Anda di halaman 1dari 53

BIOREMEDIASI

SENYAWA PENCEMAR
Di Susun Oleh :
Ari Dwisaputro
Aristo Gumanti
Hakim Al Kausar
Muhammad Agung Nugraha
Rohandi Dianta Passe
Widyo Bayuaji
Yusuf Khaharudin

APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN


BIOREMEDIASI?

Bioremediasi merupakan
pengembangan dari bidang
bioteknologi lingkungan dengan
memanfaatkan proses biologi
dalam mengendalikan pencemaran.

Bioremediasi
Remediasi: Proses perbaikan.
Proses perbaikan lingkungan yang tercemar.
Pendekatan-pendekatan yang dilakukan untuk menghilangkan
pencemar dari lingkungan
proses yg menggunakan organisme (bakteri, fungi, tanaman atau
enzimnya) untuk memperbaiki atau mengembalikan keadaan
lingkungan yang tercemar
Saat bioremediasi terjadi, enzim-enzim yang diproduksi oleh
mikroorganisme memodifikasi polutan beracun dengan mengubah
struktur kimia polutan tersebut, sebuah peristiwa yang disebut
biotransformasi.
Pada banyak kasus, biotransformasi berujung pada biodegradasi,
dimana polutan beracun terdegradasi, strukturnya menjadi tidak
kompleks, dan akhirnya menjadi metabolit yang tidak berbahaya
dan tidak beracun

1. Jenis-jenis
Bioremediasi
1.1 Biostimulasi
biostimulasi yaitu suatu proses yang dilakukan
melalui penambahan zat gizi tertentu yang
dibutuhkan oleh mikroorganisme atau menstimulasi
kondisi lingkungan sedemikian rupa (misalnya
pemberian aerasi) agar mikroorganisme tumbuh dan
beraktivitas lebih baik
Nutrien dan oksigen, dalam bentuk cair atau
gas, ditambahkan ke dalam air atau tanah yang
tercemar untuk memperkuat pertumbuhan dan
aktivitas bakteri remediasi yang
telah ada di dalam air atau tanah tersebut.

1.2 Bioaugmentasi
Bioaugmentasi adalah proses penambahan produk bakteri
komersial ka dalam limbah cair untuk meningkatkan efisiensi
dalam pengolahan limbah secara biologi.

Mikroorganisme yang dapat membantu membersihkan


kontaminan tertentu ditambahkan ke dalam air atau tanah yang
tercemar. Cara ini yang paling sering digunakan dalam
menghilangkan kontaminasi di suatu tempat. Namun ada
beberapa hambatan yang ditemui ketika cara ini digunakan.
Sangat sulit untuk mengontrol kondisi situs yang tercemar agar
mikroorganisme dapat berkembang dengan optimal. Para
ilmuwan belum sepenuhnya mengerti seluruh mekanisme yang
terkait dalam bioremediasi, dan mikroorganisme yang
dilepaskan ke lingkungan yang asing kemungkinan sulit untuk
beradaptasi

1.3 Bioremediasi
Intrinsik

Bioremediasi jenis ini terjadi secara alami di dalam


air atau tanah yang tercemar. Di masa yang akan
datang, mikroorganisme rekombinan dapat
menyediakan cara yang efektif
untuk mengurangi senyawa-senyawa kimiawi
yang berbahaya di lingkungan kita.
Bagaimanapun, pendekatan itu membutuhkan
penelitian yang hati-hati berkaitan
dengan mikroorganisme rekombinan tersebut,
apakah efektif dalam mengurangi
polutan, dan apakah aman saat mikroorganisme
itu dilepaskan ke lingkungan.

APA SAJA SENYAWA-SENYAWA


PENCEMAR LINGKUNGAN?

Pencemar

Senyawa-senyawa yang
secara alami ditemukan
di alam tetapi jumlahnya
(konsentrasinya) sangat
tinggi tidak alami.
Contoh:
Minyak mentah,
minyak hasil
penyulingan
Fosfat
Logam berat

Senyawa xenobiotik

Senyawa kimia hasil


rekayasa manusia
yang sebelumnya
tidak pernah
ditemukan di alam.
Contoh:
Pestisida
Herbisida
Plastik
Serat sintetis

REMEDIASI LINGKUNGAN

Proses perbaikan lingkungan yang


tercemar.
Pendekatan-pendekatan yang
dilakukan untuk menghilangkan
senyawa pencemar lingkungan.

BIOREMEDIASI SENYAWA
ORGANIK:
Proses mengubah senyawa pencemar organik
yang berbahaya menjadi senyawa lain yang
lebih aman dengan memanfaatkan organisme.
Melibatkan proses degradasi molekular melalui
aktifitas biologis.
Campur tangan manusia untuk mempercepat
degradasi senyawa pencemar yang berbahaya
agar turun konsentrasinya atau menjadi
senyawa lain yang lebih tidak berbahaya
melalui rekayasa proses alami atau proses
mikrobiologis dalam tanah, air dan udara.

