Waluyo Handoko
Universitas Jenderal Soedirman, Jl.Kampus No. 1 Grendeng Purwokerto
whandoko_18yahoo.com
Abstrak
Model develoment masyarakat sangat strategis dan penting melalui pengembangan
kelembagaan dan pemberdayaan Koperasi (koperasi masyarakat ekonomi) dan usaha
mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk desa. Menggunakan metode kualitatif teknik
pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi, serta purposive
sampling untuk penentuan informan penelitian di lokasi penelitian di enam desa
seperti Bakulon, Bokol, Gambarsari, Jetis, Toyareka, dan Karangtengah, Kecamatan
Kemangkon Purbalingga Kabupaten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program
pengembangan Koperasi (koperasi masyarakat ekonomi) dan usaha mikro, kecil dan
menengah (UMKM) telah menjadi model pengembangan masyarakat sebagai strategi
konstruktif (membangun) dan solusi (problem solving) dan transformatif (potensi
pengolahan dan sumber daya) untuk mencapai masyarakat pembangunan pedesaan
bisa lebih adil dan makmur berdasarkan kearifan lokal
Abstract
The community develoment model is very strategic and importance through the
institutional development and empowerment of Koperasi (cooperatives economic
society) and micro, small and medium enterprises (UMKM) for the village. Using
qualitative methods of data collection techniques through interviews, observation and
documentation, as well as purposive sampling for the determination of the research
informants at research sites in six villages such as Bakulon, Bokol, Gambarsari, Jetis,
Toyareka, and Karangtengah, Kemangkon subdistrict of Purbalingga regency. The
result showed that development program of Koperasi (cooperatives economic society)
and micro, small and medium enterprises (UMKM) has been a model of community
development as a strategy of constructive (build) and solution (problem solving) and
transformative (processing potential and resources) to achieve rural development
society could be more prosperous and fair based on local wisdom
penguasaan terhadap pelayanan komunikasi data yang diperlukan dari hasil wawancara,
yang baik ke daerah pedesaan5. dokumentasi dan observasi. Selanjutnya
Berdasarkan hal tersebut dilakukan melakukan interpretasi (interpretation)
penelitian dengan metode kualitatif dengan terhadap data yang telah direduksi sebagai
teknik pengumpulan data berupa data hasil penelitian.
sekunder yaitu : data atau dokumen yang Maka sangat penting dan
mendukung. Data primer didapatkan melalui strategis untuk melaksanakan model
wawancara mendalam terhadap pengurus pengembangan masyarakat (Community
koperasi, pelaku UMKM dan perangkat desa Development) melalui pembentukan
di enam desa sebagai sample. Kemudian dan pengembanganskelembagaan serta
melakukan observasi atau pengamatan pemberdayaan koperasi dan usaha mikro,
yang selama ini penulis selalu aktif dalam kecil dan menengah (UMKM) bagi
kegiatan pengabdian masyarakat dan masyarakat Desa. Program ini merupakan
pemberdayaan masyarakat di tingkat desa salah satu strategi yang konstruktif
khususnya dilokasi penelitian desa Bakulon, (membangun) dan solutif (memecahkan
Bokol, Gambarsari, Jetis, Toyareka, dan permasalahan) serta transformatif (mengolah
Karangtengah di Kecamatan kemangkon potensi dan sumber daya) masyarakat demi
Kabupaten Purbalingga, sehingga sangat mencapai pembangunan desa yang lebih
bermanfaat dalam penyusunan riset ini. sejahtera dan adil dengan berbasis kearifan
Sebagaimana menurut Herdiansyah 6 lokal. Dapat ditarik suatu permasalahan
bahwa dalam penelitian kualitatif terdapat yaitu Bagaimana strategi pengembangan
beberapa metode pengumpulan data kelembagaan dan pemberdayaan masyaralat
yang umum dilakukan yaitu wawancara, desa untuk memajukan pembangunan desa
observasi dan studi dokumentasi. Dalam yang lebih sejahtera, adil dan berbasis
menentukan informan pada penelitian ini kearifan lokal?
