Anda di halaman 1dari 12

BIOREMEDIASI

TANAH OLEH BAKTERI


NURAENI
1411C2001
SEKOLAH TINGGI ANALIS BAKTI
ASIH BANDUNG
APA ITU BIOREMEDIASI ??
Bioremediasi berasal dari dua kata yaitu bio dan remediasi yang
dapat diartikan sebagai proses dalam menyelesaikan masalah.
Menurut Munir (2006), bioremediasi merupakan pengembangan dari
bidang bioteknologi lingkungan dengan memanfaatkan proses
biologi dalam mengendalikan pencemaran.
Menurut Sunarko (2001), bioremediasi mempunyai potensi untuk
menjadi salah satu teknologi lingkungan yang bersih, alami, dan
paling murah untuk mengantisipasi masalah-masalah lingkungan.
Menurut Ciroreksoko(1996), bioremediasi diartikan sebagai proses
pendegradasian bahan organik berbahaya secara biologis menjadi
senyawa lain seperti karbondioksida (CO2), metan, dan air
Sedangkan menurut Craword (1996), bioremediasi merujuk pada
penggunaan secara produktif proses biodegradatif untuk
menghilangkan atau mendetoksi polutan (biasanya kontaminan
tanah, air dan sedimen) yang mencemari lingkungan dan
mengancam kesehatan masyarakat.
BIOREMEDIASI
Jadi dapat disimpulkan Bioremediasi adalah
salah satu teknologi alternatif untuk
mengatasi masalah lingkungan dengan
memanfaatkan bantuan mikroorganisme.
Mikroorganisme yang dimaksud adalah
khamir, fungi (mycoremediasi), yeast, alga
dan bakteri yang berfungsi sebagai agen
bioremediator.
TUJUAN
BIOREMEDIASI
Bioremediasi bertujuan untuk memecah
atau mendegradasi zat pencemar menjadi
bahan yang kurang beracun atau tidak
beracun (karbon dioksida dan air) atau
dengan kata lain mengontrol, mereduksi
atau bahkan mereduksi bahan pencemar
dari lingkungan.
Jenis-Jenis Bakteri Yang Berperan Dalam
Bioremediasi
Berikut ini merupakan jenis-jenis bakteri pendegradasi hidrokarbon pada minyak
bumi yaitu:
1) Pseudomonas sp.
2) Arthrobacter sp.
3) Acinetobacter sp.
4) Bacillus sp.
Contoh bakteri pendegradasi logam yaitu :
1) Enterobacter cloacae dan Pseudomonas fluorescens
2) Desulfovibrio sp
3) Desulfuromonas acetoxidans
4) Bakteri pereduksi sulfat contohnya Desulfotomaculum sp.
5) Bakteri belerang, khususnya Thiobacillus ferroxidans
6) Mikroalga contohnya Spirulina sp
7) Jamur Saccharomyces cerevisiae dan Candida sp.
Proses Bioremediasi

Biodegradasi

Biotransformasi

Biokatalis.
Jenis-jenis Bioremediasi
Bioremediasi yang melibatkan mikroba terdapat 3 macam yaitu :
1. Biostimulasi
Biostimulasi adalah memperbanyak dan mempercepat
pertumbuhan mikroba yang sudah ada di daerah tercemar
dengan cara memberikan lingkungan pertumbuhan yang
diperlukan, yaitu penambahan nutrien dan oksigen.
2. Bioaugmentasi
Bioaugmentasi merupakan penambahan produk mikroba
komersial ke dalam limbah cair untuk meningkatkan efisiensi
dalam pengolahan limbah secara biologi.
3. Bioremediasi Intrinsik
Bioremediasi jenis ini terjadi secara alami di dalam air atau tanah
yang tercemar.
Bioremediasi Berdasarkan Lokasi
Terdapat 2 Macam Yaitu:

1. In situ, yaitu dapat dilakukan langsung di lokasi tanah


tercemar( proses bioremediasi yang digunakan
berada pada tempat lokasi limbah tersebut)
2. Ex situ, yaitu bioremediasi yang dilakukan dengan
mengambil limbah tersebut lalu ditreatment ditempat
lain, setelah itu baru dikembalikan ke tempat asal.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi Bioremediasi
pada mikroba
a)Lingkungan
b) Temperatur
c)Oksigen
d) pH
e)Kadar H2O dan karakter geologi.
f) Keberadaan zat nutrisi.
g) Interaksi antar Polusi.
Kelebihan Bioremediasi

Kelebihan bioremediasi sebagai berikut :


1. Proses pelaksanaan dapat dilakukan langsung di daerah
tersebut dengan lahan yang sempit sekalipun.
2. Mengubah pollutant bukan hanya memindahkannya.
3. Proses degradasi dapat dilaksanakan dalam jangka waktu
yang cepat.
4. Bioremediasi sangat aman digunakan karena
menggunakan mikroba yang secara alamiah sudah ada
dilingkungan (tanah).
5. Bioremediasi tidak menggunakan/menambahkan bahan
kimia berbahaya.
6. Teknik pengolahannya mudah diterapkan dan murah biaya.
Kekurangan Bioremediasi

Kekurangan bioremediasi sebagai berikut :


1. Tidak semua bahan kimia dapat diolah secara
bioremediasi.
2. Membutuhkan pemantauan yang ekstensif.
3. Membutuhkan lokasi tertentu.
4. Pengotornya bersifat toksik.
5. Padat ilmiah.
6. Berpotensi menghasilkan produk yangtidak dikenal.
7. Dapat digabung dengan teknik pengolahan lain.
8. Persepsi sebagai teknologi yang belum teruji.
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai