Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

EKOLOGI DAN LINGKUNGAN

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Ujian Akhir Semester


Mata Kuliah Ekologi Dan Lingkungan

Dosen Pengampu : Dr. Vauzia

DISUSUN OLEH:
Khairina Mayarni Nst 22177007

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI


UNIVERSITAS NEGERI PADANG
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah wa syukurillah begitu banyak rahmat yang Allah berikan sehingga penulis
dapat menyelasaikan makalah sitotaksonomi tumbuhan tepat pada waktunya. Penulisan makalah
diajakuan sebagai salah satu tugas akhir semester dalam mata kuliah ekologi dan lingkungan
pada Program Magister Pendidikan Biologi di Universitas Negeri Padang (UNP).
Dalam penyusunan makalah ini penulis mendapatkan bantuan serta bimbingan dari
berbagai pihak. Adapun sumber penulisan makalah ini penulis dapatkan dari berbagai sumber
baik dari buku, artikel, ataupun informasi lainnya di internet. Penulis berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi semua terutama bagi penulis sendiri.

Penulis menyadari makalah ini tidaklah luput dari kekurangan dan kesalahan, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan makalah ini.

i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang.................................................................................................................................4
Rumusan Masalah………………………………..………………………………………………..4
Tujuan Penulisan……………………………………..……………………………………………4
BAB II PEMBAHASAN
Peran Masyarakat Tradisional Dalam Konservasi Sumber Daya Hayati........................................5
BAB III PENUTUP
Kesimpulan 9
DAFTAR PUSTAKA 11

i
BAB I
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Kunci determinasi merupakan kunci yang berguna untuk mengidentifikasikan makhluk hidup
berdasarkan keterangan mengenai ciri-cirinya. Identifikasi sendiri merupakan kegiatan dasar
dalam taksonomi yang mencakup dua kegiatan, yakni klasifikasi dan tata nama. Salah satu kunci
identifikasi disusun menggunakan ciri taksonomi yang berlawanan, dan setiap langkah dalam
kunci terdiri dari dua ciri yang berlawanan, sehingga disebut kunci dikotomis.
Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan tumbuhan diperlukan
pengenalan(identifikasi)morfologi tumbuhan ,berbagai macam jenis kunci determinasi dan
penerapannya.

B.RUMUSAN MASALAH
1.Apa pengertian determinasi tumbuhan?
2.Apa langkah-langkah determinasi tumbuhan?
3.Apa macam-macam kunci determinasi tumbuhan?

C.Tujuan penelitian
1.Mengetahui pengertian determinasi tumbuhan
2.Mengetahui Langkah-Langkah determinasi tumbuhan
3.Mengerahui macam-macamkunci determinasi tumbuhan

i
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengeertian Determinasi tumbuhan


Determinasi tumbuhan adalah proses dalam menentukan nama / jenis tumbuhan secara spesifik.
determinasi bertujuan untuk mendapatkan suatu spesies se spesifik mungkin dan tepat sasaran,
karena dalam proses pemanfaatannya, tumbuhan memiliki berbagai jenis varietas yang kadang
membingungkan, digunakan untuk penelitian, jamu-jamu, obat dan sebagainya. Untuk itulah,
dibutuhkan suatu acuan yang mendetail untuk menentukan se spesifik mungkin suatu tumbuhan,
agar tepat sasaran dalam pemanfaatannya.

Kunci determinasi adalah cara atau langkah untuk mengenali organisme dan
mengelompokkannya pada takson makhluk hidup. Kunci dikotomis terdiri dari sederetan
pernyataan yang terdiri dari dua baris untuk mengelompokkan atau menggolongkan makhluk
hidup, dan berisi deskripsi dari ciri-ciri organisme yang disajikan dengan ciri yang berlawanan.

