SISTEMATIKA TUMBUHAN
Penyusun :
Rodiyati Azrianingsih, M.Sc., Ph.D.
Dr. Jati Batoro, M.Si.
Dr. Serafinah Indriyani, M.Si.
Dra. Gustini Ekowati, M.Ling.
Brian Rahardi, M.Sc.
Petunjuk praktikum ini dibuat sebagai acuan dan untuk memperlancar jalannya
praktikum Sistematika Tumbuhan. Materi yang diberikan dalam praktikum ini adalah
pengenalan taksa pilihan dari lima devisi tumbuhan versi Engler & Prantl dan APG. Setelah
menyelesaikan praktikum ini para mahasiswa diharapkan dapat memahami karakter
taksonomis dari kelompok tumbuhan pilihan. Diharapkan pula materi ini dapat memberi
pemahaman yang komprehensif pada keragaman dan perkembangan kelompok tumbuhan.
Dalam menyusun petunjuk praktikum ini masih ada kekurangan, oleh karena itu kritik
atau saran yang membangun akan diterima dengan senang hati.
Penyusun
Jadi pada contoh bait 1: sulur adalah subyek dan sederhana dan seterusnya adalah keterangan.
Dalam menyusun kunci supaya diperhatikan/dikerjakan hal-hal berikut:
1. Pisahkan bahan-bahan menjadi dua golongan yang mempunyai sifat-sifat jelas
berbeda.
2. Tentukan sifat-sifat yang berlawanan sebagai pembeda satu dan lainnya, sehingga
kedua bait membentuk suatu perbandingan yang berlawanan.
Pada contoh (I) terdapat “overlapping” yakni pada 1a dan l b: tandan 6 cm. Ini berarti
bila kita mendapat suatu bahan yang diditerminasi dengan bunga majemuk bentuk tandan
maka tak diketahui apakah masuk 1a atau 1b. Juga ukuran 6 cm. Hal yang sama terjadi pada
keterangan 2a dan 2b: lebih sempit, berarti harus membandingkan dengan yang lain
sedangkan penggunaan kunci ini justru untuk mendeterminasi bahan yang tak dapat
dibandingkan dengan yang lain.
A. Pendahuluan
Kingdom Bacteria (Monera) adalah kelompok mahluk hidup yang paling sederhana yang
beranggotakan semua organisme uniseluler prokaryotik. Salah satu kelompok dalam kingdom
ini adalah Cyanobacteria (alga biru-hijau) yang memiliki peran sangat penting bagi manusia
dan lingkungan, serta mudah ditemukan di perairan di sekitar kita.
B. Tujuan
a) Mengenal beberapa jenis Cyanobacteria (Algae biru-hijau), misalnya: Anabaena sp.,
Nostoc sp., Oscillatoria sp.
b) Memahami ciri-ciri ganggang biru.
C. Bahan
a) Air sawah, tanah lembab.
b) Azolla pinnata
c) Spesimen awetan
E. Pertanyaan
a) Apa arti penting Oscillatoria, Nostoc dan Anabaena?
b) Apakah yang dimaksud: (1) Trikom, (2) Hormogonia?
A. Pendahuluan
Kingdom Protista adalah mahluk hidup eukaryotik yang paling sederhana. Salah satu
kelompok kingdom ini yang memiliki bentuk seperti tumbuhan adalah makroalga. Alga-alga
yang hidup di laut menjadi sumber nutrisi bagi manusia dan berperan penting bagi komunitas
perairan.
B. Tujuan
a) Mengenal beberapa jenis ganggang.
b) Mengenal ciri-ciri dari kelompok ganggang untuk kepentingan identifikasi.
C. Bahan awetan
a) Ulva sp.
b) Padina sp.
c) Sargassum sp.
d) Halimeda sp.
e) Turbinaria sp.
E. Pertanyaan
a) Sebutkan peran alga hijau, alga merah dan alga coklat bagi manusia dan lingkungan
habitatnya.
b) Gambarkan siklus hidup dari makroalga pada umumnya.
c) Apa yang dimaksud dengan istilah Diplontik?
