

telah dieksplorasi

2. Tumbuhan tersebut mulai dicandra degan menggunakan buku kunci

determinasi, sehingga dapat diketahui famili. Tabel ini disebut

dichotomis(menggarpu), oada setiap nomor selalu disusun 2 pertanyaan a

dan b yang setiap kali merupakan pertanyaan kebalikan

3. Dari beberapa karakter yang diamati, dapat diketahui sesuai dengan

pertanyaan a atau b. Pada akhir pertanyaan didapatkan nomor yang baru

yang menunjukkan arah berikutnya dan seterusnya. Pada akhirnya akan

diketemukan sebuah famili yang bernomor

4. Dibaca dengan teliti uraian dan deskripsi dari familianya & bandingkan

uraian tersebut dengan tanamannya untuk meneliti apakah uraian tersebut

cocok

5. Kemudian dimulai dengan tabel untuk menentukan genus, dan seterusnya

sehinga ditemukan nama speciesnya

25
6. Pada akhir kegiatan, dicantumkan tempat asal tumbuhan, tempat tumbuhan

dan letak ketinggian tempat dan nama daerah

7. Dilakukan klasifikasi dari hasil identifikasi untuk divisi Bryiophyta,

Pterydhophyta dan Spermatophyta, sampai tingkat species

26
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Tabel 4. Identifikasi Tumbuhan

No Gambar Keterangan
Nama tanaman : Jambu air
Nama latin : Syzygium
aqueum
Morfologi :
1. Daun : menyirip
1.
2. Batang : berkambium
3. Akar : tunggang

Nama tanaman : Lada


Nama latin : Piper ningrum
Morfologi :
2. 1. Daun : melengkung
2. Batang : beruas-ruas
3. Akar : tunggang mirip
serabut

27
Nama tanaman : Durian
Nama latin : Durio zibethinus
Morfologi :
1. Daun : menyirip
2. Batang : berkambium
3.
3. Akar : tunggang

Nama tanaman : Kelapa


Nama latin : Cocos nucifera
Morfologi :
1. Daun : sejajar
2. Batang : beruas-ruas
4. 3. Akar : serabut

 Klasifikasi

 Tanaman : Lada

 Kunci determinasi :

1) Famili : 1b, 2b, 3b, 4b, 6b, 7b, 9a, 41b, 42b, 43b, 54b, 59b, 61b, 62b,

63a, 64a. Pinereceae

2) Genus : 1b, 2a. Piper

3) Species : Piper ningrum

4) Deskripsi :

28
Tumbuh-tumbuhan memanjat. Batang panjang 5-15 m. Daun

berseling atau tersebar, bertangkai, dengan daun penumpu yang

dapat rontok, dan meninggalkan bekas yang berbentuk cincin.

Helaian daun bulat telur sampai memanjang, dengan ujung

meruncing, 8-20 kali 5-15 m, bagian bawah terisi dengan kelenjar

kecil, tenggelam dan rapat. Butir berduri sendiri, di ujung,

berhadapan dengan daun, menggantung; tangkai 1-3,5 cm; sumbu

3,5-22 cm. Daun pelindung memanjang, panjang 4-5 mm. Tangkai

jadi panjang lk 1 mm, kepala putik 2-5, kebanyakan 3-4. Buah buni

lk bentuk bola. Tumbuh-tumbuhan yang berobah-obah! Dari India,

di Jawa terutama dipelihara; 1-1500 m. Piper, N, Marica, Ind, J, S,

Lada, S, Pedes, S, sakang, Md.

B. Pembahasan

Tanaman tinggkat tinggi adalah salah jenis kelompok tumbuhan atau tanaman

yang tingkat perkembangannya sudah tinggi dimana tumbuham tersebut sudah

memiliki akar, batang, dan daun sejati. Antara akar, batang, dan daun sudah dapat

dibedakan dan sudah memiliki xilem dan floem. Tumbuhan tingkat tinggi bernapas

menggunakan stomata (pada daun), lentisel (pada batang), dan epidermis (pada

akar). Sedangkan tanaman tingkat rendah adalah salah satu jenis kelompok

tumbuhan atau tanaman yang struktur tubuh dan perkembangan organnya masih

sangat sederhana. Meskipun memiliki akar, batang, dan daun namun bukan

29
merupakan organ sejati dan penyaluran materi di dalam tubuh dilakukan secara

difusi (Nugraha, 2009).