Determinasi tumbuhan adalah identifikasi suatu tumbuhan sehingga nama ilmiah tumbuhan
tersebut diketahui. Selain itu juga bertujuan untuk mengetahui kebenaran identitas suatu tanaman
untuk menghindari kesalahan dalam pengumpulan tanaman. Maka dari itu, determinasi
tumbuhan didasarkan pada acuan suatu sistem klasifikasi tanaman (Faisal dkk., 2018).
Determinasi tumbuhan dilakukan dengan menemukan kunci identifikasi yang merupakan alat
bantu melakukan identifikasi tumbuhan. Kunci identifikasi yang umum digunakan adalah ciri-
ciri morfologi yang disusun secara berurutan dan bersifat dikotomi. (Damayanto dkk.,2019)

Istilah determinasi (Bahasa Inggris: determine = menentukan, memastikan) lebih tepat


dibandingkan identifikasi (Bahasa Inggris: identify = mempersamakan, identik). Karena di dunia
ini tidak ada dua benda yang identik atau persis sama.

B.Langkah-langkah determinasi tumbuhan


Hal pertama yang harus dilakukan untuk mendeterminasi tumbuhan adalah mempelajari sifat
morfologi tumbuhan tersebut. Mulai dari bentuk, ukuran, daun, bunga, buah, dan lainnya.
Kemudian membandingkan ciri-ciri morfologi tumbuhan tersebut dengan tumbuhan lain yang
sudah dikenal identitasnya dengan salah satu cara berikut:

1.1 Ingatan
Cara determinasi ini menggunakan pengalaman dan ingatan kita. Cara ini bisa digunakan apabila
kita telah mengenal tumbuhan yang sama yang pernah dilihat sebelumnya. Misalnya ketika
melakukan observasi, pernah diberitahu orang lain, atau pernah ditunjukkan.

1.2 Bantuan Orang Lain


Determinasi juga dapat dilakukan dengan bantuan ahli botani atau siapapun yang bisa
membantu. Ahli botani umumnya mampu melakukan determinasi dengan cepat karena
pengalamannya.

i
1.3 Spesimen Acuan
Spesimen acuan adalah spesimen tumbuhan yang dapat dijadikan perbandingan untuk
determinasi. Spesimen tersebut bisa berupa tumbuhan hidup. Namun yang lebih sering
digunakan adalah spesimen kering atau herbarium.

1.4 Pustaka
Cara lainnya adalah dengan membandingkan atau mencocokkan ciri-ciri tumbuhan dengan telaah
gambar yang ada pada pustaka. Pustaka tersebut dapat berupa hasil penelitian, buku, monograf,
atau lainnya.

1.5 Komputer
Cara ini memanfaatkan teknologi informasi berupa komputer, internet, dan beragam teknologi
lain yang mendukung. Komputer dapat diprogram untuk membuat basis data mengenai
tumbuhan sehingga melakukan determinasi tumbuhan menjadi lebih mudah dan lebih cepat.

Berikut ini terdapat beberapa cara membuat kunci determinasi, terdiri atas:

1. Kunci harus dikotom (berlawanan), sehingga satu bagian dapat diterima, sedangkan yang
lain ditolak
2. Ciri yang dimasukkan mudah diamati
3. Deskripsi karakter dengan istilah umum sehingga dapat dimengerti orang
4. Menggunakan kalimat sesingkat mungkin
5. Setiap kuplet diberi nomor
6. Kata pertama dari setiap pernyataan dalam satu kuplet harus identik

Contoh:

Tumbuhan memiliki bunga …………….

Tumbuhan tidak memiliki bunga ……….

7. Hindari pemakaian kisaran yang tumpang tindih atau hal-hal yang bersifat relatif dalam
kuplet

Contoh:

Panjang daun 4 – 8 cm

Daun besar atau kecil

Salah satu kunci identifikasi disusun dengan menggunakan ciri-ciri taksonomi yang saling
berlawanan. Tiap langkah dalam kunci tersebut terdiri atas dua alternatif (dua ciri yang saling
berlawanan).

i
Saran-saran dalam penggunaan kunci determinasi:

1. Kumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang ciri tumbuhan yang akan dideterminasi
(kalau ada lengkap vegetatif dan generatif)
2. Pilih kunci yang sesuai dengan materi tumbuhan dan daerah geografi di mana tumbuhan
tersebut diperoleh
3. Baca pengantar kunci tersebut dan semua singkatan atau hal-hal lain yang lebih rinci
4. Perhatikan pilihan yang ada secara hati-hati
5. Hendaknya semua istilah yang ada dipahami artinya. Gunakan glossary atau kamus
6. Bila spesimen tersebut tidak cocok dengan semua kunci dan semua pilihan layaknya tidak
kena, mungkin terjadi kesalahan, ulangi ke belakang.
7. Apabila kedua pilihannya mugkin, coba ikuti keduanya
8. Konfirmasikan pilihan tersebut dengan membaca deskripsinya

Spesimen yang berhasil dideterminasi sebaiknya diverifikasi dengan ilustrasi atau specimen
herbarium yang ada.

C.Macam-Macam Kunci Determinasi Tumbuhan

Menurut Rifai (1976), berdasarkan cara penyusunan sifat-sifat yang harus dipilih maka dikenal
tiga macam kunci determinasi, yaitu kunci perbandingan, kunci analisis dan sinopsis. Yang akan
dibahas di sini adalah kunci analisis. Kunci analisis merupakan kunci yang paling umum
digunakan dalam pustaka. Kunci ini sering juga disebut kunci dikotomi sebab terdiri atas
sederetan bait atau kuplet.

Setiap bait terdiri atas dua (atau adakalanya beberapa) baris yang disebut penuntun dan berisi
cirri ciri yang bertentangan satu sama lain. Untuk memudahkan pemakaian dan pengacuan, maka
setiap bait diberi bernomor, sedangkan penuntunnya ditandai dengan huruf. Pemakai kunci
analisis harus mengikuti bait-bait secara bertahap sesuai dengan yang ditentukan oleh penuntun.

Dengan mempertentangkan ciri-ciri yang tercantum dalam penuntun-penuntun itu akhirnya


hanya akan tinggal satu kemungkinan dan kita dituntun langsung pada nama takson yang dicari.
Kunci analisis dibedakan menjadi dua macam berdasarkan cara penempatan bait-baitnya yaitu
kunci bertakik (kunci indent) dan kunci paralel. Pada kunci bertakik maka penuntun penuntun
yang sebait ditakikkan pada tempat tertentu dari pinggir (menjarak pada jarak tertentu dari
pinggir), tapi letaknya berjauhan.

Di antara kedua penuntun itu ditempatkan bait-bait takson tumbuhan, dengan ditakikkan lebih ke
tengah lagi dari pinggir yang memenuhi ciri penuntun pertama, juga dengan penuntun-penuntun
yang dipisah berjauhan. Dengan demikian maka unsure-unsur takson yang mempunyai ciri yang
sama jadi bersatu sehingga bisa terlihat sekaligus. Penuntun-penuntun kunci parallel yang sebait
ditempatkan secara berurutan dan semua baitnya disusun seperti gurindam atau sajak.

i
Pada akhir setiap penuntun diberikan nomor bait yang harus diikuti, dan demikian seterusnya
sehingga akhirnya diperoleh nama takson tumbuhan yang dicari. Kunci paralel lebih menghemat
tempat, terutama kalau takson tumbuhan yang dicakupnya besar sekali. Buku Flora of Java yang
ditulis oleh Backer dan Backuizen van den Brink semuanya ditulis dalam bentuk kunci paralel.