A. Pendahuluan
Kingdom Fungi (Jamur) dianggap sebagai perkembangan lanjut dari Protista. Jamur
memiliki karakteristik sebagai sel prokaryotik multiseluler, unmotil, heterotrof dan memiliki
dinding sel dari kitin. Sementara itu, lichen (lumut kerak) merupakan bentuk kesatuan dan
simbiosis antara jamur dan alga. Sebagai negara tropis dengan kelembaban udara yang tinggi,
Indonesia memiliki kekayaan spesies jamur dan lichen yang sangat besar, beberapa
diantaranya dikenal memiliki peran yang sangat penting bagi manusia.
B. Tujuan
a) Mengenal berbagai jenis jamur makroskopis.
b) Mengenal berbagai jenis lumut kerak.
c) Mengetahui ciri-ciri jamur dan lichen untuk kepentingan identifikasi.
C. Bahan
a) Auricularia sp. d) Graphis sp.
b) Volvaria volvacea e) Ganoderma sp.
c) Usnea sp. f) Spesimen lain yang ditemukan di lingkungan kampus UB
E. Pertanyaan
a) Sebutkan ciri-ciri jamur!
b) Lichen adalah bentuk simbiosis dari taksa apa?
c) Jelaskan bentuk simbiosis itu!
d) Sebutkan peran jamur dan lichenes!
A. Pendahuluan
Bryophyte atau tumbuhan lumut adalah anggota Kingdom Plantae yang paling
sederhana. Tumbuhan ini merupakan organisme autotrofik dan berkembang dari embrio.
Meskipun strukturnya tampak memiliki organ yang sempurna, namun hakekatnya akar,
batang, daun bahkan pembuluhnya belum sejati. Tumbuhan ini umumnya tumbuh pada
habitat yang lembab dan berair, memiliki peran yang penting sebagai tumbuhan pioner yang
menyediakan materi bagi kehidupan lainnya.
B. Tujuan
a) Mengenal berbagai jenis tumbuhan lumut, habitat dan peranannnya.
b) Mengenal ciri-ciri khusus masing-masing familia.
C. Bahan
Lumut hati, antara lain : Marchantia sp.
Lumut tanduk, antara lain : Anthoceros sp.
Lumut daun, antara lain : Sphagnum sp.
Spesimen lain yang ditemukan di lingkungan kampus UB
E.Pertanyaan
a) Sebutkan ciri-ciri tumbuhan lumut!
b) Sebutkan peran lumut di alam!
A. Pendahuluan
Pteridophyta atau tumbuhan paku adalah anggota Kingdom Plantae yang telah
memiliki organ dan pembuluh sejati. Beberapa anggota kelompok ini bertubuh kecil dan
berperan sebagai tumbuhan perintis, sebagian lainnya berperawakan pohon. Distribusinya
sangat luas, spesifik pada daerah/geografi tertentu dan memiliki peran penting pada daerah
tersebut.
B. Tujuan
Mengenal dan mempelajari ciri-ciri beberapa jenis yang tergolong tumbuhan paku.
C. Bahan :
1. Lycopodium 5. Marcillea
2. Selaginella 6. Platycerium sp.
3. Nephrolepis 7. Equisetum sp.
4. Salvinea 8. Spesimen lain yang tumbuh di lingkungan kampus UB
E. Pertanyaan
a. Mengapa Psilotum dianggap paku paling sederhana?
b. Apa yang disebut sorus dan indusium?
A. Pendahuluan
Gymnospermae adalah kelompok tumbuhan berbiji yang primitif. Kelompok tumbuhan
ini memiliki biji terbuka. Pada biji yang matang akan terlihat jelas bahwa biji tidak
terbungkus oleh ovari. Karakter ini yang membedakannya dengan tumbuhan Angiospermae.
Tumbuhan Gymnospermae tersebar luas, beberapa spesies berstatus endemik dan tergolong
langka. Perannya sangat penting dan terkenal dalam kehidupan kita seperti penghasil kayu,
getah dan ornamen.
B. Tujuan
a) Mengenal sifat-sifat umum Gymnospermae
b) Mengenal sifat-sifat khusus pada masing-masing familia dan genus
C. Bahan :
1. Pinus 3. Araucaria
2. Melinjo 4. Cycas rumphii
D. Pertanyaan :
1. Bagaimana cara penyerbukan Gymnospermae pada umumnya?
2. Apa artinya biji terbuka/telanjang? Jelaskan!
3. Apakah alasannya Gnetum gnemon L. dimasukkan dalam Gymnospermae, walaupun biji
“kelihatan” sudah dibungkus oleh suatu organ.?
