Anda di halaman 1dari 18

1

ACARA IV
PUPUK DAN PEMUPUKAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penggunaan pupuk dalam meningkatkan produksi pertanian terus meningkat sesuai
dengan pertambahan luas areal pertanian, pertambahan jumlah petani, kenaikan tingkat
intensifikasi serta makin beragamnya penggunaan pupuk sebagai usaha peningkatan hasil
pertanian. Pupuk merupakan salah satu dari faktor peningkatan proses produksi selain lahan,
tenaga kerja dan modal. Pemupukan memegang peranan penting dalam upaya meningkatkan
hasil pertanian. Anjuran pemupukan terus ditingkatkan melalui program pemupukan
berimbang, penurunan efisiensi pemupukan terjadi karena berbagai faktor tanah dan
lingkungan yang harus dicermati
Selain memperhatikan faktor tanah dan lingkungan , dalam metode pemberian pupuk
juga perlu di perhatikan, karena sebagian besar petani menggunakan pupuk yang terbuat dari
bahan kimia yang bersifat panas jika terkena batang atau daun dari tanaman.
Takaran pupuk yang digunakan untuk memupuk satu jenis tanaman akan berbeda
untuk masing-masing jenis tanah, hal ini dapat dipahami karena setiap jenis tanah, memiliki
karakteristik dan susunan kimia tanah yang berbeda. Beberapa hal penting yang perlu
dicermati untuk mendapatkan efisiensi dalam pemupukan antara lain : jenis pupuk yang
digunakan, sifat dari pupuk tersebut, waktu pemupukan dan syarat pemberian pupuk serta
cara atau metode pemupukan. Dengan tingginya hasil tanaman yang dipanen, berarti jumlah
unsur hara yang diambil oleh tanaman dari dalam tanah akan banyak pula karena
pengambilan unsur hara dari dalam tanah berlangsung secara pararel terhadap pembentukan
bahan kering atau produksi tanaman. Sehingga untuk tahun-tahun pertanaman berikutnya
unsur hara yang berada didalam tanah lambat laun akan terus berkurang.

1.2 Tujuan Praktikum


1. Untuk mengetahui kandungan unsur hara pupuk
2. Untuk mengetahui kegunaan pupuk
3. Memahami dan mengenal berbagai jenis pupuk organik dan an organik,
2

pupuk tunggal dan pupuk majemuk, dan pemanfaatan pupuk


4. Mengetahui cara penghitungan kebutuhan pupuk, sesuai kebutuhan tanaman

BAB II
DASAR TEORI

Pemberian pupuk perlu dilakukan untuk mengganti/menambah hara yang terangkut


pada saat panen. Semakin besar hasil panen, semakin banyak hara yang berkurang pada lahan
tersebut. Pertanian pada dasarnya menambang unsur hara melalui hasil panen yang diangkut,
selain itu hilang karena erosi. Meningkatnya kebutuhan terhadap pangan maka diusahakan
tanaman unggul yang memberikan hasil tinggi yang berarti semakin banyak unsur hara yang
diperlukan.
Usaha untuk mengganti unsur hara yang hilang diperlukan pemupukan agar hara sesuai
dengan kebutuhan tanaman. Pertumbuhan tanaman yang normal paling tidak diperlukan 16
unsur hara yaitu hara makro : C, H, O (dari udara); N, P, K, Ca, S, Mg (dari tanah), dan hara
mikro : Fe, Mn, Zn, Co, B, Mo, Cl. Di samping itu masih terdapat unsur hara lainnya dan
beberapa tanaman juga memerlukan unsur hara spesifik. Terdapat berbagai jenis pupuk,
pupuk organik dan an organik. Berdasarkan kandungan unsur hara, dibedakan pupuk tunggal
dan pupuk majemuk. Pupuk perlu untuk diketahui dan dipahami agar dalam penggunaannya
sesuai dengan hara yang akan ditambahkan untuk memenuhi kebutuhan tanaman.
• Kadar unsur hara : menentukan kemampuan ppuk merubah kesuburan tanah.
• Higroskopisitas. Pada keadaan kelembababn tertentu pupuk dapat menarik uap air
yang mengakibatkan pupuk menjadi basah, melunak dan membatu.
• Kelarutan. Umumnya pupuk mudah larut dalam air. Sifat ini mempengaruhi dalam
cara dan waktu pemupukan dan mudah tidaknya pupuk diambil tan.
• Keasaman : Beberapa pupuk dapat meningkatkan keasaman, menurunkan dan ada
pula yang netral.
• Cara kerjanya. Waktu yang diperlukan sejak pupuk diberikan sampai dapat digunakan
tan. Ada yang cepat, lambat, dan sedang.
3

