Anda di halaman 1dari 92

Hidroponik adalah cara bertanam dengan media tanam selain tanah.

Media tanam dengan teknik


hidroponik, yaitu air, pasir, bahan padat berpori (serbuk kayu, pecahan genteng, kerikil, gabus
dan aram sekam). Beberapa tanaman yang sudah ditanam secara hidroponik adalah jenis
tanaman hias, sayuran dan buah-buahan. Metode yang tergolong berhasil dan mudah diterapkan
adalah dengan media kultur pasir.

Cara bertanam hidroponik

Dalam hidroponik tidak digunakan lagi tanah, hanya dibutuhkan air yang ditambah nutrisi
sebagai sumber makanan bagi tanaman. Zat hara atau larutan nutrisi dapat dibuat sendiri atau
menggunakan larutan nutrisi yang sudah diproduksi, seperti pupuk gandasil dan margaflour.
Limbah hasil produksi hdroponik ini dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan, baik
pencemaran air maupun udara. Tercemarnya lingkungan dapat mengakibatkan gangguan
kesehatan masyarakat.

Keuntungan bercocok tanam secara hidroponik antara lain sebagai berikut :


a. Tanaman dapat dibudidayakan di segala tempat
b. Resiko kerusakan tanaman karena banjir, kurang air dan erosi tidak ada
c. Tidak perlu lahan yang terlalu luas
d. Pertumbuhan tanaman lebih cepat
e. Bebas dari hama sehingga hasilnya berkualitas dan berkuantitas tinggi
f. Hemat biaya perawatan

Aeroponik adalah cara bercocok tanam tanpa menggunakan media tanam untuk tumbuhnya
akar. Tanaman digantung pada suatu tempat dengan akar dibiarkan terbuka dan menggantung.
Nutrisi diberikan dengan cara disemprotkan. Agar tanaman dapat tumbuh maksimal maka
kelembapan udara tempat tanaman budi daya harus dijaga.
Cara bertanam aeroponik

Prinsip dari aeroponik adalah sebagai berikut : Helaian styrofoam diberi lubang-lubang tanam
dengan jarak 15 cm. Dengan menggunakan ganjal busa atau rockwool, anak semaian sayuran
ditancapkan pada lubang tanam. Akar tanaman akan menjuntai bebas ke bawah. Di bawah
helaian styrofoam terdapat sprinkle aeroponik (pengabut) yang memancarkan kabut larutan hara
ke atas hingga mengenai akar. Aeroponik sebenarnya merupakan salah satu modifikasi dari
hidroponik terbaru

Pemberian Nutrisi Pada Tanaman Hidroponik - kali ini saya berbagi artikel pemberian nutrisi
pada tanaman hidroponik. Asupan nutrisi atau unsur hara untuk pemupukan tanaman hidroponik
harus diformulasikan sesuai kebutuhan tanaman..Biasanya , larutan sederhana yang dapat dibuat
berupa kombinasi dari pupuk yang berisi nutrisi penting untuk tanaman. jumlah yang diberikan
pun harus di sesuaikan dengan kebutuhan optimal tanaman. Nutrisi berupa pupuk yang diberikan
pada tanaman tentunya harus dapat menyediakan unsur-unsur esensial bagi pertumbuhan
tanaman.

Penggolongan pupuk sebagai nutrisi bertanam organik umumnya didasarkan pada sumber bahan
yang digunakan, cara aplikasi, bentuk, dan kandungan unsur harannya. Namun, jika dilihat dari
sumber bahannya, pupuk dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Pupuk Organik

Pupuk organik merupakan jenis pupuk yang terbuat dari bahan organik atau zat yang berasal dari
mahluk hidup yang telah mati. bahan organik ini mengalami pembusukan oleh mikroorganisme
sihingga sifat fisiknya akan berbeda dari sifat semula. Berdasarkan bentuknya pupuk organik
dibagi menjadi 2, yaitu cair dan padat.

Pupuk organik cair adalah larutan dari hasil pembusukan bahan-bahan organik yang
berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan, manusia yang kandungan unsur haranyalebih
dari satu unsur. Kelebihan dari pupuk organik ini adalah dapat secara cepat mengatasi
defisiensi hara, tidak bermasalah dalam pencucian hara, dan mampu menyediakan hara
secara cepat. Saat ini penggunaan pupuk organik cair dalam teknik hidroponik juga
semakin luas. Hal ini karna pupuk organik cair dapat dipakai sebagai pengganti larutan
hara dengan harga yang lebih murah. Untuk membuat larutan nutrisi organik sama sekali
tidak menggunakan bahan kimia. Formula dasar Nutrisi ini berupa bahan organik, yaitu
bahan dari pengguraian sisa tumbuhan atau hewan. semua bahan di fermentasi menjadi
bokashi, selanjutnya bokashi di ekstrak. Hasil ekstraksi bokashi inilah yang diencerkan
dengan air menjadi larutan nutrisi organik siap pakai.

Pupuk organik Padat berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia yang
berbentuk padat, seperti pupuk kandang,pupuk hijau, kompos dan humus.

2. Pupuk Anorganik

pupuk anorganik adalah pupuk yang tidak alami. yakni, terbuat dengan proses fisika, kimia atau
biologis. Pada umumnya pupuk anorganik di buat oleh pabrik. bahan2 dalam pembuatan pupuk
anorganik berbeda2, tergantung kandungan yang dinginkan , Misal nya unsur hara fosfor terbuat
dari batu fosfor, unsur hara nitrogen terbuat dari urea. pupuk anorganik sebagian besar bersifat
higroskopis. Higroskopis adalah kemampuan menyerap air di udara, sehingga semakin tinggi
higroskopis semakin cepat pupuk mencair.

a. Kelebihan Pupuk anorganik

Hasil cepat terlihat pada tanaman

Kandungan unsur hara jelas

Mudah Pengaplikasian

Tidak bau

Pengangkutan mudah
b. Kekurangan Pupuk Anorganik

Mengakibatkan residu pada tanah

Penggunaan tidak bijaksana dapat merusak tanah

Harga Mahal

Bersifat higroskopis

Sekian tentang artikel Pemberian nutrisi pada tanaman hidroponik..terimakasi ..mohon maaf
apabila ada kesalahan penulisan. salam gemar hidroponik.
arutan Nutrisi Organik Tanaman Hidroponik Pupuk adalah bahan yang ditambahkan ke
dalam tanah untuk menyediakan unsur-unsur esensial bagi pertumbuhan tanaman. Penggolongan
pupuk umumnya didasarkan pada sumber bahan yang digunakan, cara aplikasi, bentuk, dan
kandungan unsur haranya. Namun jika dilihat dari sumber bahan yaitu organik dan anorganik.
Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari bahan organik atau makluk hidup yang telah mati.
Bahan organic ini mengalami pembusukan oleh mikroorganisme sehingga sifat fisik akan
berbeda dari semula. Pupuk organik termasuk pupuk majemuk lengkap karena kandungan unsur
haranya lebih dari satu unsur dan mengandung unsure mikro. Berdasarkan bentuknya pupuk
organik dibagi menjadi dua, yakni pupuk cair dan padat. Pupuk cair adalah larutan yang mudah
larut berisi satu atau lebih pembawa unsur yang dibutuhkan tanaman. Kelebihan dari pupuk cair
adalah dapat memberikan hara sesuai dengan kebutuhan tanaman. Selain itu, pemberiannya
dapat lebih merata dan kepekatannya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Pupuk organik padat berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia yang berbentuk
padat, seperti pupuk kandang, pupuk hijau, kompos dan humus. Pupuk organik cair adalah
larutan dari hasil pembusukan bahanbahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran
hewan, manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur. Kelebihan dari pupuk
organic ini adalah dapat secara cepat mengatasi defisiensi hara, tidak bermasalah dalam
pencucian hara, dan mampu menyediakan hara secara cepat. Saat ini penggunaan pupuk organik
cair dalam teknik hidroponik juga semakin luas. Hal ini karena pupuk organik cair dapat dipakai
sebagai pengganti larutan hara dengan harga yang lebih murah. Untuk membuat larutan nutrisi
organik sama sekali tidak menggunakan bahan kimia. Formula dasar nutrisi ini berupa bahan
organik, yaitu bahan dari penguraian sisa tumbuhan atau hewan. Semua bahan difermentasi
menjadi bokhasi (kompos super), selanjutnya bokashi diekstrak. Hasil ekstraksi bokashi inilah
yang diencerkan dengan air menjadi larutan nutrisi organic siap pakai.

Larutan hara dengan konsentrasi tertentu digunakan untuk menyiram tanaman. Penyiraman
secara manual biasanya menggunakan gayung atau gembor. Pada awal pertumbuhan setiap
polibag disiram dengan 100 ml larutan hara. Frekuensi penyiraman dilakukan 1-2 kali/hari. Jika
tanaman mulai membesar, setiap tanaman memerlukan sekitar 200 ml larutan hara dan dilakukan
2-3 kali/hari (Karsono et al., 2002). Kompos merupakan hasil dari pelapukan bahan-bahan
berupa dedaunan, jerami, alang-alang, rumput, kotoran hewan, maupun sampah. Membuat
kompos berarti merangsang perkembangan bakteri (jasad-jasad renik) untuk menghancurkan
atau menguraikan bahan-bahan yang dikomposkan sehingga terurai menjadi senyawa lain.
Proses penguraian tersebut mengubah unsur hara terikat dalam senyawa organik sukar larut
menjadi senyawa organik larut sehingga berguna bagi tanaman. Pengomposan pada dasarnya
proses dekomposisi limbah organik. Proses dekomposisi dilakukan oleh berbagai
mikroorganisme terutama bakteri dan actinomycetes. Selama proses pengomposan,
mikroorganisme menguraikan bahan organik dan menghasilkan berbagai produk seperti
Karbondioksida, air, pelepasan panas dan produksi senyawa organik (humus). Komunitas
mikroorganisme berbeda pada setiap fase pengomposan. Dekomposisi awal dilakukan oleh
mikroorganisme mesofilik. Pelepasan panas menyebabkan peningkatan suhu yang cepat. Ketika
suhu naik di atas 400C, mikroorganisme mesofilik menjadi kurang kompetitif dan digantikan
oleh organisme termofilik. Pada suhu di atas 550C, banyak mikroorganisme yang mengurai.
Selama fase termofilik, suhu tinggi mempercepat pemecahan protein, lemak dan karbohidrat
kompleks seperti selulosa dan hemiselulosa. Mikroba menguraikan bahan organik dan
menghasilkan produk seperti Karbon, Nitrogen dan energi serta nutrisi lainnya.

Pengomposan dapat terjadi secara aerobik maupun anaerobik. Pengomposan anaerobik


merupakan modifikasi biologi pada struktur kimia dan biologi bahan organik tanpa kehadiran O2
(hampa udara). Proses pengomposan secara anaerobik akan menghasilkan metana (alkohol),
CO2 dan senyawa lain seperti asam organik yang memiliki berat mlekul rendah (asam asetat,
asam propionat, asam butirat, dan asam laktat). Proses aerob umumnya dapat menimbulakan bau
tajam. Sisa hasil pengomposan anaerob berupa lumpur yang mengandung air sebanyak 60%
dengan warna coklat gelap sampai hitam.

Tapak liman (Elephantophus scaber L.) tumbuh di atas dataran rumput, di pinggir jalan, tanggul
dan di pinggir hutan hingga di ketinggian 1200 m dari permukaan laut. Tapak liman merupakan
tanaman jenis rumput-rumputan yang tumbuh sepanjang tahun, berdiri tegak, berdaun hijau tua.
Daun berkumpul membentuk karangan di dekat akar-akar, dengan tangkai yang pendek,
bentuknya panjang sampai bundar telur, berbulu.

Pemanfaatan pupuk kandang atau pupuk organik padat menyulitkan aplikasinya di lapang,
karena jumlah yang diberikan harus banyak sehingga membutuhkan banyak tenaga. Dengan
teknologi, kotoran ternak dapat diproses menjadi pupuk organik cair yang mengandung hara
tinggi serta lebih mudah dan murah dalam aplikasinya di lapang. Salah satu upaya untuk
meningkatkan kandungan hara pada pupuk kandang adalah dengan mengolahnya menjadi pupuk
cair. Inovasi teknologi pupuk cair dengan kandungan hara tinggi berbahan limbah kandang
ternak terbagi atas pupuk cair dari urine (biourine) dan pupuk cair dari kotoran ternak yang padat
(biokultur).

Salah satu ternak yang cukup berpotensi sebagai sumber pupuk organic adalah kambing. Kotoran
kambing mengandung bahan organik yang dapat menyediakan zat hara bagi tanaman melalui
proses penguraian (dekomposisi). Proses ini terjadi secara bertahap dengan melepaskan bahan
organik yang sederhana untuk pertumbuhan tanaman. Feses kambing mengandung sedikit air
sehingga mudah diurai. Tekstur dari kotoran kambing adalah khas, karena berbentuk
butiranbutiran yang agak sukar dipecah secara fisik sehingga sangat berpengaruh pada proses
dekomposisi dan proses penyediaan haranya, nilai rasio C/N pupuk kambing umumnya masih
diatas 30. Pupuk yang baik harus mempunyai rasio C/N < 20, sehingga pupuk kambing lebih
baik bila dikomposkan terlebih dahulu. Kadar air pupuk kandang kambing lebih rendah dari
pupuk kandang sapi dan sedikit lebih tinggi dari pupuk kandang ayam.

Kandungan hara pupuk kandang kambing mengandung Kalium yang relative lebih tinggi dari
pupuk kandang lainnya. Sementara kadar N dan P hampir sama dengan pupuk kandang lainnya.
Selain unsur hara makro, kotoran kambing juga menyediakan unsur-unsur mikro seperti Mn, Zn
dan Cu yang dibutuhkan oleh tanaman.[tk]

HomeHidroponikSistem Kerja Bercocok Tanam Hidroponik

Sistem Kerja Bercocok Tanam Hidroponik


Sunday, December 20th, 2015 - Hidroponik
Sistem Kerja Bercocok Tanam Hidroponik Ide untuk bercocok tanam mellaui system
hidroponik sudah lama ada, sejarah mencatat bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah
sudah ada sejak zaman dahulu kala. Laju pertumbuhan tanaman hidroponik bisa mencapai 50%
lebih cepat dibanding tanaman yang ditanam di tanah pada kondisi yang sama. Alasan untuk ini
merupakan sebab tanaman hidroponik langsung memperoleh makanan dari air yang kaya nutrisi.
Keadaan ini juga membikin tanaman tak butuh akar besar untuk mencari nutrisi. Dan sebab
energi yang diperlukan untuk pertumbuhan akar lebih sedikit, sisa energi bisa disalurkan ke
tahap lain dari tanaman. Tanaman hidroponik tumbuh sehat, kuat, dan bersih. Hidroponik juga
ramah lingkungan sebab tak membutuhkan air setidak sedikit berkebun dengan cara
konvensional. Ini sebab hidroponik tak memerlukan penyiraman sama sekali. Tanaman
hidroponik membutuhkan pestisida lebih sedikit. Erosi tanah juga tak menjadi persoalan sebab
hidroponik hanya memakai media air. Lantas bagaimana tanaman hidroponik memperoleh nutrisi
yang biasanya didapatkan dari tanah? Semua nutrisi terdapat dalam cairan alias bubuk yang
dicampur dalam air.

Ya system bercocok tanam hisroponik memang sedang digandrungi saat ini karena keuntungan
bercocok tanam hidroponik memang banyak, disamping itu kita akan mendapatkan hasil
dengan berlimpahnya sayur mayur dan buah-buahan yang kita produksi sendiri disekitar
lingkungan kita tanpa harus membeli sayur dan buah-buahan di supermarket.

