Anda di halaman 1dari 23

Bioremediasi dan

Biodegradasi
KELOMPOK 2
1. DWI NOVITA SARI
2. FIRSTIA YUAN NINGSIH
3. MELINA RAHMI
4. PEZZY EKA PUTRI
5. SINDI SURYANI
Pengertian biodegradasi
Biodegradasi secara harfiah memiliki makna "degrade" dengan arti
penguraian, dan "bio" artinya organisme. Biodegradasi dapat diartikan
sebagai proses transformasi sebuah substrat baru melalui reaksi
biokimia dengan keterlibatan mikroorganisme seperti bakteri jamur
dan prosesnya. Reaksi secara biokimia menitikberatkan pada proses
metabolisme dan melibatkan enzim yang dihasilkan oleh
mikroorganisme, sehingga disebut juga dengan reaksi enzimatik.
Sementara itu, istilah bioremediasi dalam bahasa Yunani terdiri dari bio
berarti "kehidupan" dan remediasi berarti "pemulihan kembali".
Bioremediasi dengan demikian diartikan sebagai respon biologis
menuju perbaikan substrat pada lingkungan yang rusak atau
tercemar. Goltapeh,dkk (2018:5) mendefinisikan bioremediasi berarti
upaya menyelesaikan masalah lingkungan seperti tanah dan air tanah
yang terkontaminasi dengan menggunakan organisme biologis
(Puspita,2019).
Pengertian bioremediasi
Bioremediasi merupakan proses yang memanfaatkan makhluk hidup
(organisme) untuk transformasi substansi-substansi yang
membahayakan menjadi hasil samping yang tidak toksik (Baker,
1994). Bioremediasi juga dapat didefinisikan sebagai sebagai sebuah
teknologi yang memanfaatkan sistem biologi untuk mengkatalisis
perubahan dari berbagai macam bahan kimia sehingga
mengurangi bentuk berbahayanya.

Bioremediasi memungkinkan terciptanya kondisi lingkungan yang


dirancang sedemikian rupa, sehingga tercipta suasana yang
kondusif bagi terselenggaranya interaksi pada mikroba, sehingga
mikroba memiliki kemampuan dalam mendegradasi senyawa-
senyawa menjadi tidak toksik. (Fidiastuti, 2014).
Mikroorganisme dalam
bioremediasi

Bioremediasi akan efektif jika mikroorganisme yang digunakan secara


enzimatis mampu memanfaatkan bahan cemaran dan merubahnya
menjadi senyawa yang tidak/kurang beracun lagi. Hal ini dapat terjadi
hanya jika kondisi lingkungan memungkinkan mikroorganisme ini
tumbuh dan aktif. Dalam aplikasinya, manipulasi parameter
lingkungan sering dilakukan untuk dapat menciptakan kondisi
optimum yang mendukung mikroba tumbuh dan mendegradasi
senyawa pencemar dengan lebih cepat. Meskipun degradasi dapat
berjalan dalam kondisi anaerobik, namun bioremediasi umumnya
berlangsung dalam kondisi aerobik (Darmayati,2013).
Menurut Sharma (2012:3) mikroorganisme dalam
proses bioremediasi dikelompokkan sebagai berikut:

1 3
Jamur
Aerobik
ligninolitik

2 4
Anaerob Metilotrof
Peran mikroba dalam proses
bioremediasi

Organisme yang berperan dalam proses degradasi di alam


umumnya adalah mikroorganisme dan tanaman. Mikroorganisme
yang digunakan tersebut bisa jadi indigenous dari lingkungan yang
tercemar, namun dapat pula diisolasi dari tempat lain dan
digunakan pada lingkungan tercemar. Bahan cemaran akan
ditransformasi oleh mikroorganisme melalui reaksi-reaksi yang
berlangsung sebagai bagian dari proses metabolisme nya.
Biodegradasi suatu senyawa seringkali merupakan hasil kerja
kolektif beragam mikroorganisme.
Gambaran sebelum dan sesudah
bioremedisi
Jenis dan teknik bioremwdiasi
Teknologi bioremediasi ada
dua jenis

Bioremsediasi Bioremediasi
In-Situ Ex-Situ
Bioremsediasi In-Situ

1. Biostimulasi/ Bioventing,
dalam proses ini dilakukan
penambahan nutrient
(Nitrogen dan Phospor) dan
aseptor elektron (O2) pada
lingkungan pertumbuhan
mikroorganisme untuk
menstimulasi
pertumbuhannya.
Teknik bioremediasi dengan Biostimulasi/
Bioventing
2. Bioagmentasi dengan
menambahkan organisme
alami ataupun yang telah di
rekayasa genetika dari luar 3. Fitoremediasi merupakan proses
(exogenesis mikroorganism) teknologi yang menggunakan
pada permukaan yang tumbuhan untuk memulihkan tanah
dapat mendegradasi yang tercemar oleh bahan polutan
kontaminan spesifik. secara in situ (Surtikanti, 2011:144).
Caranya dengan Proses dimana tanaman hijau
mengisolasi mikrobaindigen, digunakan untuk mendegradasi
yaitu mikroba yang berasal mendetoksifikasi polutan dari tanah
lingkungan tercemar untuk lumpur sedimen air permukaan dan air
diperbanyak di tanah. Aplikasi utama fitoremediasi
laboratorium. Mikroba adalah untuk tanah dan air yang
indigen tersebut akan terkontaminasi ringan di mana bahan
dimasukkan kembali ke yang akan diberi perlakuan berada
habitat untuk pada posisi dangkal dan daerah yang
mempercepat proses akan dirawat luas.
bioremediasi.
4. Biosparging dengan
menambahkan injrksi
udara dibawah tekanan
ke dalam air sehingga
dapat meningkatkan
konsentrasi oksigen dan
kecepatan degredasi.

