Anda di halaman 1dari 19

MIKROBIOLOGI

INDUSTRI
“FAKTOR
LINGKUNGAN”

1. Faktor Abiotik
a) Suhu
b) Kelembaban
c) pH OLEH :
KELOMPOK 6 (A4)
d) Ion Logam
e) Radiasi ZULFIDA NAJLA AZNI (170140068)
f) Tekanan Osmose CHAIRINA (170140073)
SRI AWALIN MARPAUNG (170140082)
g) Tekanan CHINTIARA DESRIANI (170140091)
2. Faktor Biotik YANA RAHMADANI LUBIS (170140109)
a) Interaksi Antar LISA ANDRIANI (170140136)
Mikroba NISAUL KAMILA (170140148)
b) Asosiasi Mikroba DOSEN PEMBIMBING :
dan Tumbuhan MERIATNA,ST.,MT
Aktivitas mikroba
dipengaruhi oleh faktor-
faktor lingkungannya.
Perubahan lingkungan dapat
mengakibatkan perubahan
FAKTOR sifat morfologi dan fisiologi
LINGKUNGAN mikroba. Beberapa kelompok
mikroba sangat resisten
terhadap perubahan faktor
lingkungan. Mikroba tersebut
dapat dengan cepat
menyesuaikan diri dengan
kondisi baru tersebut.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
MIKROORGANISME DALAM
INDUSTRI
Kegiatan mikroba di pengaruhi oleh faktor
lingkungan diantaranya :
1. Faktor Abiotik
• Mengakibatkan terjadinya perubahan
sifat morfologi dan fisiologi
mikroorganisme
2. Faktor Biotik
• Melibatkan interaksi antar semua
populasi makhluk hidup
FAKTOR ABIOTIK
1. Suhu
a) Suhu Pertumbuhan Mikroba
• Pertumbuhan mikroba memerlukan kisaran suhu tertentu. Kisaran
suhu pertumbuhan dibagi menjadi suhu minimum, suhu optimum,
dan suhu maksimum. Suhu minimum adalah suhu terendah tetapi
mikroba masih dapat hidup. Suhu optimum adalah suhu paling baik
untuk pertumbuhan mikroba. Suhu maksimum adalah suhu tertinggi
untuk kehidupan mikroba.
b) Suhu Tinggi (maksimum)
• Apabila mikroba dihadapkan pada suhu tinggi diatas suhu
maksimum, akan memberikan beberapa macam reaksi, seperti titik
kematian termal dan waktu kematian termal.

c) Suhu Rendah (minimum)


• Apabila mikroba dihadapkan pada suhu rendah dapat menyebabkan
gangguan metabolisme. Akibat-akibatnya adalah cold shock,
pembekuan (freezing), dan lyofilisasi.
Perkembangannya mikroba berdasarkan suhu
dapat dibedakan menjadi 3 golongan :

• Mikroba psikofil/kriofil dapat tumbuh pada suhu


antara 0o C-30o C, dengan suhu optimum 15 oC.
Kebanyakan tumbuh ditempat-tempat dingin, baik di
daratan maupun dilautan.
• Mikroba mesofil mempunyai suhu optimum antara
25-37oC, dengan suhu minimum 15oC dan suhu
maksimum antara 45-55oC. Mikroba ini biasa hidup
pada tanah dan perairan.
• Mikroba termofil mempunyai suhu pertumbuhan
antara 40-75oC, dengan suhu optimum 55-60oC.
2. Kelembaban dan Pengeringan
• Air sangat penting untuk kehidupan bakteri terutama karena
bakteri hanya dapat mengambil makanan dari luar dalam
bentuk larutan (holophytis).
• Semua bakteri tumbuh baik pada media yang basah dan
udara yang lembab dan tidak dapat tumbuh pada media dan
udara yang kering.
• Tiap jenis mikroba mempunyai kelembaban optimum
tertentu.
• Pada umumnya khamir dan bakteri membutuhkan
kelembapan yang lebih tinggi dibandingkan jamur.
• Banyak mikroba yang tahan tahan hidup dalam keadaan
kering untuk waktu yang lama, misalnya mikroba yang
membentuk spora dan berbentuk kristal.
3. Keasaman (pH)

• Berdasarkan pH yang ada, mikroba dikenal dengan


asidofil, neurofil, dan alkalifil.
• Asidofil adalah mikroba yang dapat tumbuh pada
pH antara 2,0-5,0.
• Neutrofil adalah mikroba yang mampu tumbuh pada
kisaran pH 5,5-8,0
• Alkalifil dapat tumbuh pada kisaran pH 8,4-9,5.
• Bakteri memerlukan pH 6,5-7,5
• Khamir memerlukan pH 4,0-4,5
• Jamur mempunyai kisaran pH yang luas.
• Umumnya asam mempunyai pengaruh buruk
terhadap pertumbuhan bakteri.
• Kebanyakan bakteri lebih baik hidup dalam
suasana netral (pH 7,0) atau sedikit basa (pH 7,2
- 7,4), tetapi pada umumnya dapat hidup pada
pH 6,5 – 7,5.
• Bakteri-bakteri yang pathogen pada manusia
tumbuh baik pada pH 6,8 – 7,4 yaitu sama
dengan pH darah.