Jenis-Jenis dan Contoh Kunci Determinasi. Menurut Rifai (1976), berdasarkan cara penyusunan
sifat-sifat yang harus dipilih maka dikenal tiga macam kunci determinasi, yaitu kunci
perbandingan, kunci analisis dan sinopsis. Yang akan dibahas di sini adalah kunci analisis.
Kunci analisis merupakan kunci yang paling umum digunakan dalam pustaka. Kunci ini sering
juga disebut kunci dikotomi sebab terdiri atas sederetan bait atau kuplet. Setiap bait terdiri atas
dua (atau adakalanya beberapa) baris yang disebut penuntun dan berisi ciri-ciri yang
bertentangan satu sama lain. Untuk memudahkan pemakaian dan pengacuan, maka setiap bait
diberi bernomor, sedangkan penuntunnya ditandai dengan huruf. Pemakai kunci analisis harus
mengikuti bait-bait secara bertahap sesuai dengan yang ditentukan oleh penuntun. Dengan
mempertentangkan ciri-ciri yang tercantum dalam penuntun-penuntun itu akhirnya hanya akan
tinggal satu kemungkinan dan kita dituntun langsung pada nama takson yang dicari. Kunci
analisis dibedakan menjadi dua macam berdasarkan cara penempatan bait-baitnya yaitu kunci
bertakik (kunci indent) dan kunci paralel

Pada kunci bertakik maka penuntun-penuntun yang sebait ditakikkan pada tempat tertentu dari
pinggir (menjarak pada jarak tertentu dari pinggir), tapi letaknya berjauhan. Di antara kedua
penuntun itu ditempatkan bait-bait takson tumbuhan, dengan ditakikkan lebih ke tengah lagi dari
pinggir yang memenuhi ciri penuntun pertama, juga dengan penuntun-penuntun yang dipisah
berjauhan. Dengan demikian maka unsure-unsur takson yang mempunyai ciri yang sama jadi
bersatu sehingga bisa terlihat sekaligus.
Penuntun-penuntun kunci paralel yang sebait ditempatkan secara berurutan dan semua baitnya
disusun seperti gurindam atau sajak. Pada akhir setiap penuntun diberikan nomor bait yang harus
diikuti, dan demikian seterusnya sehingga akhirnya diperoleh nama takson tumbuhan yang
dicari.
Kunci paralel lebih menghemat tempat, terutama kalau takson tumbuhan yang dicakupnya besar
sekali. Buku Flora of Java yang ditulis oleh Backer dan Backuizen van den Brink semuanya
ditulis dalam bentuk kunci paralel.
CONTOH MEMBUAT KUNCI DETERMINASI SEDERHANA
Contoh kunci indent :
A. Pohon tegak atau semak
B. Petal bagian dalam sangat berbeda dengan bagian luar
C. Bentuk petal deltoid, ovul tunggal pada masing-masing carpel………Annona
C. Bentuk petal linier, ovul banyak pada masing-masing karpel………..Xylopia
B. Petal bagian dalam mirip dengan bagian luar

i
C. Petal panjang bentuk lanseolatus, ovul banyak………………….…..Cananga
C. Petal bentuk ovatus atau elongates, ovul dua…………………….…Polyalthia
A. Berupa semak
B. Petal menggembung di bagian dasar dan menutupi anther……………Artabotrys
B. Petal lebar dan pipih, tidak menutupi anther…………………………….. Uvaria
Contoh kunci paralel
1.a. Pohon tegak atau semak……………………………………………………………….2
b. Berupa semak……………………………………………………………………………..5
2.a. Petal bagian dalam sangat berbeda dengan bagian luar……………………………3
b. Petal bagian dalam mirip dengan bagian luar……………………………………........4

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Determinasi tumbuhan adalah identifikasi suatu tumbuhan sehingga nama ilmiah tumbuhan
tersebut diketahui. Selain itu juga bertujuan untuk mengetahui kebenaran identitas suatu tanaman
untuk menghindari kesalahan dalam pengumpulan tanaman. Maka dari itu, determinasi
tumbuhan didasarkan pada acuan suatu sistem klasifikasi tanaman (Faisal dkk., 2018).
Determinasi tumbuhan dilakukan dengan menemukan kunci identifikasi yang merupakan alat
bantu melakukan identifikasi tumbuhan. Kunci identifikasi yang umum digunakan adalah ciri-
ciri morfologi yang disusun secara berurutan dan bersifat dikotomi. (Damayanto dkk.,2019)

