Anda di halaman 1dari 38

PROPOSAL MINAT

PENGEMBANGAN LINGKUNGAN
PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PL PBK)
(Neighbourhood Development)

Pengembangan permukiman miskin


dan perdagangan holtikultura antar pulau

BKM SINTUVU NTODEA KELURAHAN TAIPA


KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2013

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemiskinan merupakan sebuah masalah bersama, yang memerlukan pendekatan penanganan
bukan hanya dari sisi pemerintahnya saja, tetapi juga dari sisi masyarakatnya. Pendekatan
pembangunan dengan pola Top-Down yang sentralistik telah bergeser kearah pendekatan
pembangunan dengan pola Bottom-Up. Hal ini di kuatkan dengan adanya UU No.32 Tahun 1999
mengenai otonomi daerah, yang secara langsung memberikan wewenang penuh kepada
pemerintah dan masyarakat di daerah untuk melakukan kegiatan perbaikan dan peningkatan
kesejahteraan masyarakatnya.
Pelaksanaan undang-undang otonomi di daerah mendapat berbagai kendala, diantaranya adalah
kendala pemahaman mengenai otonomi itu sendiri. Di satu sisi, otonomi dengan bottom-up sebagai
paradigma pembangunan diartikan sebagai sebuah kebebasan bagi masyarakat untuk bertindak
dan berbuat, tanpa dilandasi dengan pemahaman yang utuh mengenai hak dan kewajiban sebagai
warga negara, di sisi lain Pemerintah daerah

merasa sebagai ujung tombak/pelaku utama

pelaksanaan desentralisasi pembangunan di wilayahnya.


Akibatnya bisa terlihat dalam pelaksanaan otonomi daerah yang telah berjalan selama 9 tahun ini.
Kecilnya peran serta masyarakat pada tahap rencana dan pengambilan kebijakan yang
menyangkut kepentingan mereka masih terjadi, sehingga ketidakpuasan yang dirasakan dalam
berbagai bentuk kekerasan bahkan bentrokan fisik., justru yang terjadi adalah kesenjangan yang
terjadi semakin melebar, tingkat kemiskinan meningkat seiring bertambahnya waktu.
Kemiskinan yang semakin meningkat juga ditandai dengan menurunnya Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) Indonesia dibandingkan dengan negara lainnya. Pada tahun 2002, IPM Indonesia
menurun menjadi peringkat 110 dari 173 negara dibandingkan dengan IPM tahun 2000 yang
menduduki peringkat 109 dari 174 negara. Hal ini menunjukkan bahwa kemiskinan telah
mengakibatkan menurunnya kualitas sumber daya manusia Indonesia. Jika hal ini tidak segera
diatasi, maka diperkirakan akan menurunkan daya saing bangsa Indonesia dibandingkan dengan
negara lainnya di dunia (UNDP, Human Development Index Report, 2002).
Tahun 1999, bersamaan dengan program RASKIN dan JPS, diluncurkan program P2KP [Program
Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan], yang menekankan pada pemberdayaan masyarakat
melalui penguatan kelembagaan masyarakat [pembentukan Badan Keswadayaan MasyarakatBKM] berdasarkan kesadaran kritis masyarakat untuk menggali kembali nilai luhur kemanusiaan
dan nilai kemasyarakatan untuk menanggulangi masalah kemiskinan di lingkungan Kelurahan
masing-masing.
Pendekatan P2KP dilandasi oleh kesadaran bahwa akar masalah kemiskinan dan kurang
keberhasilan dalam pembangunan akibat, kondisi masyarakat yang belum berdaya. tercermin
dalam sikap masa bodoh, tidak peduli, tidak percaya diri, mengandalkan bantuan pihak luar untuk

mengatasi masalahnya, tidak mandiri, serta memudarnya orientasi moral dan nilai kemanusiaan
dan prinsip kemasyarakatan, sehingga prinsip pembangunan yang berkelanjutan tidak tercapai.
Pendekatan penanggulangan kemiskinan yang dilakukan P2KP, dengan BKM sebagai kekuatan inti
program di tingkat komunitas yang punya prinsip kerelawanan, membangun diri dari dalam, ternyata
mampu bertahan dan berkembang. Sehingga dengan masuknya program P2KP terbentuklah BKM
di Kota/Kabupaten dan Kecamatan sampai ke Kelurahan..
Pada tahun 2004, P2KP hadir di Kelurahan Taipa yang terletak di Kecamatan Palu Utara, Kota
Palu. Tahap sosialisasi yang berlangsung + 2 Tahun mampu memberikan pemahaman kepada
masyarakat bahwa perlunya sebuah badan yang dikelola oleh orang-orang yang memiliki orientasi
nilai dan moral serta komitmen yang tinggi dalam pelaksanaan pembangunan di Kelurahan Taipa,
yang merupakan pilihan langsung dari masyarakat.
Secara bertahap, BKM Sintuvu ntodea mampu memberikan jawaban atas kepercayaan yang di
berikan masyarakat Kelurahan Taipa , Berbagai strategi kebijakan yang dikeluarkan, melalui prinsip
partisipatif berdasarkan nilai universal kemanusiaan, membuka kesadaran masyarakat Kelurahan
Taipa.
BKM dan perangkatnya (UPL, UPS dan UPK) mulai memahami dan mampu merumuskan serta
merealisasikan PJM Pronangkis di tingkat Kelurahan, kemudian berusaha melaksanakan kemitraan,
baik itu melalui program PAKET maupun mencoba menjalin kerjasama kemitraan dengan dunia
usaha dan pihak-pihak lainnya dalam rangka merealisasikan usulan-usulan kegiatan yang ada
dalam PJM Pronangkis.
Hasilnya dapat dirasakan, pembangunan sarana & prasarana dasar, baik yang berasal dari BLM
P2KP, maupun dari pihak lainnya mendapat respon yang positif dari pemanfaat. Tingginya nilai
keswadayaan, pembangunan yang tepat sasaran serta komitmen untuk memelihara dan
memanfaatkan hasil pembangunan, adalah bukti nyata bahwa BKM Sintuvu Ntodea telah mendapat
kepercayaan di masyarakat.
Namun masih ada kendala yang sering diungkapkan oleh masyarakat KelurahanTaipa kepada BKM
Sintuvu Ntodea. Kondisi geografis yang terdiri atas daerah pesisir pantai dan lahan tidur
menyebabkan kebutuhan akses jalan yang berkualitas sebagai penghubung untuk kedua wilayah
itu merupakan masalah serius.
Konsekuensi dari pertumbuhan penduduk yang disebabkan aktivitas pelabuhan laut, dan
pertumbuhan penduduk alamiah berupa lahan-lahan tidur sehingga daerah tersebut menjadi
perumahan dan permukiman yang terarah menyebabkan perkembangannya menjadi terarah dan
terkendali.
Disamping

itu, terdapat beberapa potensi wilayah yang apabila dikembangkan bisa menjadi

sumber pendapatan dan pencaharian masyarakat Kelurahan Taipa. Potensi-potensi tersebut


diantaranya adalah terciptanya lapangan kerja,diantaranya hasil pertanian,nelayan maupun industry
yang menyerap tenaga kerja.

Potensi lainnya adalah kawasan pesisir pantai KelurahanTaipa yang memiliki beberapa titik-titik
pemandangan menarik ditambah dengan aktivitas kehidupan nelayan yang memanfaatkannya,
yang mampu memberikan keunikan tersendiri, sehingga bisa memberikan daya jual sebagai objek
wisata.
Proses transformasi sosial yang ada di P2KP,pada tahap selanjutnya adalah mendorong
masyarakat ke dalam tatanan kehidupan yang lebih baik, berjatidiri, tanggap dan berkelanjutan,
melalui intervensi berupa pembelajaran mengenai cara membangun permukiman (bukan
perumahan) secara terpadu, dengan peran serta aktif masyarakat, mulai dari tahap perencanaan
sampai dengan tahap implementasinya.

Transformasi masyarakat mandiri menuju masyarakat madani dilakukan melalui intervensi untuk
meningkatkan

kemampuan

masyarakat

dalam

pengembangan

kualitas,

lingkungan,

permukiman,dan pertanian yang berkelanjutan (sustainability development) di wilayahnya.


Pembangunan berkelanjutan pada prinsipnya adalah kondisi dimana masyarakat mampu
meningkatkan kualitas Lingkungan Permukimannya dengan berbasis pada pada tiga pilar utama,
yakni Orientasi yang merubah perilaku (attitude), Orientasi Pengelolaan oleh masyarakat sendiri
(self community management), serta Orientasi Inovasi dan kreativitas masyarakat yang mandiri
(entrepreneurship).
Dengan kata lain, pembelajaran pada tahap ini akan menghasilkan produk rencana berbasis
komunitas yang memuat arahan rencana dan program-program pembangunan kawasan
permukiman yang komprehensif, terpadu dan berkelanjutan dengan mengedepankan prisip
perencanaan partisipatif dan pendekatan Tridaya (fisik/lingkungan, sosial dan ekonomi).
1.2 Tujuan
Secara umum, rencana pengembangan lingkungan permukiman berbasis komunitas bertujuan
untuk mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang harmonis dengan lingkungan yang sehat
produktif, menjadiakn jati diri yang berkelanjutan.
Sedangkan secara khusus, tujuan penyusunan rencana berbasis komunitas tersebut, adalah :
1. Mewujudkan masyarakat yang sadar akan pentingnya tinggal di permukiman yang tertata
rapi, bersih selaras dengan lingkungan yang nyaman dan berkesinambungan.
2. Mewujudkan masyarakat yang berbudaya,bersih dan tertib dalam mewujudkan masyarakat
yang kreatif dan inovatif melakukan perencanaan dan pengelolaan pembangunan
lingkungan yang sehat.
3. Mewujudkan tata kelembagaan masyarakat kelurahan yang efektif dan efisien dalam

mendukung penerapan tata Pemerintahan yang baik (good governance) yang berkelanjutan.
4. Meningkatkan taraf hidup masyarakat kelurahan yang didukung oleh perdagangan

holtikultura antar pulau.