Keasaman (pH)
• Ion-ion logam seperti
Hg, Ag, Au, dan Pb pada
kadar yang sangat
rendah dapat bersifat
4. Ion- toksik.
• Daya bunuh logam berat
ion pada kadar rendah
disebut daya
logam oligodinamik.
• Sebagian besar bakteri pertumbuhannya tidak
bergantung pada adanya cahaya matahari.
• Radiasi pengion dicirikan oleh energi yang
sangat tinggi dan kemampuan penetrasi yang
besar.
• Penggunaan radiasi pengion terutama dalam
5. bidang mikrobiologi, misalnya menggunakan
sinar ultraviolet dan sinar gamma.
Radiasi • Sinar UV yang paling efektif dalam
dan membunuh mikroorganisme adalah yang
memiliki panjang gelombang yang dekat
Iradiasi dengan 260 nm
• Iradiasi akan mempengaruhi fungsi
metabolisme dan fragmentasi DNA yang
dapat mengakibatkan kematian sel mikroba
sehingga memperbaiki kualitas mikrobiologis
pangan dengan mengurangi jumlah jasad
perusak dan pathogen.
• Air ke luar masuk sel bakteri melalui
proses osmosis, karena perbedaan
tekanan osmosis antara cairan yang ada
di dalam dengan yang di luar sel bakteri.
• Pengaruh tekanan osmosis pada
6. pertumbuhan bakteri disebabkan karena
adanya perbedaan tekanan osmosis di
Tekanan dalam dan di luar sel yang akan
menyebabkan gangguan pada sistem
osmose metabolisme di dalam sel bakteri jika
lingkungan mempunyai tekanan osmosis
yang besar akan dapat mengganggu
metabolisme dalam sel.
7. Tekanan

• Tekanan hidrostatik mempengaruhi


metabolisme dan pertumbuhan mikroba.
• Tegangan muka mempengaruhi cairan, sehingga
permukaan cairan menyerupai membran yang
elastis dan dapat mempengaruhi kehidupan
mikroorganisme.
• Zat yang dapat menurunkan tegangan muka
disebut surfaktan, misalnya sabun dan detergen.
FAKTOR BIOTIK
Di alam jarang sekali ditemukan mikroba yang
hidup sebagai biakan murni, tetapi selalu berada
dalam asosiasi dengan jasad-jasad lain. Antar
jasad dalam satu populasi atau antar populasi
jasad yang satu dengan yang lain saling
berinteraksi.
INTERAKSI ANTAR MIKROBA

Interaksi antar jasad dalam satu populasi yang sama


ada dua macam, yaitu interaksi positif maupun
negatif.

Interaksi positif menyebabkan meningkatnya


kecepatan pertumbuhan sebagai efek sampingnya.

Interaksi negatif menyebabkan turunnya kecepatan


pertumbuhan dengan meningkatnya kepadatan
populasi.
ASOSIASI MIKROBA DAN TUMBUHAN

Mikroorganisme umumnya hidup dalam bentuk


asosiasi membentuk suatu konsorsium laksana
suatu “Orkestra” yang satu dengan lainnya
bekerja sama.

Hubungan mikroorganisme dapat terjadi baik


dengan sesama mikroorganisme, dengan hewan
dan dengan tumbuhan.

Apabila dua populasi yang berbeda berasosiasi,


maka akan timbul berbagai macam interaksi.
Interaksi tersebut menimbulkan pengaruh positif,
negatif, ataupun tidak ada pengaruh antar
populasi mikroba yang satu dengan yang lain.
INTERAKSI ANTAR BERBAGAI MACAM
POPULASI MIKROBA
• hubungan antara dua populasi yang tidak saling
Netralisme mempengaruhi.

• Hubungan komensalisme antara dua populasi


Komensalisme terjadi apabila satu populasi diuntungkan tetapi
populasi lain tidak terpengaruh.

• Suatu bentuk asosiasi yang menyebabkan


Sinergisme terjadinya suatu kemampuan untuk dapat
melakukan perubahan kimia tertentu didalam
substrat.

• Asosiasi antara dua populasi mikroba yang


Mutualisme keduanya saling tergantung dan sama-sama
mendapat keuntungan.
Hubungan negatif antara 2 populasi mikroba
Kompetisi yang keduanya mengalami kerugian.

Satu bentuk asosiasi antar spesies mikroba


yang menyebabkan salah satu pihak dirugikan,
Amensalisme pihak lain diuntungkan atau tidak terpengaruh
apapun.

Parasitisme terjadi antara dua populasi,


Parasitisme populasi satu diuntungkan (parasit) dan
populasi lain dirugikan (host/ inang).
KESIMPULAN

Faktor faktor yang


mempengaruhi
mikrobiologi dalam
industri yang disebabkan diantaranya adalah faktor-
oleh kegiatan mikroba faktor abiotik (fisika dan
oleh faktor lingkungan
kimia), dan faktor biotik.
THANKS FOR
YOUR
ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai