Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SITOTAKSONOMI TUMBUHAN

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Sitotaksonomi Tumbuhan
Dosen Pengampu : Dr. Moralita Chatri, M.P

DISUSUN OLEH:
Khairina Mayarni Nst 22177007

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI


UNIVERSITAS NEGERI PADANG
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah wa syukurillah begitu banyak rahmat yang Allah berikan sehingga


penulis dapat menyelasaikan makalah sitotaksonomi tumbuhan tepat pada waktunya.
Penulisan makalah diajakuan sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah metodologi
pembelajaran biologi pada Program Magister Pendidikan Biologi di Universitas Negeri
Padang (UNP).
Dalam penyusunan makalah ini penulis mendapatkan bantuan serta bimbingan dari
berbagai pihak. Adapun sumber penulisan makalah ini penulis dapatkan dari berbagai sumber
baik dari buku, artikel, ataupun informasi lainnya di internet. Penulis berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua terutama bagi penulis sendiri.

Penulis menyadari makalah ini tidaklah luput dari kekurangan dan kesalahan, untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan makalah ini.

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang...........................................................................................................................4
Rumusan Masalah……………………………………………………………………………..5
Tujuan Penulisan………………………………………………………………………………5
BAB II PEMBAHASAN
Morfologi Kromosom................................................................................................................6
Jumlah Kromosom.....................................................................................................................7
Tingkah Laku Kromosom..........................................................................................................7
Peranan Kromosom dalam taksonomi tumbuhan......................................................................8
BAB III PENUTUP
Kesimpulan 10
DAFTAR PUSTAKA 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Taksonomi merupakan suatu cabang ilmu tersendiri yang mempelajari penggolongan atau
sistematika makhluk hidup. Sistem yang dipakai adalah penamaan dengan dua sebutan yang
dikenal sebagai tata nama binomial atau binomial nomenclature, yang diusulkan oleh Carl von
Linne , seorang naturalis berkebangsaan swedia.[3] Ia memperkenalkan enam hirarki untuk
mengelompokkan makhluk hidup. Keenam hirarki tersebut yaitu : Divisi, Classis, Ordo, Familia,
Genus, Species.
Salah satu cara untuk lebih memahami dan mendalami taksonomi tumbuhan adalah dengan
mempelajari awal perkembangannya pada masa lampau hingga keadaan mutakhir. Sejarah
klasifikasi tumbuhan adalah salah satu subjek yang perlu dipelajari. Dengan mempelajari sejarah
dapat dipahami dan diketahui siapa-siapa yang berjasa mengembangkannya, bagaimana ide dan
alasan mereka dalam membuat klasifikasi. Apabila kita mempelajari taksonomi tumbuhan untuk
pertama kali tentu akan terkejut dengan banyaknya sistem klasifikasi. Sistem klasifikasi
tumbuhan ini berkembang menurut jamannya. Sistem-sistem yang ada terus berkembang
mengalami perubahan, perbaikan, atau segera dibuang sama sekali setelah diperoleh data dan
pengetahuan baru yang lebih sempurna. Perkembangan dan kemajuan ilmu botani akan
mempengaruhi corak dan sistem klasifikasi yang akan dianut orang pada masa-masa tertentu.
Sebenarnya klasifikasi yang banyak dipakai sehari-hari adalah menggolongkan tumbuhan
berdasarkan sifat-sifat yang berguna bagi manusia misalnya tanaman obat, rempah, serat,
palawija, gulma dan sebagainya. Sistem klasifikasi yang paling awal muncul adalah sistem
klasifikasi berdasarkan perawakan atau habitus, kemudian digantikan dengan sistem numerik,
dilanjutkan dengan sistem kekerabatan filogenetik. Pada masa sekarang ini dengan pesatnya
perkembangan teknologi, peralatan optik, dan komputer berdampak pada pesatnya
perkembangan ilmu taksonomi. Demikian pula sejalan dengan perkembangan ilmu biologi
molekuler sangat mempengaruhi sistem klasifikasi modern. Sistem klasifikasi dapat
dikelompokkan menjadi 4 pendekatan, yaitu klasifikasi buatan, alam, filogeni, dan molekuler.
Untuk mengetahui tingkatan takson maka diperlukan studi komparatif kromosom dalam
sitotaksonomi tumbuhan,