1.3 Sasaran
a. Masyarakat/BKM
Masyarakat Kelurahan utamanya, kelompok masyarakat miskin dengan BKM yang
memenuhi kriteria berdaya guna,menuju kemandirian dan menjadi masyarakat madani.
3

b. Pemerintah Daerah
Perangkat Pemerintahan tingkat kota,Kecamatan hingga Kelurahan, khususnya yang terkait
dengan penataan ruang, pembangunan permukiman, penataan bangunan,lingkngan,
Pertanahan,Pertanian serta Perikananyang menghasilkan masyarakaty yang berdaya.
c. Para Pihak terkait lainnya
Pihak terkait,pemangku kepentingan di luar kelompok masyarakat Kelurahan seperti:
Perbankan, Pemerintah,Pengusaha,LSM, Perguruan Tinggi, serta usaha sejenis lainnya.
1.4 Keluaran (Output)
Hasil akhir yang di inginkan dari pelaksanaan kegiatan pengembangan lingkungan permukiman
berbasis komunitas ini, adalah:
1. Terwujudnya permukiman yang bersih, tertib dan tertata secara berkesinambungan dalam
mendukung distribusi dan tataniaga perdagangan holtikultura antar pulau.
2. Tersedianya Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) yang rapi pada kawasan
prioritas yang berbasis komunitas. Produk rencana tersebut disusun secara partisipatif oleh
masyarakat bersama Pemerintah.
3. Tersedianya aturan tertulis tentang pembangunan dan pengelolaan permukiman yang
disepakati oleh masyarakat bersama Pemerintah sebagai komitmen.
4. Terwujudnya Lembaga Pengelola pembangunan SEL (social budaya, ekonomi dan
lingkungan) yang handal dan mampu berperan sebagai pusat pelayanan masyarakat
(Community Services) dalam memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat.

BAB II
KARAKTERISTIK TIPOLOGI/GEOGRAFIS WILAYAH
2.1 Kondisi Tipologi dan Geografis Wilayah
Kelurahan Taipa adalah Kelurahan yang diapit oleh Kelurahan Mamboro dan Kelurahan
Kayumalue di wilayah Kecamatan Palu Utara, Kota Palu propinsi Sulawesi Tengah dan berbatasan
dengan :
Sebelah utara

: Kelurahan Kayumalue Kecamatan Palu Utara.

Sebelah Timur

: Desa Guntarano Kabupaten Donggala

Sebelah Selatan

: Kelurahan Mamboro Kecamatan Palu Utara.

Sebelah Barat

: Teluk Palu.

Luas wilayah Kelurahan Taipa 1.150 km, terdiri dari 18 RT dan 5 RW. Dengan rincian penggunaan
lahan di disajikan pada Tabel II.1).
Kondisi Geografis wilayah KelurahanTaipa yang memiliki topografi wilayah pesisir,daratan, kebun
pertanian,industry,Prasarana Umum dan pemukiman penduduk serta lahan pertanian dan
perkebunan. Terdapat pula tempat wisata dan Pesisir pantai Teluk Palu yang indah serta DAS
sungai Taipa yang dapat di tata menjadi tempat rekreasi.

Foto I. Tempat Wisata Ntodea Yang di Kelola BKM


Sintuvu Ntodea dengan Karang Taruna
2.2 Penggunaan Lahan Kelurahan Taipa
Penggunaan Lahan Kelurahan Taipa di dominasi oleh lahan kosong, diikuti lahan
Perkebuman/pertanian kemudian permukiman serta industry. Besarnya luas lahan yang belum
terbangun, menyebabkan Kelurahan ini menjadi prioritas utama dalam alokasi penggunaan lahan
untuk Kawasan Industri Palu.
Tabel II.1
Penggunaan Lahan Kelurahan Taipa
No

Penggunaan Lahan

Luas (km2)

Prosentase
(%)

Luas permukiman

450 km2

39,13 %

Luas kuburan

150 km2

13,04 %

Luas pertanian

125 km2

10,87 %

Luas pekarangan

100 km2

8,70 %

Luas Perkantoran

100 km2

8,70 %

Luas taman

50 km2

4,35 %

Luas kawasan industry

175 km2

15,21 %

Sumber : Profil Kelurahan Taipa Tahun 2012

2.3 Kondisi Sosial Masyarakat


Penduduk Kelurahan Taipa sebagian besar dihuni oleh penduduk asli di tambah para pendatang
yang bergerak di sector jasa dan perdagangan, serta perburuhan. Heterogenitas penduduk
menyebabkan kondisi social masyarakat yang majemuk dengan dinamisasi yang tinggi serta
permasalahan soaial yang kompleks, diantaranya pengangguran.
Kantong kemiskinan di dominasi di RW 4,5 dan 2 terutama di daerah marjinal yang rata-rata dihuni
oleh penduduk asli etnis Kaili yang mendiami komunitas tersebut. Data Kependudukan Kelurahan
Taipa tersaji dalam (Tabel II.2) sebagai berikut :

Tabel II.2
Kependudukan Kelurahan Taipa
No

Data

Jumlah

Jumlah penduduk

5.659 jiwa

Jumlah kepala Keluarga

1.416 KK

Penduduk perempuan

2.838 jiwa

Penduduk laki-laki

2.821 jiwa

Jumlah penganggur

47 Jiwa

Sumber : Monografi Dinamis Kelurahan Taipa 2012

Tabel II.3
Komposisi Tenaga Kerja Kelurahan Taipa
No

Tenaga Kerja

Jiwa

Prosentase (%)

Penduduk Usia 0-14 Tahun

1.724 Jiwa

30.46 %

Penduduk Usia 15-29 Tahun

1.702 Jiwa

30,08 %

Penduduk Usia 30-44 Tahun

1.259 Jiwa

22,25 %

Penduduk Usia 45-59 Tahun

716 Jiwa

12,65 %

Penduduk Usia 60-74 Tahun

258 Jiwa

4,56 %

Total
Sumber : Daftar isian Kelurahan Taipa 2012

Tabel II.4
Komposisi Etnis/Suku KelurahanTaipa
No

Etnis

Jiwa

Prosentase (%)

Kaili

5.593 Jiwa

98,83 %

Jawa

23 Jiwa

0,41 %

Manado

7 Jiwa

0,12 %

Bali

17 Jiwa

0,30 %

Bugis

19 Jiwa

0,34 %

Sumber : Profil Kelurahan Taipa Tahun 2012

Tabel II.5
Komposisi Pendidikan Kelurahan Taipa
No

Data

Jumlah

Prosentase (%)

Belum Sekolah

938 jiwa

16,57 %

Tidak Tamat SD

768 Jiwa

13,57 %

Tamat SD

1.436 jiwa

25,37 %

Tamat SLTP

1.045 jiwa

18,47 %

Tamat SLTA

1.303 jiwa

23,03 %

Akademi

78 jiwa

1,38 %

S-1

87 jiwa

1,54 %
7

No

Data

Jumlah

S-2

4 jiwa

S-3

Prosentase (%)
0,07 %
0%

Sumber : Profil Kelurahan Taipa Tahun 2012

2.4 Jumlah dan Jenis Fasilitas Pendidikan


Tabel II.6
Prasarana Pendidikan Kelurahan Taipa
No

Prasarana Pendidikan

Jumlah

SLTP/sederajat

SD / Sederajat

TK

PAUD

TPA

Perpustakaan

Sumber : Daftar isian Kelurahan Tahun. 2012

Tabel II.7
Komposisi Agama Kelurahan Taipa
No

Agama

Islam

Jiwa

Prosentase (%)

5.588 Jiwa

98,75 %

Kristen

36 Jiwa

0,64 %

Katholik

17 Jiwa

0,30 %

Hindu

17 Jiwa

0,30 %

Budha

1 Jiwa

0,01 %

Sumber : Daftar isian Kelurahan Taipa Tahun. 2012

2.5 Jumlah dan Jenis Tempat Ibadah


Tabel II.7
Tempat Ibadah KelurahanTaipa
No

Tempat Ibadah

Jumlah

Masjid

Mushollah

Sumber : Profil Kelurahan Taipa Tahun 2012


2.6 Kondisi Ekonomi Masyarakat
Kondisi ekonomi masyarakat yang majemuk menyebabkan dinamisasi dilihat dari mata
pencaharian penduduk. Dominasi di sektor Tenaga Kerja, Buruh Tani, buruh Pabrik dan Buruh
Pelabuhan Feri disusul dengan sektor ekonomi (pedagang kecil) dan sektor jasa merupakan salah
satu ciri dari pencaharian masyarakat perkotaan. Komposisi mata pencaharian tersaji dalam (Tabel
II.9) sebagai berikut :

Tabel II.8
Komposisi Mata Pencaharian Kelurahan Taipa
No

Mata Pencaharian

Jumlah

Prosentase (%)

