Pengertian Determinasi
Membandingkan suatu tumbuhan dengan satu tumbuhan lain yang sudah dikenal
sebelumnya (dicocokkan atau dipersamakan). Karena didunia ini tidak ada dua
benda yang identik atau persis sama, maka istilah determinasi (Inggris = to
determine = menentukan, memastikan) dianggap lebih tepat dari pada istilah
identifikasi (Inggris = to identify = mempersamakan) (Rifai, 1976).
Pengertian Identifikasi
a) Te n t u k a n t u m b u h a n t e r s e b u t t e rg o l o n g h e r b a a t a u b e r k a y u . A p a b i l a h e r b a , a p a k a h t e rg o l o n g t u m b u h a n
semusim atau tahunan.
b) Amati bagian-bagian bunganya.
c) Hitung jumlah daun kelopak dan mahkota.
d) Amati apakah daun mahkota atau kelopak bersatu atau terpisah.
e) Hitung jumlah benang sari. Amati pelekatannya. Catat apakah tangkai sari atau kepala sari terpisah atau
bersatu.
f) Hitung jumlah putik, tangkai putik, dan kepala putik.
g) Amati penampang melintang bakal buah. Hitung jumlah ruangan, jumlah bakal biji, dan tipe plasenta
(tembuni).
h) A m b i l b u n g a l a i n , b u a t p e n a m p a n g m e m b u j u r p a d a s e l u r u h b u n g a m e l a l u i t e n g a h - t e n g a h . Am a t i p o s i s i
bakal buah, dan periksa apakah hiasan bunga bersatu atau tidak.
i) Periksa tipe, kedudukan, dan pertulangan daun.
j) Amati distribusinya.
Jika ciri-ciri tumbuhan telah diamati, maka proses identifikasi akan
lebih mudah. Namun pada kenyataannya, hasil identifikasi
kemungkinan akan ditemukan dua kemungkinan, yaitu: tumbuhan
tersebut belum memiliki nama ilmiah, dan tumbuhan tersebut sudah
memiliki nama ilmiah. Bagi tumbuhan yang belum memiliki nama
ilmiah (belum dikenal secara Ilmu Pengetahuan), maka tugas kita
adalah memberi nama dan menempatkannya dalam klasifikasi
tumbuhan.
Cara memberi nama baru harus mengikuti aturan yang diatur dalam Kode
Internasional Tata nama Tumbuhan, yaitu:
a. Nama yang diberikan harus nama ilmiah dalam bahasa Latin atau dilatinkan.
b. Nama harus sah.
c. Harus dipublikasi secara valid dan efektif (mangkus).
d. Harus ditunjuk tipe tata namanya (tipifikasi)
Publikasi nama tersebut, harus dibuat deskripsi atau diagnosisnya dalam bahasa
Latin. Pada publikasi asli harus ditambahkan keterangan nama baru takson dan
kategori mana takson tersebut diletakkan. Contoh: nov. spec. untuk satu jenis
baru; nov. gen. untuk satu genus baru.
Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa identifikasi tumbuhan harus
dilakukan oleh orang profesional. Pemberian nama baru juga memerlukan
pengetahuan mendalam tentang isi Kode Internasional Tata nama Tumbuhan
(KITT).
Tumbuhan yang sudah dikenal ilmu pengetahuan, artinya sudah memiliki nama
ilmiah, maka untuk mengidentifikasinya harus dipelajari secara seksama. Dengan
mengetahui ciri akan memudahkan mengidentifikasinya.
Identifikasi Tumbuhan Tersebut Dapat
Dilakukan Dengan Salah Satu Cara
a. Ingatan
Pendeterminasian ini dilakukan berdasarkan pengalaman atau ingatan kita tentang
tumbuhan yang telah kita kenal sebelumnya.
b. Bantuan ahli
Pendeterminasian tumbuhan dapat dilaksanakan dengan meminta bantuan ahli botani
sistematika yang ada di lembaga herbarium atau kebun raya, atau siapa saja yang
dapat memberi pertolongan .
c. Spesimen acuan (herbarium)
Pendeterminasian dengan spesimen acuan dilakukan dengan membandingkan tumbuhan
yang ingin diidentifikasi dengan tumbuhan yang sudah diidentifikasi. Spesimen
acuannya dapat berupa herbarium (spesimen kering) atau tumbuhan hidup yang
ditanam di kebun botani, kebun raya.
Identifikasi Tumbuhan Tersebut Dapat
Dilakukan Dengan Salah Satu Cara
e. Pustaka/Buku
Pendeterminasian dengan menggunakan buku dilakukan dengan
membandingkan ciri-ciri tumbuhan yang akan diidentifikasi dengan
deskripsi serta gambar-gambar yang terdapat dalam buku tersebut.
Deskripsi yang umumnya bersifat teknik dapat dijumpai dalam
laporan hasil penelitian taksonomi seperti: monografi, flora, lembar
identifikasi jenis atau buku-buku bergambar seperti; Tumbuhan
Berkhasiat Obat Indonesia, karangan Hembing Wijayakusuma.