4
B.Rumusan masalah
1. Apa pengertian sitotaksonomi tumbuhan
2. Apa pengertian taksonomi tumbuhan
3. Apa sejarah dan perkembangan sitotaksonomi tumbuhan
4. Apa pengertian kromosom

C.Tujuan
1. Mengetahui pengertian sitotaksonomi tumbuhan
2. Mengetahui pengertian taksonomi tumbuhan
3. Mengetahui sejarah dan perkembangan sitotaksonomi tumbuhan
4. Mengetahui pengertian Kromosom

5
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Taksonomi Tumbuhan


Taksonomi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari penelusuran, penyimpanan contoh,
pemerian, pengenalan (identifikasi), pengelompokan (klasifikasi), dan penamaan tumbuhan. Ilmu
ini merupakan cabang dari taksonomi.Taksonomi tumbuhan (juga hewan) sering kali dikacaukan
dengan sistematika tumbuhan dan klasifikasi tumbuhan. Klasifikasi tumbuhan adalah bagian dari
taksonomi tumbuhan. Sistematika tumbuhan adalah ilmu yang berkaitan sangat erat dengan
taksonomi tumbuhan. Namun, sistematika tumbuhan lebih banyak mempelajari hubungan
tumbuhan dengan proses evolusinya. Dalam sistematika bantuan ilmu
seperti filogeni dan kladistika banyak berperan. Di sisi lain, taksonomi tumbuhan lebih banyak
mempelajari aspek penanganan sampel-sampel (spesimen) tumbuhan dan pengelompokan
(klasifikasi) berdasarkan contoh-contoh ini.Ilmu taksonomi tumbuhan mengalami banyak
perubahan cepat semenjak digunakannya berbagai teknik biologi molekular dalam berbagai
kajiannya. Pengelompokan spesies ke dalam berbagai takson sering kali berubah-ubah
tergantung dari daftar sistem klasifikasi.
Klasifikasi tumbuhan adalah pembentukan kelompok-kelompok dari seluruh tumbuhan yang ada
di bumi ini hingga dapat disusun takson-takson secara teratur mengikuti suatu hierarki. Sifat-sifat
yang dijadikan dasar dalam mengadakan klasifikasi berbeda-beda tergantung orang yang
mengadakan klasifikasi dan tujuan yang ingin dicapai dengan pengklasifikasian itu. Takson yang
terdapat pada tingkat takson (kategori) yang lebih rendah mempunyai kesamaan sifat lebih
banyak daripada takson yang terdapat pada tingkat takson (kategori) di atasnya.
Perbedaan antara istilah takson dengan kategori yaitu istilah takson yang ditekankan adalah
pengertian unit atau kelompok yang mana pun, sedangkan istilah kategori yang ditekankan
adalah tingkat atau kedudukan golongan dalam suatu hierarki tertentu. Dalam taksonomi
tumbuhan istilah yang digunakan untuk menyebutkan suatu nama takson sekaligus menunjukkan
pula tingkat takson (kategori). Ada tiga sistem klasifikasi dalam taksonomi tumbuhan yaitu
sistem klasifikasi buatan, sistem klasifikasi alam, dan sistem klasifikasi filogenetik. Berdasarkan
sejarah perkembangannya ketiga sistem klasifikasi tersebut dibagi menjadi empat periode yaitu
periode sistem habitus, periode sistem numerik, periode sistem alam, dan periode sistem
filogenetik.
Identifikasi tumbuhan adalah menentukan namanya yang benar dan tempatnya yang tepat dalam
sistem klasifikasi. Tumbuhan yang akan diidentifikasikan mungkin belum dikenal oleh dunia
ilmu pengetahuan (belum ada nama ilmiahnya), atau mungkin sudah dikenal oleh dunia ilmu
pengetahuan. Penentuan nama baru dan penentuan tingkat-tingkat takson harus mengikuti aturan
yang ada dalam KITT.
Prosedur identifikasi tumbuhan yang untuk pertama kali akan diperkenalkan ke dunia ilmiah
memerlukan bekal ilmu pengetahuan yang mendalam tentang isi KITT. Untuk identifikasi
tumbuhan yang telah dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan, memerlukan sarana antara lain
bantuan orang, spesimen herbarium, buku-buku flora dan monografi, kunci identifikasi dan
lembar identifikasi jenis. Flora adalah suatu bentuk karya taksonomi tumbuhan yang memuat
jenis-jenis tumbuhan yang ditemukan dalam suatu wilayah tertentu. Sedangkan monografi adalah