Belum bekerja

1.505 Jiwa

26,60%

Mengurus rumah tangga

1.152 Jiwa

20,36%

Pelajar/Mahasiswa

1.349 Jiwa

23,84%

Pensiunan

18 jiwa

0,32%

PNS

121 jiwa

2,14%

TNI

Kepolisian

6 jiwa

0,11%

Petani/Perkebunan

91 jiwa

1,61%

Peternak

10

Nelayan

28 jiwa

0,50%

11

Konstruksi

2 jiwa

0,04%

12

Trasportasi

1 jiwa

0,02%

13

Karyawan swasta

536 jiwa

9,48%

14

Karyawan BUMN

7 jiwa

0,13%

15

Karyawan BUMD

1 jiwa

0,02%

16

Honorer

70 jiwa

1,24%

17

Buruh harian lepas

268 jiwa

4,74%

18

Buruh Tani/Perkebunan

22 jiwa

0,39%

19

Nelayan/Perikanan

5 jiwa

0,09%

20

Buruh peternakan

1 jiwa

0,02%

21

Pembantu rumah tangga

1 Jiwa

0,02%

22

Tukang batu

16 Jiwa

0,29%

23

Tukang kayu

11 Jiwa

0,20%

24

Tukang jahit

3 Jiwa

0,06%

25

Mekanik

1 Jiwa

0,02%

26

Seniman

1 Jiwa

0,02%

27

Anggota DPRD Kota

2 Jiwa

0,04%

28

Guru

24 Jiwa

0,43%

29

Konsultan

1 Jiwa

0,02%

30

Perawat

2 Jiwa

0,04%

31

Pelaut

6 Jiwa

0,11%

32

Sopir

71 Jiwa

1,26%

33

Pedagang

12 Jiwa

0,22%

34

Wiraswasta

316 Jiwa

5,60%

35

Lainnya

1 Jiwa

0,02%

Sumber : Profil Kelurahan Taipa Tahun 2012

2.7 Jumlah dan Jenis Fasilitas Perekonomian


Sarana perekonomian yang dominan adalah Perindustrian dan Pertanian yang merupakan potensi
utama dalam hal menumbuh kembangkan perekonomian yang ada di Kelurahan dan sekitarnya.
Disamping itu terdapat pula kegiatan transaksi pada potensi perikanan yang terjadi di pusat
kegiatan nelayan untuk memasarkan hasil tangkapannya yang dikekola secara pribadi.
Dengan hasil yang lebih layak sehingga menunjang perekonomian nelayan tersebut.
Tabel II.9
Sarana Perekonomian Kelurahan Taipa
No

Sarana Perekonomian

Jumlah

Pasar Umum

Toko

Kios

29

Warung

16

Koperasi Simpan Pinjam

Badan Kredit

Lumbung Desa

Terminal Pelabuhan

Sumber : Profil Kelurahan Taipa Tahun 2012

Tabel II.10
Industri Kecil dan Menengah Kelurahan Taipa
No

Industri

Jumlah

Industri Kecil / sedang

Hotel / Losmen

Warung makan

20

Biro Angkutan

Bengkel Mobil

Bengkel sepeda Motor

Bengkel sepeda

Reparasi radio/TV

Penjahit

10

Tukang Foto

11

Foto Copy

12

Salon Kecantikan

13

Tukang potong rambut

14

Tukang Gigi

Sumber : Profil Kelurahan Taipa Tahun 2012

10

2.8 Jumlah dan Jenis Fasilitas Kesehatan


Puskesmas pembantu (Pustu) yang ada di wilayah ini juga merupakan jasa pelayanan Kesehatan
yang ada dalami skala regional.
Tabel II.11
Prasarana Kesehatan Kelurahan Taipa
No

Prasarana Kesehatan

Jumlah

Puskesmas Pembantu

Poskesdes / Balai Pengobatan

Posyandu

Sumber : Profil Kelurahan Taipa Tahun 2012


2.9 Kondisi Kesehatan Masyarakat
Secara umum kondisi kesehatan masyarakat tersaji dalam (Tabel II.13) sebagai berikut :
Tabel II.12
Cacat Mental Kelurahan Taipa
No

Cacat Mental dan Fisik

Jiwa

Tuna Rungu

Tuna Wicara

Tuna Netra

Lumpuh

Idiot

Gila

Stress

Sumber : Profil Kelurahan Taipa Tahun 2012


2.10 Lembaga Kemasyarakatan
Organisasi/lembaga kemasyarakatan yang ada di wilayah ini dari tingkat basis RT sampai tingkat
Kelurahan tetap eksis dan konsisten melakukan berbagai program pembinaan dan pembelajaran
masyarakat, salah satu yang paling menonjol Taman pengajian.
Dalam setiap organisasi masyarakat ada keterwakilan dari unsur perempuan. Bahkan tidak sedikit
organisasi masyarakat secara khusus yang menangani permasalahan perempuan dan kesehatan
ibu hamil (PKK, Posyandu dan Dasawisma).

11

Tabel II.13
Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan Taipa
No

Lembaga Kemasyarakatan

Jumlah anggota

PKK

31 Orang

Organisasi pemuda

125 orang

Organisasi Karang Taruna

77 Orang

Majelis Taklim

125 Orang

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat

13 Orang

LSM( Lembaga Swadaya masyarakat)

123 Orang

BKM(badan Keswadayaan Masyarakat)

13 Orang

KMS( Kelompok masyarakat setempat

4 Orang

Sumber : Profil Kelurahan Taipa Tahun 2012


2.11 Prasarana dan Sarana Transportasi
Prasarana Transportasi yang ada di wilayah ini hanyalah Pelabuhan Feri yang terletak di RW 01
Kelurahan Taipa, akan tetapi secara umum transportasi tidak menjadi penghambat kegiatan
pembangunan akan tetapi perlu penataan yang baik dan terpadu sehingga keberdaannya dapat
menjadi sumber perekonomian.Kondisi jalan yang ada di wilayah ini sebagian besar masih dalam
kondisi baik, tetapi ada sebagian yang perlu pemeliharaan dan perbaikan.
Tabel II.14
Sarana Transportasi Kelurahan Taipa
No

Sarana Transportasi

Jumlah

Sepeda

20

Sepeda Motor

300

Mobil Pribadi

20

Pick Up

Minibus

Truk

10

Gerobak Sapi

10

Sumber : Profil Kelurahan Taipa Tahun 2012


2.12 Sarana Komunikasi
Sarana komunikasi berupa jaringan telephone dan faxmile saat ini sudah terlayani, disamping itu
juga adanya jaringan internet yang dapat diakses melalui email, websait serta jaringan telephone
seluler yang semakin memberikan kemudahan untuk berkomunikasi dan merupakan faktor utama
dalam melaksanakan berbagai program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.

12

Tabel II.15
Sarana Komunikasi Kelurahan Taipa
No

Sarana Komunikasi

Jumlah

HT

radio

21

Televis

950

TelephoneHp

3970

Sumber : Profil Kelurahan Taipa Tahun 2012


2.13

Prasarana Air Bersih

Prasarana air bersih yang ada di wilayah ini sebagian besar sudah terlayani olah DAP dan PAM,
namun ada yang juga yang belum terlayani, khususnys pada linkungan pemukiman yang jauh dari
tepi jalan raya maupun jalan lingkungan. Penyediaan air bersih bagi lingkungan pemukiman yang
belum terlayani PAM, diadakan dengan menggunakan sumur gali.
Tabel II.16
Prasarana Air Bersih Kelurahan Taipa
No

Prasarana Air Bersih

Jumlah

Sumur Pompa

Sumur Gali

MCK

515

PAM

700

Sumber : Profil Kelurahan Taipa Tahun 2012


2.14

Prasarana Drainase

Sistem drainase yang semi permanen di wilayah ini sebagian besar sudah terbentuk di setiap sisi
jalan. Kondisi fisik sebagian besar sudah baik, tetapi ada di beberapa titik yang memerlukan
penambahan, perbaikan khususnya pada jalan lingkungan.
Sistem Drainase lingkungan yang ada di Kelurahan Taipa sebagian besar berasal dari Program
berbasis masyarakat yang dikelola oleh BKM Sintuvu ntodea (PNPM-MP & Nussp dan PDPM).
2.15 Prasarana Olah Raga dan Rekreasi
Sarana olah raga, seni dan rekreasi di wilayah ini sudah ada, yaitu Taipa Beach dan Wisata rakyat
namun keberadaannya belum repsentatif, sebagai wisata dan Prasarana olah raga untuk
mendukung keberadaannya kedepan yang memadai..

13

Tabel II.17
Prasarana Olah Raga dan Rekreasi Kelurahan Taipa
No

Prasarana Olah Raga dan Rekreasi

Jumlah

Lapangan Sepak Bola

Lapangan Bulu Tangkis

Lapangan Voli ball

Lapangan Tenis

Tempat rekreasi

Hotel/penginapan

Sumber : Profil Kelurahan Taipa Tahun 2012


2.16 Prasarana Listrik
Sistem jaringan listrik di wilayah ini sebagian besar sudah ada dan terlayani. Dengan Gardu utama
berasal dari PLTU Mpanau yang terletak di Kelurahan Panau
2.17 Jaringan Irigasi
Jaringan irigasi teknis yang ada di wilayah ini berasal dari Desa Bale melalui irigasi kecil dan
sungai Palayua.
2.18 Sistem Persampahan
Sistem persampahan yang sudah ada berupa tempat pembuangan sampah sementara yang
terletak di seluruh RW, serta di tempat-tempat umum. Kebanyakan penduduk Kelurahan Taipa
dalam mengelola sampah, masih menggunakan cara tradisional, yaitu dengan cara membakar,
ataupun dengan cara Menimbun sampah kedalam lubang yang digali di pekarangan/halaman,
yang masih luas dan berupa tanah kosong.
Sistem persampahan perlu menjadi prioritas utama, mengingat tumpukan sampah yang dihasilkan
setiap RW cukup tinggi.