Sistem hidroponik bisa dikategorikan menjadi dua yaitu sistem aktif dan pasif. Sistem
hidroponik aktif mensirkulasi larutan nutrisi dengan pompa. Sedang sistem hidroponik pasif
bergantung pada gaya kapiler dari media tumbuh. Dalam sistem pasif, larutan kaya nutrisi
diserap oleh medium dan disemakinkan ke akar tanaman. Sisi negatif dari metode ini merupakan
ketidakmampuan untuk memberbagi lumayan oksigen melewati akar untuk mendukung
pertumbuhan paling baik tanaman. Sistem hidroponik juga bisa dibedakan menjadi bisa di-
recovery dan tak bisa di-recovery (non-recovery). Dalam sistem recovery, larutan nutrisi
disirkulasikan untuk dipakai kembali. Dalam sistem non-recovery, larutan nutrisi tak dipakai
kembali. Apabila tak yakin hendak membeli alias membangun sistem hidroponik tipe apa, Kamu
bisa membeli yang menurut Kamu paling tepat untuk membiasakan terlebih dahulu dengan
tutorial bertanam ini. [tk]

Konsep Dasar Fisika pada Pompa Hidram

A. PENDAHULUAN

Air sebagai kebutuhan pokok kehidupan adalah komponen vital bagi kualitas
kehidupan suatu kelompok masyarakat. Sebagai salah satu negara agraris,
Indonesia memiliki daya konsumsi air yang cukup besar pada bidang pertanian,
terutama dalam hal irigasi. Namun sayangnya pada kondisi geogras Indonesia,
seringkali beberapa daerah merupakan daerah berbukit-bukit dan pegunungan
yang terkadang menjadi kendala untuk memenuhi suplai air bagi pertanian di
daerah hulu.

Sesuai dengan hukum gravitasi, air selalu mengalir dari tempat tinggi menuju
yang lebih tempat rendah. Sepertinya mustahil kalau harus menaikkan air dari
sumber atau alirannya menuju tempat yang lebih tinggi, tanpa bantuan energi
listrik atau bahan bakar minyak (BBM).

Karena itulah berbagai metode dilakukan oleh kelompok-kelompok petani di


berbagai daerah di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan air di hulu misalnya
dengan membuat sumur bor. Namun hal ini menimbulkan permasalahan baru.
Selain memerlukan modal dan biaya operasional yang cukup besar saat dibuat,
secara ekologis sumur bor tidak menguntungkan dalam jangka panjang.

Melihat kondisi tersebut dikembangkanlah suatu model teknologi sistem


irigasi yang tepat guna dan tentunya akrab dengan lingkungan. Sistem irigasi ini
menggunakan pompa tanpa mesin yang biasa disebut pompa Hidrolik Ram atau
dikenal dengan pompa Hidram.
Pompa hidrolik ram (pompa hidram) adalah teknologi pompa air yang bekerja
dengan menggunakan memanfaatkan gaya gratasi. Teknologi pompa automatis
hidrolik ram sendiri sudah ada sejak tahun 1772 yang ditemukan oleh John
Whitehurst dari Inggris. Pompa ini kemudian dikembangkan pada tahun 1796 saat
Joseph Michel Montgoler memasang pompa ram otomatis ini di VoironPerancis.
Penemuan ini kemudian dipatenkan pada tahun 1797 . Di Indonesia sendiri
teknologi pompa hidram ini juga sudah dikembangkan termasuk dilakukan
modikasi desain untuk meningkatkan esiensinya.

B. KONSEP FISIKA YANG MENDASARI

Penerapan konsep konsep sika sangat terlihat pada penggunaan Pompa


Hidrolik Ram ini. Diantaranya adalah sebagai berikut

a. Sifat fluida

Cairan dan gas disebut fluida, sebab zat cair tersebut dapat mengalir.

Untuk mengerti aliran fluida maka harus mengetahui beberapa sifat dasar fluida.

Adapun sifat sifat dasar fluida yaitu; kerapatan (density), berat jenis (specific

gravity), tekanan (pressure), kekentalan (viscosity).

Kerapatan (density)

Kerapatan adalah dinyatakan dengan (bahasa yunani disebut rho),


didefenisikan sebagai massa per satuan volume.

dimana: = kerapatan (/3)

m = massa (kg)

V = volume (3)

Kerapatan adalah suatu sifat karakteristik setiap bahan murni. Benda


tersusun atas bahan murni, misalnya emas murni, yang dapat memiliki berbagai
ukuran ataupun massa, tetapi kerapatannya akan sama untuk semuanya.
Pada hal ini fluida yang digunakan adalah air murni, yang memiliki
kerapatan / Massa jenis 1 g/cm3 atau sama dengan 1000 kg/m3.

Berat Jenis

Berat jenis adalah perbandingan relatif antara massa jenis sebuah zat
dengan massa jenis air murni.

Sehingga pada fluida cair

Tekanan

Tekanan didenisikan sebagai gaya per satuan luas, dengan gaya F dianggap
bekerja secara tegak lurus terhadap luas permukaan A, maka :

dengan F = gaya

A = luas permukaan

P = tekanan

Viskositas

Viskositas merupakan pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah baik


dengan tekanan maupun tegangan. semakin rendah viskositas suatu fluida,
semakin besar juga pergerakan dari fluida tersebut. Pada fluida cair, viskositas
disebabkan oleh gaya kohesif antara molekul-molekulnya. Viskositas didenisikan
sebagai koefisien kekentalan dengan persamaan sebagai berikut :

dimana :

= koesien kekentalan (. )

F = gaya ()

A = luasan fluida yang bersinggungan dengan setiap lempengan ()

v = kecepatan fluida (/)

L = jarak lempengannya ()
b. Kapasitas Aliran Fluida

Besarnya kecepatan akan mempengaruhi besarnya fluida yang mengalir


dalam suatu pipa. Jumlah dari aliran fluida mungkin dinyatakan sebagai
volume,berat atau massa fluida dengan masing-masing laju aliran ditunjukkan
sebagai laju aliran volume (m3/s), laju aliran berat (N/s) dan laju aliran massa (kg/s).

c. Gerak Fluida dan Laju Aliran


(Hanum Uratmi dkk. : 2009 : 87) menjelaskan bahwa Gerak fluida ada 2
kemungkinan yaitu :

Aliran Garis Lurus

Aliran garis lurus adalah aluran fluida yang mengikuti garis (lurus atau
melengkung) yang jelas ujung pangkalnya.

Aliran turbulen

Aliran turbulen ditandai oleh adanya aliran berputar akibat partikel-partikel


yang arah geraknya berbeda bahkan berlawanan dengan arah gerak keseluruhan.

Pengukuran laju aliran laju alir dengan masing-masing laju aliran an Q


merupakan fungsi luas pipa A dan kecepatan v dari cairan yang mengalir
lewat pipa, yakni:

Q = A.v dimana A = luas penampang (m2)

v = kecepatan rata rata aliran fluida (m/s)

Q = debit (m3/s)

tetapi dalam praktek, kecepatan tidak merata, lebih besar di pusat. Jadi kecepatan
terukur rata-rata daricairan atau gas dapat berbeda dari kecepatan rata-rata
sebenarnya. Gejala ini dapat dikoreksi sebagai berikut:

Q = K.A.v
di mana K adalah konstanta untuk pipa tertentu dan menggambarkan hubungan
antara kecepatan rata-rata sebenarnya dan kecepatan terukur. Nilai konstanta ini
bisa didapatkan melalui eksperimen.

d. Persamaan Kontinuitas

Persamaan kontinuitas adalah persamaan yang menghubungkan kecepatan


fluida dalam dari satu tempat ke tempat lain. persamaan kontinuitas dituliskan
sebagai berikut :

1 = 2

1 1 1= 2 2 2

11= 22 [ = konstan]

apabila luas penampang lintang besar maka kecepatan kecil, dan apabila luas
penampang kecil maka kecepatan besar. Sehinga untuk mendapatkan kalor yang
maksimal maka luas penampang dibuat besar dan debit air yang kecil.

e. Energi

Energi didefenisikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja. Energi


dinyatakan dalam satuan N.m (Joule). Setiap fluida yang sedang bergerak selalu
mempunyai energi. Dalam menganalisa masalah aliran fluida yang harus
dipertimbangkan adalah mengenai energi potensial, energi kinetik nya dan energi
tekanan.

Energi potensial

Energi otensial adalah energi akibat dari ketinggian. Pada fluida, energi
potensial adalah energi yang dimiliki fluida dengan tempat jatuhnya. Didenisikan
sbb :

Ep = m g h dengan Ep = energi potensial (J)


m = massa (kg)

g = gratasi (m/s2)

h = tempat jatuh nya (m)

Energi kinetik

Energi kinetik menunjukkan energi yang dimiliki oleh fluida karena pengaruh
kecepatan yang dimilikinya.

= 2 dengan EK = energi kinetik (J)

m = massa (kg)

v = kecepatan (m/s)

Energi aliran

Energi aliran adalah jumlah kerja yang dibutuhkan untuk memaksa elemen fluida
bergerak menyilang pada jarak tertentu dan berlawanan dengan tekanan fluida
yang bersatuan joule (J).

Didenisikan sebagai E.aliran= p . A . L

p = tekanan yang dialami oleh fluida (N/m)

A = luas penampang aliran (m2)

L = panjang pipa (m)

f. Azas Bernoulli

Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang


menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida
akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran tersebut. Ada 2 aliran yaitu :

Aliran Tak-termampatkan
Aliran tak-termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan tidak
berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran
tersebut. Contoh fluida tak-termampatkan adalah: air, berbagai jenis minyak,
emulsi, dll. Bentuk Persamaan Bernoulli untuk aliran tak-termampatkan adalah
sebagai berikut:

di mana:

v = kecepatan fluida

g = percepatan gravitasi bumi

h = ketinggian relatif terhadap suatu referensi

p = tekanan fluida

= densitas fluida

Dalam bentuk lain, Persamaan Bernoulli dapat dituliskan sebagai berikut:

Aliran Termampatkan

Aliran termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan berubahnya


besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh
fluida termampatkan adalah: udara, gas alam, dll. Persamaan Bernoulli untuk aliran
termampatkan adalah sebagai berikut:

di mana:

= energi potensial gravitasi per satuan massa; jika gravitasi konstan maka

= entalpi fluida per satuan massa

Catatan: , di mana adalah energi termodinamika per satuan massa, juga disebut sebagai
energi internal spesik.

C. PRINSIP KERJA ALAT

Berikut ini adalah uraian dan prinsip kerja pompa hidram,


Secara singkat, prinsip kerja pompa hidram ini adalah dengan memanfaatkan
tenaga aliran air yang mengalir dari ketinggian kemudian diubah dengan
mekanisme penutupan katup yang cepat sehingga timbul tenaga hentakan balik
(water ham-mer). Hentakan air yang mendadak tersebut kemudian dimanfaatkan
sebagai tenaga pendorong untuk bisa mengalirkan air ke tempat yang lebih tinggi.
Pompa ini bekerja seperti transformator hidrolik dimana air yang masuk ke dalam
pompa, yang mempunyai hydraulic head (tekanan) dan debit tertentu,
menghasilkan air dengan hydraulic head yang lebih tinggi namun dengan debit
yang lebih kecil. Pompa ini memanfaatkan Water hammer effect untuk
menghasilkan tekanan yang memungkinkan sebagian dari air yang masuk memberi
tenaga kepada pompa, diangkat ke titik lebih tinggi dibandingkan head awal dari air
tersebut. Pompa Hydram ini sangai sesuai untuk digunakan di daerah terpencil,
dimana terdapat sumber air yang mempunyai head rendah, serta diperlukan
memompa air kelokasi pemukiman yang mempunyai elevasi lebih tinggi dari
sumber air tersebut. Pada kondisi seperti inilah pompa hydram menjadi sangat
bermanfaat sekali, karena pompa ini tidak membutuhkan sumber daya lain selain
energi kinetik dari air yang mengalir itu sendiri.

Cara Kerja Pompa Hidram

Gambar 1.1

Cara kerja pompa ini adalah sebagai berikut :


Air mengalir dari sumber air (3) melalui saringan (4) dan drive pipe (2) kedalam
rumah pompa (5). Sebagian air terbuang keluar melalui waste valve (1) sampai air
memenuhi rumah pompa (5) . Ketika rumah pompa sudah penuh dengan air dan
air mampu mendorong waste valve hingga menutup, maka air masuk kedalam air
chamber (7) melalui delivery valve (6). Ketika ketinggian air didalam air chamber
lebih tinggi dari kedudukan check valve (9), maka udara yang berada didalam air
chamber tertekan sehingga menimbulkan Water hammer effect dan menekan
air kebawah sehingga delivery valve tertutup dan air terdorong keluar melalui check
valve (9) dan delivery pipe (8). Sementara itu didalam rumah pompa (5) waste
valve (1) membuka kembali akibat berat dari valve itu sendiri, sehingga sebagian
air didalam rumah pompa (5) terbuang keluar melalui waste valve (1) dan air
mengalir kembali dari sumber air (3) kedalam rumah pompa (5) sampai akhirnya
mampu mendorong kembali waste valve (1) sehingga tertutup lagi dan air masuk
kedalam air chamber (7). Demikian siklus tersebut terjadi berulang-ulang sehingga
terjadi proses pemompaan dari sumber air ke tempat yang lebih tinggi dari sumber
air tersebut.

Proses itu terjadi berulang sehingga terbentuk semacam siklus dan pompa
bisa bekerja tanpa perlu tambahan tenaga dari luar. Air mengalir dari suatu sumber
atau sebuah tangki air melalui pipa pemasukan dan keluar melalui katup limbah.
Aliran air yang melalui katup limbah bergerak cukup cepat, maka tekanan dinamik
yang merupakan gaya ke atas mendorong katup limbah sehingga tertutup secara
tiba-tiba sambil menghentikan aliran air dalam pipa pemasukan. Aliran air yang
terhenti mengakibatkan tekanan tinggi terjadi seketika dalam ram.

Jika tekanan cukup besar akan mengatasi tekanan dalam ruang udara pada
katup pengantar dan dengan demikian membiarkan air mengalir ke dalam ruang
udara dan seterusnya ke tangki penampungan. Gelombang tekanan (hammer)
dalam ram sebagian dikurangi dengan lolosnya air ke dalam ruang udara dan
denyut tekanan melompat kembali ke pipa pemasukan yang mengakibatkan
hisapan di badan ram. Hal ini menyebabkan katup pengantar menutup kembali dan
menghalangi mengalirnya air kembali ke dalam ram. Katup limbah turun atau
terbuka dan air dari sumber kembali mengalir melalui pipa pemasukan. Kemudian
siklus itu akan berulang lagi secara otomatis.

Energi Yang Dibutuhkan Pada Pompa Hidram

Energi yang dibangkitkan (bisa juga disebut energi yang dibutuhkan) pada

pompa hidram berasal dari energi potensial fluida itu sendiri karena air yang
mengalir dari tangki melalui pipa masuk dari ketinggian h mengalami percepatan.
Selain itu akan timbul gaya yang disebabkan percepatan yang dialami air, yang
besarnya sama dengan hasil kali massa fluida yang mengalir dan percepatan yang
dialami fluida (Hukum Newton) = .

Gaya tersebut yang mendorong fluida terus bergerak, sehingga timbul


kecepatan v dapat dihitung dengan menggunakan persamaan kontinuitas, dimana
harga debit (Q) bernilai konstan (kondisi awal semua fluida yang masuk langsung
keluar melalui katup limbah). Sehingga energi yang dibangkitkan hidram
merupakah energi kinetik dari masa fluida yang mengalir memalui pipa masuk dan
juga kecepatan fluida tersebut saat mengalir.

