1.Biostimulasi
nutrien dan oksigen, dalam bentuk cair atau gas, ditambahkan ke dalam air atau tanah yang tercemar untuk
memperkuat pertumbuhan dan aktivitas bakteri remediasi yang telah ada di dalam air atau tanah tersebut.
2.Bioaugmentasi
Mikroorganisme yang dapat membantu membersihkan kontaminan tertentu ditambahkan ke dalam air atau tanah
yang tercemar. Cara ini yang paling sering digunakan dalam menghilangkan kontaminasi di suatu tempat. Namun
ada beberapa hambatan yang ditemui ketika cara ini digunakan. Sangat sulit untuk mengontrol kondisi situs yang
tercemar agar mikroorganisme dapat berkembang dengan optimal. Para ilmuwan belum sepenuhnya mengerti
seluruh mekanisme yang terkait dalam bioremediasi, dan mikroorganisme yang dilepaskan ke lingkungan
mengurangi senyawa-senyawa kimiawi yang berbahaya di lingkungan kita.
3.Bioremediasi Intrinsik
Bioremediasi jenis ini terjadi secara alami di dalam air atau tanah yang tercemar.Pada masa yang akan datang,
mikroorganisme rekombinan dapat menyediakan cara yang efektif untuk mengurangi senyawa-senyawa kimiawi yang
berbahaya di lingkungan kita. Bagaimanapun, pendekatan itu membutuhkan penelitian yang hati-hati berkaitan dengan
mikroorganisme rekombinan tersebut, apakah efektif dalam mengurangi polutan, dan apakah aman saat mikroorganisme itu
dilepaskan ke lingkungan.
BIOREMEDIASI EX-SITU
1.Biopile yaitu penimbunan di atas galian tanah yang tercemar, diikuti dengan penambahan nutrisi, dan aerasi untuk
meningkatkan aktivitas mikroba. Dalam biopile juga dapat dilakukan sistem pemanas agar diodegradasi berjalan dengan
lebih cepat.
2.Windrow merupakan teknik bioremediasi yang dilakukan dengan pembalikan tumpukan tanah yang tercemar secara
berkala. Pembalikan tanah ini dibarengi dengan peningkatan aerasi dan juga nutrisi yang akan mempercepat biodegradasi
oleh mikroba.
3.Bioreaktor ialah teknik bioremediasi yang dilakukan dalam sebuah tanki besar. Tanki besar tersebut memiliki kondisi yang
terkendali bagi mikroba untuk bertahan hidup, sehingga biodegradasi bisa berjalan dengan cepat.
4.Land farming adalah teknik bioremediasi ex-situ yang paling sederhana. Dalam land farming, tanah yang tercemar akan
diambil dan dicampur dengan nutrisi seperti nitrogen, fosfor, dan kalium untuk merangsang aktivitas mikroorganisme. Tanag
tersebut kemudian dicampurkan ke tanah lain yang belum terkontaminasi.
Faktor utama mikroba
Faktor utama agar mikroba dapat
membersihkan bahan kimia
berbahaya dari lingkungan, yaitu
adanya mikroba yang sesuai dan
tersedia kondisi lingkungan yang
ideal tempat tumbuh mikroba
seperti suhu, pH, nutrient dan
jumlah oksigen.
PROSES PEMBERSIHAN
BIOREMEDIASI
Bioremediasi adalah proses
pembersihan pencemaran tanah
dengan menggunakan mikroorganisme.
Bioremediasi bertujuan untuk memecah
atau mendegradasi zat pencemar
menjadi bahan yang kurang beracun
atau tidak beracun (karbon dioksida
dan air).
TEKNOLOGI BIOREMEDIASI
Bioremediasi sangat direkomendasikan sebagai metode yang aman dan efektif oleh
badan-badan lingkungan hidup di seluruh dunia untuk perusahaan tambang dan industri
yang mengadakan kegiatan produksinya. Badan – badan lingkungan hidup yang
menganjurkan metode ini seperti Canadian Environmental Quality Guidelines, Canada-
Wide Standards for Petroleum Hydrocarbons in Soil dan US Environmental Protection
Agency. Negara-negara Uni Eropa juga menerapkan Dutch Standard untuk bioremediasi
di masing – masing wilayahnya.Oleh karena itu sudah seharusnya Indonesia memakai
teknologi bioremediasi ini dan mengembangkannya juga menyosialisasikan ke
masyarakat, bukan membatasi pemakaiannya yang nyatanya telah terjadi di Indonesia.
SEKIAN TERIMAKASIH