Identifikasi Tumbuhan Tersebut Dapat
Dilakukan Dengan Salah Satu Cara
1. Pengertian
Menurut Voss, kunci dalam bahasa Latin disebut "Clavis", digunakan pertama
sekali oleh Linnaeus tahun 1736. Namun orang pertama yang menggunakan
kunci untuk tujuan determinasi adalah Lamarck, tahun 1778 (Jones dan
Luchsinger, 1986).Topik dalam setiap kunci disusun secara berurutan menurun
berdasarkan urutan pentingnya. Apabila jumlah ciri dari topik yang
dipertentangkan cukup banyak, maka dari sejumlah kemungkinan yang ada,
hanya akan tinggal satu kemungkinan saja. Menurut Jones dan Luchsinger
(1986), kunci merupakan alat untuk memudahkan identifikasi tumbuhan yang
belum dikenal dengan memilih secara beruntun dua atau lebih pernyataan .
Kunci Determinasi Tumbuhan
Sedangkan menurut Hitchcock dalam J. Pool (1941) "suatu kunci adalah susunan
yang teratur dari sejumlah pernyataan yang bertentangan atau yang sebanding,
artinya setiap kelompok (takson) dari kategori yang sama dapat dibedakan atau
diidentifikasi". Kemudian, menurut Davis dan Heywood (1973) "kunci merupakan
daya penganalisis yang berisi ciri-ciri khas tumbuhan yang dicakupnya, dimana
ciri tadi disusun sedemikian rupa sehingga selangkah demi selangkah pemakai
kunci dipaksa memilih satu di antara dua atau lebih ciri yang bertentangan, dan
begitu seterusnya sehingga akhirnya diperoleh suatu jawaban berupa identitas
tumbuhan yang diinginkan".
Kunci Determinasi Tumbuhan
Kunci yang digunakan dalam buku-buku flora biasanya diagnostik, yaitu dalam
mengidentifikasi tumbuhan yang belum dikenal dimulai dari ciri-ciri yang jelas
tampak yang dimiliki tumbuhan tersebut. Ciri yang dimaksud adalah ciri yang
dapat membedakan taksa yang satu dengan taksa lainnya. Ciri diagnostik disebut
dengan ciri kunci. Kunci diagnostik biasanya artificial, dalam arti urutan dalam
kunci dari taksa tersebut tidak harus menunjukkan hubungan filogeni.
Berdasarkan cara penyusunan ciri-ciri yang harus dipilih. dikenal 3 macam kunci
determinasi, yaitu: kunci perbandingan, kunci sinopsis, dan kunci analisis.
Pada kunci perbandingan, semua takson yang dicakup
Kunci dan segala ciri utamanya dicantumkan sekaligus. Jenis
kunci perbandingan dibedakan atas: 1) kunci tabel; 2)
Perbandingan kunci berlubang (Patch Key), dan 3) kunci padat
(Leenhouts).
Kunci Sinopsis
Kunci analisis merupakan jenis kunci yang paling umum dipakai dalam berbagai pustaka.
Contohnya, kunci yang terdapat dalam buku Flora of Java dan Flora untuk Sekolah di
Indonesia. Kunci analisis dikenal juga dengan Kunci Dikotomi, yaitu: mengandung dua
pilihan yang berlawanan dalam setiap langkah. Tiap pasang dari pilihan tersebut
dinamakan: Couplet (bait). Selanjutnya, satu bagian couplet akan diterima dan yang satu
lagi akan ditolak. Pilihan pertama dari pasangan couplet (bait) disebut ciri kunci pertama,
dan ciri lainnya disebut ciri kunci kedua. Setiap couplet terdiri dari dua atau lebih baris
yang disebut Lead (pemandu), berisi ciri yang bertentangan satu sama lain. Untuk
memudahkan pemakaiannya, setiap bait diberi nomor, sedangkan pemandu diberi dengan
huruf.
Kunci Analisis
Pada kunci bertakik, pemandu (lead) yang sebait ditakikkan pada tempat tertentu
dari pinggir, tetapi letaknya berjauhan. Di antara kedua pemandu itu ditempatkan
bait-bait (couplet) takson tumbuhan yang ditakikkan lebih ke tengah lagi dari
pinggir yang mempunyai pemandu pertama, juga dengan pemandu-pemandu
dipisahkan berjauhan.
Keadaan tersebut dapat diperjelas sebagai berikut:
a. Setiap bait (couplet) disusun dengan sengaja mempunyai jarak yang sama dari pinggir
kertas.
b. Unsur-unsur yang sama dikelompokkan sehingga ciri morfologi segera diketahui dan
memudahkan identifikasi.
c. Setiap bait tidak disusun secara beriringan, sehingga antara satu bait dengan bait
lainnya yang berhubungan diselingi oleh beberapa bait lainnya, Hal ini tentunya
menyulitkan si pemakai kunci.
d. Kunci tipe ini tidak efisien, karena memerlukan kertas yang banyak.
e. Bagi pemula yang kurang mengerti istilah morfologi, akan kesukaran menggunakan
tipe kunci ini.
f. Kebalikannya, kunci ini dapat langsung melacak takson yang diinginkan.
Kunci Sejajar
Jones dan Luchsinger (1986) memberikan saran bagi pengguna yang ingin
mengidentifikasi tumbuhan, sebagai berikut:
a. Kumpulkan sebanyak mungkin informasi tentang ciri tumbuhan yang akan
diidentifikasi sebelum menggunakan kunci. Penggunaan kunci akan buntu jika
spesimen sangat sedikit.
b. Pilihlah kunci sesuai materi tumbuhan dan wilayah geografinya.
c. Bacalah pengantar kunci, singkatan-singkatannya dan hal-hal lain secara
cermat dan terinci.
d. Bacalah selalu kedua pilihan secara seksama, perhatikan semua tanda bacanya.
Saran Untuk Penggunaan Kunci