Peningkatan Tekanan Pada Pompa Hidram

Prinsip kerja pompa hidram adalah membuat air yang mengalir melalui pipa
masuk berhenti secara tiba-tiba, yang akan mengakibatkan terjadinya kenaikan
tekanan pada air. Kenaikan tekanan tersebut akibat dari adanya Water hammer
effect dan menekan air kebawah sehingga delivery valve tertutup dan air
terdorong keluar, menuju pipa yang dialirkan ke daerah yang lebih tinggi.

Jika pada persamaan bernoulli h1dianggap sama dengan h2 maka untuk


daerah aliran fluida yang kecepatannya kecil mempunyai tekanan besar. Sedangkan
daerah aliran fluida yang kecepatannya besar mempunyai tekanan kecil (Hanum
Uratmi dkk, 2009 : 90).

D. Karakteristik Pompa Hidrolik Ram

Karakteristik pompa hidrolik ram yang bekerja pada keadaan tertentu


dimana jarak antara lubang dan katup limbah konstan, tinggi vertikal tangki
pemasukan tetap tinggi sedangkan tinggi pemompaan berubah-ubah, ternyata
bahwa jumlah denyutan katup limbah tiap menit bertambah pada setiap
penambahan tinggi pemompaan. Pompa hidrolik ram yang dirancang dengan baik
dapat bekerja baik pada semua keadaan dengan pemeliharaan yang minimum.

Pompa yang terbuat dari bahan besi cor yang kuat dapat bekerja dengan
baik hingga sampai bertahun-tahun. Hal ini merupakan penghematan investasi
yang luar biasa bagi kelompok petani. Ukuran pompa hidrolik ram ditentukan oleh
kapasitas yang dikehendaki dan juga dibatasi oleh jumlah air yang tersedia untuk
menggerakkan pompa. Pompa harus di pasang serata mungkin untuk meyakinkan
bahwa katup limbah yang diberi beban dapat jatuh tegak lurus ke bawah dengan
gesekan sekecil mungkin. Pemasangan pipa juga harus diperhatikan agar tidak ada
belokan-belokan tajam atau sudut yang mengurangi kekuatan aliran air. Hasil
eksperimen juga menunjukkan bahwa adanya ruang udara pada pompa hidram
semakin meningkatkan esiensi pompa dalam mengalirkan air ke tempat yang lebih
tinggi. Pemasangan ruang udara meningkatkan esiensi pompa hidram dari 0,7 %
menjadi 19,45 %.

Secara spesik, menurut Direktorat Pengelolaan Air Departemen Pertanian,


daerah yang bisa untuk memanfaatkan teknologi irigasi pompa hidram adalah
memiliki ciri sebagai berikut :

1. Merupakan daerah sentra produksi pertanian yang memiliki potensi luas lahan
untuk dijadikan sebagai lahan pertanian beririgasi.

2. Di sekitar lokasi pengembangan, terdapat sumber air permukaan seperti sungai


dengan jumlah dan kualitas air yang memadai, terutama pada musim kemarau.

3. Di lokasi pengembangan terdapat kelompok tani yang aktif.

4. Lokasi merupakan lahan milik petani dan sekaligus penggarap.

5. Penentuan / penetapan lokasi berdasarkan kesepakatan kelompok dan tidak


menuntut ganti rugi atas pemanfaatan lahan.

Syarat tersebut dimaksudkan agar sistem irigasi tersebut dapat digunakan


dan terpelihara dalam jangka panjang. Jika suatu daerah sudah memenuhi syarat
umum tersebut, maka pembangunan sistem irigasi dengan menggunakan pompa
hidram bisa dimulai.

Selain syarat utama tadi, pembuatan pompa Hidram perlu memperhatikan


perbandingan tinggi terjunan dan tinggi pemompaan air yaitu 1:5. Tiap beda tinggi
terjunan 1 meter akan mampu memompa air setinggi 5 meter dari rumah pompa ke
tempat tandon air. Jadi bukan hal yang mustahil ketika beda tinggi terjunan air 12
meter di perkebunan teh mampu memompa air hingga ketinggian lebih dari 50
meter dengan jarak lebih dari 500 meter.
Hal kedua yang perlu diperhatikan adalah penyesuaian diameter pompa
dengan debit air. Untuk mengoptimalkan tekanan semakin besar debit air, diameter
pompa semakin besar pula. Berikut ini tabel diameter pompa dan debit air :

E. Manfaat Pompa Hidram

Manfaat pompa hidram yang paling signikan adalah esiensi biaya untuk
membeli energi seperti listrik atau BBM. Dengan berfungsinya pompa hidram maka
lahan-lahan yang dulunya tidak terjangkau irigasi dapat dipergunakan untuk
budidaya tanaman. Dapat pula dipergunakan sebagai penyuplai air kebutuhan
industri dan rumah tangga termasuk air minum dengan menggunakan ltrasi.
Usaha perikanan dan peternakan juga akan sangat terbantu dengan adanya aliran
air. Dengan sedikit memodikasi, aliran air dalam pompa hidram juga dapat
berfungsi menggerakkan turbin generator.

Dalam tataran yang lebih makro, dengan semakin banyak pompa hidram
dioperasikan, dapat mengurangi resiko banjir. Kemudian dengan semakin mera-
tanya penggunaan air, maka tanaman keras di perbukitan akan lebih mudah
tumbuh, ini berarti konservasi lahan dan air tanah juga semakin terjaga, ditambah
dengan manfaat berkurangnya tanah longsor dan erosi di perbukitan yang semakin
rimbun tanaman keras.

Pengalaman dari Filipina

Pulau Negros di Filipina pada awalnya penuh dengan lahan tanaman tebu dan
masyarakat menggantungkan hidupnya dari pertanian tebu. Namun sejak harga
gula jatuh di tahun 1980 banyak orang kehilangan mata pencarian dan mulai timbul
berbagai konflik sosial. Kemudian terjadi reformasi agraria dan penduduk beralih
untuk menanam padi. Laju penebangan hutan yang cukup tinggi di masa lalu telah
menjadikan parapetani di pulau Negros kesulitan air di musim kemarau dan petani
yang tidak sanggup menghadapi hal ini memilih meninggalkan lahan pertaniannya
untuk berpindah mata pencarian. Kondisi geogras pulau Negros adalah berbukit-
bukit dan masyarakat/petani harus turun ke lembah untuk mendapatkan air dari
sungai. Kegiatan itu dilakukan dua kali sehari dengan cara memanggul jerry can di
punggungnya. Kegiatan tersebut tidak hanya melelahkan dan memakan waktu,
namun juga berbahaya sehingga hanya bisa dilakukan oleh anggota masyarakat
yang bertubuh kuatsaja. Oleh karena itu, di saat musim kemarau, air hanya diambil
secukupnya untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti minum dan memasak.

Irigasi untuk pertanian dan sanitasi keluarga sudah tidak dihiraukan lagi saat
musim kemarau sehingga tingkat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat juga
menurun .Kondisi yang buruk ini kemudian diubah oleh yayasan AIDFI, sebuah
lembaga nirlaba di Filipina yang peduli terhadap nasib petani didaerah terpencil.
Program yang dilakukan adalah menyelesaikan permasalahan pokok masyarakat
setempat tentang suplai air di musim kemarau dengan cara memasang pompa
hidram disungai untuk memompa air dari sungai ke desa di atas bukit. Pompa
hidram yang dipasang oleh yayasan AIDFI di desa-desa di pulau Negros mampu
mengangkatair dari permukaan sungai hingga ketinggian 200 meter ke atas bukit
dengan debitantara 1.500 sampai 72.000 liter air per hari.

Untuk menyesuaikan dengan kondisi geogras setempat, yayasan AIDFI


melakukan modikasi desain pompa hidram, ( lihat gambar 3 ), sehingga pompa
dapat diletakkan di dekat aliran sungai. Sebelum memasuki pompa, air sungai
terlebih dahulu dilewatkan ke bak pengendap agar air tidak membawa pasir dan
kerikil saat masuk ke pipa pemasukan. Modikasi desain ini dilakukan dengan
maksud agar kelompok tani yang bertugas memelihara pompa ini di masa depan,
bisa melakukan perbaikan-perbaikan kecil pada pompa dengan peralatan bengkel
sederhana seandainya terjadi kerusakan pada pompa. Pompa hidram yang dipasang
oleh yayasan AIDFI terbuat dari besi dan bebera-pa bagian penting seperti katup
yang bergerak dibuat dari stainless steel agar masapakai pompa itu bisa sangat
lama. Diharapkan satu pompa hidram yang sudah terpasang bisa beroperasi untuk
minimal selama 20 tahun.

Biaya operasional pompa hidram tersebut juga sangat rendah. Data dari
kelompok masyarakat di pulau Negros yang sudah mendapatkan instalasi
menyebutkan bahwa mereka bisa menghemat antara 7.500 sampai 9.000 peso
(sekitar 1.200.000 sampai 1.500.000 rupiah) setiap bulan saat menggunakan
pompa hidram dibandingkan saat mereka menggunakan pompa air listrik atau
diesel. Jika dana yang diperoleh dari penghematan biaya tiap bulan tersebut
dikumpulkan, maka biaya investasi awal untuk pembangunan sistem irigasi
menggunakan pompa hidram ini dapat dilunasi dalam waktu dua tahun. Dengan
adanya instalasi air menggunakan pompa hidram, kebutuhan air masya-rakat
sekitar dapat dipenuhi tanpa mereka harus turun ke lembah. Suplai air yang terus
menerus menyebabkan mereka bisa meningkatkan kesehatan karena mereka dapat
mandi dengan mudah dan yang lebih penting lagi lahan pertanian dan ternak
mereka bisa mendapatkan suplai air di saat musim kemarau .Kunci keberhasilan
proyek pembangunan sistem irigasi pompa hidram yang dilakukan oleh yayasan
AIDFI di pulau Negros adalah peran serta aktif kelompok masyarakat di lokasi
proyek. Keterlibatan masyarakat tersebut dimulai sejak proses survey, proses
pembangunan hingga pada pemeliharaan rutin setelah pompa beroperasi.

Dari setiap kelompok masyarakat ada beberapa orang yang dilatih ketrampi-
lan teknis dasar agar mereka bisa melakukan perbaikan sendiri dan juga mampu
membuat sendiri spare part pompa yang dibutuhkan. Tanpa keterlibatan kelompok
masyarakat ini merupakan kunci sukses dari keberlanjutan sistem irigasi pompa
hidram.

Pemanfaatan di Indonesia

Setelah melihat keberhasilan pembangunan sistem irigasi dengan pompa


hidramdi Filipina, metode yang sama perlu lebih ditingkatkan penerapannya di
Indonesia sebagai solusi dari permasalahan pemenuhan kebutuhan air di kawasan
terpencil. Meskipun pembangunan instalasi irigasi pompa hidram ini juga
membutuhkan investasi awal yang cukup besar, namun biaya investasi tersebut
akan bisa tertutup setelah 2 tahun pompa itu beroperasi. Jadi dalam jangka
panjang hal pompa hidram lebih menguntungkan jika dibandingkan pompa sumur
akuifer dalam.
Banyak faktor yang harus dibenahi agar teknologi pompa hidram yang sudah
ada lebih dari 30 tahun di Indonesia menjadi teknologi yang popular dan banyak
digunakan di daerah - daerah terpencil. Modikasi dan inovasi desain pompa harus
terus dilakukan oleh para ahli agar pompa lebih mudah digunakan oleh petani
danagar esiensinya semakin meningkat. Modikasi juga perlu dilakukan agar
pompa tetap bisa bekerja walaupun tekanan masukan air rendah seperti yang
dilakukan di Filipina.

Publikasi dan sosialisasi tentang kelebihan penggunaan pompa hidram dan


manfaat positifnya bagi lingkungan harus lebih aktif dilakukan dan merata di
berbagai lapisan masyarakat, hingga teknologi pompa hidram bisa menjadi
alternatif pertama yang muncul di benak masyarakat Indonesia saat mereka
dihadapkan pada permasalahan pemenuhan kebutuhan air di wilayahnya. Pedoman
teknis dari Departemen Pertanian serta pengalaman yayasan AIDSI di Filipina jelas
menunjukkan bahwa tahapan pertama yang harus dilakukan dalam proyek
pembangunan sistem irigasi ini adalah mengorganisir kelompok masyarakat
setempat.

Dengan melakukan pengorganisiran masyarakat, maka anggota masyarakat


bisa dilibatkan dalam proyek ini sejak dini dan diharapkan ikut memelihara sistem
irigasi ini dalam jangka panjang. Dalam hal ini dibutuhkan seorang inisiator yang
mempunyai motivasi dan kemampuan untuk mengorganisir masyarakat setempat
agar mereka bisa merasa menjadi bagian proyek yang bisa bermanfaat bagi
mereka di masa depan. Peran serta lembaga swadaya masyarakat atau individu
yang peduli terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat di daerah terpencil
sangat dibutuhkan agar keberhasilan proyek irigasi pompa hidram di Pulau Negros
dapat diterapkan juga di berbagai daerah di Indonesia.

F. Kelebihan dan Kekurangan Pompa Hidram

Kelebihan Pompa Hidram

tidak membutuhkan sumber tenaga tambahan


biaya operasional murah
hanya ada dua komponen yang bergerak sehingga tingkat keausan rendah (usia pakai
lebih lama)
perawatan sederhana dan dapat dibuat oleh bengkel sederhana.

Kekurangan Pompa Hidram


DAFTAR PUSTAKA

Crowley, C.A. (August 1937). Hydraulic Rams Furnish Water Supply To Country
Homes. Popular Mechanics: 306-311.

Crowley, C.A. (September 1937). Hydraulic rams furnish water supply to country
homes. Popular Mechanics: 437-477.

Hanum Uratmi dkk, tim penyusun. 2009. Fisika untuk SMA XI-A . Jawa Timur :
Sagundo Kinarya.

Hanum Uratmi dkk, tim penyusun. 2009. Fisika untuk SMA XI-B . Jawa timur :
Sagundo Kinarya.

I Gede Astra Gunawan. 2012. Peningkatan Akses Air Untuk Masyarakat di Daerah
Terpencil Dengan Teknologi Pompa Hidrolik Ram (HidRam Pump). Jogyakarta :
Fakultas Teknologi Industri Institut Sains & Teknologi Akprind Yogyakarta
Leonardo, El. 2002. Design and Construction of a Hydraulic Ram Pump.Universitas
of Nigeria. Nigeria.

Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Edisi Kelima.
Malang : Universitas Negeri Malang.

Widarto, L. & FX. Sudarto C. Ph. (2000). Teknologi Tepat Guna: Membuat Pompa
Hidram. Kanisius. Yogyakarta.

Iversen, H.W. 1975. An Analysis of The Hydraulic Ram. Journal of Fluids Engineering:
191-196.

Hydraulic Ram: Fixing & Working. Spons Workshop Receipts. vol II. London: Spon.
1921. pp. 457-465

http://id.wikipedia.org/wiki/Pompa_hidram

http://id.wikipedia.org/wiki/Prinsip_Bernoulli

http://id.wikipedia.org/wiki/Massa_jenis

http://id.wikipedia.org/wiki/Viskositas

http://id.wikipedia.org/wiki/Prinsip_Bernoulli

http://teknikpraktis-teknik.blogspot.com/2009/03/prinsip-kerja-pompa-hidram-
hirdolic-rum.html

http://mulyantogoblog.wordpress.com/2010/07/27/membuat-pompa-hydram-
hidraulic-ram-pump/

http://www.slideshare.net/khatulistiwa/membuat-pompa-hidram

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34411/4/Chapter%20II.pdf

http://aya-snura.blogspot.com/2012/01/aliran-fluida-dalam-pipa.html
http://www.pustakasika.com/2013/02/fluida-bergerak-persamaan-kontinuitas.html

http://id.scribd.com/doc/119255023/Sensor-Aliran-Fluida

Pernahkah kamu bertanya-tanya bagaimana prinsip kerja termos? Bagaimana termos dapat
menyimpan minuman panas dan mempertahankan panasnya dalam waktu yang cukup lama?