4. Bandingkan ciri ketiga famili pada Latihan Praktikum ini.
Pendahuluan
Angiospermae adalah kelompok tumbuhan yang dominan saat ini. Karena itu,
klasifikasinya berkembang paling maju dan paling banyak dikenali. Saat ini sistem
pengklasifikasiannya berdasar pada data genetis dan tersusun dalam APG (Angiosperm
Phylogeny Group). Dalam sistem ini Angiosperm ditempati kelompok/clade tumbuhan Dicot
(Kelas Magnoliopsida) dan Tumbuhan Monocot atau Kelas Liliopsida. Sebelum sistem
klasifikasi APG, klasifikasi Kelas Dicotyledoneae terbagi atas Subkelas Apetalae,
Dialypetalae dan Sympetalae. Meskipun klasifikasi klasik ini tidak lagi konsisten dipakai saat
ini, namun beberapa kriteria sifat primitif-moderen pada subkelas ini masih dapat dipakai
sebagai bahan pembelajaran bagi mahasiswa.
APETALAE
A. Apetalae
a. Tujuan
- Mengetahui ciri-ciri khusus masing-masing famili dan genus dari Sub kelas Apetalae
- Melihat sifat-sifat Monochlamydae yang mempunyai perhiasan bunga terdiri dari satu
lingkaran berupa calyx (= apetalous yaitu golongan apetalae) atau berupa perigonium
(tepalae).
b. Bahan :
Spesimen yang tumbuh di kampus yang memiliki bunga dengan perhiasan bunga
hanya satu atau tidak memilikinya sama-sekali. Misalnya Nangka/Murbei, Cabe Jawa,
Bayam, Euphorbia/Jarak dan lain-lain.
c. Metode Praktikum :
Semua bahan diamati dan dibuat deskripsi yang memuat ciri-ciri khusus dari
kelompok takson di mana mereka ditempatkan.
d. Pertanyaan :
1. Sebutkan ciri khusus Subkelas Apetalae!
2. Buat tabel deskripsi untuk membandingkan ciri masing-masing famili yang Anda amati
pada Latihan Praktikum ini.
B. Dialypetalae
a. Tujuan :
- Mengetahui ciri-ciri khusus masing-masing familia dan representatif spesies dari
Dialypetalae.
- Mengenal sifat-sifat umum Polycarpicae yang dianggap bersifat primitif
b. Bahan :
Spesimen yang tumbuh di kampus yang memiliki bunga dengan perhiasan bunga
saling lepas, misalnya Cempaka/Sirsat, Lamtoro, Erytrina, Bauhinia, Jambu biji, Pepaya,
Kembang sepatu, Pegagan.
d. Pertanyaan :
a) Sifat-sifat apakah yang dijumpai pada spesimen Polycarpicae yang dianggap
menyimpang dari sifat Dicotyledoneae pada umumnya?
b) Apakah alasannya golongan ini ada yang menganggap akan mempercabangkan
(menurunkan) ke golongan Monocotyledoneae?
c) Sebut beberapa sifat yang ada pada spesimen yang dianggap primitif ?
d) Apakah yang disebut buah polong (legumen) ? Dan buah seperti ini adalah ciri khusus
dari familia apa?
e) Apakah alasannya kalau orang menganggap Mimosaceae paling primitif dan
Papilionaceae paling maju (advanced) ?
f) Apakah yang dimaksud dengan bunga yang bersifat pentacyclis-pentamer, apakah
dapat dijumpai pada spesimen ?
g) Apakah tanda-tanda pengenalan Myrtales di lapangan ?
h) Apakah persamaan dari Parietales dan Guttiferales?
i) Apakah tanda pengenal di lapangan yang praktis untuk Malvaceae dan Tiliaceae?
j) Mengapa Malvaceae dan Tiliaceae digolongkan pada Ordo yang sama?
k) Apakah ciri khusus yang dimiliki oleh Umbelliferae sehingga pada saat di lapangan
kita bisa langsung mengenalinya?
l) Ciri apakah yang dipegang untuk mengenali tumbuhan bila termasuk suku Moraceae
pada saat di lapangan?
