14
Perencanaan Program
Penyuluhan Pertanian
A. Perubahan Terencana
setiap pilihan yang mereka ajukan itu pasti sudah dilandasi oleh
pengalaman-pengalaman, serta nilai-nilai sosial buda-ya yang
mereka anut. Di lain pihak, rumusan program yang hanya
disusun oleh pihak luar, seringkali belum dilandasi oleh
pertimbangan-pertimbangan sosial-budaya yang dikuatkan oleh
kajian empiris.
inisiasi organisasi
dari ---------> legitimasi------> dan
aksi ide-ide perencanaan
Pemberian legitimasi
Selaras dengan hal ini, ada tiga hal yang perlu diperhatikan bagi
diperolehnya legitimasi atas ide-ide perubahan berencana yang
mencakup (Sumayao, 1986):
pelaksanaan kegiatan
1) Model Kelsey dan Hearne (1963), yang terdiri atas tujuh tahap
yaitu: (a) analisis keadaan, (b) pengorganisasian perencanaan (c)
proses perumusan program, (d) penetapan program yang
terencana, (e) perencanaan kegiatan, (f) pelaksanaan kegiatan
yang direncanakan, dan (g) usulan penyempurnaan (Gambar 23).
2) Model Pesson (1966), yang terdiri atas delapan tahap yaitu: (a)
pengumpulan data, (b) analisis keadaan, (c) identifikasi masalah,
(d) perumusan tujuan, (e) perencanaan kegiatan, (f) pelaksanaan
kegiatan, (g) rincian perkembangan pelaksanaan kegiatan, dan
(h) rekonsiderasi (Gambar 24).
4. Perumusan Tujuan
5. Perencanaan
Kegiatan
3. Identifikasi
masalah
PELAKSANAAN
KEGIATAN
2. Analisis
Keadaan
6. Pelaksanaan
Kegiatan
PERENCANAN
1. Pengum-
pulan Data
7. Rincian Perkembangan
8. Rekonsiderasi
EVALUASI
3) Model Leagans (1955), yang terdiri dari lima tahapan, yaitu: (a)
perumusan keadaan dan masalah-masalahnya, (b) perumus-an
pemecahan masalah dan tujuannya, (c) perencanaan kegiat-an
yang akan dikerjakan, (d) evaluasi, dan (e) rekonsiderasi (Gambar
25).
perumusan
pemecahan masalah
perencanaan
kegiatan
evaluasi
rekonsiderasi
perumusan
rencana kegiatan
rincian penetapan
tujuan rencana
kegiatan
rincian
identifikasi perkembangan
masalah-masalah pelaksanaan
kegiatan
Penetapan Tujuan
3
5
4
Identifikasi Perumusan
Masalah Rencana Kegiatan
6
2
Analisis Pelaksanaan
Keadaan Rencana Kegiatan
1
7
Pengumpulan
8
data/fakta Evaluasi
Rekonsiderasi
Identifikasi Pelaksanaan
Masalah Rencana Kegiatan
Survei Rekonsiderasi
2
3
persi
apan
investi
gasi
pelak
sana
an
rekon
side
rasi
1
4
evaluasi
keadaan sekarang,
ide atau masalah,
pengajuan usulan, dan
pengajuan usulan yang lainnya.
b) Tahapan legitimasi (pengesyahan/pengakuan), yang berupa
tahapan proses persetujuan.
LEGITIMASI
AKSI
(PERENCANAAN)
INISIASI
perembesan ide
perumusan kebutuhan
kesepakatan untuk
bertindak
pemantapan tujuan &rencana kegiatan
mobilisasi sumberdaya
penyebarluasan program
petahapan kegiatan
evaluasi kegiatan
analisis keadaan
pengumpulan masalah dan ide-ide
pengajuan usulan
pengajuan usulan lainnya
proses
perse
tujuan
persiapan jadwal
rencana
kegiatan
rincian
kebutuhan/tujuan (keluaran)
perencanaan
dan peng-organisasian kegiatan
perumusan
aksi untuk
pemecahannya
kaji-ulang dan
evaluasi
perkembangan teknologi dan peralatan untuk tujuan jangka panjang
perumusan
rencana kegiatan
`
kaji-ulang
dan evaluasi
telaahan terhadap perkembangan kegiatan
pelaksanaan rencana kegiatan
rekonsiderasi
untuk program mendatang
(a) pengumpulan data, (b) analisis data, (c) perumusan program, (d)
rumusan pemecahan masalah, (e) perumusan rencana kegiatan, (f)
pelaksanaan program, (g) evaluasi, (h) keberhasilan yang dicapai, (i)
rekonsiderasi untuk perencanaan program yang akan datang
(Gambar 33).
a) Data keadaan
b) Rumusan masalah (impact point)
c) Tujuan dan penerima manfaat yang hendak dicapai
d) Cara mencapai tujuan yang berisi:
10. Rekonsiderasi
Rekonsiderasi, sebenarnya merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mempertimbangkan kembali rumusan perencanaan program yang
ada, baik yang dilakukan sebelum pelaksanaan maupun selama
proses pelaksanaan kegiatannya.
Rekonsiderasi ini, diperlukan jika ternyata menghadapi keadaan-
keadaan yang di luar keadaan "normal", seperti: bencana alam,
kenaikan karga, adanya kebijaksanaan baru, dll. Meskipun demikian,
rekonsiderasi harus dijaga agar tetap menjamin tercapainya tujuan
yang telah ditetapkan (meskipun volume maupun bobot/mutunya
dapat dikurangi.