Identifikasi atau determinasi adalah ciri khas yang dimiliki hewan atau

tumbuhan. Ciri-ciri tersebut dapat menentukan nama hewan atau tumbuhannya

dengan benar dan menempatkannya di dalam sistem klasifikasi hewan dan

tumbuhan. Semua sifat morfologi tumbuhan atau hewan tersebut perlu dianalisa

dengan menggunakan kunci determinasi (Popi, 2010).

Identifikasi merupakan kegiatan dalam taksonomi tumbuhan. Walaupun

identifikasi merupakan proses yang terpisah, namun dalam praktiknya mencakup

dua kegiatan yang meliputi klasifikasi dan tata nama (Hasanuddin, 2006).

Anatomi tumbuhan atau fitotomi merupakan analogi dari anatomi manusia atau

hewan. Anatomi tumbuhan biasanya dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan

hierarki dalam kehidupan (Septi, 2011).

1. Organologi, mempelajari struktur dan fungsi organ berdasarkan jaringan-

jaringan penyusunnya

2. Histologi, mempelajari struktur dan fungsi berbagai jaringan berdasarkan

bentuk dan peran sel penyusunnya

3. Sitologi, mempelajari struktur dan fungsi sel serta organel-organel di

dalamnya, proses kehidupan dalam sel, serta hubungan antara satu sel dengan sel

yang lainnya. Sitologi dikenal juga sebagai biologi sel.

Morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mengkaji berbagai organ tumbuhan,

baik bagian-bagian, bentuk maupun fungsinya.

1. Organ pada Tumbuhan.

30
a) Akar

Akar adalah bagian pokok di samping batang dan daun bagi tumbuhan

yang tubuhnya telah merupakan kormus.

Secara umum, ada dua jenis akar yaitu:

1) Akar serabut. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan monokotil.

Walaupun terkadang, tumbuhan dikotil juga memilikinya (dengan

catatan, tumbuhan dikotil tersebut dikembangbiakkan dengan cara

cangkok, atau stek). Fungsi utama akar serabut adalah untuk

memperkokoh berdirinya tumbuhan.

2) Akar tunggang. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil.

Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan makanan.

b) Batang

Struktur Anatomi dari Batang adalah:

a. Epidermis

b. Korteks

c. Endodermis

d. Silinder Pusat/Stele

c) Daun

Merupakan bagian tumbuhan yg biasanya berbentuk lembaran pipih,

hijau, dan berfungsi sebagai tmpat pembuatan makanan bagi tumbuhan

melalui proses fotosintesis.

Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada daun.

Klorofil adalah senyawa pigmen yang berperan dalam menyeleksi

31
panjang gelombang cahaya yang energinya diambil dalam fotosintesis.

Sebenarnya daun juga karoten (berwarna jingga), memiliki pigmen

lain, misalnya

 xantofil (berwarna kuning),

 antosianin (berwarna merah, biru, atau ungu, tergantung

derajat keasaman).

d) Bunga

Merupakan alat reproduksi pd angiospermae. Bunga atau kembang

adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga (divisio

Magnoliophyta atau Angiospermae, "tumbuhan berbiji tertutup"). Pada

bunga terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik)

e) Biji

Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan

berbunga yang telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah,

pada Angiospermae atau Magnoliophyta) atau tidak (pada

Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio

atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih

lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan.

f) Buah

Buah merupakan organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan

modifikasi lanjutan bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus

dan melindungi biji.

g) Umbi

32
Umbi merupakan satu organ dari tumbuhan yang merupakan

modifikasi dari organ lain dan berfungsi sebagai penyimpan zat tertentu

(umumnya karbohidrat) sebagai cadangan energi (makanan bagi

tumbuhan)

Umbi merupakan istilah generik (umum). Secara biologi, umbi dibedakan

berdasarkan organ dasar yang dimodifikasi.