menggunakan teknik purposive sampling
artinya pemilihan informan diseleksi atas Hasil Dan Pembahasan
dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat Pembangunan menjadi milik
peneliti untuk dapat memenuhi sesuai bersama dan kerjasama (bersinergi)
tujuan penelitian. (Kriyantono : 2006 : 154). dengan melibatkan partispasi seluruh
Kemudian dilakukan analisis data deskriptif komponen yaitu masyarakat (civil
dengan melalukan reduksi data (data society), pemerintah desa (executive),
reduction) dengan memililah dan memilih wakil rakyat atau Badan Permusyawaratan
5
Suryana, dalam Rangkuti, 2011, Komunikasi Desa (BPD) serta pelaku usaha. Ketiga
Pembangunan dan Mekanisasi Pertanian, Bogor : pilar tersebut menjadi komponen penting
IPB Press. hlm. 154
6
Herdiansyah H. 2011. Metodologi Penelitian sebagai aktor pembangunan yang terlibat
Kualitatif : untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta (ID) : secara utuh dan menyeluruh mulai dari
Salemba Humanika.hlm. 116
Handoko, Strategi Pengembangan Masyarakat (Community Development) Melalui .... 249
Konsepsi Koperasi dan UMKM sebagai USD 1,00 per kapita per hari, menjadi
Community Development setengahnya. Kemajuan juga telah dicapai
Komitmen percepatan pencapaian dalam upaya untuk lebih menurunkan
tujuan pembangunan milenium di Indonesia lagi tingkat kemiskinan, sebagaimana
yang telah diterbitkan oleh Kementerian diukur oleh garis kemiskinan nasional dari
Perencanaan Pembangunan Nasional tingkat saat ini sebesar 13,33 persen (2009)
dan Badan Perencanaan Pembangunan menuju targetnya sebesar 8-10 persen pada
Nasional (BAPPENAS) bahwa pada tahun 2014. Prevalensi kekurangan gizi
perinsipnya Tujuan Pembangunan Milenium pada balita telah menurun dari 31 persen
(Millennium Development Goals-MDGs) pada tahun 1989 menjadi 18,4 persen
menempatkan manusia sebagai fokus pada tahun 2007, sehingga Indonesia
utama pembangunan. Sejalan dengan diperkirakan dapat mencapai target MDG
hal tersebut pemerintah Indonesia terus sebesar 15,5 per sen pada tahun 2015.
menciptakan suasana yang memungkinkan Prioritas ke depan untuk menurunkan
segenap komponen masyarakat, organisasi kemiskinan dan kelaparan adalah
masyarakat madani, dan sektor swasta dengan memperluas kesempatan kerja,
untuk dapat berpartisipasi secara produktif meningkatkan infrastruktur pendukung, dan
dalam suatu gerakan masyarakat berbasis memperkuat sektor pertanian. Perhahatian
akar rumput demi kemaslahatan seluruh khusus perlu diberikan pada: (i) perluasan
masyarakat Indonesia. Keberhasilan dalam fasilitas kredit untuk usaha mikro, kecil, dan
pencapaian MDGs sangat tergantung pada menengah (UMKM); (ii) pemberdayaan
tatakelola yang baik, kemitraan produkif masyarakat miskin dengan meningkatkan
dari segenap komponen masyarakat, dan akses dan penggunaan sumber daya untuk
penerapan pendekatan menyeluruh untuk meningkatkan kesejahteraannya; (iii)
mewujudkan pertumbuhan yang inklusif peningkatan akses penduduk miskin
dan peningkatan layanan publik, serta terhadap pelayanan sosial; dan (iv)
pemberdayaan masyarakat diseluruh perbaikan penyediaan proteksi sosial bagi
daerah7. kelompok termiskin di antara yang miskin.8
Selanjutnya ada program Berdasarkan perhatian khusus dari
pembangunan yang telah dicapai dan ringkasan status pencapaian MDGs di
menjadi program pembangunan selanjutnya Indonesia dengan jelas dijelaskan bahwa
yaitu sebagai berikut : Indonesia telah perluasan fasilitas kredit untuk usaha
berhasil menurunkan tingkat kemiskinan, mikro, kecil, dan menengah (UMKM)
sebagaimana diukur oleh indikator termasuk koperasi. Hal ini menjadi bukti
bahwa UMKM menjadi salah satu bentuk
7
Sumber dari Ringkasan Peta Jalan Percepatan
Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di In- pengembangan masyarakat (community