Kali ini wowcang akan menjelaskan bagaimana prinsip kerja termos.

Termos merupakan sebuah wadah berbentuk botol memanjang yang dilengkapi dengan tutup
yang biasa digunakan untuk media penyimpanan air. Akan tetapi penyimpanan termos bukan
hanya sekedar untuk menyimpan air biasa melainkan dapat menyimpan air bersuhu panas
ataupun dingin dan menjaga suhunya agar dalam kondisi tetap.

Gambar Termos
Bagaimana termos bisa menjaga suhunya dalam kondisi yang lama?
Beginilah prinsip kerja termos. Termos bukan merupakan wadah biasa melainkan sudah didesain
tertentu agar dapat berfungsi demikian. Perkenalkan nama beliau adalah James Dewar. Penemu
dan pemegang hak cipta akan prinsip kerja termos yang kita gunakan saat ini.

Beliau merupakan seorang ahli fisika dan kimi asal Skotlandia. Beliau lahir pada tahun 1842 dan
berpulang ke pangkuan Tuhan pada tahun 1923.

Usut punya usut, James Dewar merupakan orang yang pertama kali menemukan oksigen dan
nitrogen dalam bentuk cair.

Pada tahun 1902, ketika James Dewar ingin memberikan susu pada anaknya. Ia mengalami suatu
problematika dimana susu hangat yang beliau simpan, cepat sekali mengalami penurunan suhu.
Beliau berpikir mengenai suatu alat yang dapat digunakan untuk mempertahankan suhu hangat
dalam suatu minuman tanpa melibatkan suatu energi apapun. Baik panas maupun listrik.

Akhirnya beliau berhasil menciptakan sebuah wadah yang bernama Bejana Dewar. Sebuah
wadah cikal bakal termos.
Skema Desain Termos
Bagaimana beliau membuatnya adalah dengan menciptakan botol vacuum. Termos terdidi dari
dua lapisan. Lapisan dalam dan lapisan luar. Lapisan dalam dilapisi dengan material perak atau
kaca agar dapat mempertahankan panas. Itulah sebabnya mengapa sewaktu kalian melihat bagian
dalam termos akan terlihat material berkilau seperti kaca.

Antara lapisan dalam dan lapisan luar, terdapat sebuah ruangan kosong dan dalam kondisi
vacuum. Yaitu kondisi dimana udara tidak dapat masuk dan keluar. Akibat dari adanya ruangan
hampa seperti inilah yang dapat mencegah dan mengurangi perambatan kalor/suhu panas dari air
keluar dinding. Sehingga kondisi suhu pada air dapat dipertahankan selama beberapa hari.
Dengan kata lain radiasi panas yang dipancarkan oleh air dapat dicegah. Itulah sebabnya
mengapa jika kalian menyentuh dinding termos yang berisi air panas tidak terasa panas. Berbeda
jika halnya ketika kalian menyentuh dinding gelas yang berisi air panas akan terasa panas.

Begitulah prinsip kerja dari termos. Hebat bukan idenya Bapak James Dewar...?? Terimakasih
telah membaca
Saat hendak memulai berkebun hidroponik (hydroponic gardening), salah satu hal paling penting
yang harus dilakukan adalah memilih tipe lampu tumbuh (grow light) yang dibutuhkan.

Anda dapat memilih lampu tumbuh LED, HID, Metal Halide, neon, lampu natrium, dan banyak
lagi.

Banyak orang yang telah berkebun di dalam ruangan selama bertahun-tahun menggunakan
lampu intensitas tinggi (HID: high-intensity light) dan tidak memiliki keinginan untuk beralih ke
LED.

Tapi bagi pemula, lampu tumbuh LED akan menjadi salah satu pilihan paling mudah dan
ekonomis.

Lampu LED ideal digunakan untuk tanaman yang baru tumbuh. Lampu yang memiliki spektrum
warna biru merupakan pilihan sempurna untuk digunakan pada tanaman yang masih dalam fase
pertumbuhan.

Spektrum warna yang berbeda dapat dipilih tergantung dari fase tumbuh, jenis tanaman, dan
berbagai faktor lainnya.

Tidak semua jenis lampu memiliki spektrum warna berbeda seperti yang dimiliki lampu LED.
Lampu LED menyediakan fleksibilitas pilihan spektrum yang amat cocok bagi pemula.

LED tidak menyebabkan suhu ruangan menjadi terlalu panas. Hal ini tentu bagus bagi kesehatan
tanaman.

Kelebihan ini tidak dimiliki oleh lampu HID, misalnya. Lampu HID dapat membuat kering
udara dan tanah di sekitar tanaman karena panas yang mereka hasilkan.

Akibat hal ini, diperlukan kerja tambahan untuk menjaga udara tetap lembab dan tidak terlalu
kering.

Lampu tumbuh LED juga menghabiskan biaya lebih rendah dibanding jenis lampu lainnya. Ini
disebabkan LED memerlukan energi lebih sedikit dibanding lampu pijar atau neon.
Karena menggunakan energi yang lebih sedikit, lampu LED juga berumur lebih lama sehingga
mengurangi biaya penggantian.

Hal penting sebelum menggunakan lampu LED adalah memastikan spektrum cahaya yang
dibutuhkan sesuai fase dan jenis tumbuhan.

Salah memilih jenis spektrum bisa menyebabkan tanaman tumbuh tidak sehat bahkan mati.[]

PERPINDAHAN KALOR
a. Perpindahan Kalor

Dalam kehidupan sehari-hari perpindahan kalor sangat diperlukan, namun dalam hal tertentu kita
justru memerlukan alat yang dapat memcegah perpindahan kalor. Disaat kita memasak air, sudah
pasti kita memerlukan perpindahan kalor dari api ke panci sehingga dapat memanaskan air daalm
panci tersebut. Sebaliknya, untuk dapat mempertahankan panas air, kita memerlukan alat yang
bisa mencegah perpindahan kalor dari air ke udara, yaitu termos.

Secara alamiah, kalor selalu berpindah dari tempat atau benda yang bersuhu lebih tinggi ke
tempat atau benda yang bersuhu lebih rendah. Kalor tidak pernah berpindah dalam arah
sebaliknya dengan sendirinya atau secara spontan. Kalor dapat berpindah dari tempat atau benda
yang bersuhu lebih rendah ke tempat atau benda yang bersuhu lebih tinggi jika menggunakan
alat tertentu, misalnya lemari es (refrigerator). Dengan bantuan freon, sebuah lemari es dapat
memindahkan kalor dari benda yang bersuhu lebih rendah, seperti daging, buah-buahan, sayuran
dan air ke benda yang bersuhu lebih tinggi, yaitu udara. Perpindahan kalor dapat terjadi dengan
tiga cara, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.

Kalor berpindah dari bena yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Jika kita
memegang es, maka panas dari tangan akan berpindah ke es, sehingga es mencair.
Salah satu cara perpindahan kalor adalah kondoksi. Konduksi merupakan perpindahan kalor
melalui bahan dengan kontak langsung. Kalor dipindahkan ketika partikel-partikel bahan
bergerak dengan kecepatan yang berbeda. Ketika partikel yang bergerak cepat bertumbuhkan
dengan partikel-partikel yang bergeraka lambat, maka akan terjadi perpindahan kalor dari
partikel yang bergerak cepat ke partikel yang bergerak lambat.

Konduksi kalor dapat terjadi pada zat padat, cair dan gas, tetapi zat padat lebih baik dalam
mengkonduksi kalor dari pada zat cair dan gas. Meskipun demikian zat padat mempunyai
kemampuan yang berbeda dalam mengkonduksi kalor. Logam mempunyai elektron bebas yang
dapat bergerak bebas, yang dapat memindahkan energi kinetik ke partikel tetangganya. Perak
tembaga dan aluminium merupakan konduktor panas yang baik, sedangkan kayu, plastik, kaca
dan serat gelas merupakan konduktor kalor yang buruk.

A.1 Konduksi pada Zat Padat


Konduksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai perpindahan partikel
penyusummya.
Perpindahan kalor secara konduksi berlangsung pada benda padat. Misalnya, jika kamu
memegang penggaris besi yang salah satu ujungnya dipanaskan, maka ujung penggaris besi yang
kamu pegang lama-kelamaan terasa panas(gambar a). Ini berarti kalor berpindah melalui
penggaris besi dari ujung yang panas ke ujung yang dingin. Selama perpindahan kalor terjadi,
tidak ada partikel besi yang ikut berpindah. Api mula-mula memberikan energi panas kepada
bagian penggaris besi yang terkena api sehingga partikel-partikel besi pada bagian itu bergetar
dengan hebat dan membentur partikel lain di sekitarnya. Tumbukan antar partikel terus berlanjut
ke seluruh bagian penggaris besi. Tumbukan itu menghasilkan energi panas yang kamu rasakan
pada bagian penggaris besi yang kamu pegang.

(gambar a)
Hantaran kalor hanya terjadi jika ada perbedaan suhu. Kecepatan aliran kalor melalui benda
tersebut sebanding dengan perbedaan suhu antara ujung-ujungnya bergantug pada ukuran benda
dan jenis benda. Secara kuantitatif aliran kalor melalui uniform dinyatakan oleh persamaan

Dengan
A= luas penampang lintang, l= jarak antara kedua ujung yang mempunyai suhu T1 dan T2, k =
konstanta pembanding yang disebut konduktivitas termal
Pada umumnya logam merupakan penghantar kalor yang baik, seperti terlihat pada tabel berikut:

Nilai konduktivitas termal beberapa zat


Bahan Konduktivitas panas
J/s m K
Perak 420
Tembaga 380
Aluminium 200
Baja 40
Batu bara 0,84
Air 0,56
Asbes 0,16
Kayu 0,08-0,16
Udara 0,023
Bahan yang memiliki nilai konduktivitas panas rendah menunjukkan hantaran kalornya rendah,
dengan kata lain bahan tersebut merupakan isolator kalor.

Contoh soal
Hitung kecepatan aliran kalor melalui jendela kaca dengan luas kaca 2,0 m x 1,5 m dan tebal 3,2
mm, jika temperatur pada permukaan dalam dan luar 15,0*C dan 14,0*C. Nilai konstanta
pembanding (k = 0,884 J/s K)
Diketahui:

dinyatakan Q = ?
jawab:

A.2 Konveksi pada Zat Cair dan Gas

Konveksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat yang disertai perpindahan partikel zat
tersebut.
Perpindahan kalor secara konveksi dapat terjadi bila suatu zat mengalami pemanasan.
Pemanasan pada zat menyebabkan perbedaan massa jenis antara bagian zat yang panas dan
bagian zat yang dingin. Bagian zat yang panas mengalami pemuaian sehingga memiliki massa
jenis lebih kecil dibandingkan bagian zat yang dingin. Perpindahan kalor secara konveksi dapat
terjadi pada zat cair dan gas. Laju aliran kalor

Ketika sebuah benda panas memindahkan kalor ke fluida sekitarnya secara konveksi adalah
sebanding dengan luas permukaan A yang bersentuhan dengan fluida dan beda suhu T antara
benda dan fluida secara matematis dinyatakan oleh persamaan

Dengan h adalah koefisien konveksi yang besarnya bergantung pada bentuk dan kedudukan
permukaan. Nilai h diperoleh dari percobaan.

Contoh soal
Permukaan dalam suatu dinding rumah dijaga bersuhu tetap 30*C pada saat udara luar 20*C.
Berapa banyak kalor yang hilang karena konveksi alami pada dinding berukuran 8,00 m x 4,00
m selama sehari. Di anggap koefisien kinveksi rata-rata 3,5 J/s m*2 K.
Diketahui :
Ditanyakan: Q ?
Jawab:

a. Konveksi dalam Zat Cair


Contoh dari konveksi dalam zat cair antara lain, pemanasan air dalam tabung bagian bawah
menyebabkan air di tempat itu menjadi lebih panas dibandingkan air pada tabung bagian atas.
Air yag lenih besar memiliki volume yang lebih besar akibat mengalami pemuaian sehingga air
itu memiliki massa jenis yang lebih kecil. Air yang dingin pada tabung bagian atas berpindah ke
tabung bagian bawah karena memiliki massa jenis yang lebih besar. Sebaliknya, air panas pada
tabung bagian bawah akan naik ke atas.
Contoh lain peristiwa konveksi zat cair misalnya pemanasan air dalam ketel sebagian terjadi
karena konduksi melalui dinding ketel, sebagian lagi karena konveksi yang dialami air itu
sendiri.

b. Konveksi dalam Gas


Zat cair dan gas berbeda dengan zat padat. Zat cair dan gas dapat mengalir. Partikel-partikel zat
yang dapat mengalir disebut zat alir. Kalor dipindahkan oleh zat cair dan gas secara konveksi.
Konveksi merupakan perpindahan kalor oleh partikel-partikel yang bergerak. Bagaimana
perbedaan perpindahan kalor secara knduksi dan konveksi? Pada perpindahan kalor secara
konduksi, kalor dipindahkan oleh partikel yang satu ke partikel yang lain, tetapi partikel-partikel
tersebut tidak ikut berpindah. Sedangkan konveksi merupakan perpindahan kalor oleh partikel-
partikel yang bergerak dari tempat satu ke tempat lain, dan partikel-partikel tersebut ikut pindah.
Ketika kalor ditambahkan ke dalam zat cair, padat dan gas partikel-partikelnya mulai bergerak
cepat. Tetapi, partikel-partikel zat cair dan gas lebih bebas bergerak dibandingkan partikel-
partikel zat padat. Selanjutnya, partikel-partikel tersebut bergerak cepat dan terlepas, sehingga
dikatakan zat alir (cair dan gas) memuai. Contoh pemuaian adalah pemuaian udara dalam balon
sehingga balon mengembang.

Peristiwa konveksi lebih cepat terjadi dalam gas dibandingkan dalam zat cair. Dengan demikian,
konveksi pada udara lebih cepat terjadi daripada konveksi pada air. Hal ini disebabkan gas
mengalami pemuaian yang lebih besar apabila dipanaskan. Walaupun gas termasuk penghantar/
konduktor kalor yang buruk, tetapi gas masih dapat menghantarkan kalor secara konveksi.
Konveksi udara bisa dijumpai pada angin laut, angin darat, cerobong asap pabrik, dan ventilasi.

1. Angin laut adalah angin yang bergerak dari laut ke darat. Angin laut terjadi pada siang hari. Pada
siang hari, udara di atas daratan lebih cepat panas daripada di atas lautan. Akibatnya, massa jenis
udara di atas daratan menjadi lebih kecil dibandingkan udara di atas lautan. Udara di atas daratan
naik digantikan udara di atas laut. Akhirnya udara mengalir dari laut ke darat.

2. Angin darat adalah angin yang bergerak dari darat menuju laut. Angin darat terjadi pada malam
hari. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, pada siang hari, udara di atas daratan lebih panas
daripada di atas lautan. Namun, karena air laut lebih sulit melepaskan panas yang diterima
dibandingkan daratan, maka pada malam hari udara di atas lautan lebih panas. Akibatnya, udara
di atas daratan mengalir ke laut.

A.3 Radiasi

Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara.