1. Umbi lapis (latin: bulbus) merupakan umbi yang terbentuk dari

tumpukan (pangkal) daun yang tersusun rapat, biasanya dihasilkan oleh

famili Alliaceae, amaryllidaceae, dan Liliaceae;

2. Umbi batang (latin: tuber) merupakan umbi yang terbentuk dari

modifikasi batang, biasanya dihasilkan oleh beberapa spesies

Solanaceae dan Asteraceae. Dari umbi batang orang dapat melakukan

perbanyakan tumbuhan.

3. Umbi akar merupakan umbi yang terbentuk dari modifikasi akar.

Ketela pohon adalah salah satu contoh penghasil umbi akar. Umbi akar

tidak bisa dijadikan bahan perbanyakan.

h) Jaringan pada Tumbuhan

Berdasarkan sifatnya jaringan tumbuhan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu

1. Jaringan meristem

a. Meristem Primer

b. Meristem Sekunder

2. Jaringan dewasa.

a. Jaringan epidermis, terdapat di permukaan organ tubuh tumbuhan.

33
b. Jaringan parenkim, umumnya sel-sel besar, kaya akan ruang antara sel,

disebut sebagai jaringan dasar. Pada daun ada 2 macam yaitu parenkim palisade

dan parenkim bunga karang (spons)

c. Jaringan penyokong, mengokokoh berdirinya tubuh tumbuhan, diantaranya

jaringan kolenkim dan sklerenkim

d. Jaringan pengangkut, terdiri atas floem dan xilem.

Klasifikasi adalah proses penemuan model (atau fungsi) yang menggambarkan

dan membedakan kelas data atau konsep yang bertujuan agar bisa digunakan untuk

memprediksi kelas dari objek yang label kelasnya tidak diketahui (Leidiyana,

2013).

Klasifikasi makhluk hidup adalah suatu cara memilah dan mengelompokkan

makhluk hidup menjadi golongan atau unit tertentu. Urutan klasifikasi makhluk

hidup dari tingkat tertinggi ke terendah (yang sekarang digunakan) adalah Domain

(Daerah), Kingdom (Kerajaan), Phylum atau Filum (hewan/Divisio (tumbuhan),

Classis (Kelas), Ordo (Bangsa), Famili (Suku), Genus (Marga), dan Spesies (Jenis).

Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali,

membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup. Membandingkan berarti

mencari persamaan dan perbedaan sifat atau ciri pada makhluk hidup (Salisbury,

2012).

Tumbuhan dikotil yaitu tumbuhan yang memiliki biji berkeping dua yang

merupakan cabang dari tumbuhan angiospermae. Ciri tumbuhan dikotil adalah

bercabang-cabang, berkambium, akar tunggang, pertulangan daun menyirip dan

mempunyai ikatan pembuluh kolateral terbuka (Kimball, 1991). Tumbuhan dikotil

34
merupakan tumbuhan berkeping dua yang memiliki lembaga, dua daun lembaga,

dan akar serta pucuk lembaga yang tidak memiliki pelindung khusus. Batang bagian

bawah tanaman dikotil lebih besar dari pada ujungnya. Hal ini dikarenakan

tumbuhan dikotil mempunyai kambium (Suprapto, 1994).

Tumbuhan monokotil memiliki ciri-ciri batang tidak bercabang, tidak

berkambium, akar serabut, pertulangan daun sejajar dan mempunyai ikatan

pembuluh tertutup. Kemudian biji berkeping satu dan jumlah kelopak bunga tiga

atau kelipatan tiga (Saktiyono, 1989).