Teknik dasar dalam


bioremediasi

(1) stimulasi aktivitas mikroorganisme asli (di


lokasi tercemar) dengan penambahan nutrien,
pengaturan kondisi redoks, optimasi pH, dsb
populasi (biostimulasi)
(2) Inokulasi (penanaman) mikroorganisme di
lokasi tercemar, yaitu mikroorganisme yang
memiliki kemampuan biotransformasi khusus
(bioaugmentasi)
(3) Penerapan immobilized enzymes
(4) Penggunaan tanaman (phytoremediation)
untuk menghilangkan atau mengubah
pencemar.

KEUNGGULAN BIOREMEDIASI
SENYAWA ORGANIK
Proses alami.
Mengubah molekul senyawa pencemar organik,
bukan hanya memindahkan.
Biaya paling murah dibandingkan cara yang
lain.
Hasil akhir degradasi adalah gas karbon
dioksida, air, dan senyawa-senyawa sederhana
yang ramah lingkungan.
Dapat digunakan in-situ sehingga mengurangi
beaya pengangkutan dan gangguan lingkungan.

PELAKU UTAMA:

Mikroorganisme : Bakteria,
Sianobakteria, dan fungi > Remediasi
oleh mikrobia
Tanaman > Fitoremediasi
Mikroorganisme dan tanaman

PENERAPAN
BIOREMEDIASI
Situs-situs yang sulit dijangkau
Lingkungan di bawah permukaan
tanah
Air berminyak
Limbah Nuklir

BIDANG ILMU YANG DIBUTUHKAN


UNTUK KEBERHASILAN
BIOREMEDIASI
Ilmu tanah
Geokimia organik
dan anorganik
Geofisika
Hidrologi

Rekayasa
bioproses

Modeling komputer
Mikrobiologi
dan/atau botani

PENGOLAHAN BIOLOGIS LAHAN


TERCEMAR SENYAWA ORGANIK
Pengolahan lahan tercemar senyawa
organik dapat dikelompokkan ke
dalam:

Ex situ pengolahan dilakukan di


tempat lain sehingga perlu pemindahan.
In situ pengolahan dilakukan di
tempat pencemaran tanpa pemindahan.

TANAH TERCEMAR MINYAK


BUMI

BIOREMEDIASI EX-SITU
Tanah terkontaminasi diangkat ke dan diperlakukan di permukaan

CONTOH PENGOLAHAN TANAH


TERCEMAR SENYAWA ORGANIK
SECARA EX SITU (1)
Slurry Phase : Bejana besar

digunakan sebagai bio-reactor yang


mengandung tanah, air, nutrisi dan
udara untuk membuat mikroba aktif
mendegradasi senyawa pencemar.

BIOREAKTOR
Tanah
terkontaminasi

Uap keluar
Pengaduk

Pengatur suhu

Cairan
terkontaminasi

Nutrien
Saluran keluar cairan
Saluran keluar tanah
Udara
masuk

CONTOH PENGOLAHAN TANAH


TERCEMAR SENYAWA ORGANIK
SECARA EX SITU (2)
Composting:
Limbah dicampur dengan jerami atau bahan
lain untuk mempermudah masuknya air,
udara, dan nutrisi.
Tiga tipe pengomposan:
* Dalam Lubang
* Mechanically agitated in-vessel
* Tumpukan

Composting

Pada teknik ini bahan yang tercemar dicampur dengan


bahan organik padat yang mudah terdegradasi, misal:
Jerami, kayu gergajian, pupuk kandang dan lain-lain
Bahan dibuat tumpukan dengan penambahan unsur N
dan P dan kalau perlu unsur mineral lain
Tumpukan dibuat sangat panjang atau disebut
windrow
Composting telah dibuktikan dapat mengatasi tanah
yang
terkontaminasi chlorophenol, TNT, RDX, dan HMX

CONTOH PENGOLAHAN TANAH


TERCEMAR SENYAWA ORGANIK
SECARA EX SITU (3)

Biopile: tanah tercemar tidak dipindahkan


namun diangkat ke permukaan, ditumpuk,
dan diberi perlakuan penambahan air,
udara, dan nutrien.