Perpindahan panas secara radiasi hanya terjadi dalam gas dan ruang hampa udara. Jika kita
berdiri di dekat api unggun, perapian, tungku pemanas, dan semacamnya, maka kita akan
mrasakan panas. Panas yang kita rasakan tidak dihantarkan melalui udara karena udara termasuk
konduktor kalor yang buruk. Panas tersebut juga tidak dipindahkan secara konveksi karena udara
yang panas akan mengalir ke atas, bukan ke samping. Demikian pula panas sinar matahari tidak
dapat mencapai permukaan bumi secara konduksi ataupun konveksi.
Perpindahan panas matahari hanya terjadi dengan cara radiasi. Perpindahan panas dengan cara
radiasi bisa melalui ruang hampa udara, artinya berlangsung tanpa perlu zat perantara. Pancaran
kalor radiasi ini berupa pancaran gelombang elektromagnetik. Perpindahan kalor secara radiasi
ini dapat dihalangi oleh tabir. Misalnya, ketika tubuh kita terpapar terik sinar matahari kita
berusaha menghalangi oaoaran radiasinya dengan payung atau topi.

Bagaimana cara mengetahui daya pancar kalor suatu benda? Daya pancar kalor suatu benda
dapat diketahui dengan alat yang disebut termoskop. Dengan alat ini dapat dibuktikan bahwa
benda yang permukaannya hitam memancarkan dan menyerap kalor radiasi lebih baik daripada
benda yang permukaannyaputih mengkilap. Permukaan hitam dan kusam merupakan penyerap
dan pemancar kalor radiasi yang baik. Itulah sebabnya pada siang hari yang terik sebaiknya kita
tidak memakai pakaian berwarna gelap karena warna gelap menyerap kalor lebih banyak
sehingga tubuh kita kepanasan. Sebaliknya, permukaan yang putih dan mengkilap merupakan
penyerap dan pemancar kalor radiasi yang buruk sehingga pada siang hari yang panas lebih
nyaman jika kita mengenakan pakaian berwarna terang, misalnya warna putih.

Energi radiasi yang dipancarkan oleh suatu permukaan per satuan waktu luas, bergantung pada
sifat permukaan serta suhunya. Pada suhu rendah radiasi yang dipancarkan kecil.
Kecepatan sebuah benda meradiasikan energi sebanding dengan perangkat empat suju Kelvin T .
Kecepatan radiasinya juga sebanding dengan luas A dari benda yang memancarkannya. Secara
matematis ditulis:

Persamaan di atas disebut persamaan Stefan-Boltzmann. Untuk permukaan benda jhitam


sempurna, banyak kalor yang dipancarkan adalah

Benda hitam sempurna adalah benda yang dapat memacarkan atau menyerap kalor secara
sempurna. Akan tetapi dalam kenyataannya tidak ada benda hitam sempurna. Oleh karena itu,
persamaan radiasi dapat ditulis:

Dengan
E = laju pancaran kalor tiap satuan luas
Q = kalor yang dipancarkan
t = waktu (lama pancaran)
T = suhu mutlak
= konstanta Stefan-Boltzman
e= emisivitas, merupakan bilangan yang menyatakan karakteristik materi memiliki nilai 0 sampai 1.
Permukaan yang sangat hitam mempunyai e mendekati 1, sementara permukaan yang mengkilat
mempunyai e mendekati 0. Jika nilai e=0, benda tidak dapat memancarkan atau menyerap kalor
sama sekali. Permukaan mengkilat memncarkan radiasi yang lebih kecil, tetapi juga menyerap
sedikit radiasi yang mengenainya (sebagian besar dipantulkan). Benda hitam dan yang sangat
gelap menyerap hampir seluruh radiasi yang menimpanya. Maka dapat kita katakan bahwa
penyerap yang baik juga merupakan pemancar yang baik.

Apabila sebuah benda dengan emisivitas e dan luas A berada pada temperatur T1 dan benda
tersebut dikelilingi oleh lingkungan yang bertemperatur T2 dan emisivitas tinggi, kecepatan
radiasi energi oleh sekitarnya sebanding dengan suhu pertama dan kecepatan total aliran kalor
radiasi dari benda dinyatakan oleh persamaan

Dengan: A = luas permukaan, e = emisivitas benda pada suhu T1, T2 = suhu sekelilingnya.
Karena kedua benda dan sekelilingnya meradiasikan energi, ada transfer energi total dari satu
benda ke benda yang lainnya kecuali keduanya mempunyai suhu sama.
Dari persamaan di atas jika T1 lebih besar dari T2 (dari benda ke sekelilingnya atau
lingkungannya), maka benda menjadi dingin. Sebaliknya yang akan terjadi jika T1 lebih keil dari
T2.
Pemanasan benda dengan radiasi Matahari tidak dapat dihitung dengan rumus di atas, tetapi
dihitung dengan menggunakan fakta bahwa sekitar 1350 j energi Matahari menimpa Bumi per
detik per meter persegi luas yang membentuk sudut siku-siku terhadap berkas sinar Matahari.
Angka 1350W/m*2 disebut konstanta Matahari, atmosfer menyerap 70% energi ini sebelum
sampai ke permukaan Bumi, saat udara sangat cerah bisa mencapai 1000 W/m*2.
Sebuah benda yan emisivitasnya e dengan luas permukaan A yang menghadap Matahari
menyerap kalor dengan kecepatan:

Di mana adalah sudu antara berkas sinar Matahari dan garis yang tegak lurus permukaan.
Untuk itulah mka radiasi Matahari lebih banyak memanasi Bumi pada waktu tengah hari, di
mana posisi Matahari persis di atas kepala kita.

Contoh soal
Sebuah benda hitam sempurna mempunyai suhu 27*C. Jika luas permukaanya 3 m*2 berapakah
kalor yang dipancarkan selama sat menit?
Diketahui T = 27* C = 300 K
A = 3 m*2
t = 1 menit = 60 sekon
Ditanyakan Q = ?
Jawab:

b. Konduktor DAn isolator


Di alam ini terdapat benda-benda yang sangat baik dalam menghantarkan kalor, ada pula yang
buruk dalam menghantarkan kalor. Daya hantar kalor suatu zat adalah kemampuan zat itu untuk
menghantarkan kalor. Zat yang berdaya hantar kalor tinggi lebih mudah menghantarkan panas.
Berdasarkan daya hantar kalornya, zat dibedakan menjadi dua, yaitu konduktor dan isolator.

Konduktor
Konduntor panas adalah benda-benda yang baik dalam menghantarkan kalor. Contoh bahan
konduktor panas antara lain tembaga, aluminium, besi dan silikon.
Contoh pemanfaatan sifat konduktor dalam kehidupan sehari-hari:
a) Konduktor yang baik seperti aluminium, tembaga, dan besi digunakan untuk membuat perabot
dapur (seperti panci, penggorengan, ceret, dll), setrika dan radiator. Pada alat-alat ini kalor
dipindahkan dengan cepat.
b) Solder dibuat dari bahan tembaga atau aluminium dengan maksud agar saat diberi kalor , kalor
tersebut berpindah dengan cepat sehingga timah solder segera meleleh dan tidak perlu menunggu
lama untuk mendapatkan panas ke batang timah.
c) Alat pemanggang roti dan tempat pembakar sate terbuat dari bahan tembaga atau aluminium.

Isolator
Isolator (penyekat) panas adalah benda-benda yang tidak baik dalam mengahantarkan kalor.
Contoh isolator adalah plastik, karet, gelas, air, wol, udara dan gabus.
Contoh pemanfaatan bahan isolator antara lain:
a) Tangkai pegangan pada peralatan memasak atau pegangan setrika dibuat dari kayu atau plastik
yag sukar menghantarkan kalor. Dengan demikian, pegangan itu tidak terasa panas ketika
dipegang.
b) Penutup poci teh diisi dengan kapuk atau karet busa guna menahan kalor dari luar poci.
c) Saat kita tidur di lantai beralaskan tikar atau permadani, kalor dari tubuh kita tertahan oleh
rongga-rongga udara pada tikar atau permadani sehungga kita tidak merasa dingin.
d) Hewan-hewan di daerah dingin mempunyai bulu tebal yang mengandung banyak rongga udara
di dalamnya sehingga tubuh hewan itu tetap hangat.

c. Penerapan konsep perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari


Banyak peristiwa dan peralatan sehari-hari yang memanfaatkan konsep perpindahan kalor
misalnya sepeti diuraikan berikut ini.
1) Termos merupakan peralatan rumah tangga yang dapat mencegah perpindahan kalor secara
konduksi, konveksi, maupun radiasi. Termos mempunyai dinding rangkap yang berlapis perak di
bagian dalamnya. Ruang antara kedua dinding tersebut merupakan daerah hampa udara. Es di
dalam termos dapat bertahan lama karena tidak memperoleh kalor dari luar. Begitu pula
minuman yang panas akan tetap panas dalam waktu yang lama karena kalor sulit keluar dari
termos. Perpindahan kalor secara konduksi tidak mungkin terjadi di dalam termos sebab di dalam
termos terdapat kaca yang sukar menghantarkan kalor. Perpindahan kalor secara konduksi dan
konveksi terhambat oleh ruang hampa udara. Perpindahan kalor secara radiasi juga tidak dapat
terjadi karena hampir seluruh kalor dipantulkan kembali oleh permukaan yang mengkilap.

2) Setrika memindahkan kalor ke pakaian yang disetrika secara konduksi. Setrika listrik terbuat
dari logam. Gagang setrika terbuat dari kayu, plastik atau ebonit sehingga sukar menghantarkan
panas. Pada bagian dalam setrika terdapat elemen pemanas. Elemen pemanas terbuat dari kawat
yang dililitkan pada lempeng mika. Kawat ini merupakan kawat halus yang terbuat dari bahan
nikelin, konstantan, atau nikrom. Panas yang dihasilkan setrika listrik dipindahkan ke pakaian
dengan cara konduksi.

3) Pada waktu hari panas, benda-benda yang terbuat dari logam terasa lebih panas jika
dibandingkan dengan benda-benda yang terbuat bukan dari logam, dalam hal ini terjadi aliran
kalor ke tangan kita. Karena logam merupakan konduktor panas yang baik, maka kalor juga
mengalir dari bagian-bagian yang tidak disentuh. Jadi, kalor yang sampai ke tangan kita cukup
banyak sehingga terasa panas. Tetapi kalau yang disentuh itu bukan logam, kalor yang mengalir
ke tangan kita hanya dari bagian-bagian yang disentuh saja sehingga terasa tidak sepanas logam.

4) Pada waktu hari dingin, benda-benda yang terbuat dari logam terasa lebih dingin daripada
benda bukan logam, padahal jika diukur suhunya ternyata sama. Ini karena saat logam itu kita
sentuh, kalor mengalir dari tangan kita ke logam. Logam segera menyebarkan kalor itu ke
seluruh bagiannya sehingga lebih banyak lagi kalor dari tangan kita yang mengalir ke logam.
Karena itulah tangan kita merasakan dingin. Tetapi, jika kita sentuh benda bukan logam, maka
kalor yang berpindah dari tangan kita ke benda akan memanaskan bagian bagian benda yang kita
sentuh saja, kalor tersebut tidak menyebar. Segera suhu benda yang kita sentuh akan sama
dengan suhu badan kita sehingga tangan kita merasa tidak begitu dingin.
5) Pada tungku-tungku pemanas yang menggunakan kayu bakar selalu dibuat cerobong yang
tinggi. Selain untuk mengeluarkan asap, cerobong itu berfungsi juga untuk mengalirkan udara.
Karena pembakaran di bawah cerobong maka udara di dalamnya menjadi panas dan memuai.
Pemuaian menyebabkan massa jenis udara menjadi kecil sehingga udara naik ke atas. Udara
yang di panaskan di bagian bawah mudah naik ke atas melalui cerobong. Selanjutnya, bagian
atas cerobong menjadi hangat kembali sehingga udara panas dari bawah lebih mudah untuk naik
ke bagian atas cerobong. Dengan demikian, udara lebih cepat mengalir dalam cerobong dan
udara yang masuk ke cerobong bagian bawah juga menjadi lebih cepat.

Tanaman tomat (Lycopersicum esculemum Mill) merupakan komoditas pertanian


yang memiliki nilai jual yang cukup tinggi sehingga untuk meningkatkan produksi
dan kualitas panen, petani semakin banyak yang melakukan budidaya tomat secara
hidroponik. Pada sistem hidroponik, air dan nutrisi merupakan satu-satunya sumber
makanan bagi tanaman, karena dalam sistem ini tidak digunakan tanah sebagai
media tanam (soilless). Untuk daerah tropis seperti indonesia. suhu udara sering
menjadi kendala produksi. Peningkatan suhu udara didalam greenhouse juga dapat
meningkatkan suhu larutan nutrisi sehingga akan mengurangi kemampuan
tanaman dalam menyerap nurrisi. Untuk itu, telah dikembangkan konsep zone
cooling dimana merupakan suatu cara untuk mendinginkan suhu pada daerah yang
terbatas yaitu pada daerah perakaran. Penurunan suhu pada daerah perakaran
dapat dilakukan dengan cara mendinginkan larutan nutrisi yang akan dialirkan ke
tanaman. Makalah ini menjelaskan pemodelan pindah panas pada pendinginan
siang malam larutan nutrisi. Model matematika yang digunakan didasarkan atas
prinsip pindah panas dan Keseimbangan termal pada sistem siklus aliran larutan
nutrisi. Perpindahan panas yang diperhitungkan hanya melalui proses konduksi dan
konveksi. Suhu larutan nutrisi di tangki dan bedeng berada pada keadaan unsteady
state, yang berarti perubahan suhu yang terjadi bergantung pada waktu. Analisis
keseimbangan termal dan pindah panas terhadap model yang dikembangkan
diselesaikan dengan metode numerik beda hingga Euler (nite difference method).
Hasil validasi model diperoleh nilai koesien determinasi (R2) pada tangki larutan
nutrisi sebesar 0.748 dan pada bedeng tanaman sebcsar 0.733.

Yuk, Kenali Material Bathtub!


Rooang.com | Pulang kerja, badan capek. Berendam di bathtub sungguh bisa bikin rileks. Penat
pun pudar. Nah, Anda berniat pasang bathtub atau mengganti model yang lama? Coba
pertimbangkan beberapa pertanyaan ini. Seberapa sering Anda akan memakai bathtub? Di mana
Anda akan meletakkannya? Seberapa luas ruang yang tersedia? Bagaimana desain atau style
yang cocok untuk kamar mandi Anda? Apa warna dan bahan yang oke?