C. Sympetalae
a. Tujuan :
Melihat sifat-sifat umum Subkelas Sympetalae dan ciri-ciri khusus pada beberapa
familia dan genus.
b. Bahan :
Spesimen yang tumbuh di kampus yang memiliki bunga dengan perhiasan bunga saling
lekat, misalnya Lantana sp., timun, alamanda, ubi jalar, kenikir, soka, terong terongan,
Calotropis gigantea dan lain-lain.
d. Pertanyaan :
1. Apakah persamaan dan perbedaan Apocynaceae dan Asclepiadaceae?
2. Apakah beda corona pada Asclepiadaceae dan Passifloraceae?
3. Compositae (Asteraceae) dibagi menjadi 2 subfamili: Tubiflorae dan Liguliflorae, apakah
bedanya?
4. Sebut sifat-sifat yang terdapat pada Asteraceae yang dapat dipandang sebagai takson yang
termaju pada Kelas Dicotyledoneae!
A. Pendahuluan
Tumbuhan dalam kelompok Monokotil dianggap tumbuhan moderen karena struktur
bunganya dianggap sebagai bentuk reduksi dari bagian-bagian bunga lengkap.
B. Tujuan
Mengenal spesies tumbuhan yang tergolong dalam Monocot dan mengetahui ciri-ciri khusus
masing-masing familia dan genus.
C. Bahan
Spesimen yang tumbuh di kampus yang tergolong Monocot, misalnya pisang,
Anthurium, pandan, belamcanda, teki, jagung, anggrek, palem dan lain-lain.
E. Pertanyaan :
1. Sebutkan perbedaan antara tumbuhan Monocot dengan Dicot mengenai:
- Phyllotaxis
- Nervatio
- Periphylla (vorblatt)
- Akar-akar
- Batang
- Biji
2. Apakah alasannya kalau orang menganggap Farinosae lebih tua dari pada Liliales?
3. Selain sifat ovarium, bagaimana cara lain untuk membedakan antara Liliaceae dengan
Amaryllidaceae di lapangan?
4. Sebut 2 teori tentang homologi bunga Gramineae dengan bunga Liliaceae sebagai
prototype-nya?
5. Sebutkan perbedaan Gramineae dan Cyperaceae mengenai:
- Batang
- Daun
- Phyllotaxis
- susunan floret dalam spikelet dan bunga.
6. Bagaimana homologi bunga Orchidaceae?
7. Sebutkan urutan perkembangan dari familia Liliaceae ke Orchidaceae dan beri alasannya!
8. Apakah ciri khas dari Araceae yang dapat kita gunakan untuk mengenali tumbuhan saat di
lapangan?
9. Apakah perbedaan antara Pandanus dan Freycinetia?
Backer , C. A. & R. C. Bakhuizen Van Den Brink. 1965. Flora of Java. N.V. P. Noordhoff.
Groningen. Netherlands.
Heyne K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid I-IV, cetakan-1. Badan Litbang
Kehutanan Jakarta.
Judd,W. S., C. S. Campbell, E. A. Kellog, P. F. Stevens, & M. J. Donoghue. 2002. Plant
Systematics A Phylogenetic Approach Second Edition. Sinauer Associates.
Sunderland.
Margulis, L. and Schwartz, K.V. 1998. Five Kingdoms, an Illustrated Guide to the Phyla of
Life on Earth. 3rd edition. A.W.H. Freeman/Owl Book. New York.
Radford, A.E. 1986. Fundamentals of Plant Systematics. Harper & Row Publisher. NY.
Singh, G. 2003. Plant Systematics: An Integrated Approach. Science Publishers. London.
Tjitrosoepomo, G. 2005. Taksonomi Tumbuhan: Spermatophyta. Gajah Mada University
Press. Yogyakarta.
Tjitrosoepomo, G. 2005. Taksonomi Tumbuhan: Schizophyta, Thallophyta, Bryophyta,
Pteridophyta. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Tjitrosoepomo, G. 2005. Taksonomi Tumbuhan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Van Steenis. Flora Malesiana-serial. Jakarta.
Vogel, E.V. 1987. Manual of Herbarium Taxonomy: Theory and Practice. Rijkherbarium.
Leiden.