14

BAB III
GAGASAN PENGEMBANGAN
3.1 Pengertian Rencana Tata Ruang
Sistem perencanaan yang berlaku di Indonesia saat ini dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis
sistem perencanaan, yaitu Perencanaan Pembangunan Nasional yang dikenal melalui Undangundang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan
Perencanaan keruangan yang dikenal melalui Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang (PR). Perencanaan pembangunan nasional lebih menitikberatkan pada
perencanaan sektoral sedangkan penataan ruang merupakan perencanaan ruang atau wilayah
yang didasarkan pada daya dukung dan optimasi pemanfaatan ruang.
1. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN)
Sebagaimana yang tertuang dalam UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, perencanaan pembangunan terdiri dari :
1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP),
2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan
3. Rencana Kerja Pemerintah (RKP).
RPJP menjadi pedoman dalam penyusunan RPJM untuk kemudian dijabarkan di RKP.
Berdasarkan rencana nasional tersebut semua sektor, dalam hal ini lembaga dan
kementerian (K/L), menyusun Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) yang
berpedoman kepada RPJM dan Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L) yang
berpedoman kepada RKP. Rencana pembangunan ini kemudian menjadi pedoman dalam
penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Pola perencanaan pembangunan daerah persis sama dengan pola perencanaan
pembangungan nasional, dimana RPJP Nasional diacu oleh RPJP Daerah, RPJM Nasional
diperhatikan oleh RPJM Daerah dan RKP diserasikan dengan RKP Daerah melalui
musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang). Rencana pembangunan daerah ini
menjadi pedoman dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
2. Sistem Perencanaan Keruangan (SPK)
Sistem perencanaan keruangan di Indonesia mengacu kepada UU Nomor 26 Tahun 2007
tentang Penataan Ruang. Dalam UU tersebut dikenal empat hirarki rencana tata ruang,
yaitu:
1. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Nasional,
2. RTRW Pulau,
3. RTRW Propinsi,
4. RTRW Kabupaten/Kota.
RTRW Nasional menjadi acuan dalam penyusunan RTRW Pulau. RTRW Pulau menjadi
Pedoman penyusunan RTRW Propinsi yang kemudian dipedomani lebih lanjut oleh
kabupaten/kota. Dibandingkan dengan sistem yang sebelumnya (UU Nomor 24 Tahun
1992), sistem perencanaan keruangan yang baru membuka peluang untuk menyusun
rencana tata ruang yang bersifat umum maupun khusus di setiap hirarki perencanaan.

15

Inovasi lain yang diadopsi dalam sistem yang baru adalah penerapan Pengaturan Zona
(Zoning Regulation) sebagai instrumen pelaksanaan rencana tata ruang. Instrumen
pengaturan zona ini memuat aturan-aturan spesifik keruangan yang mengikat untuk setiap
kawasan dengan fungsi tertentu dalam suatu wilayah perencanaan.
Skema Hirarki Sistem Perencanaan Keruangan (berdasarkan UU No.26 Tahun2007)
RTR PULAU

RTRW NASIONAL

RTR KAWASAN
STRATEGIS NASIONAL

RTRW PROPINSI

RTR KAWASAN
STRATEGIS PROPINSI

RDTR KOTA

RDTR KAWASAN
STRATEGIS KOTA

RTRW KOTA

RTRW KAWASAN
PERKOTAAN

RDTR KABUPATEN
RTR KAWASAN
STRATEGIS KABUPATEN
RTR KAWASAN
PERDESAAN

RTRW KABUPATEN

RTR KAWASAN
ARGOPOLITAN

* Termasuk Peraturan Zonasi


Untuk memperkuat pengendalian pemanfaat ruang, sistem yang baru menerapkan sanksi
terhadap pelanggaran tata ruang yang dikenakan tidak hanya kepada penerima izin
pemanfaatan ruang tetapi juga kepada pemberi izin pemanfaatan ruang.

3.2 Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan (RTBL)


Rencana

Tata

Bangunan

&

Lingkungan

adalah

panduan

rancang

bangun

suatu

lingkungan/kawasan yang dimaksudkan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan


bangunan dan lingkungan,serta memuat materi pokok ketentuan program bangunan dan
lingkungan,
pengendalian

rencana

umum

rencana,

dan

dan

panduan

pedoman

rancangan,rencana

pengendalian

investasi,

pelaksanaan

ketentuan

pengembangan

lingkungan/kawasan (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum; Nomor :06/PRT/M/2007).


RTBL disusun sebagai dokumen pengendali pembangunan dalam penyelenggaraan penataan
bangunan dan lingkungan untuk suatu lingkungan/kawasan tertentu supaya memenuhi kriteria
perencanaan tata bangunan dan lingkungan yang berkelanjutan, yang meliputi :
a. Pemenuhan persyaratan tata bangunan dan lingkungan

16

b. Peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui perbaikan kualitas lingkungan dan ruang
publik
c. Perwujudan pelindungan, serta
d. Peningkatan vitalitas ekonomi lingkungan
Dokumen RTBL memiliki manfaat antara lain :
a. Mengarahkan jalannya pembangunan sejak dini
b. Mewujudkan pemanfaatan ruang secara efektif, tepat guna,spesifik setempat dan
konkret sesuai dengan rencana tata ruang wilayah
c. Melengkapi peraturan daerah tentang bangunan gedung
d. Mewujudkan kesatuan karakter dan meningkatkan kualitas bangunan gedung dan
lingkungan/kawasan
e. Mengendalikan pertumbuhan fisik suatu lingkungan/kawasan
f.

Menjamin implementasi pembangunan agar sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan


masyarakat dalam pengembangan lingkungan/kawasan yang berkelanjutan

g. Menjamin terpeliharanya hasil pembangunan pasca pelaksanaan,karena adanya rasa


memiliki dari masyarakat terhadap semua hasil pembangunan
Kedudukan RTBL dalam pengendalian bangunan gedung dan lingkungan dapat dilihat dalam
diagram dibawah ini :
HIRARKI RENCANA TATA RUANG DAN RTBL
RTR PULAU

RTRW NASIONAL

RTR KAWASAN
STRATEGIS NASIONAL
RTRW PROPINSI

RTR KAWASAN
STRATEGIS PROPINSI

RDTR KOTA

*
RTRW KOTA

RENCANA TATA BANGUNAN


& LINGKUNGAN
PERBAIKAN KAWASAN

RDTR KAWASAN
STRATEGIS KOTA

PENGEMBANGAN KEMBALI
KAWASAN

RTRW KAWASAN
PERKOTAAN

PEMBANGUNAN BARU
KAWASAN
PELESTARIAN/PERLINDUNGA
N KAWASAN
PROSES IMB &
PENYELENGGARAAN
BANGUNAN GEDUNG
DAN LINGKUNGAN

RDTR KABUPATEN
RTR KAWASAN
STRATEGIS KABUPATEN
RTR KAWASAN
PERDESAAN
RTRW KABUPATEN

PERATURAN DAERAH
BANGUNAN GEDUNG

RTR KAWASAN
ARGOPOLITAN

Penataan Ruang

Penataan Bangunan dan Lingkungan


17

Sesuai dengan ketentuan yang tercantum di dalam peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun
2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang
bangunan Gedung Pasal 27 ayat (2), struktur dan sistematika dokumen RTBL sebagaimana
digambarkan dalam diagram di bawah ini:

PROGRAM BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Analisis Kawasan Dan


Wilayah Perencanaan

TAHAP ANALISIS

KAWASAN
PERENCANAAN

VISI
PEMBANGUNAN
Analisis
Pengembangan
Pembangunan
Berbasis Peran
Masyarakat

TAHAP PERUMUSAN
DAN
PENGEMBANGAN

PERANCANGAN

PERAN MASYARAKAT

KONSEP DASAR
PERANCANGAN
TATA BANGUNAN
DAN LINGKUNGAN

RENCANA UMUM DAN PANDUAN


RANCANGAN

RENCANA
UMUM

PERUNTUKAN LAHAN MAKRO DAN


MIKRO
RENCANA PERPETAKAN
RENCANA TAPAK
RENCANA SISTEM PERGERAKAN,
RENCANA AKSESIBILITAS LINGKUNGAN

RUANG TERBUKA HIJAU


RENCANA WUJUD VISUAL BANGUNAN

RENCANA SARANA & PRASARANA


LINGKUNGAN
PANDUAN
RANCANGAN

KETENTUAN DASAR IMPLEMENTASI


RANCANGAN
PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN
RANCANGAN KAWASAN

RENCANA INVESTASI
SKENARIO STRATEGI RENCANA INVESTASI

TAHAP
PENGEMBANGAN

DUKUNGAN
PELAKSANAAN

POLA KERJASAMA OPERASIONAL

4 KETENTUAN PENGENDALIAN RENCANA


STRATEGI PENGENDALIAN RENCANA
ARAHAN PENGENDALIAN RENCANA

5 PEDOMAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN


ASPEK-ASPEK PENGENDALIAN PELAKSANAAN
ARAHAN PENGELOLAAN KAWASAN

18

3.3 Kedudukan Kelurahan Taipa Dalam Rencana Tata Ruang Kota Palu
Sesuai arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Palu Tahun 2006-2025, Kelurahan Taipa
diarahkan sebagai zona kawasan industri khusus,bersama Kelurahan Baiya & Lambara. Rencana
Pengembangan Kawasan Industri Palu ini adalah upaya Pemerintah Daerah untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi masyarakat Kota Palu.
Berdasarkan Rencana Induk Kawasan Industri Kota Palu Tahun 2008, besarnya luas lahan yang
akan dialokasikan untuk pengembangan kawasan industri ini seluas 1500Ha, yang terdiri atas
Kapling Industri, Perumahan, Fasilitas Umum & Sosial,Komersial, dan RTH.
PROPORSI PENGGUNAAN LAHAN KAWASAN INDUSTRI PALU
PENGGUNAAN
LAHAN
Kavling Industri

BESARAN KEBUTUHAN LAHAN (HA)


Besar
Sedang
Kecil

30%
30%
40%

Perumahan
Fasum-fasos
Komersial
Jalan
RTH
Jumlah

40%

1500

20 %
5%
15%
10%
10%
100%

180
180
240
300
75
225
150
150

600

900

1500

Sumber : Masterplan Kawasan Industri Kota Palu Tahun 2008

Beberapa sarana Infrastruktur dasar penunjang kawasan industri seperti pelabuhan bongkar-muat
khusus Kawasan Industri akan dibangun di Kelurahan Taipa, selain itu, rencana pengembangan
jaringan jalan baru (Ring Road) sebagai akses tambahan dimulai dari kelurahan ini.
Rencana pengembangan Kawasan Industri Palu yang terletak di Kawasan Utara Palu,akan terdiri
dari beberapa sektor/cluster,antara lain :
a. Pengembangan kawasan industri ringan
b. Pengembangan kawasan sektor industri menengah
c. Pengembangan sektor kawasan pendidikan
d. Pengembangan sektor kawasan hunian
e. Pengembangan kawasan ruang terbuka hijau dan rekreasi
Pengembangan kawasan industri khusus Kota Palu akan memberikan dampak baik positif maupun
negatif terhadap masyarakat Kelurahan Taipa. Naiknya harga lahan di beberapa RW, isyu relokasi
penduduk di rencana lokasi pelabuhan bongkar-muat khusus kawasan industri, peningkatan
kesejahteraan masyarakat berupa kesempatan bekerja, serta hal-hal lain yang apabila tidak
diantisipasi, akan menimbulkan gejolak yang justru menghambat implementasi pengembangan
Kawasan Industri ini.
Realisasi Kawasan Industri perlu didukung oleh banyak pihak, khususnya masyarakat Kelurahan
Taipa. Keberpihakan terhadap aspirasi masyarakat Kelurahan Taipa merupakan faktor kunci dalam
upaya mempercepat pengembangan kawasan ini, mengingat Kelurahan Taipa memiliki proporsi
terbesar dalam alokasi penggunaan lahan Kawasan Industri Palu.