Khusus untuk memilih bahan bathtub, Anda perlu ajukan pertanyaan: seberapa sering Anda akan
memakainya dan bagaimana preferensi gaya personal Anda? Beberapa material di bawah ini
lazim digunakan untuk bathtub dengan berbagai kelebihannya.
Akrilik
Lembaran akrilik yang dipanaskan, dibentuk dalam cetakan, dan diperkuat dengan fiberglass.
Biasanya diberi penguat berupa kayu atau logam. Bathtub berbahan akrilik ini menawarkan
berbagai pilihan gaya dan bentuk, warnanya awet, tahan benturan, mudah gores, ringan, tahan
panas jika posisinya terisolasi, dan relatif lebih murah. Harganya Rp1,5 juta Rp7 juta.
Cast Polymer
Dengan warna yang padat khas bahan polimer, bathtub ini mirip onyx atau granit. Meski
tampilannya seperti batu, namun lebih fleksibel ala bahan sintetis. Selain tebal, bahan ini juga
mempertahankan panas dengan baik, cocok jika Anda ingin berendam air hangat. Namun, jika
dibandingkan dengan akrilik, bahan cast polymer yang berlapis gel ini kurang tahan lama.
Kisaran harganya Rp6 juta Rp12 juta.
Cultured Marble
Ini bahan yang dibuat secara manual (tangan manusia) yang terdiri dari batu kapur yang
dihancurkan, dicampur dengan resin poliester, serta dengan finishing lapisan gel. Kelebihan
bahan ini adalah pilihan warna dan pola yang beragam, serta lebih ramping dan stylish.
Kekurangannya, yakni: sedikit rapuh, mudah tergores, membutuhkan perawatan lebih, serta lebih
mahal. Harganya di kisaran Rp2 juta Rp12 juta.
Enameled Cast Iron
Besi cor dibentuk menjadi bentuk bathtub dan di-finishing dengan enamel. Umumnya lebih tebal
dari bahan lainnya. Kelebihannya, antara lain: tahan lama dan padat; tersedia dalam berbagai
warna; mempertahankan panas dengan baik; keras; dan berat. Harganya kisaran Rp4 juta Rp12
juta.
Enameled Steel

Bathtub jenis ini terbuat dari bahan yang mirip besi cor yang diproduksi dengan menyemprotkan
enamel pada baja cetak. Lalu, tub ini pun dipanaskan dalam suhu tinggi. Harganya memang lebih
murah dari cast iron, namun pilihan warnanya lebih sedikit dan akan terdengar bising saat kran
airnya dibuka. Harganya rata-rata di atas Rp15 juta.
Fiberglass
Untuk finishing material ini, digunakan poliester gel. Penguat berupa kayu dan logam pun kerap
ditambahkan. Kelebihannya adalah ekonomis (harga paling murah), pilihan gaya dan bentuk
yang beragam, tahan karat, ringan, namun tidak bisa mempertahankan panas dengan baik.
Harganya Rp1 jutaan.
Solid Surface
Bahan bathtub yang satu ini dibuat dari akrilik dan atau resin poliester yang kemudian
dipanggang jadi lembaran-lembaran. Resin akan membuat bahan ini lebih fleksibel, sementara
poliester membuatnya menghasilkan warna-warna yang dramatis. Tak heran jika bahan ini tetap
awet warna dan teksturnya, mampu mempertahankan panas dengan baik, tersedia dalam aneka
warna, serta antinoda. Rentang harganya Rp 6,7 juta Rp18 juta.

Bertani dalam rumah kaca atau green house sudah diadopsi para petani, terutama agribisnis
sayuran dan tanaman hias. Meski demikian, perubahan cuaca yang dihadapi membuat hasil
panen tidak maksimal sehingga pertanian dengan cara ini menjadi mahal.

Rumah kaca atau green house merupakan bangunan yang terbuat dari bahan kaca atau plastik
tebal yang menutupi seluruh permukaan bangunan, baik atap atau dindingnya. Di dalamnya
dilengkapi pengatur suhu dan distribusi air.

Pertanian dalam ruangan tertutup semacam itu memang memudahkan petani mengontrol
lingkungan, tetapi biaya yang dikeluarkan sangat mahal karena adanya biaya membangun rumah
kaca dan biaya operasional.

Salah satu metode pertanian yang kini sedang dikembangkan oleh Panasonic Eco Solutions
adalah rumah kaca hidroponik. Menurut Shingo Nagatomo, Senior Coordinator Agri Engineering
Project Panasonic, rumah kaca hidroponik pada dasarnya menggabungkan antara pertanian
tradisional dengan pertanian rumah kaca.

"Kami mengembangkan sistem rumah kaca yang sangat terkontrol, mulai dari pencahayaan,
pengaturan kelembaban, sampai pengairan," katanya saat ditemui di laboratorium pengembangan
rumah kaca di Osaka, Jepang, Jumat (28/11/14).

Bahan-bahan yang dipakai untuk bangunan rumah kaca ini sama seperti pada rumah kaca
konvensional. Salah satu hal yang membedakan rumah kaca hidroponik ini adalah tersedianya
dua sensor, satu di dalam dan satu di luar rumah kaca untuk menyediakan lingkungan yang
optimal bagi tanaman.

"Sensor di luar bisa mengecek suhu dan kelembaban udara. Berdasarkan informasi tersebut
sistem secara otomatis akan mengatur berapa banyak air yang harus disemprot, atau perlu
tidaknya tirai atap ditutup," kata Nagatomo.

Pada sistem pencahayaan, misalnya pada pagi hari saat cahaya matahari dari arah timur lebih
terang, maka bagian atap akan ditutup untuk mengurangi pancaran cahaya. Sementara itu di
musim panas, tirai akan memberikan efek bayangan sehingga tanaman lebih kuat. Pada rumah
kaca konvensional, Nagatomo menilai energi yang terpakai cenderung boros.

"Normalnya rumah kaca akan mengendalikan kelembaban dan suhu, tapi banyak energi jadi
terpakai. Dengan cara baru ini, pengaturan dan penggunaan air akan disesuaikan dengan tahap
pertumbuhan tanaman, sehingga lebih hemat energi," katanya.

Sistem yang serba otomatis tersebut juga akan membuat jumlah tenaga kerja bisa dihemat dan
jam kerja yang dihabiskan di satu rumah kaca lebih sedikit. Rumah kaca hidroponik tersebut
sejauh ini sudah diuji coba untuk menanam bayam.

"Dengan kondisi lingkungan di Osaka, kami bisa memanen bayam 8 kali dalam setahun, dua kali
lipat dari pertanian tradisional," ujarnya.

Selain bayam, saat ini juga sedang diuji coba penanaman stroberi, tomat, dan beberapa tanaman
herbal dari Jepang. Sistem pertanian tersebut pertama kali diluncurkan pada April 2014 dan akan
dipasarkan secara bertahap.

Untuk pembangunan rumah kaca dengan plastik seluas 50 meter persegi, dibutuhkan biaya
sekitar 55 juta rupiah, dengan biaya operasional listrik pertahun mencapai sekitar 85 juta rupiah.

"Tentu saja tidak bisa dibandingkan secara langsung dengan pertanian tradisional karena ada
biaya pembangunan rumah kaca dan juga biaya listrik. Namun pertanian tradisional juga butuh
biaya yang tidak sedikit untuk tenaga kerja," katanya.

Ia menambahkan, salah satu keunggulan sistem pertanian green house adalah tanaman bisa terus
ditaman secara berkesinambungan sepanjang tahun.

"Kami juga memilih bayam karena para petani di sini mengeluh sulit menanam bayam di musim
panas," katanya.
Hidroponik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pertanian

Umum

Agribisnis

Agroindustri
Agronomi

Ilmu pertanian

Jelajah bebas

Kebijakan pertanian

Lahan usaha tani

Mekanisasi pertanian

Menteri Pertanian

Perguruan tinggi pertanian

Perguruan tinggi pertanian di Indonesia

Permakultur

Pertanian bebas ternak

Pertanian berkelanjutan

Pertanian ekstensif

Pertanian intensif

Pertanian organik

Pertanian urban

Peternakan

Peternakan pabrik

Wanatani

Sejarah
Sejarah pertanian

Sejarah pertanian organik

Revolusi pertanian Arab

Revolusi pertanian Inggris

Revolusi hijau

Revolusi neolitik

Tipe

Akuakultur

Akuaponik

Hewan ternak

Hidroponik

Penggembalaan hewan

Perkebunan

Peternakan babi

Peternakan domba

Peternakan susu

Peternakan unggas

Peladangan

Portal:Pertanian
l

Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah
dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada
hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah. Hidroponik
menggunakan air yang lebih efisien, jadi cocok diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan
air yang terbatas.

Daftar isi

1 Etimologi

2 Metode dasar

3 Sejarah

4 Awal mula

o 4.1 Budidaya tanpa tanah

5 Macam-macam hidroponik

o 5.1 Static solution culture

o 5.2 Aeroponik

6 Media tanam

7 Keuntungan teknik hidroponik

8 Lihat juga

9 Referensi

10 Bacaan lebih Lanjut

Etimologi
Hidroponik (Inggris: hydroponic) berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan
ponos yang artinya daya. Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanaman
tanpa tanah. Jadi hidroponik berarti budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa
menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilless.

Metode dasar
Dalam kajian bahasa, hidroponik berasal dari kata hydro yang berarti air dan ponos yang berarti
kerja. Jadi, hidroponik memiliki pengertian secara bebas teknik bercocok tanam dengan
menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman, atau dalam pengertian sehari-hari
bercocok tanam tanpa tanah. Dari pengertian ini terlihat bahwa munculnya teknik bertanam
secara hidroponik diawali oleh semakin tingginya perhatian manusia akan pentingnya kebutuhan
pupuk bagi tanaman.

Di mana pun tumbuhnya sebuah tanaman akan tetap dapat tumbuh dengan baik apabila nutrisi
(unsur hara) yang dibutuhkan selalu tercukupi. Dalam konteks ini fungsi dari tanah adalah untuk
penyangga tanaman dan air yang ada merupakan pelarut nutrisi, untuk kemudian bisa diserap
tanaman. Pola pikir inilah yang akhirnya melahirkan teknik bertanam dengan hidroponik, di
mana yang ditekankan adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi.

Sejarah
Pada mulanya, kegiatan membudidayakan tanaman yang daratan tanpa tanah ditulis pada buku
Sylva Sylvarum oleh Francis Bacon dibuat pada tahun 1627, dicetak setahun setelah
kematiannya. Teknik budidaya pada air menjadi penelitian yang populer setelah itu. Pada tahun
1699, John Woodward menerbitkan percobaan budidaya air dengan spearmint. Ia menemukan
bahwa tanaman dalam sumber-sumber air yang kurang murni tumbuh lebih baik dari tanaman
dengan air murni.

Pada tahun 1842 telah disusun daftar sembilan elemen diyakini penting untuk pertumbuhan
tanaman, dan penemuan dari ahli botani Jerman Julius von Sachs dan Wilhelm Knop, pada
tahun-tahun 1859-1865, memicu pengembangan teknik budidaya tanpa tanah.[1] Pertumbuhan
tanaman darat tanpa tanah dengan larutan yang menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi
mineral bagi tanaman. Dengan cepat menjadi standar penelitian dan teknik pembelajaran, dan
masih banyak digunakan saat ini. Sekarang, Solution culture dianggap sebagai jenis hidroponik
tanpa media tanam inert, yang merupakan media tanam yang tidak menyediakan unsur hara.

Pada tahun 1929, William Frederick Gericke dari Universitas California di Berkeley mulai
mempromosikan secara terbuka tentang Solution culture yang digunakan untuk menghasilkan
tanaman pertanian.[2][3] Pada mulanya dia menyebutnya dengan istilah aquaculture (atau di
Indonesia disebut budidaya perairan), namun kemudian mengetahui aquaculture telah diterapkan
pada budidaya hewan air. Gericke menciptakan sensasi dengan menumbuhkan tomat yang
menjalar setinggi duapuluh lima kaki, di halaman belakang rumahnya dengan larutan nutrien
mineral selain tanah.[4] Berdasarkan analogi dengan sebutan Yunani kuno pada budi daya
perairan, ,[5] ilmu budidaya bumi, Gericke menciptakan istilah hidroponik pada tahun
1937 (meskipun ia menegaskan bahwa istilah ini disarankan oleh WA Setchell, dari University of
California) untuk budidaya tanaman pada air (dari Yunani Kuno , air ; dan ,
tenaga[5]).[1]

Pada laporan Gericke, dia mengklaim bahwa hidroponik akan merevolusi pertanian tanaman dan
memicu sejumlah besar permintaan informasi lebih lanjut. Pengajuan Gericke ditolak oleh pihak
universitas tentang penggunaan greenhouse dikampusnya untuk eksperimen karena skeptisme
orang-orang administrasi kampus. dan ketika pihak Universitas berusaha memaksa dia untuk
membeberkan resep nutrisi pertama yang dikembangkan di rumah, ia meminta tempat untuk
rumah kaca dan saatnya untuk memperbaikinya menggunakan fasilitas penelitian yang sesuai.
Sementara akhirnya ia diberikan tempat untuk greenhouse, Pihak Universitas menugaskan
Hoagland dan Arnon untuk menyusun ulang formula Gericke, pada tahun 1940, setelah
meninggalkan jabatan akademik di iklim yang tidak menguntungkan secara politik, dia
menerbitkan buku berjudul Complete Guide to Soil less Gardening.

Teknik hidroponik banyak dilakukan dalam skala kecil sebagai hobi di kalangan masyarakat
Indonesia. Pemilihan jenis tanaman yang akan dibudidayakan untuk skala usaha komersial harus
diperhatikan, karena tidak semua hasil pertanian bernilai ekonomis. Jenis tanaman yang
mempunyai nilai ekonomi tinggi untuk dibudidayakan di hidroponik yaitu:

Paprika

Tomat

Timun Jepang

Melon

Terong Jepang

Selada

Awal mula
Budidaya tanpa tanah
Pada awalnya Gericke mendefinisikan pertumbuhan tanaman hidroponik dengan larutan nutrien
mineral. Hidroponik merupakan bagian dari budidaya tanpa tanah. Banyak budidaya tanpa tanah
namun dengan larutan untuk hidroponik.
Peneliti NASA (National Aeronautics and Space Administration) memeriksa bawang
dan selada hidroponik disebelah kirinya dan lobak di depannya

Tanaman yang tidak ditumbuhkan dengan cara pada umumnya, akan dapat untuk tumbuh
menggunakan sistem lingkungan yang dapat dikendalikan seperti hidroponik. Tampaknya NASA
juga memanfaatkan hidroponik pada program luar angkasanya. Ray Wheeler, seorang ahli
fisiologi tanaman di Laboratorium Space Center Space Life Science, Kennedy, percaya bahwa
hidroponik akan berkontribusi membuat kemajuan dalam perjalanan luar angkasa. Dia
menyebutnya sebagai sistem bioregenerative life support.[6]

Macam-macam hidroponik

Static solution culture (kultur air statis)

Continuous-flow solution culture, contoh : NFT (Nutrient Film Technique),DFT


(Deep Flow Technique)

Aeroponics

Passive sub-irrigation

Ebb and flow atau flood and drain sub-irrigation

Run to waste

Deep water culture

Bubbleponics

Bioponic
Static solution culture
Static solution culture memiliki pengertian budidaya hidroponik dengan air statis yang mana
airnya diam dan tidak mengalir, merupakan teknik hidroponik yang akarnya secara terus-
menerus akarnya tercelup air yang diletakkan pada wadah berisi larutan nutrien.

Namun Di Indonesia, Static solution culture lebih dikenal dengan istilah teknik apung (atau
disebut rakit apung) dan sistem sumbu (atau disebut wick system). Merupakan jenis paling
sederhana dari semua jenis hidroponik.

Untuk ukuran wadah larutan dapat berbeda tergantung pada penggunaan dan ukuran tanaman.
Dalam skala kecil (skala rumah tangga maupun hobby berskala kecil), hidroponik dapat dibuat
dengan wadah yang biasanya dipakai di dalam rumah seperti gelas, toples, ember, ataupun bak
air.

Wadah bening dapat di bungkus dengan Aluminium foil, plastik, cat, atau material lain yang
menolak cahaya (membuat cahaya tidak bisa masuk) agar tidak tumbuh lumut.

Penutup wadah air dilubangi dan diisi tanaman, disitu dapat diisi satu atau beberapa netpot
tanaman untuk setiap wadah air. Dalam teknik sumbu sendiri setiap net pot diisi media tanam
dan potongan kain yang menjulur ke bawah yang berfungsi menyerap larutan ke akar tanaman
melalui pipa-pipa kapiler pada kain. Sedangkan dalam teknik apung dapat menggunakan
lembaran gabus yang dilubangi dan disisi pot-pot kecil yang diisi (media tanam) untuk tanaman
yang akarnya tercelup langsung pada wadah air.