donesia, 2010 : i-iv) development) dalam mengurangi
8
ibid, hlm. 11
Handoko, Strategi Pengembangan Masyarakat (Community Development) Melalui .... 251
yakni sebuah wilayah geografi yang sama. hakekat community development menurut
Sebagai contoh, sebuah rukun tetangga, dalam definisi formal menurut PBB,
perumahan didaerah perkotaan atau community development adalah “...a
sebuah kampung diwilayah pedesaan. (2) process whereby the efforts of Goverment
masyarakat sebagai “kepentingan bersama” are united with those of the people to
kesamaan kepentingan berdasarkan improve the social, cultural, and economic
identifikasi kebutuhan tertentu. conditions in communities”. Yaitu suatu
Kemudian hakekat pengembangan proses usaha-usaha bersama antara
masyarakat (community development) pemerintah dan masyarakat dalam upaya
sebagaimana menurut Carry J 11 bahwa meningkatkan kondisi sosial, kultural,
community developmnet pada hakekatnya dan ekonomi masyarakat. Penjelasan
adalah usaha yang dilakukan dengan selanjutnya bahwa suatu konsep yang luas
sengaja oleh warga komunitas untuk yang mencakup berbagai bentuk upaya
bekerjasama yang diarahkan pada masa dengan mengalikasikan teori dan praktek
depan komunitas itu sendiri. berupa kepemimpinan lokal (civic leaders),
Komunitas yang dimaksud activitas dan melibatkan warga dan
sebagaimana dalam referensi lain seperti kalangan profesional untuk meningkatkan
menurut Suharto12 bahwa pengembangan berbagai sisi kehidupan dari komunitas
masyarakat (community development) lokal13. Dalam prakteknya, para pelaksana
merupakan salah satu metode atau melakukan identifikasi permasalahan,
pendekatan inti yang menunjuk keunikan mempelajari sumberdaya setempat,
pekerjaan sosial yang mana melibatkan menganalisis struktur kekuasaan lokal,
atau penanganan masalah pada dua aras mengidentifikasi kebutuhan masyarakat, dan
atau tindakan yaitu : (1) tingkat mikro berbagai hal lain di masyarakat tersebut, hal
(individu, keluarga, dan kelompok). (2) , tersebut sesuai dengan pendapat Zamhariri
tingkat makro (organisasi dan masyarakat). 14
bahwa keberhasilan pembangunan dalam
Sehingga fokus pengembangan masyarakat masyarakat tidak selalu ditentukan oleh
(communitas development) pada dasarnya tersedianya sumber dana keuangan dan
merupakan strategi perubahan sosial manajemen keuangan, tetapi lebih banyak
terencana yang secara profesional didesain dipengaruhi oleh peran serta dan respon
untuk mengatasi masalah atau memenuhi masyarakat dalam pembangunan, atau dapat
kebutuhan pada tingkat komunitas. Kedua, disebut sebagai “partisipasi masyarakat”.
11
dalam Hasim dan Remiswal. 009, Community Untuk mencapai keberhasilan partisipasi
Development : Berbasis Ekosistem : Sebuah Alter- masyarakat dalam proses pembangunan
natif Pengembangan Masyarakat, ( Jakarta : Diadit
Media , 2009),hlm. 46 13
Syahyuti, hlm. 48
12
Edi Suharto, Edisi : Pekerjaan Sosial di Dunia 14
Zamhariri, “Pengembangan Masyarakat : Per-
Industri Memperkuat Tanggungjawab Sosial Peru- spektif Pemberdayaan dan Pembangunan” Jurnal
sahaan, (Bandung : Refika Aditama ,2007 ) hlm. Komunitas, Jurnal Pengembangan Masyarakat Is-
113-114 lam, No : Volume 4, Nomor 1, Juni 2008
254 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan, Vol. 1 Nomor 2, Januari 2013, hlm. 245-259
diperlukan kepemimpinan lokal yang cakap, luas mapun sempit, sebagaimana menurut
berwibawa dan diterima oleh masyarakat Taliziduhu secara luas merupakan perubahan
(capable and acceptable local leadership) sosial yang berencana dimana sasarannya
yang mampu mensinergikan tradisi sosial adalah perbaikan dan peningkatan bidang
budaya dengan proses pembangunan ekonomi, teknologi bahkan sosial dan
modern. politik.