Teknik Bioremediasi Biosparging


Bioremediasi Ex-Situ

Bioremediasi secara eksitu dilakukan dengan pemindahan media


tercemar ke lokasi perawatan atau bioremediasi yang dilakukan di
luar dari area kontaminasi. Bio remediasi ex-situ dipahami sebagai
metode di mana mikroorganisme diaplikasikan pada tanah atau air
terkontaminasi yang telah dipindahkan dari tempat asalnya. Cara Ini
Membutuhkan transportasi Untuk memindahkan sampel ke lokasi
bioremediasi. Jika kontaminan terjadi hanya pada tanah tanah
tersebut hanya perlu dipindahkan ke lokasi perawatan. Namun jika
pencemar sudah mencapai Air dalam tanah air harus di pompa ke
permukaan tanah dan tanah yang tercemar juga harus diberi
perlakuan.
Bioremediasi eksitu dikelompokkan
sebagai berikut:

Biopile

Land Farming Pegomposan


(Composting)

Slurry Bioreactor
1. Land farming adalah teknik
bioremediasi sederhana di mana
tanah yang terkontaminasi digali
dan disebarkan di atas lapisan
sudah disiapkan dan digarap
secara berkala sampai polutan
terdegradasi. Tujuannya adalah
untuk menstimulus mikroorganisme
biodegradasi V asli dan
memfasilitasi degradasi kontaminan
aerobik Teknik ini digunakan pada
bioremediasi tanah caranya tanah
diangkut dari tempat tercemar ke
lokasi perawatan. tanah tercemar Teknik Bioremediasi Landfarming
selanjutnya disebut dan
ditambahkan bakteri nutrisi dan air.
3. Pengomposan adalah teknik yang
2. Slurry bioreaktor dapat melibatkan penggabungan tanah
didefinisikan sebagai bejana yang terkontaminasi dengan bahan
kontainmen dengan organik tidak berbahaya seperti
mencampurkan 3 fase kotoran ternak atau limbah pertanian
materi padat cair dan gas yang dapat meningkatkan
untuk meningkatkan laju mikroorganisme. Prosesnya terjadi
bioremediasi polutan. Teknik aerobik dan termofilik dan dapat
ini biasanya dilakukan tanah dilakukan dengan menggunakan
atau air tercemar dengan tumpukan statis, tumpukan aerasi
menggunakan aquaeous tumpukan air asi atau reactor yang
reaktor. bioreaktor tersebut berkelanjutan iatau reaktor yang
ditambahkan nutrisi, oksigen berkelanjutan. Jadi, pengomposan
dan air untuk pertumbuhan adalah proses di mana limbah organik
mikroba bioremediator. terdegradasi oleh mikroorganisme,
biasanya pada suhu tinggi oleh
mikrorganisme, biasanya pada suhu
tinggi
4. Biopile adalah salah satu dari
banyak teknik bioremediasi yang
digunakan untuk Penguraian
Petroleum yang merupakan
kontaminan tanah ke dalam suatu
tumpukan dengan dialiri udara di
Aerasi supaya terjadi aktivitas mikroba.
Aktivitas mikrobia dapat ditingkatkan
dengan penambahan kelembaban
dan nutrisi seperti nitrogen dan
phosfor. Biopile merupakan
perpaduan antara landfarming dan
composting.
Tahapan dan contoh Bioremediasi
Bioremediasi skala laboratorium untuk
mengidentifikasi bakteri

prosedur
persiapan perbanyakan bakteri
eksperimen

1) mengumpulkan data tentang


polutan
2) isolasi bakteri dari lahan
tercemar untuk diidentifikasi dan
3) mengukur kebutuhan nutrisi
Bioremediasi skala lapangan

bakteri yang telah berhasil


analisa lingkungan yang diidentifikasi dan diperbanyak penambahan
akan di bioremediasi kemudian dimasukkan ke nutrisi
tempat yang ber polutan di
lingkungan
Faktor-faktor dan manfaat
Bioremediasi
Faktor faktor bioremediasi

Karakteristik lokasi bioremediasi


Ada atau tidaknya gen yang
mampu mendegradas

Faktor lingkungn

Bioavailabilitas kontaminan terhdap


bioremediator.
Sifat dari kontaminan
Manfaat bioremediasi

Manfaat untuk lingkungan Manfaat untuk pendidikan

Manfaat untuk ekonomi Manfaat untuk industri


Kelebihan dan kekurangan
Bioremediasi
Kelebihan

Bioremediasi tidak menggunakan atau


menambahkan bahan kimia berbahaya
Teknik pengolahannya mudah
diterapkan dan murah
Tidak melakukan proses
pengangkatan

Menghapus resiko jangka panjang


Dapat dilaksanakan di lokasi atau di
luar
Tidak semua bahan Berpotensi
kimia dapat diolah menghasilkan produk
secara yang tidak dikenal

Kekurangan

Membutuhkan
pemantauan yang Membutuhkan lokasi
intensif tertentu

Anda mungkin juga menyukai