Anda di halaman 1dari 8

1

NUZULUL QUR’AN

Dalam mempelajari ilmu Al-Quran, ada beberapa hal yang penting untuk
dipelajari dan salah satunya adalah bagaimana Al-Quran diturunkan dan bagaimana Al-
Quran itu dibukukan pada masa khulafaur Rasyidin. Karena dengan mengetahui
bagaimana proses pengumpulan Al-Qur’an kita dapat mengerti bagaimana usaha-usaha
para sahabat untuk tetap memelihara Al-Quran. Al-Qur’an adalah kitab suci kaum
muslim dan menjadi sumber ajaran islam yang pertama dan utama yang harus diimani
dan diaplikasikan dalam kehidupan agar memperoleh kebaikan didunia dan di akhirat.
Karena itu, tidaklah berlebihan jika selama ini kaum muslim tidak hanya mempelajari
isi dan pesan-pesannya, tetapi juga telah berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga
autentisitasnya. Upaya itu telah dilaksanakan sejak nabu Muhammad SAW masih
berada di makah dan belum berhijrah ke madinah hingga saat ini. Dengan kata lain
upaya tersebut telah mereka laksanakan sejak Al-Qur’an diturunkan hingga saat ini.

Jika hakikat Al-Qur’an sudah terjawab maka akan muncul pertanyaan lain,
bagaimana Al-Qur’an diturunkan dan bagaimana pula pendapat ulama menyikapi hal
tersebut. Munculnya pertanyaan-pertanyaan serupa itu wajar saja karena ada dua macam
ayat yang membicarakan tentang turunnya Al-Qur’an. Ayat-ayat tersebut terdapat dalam
surat Al-Qadar ayat 1, dan surat Ad-Dhukan ayat 3. Masing-maisng ayat tersebut
berbunyi: Artinya: “Sungguh talah kami turunkan Al-Qur’an di malam Lailatul
Qodar”( Q.S. Al-Qadr : 1 ) Artinya: sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu
malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan ( Ad-
Dukhan : 3 )

Ayat yang pertama sering diperingati oleh umat islam pada tanggal 17 Ramadhan.
Ayat kedua diyakini oleh mayoritas umat islam adalah malam-malam ganjil pada
sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan. Jika demikian halnya, kelihatannya ayat
yang kedua diatas adalah ayat penengah, artinya bahwa kedua ayat tersebut tidak ada
permasalahan. Yang jelas bahwa Al-Qur’an duturunkan pada bulan yang penuh berkah,
yaitu bulan Ramadhan. Sedangkan, proses turunnya Al-Qur’an disebut Nuzulul Qur’an.

Pesantren Kilat Ramadhan 1441 H TUGAS 6


MGMP PAI SMK Negeri 2 Bandar Lampung
2

A. Pengertian Nuzulul Qu’ran


Nuzul Qur’an terdiri dari dua kata yakni Nuzul dan Al-Quran. Kata nazala dalam
bahasa Arab berarti meluncur dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Dalam
konteks ini, misalnya bisa ditemui kalimat dalam salah satu ayat al-quran yang
berbunyi: Artinya: Dan katakan pula: Ya Tuhan, turunkanlah padaku suatu berkah,
karena Engkau adalah Zat pemberi berkah yang paling baik.(Q.S. Al-Mu’minun:29)

Sedangkan menurut Syekh Abd Al-Wahhab Abd Al-Majid Ghazlan yang dimaksud
dengan nuzul adalah turunnya sesuatu dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih
rendah dan sesuatu itu tidak lain adalah Al-Qur’an. Kemudian Syekh Ghazlan
berkomentar, “oleh karena yang turun itu bukan bentuk fisik, maka pengertian nuzul
disini bisa mengandung pengertian kiasan, dan apabila yang dimaksud turun adalah
lafaz, maka nuzul berarti Al-Ishal (penyampaian) dan Al-I’lam (penginformasian).