6
suatu bentuk karya taksonomi tumbuhan yang memuat jenis-jenis tumbuhan yang tergolong
dalam kategori tertentu. baik yang terbatas pada suatu wilayah tertentu saja maupun yang
terdapat di seluruh dunia. Dan kunci identifikasi merupakan serentetan pertanyaan-pertanyaan
yang jawabnya harus ditemukan pada spesimen yang akan diidentifikasi.
Bila semua pertanyaan berturut-turut dalam kunci identifikasi ditemukan jawabnya, berarti nama
serta tempatnya dalam sistem klasifikasi tumbuhan yang akan diidentifikasi dapat diketahui.
Lembar Identifikasi Jenis adalah sebuah gambar suatu jenis tumbuhan yang disertai dengan nama
klasifikasi jenis yang bersangkutan.
Nomenclature →Tata cara pemberian nama atau tata nama tumbuhan secara ilmiah berdasarkan
Kode Internasional Tatanama Tumbuhan (KITT). Untuk nama ilmiah tumbuhan dikenal
sistem binomial, yang pertama kali dikemukakan oleh Carolus Linnaeus pada tahun
1753 dalam bukunya Species Plantarum. Nama jenis (species) tumbuhan terdiri dari dua kata
yaitu : kata pertama adalah nama marga (genus), kata kedua adalah penunjuk jenis (specific
epithet).Dalam penulisannya, kata pertama dan kata kedua digaris bawahi atau dicetak
miring. Nama ilmiah juga ditulis nama author (orang yang memberi nama), nama ilmiah
belumlengkap kalau nama authornya belum ditulis.Contoh penulisan nama ilmiah :1)Solanum
torfum L., L adalah nama author, singkatan dari Carolus Linnaeus yang memberi nama,
membuat pertelaan dan menerbitkannya.

2. Pengertian Sitotaksonomi Tumbuhan


Sitotaksonomi → Cabang Ilmu biologi yang berhubungan dengan klasifikasi organisme dengan
menggunakan studi komparatif kromosom.Sitotaksonomi juga disebut juga dengandisiplin
ilmu yang mempelajari variasi dan menerangkan ketidaksinambungan variasional dan
kekerabatan dalam batas-batas sitologi. Data sitologi umumnya bersal dari nucleus,jumlah dan
morfologi kromosom.Jumlah, struktur, dan perilaku kromosom sangat pentingdalam
taksonomi. Jumlah kromosom adalah karakter yang paling banyak digunakan dan
dikutip. Jumlah kromosom biasanya ditentukan pada mitosis dan dikutip sebagai
diploidnumber (2n), kecuali jika berhubungan dengan seri poliploid dimana jumlah dasar
atau jumlah kromosom dalam genom haploid asli dikutip. Karakter taksonomi lain yang
berguna adalah posisi sentromer. Perilaku Meiotic dapat menunjukkan heterozigositas inversi.
Ini mungkin konstan untuk takson, menawarkan bukti taksonomi lebih lanjut. Data sitologis
dianggap lebih penting daripada bukti taksonomi lainnya