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat


 Tanggal: 24 Mei 2022, Pukul 15:00 WITA
 Tempat Praktikum: Laboratorium Agronomi, gedung OECF fakultas pertanian
Universitas Mulawarman Lantai 1

3.2 Bahan dan Alat


1. Beberapa jenis pupuk organik dan anorganik
2. Beberapa jenis tunggal dan pupuk majemuk
3. Neraca analitik dan timbangan
4. Beberapa jenis contoh tanaman

3.3 Cara kerja


A. Memahami dan mengenal pupuk
1. Siapkan 5 jenis pupuk organik,
2. Tentukan asal pupuk tersebut, kandungan hara dan sifat-sifat pupuk
tersebut (berdasarkan litaratur) (lihat Tabel pengamatan)
3. Siapkan 9 jenis pupuk an organik tunggal (tiga jenis pupuk N, tiga jenis
pupuk P, dan tiga jenis pupuk K)
4. Perhatikan dan catat dari berbagai sumber, mengenai kandungan usur hara,
rumus kimia, dan sifat-sifat masing-masing pupuk.
5. Siapkan 3 jenis pupuk an organik majemuk
6. Perhatikan dan catat dari berbagai sumber, mengenai kandungan usur
hara, rumus kimia, dan sifat-sifat masing-masing pupuk

B. Perhitungan Kebutuhan Jumlah Pupuk


1. Lihat hasil analisis tanah (dari berbagai literatur atau berbagai sumber)
2. Lihat kebutuhan tanaman pangan tertentu, misal jagung, kedelai, padi,
kacang tanah, dan lainnya (hanya satu jenis tanaman) (dari berbagai
literatur atau berbagai sumber)
3. Tentukan jumlah pupuk yang diperlukan per hektar luas lahan.
4

Lembar Pengamatan

C. Cara Pemberian Pupuk

Pupuk perlu diberikan dengan cara yang benar agar efisiensi penggunaan
pupuk lebih baik. Berbagai cara pemupukan, dapat dilakukan dengan cara
disebar, ditugal, diberikan secara larikan atau diberikan secara khusus, dan
lainnya.
5

Hasil pengamatan

A. Pemahaman terhadap pupuk

1. Pupuk organik

No. Jenis pupuk Kandungan hara Sifat Keterangan


1 Kompos C organik (27,79%) (1) Mengandung unsur hara dalam jenis 1. Meningkatkan Kapasitas Tukar
dan jumlah bervariasi tergantung bahan
Nitrogen (2,73%) Kation (KTK)
asal;
P2O5 (1,95%) (2) menyediakan unsur hara secara 2. Mampu meningkatkan pH tanah
lambat (slow release) dan dalam jumlah
K2O (1,88%) pada tanah asam
terbatas; dan
C/N rasio (10,18%) (3) Mempunyai fungsi utama 3. Meningkatkan ketersediaan unsur
H2O (24,44%) memperbaiki kesuburan dan kesehatan mikro
tanah
2 Sekam padi SiO2 (52%) Bersifat porous, ringan, tidak kotor 1. Tanaman tidak mudah terserang
N (0,32%) cukup dapat menahan air, dan berfungsi hama penyakit;
P2O5 (0,65%) sebagai zeolit.
2. Membantu melawan berbagai
K (0,31%)
jenis jamur patogen pada media
Ca (4%)
tanam;
Mg (0,5%)

3. Memperpanjang daya simpan


6

buah agar tidak mudah busuk.