Kunci determinasi merupakan acuan yang paling sering digunakan untuk

mengidentifikasi tumbuhan maupun hewan, terutama bagi yang tidak memiliki

spesimen acuan. Idetifikasi dengan bantuan kunci determinasi harus dilakukan

secara bertahap, sebab setiap kunci determinasi memiliki batas kemampuan yang

berbeda. Format pada buku kunci identifikasi biasanya dikotom atau biasa disebut

juga kunci dikotom. Kunci dikotom merupakan kunci identifikasi dengan

menelusuri jalur yang ditetapkan oleh keputusan beraturan dengan setiap pilihannya

adalah biner. Kunci dikotom terdiri dari sederetan bait atau kuplet yang diberi

nomor dan setiap bait terdiri dari dua baris yang disebut penuntun. Penuntun berisi

ciri-ciri yang bertentangan satu dengan lainnya dan ditandai dengan huruf. Ciri-ciri

tersebut disusun sedemikian rupa sehingga selangkah demi selangkah pemakai

kunci identifikasi memilih satu di antara dua atau beebrapa sifat yang bertentangan

dan seterusnya. Akhirnya akan diperoleh suatu jawaban berupa identitas tumbuhan

atau hewan yang diinginkan (Aryulina et al., 2010).

35
Dari hasil praktikum di dapat bahwa species dari tanaman lada adalah Piper

ningrum. Penemuan species dari lada ini menggunakan sistem buku kunci

determinasi, yaitu dengan cara mengkotomi dan mengikuti aturan petunjuk buku.

Dimana harus mengidentifikasi melalui satu persatu sifat atau ciri yang disajikan

oleh buku kunci determinasi (Aryulina et al., 2010). Dari hasil mencandra atau

mengidentifikasi setiap tanaman yang diamati sudah dikelompokan berdasarkan

ciri fisik yang dapat dilihat dengan menggunakan mata telanjang.

Pengidentifikasian berdasarkan ciri-ciri tumbuhan dikotil dan monokotil.

36
V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari praktikum ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan menganalisis

tanaman dengan menggunakan buku kunci determinasi dapat membuat praktikan

mengetahui sifat-sifat dan ciri khas dari tanaman tersebut.

B. Saran

Lebih teliti dan hati-hati ketika mencari ciri yang cocok di dalam buku kunci

determinasi.

37
DAFTAR PUSTAKA

Anton, M. 2007. Taksonomi Tumbuhan. Bumi Aksara, Jakarta.

Aryalina, D et al. 2004. Biologi Umum. Erlangga, Jakarta.

Daniel, T.W. 2007. Taksonomi Tumbuhan. UGM Press, Yogyakarta.

Hasanudin. 2006. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Unisyiah Press, Banda Aceh.

Kimball, J. W. 1991. Fisiologi Tumbuhan. Erlangga, Jakarta.

Leidiyana, H. 2013. Penerapan alogaritma k-nearest neighbor untuk penentuan


resiko kredit kepemilikan kendaraan bermotor. Jurnal Penelitian Ilmu
Komputer. 1(1):67.
Nugraha, I. 2009. Klasifikasi Tumbuhan. ITB Press, Bandung.

Ratnasasri. 2008. Galeri Tanaman Hias Daun. Penebar swadaya, Jakarta.

Rosanti, D. 2013. Morfologi Tumbuhan. Erlangga, Jakarta.

Saktiyono. 1989. Biologi 2. Bumi Aksara, Jakarta.

Salisbury, F. B. 2012. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. Terjemahan dari Plant

Physiologi 4th Edition. ITB Press, Bandung.

Suprapto. 1994. Biologi Jilid 1. Universitas Diponegoro Press, Semarang.

Sudarsono, A. Muhaimin, dan M. Setyawan. 2015. Anatomi Tumbuhan Edisi

ketiga. UGM Press, Yogyakarta.

Tjitrosomo. 2008. Morfologi Tumbuhan 2. UGM Press, Yogyakarta.

Tjitrosomo. 2007. Morfologi Tumbuhan 1. UGM Press, Yogyakarta.

Widianto, J. 2009. Anatomi Tumbuhan. Kanisius, Surabaya.

38
LAMPIRAN

Lada Durian
Lada

Jambu Air Kelapa


Lada Lada

Buku Kunci Determinasi


Lada

39

Anda mungkin juga menyukai