3. Pengertian Kromosom
Kromosom adalah sebuah molekul DNA panjang yang mengandung sebagian atau
seluruh materi genetik suatu organisme. Sebagian besar kromosom pada eukariota memiliki
protein pengemas yang disebut histon yang, dibantu oleh protein pendamping, mengikat
dan memadatkan molekul DNA untuk menjaga integritasnya.[1][2] Kromosom-kromosom ini
menampilkan struktur tiga dimensi yang kompleks, yang berperan penting dalam regulasi
transkripsi.[3]
Kromosom biasanya terlihat di bawah mikroskop cahaya hanya
selama metafase pada pembelahan sel (ketika semua kromosom berjajar di tengah sel dalam
bentuk terpadatkan atau terkondensasi).[4] Sebelum ini terjadi, setiap kromosom diduplikasi (fase
S) dan kedua salinan digabungkan oleh sentromer sehingga membentuk struktur berbentuk X
(jika sentromer terletak di ekuator) atau membentuk struktur dua lengan (jika sentromer terletak
7
di bagian tepi). Salinan yang bergabung ini sekarang disebut kromatid saudara. Selama metafase,
struktur berbentuk X disebut kromosom metafase yang sangat memadat sehingga mudah
dibedakan dan dipelajari.[5] Dalam sel hewan, kromosom mencapai tingkat pemadatan tertinggi
ketika anafase selama proses segregasi kromosom.[6]
Rekombinasi kromosom selama meiosis dan reproduksi seksual berperan penting
dalam keanekaragaman genetik. Jika kromosom dimanipulasi secara tidak benar, melalui proses
yang dikenal sebagai ketidakstabilan dan translokasi kromosom, sel dapat mengalami bencana
mitosis. Biasanya, hal ini akan membuat sel memulai apoptosis yang menyebabkan kematiannya
sendiri, tetapi terkadang mutasi dalam sel menghambat proses ini dan menyebabkan
perkembangan kanker.
Beberapa orang menggunakan istilah kromosom dalam arti yang lebih luas, untuk merujuk pada
bagian-bagian individual kromatin dalam sel, baik yang terlihat maupun tidak terlihat di bawah
mikroskop cahaya. Orang lain menggunakan konsep kromosom dalam arti yang lebih sempit
untuk merujuk pada bagian-bagian individual dari kromatin selama pembelahan sel, yang terlihat
di bawah mikroskop
4.Sejarah Perkembangan Sitotaksonomi Tumbuhan
Sistem klasifikasi ini dikembangkan oleh orang-orang Yunani hingga bertahan sampai 10 abad.
Tumbuhan diklasifikasikan hanya berdasarkan perawakannya: pohon, semak, herba dan
tumbuhan pemanjat. Sampai dengan pertengahan abad ke XVIII satu-satunya sistem klasifikasi
yang dianut adalah sistem klasifikasi buatan yang dibuat oleh Theophrastus (370-285) dan
dianggap sebagai bapak botani, ia adalah murid dari ahli filsafat terkenal Aristoteles. Selain
membedakan tumbuhan dari perawakannya, telah dikenal pula daur hidupnya: semusim (annual),
dua musim (biannual) atau tahunan (perennial). Ia juga telah membedakan bunga majemuk tidak
terbatas (indeterminate) dan terbatas (determinate), serta perbedaan posisi ovarium. Pada
jamannya, Theophrastus bersahabat dengan Alexander de Great yang banyak menaklukkan
negara-negara jauh di belahan bumi sebelah timur dan kemudian membawa tumbuhan yang
sebelumnya tidak dikenal. Tumbuhan ini kemudian ditulis oleh Theophrastus untuk pertama
kalinya seperti: kapas, lada, kayu manis, pisang dan lain sebagainya. Bukunya Historia
Plantarum secara garis besar berisi tentang pengklasifikasian dan pembuatan pertelaan 480 jenis
tumbuhan, buku ini dianggap sebagai tanda dimulainya botani ilmiah dan sekaligus merupakan
karya tertulis paling tua. Sumbangan pemikiran Theophrastus sangat berarti, dia juga menelaah
perkecambahan biji dan pertumbuhan semai, serta menunjukkan bagaimana biji-biji yang
bermacam-macam itu berkecambah. Ia menyatakan bahwa akar merupakan struktur pertama
yang muncul dari semua proses perkecambahan biji. Dia juga mengklasifikasikan daun-daun dan
memperhatikan penataan daun pada batang. Meskipun ia bekerja berabad-abad sebelum
penemuan alat-alat optik dan mikroskop, bagian dalam tumbuhan dipelajarinya dengan P 1.4
Taksonomi Tumbuhan Tinggi cermat. Ia menunjukkan bahwa tidak semua bagian tumbuhan di
bawah tanah adalah akar, bagian itu dapat berupa umbi, kormus atau modifikasi lain dari batang.
Theophrastus juga mengamati penyebaran tumbuhan dan kaitannya dengan lingkungan, dengan
demikian ia merupakan orang pertama yang mempelajari dan mengembangkan geografi serta
ekologi tumbuhan. Ia memperhatikan bahwa angin, cahaya, naungan dan berdesakannya
tumbuhan mempengaruhi pertumbuhannya. Dapat dikatakan bahwa Theophrastuslah yang
meletakkan dasar secara kokoh untuk ilmu-ilmu lainnya. Sejak masa kehidupan Theophrastus
sampai abad ke-enam belas sebenarnya tidak terdapat kemajuan yang berarti dalam klasifikasi
tumbuhan. Namun pada masa itu para herbalis, yakni tabib ahli tentang tumbuhan berkhasiat