Ketiga, Community development Dalam pengertian sempit diartikan
pada hakekatnya adalah usaha yang sebagai perubahan berencana dilokalitas
dilakukan dengan sengaja oleh warga tertentu seperti kampung, desa dan kota.
komunitas untuk bekerjasama yang Sehingga dapat dianalisis dari konsepsi dan
diarahkan pada masa depan komunitas hakekat dalam matriknya sebagai berikut:
itu sendiri. Juga dapat dipahami secara
Community Development Koperasi UMKM
Mengandung dua Konsep yaitu Juga sebagai usaha bersama Ada kesamaan sebagai suatu usaha
pengembangan dan masyarakat dan terencana dari masyarakat baik secara individu atau kelompok
baik secara mikro (individu, yang berkembang menjadi suatu yang terencana dalam memenuhi
keluarga, dan kelompok). dan organisasi untuk memenuhi kebutuhan individu/kelompok
makro (masyarakat dannasional) kebutuhan pengurus dan lainnya dalam meningkatkan
Hakekat usaha yang dilakukan anggotanya yaitu masyarakat kesejahteraan di suatu tempat dan
dengan sengaja oleh warga di suatu tempat dan untuk juga kepentingan bersama baik
komunitas untuk bekerjasama kepentingan bersama baik individu sebagai pelaku usaha dan
yang diarahkan pada masa depan individu/keluarga dan kelompok kelompok usaha (secara mikro)
komunitas itu sendiri. bahkan menjadi program juga baik lokal maupun nasional
nasional. Bahkan ditegaskan (makro). Sebagaimana Ketetapan
dalam UU No 25/1992 dalam Majelis Permusyarawatan Rakyat
konsideran bahwa hakekatnya Republik Indonesia Nomor
koperasi, baik sebagai gerakan XVI/MPR-RI/1998 tentang
ekonomi rakyat maupun sebagai Politik Ekonomi dalam rangka
badan usaha berperan serta untuk Demokrasi Ekonomi, Usaha
mewujudkan masyarakat yang Mikro, Kecil, dan Menengah
maju, adil dan makmur perlu diberdayakan sebagai
bagian integral ekonomi rakyat
yang mempunyai kedudukan,
peran, dan potensi strategis
untuk mewujudkan struktur
perekonomian nasional yang
makin seimbang, berkembang,
dan berkeadilan
Daftar Pustaka
M e m b e rd a y a k a n R a k y a t :
Kajian Strategis pembangunan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992
Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan tentang Perkoperasian.
Sosial. Bandung : Rafika Aditama
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004
------------------.2007, Edisi : Pekerjaan tentang Pemerintahan Daerah.
Sosial di Dunia Industri Memperkuat
Tanggungjawab Sosial Perusahaan, Undang-Undang Nomor 29 tahun 2008
Bandung : Refika Aditama tentang Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah.
Syahyuti, 2006. Tiga Puluh Konsep Penting
dalam Pembangunan Pedesaan Zamhariri, “Pengembangan Masyarakat
dan Pertanian, Jakarta : Bina Rena : Perspektif Pemberdayaan dan
Pariwara Pembangunan” Jurnal Komunitas,
Jurnal Pengembangan Masyarakat
Twelvetress, A. 1991, Community Work, Islam, No : Volume 4, Nomor 1,
London : McMillan. Juni 2008
260 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan, Vol. 1 Nomor 2, Januari 2013, hlm. 245-259