A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Luas tanah sempit, kondisi tanah kritis, hama dan penyekit yang tak
terkendali, keterbatasan jumlah air irigasi, musim yang tidak menentu dan
mutu yang tidak seragam. Semua keterbatasan tersebut bisa ditanggulangi
dengan istem hidroponik. Di zaman yang serba modern ini bertanam tak
lagi harus menggunakan tanah. Berbagai metode bercocoktanam bisa
digunakan bagi yang ingin menekuninya. Salah satunya adalah bertanam
secara hidroponik.
Ada beberapa keuntungan yang diyakini bisa didapat dari bertanam
secara hidroponik dibandingkan bertanam secara konvensional (bertanam
biasa di tanah). Ambil saja salah satu contoh, bertanam paprika secara
hidroponik. Pertama, produksi per tanaman lebih besar dan kualitas lebih
baik. Kehilangan setelah panen lebih kecil dibandingkan bertanam secara
konvensional. Sementara harga lebih tinggi dan relatif konstan, tidak
mengenal musim. Tanaman yang dibudidayakan dengan hidroponik juga
lebih mudah terhindar dari erosi dan kekeringan. Dengan perawatan
intensif, satu tanaman pada sistem hidroponik dapat menghasilkan lebih
banyak dari pada ditanam konvensional. Panen dengan cara hidroponik
juga terbilang lebih cepat dibandingkan dengan cara konvensional, karena
para petani tidak perlu waktu terlalu lama untuk menunggu masa tanam
atau masa panen. Hidroponik atau bercocok tanam tanpa tanah ini bermula
dari penelitian tentang kubutuhan nutrisi tanaman agar bias tumbuh
dengan optimal. Seiring dengan perkembangan waktu ternyata hidroponik
bisa dikembangkan pada skala hobi maupun skala komersial.
Suksesnya berhidroponik banyak tergantung pada ramuan hara atau
nutrisi yang diberikanan ke tanaman. Ramuan pupuk yang baikdapat
menghasilkan sayuran segar, tegap, berpenampilan menarik, berkadar gizi
tinggi, beraroma harum, bercita rasa tinggi, serta berharga jual yang relatif
1
2
B. Tinjauan Pustaka
Unsur yang diperlukan oleh tanaman diambil dari lingkungannya atau
media tempat tumbuhnya. Unsur hara yang bermanfaat bagi tanaman
diketahui ada 17 macam. Unsur hara tersebut dikatakan esensial karena
peranannya tidak dapat digunakan oleh unsur hara yang lain. Hara esensial
yang diperlukan dalam jumlah banyak yaitu : C. H, O, dari air dan udara,
selebihnya yaitu N, P, K, S, Ca, Mg, dari tanah (Pitojo, 1995).
Dari 17 unsur yang sangat diperlukan untuk kehidupan tanaman dan
mikroorganisme, 7 diantaranya diperlukan dalam jumlah yang kecil atau non
esensial sehingga disebut unsur hara mikro. Unsur tersebut adalah Fe, Mn, Zn,
Cu, B, Mo,Co, Cl. Adapun unsur hara seperti Na, Si, Cu, Sr, dan Ba ternyata
tidak diperlukan oleh semua tanaman. Unsur tersebut hanya berperan dalam
3
C. Metode Pelaksanaan
1. Tempat dan Waktu Praktikum
Praktikum acara I ini dilaksanakan di Laboratorium Rumah Kaca
Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta pada bulan
Desember 2008.
2. Bahan dan Alat
a. Berbagai senyawa kimia
b. Pupuk daun
c. Timbangan
d. Pipet
e. Labu takar
f. Sendok
g. Wadah / botol pengemas
3. Cara Kerja
a. Membuat larutan nutrisi Parung
b. Membuat larutan nutrisi Gandasi B + A
c. Membuat larutan nutrisi dengan fermentasi pupuk kandang kambing
karena kelebihan suatu unsur akan menekan ketersediaan unsur yang lain,
seringkali tanaman menunjukan gejala kekurangan suatu unsur karena
kelebihan unsur tertentu (Afiudin, 2009).
Pupuk yang baik untuk nutrisi hidroponik adalah pupuk yang
mempunyai unsur lengkap, baik unsur makro maupun mikro sehingga
mampu memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman. Persyaratan pupuk yang
yang harus dipenuhi sebagai sumber nutrisi pada budidaya hidroponik
adalah tersedia dan cepat diserap oleh tanaman serta stabil, artinya tidak
mengalami perubahan kimia selama pemakaian. Oleh karena itu, larutan
pupuk harus memenuhi nilai elektrokonduktivitas tertentu sehingga dapat
diserap dengan baik oleh akar. Berdasarkan hasil praktikum dapat
diketahui bahwa larutan nutrisi Parung adalah yang paling baik dipakai
untuk nutrisi pada sistem hidroponik. Hal ini karena sifatnya yang stabil,
komposisi unsur yang lebih lengkap dan kelarutannya yang baik sehingga
dapat diserap sempurna oleh akar tanaman.
Terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan pada masing-masing
pupuk yang dibuat, antara lain sebagai beikut :
a. Pupuk kandang kambing
Komposisi unsur sangat kompleks, namun tidak dapat dideteksi
kadar masing-masing unsur dalam satu satuan berat. Hal ini dapat
menyebabkan defisiensi dan toksisitas terhadap unsur tertentu.
Sifatnya belum stabil, karena didalamnya terkandung mikrobia
yang masih mendekomposisikan bahan organik yang terkandung
pada pupuk. Hal ini mengakibatkan keasaman meningkat karena
adanya asam-asam organik yang dihasilkan dari proses
dekomposisi.
Oleh karena pupuk ini kaya akan bahan organik, maka pupuk ini
tidak cocok untuk sistem hidroponik NFT (Nutrient Film
Technique) dan FHS (Floating Hydroponic System) karena masih
mengalami perombakan selama proses fermentasi. Hal ini
7
c. Aplikasi jenis larutan nutrisi dapat didasarkan pada tujuan dan sistem
hidroponik yang digunakan.
d. Nutrisi Parung adalah pupuk yang terbaik untuk larutan nutrisi pada
sistem budidaya hidroponik.
2. Saran
a. Perlu diperhatikan nilai elektrokonduktivitas larutan nutrisi agar sesuai
dengan kemampuan penyerapan akar.
b. pH larutan nutrisi perlu diperhatikan sebelum aplikasi.
c. Perlu diperhatikan daya larut masing-masing unsur sebelum
mencampurkan unsur satu dengan yang lain agar tidak menimbulkan
endapan.
d. Sebaiknya menggunakan aquadest sebagai pelarut.
9
DAFTAR PUSTAKA
Buckman dan Brady. 1982. Ilmu Tanah. Bathara Karya Aksara. Jakarta.