8
yang mampu menyembuhkan penyakit terutama orang-orang Jerman, Inggris, dan Italia,
menunjukkan adanya kegiatan yang meningkat dan meluas. Mereka melakukan penelitian
terhadap penggunaan tumbuhan secara praktis, terutama dipelajari tentang khasiatnya sebagai
obat. Karya tulis mereka sangat banyak berisi pertelaan tentang tumbuhan asli yang mereka
kenal maupun jenis-jenis tumbuhan pendatang lainnya. Beberapa ahli berpendapat bahwa botani
modern dimulai dari usaha para herbalis untuk menemukan dan mempelajari tumbuhan
berkhasiat obat. Di belahan dunia lainnya selain Eropa-pun berkembang juga pengetahuan
tentang botani khususnya yang berkaitan dengan tumbuhan berkhasiat obat. Dapat dicatat
pengetahuan tentang tanaman obat di China dan India telah cukup maju dan terdata secara
tertulis. Demikian pula di Timur Tengah para ilmuwan seperti Ibnu Sina telah menulis karya
besar Canon Medicine. Pada abad pertengahan dan abad-abad berikutnya kemudian muncul
nama-nama ahli sistematika tumbuhan di Eropa terutama di Jerman, Belanda, Inggris dan Belgia.
Albertus Magnus (1192-11280), telah mengenal perbedaan struktur batang, selain itu juga telah
membedakan tumbuhan dikotil dan monokotil, tumbuhan berpembuluh dan tidak. Pada
jamannya telah digunakan lensa sederhana untuk mengamati tumbuhan dan secara garis besar
konsep Theophrastus dapat diterimanya. Otto Brunsfels (1464-1534) merupakan ilmuwan yang
pertama kali menggolongkan perfecti dan imperfecti, penggolongan tumbuhan berdasarkan ada
tidaknya bunga dan yang pertama kali mengemukakan konsep marga (genus). Dia pula yang
pertama kali menghasilkan gambar ilustrasi dari tumbuhan herba yang BIOL4311/MODUL 1
1.5 sebagian besar dibuat berdasarkan material dari pekerjaan Theophrastus, Dioscorides dan
Plinius. Para herbalis periode 1500-1580 kebanyakan mempelajari tumbuhan untuk keperluan
praktis misalnya penggunaan untuk keperluan obat atau pertanian. Sangat sedikit yang
memikirkan tentang klasifikasi tumbuhan. Andrea Caecalpino (1516-1603), dalam bukunya De
Plantis (1583) dikemukakan dasar-dasar klasifikasi 1500 tumbuhan. Pemikirannya lebih maju
dibandingkan dengan konsep asli yang lebih berdasarkan manfaat tumbuhan. Pendekatan ilmiah
telah digunakan untuk klasifikasinya. Tumbuhan tersebut diklasifikasikan berdasarkan
perawakan pohon atau herba kemudian lebih lanjut berdasarkan tipe bunga dan biji. Dia juga
membedakan ovarium superior dan inferior, ada tidaknya umbi, getah atau latex dan jumlah
ruangan di dalam ovarium. Caesalpino menuliskan pendapatnya dalam bentuk naratif, tidak
menyusun dalam bentuk suatu garis besar ataupun sinopsis, namun pemikiran-pemikirannya
mempengaruhi ahli-ahli sesudahnya seperti de Turnefort, John Ray dan Linnaeus. Jean (Johan)
Bauhin (1541-1631) sangat terkenal dengan hasil ilustrasinya yang bergambar Historia
Plantarum Universalis (1650) dalam 3 jilid yang sangat komprehensif, memuat sinonim 5000
tumbuhan. Buku ini diterbitkan oleh menantunya J.H. Cherler, dan untuk pertama kalinya
memuat pertelaan diagnosis yang bagus dari jenis (spesies). Sebelumnya Gaspard Bauhin (1560-
1624) yang merupakan kakak Cherler menerbitkan buku Pinax Theatri Botanici (1623) berisi
tentang nama dan sinonim 600 jenis mampu bertahan cukup lama. Gaspard Bauhin juga
mengklasifikasikan tumbuhan berdasarkan tekstur dan bentuknya, ia merupakan orang pertama
yang memakai tatanama binomial untuk jenis dan kemudian dipopulerkan oleh Linnaeus. Joseph
Pitton de Tournefort (1656-1708), mengelompokkan tumbuhan berbunga menjadi 2 kelompok,
pohon dan herba. Masing-masing dibagi lagi berdasarkan ciri bunganya, mempunyai petal atau
tidak, bunga tunggal atau majemuk. Sistem pengelompokan ini banyak digunakan di Eropa,
seperti di Prancis dipertahankan sampai digantikan oleh sistem de Jussieu (1780). Sedangkan di
negara Eropa lainnya juga tetap bertahan sampai digantikan oleh sistem Linnaeus. De Tournefort
menyempurnakan konsep mengenai apa yang disebut genus yang telah dirintis oleh Brunfels.
John Ray (1628-1705) dari Inggris mengklasifikasikan tumbuhan jauh sebelum Linnaeus dan