Diberi aerasi menggunakan pipa-pipa


Diberi mikroba pendegradasi bahan pencemar
pH diatur dengan pemberian kapur
Diberi tambahan nutrien NPK
Diberi bulking agent untuk menggemburkan tanah
Diberi tanah pencampur untuk menurunkan
kandungan bahan pencemar
Dari hasil uji dapat menurunkan TPH sampai dibawah
1% dalam
waktu 1 bulanDiberi aerasi menggunakan pipa-pipa
Diberi mikroba pendegradasi bahan pencemar
pH diatur dengan pemberian kapur
Diberi tambahan nutrien NPK
Diberi bulking agent untuk menggemburkan tanah
Diberi tanah pencampur untuk menurunkan
kandungan bahan pencemar
Dari hasil uji dapat menurunkan TPH sampai dibawah
1% dalam waktu 1 bulan

BIOPILE
Tanah
terkontaminasi

Saringan/
Pompa
Udara

Tangki

Lapisan Gravel

CONTOH PENGOLAHAN TANAH


TERCEMAR SENYAWA ORGANIK
SECARA EX SITU (4)

Landfarming: Tanah terkontaminasi


dipindahkan dan disebar di permukaan
lapangan kemudian diperlakukan dengan
penambahan bakteri, air, udara, dan
nutrisi. Cara ini yang paling sering
digunakan.

LANDFARMING
Nutrien/
air

Lapisan
Gravel

Tanah terkontaminasi
Lapisan Kedap Air

Penampungan
Leachate

BIOREMEDIATION
NATURAL ATTENUATION
BIOSTIMULATION

IN SITU
BIOAUGMENTATION

EX SITU

CONTOH PENGOLAHAN TANAH


TERCEMAR SENYAWA ORGANIK
IN SITU (1)

Bio-venting: pemompaan udara dan


nutrisi melalui sumur injeksi.
Air Sparging: pemompaan udara
untuk meningkatkan aktifitas degradasi
oleh mikroba.

AIR SPARGING

CONTOH PENGOLAHAN
TANAH TERCEMAR SENYAWA
ORGANIK IN SITU (2)
Injeksi Hidrogen Peroksida

menggunakan sprinkler atau


pemipaan.
Sumur Ekstraksi : Untuk
mengeluarkan air tanah yang
kemudian ditambah nutrisi dan oksigen
dan dimasukkan kembali ke dalam
tanah melalui sumur injeksi.

Sumur Penambahan
Injeksi Nutrien/
Oksigen

Sumur
Pengolahan Recovery
Air

Permukaan air
tanah yang
baru

Zona terkontaminasi
Permukaan
air tanah
yang lama

KOMBINASI BIOREMEDIASI EX-SITU


DAN IN-SITU

Unsaturated
zone

Aquifer

Dalam cara ini aktifitas mikrobia penghuni tanah ditingkatkan

DIAGRAM BIOREMEDIASI LAHAN


TERCEMAR SENYAWA ORGANIK
Bioremediasi
in situ

Terekayasa

Biostimulation
Penambahan
Oksigen
Bioventing
Biosparging

Penambahan
Oksigen
dan Nutrien

Apa adanya

Bioaugmentation

Penambahan
Oksigen,
Nutrien
dan Bakteria

ex situ

Landfarming

Bioreactor

OPTIMASI BIOREMEDIASI LAHAN


TERCEMAR SENYAWA ORGANIK (1)

Untuk mengoptimalkan dan


mempercepat biodegradasi senyawa
pencemar yang ada di dalam air dan
tanah dapat digunakan mikroba yang
telah beradaptasi dan digabungkan
dengan:

Menjamin ketersediaan air (kadar air


antara 30-80%).
Menambahkan nutrisi (nitrogen, fosfor,
sulfur).

OPTIMASI BIOREMEDIASI LAHAN


TERCEMAR SENYAWA ORGANIK
(2)

Menjamin ketersediaan oksigen.


(jika tipe degradasi aerobik) 2-3 kg oksigen
per kg hidrokarbon yang didegradasi.

Menjamin pH moderat Tidak terlalu


masam maupun basa, antara 6-9.
Menjamin suhu yang moderat - 10o to
40oC.

OPTIMASI BIOREMEDIASI LAHAN


TERCEMAR SENYAWA ORGANIK
(3)
Penambahan enzim, katalis
kimia untuk mendegradasi
senyawa-senyawa limbah.
Penambahan surfaktan
(detergen).

KELEMAHAN PERLAKUAN
BIOLOGIS
Kadang-kadang tidak efektif di

beberapa lokasi karena toksisitas


pencemar:

Logam
Senyawa organik berkhlor
Garam-garam anorganik

WAKTU YANG DIPERLUKAN

in situ perlu waktu bervariasi


antara 1 - 6 tahun.
ex situ antara 1-7 bulan.