Sedangkan pengertian Al-Qur’an secara etimologi berarti bacaan kerena makna tersebut
diambil dari ‫ﻗﺮﺃﺓ‬ atau ‫ﻗﺮﺁﻥ‬. Secara teminologi Al-Qur’an sudah banyak diberikan
pengertian oleh para mufassir. Antara lain, Ali Ash-Shobani menyatakan bahwa Al-
Qur’an adalah firman Allah yang mu’jiz, diturunkan kepada nabi Muhammad melalui
malaikat Jibril yang ditulis dalam Mushaf, diriwayatkan secara mutawatir, menjadi
ibadah bagi yang membacanya, diawali dari Surah Al-Fatihah dan diakhiri dengan
Surah An-Naas.

Jadi, pengertian Nuzulul Qur’an menurut bahasa berarti turunya Al-Qur’an. Dan secara


istilah Nuzulul Qur’an adalah pemberitahuaan Allah tentang Al-Qur’an kepada sgenap
penghuni langit dan bumi dalam semua segi dan aspeknya.

B. Tahap-Tahap turunnya Al-Qur’an

Secara kronologis, cara Allah menurunkan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad dapat
dijelaskan sebagai berikut:

Tahapan Pertama

Tahapan pertama, penyampaian Al-Qur’an dari Allah kepada Lauh al-Mahfuzh.


Maksudnya, sebelum Al-qur’an disampaikan kapada Rasulullah saw. sebagai utusan

Pesantren Kilat Ramadhan 1441 H TUGAS 6


MGMP PAI SMK Negeri 2 Bandar Lampung
3

Allah terhadap manusia, Al-Qur’an terlebih dahulu disampaikan kepada Lauh al-


Mahfuzh, yakni suatu tempat lembaran yang terpelihara dimana Al-Qur’an pertama kali
ditulis pada lembaran tersebut. Tidak ada manusia yang tahu bagaimana cara
penyampaian al-Qur’an dari Allah ke Lauh al-Mahfuzh.dan manusia tidak wajib
mengetahuinya, tetapi wajib mempercayainya kerena begitu yang dikatakan Allah.
Sebagaimana firman Allah SWT:

َ ‫َب ۡل ه‬
٢٢‫ فِي لَ ۡو ٖح َّم ۡحُفو ۢ ِظ‬٢١ ‫د‬ٞ ‫ن َّم ِجي‬ٞ ‫ُو ُق ۡرَءا‬
Artinya: Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Quran yang mulia, yang
(tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh. ( Q.S. Al-Buruj:21-22)

Tahapan Kedua

Tahapan kedua, turunnya Al-Qur’an ke langit pertama dengan sekaligus. Dilangit


pertama itu, Al-Qur’an disimpan pada bayt al-‘izzah. Penurunan tahap kedua ini
bertepatan dengan malam qadar. Adapun dalil tentang penurunan Al-Qur’an pada
tahapan ini adalah:

ۚ ۡ َ َ‫إنَّٓا أ‬
٣ ‫ين‬ ِ ‫نز ل َٰنُه فِي لَ ۡيلَ ٖة ُّم َٰب َر َك ٍةإِنَّا ُكنَّا ُمنذ‬
َ ‫ِر‬ ِ
Artinya: “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan
Sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (Q.S. Ad-dukhaan:3)

Tahapan Ketiga

Tahapan ketiga, Al-Qur’an diturunkan dari bayt al-‘izzah kedalam hati Nabi dengan


jalan berangsur-angsur sesuai dengan kebutuhan. Ada kalanya satu ayat, dua ayat, dan
bahkan kadang-kadang satu surah. Dalilnya Surah Asy-Syu’ara’ ayat 193-195:

ۡ َ ‫*ون م‬ َ *‫ َعلَ ى َق ۡلِب‬١٩٣ ‫ِين‬ َ‫وح ٱ ۡلأ‬


١٩٤ ‫ين‬ ِ ‫ِن ٱ لُمن *ذ‬
َ ‫ِر‬ َ *‫*ك لَِت ُك‬ ٰ ُ ‫م‬ ُ ‫*ر‬ ُّ *‫*ز َل ِب * ِه ٱل‬
َ *‫َن‬
‫يُّم ِبي ٖن‬ّ ٖ ‫ان َع َر ِب‬
ٍ ‫ِس‬
َ ‫ِبل‬