19

Hal tersebut sesuai dengan semangat desentralisasi pembangunan yang saat ini sering
dibicarakan, melalui upaya-upaya pembangunan yang berbasis masyarakat, serta berorientasi
kepada proses untuk mencapai hasil yang diinginkan bagi semua pelaku/stakeholder.
Oleh karena itu, perlu adanya upaya bagaimana aktivitas/kegiatan masyarakat di Kelurahan Taipa
dapat sejalan/searah menuju ke pengembangan Kawasan Industri Palu, sehingga dapat
meminimalisasi dampak negatif, khususnya dampak sosial yang akan timbul. Upaya ini perlu
dipikirkan bersama, mengingat realisasi pengembangan kawasan industri palu masih membutuhkan
waktu yang cukup lama.

3.4 Pertumbuhan,Pengembangan, Kawasan Perumahan dan Permukiman Baru


Aktivitas/kegiatan suatu kelompok/masyarakat berhubungan erat dengan upaya pemenuhan
kebutuhan hidupnya. Upaya pemenuhan kebutuhan hidup kearah yang lebih baik adalah dambaan
setiap umat manusia. Intervensi terhadap aktivitas suatu kelompok manusia secara radikal/ekstrem
tanpa disertai dengan konsekuensi logis mengenai arah perubahan pola dan perilaku secara
bertahap hanya akan memberikan dampak yang tidak di inginkan, meskipun secara materi
perubahan aktivitas itu menjanjikan.
Salah satu bentuk intervensi dari perubahan pola dan perilaku ke arah yang lebih kondusif adalah
dengan menciptakan sebuah tatanan lingkungan yang nyaman,sehat serta memiliki keterkaitan
fungsional dengan lingkungan sekitarnya.
Akibat dari rencana pengembangan kawasan industri palu di Kelurahan Taipa, pembukaan jalur
jalan baru (ring road), beberapa wilayah kelurahan mengalami perubahan dan peningkatan
penggunaan lahan dari lahan kosong menjadi perumahan.

Pembangunan rumah-rumah ini tidak memperhitungkan keserasian, keterkaitan fungsi, serta tata
letak yang memadai antar rumah dan perhitungan kedepan mengenai pengembangan jaringan
prasarana penunjang (Ruang Terbuka Hijau, Trotoar, sistem persampahan, sistem sanitasi dan
sistem prasarana lainnya).

Meskipun lahan yang tersedia memang masih luas, namun dikhawatirkan akan terjadi
kecenderungan pemanfaatan lahan yang tidak terarah, sehingga perkembangannya kedepan
cenderung kearah kekumuhan (tidak terkendali), serta tidak memperhitungkan kebutuhan mengenai
sarana dan prasarana penunjang lain.

Setiap acara masyarakat, lurah selalu memberikan pengarahan dan pandangan mengenai
kekhawatiran serta dampak dari gejala yang terjadi, yang perlu dipikirkan bersama. Karna
pentingnya perumahan dan pemukiman baru yang akan ditata kedepan, olehnya masyarakat, BKM,
Bersama Pemerintah setempat merencanakan dan menata Khususnya lingkungan yang ada di RW
004 dan RW 005 dengan melakukan upaya-upaya sebagai berikut
a. Penataan Jalan-Jalan lingkungan
b. Penataan saluran limbah rumah tangga
c. Penataan perumahan serta sarana air bersih yang memadai
d. Penataan perumahan warga miskin
20

e. Pengembangan sumber daya manusia untuk menunjang penghasilan, dan


pendapatan ekonomi masyarakat
f.

Penataan Ruang terbuka hijau untuk Aktiftas Sosial masyarakat

g. Pengembangan

potensi-potensi

yang

dimiliki

kelurahan

guna

menunjang

perkembangan perumahan Miskin yang tertata rapi dengan ditunjang oleh aktifitasaktifitas masyarakat dalam mencapai kondisi perumahan yang lebih baik secara
berkelanjutan.
Demi terciptanya dan tercapainya apa yang di inginkan oleh masyarakat, maka perlu di bangun
kebersamaan Elemen-elemen yang ada di masyrakat seperti BKM, LPM, KARANG TARUNA, PKK,
Serta Pemerintah Kelurahan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang ada di RW 004 Dan RW 005
supaya apa yang di inginkan bersama dapat terlaksana dengan baik.
FOTO KEGIATAN KELOMPOK MARAWIS ( PNPM PARIWISATA 2012 )

FOTO STAN SOUVENIR ( PNPM PARIWISATA 2012 )

21

3.5 Pengembangan Permukiman Miskin Dan Perdagangan Holtikultura Antar Pulau


Kelurahan Taipa adalah bagian yang terbentang dari Teluk Palu yang merupakan daerah yang
berpenghasilan, dan menambah daya tarik bagi pedagang, salah satunya adalah adanya
Pelabuhan Ferry yang merupakan Jalur Penyeberangan antar pulau, sehingga memudahkan para
pedagang untuk mengakses dagangannya, baik dari penghasilan masyarakat Kelurahan Taipa itu
sendiri maupun dari daerah lain.
Dengan adanya Pelabuhan Ferry para pedagang kecil yang ada di Kelurahan Taipa, dengan mudah
memasarkan hasil dagangannya seperti Mangga, Pisang, Bawang Goreng, Alpokat dan lain-lain.
Disamping itu pula, adanya pengembangan kawasan wisata pantai yang dikelola oleh BKM Sintuvu
Ntodea Kelurahan Taipa melalui Kementrian Pariwisata sehingga menambah daya tarik para
pengunjung baik dari Kota Palu maupun dari luar Kota.
Keberadaan kawasan wisata pantai dapat di manfaatkan sepenuhnya demi kesejahteraan
masyarakat Taipa sendiri,sehingga perlu adanya masukan dan rencana detail pembangunan wisata
pantai yang lengkap dengan sarana dan prasarana sebagai penunjang sehingga sinergi antara
kawasan dengan pengembangan permukiman miskin dan perdagangan antar pulau dimana
Pemerintah Kelurahan Taipa dan BKM Sintuvu Ntodea sangat berperan dalam hal tersebut
sehingga apa yang di inginkan masyarakat terlaksana dengan baik. Kemudian dengan adanya
program PLPBK masyarakat taipa sangat mengharapkan sehingga permukiman miskin yang ada di
Kelurahan Taipa dapat teratasi.
Foto : Lokasi Wisata Dan Pelabuhan Ferry Taipa

22

BAB IV
URAIAN TENTANG KESIAPAN BKM &
PEMERINTAH KOTA/KABUPATEN
4.1 Kesiapan BKM/Masyarakat
4.1.1

Kelembagaan BKM

BKM Sintuvu Ntodea dibentuk pertama kali melalui Rembug warga. Pada hari selasa tanggal 15 Maret tahun
2005 yang dihadiri oleh 73 orang. Kemudian dilakukan pemilihan kembali tanggal 13 April 2007 melalui
rembug warga. Periode 2007 - 2010, setelah BKM melaksanakan kegiatan melalui program PJM pronangakis,
maka pemilihan dilakukan kembali pada tanggal 03 Pebruari 2010 dengan masa jabatan 2010 2013. Setelah
itu dilakukan pemilihan kembali periode 2013 2016 pada tanggal 27 April 2013 melalui rembug warga.
Visi BKM Sintvu Ntodea adalah Terciptanya tatanan masyarakat yang mandiri sehat jasmani dan rohani
serta terpenuhinya dan terbangunnya sarana dan prasarana serta terciptanya kebutuhan bagi masyarakat
prasejahtera sehingga memperoleh taraf hidup yang lebih baik.
Tabel. 4.1.
Struktur Organisasi BKM Sintuvu Ntodea Kelurahan Taipa
Periode 2013 - 2016
No

Nama

Jabatan

Alamat

Usia

Pekerjaan

Narwis Hamido

Koordinator

RT 04 RW 03

45

Wiraswasta

Rudi Kiama

Anggota

RT 03 RW 03

43

Wiraswasta

Ruhman

Anggota

RT 01 Rw 02

43

Nelayan

Mei

Anggota

RT 03 RW 02

41

PNS

Ilham Mustapa

Anggota

RT 01 RW 04

45

Wiraswasta

Saleh Djuhaepa

Anggota

RT 01 RW 01

40

PNS

Haris Hafid

Anggota

RT 02 RW 01

38

Wiraswasta

Arsit laridja

Anggota

RT 04 RW04

40

Wiraswasta

Jois A

Anggota

RT 01 Rw 01

37

Wiraswasta

10

Buris Rasyid

Anggota

RT 03 RW 02

37

Wiraswasta

11

Aditya Gunawan

Anggota

RT 03 RW 04

30

Wiraswasta

12

Damran Lahotja

Anggota

RT 02 RW 05

50

PNS

13

Ansar Lahotja

Anggota

RT 02 RW 05

41

Wiraswasta

Sumber : Profil BKM Sintuvu ntodae 2005-2007 2007-2010 2010-2013 2013-2016

23

Tabel 4. 2.
Sekretaris dan Unit Unit Pengelola BKM Sintuvu Ntodea Kelurahan Taipa