Agar larutan nutrien dapat bersirkulasi secara merata, maka perlu diberi blekutukan dengan
mesin penggelembung udara atau disebut aerator (aerator kecil bisa didapat di toko ikan) ataupun
dengan penggunakan pompa air yang biasa dipakai di aquarium. dalam skala komersial dapat
menggunakan pompa bertenaga medium (yang biasa dipakai untuk pancuran kolam dan taman).

Tanpa aerator pun masih bisa, namun jika tidak di beri aerator, akan membuat larutan yang
berada di bagian bawah menjadi tidak terserap lantaran posisi akar berada di atas larutan yang
tidak terserap (lantaran air tidak bersirkulasi), dan juga, akar-pun kurang mendapat asupan
oksigen.

Larutan nutrien dapat diganti sesuai jadwal atau sesuai prosedur. Setiap kali larutan berkurang
hingga di bawah tingkat tertentu, maka perlu menambahkan air atau larutan nutrisi segar sesuai
dengan kebutuhan masing-masing tanaman yang dinyatakan dengan satuan TDS (Total Solid
Dissolved) atau PPM (Part per Million) yang diperlukan.

Dalam budidaya teknik sumbu (wick system) memiliki kendala pada penurunan volume larutan,
untuk mencegah ketinggian larutan nutrien turun di bawah akar ataupun sumbu, dapat digunakan
keran dengan katup pelampung bola (yang biasa dipakai di tandon) untuk menjaga ketinggian
larutan secara otomatis. Dalam budidaya larutan rakit apung, tanaman ditempatkan dalam celah
pada lembaran gabus / stereofoam yang mengapung di atas permukaan larutan nutrisi. Dengan
teknik apung, ketinggian larutan tidak akan turun di bawah akar dan akarpun selalu tercelup pada
larutan nutrien.

Aeroponik
Aeroponik merupakan sistem yang akarnya secara berkala dibasahi dengan butiran-butiran
larutan nutrien yang halus (seperti kabut). Metode ini tidak memerlukan media dan memerlukan
tanaman yang tumbuh dengan akar yang menggantung di udara atau pertumbuhan ruang yang
luas yang secara berkala, akar dibasahi dengan kabut halus dari larutan nutrisi. Aerasi secara
sempurna merupakan kelebihan utama dari aeroponik.

Teknik aeroponik telah terbukti sukses secara komersial untuk perkecambahan biji, produksi
benih kentang, produksi tomat, dan tanaman daun.[7] Karena penemu Richard Stoner
mengkomersialkan teknologi aeroponik pada tahun 1983, Aeroponik telah dilaksanakan sebagai
alternatif untuk sistem pengairan hidroponik secara intensif di seluruh dunia.[8] Kelebihan
aeroponik yang lain yang berbeda dari hidroponik adalah bahwa setiap jenis tanaman dapat
tumbuh (dalam sistem aeroponik yang benar), karena lingkungan mikro dari aeroponik benar-
benar dapat dikontrol. Keunggulan aeroponik adalah bahwa tanaman aeroponik yang di jeda
pembasahannya akan dapat menerima 100% dari oksigen yang ada, dan karbon dioksida pada
bagian akar, batang, serta daun,[9] sehingga mempercepat pertumbuhan biomassa dan mengurangi
waktu perakaran.

Penelitian NASA menunjukan teknik aeroponik, bahwa tanaman dapat mengalami peningkatan
pertumbuhan sebesar 80% dalam massa berat kering (mineral penting) dibandingkan dengan
tanaman yang tumbuh pada hidroponik lain. Aeroponik menggunakan 65% air dari kebutuhan air
hidroponik. NASA juga menyimpulkan bahwa tanaman yang tumbuh dengan aeroponik,
membutuhkan nutrisi yang digunakan dibandingkan dengan hidroponik lain [10]. Bercocok
tanam dengan Aeroponik menawarkan kemampuan petani untuk mengurangi penyebaran
penyakit dan patogen. Aeroponik juga banyak digunakan dalam penelitian laboratorium fisiologi
tanaman dan patologi tanaman. Teknik aeroponik mendapat perhatian khusus oleh NASA karena
kabut lebih mudah untuk ditangani daripada menangani cairan di tempat tanpa gravitasi [11].

Kelebihan lain dari aeroponik ini, kentang dapat dipanen tanpa merusak jaringan akar pada
tanaman sehingga sebuah tanaman dapat dipanen berkali-kali[12] dan dapat memilih umbi kentang
yang siap panen.

Media tanam
Media tanam inert adalah media tanam yang tidak menyediakan unsur hara. Pada umumnya
media tanam inert berfungsi sebagai buffer dan penyangga tanaman. Beberapa contoh di
antaranya adalah:
Arang sekam

Spons

Expanded clay

Rockwool

Sabut (Coir)

Perlite

Batu apung (Pumice)

Vermiculite

Pasir

Kerikil

Serbuk kayu atau disebut serbuk gergaji

Keuntungan teknik hidroponik

Tidak membutuhkan tanah

Air akan terus bersirkulasi di dalam sistem dan bisa digunakan untuk
keperluan lain, misalnya dijadikan akuarium

Pengendalian nutrisi lebih sederhana sehingga nutrisi dapat diberikan secara


lebih efektif dan esien

Relatif tidak menghasilkan polusi nutrisi ke lingkungan

Memberikan hasil yang lebih banyak

Mudah dalam memanen hasil

Steril dan bersih

Media tanam dapat digunakan berulang kali

Bebas dari tumbuhan pengganggu/gulma

Tanaman tumbuh lebih cepat


Untuk keperluan hiasan, pot dan tanaman akan relatif lebih bersih. Sehingga untuk merancang
interior ruangan dalam rumah akan bisa lebih leluasa dalam menempatkan pot-pot hidroponik.
Bila tanaman yang digunakan adalah tanaman bunga, untuk bunga tertentu bisa diatur warna
yang dikehendaki, tergantung tingkat keasaman dan basa larutan yang dipakai dalam pelarut
nutrisinya.

Lihat juga

Nutrien

PPM (Part Per Million atau Bagian Per Juta)

Aerator - mesin penghasil gelembung Udara

Oksigen terlarut

Lingkungan dan bangunan pertanian

Referensi

1. ^ a b Douglas, James S., Hydroponics, 5th ed. Bombay: Oxford UP,


1975. 1-3

2. ^ Dunn, H. H. (October 1929). "Plant "Pills" Grow Bumper Crops".


Popular Science Monthly: 29.

3. ^ G. Thiyagarajan, R. Umadevi & K. Ramesh, "Hydroponics," Science


Tech Entrepreneur, (January 2007), Water Technology Centre, Tamil Nadu
Agricultural University, Coimbatore, Tamil Nadu 641 003, India.

4. ^ Bambi Turner, "How Hydroponics Works," HowStuffWorks.com.


Retrieved: 29-05-2012

5. ^ a b Liddell, H.G. & Scott, R. (1940). A Greek-English Lexicon. revised


and augmented throughout by Sir Henry Stuart Jones. with the assistance of.
Roderick McKenzie. Oxford: Clarendon Press.

6. ^ Anna Heiney, "Farming for the Future", nasa.gov, 8-27-04

7. ^ Research News. "Commercial Aeroponics: The Grow Anywhere


Story," In Vitro Report (Society for In Vitro Biology), Issue 42.2 (April - June
2008)

8. ^ "Stoner, R., "Aeroponics Versus Bed and Hydroponic Propagation",


Florist Review, Vol 173 no.4477, September 22, 1983".

9. ^ Stoner, R.J (1983). Rooting in Air. Greenhouse Grower Vol I No. 11


10. ^ (Inggris) nasa.gov (2006). "Spinoff 2006" (PDF). diterbitkan oleh
nasa.gov. pp. 6567, Detail info biomassa aeroponik. Diakses tanggal
Agustus, 2015.

11. ^ (Inggris)"Progressive Plant Growing is a Blooming Business".


Diterbitkan oleh Nasa gov. 23 April 2007.

12. ^ (Indonesia) Dianawati, M1), Ilyas, S2), Wattimena, GA2), dan


Susila, AD2) (20 Februari 2013). "Produksi mini umbi kentang" (PDF).
diterbitkan oleh LitBang pertanian. p. 47. Diakses tanggal Agustus, 2015.

Bacaan lebih Lanjut

Siti Istiqomah. Menanam Hidroponik. Penerbit: Ganeca Exact.

Pinus Lingga. 1984. Hidroponik: Bercocok tanam tanpa tanah. Penerbit: Niaga
Swadaya.

Rumah Si Hidroponik
Hai Hai! Jumpa lagi denganku, Ponik. Dua minggu lalu, kita sudah berkenalan, bukan? Ya,
ini aku, Si Hidroponik. Kali ini, aku ingin bercerita tentang rumahku. Karena aku adalah sebuah
sistem, aku juga sama denganmu: rumah menjadi bagian penting untuk menopang
keberlangsungan kerjaku sebagai sebuah sistem tanam, agar tanaman-tanaman yang
mendapatkan penerapan hidroponik bisa tumbuh dan berkembang maksimal.

Yuk, mari masuk ke dalam rumahku!


Sekilas suasana rumah kaca Sayurankita ketika dalam proses konstruksi.

Aku biasanya dikembangkan dalam sebuah rumah yang lebih dikenal umum sebagai rumah kaca
atau greenhouse. Kamu bingung, kan, mengapa rumah kaca bisa disamakan dengan
greenhouse? Biar kujelaskan secuplik sejarah tentang rumah kaca a.k.a greenhouse ini.

Rumah kaca yang aku maksud merupakan salah satu bangunan tanam yang dikonstruksi untuk
mempertahankan lingkungan tumbuh tanaman dari kondisi lingkungan yang sangat ekstrem.
Bisa jadi, pada saat tertentu, suhu lingkungan sangat rendah atau sangat tinggi, atau sedang
mengalami hujan badai dengan angin puting beliung, atau intensitas menerima cahaya matahari
yang sangat tinggi. Kondisi-kondisi ini tidak disukai oleh beberapa tanaman. Karenanya,
dibutuhkan sebuah rumah tempat mereka berlindung dan supaya dapat tumbuh di luar musimnya
(out-of-season). Seperti yang kita tahu, faktor utama yang membuat tanaman tumbuh dengan
baik adalah cahaya. Maka, rumah tersebut harus tembus cahaya sehingga tanaman tetap
menerima asupan energi matahari. Kaca adalah salah satu bahan yang cocok. Itulah mengapa
kemudian orang-orang menyebutnya rumah kaca. Akan tetapi, kaca bukanlah satu-satunya
bahan yang bisa tembus cahaya. Sudah ada banyak penemuan bahan-bahan yang bisa ditembus
cahaya. (Sabar, akan kujelaskan nanti!)

Catatan Pliny the Elder,[1] yang berjudul Vegetables of a Cartilaginous NatureCucumbers,


menyebut bahwa wadah tanam yang mirip rumah kaca ini sudah ada sejak era Kekaisaran
Romawi, tepatnya pada masa kepemimpinan Raja Tiberius (14-37 M). Sang Raja sangat
menyukai mentimun. Dia melakukan apa saja demi menikmati mentimun setiap hari. Raja
kemudian memiliki ide untuk menanam mentimun di sebuah gerobak kecil yang dilapisi oleh
selenite (salah satu mineral sejenis silika) yang dapat ditembus cahaya matahari dan suhu yang
hangat di malam hari, bahkan mentimun-mentimunnya pun dapat tumbuh pada saat musim
dingin (Secundus, 1857, hal. 156).
Botanical Garden, Padua. Foto: Semolo75. Gambar diakses dari Wikipedia Bahasa
Inggris.

Perlu juga kamu ketahui bahwa bangunan atau ruang yang diistilahkan sebagai botanical
gardenstempat untuk merawat dan menumbuhkembangkan tanaman untuk tujuan tertentu
disebut-sebut sudah ada jauh sebelumnya, contohnya yang dibuat di Italia oleh Anthony
Castor[2] dengan kesadaran tentang pentingnya penelitian mengenai tanaman (The Literary
Chronicle and Weekly Review, 1821). Konon, kebun si Castor itu kira-kira baru ada empat ratus
tahun setelah Lyceum[3] yang terkenal itu (Sarton, 1952). Sementara, Sunil D. Purohit (2013,
hal. 272) menyatakan bahwa bangunan-bangunan yang dikenal dengan nama Giardini botanici
(bahasa Italia untuk botanical gardens), yang dibangun pada abad ke-13 M untuk melestarikan
tanaman eksotis dari daerah tropis, cukup identik dengan model rumah kaca modern zaman
sekarang. Kemudian, Botanical Gardens (Orto Botanico) di Padua, Italia, dibangun tahun 1545,
yang pada masa-masa selanjutnya melakukan penelitian tanaman dengan menerapkan teknologi
rumah kaca a.k.a greenhouse (Botanical Garden (Orto Botanico), Padua, n.d.).

Annals of the Joseon Dynasty (Foto adalah milik the National Institute of

Korean History. Diakses dari http://www.korea.net/NewsFocus/Culture/view?


articleId=90790)

Tapi, penemuan rumah kaca ternyata telah berlangsung di Korea pada masa 1450-an, loh!
Adalah Sangayorok, sebuah manuskrip asal pertengahan abad ke-15, yang memberitahukan itu
semua. Menurut Sang Jun Yoon dan Jan Woudstra (Yoon & Woudstra, 2007), dalam naskah tua
yang ditulis oleh Soon ui Jeon ini, tercatat keterangan bahwa pada masa itu, Koreayang pada
masa kepemimpinan Dinasti Joseon (1392-1910) gencar mengembangkan teknologi dan
pengetahuan hortikultural yang sangat baik, sebagaimana diungkapkan dalam buku berjudul
Annals of the Joseon Dynasty (1893)telah memiliki sistem rumah kaca yang maju. Jeon
bahkan mencantumkan di dalam naskahnya tersebut petunjuk-petunjuk yang dapat membantu
menjelaskan referensi mengenai tanaman di luar musim dalam naskah-naskah kontemporer
lainnya. Yoon dan Woudstra menegaskan bahwa rumah kaca ala Jeon ini lebih tua keberadaannya
dibandingkan rumah-rumah kaca yang dibangun di Florence[4] dan Fontainebleau[5] (yang
selama ini dianggap sebagai rumah-rumah kaca pertama di dunia). Namun, Purohit (2013, hal.
273) menyebutkan bahwa rumah kaca modern pertama justru dikembangkan oleh ahli botani
Prancis, Charles Lucien Bonaparte, di Leiden, Belanda, untuk menumbuhkembangkan tanaman
obat tropis dalam suatu sistem yang dapat mengatur kadar panas dan dingin di lingkup area
tanam. Menurut Purohit, perkembangan itu terjadi karena adanya persebaran pengetahuan
tentang alam dari Italia. Seiring kemajuan ilmu botani dan ditemukannya bahan kaca berkualitas
tinggi, maka di abad ke-17 infrastruktur rumah kaca modern pun menjadi populer di Eropa.

Dari sejarahnya, rumah kaca ternyata banyak ditemukan di negara-negara empat musim, yakni
lokasi-lokasi dengan kondisi iklim yang dapat menghalangi kegiatan menanam karena memiliki
suhu yang dingin ketika salju turun. Pada musim ini, tanaman-tanaman akan mengalami
pembekuan sehingga sulit tumbuh dengan baik. Penemuan rumah kaca memecahkan masalah itu.
Di dalam rumah kaca, tanaman nggak akan kena salju dan suhu dalam rumah kaca pun dapat
diatur menjadi lebih hangat dibandingkan dengan di luar rumah. Sifat rumah kaca yang dapat
ditembus cahaya matahari memungkinkannya memerangkap kehangatan cahaya tersebut di
interior bangunannya. Jadi, di saat semuanya menjadi serba putih pada musim salju, rumah kaca
tidak demikian, karena ada tumbuhan hijau yang bergembira di dalamnya. Itulah alasannya,
mengapa rumah kaca sering juga dikenal dengan sebutan rumah hijau atau green house.
Cieee cieee!