Pesantren Kilat Ramadhan 1441 H TUGAS 6


MGMP PAI SMK Negeri 2 Bandar Lampung
4

Artinya : “_Dia dibawa turun oleh ar-ruh al-amin (Jibril), kedalam hatimu
(Muhammad)agar kamu menjadi salah seorang diantara orang yang memberi
peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas ” (Q.S. Asy-Syu’ara’: 193-195)

Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. melalui malaikat Jibril, tidak
secara sekaligus, melainkan turun sesuai dengan kebutuhan. Bahkan, sering wahyu
turun untuk menjawab pertanyaan para sahabat yabg dilontarkan kepada Nabi atau
untuk membenarkan tindakan Nabi saw. disamping itu, banyak pula ayat atau surat yang
diturunkan tanpa melalui latar belakang pertanyaan atau kejadian tertentu[5]

C. Waktu dan Periodesasi Turunnya Al-Qur’an  


1. Waktu Turunnya Al-Qur’an  
Didalam Al-Qur’an  terdapat beberapa ayat yang menyatakan bahwa Al-Qur’an turun:
a. Pada bulan Ramadan

‫ى‬ ‫د‬
َ **‫ه‬
ُ ۡ ‫ان ُه ٗدى لِّلنَّاس َو َبيِّ َٰن ٖت ِّم َن‬
‫ل‬
‫ٱ‬ ُ ‫ء‬ ‫ر‬ۡ ‫نز َل فِي ِه ٱ ُۡقل‬ُ‫ان ٱلَّ ِذ ي أ‬ َ ‫ض‬ َ ‫َش ۡهُر َر َم‬
ٰ ِ َ ِ ٓ
‫ى‬ َ‫يض*ا أَ ۡو َعل‬
ً ‫*ان َم ِر‬ َ *َ ‫ص* ۡم ُۖه َو َمن‬
‫ك‬ ُ ‫ي‬
َ ‫ل‬ۡ ‫ٱلش* ۡهَر َف‬
َّ ‫َوٱ ۡلُف ۡرَقا ِۚن َف َمن َش ِه َد مِن ُك ُم‬
ٰ
‫سر(( َواَل يُ ِري** ُد ِب ُك ُم ٱ ۡلُع ۡسَر‬
َ ۡ ُ‫ام أُ َخ َۗر يُ ِري** ُد ٱهَّللُ ِب ُك ُم ٱ ۡلي‬ ٞ َّ ‫َس** َف ٖر َفع‬
ٍ َّ‫ِ**د ة ِّم ۡن أي‬
َ

١٨٥ ‫ون‬ ‫ى َما َه َد ٰى ُك ۡم َولَ َعلَّ ُك ۡمَت ۡ ُك‬


َ ‫ش ُر‬ َ َ‫َولِتُ ۡكمِلُو ْا ٱ ۡلع َّ َ ُ َ ْ هَّلل‬
ٰ ‫ِدة َولِتك ِّب ُروا ٱ َعل‬
Artinya: (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di
dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang
bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di
bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau
dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari
yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan
bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan
bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang
diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. Q.S. Al-Baqarah:185)

b. Pada malam yang diberi berkah

Pesantren Kilat Ramadhan 1441 H TUGAS 6


MGMP PAI SMK Negeri 2 Bandar Lampung
5

ۚ ۡ َ َ‫إنَّٓا أ‬
٣ ‫ين‬ ِ ‫نز ل َٰنُه فِي لَ ۡيلَ ٖة ُّم َٰب َر َك ٍةإِنَّا ُكنَّا ُمنذ‬
َ ‫ِر‬ ِ
Artinya: sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan
sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. (Q.S. Ad-dukhaan:3)

c. Pada malam Al-Qadar.