No

Nama

L/ P

Umur

Alamat

Jabatan

Irsan

35

RT 02 RW 05

Sekretaris

Titin Sumarni

40

RT 03 RW 05

UPK

Milwan S.Ag

42

RT 04 RW 03

UPL

Agus ladoali S.sos

43

RT 03 RW 01

UPS

Sumber : Profil BKM sintuvu Ntodea 2013 - 2016

IV.1.2. Pengalaman Kerja BKM


A. Pengelolaan Dana Stimulan BLM P2KP
1. Kegiatan Prasarana lingkungan yang telah dilaksanakan sebanyak 13 jenis kegiatan yang terdiri
dari :
Tabel 4. 3.
Kegiatan Lingkungan BKM Sintuvu Ntodea Kelurahan Taipa Ta. 2005

No

Jenis Kegiatan

Jml
KSM

Jumlah
anggota
KSM

Lokasi
(RT/RW)

Pembiayaan

Penerima
manfaat
(KK miskin)

Total

Swadaya

P2KP

Pembuatan
drainase permanen

Kel.Taipa

31

8.437.000

8.437.000

Pembuata drainase
permanen

02/05

45

1.121.000

1.121.000

Perbaikan saluran
air PDAM dan
pembuatan bak
penampung

01/03

30

893.500

893.500

Pembuatan MCK
umum permanen

03/04

25

3.429.000

3.429.000

Pembuatan duiker

03/01

30

4.250.000

4.250.000

Pembuatan bak
penampung air
permanen dan
tempat mencuci

01/03

38

2.602.000

2.602.000

Pembuatan MCK
umum permanen

04/04

41

3.429.000

3.429.000

Pembuatan MCK
umum permanen

04/05

25

3.429.000

3.429.000

Perbaikan saluran
air PDAM dan bak
penampung

04/03

25

178.000

178.000

10

Pengerasan /
penimbunan jalan

01/03

50

5.000.000

5.000.000

Sumber
lain/APBD

24

No

Jumlah
anggota
KSM

Jml
KSM

Jenis Kegiatan

(RT/RW)
L

Pembiayaan

Penerima
manfaat

Lokasi

(KK miskin)

Total

Swadaya

P2KP

11

Pembuatan MCK
umum permanen

02/05

43

3.429.000

3.429.000

12

Pembuatan MCK
umum permanen

03/02

32

3.429.000

3.429.000

13

Pembuatan
drainase permanen

02.04

25

4.250.000

4.250.000

14

Total

47.876.500

47.876.500

Sumber
lain/APBD

Sumber : Profil BKM Sintuvu Ntodea 2005 2007

2. Kegiatan ekonomi yang telah dilaksanakan:


Tabel 4. 4.
Kegiatan Lingkungan BKM Sintuvu Ntodea Kelurahan Taipa Ta. 2006

No

Jenis Kegiatan

Dana bergulir

Total

Jml
KSM

38

Jumlah
anggota
KSM

Lokasi
(RT/RW)

30

170

Kel.Taipa

Pembiayaan

Penerima
manfaat
(KK miskin)

200

Total

Swadaya

P2KP

103.735.000

103.735.000

103.735.000

103.735.000

Sumber
lain/APBD

3. Kegiatan sosial yang telah dilaksanakan sebanyak 3 jenis kegiatan yang terdiri dari :
Tabel 4. 5.
Kegiatan sosial BKM Sintuvu Ntodea Kelurahan Taipa Ta. 2006

No

Jenis Kegiatan

Jml
KSM

Jumlah
anggota
KSM

Lokasi
(RT/RW)

Pembiayaan

Penerima
manfaat
(KK miskin)

Total

Swadaya

P2KP

Bantuan orang tua


jompo,anak putus
sekolah,dan anak
cacat

Kel.Taipa

40

5.138.000

5.138.000

Penyuluhan
kesehatan

Kel.Taipa

250

8.000.000

8.000.000

Pemberian
beasiswa dan
pelatihan
ketrampilan

Kel.Taipa

45

9.000.000

9.000.000

Total

22.138.000

-.

22.138.000

Sumber
lain/APBD

Profil BKM Sintuvu Ntodea 2005 2007

25

4. Kegiatan lingkungan yang telah dilaksanakan sebanyak 12 jenis kegiatan yang terdiri dari :
Tabel 4.6.
Kegiatan Lingkungan BKM Sintuvu Ntodea Kelurahan Taipa Ta. 2007

Jenis Kegiatan
No

Jml
KSM

Penerima
manfaat

Jumlah
anggota
KSM

Lokasi

Pembiayaan

(KK miskin)

(RT/RW)

Total

Swadaya

PNPM

Pembuatan
drainase

02/02

23

34.110.000

1.400.000

32.710.000

Pengerasan jalan

03/03

100

17.460.000

630.000

16.830.000

Pengerasan jalan

03/04

70

5.395.000

1.035.000

4.360.000

Pengerasan jalan

01/05

100

15.226.000

726.000

14.500.000

Pembuatan
drainase

03/03

40

9.605.000

1.395.000

8.210.000

Pembuatan
drainase

02/03

40

25.895.000

1.395.000

24.500.000

Pengerasan jalan

03/04

100

10.860.000

720.000

10.140.000

Pembuatan duiker

02/05

80

3.300.000

300.000

3.000.000

Pembuatan duiker

01/05

70

1.650.000

150.000

1.500.000

10

Pembuatan duiker

03/03

80

2.200.000

200.000

2.000.000

11

Pembuatan duiker

03/01

60

2.200.000

200.000

2.000.000

12

Pembuatan MCK

04/03

50

16.500.000

1.500.000

15.000.000

13

Total

144.401.000

9.651.000

134.750.000

Sumber
lain/APBD

5. Kegiatan sosial yang telah dilaksanakan sebanyak 8 jenis kegiatan yang terdiri dari :
Tabel 4.7.
Kegiatan sosial BKM Sintuvu Ntodea Kelurahan Taipa Ta. 2007

Jenis Kegiatan
No

Jml
KSM

Jumlah
anggota
KSM

Penerima
manfaat
Lokasi

Pembiayaan

(KK miskin)

(RT/RW)

Total

Swadaya

PNPM

Penyuluhan
pertanian

15

10

03/03

35

2.200.000

200.000

2.000.000

Penyuluhan
kesehatah DBD

18

03/05

125

1.250.000

50.000

1.200.000

Pengadaan
peralatan posko
kesehatan

03/05

50

3.850.000

350.000

3.500.000

Sumber
lain/APBD

26

Sosialisasi dan
pelatihan gizi ibu
hamil

15

Kel.Taipa

50

1.100.000

100.000

1.000.000

Sosialisasi
kesetaraan gender

18

Kel.Taipa

25

2.200.000

200.000

2.000.000

Pengobatan gratis

15

Kel.Taipa

25

6.325.000

975.000

5.350.000

Pengasapan DBD

Kel.Taipa

100

3.600.000

600.000

3.000.000

Penyuluhan DBD

14

16

Kel.Taipa

125

1.250.000

50.000

1.200.000

Total

21.775.000

2.525.000

19.250.000

6. Kegiatan ekonomi yang telah dilaksanakan sebanyak 8 jenis kegiatan yang terdiri dari :
Tabel 4.8.
Kegiatan ekonomi BKM Sintuvu Ntodea Kelurahan Taipa Ta. 2007

No

Jenis Kegiatan

Jml
KSM

Jumlah
anggota
KSM

Penerima
manfaat
Lokasi

Pembiayaan

(KK miskin)

(RT/RW)

Total

Swadaya

PNPM

Dana bergulir

03/04

1.500.000

1.500.000

Dana bergulir

02/01

1.500.000

1.500.000

Dana bergulir

03/01

1.500.000

1.500.000

Dana bergulir

02/04

3.500.000

3.500.000

Dana bergulir

01/04

4.000.000

4.000.000

Dana bergulir

03/04

1.500.000

1.500.000

Dana bergulir

03/01

1.900.000

1.900.000

Ekonomi bergulir

24

23

Kel.Taipa

47

23.100.000

23.100.000

Total

38.500.000

Sumber
lain/APBD

38.500.000

27

7. Kegiatan lingkungan yang telah dilaksanakan sebanyak 4 jenis kegiatan yang terdiri dari :
Tabel 4.9.
Kegiatan Lingkunganl BKM Sintuvu Ntodea Kelurahan Taipa 2008

No

Jenis Kegiatan

Jumlah
anggota
KSM/Panitia

Jml
KSM

Total Pembiayaan
Lokasi

Pemanfaat

(RT/RW)

(KK miskin)
Total

Swadaya

PNPM

Sumber
lain/APBD

Pengerasan jalan

02/05

100

6.184.750

2.922.250

3.262.500

Pembuatan drainase

01/05

50

21.709.800

7.988.500

13.721.300

Pembuatan Drainase

02/03

57

28.843.100

10.473.100

18.370.000

Pembuatan drainase

02/01

50

29.053.360

10.303.360

18.750.000

5
Total

85.791.010

31.687.210

54.103.800

Sumber : Profil BKMSintuvu Ntodea 2007 2010 LPJ BKM

8. Kegiatan sosial yang telah dilaksanakan sebanyak 1 jenis kegiatan yang terdiri dari :
Tabel 4. 10.
Kegiatan sosial BKM Sintuvu Ntodea Kelurahan Taipa 2008