Istilah determinasi (Bahasa Inggris: determine = menentukan, memastikan) lebih tepat


dibandingkan identifikasi (Bahasa Inggris: identify = mempersamakan, identik). Karena di dunia
ini tidak ada dua benda yang identik atau persis sama

.Langkah-langkah determinasi tumbuhan


Hal pertama yang harus dilakukan untuk mendeterminasi tumbuhan adalah mempelajari sifat
morfologi tumbuhan tersebut. Mulai dari bentuk, ukuran, daun, bunga, buah, dan lainnya.
Kemudian membandingkan ciri-ciri morfologi tumbuhan tersebut dengan tumbuhan lain yang
sudah dikenal identitasnya dengan salah satu cara berikut:

1.1 Ingatan
Cara determinasi ini menggunakan pengalaman dan ingatan kita. Cara ini bisa digunakan apabila
kita telah mengenal tumbuhan yang sama yang pernah dilihat sebelumnya. Misalnya ketika
melakukan observasi, pernah diberitahu orang lain, atau pernah ditunjukkan.

1.2 Bantuan Orang Lain


Determinasi juga dapat dilakukan dengan bantuan ahli botani atau siapapun yang bisa
membantu. Ahli botani umumnya mampu melakukan determinasi dengan cepat karena
pengalamannya.

i
1.3 Spesimen Acuan
Spesimen acuan adalah spesimen tumbuhan yang dapat dijadikan perbandingan untuk
determinasi. Spesimen tersebut bisa berupa tumbuhan hidup. Namun yang lebih sering
digunakan adalah spesimen kering atau herbarium.

1.4 Pustaka
Cara lainnya adalah dengan membandingkan atau mencocokkan ciri-ciri tumbuhan dengan telaah
gambar yang ada pada pustaka. Pustaka tersebut dapat berupa hasil penelitian, buku, monograf,
atau lainnya.

1.5 Komputer
Cara ini memanfaatkan teknologi informasi berupa komputer, internet, dan beragam teknologi
lain yang mendukung. Komputer dapat diprogram untuk membuat basis data mengenai
tumbuhan sehingga melakukan determinasi tumbuhan menjadi lebih mudah dan lebih cepat.

Berikut ini terdapat beberapa cara membuat kunci determinasi, terdiri atas:

1. Kunci harus dikotom (berlawanan), sehingga satu bagian dapat diterima, sedangkan yang
lain ditolak
2. Ciri yang dimasukkan mudah diamati
3. Deskripsi karakter dengan istilah umum sehingga dapat dimengerti orang
4. Menggunakan kalimat sesingkat mungkin
5. Setiap kuplet diberi nomor
6. Kata pertama dari setiap pernyataan dalam satu kuplet harus identik

Macam –macam kunci determinasi


1.kunci dikotom
2.kunci analisis
2.kunci perbandingan
3.kunci sinopsis

i
DAFTAR PUSTAKA

Kunci Determinasi Tumbuhan, Cara Membuatnya Beserta ...


https://www.harapanrakyat.com

 Damayanto, I Putu Gede P., Sri Mulyani, dan Baiq Farhatul Wahidah. 2019.
Inventarisasi, Kunci Identifikasi, Pemetaan, dan Rekomendasi Pengelolaan Jenis-Jenis Bambu
di Ecology Park, Pusat Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya-LIPI, Kabupaten Bogor, Jawa
Barat. Jurnal Arsitektur Lansekap, Vol. 5, No. 1: 114-124.
 Faisal, Imam Agus, Mitra Handini, dan Mahyarudin. 2018. Aktivitas Quorum Quenching
Bakteri Gram Positif Endofit Tanaman Pegagan (Centella asiatica) Terhadap Chromobacterium
violaceum. Naskah Publikasi. Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura.
 Indriyati. 2019. Peningkatan Hasil Belajar IPA dan Pembuatan Kunci Determinasi Materi
Klasifikasi Makhluk Hidup melalui Pendekatan Kontekstual Mandiri. Prosiding Seminar Nasional
Sains dan Entrepreneurship VI.

Anda mungkin juga menyukai