١ ‫نز ۡل َٰنُه فِي لَ ۡيلَ ِة ٱ ۡلَق ۡدِر‬


َ َ‫إِنَّٓا أ‬
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) dimalam Qadr” (Q.S.
Al-Qadar:1)

Menurut tiga ayat diatas, Al-Qur’an turun sekaligus pada bulan Ramadan dimana
terdapat malam Al-qadar, suatu malam yang penuh berkah. Akan tetapi, bila ketiga ayat
tersebut ditakwil dengan mengatakan bahwa yang dimaksud ketiga ayat tersebut adalah
permulaan turunnya wahyu Al-Qur’an, maka takwil semacam iu mengandung
kelemahan, karena yang dimaksud ketiga ayat tersebut menyangkut turunnya al-Qur’an
secara keseluruhan. Ayat-ayat tersebut bukan menbicarakan tentang permulaan
turunnya Al-Qur’an secara kesluruhan. Jumhur ulama sepakat bahwa pengertian yang
dimaksud ketiga ayat tersebut menyangkut turunnya Al-Qur’an sekaligus dari lauh al-
mahfuizh, kesuatu tempat yang disebut sama’ al-daunya. Dari sama’ al-daunya itulah
kemudian Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. secara berangsur-
angsur.

2. Periodisasi Turunnya Al-Qur’an  

Masa turunnya Al-Qur’an   selama 22 tahun lebih tersebut terbagi dalam dua periode,
yaitu.

a. Periode pertama adalah periode Mekah. Yaitu periode dimana Nabi saw. masih
tinggal di Mekah. Menurut ahli peneliti, masa Nabi tinggal di Mekah adalah selama
12 tahun 5 bulan 13 hari. Terhitung mulai turun pertama pada tanggal 17 Ramadan
tahun ke 41 dari kelahiran Nabi Muhammad saw., bertepatan dengan 6 Agustus 610

Pesantren Kilat Ramadhan 1441 H TUGAS 6


MGMP PAI SMK Negeri 2 Bandar Lampung
6

M. sampai dengan Rabi’ul Awal tahun ke 54 kelahiran Nabi saw. Julmah surat yang
diturunkan pada periode pertama adalah berjumlah 86 surah.
b. Periode kedua adalah periode Madinah. Yaitu periode dimana Nabi Muhammad saw.
telah berhijrah ke Yatsrib kota Madinah sekarang. Rasulullah hidup di Madinah
selama 9 tahun 9 bulan 9 hari, terhitung sejak awal Rabi’ul Awal tahun 54 kelahiran
Nabi saw. yang bertepatan dengan 27 Oktober 632 M. Julmah surat yang diturunkan
pada periode pertama adalah berjumlah 28 surah.

Perbedaan antara kedua periode ini ditandai dengan perjalanan akwah Islam oleh
rasulullah, yaitu yang terdiri dari sebelum hijrah yang disebut dengan periode Mekkah
dan ayat-aayatnya disebut dengan ayat-ayat Makkiyah. Dan setelah hijrah yang disebut
dengan periode Madinah dan ayat-ayatnya disebut dengan ayat-ayat Madaniyah.

D. Cara-Cara Al Qur'an Diturunkan


Al-Qur’an menyebutkan, ada tiga cara penyampaina misi ilahiah kepada para nabi dan
rosul, yaitu melalui wahyu, pembicaraan dibalik tabir, dan atau Allah mengirim seorang
utusannya. Firman allah SWT. dalam Surah Asy-Syura ayat 51:

ٍ *‫*ان لَِب َش* ٍر أَن يُ َكلِّ َم* ُه ٱهَّللُ إِاَّل َو ۡحًي*ا أَ ۡومِن َو َرٓا ِٕي ِح َج‬
‫اب أَ ۡو يُۡر ِس* َل‬ َ ‫۞ َو َما َك‬
٥١‫م‬ٞ ‫ِي َحكِي‬ ٌّ ‫وح َي ِبإِ ِۡنذِهۦ َما َي َشٓا ُۚء إِنَّ ُهۥ َعل‬
ِ ‫َر ُسو ٗلا َف ُي‬
Artinya:”Dan tidak mungkin bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata
dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau dibelakang tabir atau dengan
mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya
apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana.”(Asy-
Syura : 51)

Dari tiga penyampaian misi ilahiah itu, dua diantaranya langsung dari Allah kepada
Nadi dan satu lainnya melalui perantara malaikat. Adapun yang langsung dari Allah
kepada para nabi adalah melalui wahyu dan pembicaraan dibalik tabir.