No

Jenis Kegiatan

Bantuan peralatan mebel

Jml
KSM

Jumlah
anggota
KSM/Panitia

Total Pembiayaan
Lokasi

Pemanfaat

(RT/RW)

(KK miskin)

02/04

Total

Sumber

Total

Swadaya

PNPM

3.846.250

200.000

3.646.250

3.846.250

200.000

3.646.250

lain/APBD

Sumber : Profil BKMSintuvu Ntodea 2007-2010 LPJ BKM

28

9. Kegiatan Prasarana lingkungan yang telah dilaksanakan sebanyak 9 jenis kegiatan yang terdiri dari :
Tabel 4. 11.
Kegiatan Lingkungan BKM Sintuvu Ntodea Kelurahan Taipa Ta. 2009

No

Jenis Kegiatan

Jml
KSM

Jumlah
anggota
KSM

(RT/RW)
L

Pembiayaan

Penerima
manfaat

Lokasi

(KK miskin)

Total

Swadaya

PNPM

Sumber
lain/APBD

Pengerasan jalan

01/01

100

2.781.750

5.437.500

2.781.750

Pengerasan jalan

04/03

100

3.060.000

5.437.500

3.060.000

Pengerasan jalan

02/05

100

3.060.000

5.437.500

3.060.000

Pembuatan plat
duiker

01/01

70

1.206.294

4.750.000

1.206.294

Pembuatan plat
duiker

03/04

60

1.234.387

1.800.000

1.234.387

Pembuatan
drainase

01/02

50

8.739.666

15.937.500

8.739.666

Pembuatan
drainase

03/01

40

10.227.915

18.750.000

10.227.915

Pembuatan
drainase

01/01

55

10.227.915

18.750.000

10.227.915

Total

29.195.496

53.437.500

29.195.496

10. Kegiatan Ekonomi Produktif yang telah dilaksanakan sebanyak 3 jenis kegiatan yang terdiri dari :
Tabel 4. 12.
Kegiatan Ekonomi BKM Sintuvu Ntodea Kelurahan Taipa
Jumlah anggota
No

Jenis Kegiatan

Jml
KSM

Lokasi

KSM/Panitia

Total Pembiayaan

(penerima manfaat)
L

PNPM

Swadaya

Sumber lain/APBD

Dana bergulir

15

10

Kel.Taipa

4.000.000

Dana bergulir

10

Kel.Taipa

3.000.000

Dana bergulir

16

10

Kel.Taipa

6.000.000

Total

41

21

13.000.000

20

Sumber : Profil BKM Sintuvu Ntodea 2007-2010 LPJ BKM

29

11 . Kegiatan sosial yang telah dilaksanakan sebanyak 2 jenis kegiatan yang terdiri dari :

Tabel 4. 13.
Kegiatan sosial BKM Sintuvu Ntodea Kelurahan Taipa Ta. 2009

No

Jml
KSM

Jenis Kegiatan

Jumlah
anggota
KSM

(RT/RW)
L

Pembiayaan

Penerima
manfaat

Lokasi

(KK miskin)

Total

Swadaya

PNPM

Sumber
lain/APBD

Bantuan pada
lanjut usia

Kel.Taipa

500.000

500.000

Bantan korban
kebakaran

04/03

7.750.000

2.750.000

5.000.000

Total

8.250.000

2.750.000

5.500.000

12. Kegiatan Prasarana lingkungan yang telah dilaksanakan sebanyak 12 jenis kegiatan yang terdiri dari :
Tabel 4. 14.
Kegiatan Lingkungan BKM Sintuvu Ntodea Kelurahan Taipa Ta. 2010

No

Jenis Kegiatan

Jml
KSM

Jumlah
anggota
KSM

Lokasi
(RT/RW)

Pembiayaan

Penerima
manfaat
(KK miskin)

Total

Swadaya

PNPM

Sumber
lain/APBD

Pembuatan
drainase

03/03

48

11.384.250

1.862.250

9.522.000

Pembuatan
drainase

03/04

62

8.295.925

754.175

7.541.750

Pembuatan
drainase

03/04

41

8.295.925

754.175

7.541.750

Pembuatan
drainase

01/01

53

8.295.925

754.175

7.541.750

Pembuatan
drainase

01/01

53

8.295.925

754.175

7.541.750

Pembuatan pplat
duiker

Kel.Taipa

52

5.672.700

1.172.700

4.500.000

Pembuatan
drainase

03/01

34

6.828.800

620.800

6.208.000

Pembuatan
drainase

01/01

54

6.600.000

600.000

6.000.000

Pembuatan
drainase

Kel.Taipa

60

7.034.350

1.490.350

5.544.000

10

Pembuatan
drainase

Kel.Taipa

45

9.350.600

1.622.600

7.728.000

11

Pembuatan
drainase

Kel.Taipa

51

9.350.600

1.622.600

7.728.000

30

No

Jml
KSM

Jenis Kegiatan

12

Pembuatan
drainase

13

Total

Jumlah
anggota
KSM

(RT/RW)
L

Pembiayaan

Penerima
manfaat

Lokasi

Kel.Taipa

(KK miskin)

50

Total

Swadaya

PNPM

Sumber
lain/APBD

9.350.600

1.622.600

7.728.000

98.755.600

14.121.966

84.633.634

13. Kegiatan Prasarana lingkungan yang telah dilaksanakan sebanyak 2 jenis kegiatan yang terdiri dari :
Tabel 4. 15.
Kegiatan Lingkungan BKM Sintuvu Ntodea Kelurahan Taipa Ta. 2011

No

Jml
KSM

Jenis Kegiatan

Jumlah
anggota
KSM

(RT/RW)
L

Pembiayaan

Penerima
manfaat

Lokasi

(KK miskin)

Total

Swadaya

PNPM

Sumber
lain/APBD

Pembuatan
drainase

01/01

43

10.508.634

5.008.634

5.500.000

Pembuatan MCK 2
pintu

03/05

50

15.773.750

8.773.750

7.000.000

Total

26.282.384

13.782.384

12.500.000

Sumber profil BKM 2010-2013 LPJ BKM

14. Kegiatan Prasarana lingkungan yang telah dilaksanakan sebanyak 10 jenis kegiatan yang terdiri dari :

Tabel 4. 16.
Kegiatan lingkungan BKM Sintuvu Ntodea Kelurahan Taipa Ta. 2012

No

Jenis Kegiatan

Jml
KSM

Jumlah
anggota
KSM

Lokasi
(RT/RW)

Penerim
a
manfaat

Pembiayaan

(KK
miskin)

Total

Swadaya

PNPM

Sumber
lain/APBD

MCK 2 pintu

03/05

50

16.189.550

7.189.550

9.000.000

Rehap rumah

01/01

6.000.000

1.000.000

5.000.000

Pembuatan
drainase

01/01

40

18.144.000

3.024.000

15.120.000

Pembuatan
drainase

01/01

37

18.322.091

6.322.091

12.000.000

Pembuatan
drainase

01/04

57

26.880.000

4.480.000

22.400.000

Pembuatan
drainase

01/05

34

8.826.000

1.471.000

7.355.000

31

No

Jenis Kegiatan

Jml
KSM

Jumlah
anggota
KSM

Lokasi
(RT/RW)

Penerim
a
manfaat

Pembiayaan

(KK
miskin)

Total

Swadaya

PNPM

Sumber
lain/APBD

Pembuatan
drainase

02./03

15

17.529.155

6.029.155

11.500.000

Rabat beton

02/01

51

11.566.336

5.566.336

6.000.000

Rehap gedung TK

02/05

45

48.773.750

8.773.750

40.000.000

10

Pembuatan
drainase

01/05

35

2.664.000

444.000

2.220.000

11

Total

174.894.88
2

44.299.882

130.595.000

Sumber profil BKM 2010-2013 LPJ BKM

15. Kegiatan sosial yang telah dilaksanakan sebanyak 1 jenis kegiatan yang terdiri dari :
Tabel 4. 16.
Kegiatansosial BKM Sintuvu Ntodea Kelurahan Taipa Ta. 2012

No

Jenis Kegiatan

Pengadaan alat
posyandu

Total

Jml
KSM

Jumlah
anggota
KSM

Lokasi
(RT/RW)

Kel.Taipa

Pembiayaan

Penerima
manfaat
(KK miskin)

215

Sumber
lain/APBD

Total

Swadaya

PNPM

4.380.000

4.380.000

4.380.000

4.380.000

Sumber profil BKM 2010-2013 LPJ BKM


16. Kegiatan Prasarana sosial yang telah dilaksanakan sebanyak 3 jenis kegiatan yang terdiri dari :

Tabel 4. 17.
Kegiatansosial BKM Sintuvu Ntodea Kelurahan Taipa Ta. 2011

No

Jenis Kegiatan

Jml
KSM

Jumlah
anggota
KSM

Lokasi
(RT/RW)

Pembiayaan

Penerima
manfaat
(KK miskin)

Total

Swadaya

PNPM

Sumber
lain/APBD

Pengadaan
prasmanan

01/01

50

3.850.000

350.000

3.500.000

Pengadaan bantuan
alat tambang

03/03

40

6.875.000

625.000

6.250.000

Pengadaan bantuan
alat tambang

01/03

40

6.875.000

625.000

6.250.000

Total

17.600.000

1.600.000

16.000.000

Sumber profil BKM 2010-2013 LPJ BKM

32

V.1.3 Pengelolaan Dana NUSSP


Program NUSSP masuk ke Kelurahan Taipa Tahun 2007 dengan alokasi dana sebesar + Rp.
275.000.000,-(dua ratus tujuh puluh lima juta rupiah) dengan 2 kali tahapan pencairan.kegiatan yang telah di
laksanakan dengan dana tersebut mampu mengatasi permasalahan yang ada di KelurahaTaipa Khususnya
drainase,MCK dan sefing yang didapatkan bisa membangun secretariat BKM serta kelembagan lainya
Tabel 4.18
Kegiatan Lingkungan BKM Sintuvu Ntodea Kelurahan Taipa
No

Kegiatan

Volume

Pembiayaan

Lokasi

1.