REMEDIASI LAHAN TERCEMAR


SENYAWA ANORGANIK (LOGAM)

INTERAKSI LOGAM-MIKROBIA

LOGAM BERAT YANG DAPAT


DIPERLAKUKAN
Logam beracun
Uranium
Kromium
Selenium
Timbal (Pb)
Teknetium
Raksa

Logam lainnya
Vanadium
Molibdenum
Tembaga
Emas
Perak

BIOLEACHING
Mekanisme mobilisasi logam
Produksi asam organik atau asam sulfat yang
dapat membentuk khelat logam
Mikrobia heterotropik = asam organik
Thiobacillus spp. = asam sulfat
Meleaching logam dari padatan limbah kota
Zn, Cu, Cr, Pb, Ni, Al
Ada hubungan antara efisiensi penghilangan
dengan pH

BIOSORPSI
Biosorpsi merupakan salah satu
mekanisme imobilisasi logam
Logam terserap di permukaan sel
oleh interaksi anion-kation

Terima kasih

praktek pertambangan
terbuka
(open
pit
mining
) mikro dan
dapat
mengubah
iklim

tanah akibat seluruh lapisan


tanah di atas deposit batubara
disingkirkan.

praktek pertambangan
terbuka
(open pit mining)
Permasalahan yang paling berat akibat penambangan
terbuka adalah terjadinya fenomena acid mine drainage (AMD)
atau acid rock drainage (ARD) akibat teroksidasinya mineral
bersulfur (Untung, 1993) dengan ditandai berubahnya warna
air menjadi merah jingga. AMD akan memberikan
serangkaian dampak yang saling berkaitan, yaitu menurunnya
pH, ketersediaan dan keseimbangan unsur hara dalam tanah
terganggu, serta kelarutan unsur-unsur mikro yang umumnya
merupakan unsur logam meningkat (Marschner, 1995; Havlin
et al., 1999).

Bakteri pereduksi sulfat (BPS).


contoh
Dari Genus Desulfovibrio.
Desulfotomaculum.
jamur pada daerah tambang
berfungsi sebagai filter untuk menjaga
agar konsentrasi As tetap rendah
pada jaringan tanaman dan
meningkatkan serapan P tanaman.
Contohnya :

Rhizopogon vinicolor,
Rhizopogon vulgaris,
Hymenoscyphus ericae,
Oidiodendron griseum, dan
Gautieria crispa

Biopile juga dikenal sebagai biocells,


bioheaps, biomounds, dan compost pile.
Teknologi ini dilakukan dengan menumpuk
tanah-tanah yang terkontaminasi dan
menstimulasi aktivitas mikroba dengan
memperhatikan aerasinya, menambahkan
nutrisi-nutrisi, menjaga kelembaban, dan
perlakukan-perlakuan yang lain untuk
meningkatkan aktivitas mikroba dalam
mendegradasi senyawa-senyawa pencemar
hidrokarbon dari minyak.

biopile adalah teknologi skala penuh di mana tanah digali dicampur dengan perubahan

tanah dan ditempatkan pada daerah perawatan yang meliputi sistem pengumpulan lindi dan
beberapa bentuk aerasi. Hal ini digunakan untuk mengurangi konsentrasi konstituen minyak
bumi dalam tanah digali melalui penggunaan biodegradasi. Kelembaban, panas, nutrisi,
oksigen, dan pH dapat dikontrol untuk meningkatkan biodegradasi. Daerah pengobatan
umumnya akan ditutupi atau terkandung dengan kapal kedap meminimalkan risiko pencucian
meresap ke dalam tanah yang tidak terkontaminasi. Drainase itu sendiri dapat diobati dalam
bioreaktor sebelum daur ulang. Vendor telah mengembangkan gizi eksklusif dan formulasi aditif
dan metode untuk memasukkan formulasi ke dalam tanah untuk merangsang biodegradasi.
Formulasi biasanya dimodifikasi untuk kondisi spesifik lokasi.
Tanah timbunan dan sel umumnya memiliki sistem pendistribusian udara terkubur di bawah
tanah melewati udara melalui tanah baik dengan vakum atau dengan tekanan positif.
Tumpukan tanah dalam hal ini bisa sampai 20 kaki tinggi (umumnya tidak dianjurkan, 2-3 meter
maksimum). Tumpukan tanah dapat dilindungi dengan plastik untuk mengendalikan limpasan,
penguapan, dan penguapan dan untuk mempromosikan pemanas surya. Jika ada VOC dalam
tanah yang akan menguap ke dalam aliran udara, udara meninggalkan tanah mungkin dirawat
untuk menghapus atau menghancurkan VOC sebelum mereka dibuang ke atmosfer.
Biopile adalah teknologi jangka pendek. Lama operasi dan pemeliharaan dapat berlangsung
beberapa minggu sampai beberapa bulan. Alternatif pengobatan termasuk proses statis
seperti: tempat tidur perawatan disiapkan, sel biotreatment, tumpukan tanah, dan kompos.

Anda mungkin juga menyukai