Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Masyarakat memiliki peranan penting dalam pembangunan, karena
sekumpulan orang tersebut mempunyai potensi yang dapat
dikembangkan. Masyarakat sangat dibutuhkan dalam keberlangsungan
pembangunan yang akan direncanakan dan dilaksanakan. Oleh karena itu,
dalam bentuk masyarakat untuk mau ikut serta dalam proses tersebut dan
kesadaran yang tinggi pada masyarakat dibutuhkan pula kemauan
individu untuk mau berusaha dalam memperbaiki hidup mereka. Dalam
mengembangkan masyarakat dibutuhkan pengembangan sumber daya
manusia yang dapat mempengaruhi keberhasilan pembangunan fisik
ataupun non fisik. Keberlangsungan manusia, baik secara fisik maupun
secara spesies bergantung dari perubahan radikal hati manusia.
Transformasi hati manusia hanya ada jika terjadi mutasi secara drastis
dibidang ekonomi dan sosial yang memberi ruang dan harapan bagi
manusia untuk berubah. Tak hanya itu pembangunan memiliki multi
dimensi pendekatannya, salah satunya yaitu pendekatan petumbuhan
ekonomi. Salah satu model pembangunan yang dianut oleh indonesia
sangat sentralistik dan top-down, model ini berpikiran bahwa
pembangunan ekonomi yang direncanakan pemerintah dimana kenaikan
GNP untuk menciptakan tetesan kebawah (trickle-down effect) kepada
masyarakat luas dalam bentuk pekerjaan dan kesempatan ekonomi
lainnya adalah salah satunya obat mujarab. Karena model ini tidak hanya
buruk secara kemanusiaan, tetapi juga terbukti gagal memperbaiki hidup
kaum miskin. Menurut Mustasya (2005), konsep top-down juga bersifat
memaksa dan tidak aspiratif tehadap kebutuhan-kebutuhan masyarakat
dimana proses industrialisasi ternyata hanya menciptakan sektor-sektor
pertumbuhan yang terbatas, dinikmati dikalangan terbatas pula yang
hanya membentuk lapisan masyarakat dengan daya beli yang kuat dan
didukung aliran barang industri produk teknologi modern atau maju.
Dengan demikian, tejadi eksploitasi dan kolonialisasi daerah pedalaman
Indonesia oleh pusat-pusat ekonomi negara maju serta mendiktenya arah
pertumbuhan kepentingan pasar dunia. Hal ini dapat terjadi karena
dukungan perusahaan multinasional, dimana perusahaan-perusahaan itu
memiliki perusahaan di pusat ekonomi lokal yang memelihara hubungan
dagang yang kuat dengan pusat ekonomi Negara Industri.
Desa cikoneng merupakan sebuah desa yang berada dekat dengan
kaki gunung manglayang yang berdekatan dengan areal wisata. Warga
kampung Cikoneng 01 (RW 01) sekitar 80% warganya bermata
pencaharian dengan berternak sapi perah yang mulanya hanya merupakan
pekerjaan sampingan tetapi lama-kelamaan menjadi penting, sejak
kawasan puncak gunung manglayang dilanda longsor yang terjadi pada
tahun 1977 membuat sebagian areal perladangan menjadi rusak. Potensi
yang dimiliki dari desa cikoneng itu dimulai dari potensi alam yang begitu
berlimpah ruah tetapi pada potensi sumber daya manusia yang
dimilikinya tu sangat diprihatinkan itu membuat seperti halnya tadi bahwa
warga cikoneng berprofesi sebagai peternak membuat limbah kotoran
yang di hasilkan oleh sapi itu dibuang begitu saja ke selokan tanpa
memikirkan jika suatu saat hujan maka selokan akan penuh sehingga air
meluap naik kepermukaan. Pada dasarnya kotoran hewan yang ditumpuk
atau dikumpulkan begitu saja dalam beberapa waktu tertentu dengan
sndirinya akan membentuk gas metana (Simamora, S et al, 2006).
Masalah yang hari ini dihadapi oleh masyarakat kampung Cikoneng
bukan hanya pada permasalahan limbah tetapi secara konflik sosial,
patologi sosial, eknomi, politik dan keagamaan pun sangat dikhawatirkan
jikalau ini tidak dibiarkan maka kampung cikoneng ini kedepannya akan
menjadi sebuah sejarah bahwa dulu di dekat kaki gunung manglayang
terdapat sebuah desa yang bernama Desa Cikoneng.
Dengan adanya kegiatan Praktek Lapangan Terpadu (PLT) yang di
adakan oleh Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah
dan Komunikasi dengan lokasi kampung Cikoneng I Desa Cibiru Wetan
Kabupaten Bandung, diharapkan desa cikoneng kedepannya menjadi
desa yang tidak di landa kegelisahan baik secara materil dan non materil
menjadi desa yang mandiri secara utuh baik secara sosial, ekonomi,
politik dan agama. Karenanya desa cikoneng ini memiliki potensi alam
yang begitu melimpah ruah diharapkan warga desanya bisa
memanfaatkan potensi yang ada dan tidak hanya ketergantungan oleh
pihak koporasi (perusahaan) secara ekonominya harus mampu mengolah
dan mengelola produk olahan sendiri.
Selain itu masih banyak pula potensi-potensi yang ada dan dihasilkan
didaerah Cikoneng I, misalnya kopi, kapol (rempah-rempah), jeruk bali,
dan lain-lain. Ini semua menjadi peuang yang semakin besar terutama
dalam peningkatan perekonomian masyarakat, dengan catatan seberapa
besar apapun potensi yang ada tanpa didukung dengan SDM yang
memadai hanya akan menjadi agenda yang tak terlaksana. Ditambah
potensi wisata yang ada, menjadi salah satu peluang besar untuk mereka
dalam memasarkan produk olahannya, sehingga CIkoneng I bukan hanya
terkenal dengan Obyek Pariwisatanya akan tetapi terkenal dengan
kearifan lokal yang dianut oleh masyarakat Cikoneng I disertai dengan
olahan hasil produk warga Cikoneng I.
1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan
1.4 Manfaat

1.5 Lokasi
Kampung Cikoneng RW 01 Desa Cibiru Wetan Kecamatan Cileunyi Kabupaten
Bandung.

1.6 Tempat
Kediaman Bapak Eem & Ibu Popon ( RT 04/01)

Anda mungkin juga menyukai