Drainase 50/80

350 M

134.280.400

RW 05

2.

Drainase 30/50

250 M

76.719.600

RW 04

3.

MCK umum

1 Unit

14.000.000

RW 02

4.

Seving

50.000.000

5.

Total

275.000.000

Keterangan

Dari hasil seving yang didapatkan, BKM Sintuvu Ntodea Kelurahan Taipa mampu Membangun Sekretariat
BKM.Senilai Rp 40.000.000.- (empat Puluh Juta Rupiah ) dan Rp 10.000.000 (sepuluh juta rupiah )
diperuntukan social kemasyarakatan.
VI.1.4 Pengololaan dana paket ( Penanggulangan Kemiskinan Terpadu )
Pada tahun 2007 2010 BKM Sintuvu Ntodea mendapat penghargaan dari Bank Dunia berupa dana
paket yang merupakan hasil perguliran dana yang dikelola oleh BKM dan UPK dan mencapai target < 85 %
dari pinjaman KSM sehingga mendapat kepercayaan mengolola dana paket tersebut (RR) sebagaimana yang
termuat dalam tabel berikut ini :
Tabel 4.19
Kegiatan dana Paket BKM Sintuvu Ntodea Kelurahan Taipa
No

Kegiatan

Volume

Pembiayaan

Lokasi

1.

Bahan baku rumah

65 Unit

69.000.000

RW 01 05

2.

Pengadaan alat
penangkap ikan

7 Unit

33.150.000

RW02

3.

Pengadaan alat bengkel

2 Kelompok

20.000.000

RW 01 - 04

4.

Paving blok

600 M

45.000.000

RW 05

5.

Saluran air 40/50

713 M

75.000.000

RW 01

Pengadaan panambe

1 Unit

55.000.000

RW 04

Pengadaan posyandu

1 Unit

45.000.000

RW 05

Pembangunan gedung
TK pemberdayaan

1 uniy

94.863.000

RW 04

Toyal

437.013.000

Keterangan

33

FOTO KEGIATAN PAKET ( PENANGGULANGAN KEMISKINAN TERPADU )

TK PGRI PEMBERDAYAAN KELURAHAN TAIPA KECAMATAN PALU UTARA

Foto : TK. PGRI PEMBERDAYAAN TAIPA

Foto : TK. PGRI PEMBERDAYAAN TAIPA

34

VII.1.5 Pembuatan MCK Komunal (++)


Pada tahun 2011 BKM Sintuv Ntodea Kelurahan Taipa bermitra dengan Dinas Tataruang Kota Palu
sehingga mendapatkan kucuran dana sebesar Rp 400.000.000. sehingga BKm Sintuvu Ntodea mampu
membangun satu Unit MCK Komunal ++ .yang sangat bermanfaat bagi masyarakat Taipa umumnya,dan
khususnya masyarakat RW 02 Kelurahan Taipa.

Foto : MCK KOMUNAL ( ++ )


VIII.1.6 Program nasional Pemberdayaan masyarakat Pariwisata
Pada tahun 2011 BKM Sintuvu Ntodea Kelurahan Taipa Melalui PNPM Pariwisata mampu bermitra
dengan Dinas Pariwisata Kota Palu sehingga BKM Sintuvu Ntodea Kelurahan Taipa mendapat bantuan dana
dari Kementrian pariwisata sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang merupakan program
yang sangat bersentuhan langsung. Pada tahap satu BKM Sintuvu Ntodea memperoleh bantuan dana
sebesar Rp 70.000.000,(tujuh puluh juta rupiah ) dan tahap dua sebesar Rp 100.000.000, (seratus juta rupiah
) dan pada tahap ketiga mendapat bantuan dana Rp 75.000.000 ( tujuh puluh lima juta rupiah ) masih tahap
proses pengajuan proposal.
Tabel 4.20
Kegiatan PNPM Pariwisata tahap I
No

Jenis Kegiatan

Pembiayaan/Rp

Lokasi

Pengadaan perahu wisata

19.851.000

RW 04

Pembangunan gazebo

8.045.000

RW 04

Pengadaan pakaian adat

7.604.000

RW 03/RW 04

Pengadaan alat rebana/atribut

21.000.000

Kel.Taipa

Pelatihan penerimaan Tamu

10.000.000

Kel.Taipa

Biaya operasional (BOP)

3.500.000

Total

70.000.000

Ket

35

Tabel 4.21
Kegiatan PNPM Pariwisata tahap II
No

Jenis kegiatan

Pembiayaan/Rp

Lokasi

Pengecetan perahu/gazebo

10.000.000

RW 04

Penambahan baju adat

7.000.000

RW 03?RW 04

Pengadaan souvenir

10.000.000

RW 01

Pengadaan stand souvenir

6.500.000

RW 04

Pelatihan Kali Grafi Alquran

12.225.000

Kelurahan Taipa

Pelatihan pembuatan souvenir dari

8.700.000

Kelurahan Taipa

Ket

batok kelapa
7

Pelatihan souvenir dari lidi kelapa

4.735.000

RW 02

Pelatihan kesenian marawis

6.600.000

Kelurahan Taipa

Pengadaan stand souvenir

11.594.000

RW 01

10

Pengadaan kuliner

6.526.000

RW 01

11

Penambahan kelengkapan alat

4.120.000

RW 03

rebana
12

Pengadaan kelengkapan baju adat

7.000.000

Kelurahan Taipa

13

Biaya operasional (BOP)

5.000.000

14

Total

100.000.000

IX.1.7 Hubungan fungsional atau relasi kerja antara BKM dengan pemerintah Kelurahan/Desa, pemerintah
Daerah, Swasta
Dalam penanggulangan kemiskinan, perkembangan BKM Sintuvu Ntodea Kelurahan Taipa secara
internal, mefasilitasi proses pemberdayaan khususnya dalam penerapan nilai nilai dan prinsip prinsip
kemasyarakatan yang sudah berjalan baik dengan indikator antara lain tingkat keswasdayaan masyarakat
yang mampu dan lebih meningkatkan transparansi dan akuntabilitas kepada seluruh unsur masyarakat
mengingat jumlah penduduk dan luas wilayah yang cukup besar.
Secara eksternal, pembangunan jaringan dalam mengawal kegiatan di tingkat masyarakat dan kelompok
peduli lainnya dalam lingkup Kelurahan sudah cukup baik diantaranya BKM Sintuvu Ntodea mampu
bersinergi dengan Pemerintah Kelurahan untuk mengawal Program Daerah Pemberdayaan Masyarakat,
36

serta mampu melaksanaan kegiatan Program lainya ssuai dengan program Jangka Menengah KelurahanTaipa
dan program pronangkis BKM..
Selain itu pelaksanaan Musrembang tingkat Kelurahan, BKM Sintuvu Ntodea selalu terlibat dalam
pengambilan keputusan sesuai dengan kebutuhan dan menentukan skala prioritas sekaligus mengawal
program tersebut ketingkat Kecamatan sampai Ketingkat Kota.
Melihat upaya upaya yang telah dilakukan oleh BKM Sintuvu Ntodea mampu melakukan kemitraan
denagn lembaga lainya,baik instansi pemerintah maupun swasta.
Adapun proses rekruitmen Tenaga Ahli PLP-BK, akan dilakukan sesuai standar dan prosedur yang
berlaku. Serta sistem pengelolaan yang dilaksanakan secara transparan, akuntabel, visioning dan
responsif/aktif.
X.1.8 Kesiapan Pemerintah Kota/Kabupaten
Kesiapan dan komitmen pemerintah kota/kabupaten untuk mendukung kegiatan ND meliputi:
XI.1.9 Kesiapan dan komitmen Pemerintah Kota/Kabupaten
a.

Komitmen memberikan Bimbingan Teknis (Technical Assistance), yaitu: bersedia bermitra


dengan masyarakat/lembaga-lembaga non pemerintah lainnya, bersedia membentuk tim teknis
Pemda, Dinas-dinas terkait bersedia memberikan konsultasi teknis selama proses ND
berlangsung (memberikan informasi kebijakan, melakukan pelatihan teknis, penyuluhan dan
membuat rapat-rapat koordinasi) dan berkomitmen memberikan dukungan program/proyek
dalam rangka perencanaan, pemasaran dan pelaksanaan.

b.

Komitmen memberikan dukungan teknis (data & informasi), yaitu: sanggup memberikan
dukungan Peta sesuai dengan persyaratan teknis (skala 1:5000 untuk RPP dan 1:2000 atau
1:1000 untuk RTBL/kawasan prioritas), data-data yang dibutuhkan (RTRW Kabupaten Kebumen
2005, RTRKP Gombong 2007), untuk proses penyusunan ND, peralatan/pencetakan jika
diperlukan, dll.

XII.1.10 Kesiapan dan komitmen pemerintah desa/kelurahan


Pemerintah desa/kelurahan berkomitmen memberikan konsultasi, diskusi, koordinasi dalam rangka
menggalang partisipasi warga dan lembaga-lembaga keswadayaan masyarakat, bersedia menetapkan
aturan-aturan yang disepakati warga berupa keputusan lurah/desa, bersedia membangunan tata
pemerintahan yang baik (partisipatif, transparan, akuntabel, visioning, responsif/proaktif) terutama dalam
pelayanan publik, bersedia bermitra dengan Pemda dan BKM dan bersedia memenuhi persyaratan dalam
kegiatan ND.
Dalam hal dukungan teknis (data & informasi) berupa dukungan yang sesuai persyaratan yang penyusunan
PLP-BK, alat percetakan dan peralatan lain bila dibutuhkan.

37

Anda mungkin juga menyukai