3 Serasah bambu P2O5 (0,74%) porous dengan kandungan zat aktif Serasa daun bambu mengandung
K2O (0,91%) seperti flavonoid, klorofil, polisakarida, unsur hara makro P dan K cukup
asam amino, mikro elemen, kalium dan tinggi sehingga kemungkinan
fosfor yang tinggi. sebagai bahan baku pupuk
kompos. Namun serasah daun
bambu memiliki rasio C/N 35,82 -
38,27. Pupuk kompos harus
memiliki kandungan unsur hara
yang lengkap dengan rasio C/N 10 -
20, sehingga perlu penambahan
bahan baku lain untuk memenuhi
kandungan unsur hara dan
menurunkan rasio C/N serasah daun
bambu.

4 Pupuk kandang sapi Nitrogen (2,33%) (1) memiliki kadar air yang tinggi. Pupuk kandang sapi terbuat dari
P2O5 (0,61%) (2) memiliki kandungan serat yang campuran kotoran sapi, urine, dan
K2O (1,58%) tinggi. sisa-sisa pakan yang diendapkan
pada suatu tempat selama beberapa
7

Ca (1,04%) (3) berwarna hitam gelap, teksturnya waktu. Pupuk organik ini dapat
Mg (0,33%) gembur, tidak lengket, suhunya dingin memperrbaiki struktur tanah dan
Mn (179 ppm) dan tidak berbau. penyediaan unsur hara tanah.
Zn (70,5 ppm)

Pembahasan :
..........................................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................
8

2. Pupuk an organik

No. Jenis pupuk Kandungan hara Rumus Sifat Keterangan


Kimia
Pupuk N
1 Urea N (46%) CH4N2O Mudah menghisap air 1. Berukuran bulat kecil
(higroskopis) 2. Berwarna putih
3. Permukaan licin dan berminyak
4. Bersifat mudah larut dalam air
2 Za N (21%), S (24%) (NH4)2SO4 Basah dan mudah hancur, 1
tetapi tidak mudah larut. 2. Memiliki butiran yang kasar
3. Memiliki bentuk yang tidak
beraturan
3 Urea subsidi N (46%), biuret (1%) CH4N2O Mudah menghisap air 1. Memiliki permukaan yang licin
(higroskopis) dan berminyak
2. Butiran berbentuk bulat dan besar
3. Tidak memiliki bau
4. Berwarna putih kemerahmudaan
5. Padat dan keras
Pupuk P
9

1 SP-36 P2O5 (36%) P2O5 Sedikit sulit larut dalam air, 1. Berbentuk seperti kerikil namun
bereaksi lambat sehingga berukuran kecil
sering digunakan sebagai 2. Tidak beraroma
pupuk dasar, dan dapat pula 3. Berwarna abu-abu
digunakan sebagai pemupukan 4. Bertekstur kasar
susulan.
2 MKP P2O5 (52%) KH2PO4 Mudah larut dalam air 1. Bertekstur lembut seperti gula
K2O (34%) pasir
2. Berwarna putih
3 ULTRADAP P2O5 (60%) Mudah larut dalam air 1. Tekstur halus
N (12%) 2. Tiap butir berukuran panjang
3. Berwarna putih
Pupuk K
1 KCL K (60%) KCl Mudah larut dalam air 1. Memiliki beragam warna namun
didominasi oleh merah bata
2. Memiliki tekstur seperti pasir dan
kasar
3. Tidak memiliki bau

Pembahasan :
..........................................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................................
10

..........................................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................

3. Pupuk Majemuk

No. Jenis pupuk Kandungan hara Rumus Kimia Sifat Keterangan

1 ULTRADAP N (12%) Mudah larut dalam air 1. Tekstur halus


P2O5 (60%) 2. Tiap butir berukuran panjang
3. Berwarna putih
2 MKP P2O5 (52%) Mudah larut dalam air 1. Bertekstur lembut seperti gula
K2O (34%) pasir
11

2. Berwarna putih
3 Ponska non N (15%) Permukaannya kering dan 1. Permukaannya halus
P2O5 (15%) mudah larut 2. Butiran kecil
K (15%)

4 Mutiara cair N (16%) Tidak mudah larut dalam air 1. Seperti bubur kertas
P2O5 (16%) 2. Permukaan kasar
K2O (16%) 3. Berwarna biru
Mg (0,5%)
Ca (6%)

5 Ponska NPK N (15%) Permukaannya kering dan 1.Tekstur halus


P2O5 (15%) mudah larut 2. Tidak lengket di tangan
K (15%) 3. Mempunyai bentuk tidak
beraturan
4. Ukurannya lebih besar dari
PONSKA NON
6 NPK Mutiara N (16%) Tidak mudah larut dalam air 1. Berwarna biru
P2O5 (16%) namun mudah diserap oleh 2. Memiliki tekstur halus
K2O (16%) tanaman. 3. Warna yang mudah luntur atau
menempel di tangan
12

5. Berukuran kecil
7 NPK Pelangi N (12%) Mudah hancur 1. Memiliki warna yang beragam
P2O5 (12%) 2. Memiliki tekstur kasar
K2O (17%) 3. Mudah larut dalam air
MgO (12%) 4. Tidak beraroma
8 Ponska 16-16-16 N (16%) Permukaannya kering dan 1.Menggumpal
P2O5 (16%) mudah larut 2. Memiliki butiran berukuran
K (16%) besar
3. Berwarna coklat kekuningan

Pembahasan :

B. Penghitungan pupuk
13

 Dosis rekomendasi pupuk untuk tanaman jagung per ha:


135 kg N; 36 kg P205; dan 60 kg K20
 Pupuk tersedia : Pupuk Ponska NPK (15-15-15)
 Langkah perhitungan:
1. Kandungan unsur hara NPK dalam pupuk (15-15-15), pilih dosis rekomendasi yang terkecil untuk menghitung kebutuhan
pupuk majemuk. Dalam hal ini adalah dosis P2O5,yaitu 30 kg/ha
2. Kebutuhan pupuk majemuk = 100/15 x 30 kg = 300 kg.
3. Menghitung kandungan unsur lain (N dan K)
a. Unsur N = 15/100 x 200 kg = 30 kg
b. Unsur K2O = 15/100 x 200 kg = 30 kg
4. Menghitung kekurangan unsur hara dari dosis rekomendasi yang belum terpenuhi:
a. Unsur N 135 kg - 30 kg = 105 kg
b. Unsur K20 60 kg - 30 kg = 30 kg
5. Hitung kekurangan pupuk dengan pupuk tunggal:
a. N = 100/45 x 105 kg = 233 kg Urea
b. K2O = 100/60 x 30 kg = 50 kg KCI

C. Cara Pemberian Pupuk

Tabel .
14

No. Jenis Tanaman Cara pemberian pupuk Keterangan


1 Padi Broadcasting Pemupukan dengan cara disebar dilakukan apabila jarak
tanam rapat dan teratur dalam barisan.
2 Tanaman teh Ring placement Pupuk ditaburkan di antara larikan tanaman dan kemudian
ditutup kembali dengan tanah. Ring placement umumnya
digunakan untuk tanaman tahunan dengan ditaburkan
melingkari tanaman dengan jarak tegak lurus daun terjauh
(tajuk daun) dan ditutup kembali dengan tanah.
3 Jagung Spot placement Aplikasi pupuk secara spot placement dapat dilakukan
dengan membuat lubang kurang lebih sedalam 5-10 cm,
kemudian pupuk dimasukkan ke dalam lubang tersebut
dan ditutup dengan tanah.
4 Karet Ring placement Pupuk ditaburkan di antara larikan tanaman dan kemudian
ditutup kembali dengan tanah
5 Kentang Spot placement Aplikasi pupuk secara spot placement dapat dilakukan
apabila jarak tanam cukup lebar.

Pembahasan :
15

............................................................................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................................

Kesimpulan

............................................................................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................................................................
16

............................................................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

(minimal 5 sumber)

Lampiran

Foto2 dokumentasi

Dan lainnya
17

Lampiran tambahan :

Lampiran tambahan 1. Faktor-Faktor Konversi Hara


18

Sumber : IRRI. 2017. Padi : Panduan Pengelolaan Hara.

Anda mungkin juga menyukai