Pesantren Kilat Ramadhan 1441 H TUGAS 6


MGMP PAI SMK Negeri 2 Bandar Lampung
7

Wahyu menurut Az-Zarqani adalah pemberitahuan Allah kepada hamba pilihannya


mengenai macam hidayah dan ilmu yang ingin disampaikan dengan cara tersembunyi
dan tidak terjadi pada manusia biasa. Sedangkan pembicaraan dibalik tabir merupakan
salah satu cara allah menyampaikan risalah-Nya kepada Nabi. Nabi tidak melihat Allah,
tetapi ia dapat menerima hidayah atau risalah tersbut, seperti yang dialami oleh Nabi
Musa as.

Cara lainnya adalah melalui perantara malaikat. Hal ini meliputi empat cara, yaitu:

1) Malaikat menyampaikan kedalam hati Nabi, dimana Nabi tidak melihatnya.


2) Malaikat datang kepada Nabi seperti seorang laki-laki dan lalu menyampaikan misi
ilahiah itu kapadanya.
3) Malaikat datang kepada Nabi seperti bunyi bel. Hal ini sangat susah bagi Nabi,
sehingga ia berkeringat walaupun pada saat cuaca dengin.
4) Malaikat datang kepada Nabi dalam betuk asli sebagai malaikat. Kemudian ia
menyampaikan misi ilahiah itu kepada Rasul sesuai dengan apa-apa yang Allah
kehendaki. Hal ini tersebut dalam Al Qur’an  Surah An-Najm ayat 13 dan 14:

١٤‫ى‬ ‫ه‬
َ َ ‫ ِعن َد ِس ۡدَر ِة ٱ ۡل ُمن‬١٣ ‫َولَ َق ۡد َر َءا ُه َن ۡلَز ًة أُ ۡخ َر ى‬
‫ت‬
ٰ ٰ
Artinya: “Dan sesungguhnya, Muhammad (juga) telah melihat Jibril itu (dalam
rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha”(Q.S. An-Najm:
13-14).

Pesantren Kilat Ramadhan 1441 H TUGAS 6


MGMP PAI SMK Negeri 2 Bandar Lampung
8

PERINTAH TUGAS

1. Buatlah deskripsi menurut pemahaman anda berdasrkan materi diatas, minimal 2


lembar di ketik dengan menggunakan microsoft word dan di kirim ke group kelas
sesuai dengan tanggal yang terlampir, serta tuliskan minalm 10 Hikmah dari materi
di atas
2. Buka Link Video https://www.youtube.com/watch?v=bstYkJbxZf8
Simpulkanlah dari video tersebut di ketik menggunakan mikrosoft word lanjutan dari
poin no 1
3. Melaksnakan jadwal kegiatan harian di buktikan dengan foto kegiatan, yang di
jadikan menjadi 1 file atau kumpulan foto sesuai dengan jadwal yang terlampir dari
sekolah ( Kelas X Sepuluh setiap tanggal 27, 29 april dan 4, 6, 11, 13, 15 Mei 2020
dan Kelas XI Sebelas setiap tanggal 28, 30 april dan 5, 8, 12, 14, 18 Mei 2020 )
( format foto : nama, kelas, dan tanggal kegiatan )
4. Melaksanakan Kegiatan Tadarus setiap hari di bulan ramadhan, dan mengisi
lembaran kendali tadarus Al-qur’an serta lengkapi hingga sampai hataman Al-qur’an
dan WAJIB di tanda tangani oleh orang tua
5. Mengisi dan melaksankan kegiatan harian dengan penuh ke jujuran dan di buat
format 7 hari sekali di laporkan kepada guru PAI masing –masing
6. Untuk poin no 2 dan 4 di laporkan ke group kelas masing-masing ( via group WA,
Classroom ataupun media yang lainnya
7. Untuk poin nomor 3 di laporkan apabila sudah menghatam al-qur’an , kertas
formulirnya di scan/ d foto dan di kirim kr group kelas.
8. UNTUK SEMUA PERINTAH TUGAS,DILAKSANAKAN DENGAN PENUH
KE IKHLASAN DAN KEJUJURAN,SEMOGA SEMUANYA MENJADI
NILAI IBADAH UNTUK KITA SEMUA.

Pesantren Kilat Ramadhan 1441 H TUGAS 6


MGMP PAI SMK Negeri 2 Bandar Lampung

Anda mungkin juga menyukai