***

Lah, terus kenapa aku dikembangkan di rumah kaca?

Jadi, begini! Ternyata, rumah kaca memiliki banyak kelebihan selain dapat memerangkap
hangatnya cahaya matahari di musim dingin. Menurut informasi dari Agricultural Western
Australia tahun 2000, rumah kaca juga memiliki dua keunggulan. Pertama, tanaman dapat
ditanam dan berproduksi sepanjang tahun karena rumah kaca dapat memberikan lingkungan
yang optimum untuk tanaman. Kedua, risiko tanaman terserang hama dan penyakit menjadi
lebih kecil karena lingkungannya terisolasi dari lingkungan luar yang gampang terserang
penyakit.

Karena aku adalah sebuah sistem yang menjunjung tinggi penggunaan air dan hara yang efisien,
rumah kaca adalah tempat yang paling tepat agar aku bisa berlindung dari hujan, selain
menghangatkan tanaman di musim dingin dan berlindung dari serangan hama dan penyakit.
Soalnya, sistemku ini harus waspada terhadap air hujan karena zatnya dapat berpengaruh pada
larutan hara yang diserap tanaman. Misalnya, jika menggunakan sistem hidroponik, demi
tumbuh maksimal, tanaman hanya membutuhkan satu sendok makan hara yang telah dilarutkan
dalam secangkir air. Maka, apa jadinya jika air hujan yang banyak itu menimpa tanaman-
tanaman yang sedang tumbuh? Bercampurnya air hujan menyebabkan volume secangkir air
menjadi bertambah sehingga satu sendok makan hara akan menjadi lebih encer. Dengan kata
lain, tanaman tersebut akan mengalami kekurangan unsur hara. Konstruksi rumah kaca dapat
mencegah sistemku mengalami insiden menyedihkan semacam itu.

Kalau musim dingin adalah alasan ditemukannya rumah kaca, apakah daerah tropis seperti
Indonesia tetap memerlukan rumah kaca? Kan butuh biaya yang lebih besar!?

Betul sekali!

Membangun rumah kaca memang tidak murah. Memang perlu biaya extra di awal
pengerjaannya. Akan tetapi, dalam konteks ekonomi, langkah itu bisa dibilang sebagai sebuah
investasi demi keuntungan yang tidak kalah besar. Indonesia memang negara tropis. Tapi ingat!
Hujan di Indonesia juga bisa datang kapan saja dan dalam waktu yang lama, plus dengan angin
yang kencang. Karenanya, rumah kaca dapat menjadi jalan keluarnya.
Biaya mahal? Hm! Itu tergantung desain dan cara instalasinya. Nyatanya, model rumah
kaca tidak hanya satu jenis. Ada banyak, dan bisa disesuaikan dengan konteks ruang daerahnya.

Jenis-jenis rumah kaca tergantung dari bahan pembentuknya. Ada yang namanya rumah plastik
(plastic house), berbahan atap yang terbuat dari plastik UV. Ada rumah kasa (screen house),
yang mengarah pada konsep protektif dari serangan hama dan penyakit. Ada rumah naungan
(shade house), yang lebih dominan digunakan untuk pembibitan atau untuk tanaman yang tidak
terlalu memerlukan cahaya matahari secara langsung (untuk nurseri-tanaman hias). Ada juga
rumah bilah (lath house), yang fungsinya sama dengan rumah naungan, hanya saja bahan
naungannya dari bilah-bilah kayu.
Rumah kaca atap plastik (Foto diakses dari
http://www.albertahomegardening.com/images/greenhouse13.jpg)
Rumah kaca beratap kasa (Foto diakses dari
http://www.angelre.com/biz/shadecanopies/shade-king-screen.jpg)
Shade greenhouse (Foto diakses dari
https://luoichenangvn.wordpress.com/2016/02/22/ban-luoi-chong-nang-tai-ha-noi-
gia-tot/)
Lath greenhouse (Foto diakses dari http://blackhillsgarden.com/index.php?
p=1_133_AUGUST)

Ada pula pembagian jenis rumah kaca berdasarkan jumlah atapnya, seperti rumah kaca atap
tunggal (lean-to greenhouse) yang beratap satu sisi, atau rumah kaca dua atap (even-span
greenhouse). Kalau berdasarkan bentuk atapnya, ada yang berbentuk melengkung (quonset) dan
lurus (gable). Yang terakhir, rumah kaca juga dapat dibedakan berdasarkan cara penyusunannya.
Ada rumah kaca unit tunggal (detached hosue) dan rumah kaca aneka unit (ridge and furrow
greenhouse) atau rumah kaca unit tunggal gabungan.
Rumah kaca atap tunggal (Foto diakses dari
https://www.greenhousestores.co.uk/Elite-Titan-K800-812-Lean-To-Greenhouse-
4mm-Toughened-Glazing.htm)
Rumah kaca beratap lengkung (Foto diakses dari http://goo.gl/edhXEB)
Rumah kaca aneka unit beratap lengkung (Foto diakses dari http://goo.gl/4saszy)

Indonesia atau negara-negara dengan iklim tropis, lebih cocok menggunakan tipe rumah kaca
unit tunggal beratap lurus karena konstruksinya dapat menyediakan ventilasi dan pencahayaan
yang baik. Ya, rumah kaca di Indonesia memang harus membutuhkan sistem ventilasi yang baik
agar suhu di dalam rumah kaca tidak terlalu panas. Sedangkan untuk daerah subtropis, rumah
kaca aneka unit beratap lengkung lebih disarankan karena lebih efisien dalam pemanfaatan
energi matahari.

***

Baiklah kalau begitu! Lalu, bagaimana membangun rumah kaca untuk keberlangsungan
sistemku, hidroponik?

Oke, simak baik-baik!

Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah memilih lokasi yang tepat! Coba ingat lagi, selain
cahaya matahari, tanaman membutuhkan apa lagi?

Ya! Air!

So?
Sebelum membangun rumah kaca untukku, pastikan terlebih dahulu apakah lokasi untuk rumah
kaca itu dapat menyediakan pasokan air yang baik, yakni dengan ukuran pH 5-6.5, dan dalam
jumlah yang cukup banyak. Selanjutnya, tinjau ketersediaan instalasi listrikjika kamu
memerlukannya. Sistemku ini bisa menggunakan listrik, bisa juga tidak. Itu tergantung skala
usaha yang akan kamu lakukan, hanya untuk hobi, kah, atau bisnis? Terakhir, camkan ini baik-
baik, jangan pernah membangun rumah kaca di tempat yang ternaungi oleh pohon karena akan
mengurangi cahaya yang masuk ke rumah kaca. Selain itu, jangan membangun rumah kaca di
area yang dekat dengan tempat penimbunan sampah, ya! Soalnya, itu bisa jadi sarang hama dan
penyakit bagi tanaman.

Jika ketersediaan lokasi dan air sudah oke, silahkan membangun rumah untukku! Hehehe!

Oh, iya! Ada satu hal lagi yang perlu kamu ketahui: energy exchange! Keseimbangan aliran
energi antara rumah kaca dan lingkungan di luarnya. Kondisi aliran energi ini perlu
diperhitungkan demi mempertahankan agar lingkungan tumbuh menjadi optimal bagi tanaman.
Di daerah tropis, suhu hangat di rumah kaca harus dikeluarkan, sedangkan di daerah subtropis
suhu hangat perlu dipertahankan. Nah, cara untuk mengeluarkan dan mempertahankan suhu
tersebut, salah satunya, dengan memperhatikan ventilasi. Disadari atau tidak, ventilasi
merupakan cara yang paling ekonomis, loh! Atau, kamu juga bisa menggunakan evaporative
cooling system. Prinsip dari sistem ini ialah menurunkan suhu udara dalam ruangan
menggunakan sejumlah uap air. Bisa dengan kipas angin yang ada es nya, atau menggunakan air
conditioner, atau hanya sekedar meletakkan baskom-baskom yang berisi air, atau menyiramkan
air ke rumah kaca pada jam-jam tertentu.

Sudah dicatat semuanya?

Apa?! Kamu mau membuat rumah kaca agar aku bisa bekerja dengan baik, tetapi kamu tidak
memiliki cukup modal untuk itu?

Tenaangg!!! Mahal atau murahnya rumah kaca untukku, itu tergantung dari tujuannmu. Toh
pada prinsipnya, rumahku hanya untuk melindungi sistemku dari hujan yang dapat merusak
konsentrasi larutan hara untuk tanaman, serta untuk melindungi tanaman dari serangan hama dan
penyakit. Cuma itu, kok! Serius, deh! Yang penting, kamu nyaman dan bahagia melihat sistemku
berkembang di rumah kaca yang kamu bangun. Apa pun bentuk dan jenisnya. Aku percaya,
kamu sebenarnya jauh lebih kreatif dari apa yang bisa kamu bayangkan, demi menyediakan
rumah kaca itu untukku. Hehehe!

Fungsi rumah itu, semuanya sama: memberikan kenyamanan untuk tumbuh dan berkembang
bagi setiap anggota rumahnya. Begitu juga dengan rumah untukku. Iya, rumah yang dibangun
agar sistemkuhidroponikbekerja dengan baik dan menghasilkan tanaman yang baik pula.
Hm, begitulah kira-kira.
Jadi, apa lagi yang masih kamu khawatirkan untuk mulai menanam???!!! Yuk, mari kita mulai
menanam!!!

Salam,
Sayurankita

Endnotes

[1] Menurut situs web Oxford Reference, orang yang kita singgung ini bernama asli Gaius Plnius Secundus (23 79 M). Dia adalah seorang penunggang kuda

terkemuka Romawi kala itu, seorang paman dari Pliny the Younger, terkenal sebagai pengarang 37 volume buku, berjudul Natural History, sebuah ensiklopedia

pengetahuan kontemporer pada masanya (Lihat Pliny the Elder, diakses tanggal 13 Maret 2016). Situs web Encyclopdia Britannica menyebutkan bahwa meskipun

akurasi informasi dalam buku Pliny the Elder masih diperdebatkan, dia tetap dianggap sebagai pembuat ensiklopedia pertama di dunia (lihat Natural History:

Encyclopedic scientific work by Pliny the Elder, diakses tanggal 13 Maret 2016).

[2] Atau, biasa ditulis juga dengan Antonius Castor.

[3] Sebuah gimnasium di dekat Athena, yang kemudian menjadi lokasi bagi sebuah ruang belajar filsafat yang didirikan oleh Aristoteles di era 300-an SM. Di daerah

itu, diketahui bahwa Theophrastos, penerus Aristoteles, membangun kebun. Lihat William Morison (2006), The Lyceum, Internet Encyclopedia of Philosophy.

Diakses tanggal 14 April 2016. Beberapa sumber lainnya didapatkan dari Wikipedia Bahasa Inggris.

[4] Sebuah kota di Italia.

[5] Sebuah komune di area metropolitan Paris. Di daerah ini, misalnya, King Franois I pernah memiliki kebun jeruk di depan kastilnya pada tahun 1520-an. Lihat

Pierre Laszlo, Citrus: A History (Chicago: University of Chicago Press: 2008), catatan di hal. 208.

Bibliografi

Laszlo, P. (2008). Citrus: A History. Chicago: University of Chicago Press.

Botanical Garden (Orto Botanico), Padua. (n.d.). Dipetik April 14, 2016, dari World Heritage
Convention, UNESCO: http://whc.unesco.org/en/list/824

Purohit, S. D. (2013). Introduction to Plant Cell, Tissue and Organ Culture. Delhi: PHI.

Sarton, G. (2011). Ancient Science Through the Golden Age of Greece. New York: Dover
Publications, Inc.
Secundus, G. P. (1857). Vegetables of a Cartilaginous Nature Cucumbers. Dalam G. P.
Secundus, The Natural History of Pliny (J. Bostock, & H. T. Riley, Penerj., Vol. IV, hal. 156-
158). London: Henry G. Bohn, York Street, Covent Garden.

The Literary Chronicle and Weekly Review. (1821, September 22). The Botanic Gardens of
Europe. Dalam The Literary Chronicle and Weekly Review, For 1821: Formin an Analysis and
General Repository (hal. 602-603). London: Limbird, 355, Strand, two doors east of Exeter
Change.

Yoon, S. J., & Woudstra, J. (2007). Advanced Horticultural Techniques In Korea: The Earliest
Documented Greenhouses. The Garden History Society, 35(1), 68-84. Diakses dari
http://doi.org/10.2307/25472355

Baca juga

Tips Berkebun Hidroponik - Bagaimana Cara Kerja Hidroponik?


Tips Berkebun Hidroponik: Kelebihan dan Kelemahan Hidroponik

Tips Hidroponik - Kelebihan Lampu Tumbuh LED untuk Hidroponik

Orang yang memulai berkebun hidroponik (hydroponic gardening) biasanya akan menggunakan
ruang tak terpakai dalam rumah untuk tempat bercocok tanam.

Setelah beberapa lama berkebun hidroponik, Anda mungkin hendak mempertimbangkan


menggunakan sistem hidroponik rumah kaca (greenhouse system) untuk memaksimalkan hasil
berkebun Anda.

Dengan menggunakan sistem hidroponik rumah kaca, Anda akan lebih mudah mengendalikan
semua faktor yang diperlukan agar tanaman tumbuh sehat.

Faktor-faktor penting seperti pencahayaan, aliran udara, dan suhu akan lebih mudah dikendalikan
saat menggunakan sistem hidroponik rumah kaca.

Sistem rumah kaca juga menyediakan ruang cukup untuk memasang semua peralatan (sistem
irigasi dan pencahayaan) yang diperlukan.

Manfaat paling penting dari sistem rumah kaca hidroponik berkaitan dengan pasokan cahaya.
Agar tumbuh optimal, tanaman hidroponik memerlukan jumlah cahaya yang cukup.

Namun, penting untuk diingat bahwa terlalu banyak cahaya langsung dapat menyebabkan
tumbuhnya ganggang. Itu sebab, cahaya matahari di siang hari perlu disaring dan dikurangi
intensitasnya.

Anda juga dapat mengatur jumlah dan sudut cahaya matahari yang masuk menggunakan tirai dan
jendela.

Menggunakan sistem rumah kaca, sistem untuk menyediakan nutrisi tanaman akan lebih mudah
diatur dan dijaga.

Hal ini sangat penting untuk menjamin tumbuh kembang tanaman. Karena tanaman hidroponik
tidak tumbuh di tanah, tingkat pH lebih rentan terhadap variasi.

Akan ada variasi yang besar pada tingkat basa dan asam karena sistem hidroponik tergantung
pada air. Dengan rumah kaca, akan sederhana untuk memasang sistem kontrol otomatis pH,
sehingga Anda tidak perlu terus-menerus memantaunya.
Pengaturan suhu juga merupakan faktor penting. Bahkan dalam cuaca dingin, rumah kaca yang
dibangun dengan benar akan mempertahankan suhu pada tingkat yang tepat tanpa perlu
pemanas.

Kipas juga dapat dipasang untuk membantu mengatur suhu di dalam rumah kaca.

Ada banyak pilihan hidroponik rumah kaca tersedia di pasar, Anda juga dapat membangun
sendiri dari awal.

Jika skala kebun hidroponik Anda semakin besar, menggunakan sistem rumah kaca akan menjadi
pilihan yang bijaksana.[]

Anda mungkin juga menyukai