9
banyak mengambil pemikiran dari para pendahulunya 1.6 Taksonomi Tumbuhan Tinggi
misalnya Albertus Magnus dan Caesalpino. Dalam bukunya Methodus Plantarum ia
mengusulkan klasifikasi kurang lebih 18.000 jenis. Ray menyusun sistem klasifikasi dengan
dasar tumbuhan yang terlihat serupa dikelompokkan bersama, sehingga dianggap sebagai pioner
sistem alam. Sistem klasifikasi Ray dibagi dalam kelompok utama yaitu tumbuhan berkayu dan
herba. Dia telah mengenal tumbuhan dikot dan monokot, serta kelas-kelas berdasarkan tipe
buahnya. Kecuali itu Ray juga membagi tumbuhan berdasarkan tipe daun dan bunganya.
Sistemnya didasarkan atas bentuk dan morfologi dari struktur tumbuhan, dan di banyak sisi lebih
bagus dari sistem buatan Linnaeus yang datang kemudian.

BAB III

PENUTUP
KESIMPULAN
1. Sitotaksonomi tumbuhan adalah cabang biologi yang berhubungan dengan klasifikasi
organisme dengan menggunakan studi komparatif kromosom
2. Taksonomi tumbuhan adalah Hukum atau aturan yang digunakan untuk
menempatkan suatu makhluk hidup pada susunan atau takson tertentu.
Lawrenceàilmu pengetahuan yang mencakup identifikasi,klasifikasi dan nomen
klature
3. Sejarah perkembangan sitotaksonomi tumbuhan adalah;
Aristoteles (322-384 SM),mengelompokan makhluk hidup menjadi dua
kelompok,yaitu tumbuhan dan hewan.tumbuhan dikelompokan menjadi herba,semak
dan pohon.Sedangkan hewan digolongkan menjadi vertebrata dan avertebrata.
John ray(1627-1708),merintis pengelompokan makhluk hidup tentang jenisdan
spesies .
Carolus linnaeus(1707-1708),mengelompokan makhluk hidup berdasarkan kesamaan
struktur.ia juga mengenalkan sistem tatanama makhluk hidup yang dikenal dengan
binomial nomen klature.
R.H.Whittaker(1969)mengelompokan makhluk hidup menjadi lima
kingdom/kerajaan,yaitu:Monera,Protista,Fungi,plantae dan animalia
4. Kromosom adalah adalah sebuah molekul DNA panjang yang mengandung sebagian
atau seluruh materi genetik suatu organisme.Perbedaan jumlah dan morfologi
kromosom dapat digunakan sebagai data klasifikasi dan hubungan kekerabatan dalam
tingkat familia.Fungsi utama kromosom adalah bertanggung jawab pada pemisahan
DNA pada jumlah yang sama dan memastikan bahwa keturunan membawa sifat dari
orang tua saat pembelahan sel,dan jugamenjaga integritas dan ketepatan replikasi
genom pada setiap siklus sel.

TINJAUAN PUSTAKA
https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/BIOL4311-M1.pdf

10
https://pdfcoffee.com › download › 1-defenisi-da...

https://id.wikipedia.org › wiki › Taks

11

Anda mungkin juga menyukai